tag:blogger.com,1999:blog-33493483067146881832025-08-13T11:06:13.159+07:00HIK - Hidangan Istimewa KristianiHIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.comBlogger38551500tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-80276541452549205032019-11-03T23:04:00.001+07:002019-11-03T23:04:42.106+07:00APOGHTEMATA PATRUM 15 <br />
<div class="MsoNormal">
HIK. Hidangan Istimewa Kristiani.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Harapan Iman Kasih<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
APOGHTEMATA PATRUM 15<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
281. Tuhan tidak pernah meninggalkan manusia, kecuali jika
Ia ditinggalkan oleh manusia itu sendiri terlebih dahulu.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Bahkan jika manusia itu melakukan kesalahan satu kali, dua
kali, tiga kali, Tuhan tetap mencarinya, supaya manusia itu bertobat, dan
hidup.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
+ St. Caesarius of Arles<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
282. Ingatlah bahwa pendosa yang menyesali dosa-dosanya,
lebih dekat kepada Tuhan daripada orang yang menyombongkan perbuatan-perbuatan
baik mereka.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
+ Padre Pio<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
283. Seperti apakah cinta itu?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Tangan yang cekatan untuk menolong,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kaki yang bergegas datang membantu,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Mata yang melihat kesusahan orang lain,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Telinga yang mendengar keluhan dan derita orang lain,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Itulah; cinta<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
+ St. Agustinus<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
284. Banyaklah bertoleransi terhadap orang lain namun
keraslah terhadap dirimu sendiri.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
+ Marcus Aurelius<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
285. Tanggunglah dengan sabar hati segala hal yang
dibebankan kepadamu, dengan keyakinan penuh bahwa di dalam cobaan-cobaan yang
berat lah, engkau terutama berada dalam perhatian Tuhan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
+ St. Basilius Agung<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
286. Jiwa orang yang berada dalam damai bersama Tuhan,
bersedia duduk dalam debu bersama dan untuk orang lain. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Dari cinta, jiwa itu menginginkan semua orang lain untuk
mendapat kebaikan lebih daripada dirinya sendiri, dan ia bersuka cita ketika
melihat orang lain lebih beruntung daripada ia sendiri, dan ia berduka melihat
kesulitan orang lain.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
+ St. Silouan the Athonite<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
287. Jika seseorang menyumpahimu, daripada membalasnya; yang
biasanya tidak bermanfat apa-apa, lebih bailk mendoakan mereka.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
+ Elder Arsenie Boca<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
288. Sahabatmu adalah hati keduamu, yang merasakan perasaan
yang sama denganmu.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Ia menderita kepedihanmu dari kedalaman hatinya dan
bergembira atas sukacitamu dari kedalaman hati juga.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Ia membalas kasih kepadamu dan menyediakan pertolongan
terutama di saat kesusahan, ia tidak akan menelantarkanmu. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Berdua adalah lebih baik daripada sendiri, karena jika seorang
terjatuh, ada seorang lagi untuk membantunya bangkit kembali, namun jika
seorang sendiri saja, ketika ia terjatuh, tidak ada yang menolongnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
+ Pope Shenouda<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
289. Pikiran kita menunjukkan keadaan spiritual kita. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pikiran yang baik memiliki kekuatan yang besar, yang dapat
mengubah spiritualitas seseorang.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Sebaliknya, pikiran buruk menyiksa dan dapat menghancurkan
hidup kita.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Ketika orang mengenyahkan pikiran-pikiran buruk dan mengumpulkan
pikiran –pikiran baik, hati dan budinya dimurnikan, dan rahmat Tuhan berdiam
pada dirinya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
+ Elder Paisios <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
290. Apakah kau ingin bersatu dengan Tuhan di dalam doa ?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pertama-tama, satukan dirimu dengan belas kasih, supaya kita
menyerupai Tuhan, dan disempurnakan oleh rahmatNya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Paksalah hatimu untuk menjadi berbelas kasih dan baik hati,
selubungi jiwamu dengan kebaikan sampai kau sungguh merasakan kasih yang tulus
kepada orang lain di dalam dirimu.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Karena kasih Tuhan itu menyinari semua orang, yang baik pun
yang jahat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
+ St. Ignatii Brianchaninov<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
291. Seorang Rahib tua mengatakan kepada rahib lain bahwa
bahkan di saat para murid-murid spiritualnya mencium tangannya penuh hormat; ia
membayangkan dirinya berada di bawah kaki mereka.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
+ Desert Father<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
292. Mereka yang tahu cara menunggu saat Tuhan menerima
tanpa syarat segala hal dalam rahmat Tuhan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Ketika salju menyelimuti lembah,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Ketika gunung memucat memutih.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Ketika bunga-bunga mati,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Bapa pengasih berbisik, semua ini datang dari tanganKu,
berbahagialah mereka yang mempercayai Aku.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Ketika kau tak dapat mengerti,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Ketika kejayaanmu menjauh,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Ketika tanganmu kosong tanpa terisi,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Ketika rambutmu menjadi putih,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Ingatlah bahwa Bapamu itulah yang memiiki<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
laut dan bumi.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Berbahagialah jika engkau percaya,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Bahkan di saat kau tidak mengerti.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
+ `Desert Fathers<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
293. Pergi, dan jangan takut.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Jangan pahit terhadap siapapun.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Jagan marah walau kau disalahi.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Maafkan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Berdamai dengan semua orang.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Jika kau memaafkan, kau mengasihi.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Dan jika kau menagsihi, kau milik Tuhan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kasih adalah harta tak ternilai yang dengannya kau bisa
mendapatkan seluruh dunia, yang dapat menutupi <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dosa bukan saja dosamu sendiri, namun
dosa-dosa orang lain juga.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
+ Fyodor Dostoyevsky<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
294. Pada saat kegelapan di mana tak ada apa-apa lagi yang
dapat menolong,.. berlututlah, itu akan membantu.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
+ St. Isaac tha Syrian<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
295. Ketika kita mengingat-ingat keburukan yang orang lain
lakukan terhadap kita, kita mematikan kemampuan kita untuk mengingat kebaikan
yang Tuhan berikan kepada kita.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>+ Father Macarius<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
296. Tak ada yang dapat menggantikan ketiadaan kasih.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Namun kasih menutupi segala kesalahan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Jika tidak ada kasih, tidak ada apa-apa yang lain.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
+ St. Arsenie Boca<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
297. Ukur hidupmu dengan yang apa yang telah kau beri dan
bukan dari apa yang telah kau terima.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Bukan dari banyaknya anggur yang kau minum, namun dari yang
kau tuangkan bagi orang lain,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Karena kekuatan cinta diukur dari pengorbanan, dan ia yang
paling menderita adalah ia yang telah memberi paling banyak.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
+ Desert Fathers<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
298. Langit yang cerah tidak pernah takut kepada petir, karena
ia tahu, itu akan berlalu.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
+ Wisdom of the monks of Mt. Athos<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
299. Ketika seseorang menyakiti kita, kemungkinan paling
besar adalah, orang tersebut sangat tidak bahagia di dalam dirinya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Orang yang bahagia, tidaklah kasar, tidaklah menyumpahi,
tidak membicarakan keburukan orang.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Orang yang bahagia menikmati hidupnya, dan segala hal jahat
tidak ia butuhkan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
+ St. Alexei Mechev<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
300. Puasa yang paling baik, adalah penyerahan dan
menanggung dengan sabar segala hal yang dikirim Tuhan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
+ St. Anatoly of Optina<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-2075649634960571712019-07-01T20:41:00.002+07:002019-07-01T20:41:41.850+07:0029 Juni 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK: HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI<br />HARAPAN IMAN KASIH<br />29 Juni 2019<br />HR St. Petrus dan Paulus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“In Omnibus Christi - Dalam segalanya adalah Kristus.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu semangat St. Petrus dan Paulus yang kita rayakan hari ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Petrus dan Paulus sendiri adalah dua tokoh besar Gereja Perdana yang saling melengkapi: Petrus sebagai paus pertama menjadi kunci stabilitas (dimensi intern Gereja) dan Paulus sebagai misionaris pertama menjadi kunci mobilitas Gereja (dimensi ekstern Gereja).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Seperti yang saya tulis dalam buku “XXX-Family Way” (RJK. Kanisius), adapun tiga keutamaan dasar dari St Petrus dan Paulus, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.Siap berubah:<br />Mereka diajak berubah oleh Tuhan: Simon menjadi Petrus dan Saulus menjadi Paulus. Dari Simon (“pendengar”) menjadi Petrus (“batu karang”), dari Saulus (“penuh doSA dan akal bULUS”) menjadi Paulus (“menyaPA Umat dengan tuLUS”), dari nelayan menjadi pelayan, dari penjala ikan menjadi penjala manusia, dari hamba menjadi sahabat, dari murid menjadi guru, dari orang yang penakut menjadi pemberani, dari pecundang menjadi pahlawan, serta dari karyanya hanya di sekitar bangsa Yahudi berubah menjadi karyanya bagi segala dan seluruh penjuru dunia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Angelo Roncalli alias Paus Yohanes XXIII juga pernah mengatakan, “Setiap hari adalah panggilan bagi kita untuk berubah, jangan sampai hari-hari kita menjadi menakutkan seakan-akan kita tak dapat menjadi lebih baik lagi.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.Siap berbenah<br />Ketika Yesus ditangkap, Petrus ketakutan. Saat itulah, Petrus berbuat dosa dengan menyangkal Yesus sebanyak tiga kali. Tapi, syukurnya Petrus berbenah: ia bertobat dan menyesali perbuatannya dengan sepenuh hati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Paulus yang dulunya sering menganiaya para murid Yesus juga berbenah: Ia bertobat dan lahir sebagai manusia baru dalam Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bisa jadi, Yesus yang sama sedang menatap kita sekarang. Dia berharap bahwa kita juga mau ikut terus berbenah seperti Petrus dan Paulus: mau bertobat - mengeluarkan air mata penyesalan atas dosa-dosa kita dan lahir sebagai manusia baru. Bukankah benar isi sebuah teks yang tertulis pada Scala Santa, “semakin kita menangis dan menyesali dosa kita karena menyebabkan kesedihan yang mendalam terhadap Yesus, akan semakin kuat cinta kita akan Yesus.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.Siap berbuah<br />Petrus dan Paulus pergi dari Israel menuju Roma. Roma sendiri adalah pusat seluruh Kerajaan Romawi pada waktu itu. Di sanalah, Petrus dan Paulus berkarya: mewartakan Injil sekaligus mempertobatkan banyak orang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di akhir hidupnya, Petrus meminta juga agar ia bisa menjalani hukuman mati dengan cara disalibkan, tetapi dengan kepalanya berada di bawah, sebab ia merasa tidak layak menderita seperti Yesus. Ia akhirnya wafat sebagai martir di Bukit Vatikan sekitar tahun 67. Sedangkan Paulus wafat dengan dipenggal kepalanya juga di kota Roma.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Wafatnya dua rasul ini membuahkan banyak kekayaan iman: Petrus menjadi Paus yang pertama dan Paulus menjadi Rasul para bangsa. Mereka banyak berkeliling, menulis surat dan memberikan pelbagai nasehat. Petrus membuahkan karya penggembalaan: "Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian" (1Ptr 5:1-2) dan Paulus membuahkan karya pewartaan: "Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku. Ia akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku" (Paulus, 2Tim 4:17-18).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Ada kapsul ada cumi - Para rasul doakanlah kami.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />WEJANGAN PAUS<br />DALAM DOA MALAIKAT TUHAN:<br />Caritas Christi Urget Nos<br />Kasih Kristus yg mendorong kami</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
TENTANG HARI RAYA SANTO PETRUS DAN PAULUS</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara dan saudari yang terkasih, selamat pagi!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hari ini kita merayakan hari raya Rasul kudus Petrus dan Paulus, memuji Allah karena pewartaan mereka dan kesaksian mereka. Gereja Roma didirikan pada iman dua Rasul ini, yang selalu menghormati mereka sebagai Santo Pelindung. Namun, seluruh Gereja semesta yang memandang mereka dengan kekaguman, memikirkan mereka dua kolom dan dua lampu besar yang bersinar tidak hanya di langit Roma, tetapi di hati orang-orang percaya di Gereja Timur dan Gereja Barat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam kisah perutusan para Rasul, Injil mengatakan kepada kita bahwa Yesus mengutus mereka berdua-dua (bdk. Mat 10:1; Lukas 10:1). Dalam arti tertentu, Petrus dan Paulus juga diutus dari Tanah Suci ke Roma untuk memberitakan Injil. Mereka adalah dua orang yang sangat berbeda satu sama lain : Petrus seorang "nelayan yang rendah hati", <dan> Paulus seorang "guru dan pujangga", sebagaimana dinyatakan liturgi hari ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Namun, jika kita mengenal Yesus di sini di Roma, dan jika iman Kristen adalah bagian yang hidup dan dasariah dari warisan rohani dan dari budaya wilayah ini, itu adalah karena keberanian apostolik dua putra Timur Dekat ini. Karena kasih kepada Kristus, mereka meninggalkan tanah air mereka dan, tidak menghiraukan kesulitan-kesulitan perjalanan panjang serta resiko dan ketidakberanian yang akan mereka temui, mereka datang ke Roma. Di sini mereka menjadikan diri mereka pewarta-pewarta dan saksi-saksi Injil di antara orang-orang, serta mereka memeteraikan perutusan iman dan amal mereka dengan kemartiran.<br />.<br />Hari ini Petrus dan Paulus kembali di antara kita menurut yang dicita-citakan, mereka melintasi jalan-jalan di kota ini, mengetuk pintu rumah-rumah kita, tetapi terutama pintu hati kita. Sekali lagi mereka ingin membawa Yesus, kasih-Nya yang maharahim, penghiburan-Nya <dan> kedamaian-Nya. Marilah kita menerima pesan mereka! Marilah kita membuat khazanah kesaksian mereka! Iman Petrus yang murni dan teguh, hati Paulus yang agung dan mendunia akan membantu kita untuk menjadi orang-orang Kristen yang penuh sukacita, setia kepada Injil dan terbuka bagi sebuah perjumpaan dengan semua orang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pagi ini, selama Misa Kudus di Basilika Santo Petrus, saya memberkati pallium para Uskup Agung Metropolitan dari berbagai negara, yang diangkat setahun terakhir ini. Saya memperbaharui sambutan saya dan harapan terbaik untuk mereka, kerabat-kerabat mereka dan semua orang yang menyertai mereka pada peziarahan ini; dan saya mendorong mereka untuk melanjutkan dengan penuh sukacita perutusan mereka untuk melayani Injil, dalam persekutuan dengan seluruh Gereja dan, terutama, dengan Tahta Santo Petrus, sebagaimana pada kenyataannya diungkapkan oleh tanda pallium.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam perayaan yang sama, saya menerima dengan sukacita dan kasih sayang para anggota delegasi yang datang ke Roma atas nama Patriark Ekumenis, saudara Bartolomeus yang tercinta. Kehadiran ini juga merupakan tanda ikatan persaudaraan yang ada di antara Gereja-gereja kita. Kita berdoa agar ikatan-ikatan persekutuan dan kesaksian bersama dapat semakin diperkuat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kepada Perawan Maria, Salus Populi Romani, kita mempercayakan hari ini seluruh dunia dan, khususnya, kota Roma ini, agar ia dapat selalu menemukan dalam nilai-nilai rohani dan moral kekayaan daripadanya, landasan kehidupan sosialnya dan landasan perutusannya di Italia, di Eropa dan di dunia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
[Setelah pendarasan doa Malaikat Tuhan]</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara dan saudari terkasih,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tadi malam, sebuah serangan teroris yang membabi-buta dilakukan di Istanbul, yang menewaskan dan melukai banyak orang. Kita mendoakan para korban, kerabat-kerabat mereka dan rakyat Turki yang terkasih. Semoga Tuhan mengubah hati para pelaku kekerasan dan mendukung langkah-langkah kita di jalan perdamaian.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam Maria, penuh rahmat. Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu Yesus. Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan pada waktu kami mati. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Konferensi Internasional tentang investasi yang bertanggung jawab dengan sebuah dampak sosial, yang berjudul "Menjadikan Tahun Kerahiman Berdampak bagi Kaum Miskin", diakhiri beberapa waktu yang lalu. Semoga investasi perorangan berbarengan dengan <investasi> publik, mendorong penanggulangan kemiskinan begitu banyak orang yang terpinggirkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sambutan hangat tertuju kepada kalian semua, keluarga-keluarga, kelompok-kelompok paroki, lembaga-lembaga dan umat secara pribadi yang berasal dari Italia dan dari berbagai belahan dunia, terutama dari Spanyol, Ukraina dan Tiongkok. Saya menyambut siswa-siswa sekolah Katolik London dan Amerika Serikat, serta Suster-suster USMI dari Lombardy.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sambutan saya hari ini tertuju terutama kepada umat Roma, pada Hari Raya Santo Petrus dan Paulus, Santo Pelindung kota! Untuk kesempatan ini "Pro Loco" dari Roma telah mempromosikan <hiasan bunga> tradisional, yang dibuat oleh beberapa seniman dan oleh para relawan Pelayanan Sipil. Terima kasih atas prakarsa ini dan atas representasi bunga yang indah! Dan saya ingin mengingatkan juga pertunjukkan kembang api yang akan berlangsung malam ini di Piazza del Popolo, pendapatan tersebut akan berjalan untuk mendukung karya amal di Tanah Suci dan di negara-negara Timur Tengah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saya berharap semua orang pesta bahagia. Tolong, jangan lupa mendoakan. Selamat makan siang dan sampai jumpa!</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-27713233624107241612019-07-01T20:40:00.002+07:002019-07-01T20:40:32.212+07:00Jumat, 28 Juni 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK: HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI<br />HARAPAN IMAN KASIH<br />Jumat, 28 Juni 2019<br />HR Hati Kudus Yesus Yang Maha Kudus<br />Ulangan 7:6-11<br />Mazmur 103:1-4,6-8,10<br />1 Yohanes 4:7-16<br />Matius 11:25-30</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Cor Iesu - Hati Yesus."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah sebuah nama yang kerap dipakai sebagai nama sekolah/institusi Katolik. Nama ini menekankan dimensi "hati" Yesus yang kudus, yang mengajak kita untuk selalu "HAdirkan Tuhan yang mencintai dan TIngkatkan iman yang mengampuni", karena benarlah kata Blaise Pascal bahwa "hati punya alasan yang tidak dikenal oleh akal."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengacu pada bacaan injil di Hari Raya Hati Kudus Yesus ini, ada 3 ajakan ilahi yang ditawarkan dengan sikap yang rendah hati-suka hati dan tetap hati hati, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."Datanglah kepadaKu":<br />Lewat "dokar", yakni doa dan karya, kita diajak untuk selalu setia datang kepada Tuhan yang bersabda: "Kamulah umat yang kudus bagi Tuhan Allahmu; kamulah yang dipilih Tuhan Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayanganNya. Bukan karena jumlahmu lebih besar dari bangsa mana pun, maka hati Tuhan terpikat olehmu dan memilih kamu, sebab nyatanya kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa! Tetapi karena Tuhan mengasihi kamu" (Ul 7:6-7).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2."Pikullah kuk yang Kupasang":<br />Kita diajak untuk berani memikul "salib"/beban hidup kita masing-masing dengan hati sukacita karena yakin bahwa Allah tidak hanya memilih kita tapi juga mengutus Yesus Kristus PuteraNya untuk hadir dalam menebus dan menyelamatkan kita (1 Yoh 4:9-10).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3."Belajarlah daripadaKu":<br />Kita diajak untuk selalu belajar dariNya, karena sebagai orang yang dikasihi Allah dengan kasih yang begitu besar, kita juga diajak untuk belajar mengasihi dengan tulus-lurus dan kudus (1 Yoh 4:11).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Cari usus di Wongso Lemu - Hati Yesus jadikanlah hati kami seperti hatiMu."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Iesus aspicit nos, diligit nos et praestolatur nos. Omnino cor est et omnino misericordia. Adeamus ad Iesum fidenter, Qui semper nobis dat veniam.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jesus looks at us, loves us and awaits us. He is all heart and all mercy. Let us go with confidence to Jesus. He always forgives us.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus memandang kita, mengasihi kita, dan menanti kita. Ia adalah segenap hati dan belas kasih. Marilah kita pergi dengan percaya diri kepada Yesus. Ia selalu mengampuni kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.<br />LITANI HATI KUDUS YESUS</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuhan kasihanilah kami<br />Tuhan kasihanilah kami<br />Kristus kasihanilah kami</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kristus kasihanilah kami<br />Tuhan kasihanilah kami;<br />Kristus dengarkanlah kami<br />Kristus kabulkanlah doa kami</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Allah Bapa di surga,<br />kasihanilah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Allah Putra, Penebus dunia,<br />kasihanilah kami.<br />Allah Roh Kudus,<br />kasihanilah kami.<br />Allah Tritunggal Mahakudus,<br />Tuhan Yang Maha Esa,<br />kasihanilah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hati Yesus yang Mahakudus,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus Putra Bapa kekal,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus yang diwujudkan oleh Roh Kudus dalam ribaan Bunda Perawan,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus yang dipersatukan dengan Sabda Allah dalam satu wujud,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus yang mulia tak terbatas,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus Bait Kudus Allah,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus Kemah Allah dan Pintu Surga,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus Perapian Cinta Kasih yang bernyala-nyala,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus Perbendaharaan Keadilan dan Cinta Kasih,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus Lubuk penuh keutamaan,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus amat patut dipuji-puji,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus Raja dan pusat segala hati,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus tempat semua harta kebijaksanaan dan pengetahuan,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus tempat tinggal keallahan seluruhnya,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus yang berkenan kepada Bapa,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus yang kaya raya dan murah hati kepada kami,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus kerinduan bukit-bukit yang kekal,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus yang murah hati bagi semua orang yang berseru kepada-Mu,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus sumber kehidupan dan kesucian,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus kurban pelunas dosa kami,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus yang ditimpa penghinaan,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus yang taat sampai mati,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus yang tertusuk dengan tombak,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus sumber segala penghiburan,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus kehidupan dan kebangkitan kami,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus pokok damai dan pemulihan kami,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus kurban untuk orang berdosa,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus keselamatan bagi orang yang berharap kepada-Mu,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus pengharapan orang yang meninggal dalam Engkau,<br />kasihanilah kami.<br />Hati Yesus kesukaan orang kudus,<br />kasihanilah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia,<br />sayangilah kami, ya Tuhan.<br />Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia,<br />kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.<br />Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia,<br />kasihanilah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus yang lembut dan murah hati,<br />jadikanlah hati kami seperti hati-Mu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Marilah berdoa</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Allah yang Mahakuasa dan kekal, terimalah segala pujian dan penghapusan dosa yang dipersembahkan Hati Yesus kepada-Mu atas nama semua orang berdosa. Sudilah Engkau mengampuni dosa-dosa umat-Mu, yang memohon belas kasih-Mu dengan perantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.<br />Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />HATI KUDUS YESUS.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Tuhan, di Hati PutraMu yang<br />terluka oleh dosa-dosa kami, telah tersimpan harta belas kasih yang tak terbatas;<br />kami memohon kepadaMu dengan segenap hormat dan cinta kami, agar boleh mendapatkan pahala kebaikannya.<br />Demi Kristus, Tuhan kami, Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hati Yesus yang Mahakudus, kami percaya kepadaMu !</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />MADAH HARI RAYA HATI YESUS YANG MAHAKUDUS</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pencipta alam semesta<br />Kristus penebus dunia<br />Engkau sebagai cahaya<br />Memancarkan cinta Bapa</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sepanjang masa hidupMu<br />Engkau berbakti selalu<br />Siap untuk menyerahkan<br />Seluruh jiwa dan badan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
PengabdianMu yang murni<br />Akhirnya Kaumahkotai<br />Dengan pengurbanan diri<br />Di puncak gunung Kalvari</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dimuliakanlah Bapa<br />Bersama Putra dan RohNya<br />Yang melimpahkan cintaNya<br />Bagi hambaNya semua.<br />Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus Kristus yang tercinta<br />Harapanku yang kupuja<br />Hatiku rindu selalu<br />Senantiasa mencariMu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Engkaulah jantung hatiku<br />Di mulut bagaikan madu<br />Di telinga lagu merdu<br />Siapakah bandinganMu?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tinggallah padaku slalu<br />Sinarkanlah terang baru<br />Lenyapkanlah kegelapan<br />Agar terbit kehidupan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Terpujilah Yesus Tuhan<br />Yang dilahirkan perawan<br />Mulyalah Bapa surgawi<br />Dan Roh yang kekal abadi.<br />Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sungguh agung cinta Tuhan<br />Yang tidak takut berkurban<br />Mautpun tak menghalangi<br />Kasih setya yang sejati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selalu siap mengabdi<br />Datang untuk melayani<br />Itulah semangat Tuhan<br />Yang harus kita wujudkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Terpujilah Allah Bapa<br />Bersama Putra tercinta<br />Yang memperoleh Roh suci<br />Pembaharu muka bumi. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
D.<br />HATI KUDUS YESUS</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hati Kudus Yesus seringkali digambarkan di dalam kesenian Kristiani sebagai sebuah hati yang terbakar yang berkilau dengan cahaya ilahi, yang ternganga oleh luka tusukan, yang dikelilingi oleh sebuah mahkota duri, dan yang berdarah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Terkadang gambar hati ini diletakkan di depan tubuh Yesus dengan tangannya yang terluka menunjuk pada hati tersebut.<br />Luka-luka dan mahkota duri menjadi kiasan dari apa yang terjadi pada saat penderitaan Yesus hingga Ia wafat, sementara api melambangkan kekuatan perubahan dari cinta kasih.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pesta perayaan Hati Kudus Yesus telah menjadi sebuah upacara penting dalam kalender liturgi Katolik Roma semenjak tahun 1856, dan dirayakan 19 hari setelah Pentakosta. Sebagaimana Pentakosta selalu dirayakan pada hari Minggu, pesta perayaan Hati Kudus Yesus selalu jatuh pada hari Jumat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
E.<br />"Ametur ubique terrarum cordis Iesu sacratissimi - Dikasihilah Hati Kudus Yesus di sluruh dunia."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah semangat iman Jules Chevalier, bapak pendiri tarekat MSC dan PBHK yang juga saya tulis dalam buku "XXI - Interupsi" (RJK, Kanisius).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya, bersama dengan HR. Hati Yesus yang Mahakudus inilah, kita juga diajak semakin mencintai hatiNya dan membiarkanNya meraja dalam hati kita dan hati dunia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bagi saya sendiri, "hati" Yesus mempunyai dua ciri dasar, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. HAdirkan Tuhan yg mencintai:<br />Tuhan penuh kasih bagi semua org. Ia selalu memberikan perHATIan dan perlindungan yang tulus dan tidak pernah ber-akal bulus: "Aku akan menggembalakan domba dombaKu: Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. TIngkatkan iman yang mengampuni:<br />Hati adalah "suasana batin terdalam", yang disebutkan lebih dari 1100 kali dalam Alkitab.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hati Yesus sendiri lekat dengan belas kasih dan pengampunan. Kendati kita banyak tersesat dan kerap menghilang dari jalanNya karena dosa dan dusta, tapi Tuhan tetap setia mencari dan menyelamatkan kita. Hatinya jelas penuh pengampunan. Ia tidak pernah membenci kita tapi Dia hanya membenci dosa-dosa yang kita buat, bukan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hati Yesus yang lemah lembut dan murah hati, jadikanlah hati kami seperti hatiMu."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Desas desus di musim semi - Hati Yesus rajailah hati kami".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
F.<br />"O simplicitas - O Kesederhanaan."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu keutamaan yang ditawarkan Yesus yang hatinya lemah lembut dan rendah hati ketika berkata kepada BapaNya: "Aku bersyukur kepadaMu ya Bapa Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kausembunyikan bagi orang bijak dan pandai tapi Engkau nyatakan kepada orang kecil dan sederhana."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengacu pada bacaan hari ini, ternyata yang justru dipilih untuk menerima pernyataan misteri Kerajaan Allah adalah "wong cilik", yang dalam bahasa Jokowi "Jujur, Merakyat dan Sederhana" yang selalu ber-positif thinking sehingga bisa "melihat dan terpikat, mendekat dan terlibat dalam segala karya dan warta Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebaliknya, orang (yang merasa) bijak dan pandai, yang kerap diwakilkan oleh figur kaum Farisi dan ahli Taurat, malahan seringkali hadir sebagai orang yang mudah meremehkan dan menganggap jelek orang lain sehingga sulit rendah hati dalam menerima pernyataan tentang Kerajaan Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain:<br />Kita diajak untuk terus menjadi orang beriman dengan hidup yang sederhana tapi tetap kaya makna, mengacu pada 3 ajakanNya, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."Datanglah kepadaKu":<br />Kita diajak untuk pertama-tama "berdoa", selalu datang kepada Tuhan sebagai "Yang Pertama dan Utama" lewat hidup doa pribadi/bersama kita yang intens dan konsisten.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2."Pikullah kuk yang Kupasang":<br />Kita diajak untuk berjuang, berani memikul "kuk", salib hidup kita masing-masing dengan hati ringan dan sukacita karena yakin bahwa Tuhan selalu ada bersama kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3."Belajarlah daripadaKu":<br />Kita diajak untuk terus "napak tilas", belajar mengikuti jejakNya secara konsisten, karena Dialah model/teladan hidup iman kita yang sejati, yang siap berkorban dan berbagi beban dengan gulat geliat hidup kita setiap harinya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Banyak pita di Cendana - Tuhan cinta orang yang sederhana".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
G.<br />ANEKA RIA DOA KEPADA HATI KUDUS YESUS:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. PEMBAKTIAN KEPADA HATI YESUS YANG MAHA KUDUS.<br />Yesus yang amat manis, Penebus bangsa manusia, lihatlah kami yang sekarang dengan rendah hati menghadap-Mu. Kami ini umat-Mu, dan ingin tetap menjadi umat-Mu. Tetapi agar persatuan kami dengan Engkau lebih erat lagi maka sekarang ini kami masing-masing dengan rela hati menyerahkan diri kepada hati-Mu yangMaha Kudus. Banyak orang yang belum pernah mengenal Engkau, banyak pula yang menghinakan perintah-perintah-Mu, dan menolak cinta kasih-Mu, Yesus yang mahamurah, kasihanilah semua orang itu dan tariklah mereka kepada hati-Mu yang Maha Kudus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Tuhan, hendaklah Kau rajai bukan saja mereka yang setia, yang belum pernah menjauhkan diri dari-Mu, tetapi juga anak-anak yang meninggalkan engkau, seperti anak hilang itu. Ajaklah mereka segera kembali ke rumah Bapa, jangan sampai binasa karena sesat dan ditimpa kesusahan.<br />Hendaklah Engkau rajai pula mereka yang kena tipu pengajaran sesat atau terpisah karena cederaan. Pulangkanlah mereka ke pelabuhan kebenaran dan ke persatuan iman, supaya segera hanya ada satu kawanan dan satu gembala.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Tuhan, berikanlah kepada gereja-Mu kemerdekaan yang tetap dengan sentosa. Berilah kepada segala bangsa keamanan dan ketertiban. Berilah supaya akhirnya di seluruh dunia berkumandanglah satu suara ini: “Kemuliaan kepada Hati Ilahi yang membawa kebahagiaan kepada kita”. Kepada Hati itulah hormat dan pujian selama segala abad.<br />Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. DOA PENYERAHAN DIRI KEPADA HATI KUDUS (a)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya, Hati Kudus Yesus, berikanlah aku selalu rahmat untuk hidup sesuai dengan kehendak-Mu, sebagaimana pada saat terbaik, paling berbahagia, paling penting dalam hidupku, begitu juga pada saat-saat sulit. Berikanlah selalu agar aku siap untuk saat-saat terakhir, berikanlah aku ketabahan untuk memberikan segalanya bagi kasih-Mu, bahkan hidupku, jika diperlukan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus, melalui Sengsara-Mu yang maha Kudus, semoga Engkau datang pada saat kematianku dan menemukanku terjaga, seperti hamba yang baik, dengan penyesalan yang tulus, pengakuan yang baik, diperkuat oleh sakramen-sakramen terakhir.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuhan, jangan meninggalkan aku pada pergulatan terakhir di dunia ini, ketika aku harus bertempur melawan setan, mungkin dalam api yang menyala-nyala. Semoga BundaMu yang Suci, Bunda Belaskasih, dan Santo Mikael dan segenap para malaikat, menolong dan melindungi aku dari segala cobaan pada saat aku meninggalkan dunia ini. Semoga mereka menguatkan aku dan menghiburku dalam segala penderitaanku.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berikanlah kepadaku, ya Tuhan, pada saat itu, iman yang hidup, kepercayaan yang teguh, kasih yang membara dan kesabaran yang besar.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tolonglah aku untuk membaktikan diriku sepenuhnya, dengan segala pikiran jernih, ke dalam tangan-Mu dan untuk meninggalkan diriku sendiri seperti seorang anak kecil kepada tempatMu yang kudus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam kebaikan-Mu yang tanpa batas dan belaskasih-Mu yang besar, ya Yesus, ingatlah akan daku!<br />Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. DOA PENYERAHAN DIRI KEPADA HATI KUDUS YESUS (b)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus, Kami tahu bahwa Engkau penuh belas kasih, dan bahwa Engkau telah menganugerahkan hatiMu bagi kami. HatiMu itu dimahkotai duri dan dosa-dosa kami. Kami tahu, bahwa Engkau terus-menerus meminta agar kami tidak pergi dariMu dan tersesat.<br />Yesus, Ingatlah kami bila kami ada dalam dosa. Dengan hatiMu buatlah semua orang saling mencintai. Buatlah agar kebencian lenyap dari kalangan manusia. Perlihatkanlah cinta kasihMu. Kami semua mencintaiMu dan ingin agar Engkau melindungi kami berkat hatiMu yang bagaikan gembala dan bebaskanlah kami dari segala dosa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus, Masuklah ke dalam setiap hati! Ketuklah, ketuklah pada pintu hati kami! Sabarlah dan jangan berhenti. Kami masih tertutup karena kami belum memahami cinta kasihMu. Ketuklah terus menerus! O Yesus yang baik, buatlah agar kami membuka hati kami bagiMu, sekurang-kurangnya pada saat kami ingat kepada penderitaanMu, yang Kautanggung bagi kami.<br />Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
4. DOA PENYERAHAN DIRI KEPADA HATI YESUS YANG MAHA KUDUS (c)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuhan Yesus, kami tahu bahwa Engkau Maharahim, dan bahwa Engkau sudah mengorbankan hati-Mu bagi kami.<br />Hati-Mu dimahkotai dengan duri-duri dan dosa-dosa kami. Kami tahu Engkau selalu mengharapkan agar kami jangan tersesat.<br />Tuhan Yesus, ingatlah kami bila kami berada dalam dosa. Buatlah dengan Hati Kudus-Mu agar kami saling mencintai. Tunjukkanlah cinta-Mu, kami semua mencintai Engkau dan menginginkan Engkau melindungi kami dengan hati gembala-Mu dan bebaskanlah kami dari dosa.<br />Tuhan Yesus, masuklah ke dalam setiap hati. Ketuk, dan ketuklah hati kami. Silakan bersabar dan jangan berhenti mengetuk. Kami memang masih tertutup karena kami tidak dapat mengerti cinta-Mu. Ketuklah terus-menerus.<br />O Tuhan Yesus, buatlah hati kami terbuka bagi-Mu, paling tidak pada saat kami mengingat penderitaan-Mu bagi kami.<br />Amin.<br />(doa ini didiktekan oleh Bunda Maria kepada Jelena pada tgl.28 November 1983 di Medjugorje)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
5. DOA KEPADA HATI KUDUS YESUS<br />Ya Tuhan, aku berdoa, agar di rumahku ada damai, ketenangan dan sejahtera di dalam naungan-Mu. Berkatilah dan lindungilah usahaku, pekerjaanku dan semua yang Kau serahkan kepadaku. Usirlah nafsu dari dalam hatiku, rencana palsu dan pikiran jahat. Tuangkanlah di dalam hatiku, cinta kepada sesama dan anugerahkanlah kepadaku semangat penyerahan yang teguh, teristimewa pada saat kemalangan, agar supaya aku bangun dari kebimbangan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Tuhan, bimbinglah dan lindungilah hidupku dari bahaya dan ketidaktentuan dunia. Jangan lupa, ya Yesusku, orang-orang yang kukasihi, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, yang menyebabkan kesedihan kami. Tetapi kami dihibur oleh ketaatan mereka waktu mereka masih hidup, sehingga Engkau tidak menyerahkan mereka kepada maut. Kasihanilah mereka Tuhan, dan bawalah mereka kepada kemuliaan surgawi.<br />Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />NOVENA KEPADA HATI KUDUS YESUS<br />(Novena ini dilakukan setiap hari 9X,berturut-turut pada jam yang sama)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Yesus, Engkau berkata:<br />"Mintalah maka akan diberkan kepadamu,<br />carilah maka kamu akan mendapat;<br />ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu."<br />Dengan perantaraan Maria Bunda-Mu<br />tersuci aku memanggil Engkau,<br />aku mencari dan memohon kepada-Mu<br />untuk mendengarkan permohonanku ini.<br />(Sebutkan karunia yang anda minta)<br />Ya Yesus, Engkau berkata:<br />"Apa saya yang kau minta kepada Bapa-Ku dengan<br />nama-Ku. Dia akan memberikannya kepadamu."<br />Aku memohon dengan rendah hati dan penuh<br />kepercayaan dari Bapa Surgawi dalam nama-Mu,<br />dengan perantaraan Maria Bunda-Mu tersuci,<br />untuk mengabulkan permohonanku ini.<br />(Sebutkan permohonan anda)<br />Ya Yesus, Engkau berkata:<br />"Langit dan bumi akan musnah,<br />tetapi Sabda-Ku tidak akan musnah."<br />Dengan perantaraan Maria Bunda-Mu tersuci,<br />aku percaya bahwa permohonanku akan dikabulkan<br />(Sebutkan permohonan anda)<br />Yesusku, Tuhan jiwaku, Engkau berjanji bahwa<br />Hati Kudus-Mu akan menjadi laut kerahiman<br />bagi orang-orang yang berharap pada-Mu,<br />aku sungguh percaya bahwa Engkau<br />akan mengabulkan apa yang aku minta,<br />walaupun itu memerlukan mukjizat.<br />Pada siapa aku akan mengetuk<br />kalau bukan pada hati-Mu.<br />Terberkatilah mereka yang berharap pada-Mu.<br />Ya Yesus, aku mempersembahkan kepada Hati-Mu<br />(penyakit ini, jiwa ini, permohonan ini).<br />Pandanglah dan buatlah apa yang hati-Mu kehendaki.<br />Ya Yesus, aku berharap pada-Mu dan percaya,<br />kepada-Mu aku mempersembahkan diriku,<br />di dalam Engkau aku merasa aman.<br />(1x Bapa Kami ... Salam Maria ... Kemuliaan ...)<br />Hati Kudus Yesus, aku berharap pada-Mu<br />(Ulangi 10x dengan penuh semangat)<br />Ya Yesus yang baik, Engkau berkata:<br />"Jika engkau hendak menyenangkan Daku,<br />percayalah kepada-Ku.<br />Jika engkau hendak lebih menyenangkan Daku,<br />berharaplah pada-Ku selalu."<br />Padamu Tuhan, aku berharap,<br />agar aku tidak binasa selamanya.<br />Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DEVOSI KEPADA HATI KUDUS YESUS<br />Hati Kudus Yesus, Hati yang penuh Cintakasih, setiap anak yang datang mengaku dengan sungguh karena penuh dosa dan kelemahan, maka Engkau akan tergerak dengan penuh belas kasihan. Ampunilah kami yang senantiasa melukai Hati KudusMu. Aku dengan semua kelemahan diriku menyerahkan hatiku seutuhnya kepadaMu. Ya Yesus jadilah Juruselamat dan Raja pribadiku seutuhnya. Aku membuka hatiku lebar lebar dengan penuh kerinduan padaMu. Masukilah hatiku ini, walaupun nista isinya dan kotor pelatarannya, bahkan hatiku yang rusak dan penuh luka ini. Aku percaya akan penyelenggaraanMu yang senantiasa mengasihi aku terlebih dahulu. Karena Engkau Tuhan, sesungguhnya Engkau memang tidak membutuhkan kasihku, tetapi apa yang selama ini ku rindukan adalah: aku mengasihiMu Allahku, dan diriku kupersembahkan seutuhnya kepadaMu. Inilah permohonanku .......... Maka ampunilah kami dan seluruh dunia ini yang senantiasa melukai Hati KudusMu, ya Tuhan.<br />Kemuliaan ...<br />Bapa Kami ...<br />Salam Maria ...<br />Kemuliaan ...</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DOA PENYERAHAN PRIBADI KEPADA HATI KUDUS YESUS<br />St. Maria Margaretha Alacoque<br />Aku ......... menyerahkan dan mempersembahkan diriku, hidup, karya, usaha serta penderitaanku kepada Hati Kudus Yesus. Sejak saat ini, dengan segala kekuatanku aku akan berusaha menghormati, memuji dan mencintai Hati Kudus Yesus. Dengan seluruh tenagaku aku akan berusaha menjadi milik-Nya. Aku menolak segala perbuatan yang tidak berkenan di hati-Nya. Aku memilih Hati Kudus Yesus sebagai devosi utama penghormatanku, sebagai pelindung hidup dan jaminan keselamatanku, sebagai obat untuk menyembuhkan kekurangan serta kegoyahan sikapku, untuk menyilih dosa-dosa dari seluruh hidupku dan untuk memperoleh bantuan pada saat ajalku.<br />Hati Kudus Yesus yang penuh kebaikan, jadilah penyilih dosa-dosaku serta perisai terhadap murka Allah Bapa atas diriku.<br />Hati Kudus Yesus yang penuh cinta, seluruh harapanku kupasrahkan pada-Mu, lindungilah aku terhadap si jahat, kuatkanlah kehendakku.<br />Hancurkanlah di dalam diriku segala sesuatu yang tidak berkenan di hati-Mu dan apa saja yang melawan Dikau. Semoga cinta ilahi-Mu meresap sedalam-dalamnya di dalam hati sanubariku agar aku tak pernah melupakan Dikau dan berpisah dari pada-Mu. Karena cinta-Mu yang tak terbatas, aku mohon dengan sangat, goreslah namaku di dalam Hati-Mu, Engkau satu-satunya kerinduan, kebahagiaan serta kebanggaanku. Aku mau hidup dan mati sebagai anak-Mu. Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
PENYERAHAN DIRI KEPADA HATI KUDUS YESUS<br />Yesus,<br />Kami tahu bahwa Engkau penuh belas kasih, dan bahwa Engkau telah menganugerahkan hatiMu bagi kami. HatiMu itu dimahkotai duri dan dosa-dosa kami. Kami tahu, bahwa Engkau terus-menerus meminta agar kami tidak pergi dariMu dan tersesat.<br />Yesus,<br />Ingatlah kami bila kami ada dalam dosa. Dengan hatiMu buatlah semua orang saling mencintai. Buatlah agar kebencian lenyap dari kalangan manusia. Perlihatkanlah cinta kasihMu. Kami semua mencintaiMu dan ingin agar Engkau melindungi kami berkat hatiMu yang bagaikan gembala dan bebaskanlah kami dari segala dosa.<br />Yesus,<br />Masuklah ke dalam setiap hati! Ketuklah, ketuklah pada pintu hati kami! Sabarlah dan jangan berhenti. Kami masih tertutup karena kami belum memahami cinta kasihMu. Ketuklah terus menerus! O Yesus yang baik, buatlah agar kami membuka hati kami bagiMu, sekurang-kurangnya pada saat kami ingat kepada penderitaanMu, yang Kautanggung bagi kami. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NOVENA KEPADA HATI KUDUS YESUS<br />(novena ini dilakukan setiap hari 9 x berturut-turut pada jam-jam yang sama)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bapa Kami...........<br />Salam Maria...........<br />Kemuliaan...........</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Mintalah maka akan diberikan kepadamu; carilah maka kamu akan mendapat; ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu". Dengan perantaraan Maria BundaMu tersuci aku memanggil Engkau, aku mencari dan memohon kepadaMu untuk mendengarkan permohonanku ini<br />(Sebutkanlah karunia yang anda butuhkan)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Yesus, Engkau berkata:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Apa saja yang kau minta kepada BapaKu dengan NamaKu, Dia akan memberikannya kepadamu", aku memohon dengan rendah hati dan penuh kepercayaan dari Bapa Surgawi dalam NamaMu, dengan perantaraan Maria, Bunda-mu tersuci, untuk mengabulkan permohonanku ini<br />(Sebutkan permohonan anda)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Yesus Engkau berkata:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Langit dan bumi akan musnah, tetapi SabdaKu tidak akan musnah" dengan perantara Maria BundamU tersuci aku percaya bahwa permohonanku akan dikabulkan<br />(Sebutkan permohonan anda)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesusku, Tuhan jiwaku, Engkau berjanji bahwa Hati KudusMu akan menjadi laut keahiman bagi orang-orang yang berharap padaMu aku sungguh percaya bahwa Engkau akan mengabulkan apa yang aku minta, walaupun itu memerlukan mukjizat. Pada siapa aku akan mengetuk kalau bukan pada HatiMu. Terbekatilah mereka yang berharap padaMu.<br />Ya Yesus, aku mepersembahkan kepada HatiMu(penyakit ini, jiwa ini, permohonan ini)<br />Pandanglah dan buatlah apa yang hatiMu kehendaki.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Yesus, aku berharap padaMu dan percaya kepadaMu, aku mempersembahkan diriku, di dalam Engkau aku merasa aman<br />(1x Bapa kami; Salam Maria; Kemuliaan)<br />Hati Kudus Yesus, aku berharap kepadaMu<br />(Ulangi 10 x dengan penuh semangat)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Yesus yang baik, Engkau berkata:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Jika Engkau hendak menyenangkan Daku, percayalah kepada Ku. Jika Engkau hendak lebih menyenangkan Daku, berharaplah padaKu selalu", PadaMu Tuhan, aku berharap, agar aku tidak binasa selamanya<br />AMIN</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pujian Malam kepada Hati Terkudus Yesus<br />Hati Kudus Yesus<br />O hati Yesus yang Ilahi, kuberi salam akhir pada hari ini, Ke dalam luka cinta-Mu nan suci kuletakkan suka dukaku hari ini, O hati Yesus yang penuh cinta, sejak pagi kuserahkan bebanku sehari ini, tak percuma kuberharap pada-Mu. Engkau melimpahi aku dengan kurnia-Mu. O hati Ilahi kusesali segala dosaku. Dengan segenap hati, ampunilah aku, baharuilah cinta-Mu dalam diriku. Ya hati Yesus, kepada-Mu kuserahkan siapa saja yang berjasa kepadaku dan tiap orang yang kukasihi lindungilah jiwa dan raga mereka. Dalam luka-Mu yang terkudus aku ingin beristirahat dengan aman tenteram, Semoga luka hati-Mu terbuka bagaikan pintu surga di akhir hidupku. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
H.<br />Kutipan Teks Misa<br />Jumat, 28 Juni 2019<br />Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hati Allah berkobar-kobar dengan belas kasihan! Pada hari ini, Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus, Gereja menghadirkan ke hadapan kita misteri ini untuk kita renungkan: misteri hati seorang Allah yang merasakan belas kasihan dan yang mencurahkan segenap kasih-Nya ke atas umat manusia. Suatu kasih misterius, yang dalam ayat-ayat Perjanjian Baru disingkapkan kepada kita sebagai kasih Allah yang dahsyat dan tak terbatas bagi umat manusia. Allah tidak berkecil hati kendati kedurhakaan ataupun penolakan umat yang telah dipilih-Nya; melainkan, dengan belas kasihan yang tak terhingga Ia mengutus Putra Tunggal-Nya ke dalam dunia untuk membebankan ke atas Diri-Nya sendiri nasib dari kasih yang hancur, agar dengan menakluklan kuasa kejahatan dan maut, Ia dapat memulihkan kembali umat manusia yang diperbudak oleh dosa ke martabat mereka sebagai putra dan putri Allah. (Paus Benediktus XVI, Homili 2009)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 33:11.19)<br />Rancangan Hati-Nya dari angkatan ke angkatan untuk melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada Misa Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus ada Madah Kemuliaan (Gloria) dan Syahadat (Credo)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<br />Doa Pembuka<br />Allah yang Mahakuasa, perkenankanlah kami untuk memuliakan Hati Putra-Mu, dan mengenang karya besar cinta kasih-Nya bagi kami. Jadikanlah kami layak untuk menimba anugerah yang mengalir secara berlimpah dari sumber ilahi itu. Dengan pengantaraan Kristus itu juga yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kitab Ulangan (7:6-11)<br />"Kamulah yang dipilih dan dikasihi Tuhan!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sekali peristiwa, di padang gurun seberang Yordan, Musa berkata kepada umat Israel, “Kamulah umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu; kamulah yang dipilih Tuhan, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya. Bukan karena jumlahmu lebih besar dari bangsa mana pun, maka hati Tuhan terpikat olehmu dan memilih kamu, -sebab nyatanya kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa! -Tetapi karena Tuhan mengasihi kamu dan karena Ia memegang sumpah yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka Tuhan telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat, dan menebus kamu dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir. Sebab itu haruslah kamu ketahui, bahwa Tuhan, Allahmu itu, adalah Allah yang setia. Ia memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan. Tetapi terhadap setiap orang yang membenci Dia, Ia melakukan pembalasan dengan membinasakan orang itu. Ia tidak bertangguh terhadap orang yang membenci Dia. Ia langsung mengadakan pembalasan terhadap orang itu. Jadi berpeganglah pada perintah, yakni ketetapan dan peraturan yang pada hari ini kusampaikan kepadamu untuk dilakukan.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<br />Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS. No. 809<br />Ref. Berbelas kasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.<br />Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.6-7.8.10;R:17)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. Tuhan menjalankan keadilan dan kasih bagi semua orang yang diperas. Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
4. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<br />Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:7-16)<br />"Allah mengasihi kamu."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara-saudaraku yang terkasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita! Maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita, yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Kami telah melihat dan bersaksi bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Penyelamat dunia. Barangsiapa mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<br />Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS. No. 951<br />Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.<br />Ayat. (Mat 11:29ab, 2/4)<br />Pikullah kuk yang Kupasang, dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<br />Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:25-30)<br />"Aku lemah lembut dan rendah hati."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sekali peristiwa berkatalah Yesus, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi! Sebab misteri Kerajaan Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Semua telah diserahkan oleh Bapa kepada-Ku, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak, serta orang-orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. Datanglah kepada-Ku, kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang, dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Tuhan kita!<br />U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<br />Antifon Komuni (Yoh 7:37-38)<br />Tuhan bersabda, "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, dari dalam hatinya akan mengalir air hidup."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Thus says the Lord: Let whoever is thirsty come to me and drink. Streams of living water will flow from within the one who believes in me.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
atau (Yoh 19:34)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
One of the soldiers with a spear opened His side, and immediately there came out blood and water.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Unus mílitumláncea látus éjus apéruit,et contínuo exívit sánguis et áqua.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
I.<br />BUNDA PENOLONG ABADI.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah ikon/gambaran “Maria Penolong Abadi”/ “Mother Of Perpetual Help” yang dirayakan setiap tanggal 27 Juni ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ikon menggambarkan Bunda Maria sedang menggendong dan menenangkan Yesus kecil yang nampak ketakutan, berlari mencari perlindungan kepada ibuNya dengan terburu-buru sampai sebelah alas kakiNya terlepas.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saat itu Yesus kecil ketakutan dan tidak mengerti, karena secara tiba-tiba mendapat penampakan dua orang malaikat yang memperlihatkan kepadaNya, salib, paku, dan lembing, yang merupakan simbol dari penderitaan salib yang harus dijalani Ia kelak.<br />Dengan penuh kasih keibuan; Bunda Maria mendekap Yesus Kecil erat dan memberiNya rasa aman.<br />-------------------<br />(Buku MOM - MARY OUR MOTHER, RJK)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dikisahkan, pada Abad Pertengahan, sebuah ikon yang menggambarkan Maria dan Kanak Yesus menjadi subjek penghormatan besar di pulau Crete Yunani.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dikenal sebagai “Maria Penolong Abadi”, lukisan ini terkenal dengan mukjizat dan pertolongannya bagi yang berdoa dengan kepercayaan dan meminta pertolongan di hadapannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada awal abad ke-15, pasukan Turki datang dan menduduki pulau tersebut.<br />Khawatir bahwa ikon akan jatuh ke tangan orang-orang yang tidak percaya, seorang pedagang memutuskan untuk membawanya dan berlayar ke Italia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara ajaib terselamatkan dari badai di laut, ia tiba di Roma di rumah seorang teman.<br />Beberapa hari setelahnya, dia meninggal, setelah sempat meminta temannya itu untuk membawa dan meletakkan lukisan tersebut di sebuah tempat suci untuk dapat dihormati orang banyak.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuan rumah, temannya itu, mengabaikan keinginannya dan menyimpan gambar suci tersebut untuk dirinya sendiri.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dikatakan, Bunda Maria sendiri kemudian menampakkan diri beberapa kali kepadanya, mendesak agar lukisan itu ditempatkan di Gereja di Bukit Esquiline di Roma, sehingga semua orang dapat berdoa di hadapannya.<br />Pria itu gagal untuk memahami permintaan tersebut dan terus menyimpan lukisan itu sampai, pada waktunya, ia juga jatuh sakit dan meninggal.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Istrinya ternyata juga tidak mempunyai itikad yang lebih baik daripada suaminya dan diperlukan juga beberapa kali penampakan Maria kepadanya untuk akhirnya dipenuhi keinginannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Akhirnya, pada 1499, ikon Maria Penolong Abadi ditempatkan di gereja Santo Matius di Roma dan mendapat penghormatan besar.<br />Sempat dinyatakan “hilang” sesudah penyerangan tentara Napoleon ke Gereja tersebut pada tahun 1798, lukisan tersebut akhirnya ditemukan diselamatkan dan disimpan oleh para Imam Agustinian, sampai akhirnya pada tahun 1866, Paus Pius IX memerintahkan agar ia dikembalikan kepada Ordo Redemptorist dan diletakkan di Gereja St. Alfonsus di Roma.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sejak saat itu, salinan gambar serupa dibuat dan dihormati di seluruh dunia, dan dirayakan setiap 27 Juni.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
J.<br />DOA KEPADA BUNDA PENOLONG ABADI</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
O Bunda Penolong Abadi,<br />Berikanlah kepadaku, boleh memanggil namamu yang berkuasa,<br />yang adalah perlindungan bagi orang yang hidup dan pertolongan keselamatan bagi orang yang meninggal.<br />Maria tersuci, biarlah namamu selalu ada pada bibirku.<br />Jangan menunda ya Bunda, untuk menolongku kapanpun aku memanggilmu.<br />Di dalam pencobaanku, dalam kebutuhanku, aku tidak akan gagal dalam memanggil dan mengulang-ulang namamu yang suci, Bunda Maria.<br />Suatu penghiburan yang manis yang menenangkan jiwaku setiap kali aku menyebut namamu.<br />Aku bersyukur kepada Allah yang telah memberikan engkau nama yang begitu manis dan berkuasa, namun tidak cukup bagiku untuk menyebutnya saja, tetapi biarlah cintaku kepadamu tidak pernah gagal membuatku menyalamimu sebagai Bunda Penolong Abadi. Amin.<br />Salam Maria... 9 x.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-56025115501127531912019-07-01T20:38:00.002+07:002019-07-01T20:38:51.263+07:00Rabu, 26 Juni 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Rabu, 26 Juni 2019<br />Hari Biasa Pekan XII<br />Kejadian (15:1-12.17-18)<br />(Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9)<br />Matius (7:15-20)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Intentio pura - Maksud yang murni."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah yang selalu diharapkan setiap kali kita menjalin relasi dengan orang lain. Inilah sebuah tindakan komunikatif (Lat: comunicare: berbagi), tidak ada "rekayasa/agenda politis/hidden agenda" karena semuanya tulus tanpa ada akal bulus, hanya hadir dan mengalir.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tapi secara real, kadang ada saja orang yang "tidak fair": Ia berpura-pura tulus padahal hatinya penuh akal bulus. Hati dan kata-katanya seperti "pepesan kosong" karena penuh topeng dan kepalsuan, kadang penuh gosipan dan cibiran, seolah mereka adalah orang yang berhak menjadi "hakim" bagi sesamanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun tiga keutamaan jawa yang bisa kita petik dari realitas ini, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. "Eling lan waspada":<br />Ingat diri dan ber-mawas diri dalam menjalin relasi, karena ada saja "serigala berbulu domba": di depan kita berpura-pura baik tapi ternyata di belakang malahan menjelek-jelekkan/memfitnah, ngrasani, mencari untung dll. Ini bisa terjadi di banyak tempat, entah di tempat kerja atau juga di gerej, entah dengan sesama umat/sesama gembalanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dkl: Kita perlu bersikap instrospektif setiap harinya supaya selalu bermawas diri.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. "Alon alon waton kelakon":<br />Perlahan dan jangan tergesa dalam mengambil banyak keputusan. Semuanya mesti dilihat dengan arif dan tidak terburu buru. Ada sikap kehati-hatian dalam menjalin relasi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dkl: Kita perlu bersikap reflektif, "menep", tidak larut hanyut dalam emosi dan rasa perasaan sesaat yang bergejolak hanya karena atas dasar suka/tidak suka. Kita perlu punya kepekaan nurani dalam menjalin relasi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. "Ojo Dumeh":<br />Kita diharapkan untuk hdp sederhana dan tidak suka pamer/tampil "wah" karena kadang bisa menimbulkan keiri-hatian orang lain yang tidak suka.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah kita perlu menjadi orang yang integratif, yang utuh dan seimbang, tidak sibuk pada tampilan luar tapi sungguh mempunyai "inner power" yang muncul dari kedalaman hati yang bena-benar tulus dan sejati: Think before speak!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Cari roti di Lebak Bulus - Milikilah hati yang benar-benar tulus."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Kutipan Teks Misa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setiap perbuatan, pemikiran atau perkataan yang mengandung hawa nafsu, tidak selaras dengan Kristus (St. Gregorius dari Nissa)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kodrat Allah dan keagungan-Nya tidak dapat dilihat oleh sesuatu dari ciptaan yang diciptakan-Nya. Maka, Ia menampakkan diri hingga dapat dikenal dan dimengerti. (St. Ireneus)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (105:1)<br />Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara para bangsa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa sumber keteguhan kami, Engkaulah Penopang hidup di kala kami bimbang. Semoga kami selalu teguh dalam iman, dan percaya bahwa Engkau setia memenuhi janji-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kitab Kejadian (15:1-12.17-18)<br />"Abram percaya kepada Tuhan dan hal ini diperhitungkan sebagai kebenaran, dan Tuhan mengikat perjanjian dengan dia."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada suatu ketika datanglah sabda Tuhan kepada Abram dalam suatu penglihatan, “Janganlah takut Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar.” Abram menjawab, “Ya Tuhan Allah, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku? Aku akan meninggal tanpa mempunyai anak, dan yang akan mewarisi isi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu.” Lagi kata Abram, “Engkau tidak memberi aku keturunan, sehingga seorang hambakulah yang nanti menjadi ahli warisku.” Tetapi datanglah sabda Tuhan kepadanya demikian, “Orang itu tidak akan menjadi ahli warismu!” Lalu Tuhan membawa Abram ke luar serta bersabda, “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang jika engkau dapat!” Maka sabda-Nya kepada Abram, “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” Lalu Abram percaya kepada Tuhan; maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Tuhan bersabda lagi kepada Abram, “Akulah Tuhan, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim guna memberimu negeri ini menjadi milikmu.” Tetapi Abram menjawab, “Ya Tuhan Allah, dari manakah aku tahu bahwa aku akan memilikinya?” Sabda Tuhan kepadanya, “Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati.” Abram mengambil semuanya itu, membelahnya menjadi dua lalu diletakkannya belahan-belahan itu berdampingan, tetapi burung-burung itu tidak ia belah. Ketika burung-burung buas hinggap di atas daging binatang-binatang itu, maka Abram mengusirnya. Menjelang matahari terbenam, tertidurlah Abram dengan nyenyak. Lalu gelap gulita yang mengerikan turun meliputinya. Ketika matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap, maka kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu. Pada hari itulah Tuhan mengadakan perjanjian dengan Abram serta bersabda, “Kepada keturunanmulah Kuberikan tanah ini, dari sungai Mesir sampai ke sungai Efrat yang besar itu.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan<br />Ref. Selamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.<br />Ayat. (Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9)<br />1. Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!<br />2. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersuka hati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!<br />3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya; Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi. 4.Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil<br />Ref. Alleluya<br />Ayat. (Yoh 15:4)<br />Tinggallah dalam Aku, dan Aku dalam kamu, sabda Tuhan; barangsiapa tinggal dalam Aku, akan menghasilkan banyak buah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:15-20)<br />"Dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam kotbah di bukit Yesus berkata, “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri, atau buah ara dari rumput duri? Camkanlah setiap pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik akan menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah Injil Tuhan<br />U. Terpujilah Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Kita harus selalu waspada dalam kehidupan karena banyak hal bisa mengancam keberlangsungan hidup kita, baik jasmani maupun rohani. Dalam dunia yang terus berkembang ini, kita hendaknya bisa memilah mana yang terbaik untuk hidup kita. Tanpa sikap waspada, kita hanya akan menjadi korban dari perkembangan dunia yang terus berinovasi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam kehidupan rohani, kita harus lebih waspada lagi mengingat banyaknya nabi palsu dalam hidup ini. Itulah yang diingatkan oleh Yesus dalam Injil hari ini. Ia mengingatkan para murid supaya waspada terhadap nabi-nabi palsu yang datang layaknya seekor domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala buas yang ingin memangsa kawanan domba tersebut. Dari buah-buah hidupnyalah kita bisa mengenali mereka. Siapa nabi palsu pada masa sekarang ini? Mudah bagi kita untuk mengenalinya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nabi palsu, seperti dikatakan oleh Yesus adalah orang yang hidupnya tidak membuahkan tindakan baik. Ia pandai berkata-kata, tetapi tidak melakukannya. Ia seperti tong kosong yang nyaring bunyinya. Bukan hanya itu. Ia bisa berpenampilan menarik dan berwibawa tetapi tidak berkualitas hidupnya. Inilah nabi palsu. Oleh karena itu, kita semua bisa jatuh menjadi nabi palsu ketika hidup kita tidak mampu menunjukkan perbuatan baik dalam kehidupan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ketika pejabat pemerintahan hanya pandai memberikan janji-janji manis, tetapi tidak pernah merealisasikannya, ia tampil sebagai nabi palsu. Ketika seorang religius tidak menghayati kaul-kaul kebiaraan dan janji-janjinya, ia menjadi nabi palsu bagi umat. Ketika pasangan suami istri tidak lagi menghidupi janji perkawinan yang diucapkan di hadapan Tuhan dan umat-Nya, pada saat itu mereka menjadi nabi palsu bagi anak-anaknya dan tetangga. Para pengguna media sosial menjadi nabi palsu bagi para warganet ketika mereka menyalahgunakannya dengan menyebarkan konten provokatif dan menjadikan sarana untuk menyakiti bahkan melukai hidup orang lain.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hendaknya kita selalu tekun berdoa dan menyatukan diri dengan Tuhan supaya hidup kita membuahkan perbuatan baik dan kebenaran. Inilah salah satu bentuk kemartiran kita pada masa sekarang sebagaimana telah dilakukan oleh Santo Ireneus yang berjuang melawan ajaran-ajaran sesat pada zamannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Mat 7:16)<br />Dari buahnya kalian akan mengenal mereka. Setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-41931482413277462052019-07-01T20:37:00.005+07:002019-07-01T20:37:59.771+07:00Selasa, 25 Juni 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selasa, 25 Juni 2019<br />Hari Biasa Pekan XII<br />Kejadian (13:2.5-18)<br />(Mzm 15:2-3ab.3cd-4ab.5)<br />Matius (7:6.12-14)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Lex natura - Hukum alam."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah yang menjadi fokus inti bacaan injil hari ini bahwa segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hal ini berangkat dari sebuah keyakinan dasar bahwa "yang baik pasti menarik yang baik" atau dalam bahasa filsafat Yunani: "yang sama mengenal yang sama".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelaslah bahwa etika kristiani juga menekankan hubungan timbal balik: Kita ingin dihormati orang lain? Hormatilah orang lain! Kita minta dilayani? Jadilah pelayan! Mau mendapat kemurahan hati? Bermurah hatilah senantiasa!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Begitu pula jika kita mengharapkan pengampunan maka tiket yang mesti kita bayar adalah kesediaan untuk juga rela mengampuni: "yang murah hati akan memperoleh kemurahan Allah" (Mat 5:7).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun tiga tujuan dasar hidup yang bisa kita petik dari "hukum alam" ini, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."Bergema":<br />Hidup itu seperti "echo", kalau kita mewartakan suara kasih maka kita akan mendapatkan suara kasih itu kembali pula. Inilah gema kehidupan yang dapat dirasakan-dilihat dan didengar oleh hati karena "gravitasi hidup" adalah juga menuai apa yg kita tabur serta mendapatkan dari apa yang telah kita berikan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2."Berguna":<br />Bukankah tepat kata Darwin bahwa: "tak seorangpun sia-sia di dunia ini ketika ia meringankan beban hidup sesamanya? Disinilah hidup kita yang hanya sementara ini mestinya bisa menjadi "berkat", bermanfaat bagi banyak org lain, bukannya malah menjadi "batu sandungan" karena kata dan warta kita kadang penuh gosipan dan sindiran.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3."Bermakna":<br />Bukankah hidup akan bermakna, bila kita "mau memberi" dan "tidak mengambil"? Bukankah "dengan memberi, kita malahan bisa menjadi "kaya"? Inilah hidup yang penuh makna yang selalu dimulai dengan nada dasar "C", Cinta, karena tepatlah "dimana ada cinta disitu ada kehidupan, bukan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yang pasti, "per tutto stato di grazia - Untuk semua yang sudah terjadi katakanlah trimakasih."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selamat bergema – berguna dan bermakna setiap harinya dengan kata dan warta nyata.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Cari arang di Ramayana - Jadilah orang yang hidupnya bermakna."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Cara termudah untuk menghilangkan musuh, adalah dengan menjadikan mereka sebagai teman. Tidak ada situasi manusia yang bagaimanapun sulitnya, atau yang biasa-biasa saja, yang tidak dapat menjadi suatu perjumpaan dengan Kristus, dan menjadi suatu langkah maju dalam perjalanan kita menuju kerajaan Surga. Buka jiwamu kepada surya abadi, dan jangan takut akan cahaya nya yang menyilaukan. Kukatakan kepadamu, buka jiwamu, kepada sinar surya keindahan abadi ini, hai kau yang sangat menginginkan kepompong meretas agar kupu-kupu dapat terbebas dari penjara kegelapan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH HARIAN PAGI<br />(Selasa, 25 Juni 2019)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Gelap berkurang, malam hampir hilang<br />Fajar gemilang menyebarkan terang.<br />Marilah kita memanjatkan doa<br />Kepada Bapa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Semoga Bapa berbelaskasihan<br />Membimbing kita dalam pengabdian<br />Dan merestui karya darma bakti<br />Sepanjang hari.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Bapa kami, sudilah kabulkan<br />Harapan hati yang kami ungkapkan<br />Secara tulus demi Yesus Kristus<br />Dalam Roh Kudus. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DOA<br />Ya Tuhan, kuatkanlah kiranya iman kami kepada-Mu dan sempurnakanlah madah pujian kami, supaya kami dapat menghasilkan buah surgawi. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.<br />RACE IN PEACE.<br />Kita tidak berdamai dengan orang lain karena kita tidak berdamai dengan diri kita sendiri. Dan kita tidak berdamai dengan diri kita sendiri karena kita tidak berdamai dengan Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Untuk menggerakkan bumi,<br />kau harus menggerakkan dirimu terlebih dahulu.<br />Untuk mengubah dunia,<br />kau harus mengubah dirimu sendiri dulu, bukan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Coba dulu baru cerita.<br />Pahami dulu baru menjawab.<br />Pikir dulu baru berkata.<br />Dengarlah dulu, baru beri penilaian.<br />Bekerja dulu baru berharap.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hidupmu akan berubah lebih baik jika kamu bersedia untuk mengubah dirimu terlebih dahulu krn hanya orang baik yang akan mendapat yang terbaik, bukan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Marilah Berdoa:<br />Ya Tuhan Allah alam raya,<br />ciptakan dalam diriku:<br />kesetiaan yang menggerakkan Engkau,<br />aku pasti akan percaya selalu padaMu<br />dan aku pasti mendambakan Engkau<br />seumur-umurku.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Tuhan Allah alam raya,<br />aku mohon kepadaMu;<br />sudilah Engkau membantuku mengarahkan<br />segala ulah tindakanku<br />dengan ilham-ilhamMu<br />serta melaksanakannya<br />dengan bantuan rahmatMu<br />agar setiap doa dan karyaku<br />selalu dimulai dari Dikau<br />berlangsung lewat Dikau,<br />serta berakhir selamat kepada Dikau.<br />Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu.” (Mz. 51:3-6)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />"WWF - WALK WITH FRANCIS" :</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
In Iesum Christum fides a peccato, aegritudine, interiore vacuitate, solitudine expedit, atque fons est laetitiae quam nemo nobis auferre potest.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Faith in Jesus Christ frees us from sin, sadness, emptiness, isolation. It is the source of a joy that no one can ever take away.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Iman kepada Yesus Kristus membebaskan kita dari dosa, kesedihan, kehampaan, keterasingan. Iman tersebut merupakan sumber sukacita yang tidak pernah bisa diambil oleh siapa pun.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
TEMA HARI ORANG MUDA SEDUNIA 2020-2022</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
■ Hari Orang Muda Sedunia ke-35 (2020) tingkat keuskupan :<br />"Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" (Luk 7:14).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
■ Hari Orang Muda Sedunia ke-36 (2021) tingkat keuskupan :<br />"Berdirilah. Aku menetapkan engkau menjadi saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat" (bdk. Kis 26:16).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
■ Hari Orang Muda Sedunia ke-37 (2022) tingkat internasional yang akan diadakan di Lisbon (Portugal) :<br />"Berangkatlah Maria dan langsung berjalan" (Luk 1:39).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jalan rohani yang ditunjukkan oleh Paus Fransiskus secara saling bertalian mengikuti permenungan yang dimulai dengan Hari Orang Muda Sedunia 2019 dan proses sinode, khususnya dengan anjuran apostolik Christus Vivit.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam Christus Vivit 20, Paus Fransiskus mengutip Luk 7:14 ketika beliau mendorong kaum muda untuk memperkenankan diri mereka dijamah oleh kuasa Tuhan yang bangkit dan memulihkan "daya hidup batinmu, impianmu, kegairahanmu, optimismemu, dan kemurahan hatimu”, sifat-sifat yang menjadi ciri khas kaum muda.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tiga tema ini terhubung oleh undangannya kepada kaum muda untuk "berdiri" dan segera menanggapi panggilan Tuhan untuk menyebarkan kabar baik, seperti yang dilakukan Maria setelah mengatakan "ini aku". Kata "berdiri" dalam teks asli oleh Lukas juga memiliki arti "bangkit kembali" dan "bangun untuk hidup". (PS)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setiap perbuatan, pemikiran atau perkataan yang mengandung hawa nafsu, tidak selaras dengan Kristus. ---- St. Gregorius dari Nissa</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Sesuatu yang murni, bebas dari kecenderungan hawa nafsu, mengarah pada sumber kedamaian, yakni Kristus” (St. Gregorius dari Nissa)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Mzm 15:1a.2)<br />Tuhan, siapa yang boleh menumpang di kemah-Mu? Orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa Mahakuasa, andaikata Engkau tidak menunjukkan jalan, tentu kami tersesat seperti orang buta. Perkenankanlah sabda Yesus Putra-Mu selalu mengarahkan perjalanan kami, agar dapat memasuki sukacita abadi, yang Kaujanjikan kepada siapa pun yang berkehendak baik. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kitab Kejadian (13:2.5-18)<br />"Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, sebab kita ini kerabat!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Abram itu seorang yang sangat kaya. Ia memiliki banyak ternak, perak dan emas. Juga Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba dan lembu serta kemah. Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama. Karena itu terjadilah perkelahian antara para gembala Abram dan gembala Lot. Waktu itu orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri itu. Maka berkatalah Abram kepada Lot, “Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, antara para gembalaku dan gembalamu, sebab kita ini kerabat. Bukankah seluruh negeri ini terbuka untukmu? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku: jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri.” Lalu Lot melayangkan pandangannya, dan dilihatnyalah bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman Tuhan, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. Hal itu terjadi sebelum Tuhan memusnahkan Sodom dan Gomora. Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu; lalu ia berangkat ke sebelah timur, dan mereka berpisah. Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom. Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap Tuhan. Setelah Lot berpisah dari Abram, bersabdalah Tuhan kepada Abram, “Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan ke barat, utara dan selatan. Seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu, untuk selama-lamanya. Dan Aku akan menjadikan keturunanmu banyak seperti debu tanah. Sebagaimana debu tanah tak dapat dihitung, demikian pun keturunanmu tak terhitung banyaknya. Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu.” Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan ia menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron. Lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan do = f, 3/4, PS 848<br />Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?<br />Ayat. (Mzm 15:2-3ab.3cd-4ab.5)<br />1. Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya; yang tidak menyebar fitnah dengan lidahnya.<br />2. Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang-orang tercela tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa.<br />3. Yang tidak meminjamkan uangdengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil<br />Ref. Alleluya, alleluya<br />Ayat. (Yoh 8:12)<br />Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku, ia hidup dalam cahaya abadi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:6.12-14)<br />"Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Janganlah kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing, dan janganlah kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injak dengan kakinya, lalu babi itu berbalik mengoyak kamu. Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Masuklah melalui pintu yang sempit itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kebinasaan, dan banyak orang telah masuk melalui pintu dan jalan itu. Tetapi sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kehidupan, dan sedikitlah orang yang menemukannya.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Tuhan kita!<br />U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Kehidupan bersama membutuhkan toleransi dan solidaritas sampai kepada keberpihakan dalam melayani sesama yang menderita dan berkekurangan. Itulah prinsip dari kekristenan hidup manusia. Sebagai pengikut Kristus, kita tidak bisa hanya memikirkan diri sendiri. Karena iman kita menuntut kesaksian hidup dalam perbuatan yang nyata. Tuhan Yesus hari ini mengajarkan pentingnya keseimbangan dalam perbuatan untuk diri sendiri dan orang lain.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Seperti yang Dia katakan: segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu perbuatlah demikian juga kepada mereka. Yesus mengharapkan ukuran perlakuan terhadap sesama memiliki parameter yang sama dengan dan untuk diri sendiri.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kita kadang sering melakukan perbuatan kepada orang lain tidak sesuai dengan ukuran untuk diri sendiri. Bila ditimbang lebih banyak untuk kepentingan diri dari pada mementingkan orang lain. Yesus mengingatkan kita untuk seimbang dalam perlakuan terhadap sesama.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuhan, semoga aku memiliki hati yang adil agar aku menampakkan kasih Allah kepada sesamaku. Semoga aku tidak memikirkan diri sendiri melainkan sesamaku yang membutuhkan pertolongan dariku. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
====<br />Menjadi jahat itu mudah sedangkan menjadi baik itu butuh perjuangan. Kebaikan akan membuat pintu masuk menuju keselamatan itu makin terbuka. Sebab, banyak kebaikan yang bisa kita petik dalam keseharian namun menjadi percuma ketika kita tidak hidup dalam kesadaran, seperti melempar barang kudus kepada anjing dan mutiara kepada babi. Ada begitu banyak kebaikan setiap hari, kenapa kita masih memilih kejahatan? Hendaknya kita hidup dengan bijaksana!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Mat 7:12)<br />Segala sesuatu yang Kauinginkan diperbuat orang kepadamu, perbuatlah juga demikian kepadanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Ya Yesus, terima kasih kuucapkan kepada-Mu, karena Engkau telah menunjukkan jalan kebenaran padaku hari ini. Melalui usaha yang sungguh-sungguh, berani mengatasi tantangan dan kesukaran bagaikan melalui pintu yang kecil, aku percaya akan kehidupan yang lebih baik. Aku juga percaya akan menjadi orang yang baik, yang diperjuangkan setiap hari, siang dan malam. Ya Yesus yang baik, Engkaulah tumpuan harapanku. Amin.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-12364802472169739982019-07-01T20:37:00.002+07:002019-07-01T20:37:08.395+07:00Senin, 24 Juni 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Senin, 24 Juni 2019<br />Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis<br />Yesaya (49:1-6)<br />(Mzm 139:1-3.13-14ab.14c-15; Ul: 13b)<br />Kisah Para Rasul (13:22-26)<br />Lukas (1:57-66.80)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Imago et similitudo Dei - Citra dan cerminan Allah."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah kesadaran awal yang harus selalu kita ingat dan buat dalam lika liku keseharian hidup.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bersama dengan kelahiran nabi besar Kitab Suci Perjanjian Baru, Yohanes Pembaptis (Ibr: Allah yang menganugerahi) yang kita rayakan hari ini, adapun tiga peran dasarnya supaya kita juga selalu bisa menjadi citra dan cerminan Allah seperti yang saya tulis dalam buku "TANDA" (RJK, Kanisius), al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."Model":<br />Yohanes Pembaptis adalah model/teladan iman yang penuh kerendahan hati (HUMILITAS): "Aku bukanlah Dia yang kamu sangka tapi Ia yang akan datang kemudian daripadaku. Membuka kasut dari kaki-Nyapun aku tidak layak".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hati dan hidupnya sederhana tapi kaya makna karena ia benar-benar mau miskin di hadapan Allah dan sesamanya: "Ia harus makin besar dan aku harus makin kecil."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2."Messenger":<br />Ia datang sebagai nabi (naba: kabar), agen dan juru bicaranya Allah. Ia berseru di padang gurun sambil membawa pesan kebenaran (VERITAS): "Bertobatlah dan luruskan jalan bagi Tuhan. Kerajaan Allah sudah dekat."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ia adalah orang yang berani, jujur dan berkomitmen total untuk mewartakan pesan kenabian/profetik walau kadang mendapat kritik berupa stigmatisasi/dicap buruk, marginalisasi/disingkirkan dan viktimisasi/dikambinghitamkan oleh pelbagai intrik dari orang yang iri dan dengki pada kehadirannya sebagai pembawa kebenaran.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3."Mediator":<br />Ia menjadi "perantara" para muridnya untuk bisa berjumpa dengan Yesus. Ia tidak mencibir/marah/kecewa/iri hati dan dengki ketika para muridnya berpindah/beralih dan mengikuti Yesus karena hatinya tulus, lurus dan penuh kasih sejati (CARITAS): "Lihatlah Anak Domba Allah".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ia sadar bahwa tugasnya adalah semacam "vord raider", pembuka jalan kasih bagi "yang Ilahi" berjumpa dengan "yang insani". Ia hanyalah "instrumen cum Deo", pensil di tangan Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ssst, sudahkah kita juga menjadi "model - messenger dan mediator"?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Makan bihun dan lotis - Selamat ulangtahun buat Yohanes Pembaptis."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />A.<br />DOA KEPADA ST.YOHANES PEMBAPTIS</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa tradisional untuk menghormati St. Yohanes Pembaptis ini terdiri dari tiga bagian, sesuai dengan tiga tahap hidupnya:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.<br />Keputusannya untuk pergi ke padang gurun untuk berlatih hidup dalam laku tapa dan silih;</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />Khotbah dan pengajarannya kepada mereka yang mengikutinya ke padang gurun untuk mempersiapkan hati mereka untuk kedatangan Kristus;</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.<br />Kemartirannya pada masa pemerintahan Raja Herodes.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yohanes Pembaptis disebut sebagai -seperti dikatakan Kristus sendiri, "nabi terbesar yang pernah dilahirkan dari seorang wanita"-,<br />Ia dibebaskan dari dosa asal di dalam rahim ibunya pada saat kunjungan Maria kepada Elizabeth; dan ia merupakan perintis yang mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Untuk menghormati Yohanes Pembaptis:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"O yang mulia Santo Yohanes Pembaptis,<br />nabi terbesar di antara mereka yang lahir dari wanita,<br />meskipun engkau telah disucikan sejak dalam kandungan ibumu dan menjalani hidup nan murni, namun adalah kehendakmu sendiri untuk mengundurkan diri ke padang gurun untuk mengabdikan diri kepada laku tapa doa dan silih;<br />Dapatkanlah karunia Tuhan untuk kami,<br />untuk menjauhkan kami dari keterikatan akan kenikmatan duniawi, dan untuk menjalankan hidup kristiani yang lebih berarti dengan semangat doa suci."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bapa Kami, Salam Maria, Kemuliaan...</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"O Rasul yang paling bersemangat,<br />yang tanpa melakukan keajaiban, tetapi semata-mata memberi teladan hidup silih dan kuasa kata-kata pengajaranmu, telah menyelamatkan banyak orang dan melayakkan mereka untuk menerima Sang Mesias dan mendengarkan ajaran surgawi-Nya;<br />Berikanlah kepada kami teladan kehidupan sucimu dan contoh pelaksanaan semua pekerjaan yang baik, untuk membawa banyak jiwa kepada Allah, terutama jiwa-jiwa yang diselimuti kegelapan, kesalahan dan sedang tersesat."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bapa Kami, Salam Maria, Kemuliaan...</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"O Martir tak terkalahkan,<br />yang, untuk menghormati Allah dan keselamatan jiwa-jiwa telah dengan tegas dan teguh menentang kejahatan Herodes walau harus membayarnya dengan hidupmu sendiri,<br />Perolehkanlah bagi kami berkat doa-doamu, agar kami berani dan murah hati, agar kami dapat menghormati sesama manusia dan secara terbuka menyatakan iman kami dalam ketaatan setia pada ajaran Yesus Kristus, Guru Ilahi."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bapa Kami, Salam Maria, Kemuliaan....</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Santo Yohanes Pembaptis doakanlah kami,<br />supaya kami layak menerima janji Kristus</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Marilah kita berdoa.<br />Ya Allah, yang telah menjadikan hari ini bagi kami, peringatan Yohanes Pembaptis terberkati, berikanlah kepada umat-Mu rahmat sukacita, dan arahkanlah pikiran semua umat-Mu yang setia kepada jalan keselamatan kekal, melalui Yesus Kristus, Tuhan kami, Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />Madah Harian.<br />HR. KELAHIRAN S. YOHANES PEMBAPTIS</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Allah, bersegeralah menolong aku<br />Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu<br />Kemuliaan..<br />Alleluya..</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH BACAAN<br />Perkenankanlah kami menyanyikan<br />Kidung dan madah untuk mengenangkan<br />Rencana Allah yang tak terperikan<br />Santo Yohanes</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Utusan tiba datang dari surga<br />Membawa warta untuk ayahanda<br />Menjadi bapa di masa tuanya<br />Tidak tersangka</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mendengar itu ia tak percaya<br />Menjadi bisu tak dapat bicara<br />Tapi ibumu mengandung putera<br />Sangat terharu</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Semoga Bapa yang mahakuasa<br />Bersama Putra penebus dunia<br />Roh kudus pula penghibur uamtNya<br />Mulya selamanya.<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH PAGI<br />O sungguh mulya dan sangat berjasa<br />Tak kenal noda murni tanpa cela<br />Engkau pertapa dan martir perkasa<br />Nabi utama</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tiada insan menyamai anda<br />Yang diizinkan menjadi bentara<br />Merintis jalan ya bahkan diminta<br />Membaptis Tuhan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kami semua mohon dengan tulus<br />Agar kaubina pada jalan lurus<br />Siap siaga menyambut Penebus<br />Dengan gembira</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Semoga Bapa yang mahakuasa<br />Bersama Putra penebus dunia<br />Roh Kudus pula penghibur umatNya<br />Mulya selamanya.<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH SIANG<br />Marilah kita bernyanyi<br />Bagi penebus ilahi<br />Dengan iman dan harapan<br />Penuh cinta yang bertahan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sambil mohon dibebaskan<br />Dari tipu daya lawan<br />Agar selalu setia<br />Dalam mengabdi sesama</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Terpujilah Allah Bapa<br />Bersama Putra tercinta<br />Yang memperoleh Roh suci<br />Pembaharu muka bumi<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
BAC SINGKAT:<br />Hendaklah dengan segenap hati kita bertobat kepada Allah; dan tinggalkanlah dunia yang penuh kesusahan ini.<br />Maka, kita tentu akan menemukan ketenteraman bagi jiwa kita.<br />Marilah kita belajar melepaskan diri kita dari benda-benda yang kelihatan ini dan mencurahkan segenap perhatian kita pada kebatinan, dan kita akan melihat Kerajaan Allah datang kepada kita. Sebab, Kerajaan Allah ialah “kebenaran, ketenteraman, dan kegembiraan dalam Roh Kudus” (Rm 14:17).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />LITANI ST. YOHANES PEMBAPTIS</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuhan, kasihanilah kami,<br />Tuhan, kasihanilah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kristus, dengarkanlah kami.<br />Kristus, dengarkanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Allah Bapa di Surga, Kasihanilah kami.<br />Allah Putera, Penebus dunia, Kasihanilah kami.<br />Allah Roh Kudus, Kasihanilah kami.<br />Allah Tritunggal Maha kudus,<br />Tuhan Yang Maha esa, Kasihanilah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Santa Maria, Doakanlah kami.<br />Ratu Para Nabi, Doakanlah kami.<br />Ratu Para Martir, Doakanlah kami.<br />St. Yohanes Pembaptis, Doakanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
St. Yohanes Pembaptis, pendahulu Kristus, Doakanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
St. Yohanes Pembaptis, pendahulu yang mulia dari Cahaya Keadilan,<br />Doakanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
St. Yohanes Pembaptis, yang membaptis Yesus,<br />Doakanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
St. Yohanes Pembaptis, cahaya yang bersinar di dunia,<br />Doakanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
St. Yohanes Pembaptis, malaikat kemurnian bahkan sebelum lahir,<br />Doakanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
St. Yohanes Pembaptis, teman istimewa dan kesukaan Kristus,<br />Doakanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
St. Yohanes Pembaptis, yang merenungkan surga dalam doa,<br />Doakanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
St. Yohanes Pembaptis, pengkhotbah pemberani atas kebenaran,<br />Doakanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
St. Yohanes Pembaptis, suara yang berseru-seru di padang gurun,<br />Doakanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
St. Yohanes Pembaptis, keajaiban penebusan dosa,<br />Doakanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
St. Yohanes Pembaptis, contoh kerendahan hati yang mendalam,<br />Doakanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
St. Yohanes Pembaptis, martir mulia bagi hukum Allah yang kudus,<br />Doakanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
St. Yohanes Pembaptis, pemenuhan misi mulia,<br />Doakanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia,<br />Kasihanilah kami, ya Tuhan.<br />Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia,<br />Dengarkanlah kami, ya Tuhan.<br />Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia,<br />Kasihanilah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kristus, dengarkanlah kami.<br />Kristus, dengarkanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doakanlah kami, St. Yohanes Pembaptis yang mulia,<br />Supaya kami layak menerima janji Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MARILAH BERDOA<br />Ya Allah. Engkau yang dihormati dunia ini dengan kelahiran Santo Yohanes Pembaptis,<br />Karuniakanlah kepada umatMu beriman supaya boleh bergembira di jalan keselamatan kekal, melalui Yesus Kristus Tuhan kami.<br />Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
D.<br />"Gratia plena - Penuh rahmat."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu identitas dari figur Yohanes Pembaptis yang kita rayakan kelahirannya pada hari ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ia yang adalah anak dari pasangan Zakaria dan Elisabeth, menjadi penuh rahmat, karena 3 hal mendasar yang dimilikinya, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."Rendah hati":<br />Ia sadar bahwa ia dirinya hanyalah sebagai pembuka jalan bagi Tuhan. Semua yang diperbuatnya semata supaya orang bertobat dan banyak menyiapkan jalan bagi datangnya Tuhan, bukan bagi dirinya sendiri.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2."Lurus hati":<br />Ia selalu tegas-jelas-lugas mewartakan kebenaran, dari padang gurun sampai istana Herodes. Ia lurusdan tulus, tidak takut dihukum karena kebenaran semata yang diwartakannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3."Tegar hati":<br />Ia selalu hadir sebagai figur asketis, yang makan belalang dan minum madu hutan, yang bajunya dan hidupnya juga sederhana. Ia tetap tegar hati walaupun banyak yang harus dihadapinya, bahkan ketika ia harus selalu berteriak-teriak di padang gurun sambil mengatakan: "Bertobatlah-Kerajaan Allah sudah dekat."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Mba Agnes pergi ke Sukabumi - St Yohanes doakanlah kami."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
E.<br />1.<br />PAUS FRANSISKUS :<br />"DALAM DIRI SETIAP MANUSIA ADA REKAM JEJAK ALLAH."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam wejangannya sebelum pendarasan doa Malaikat Tuhan di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Paus Fransiskus merenungkan bagaimana para orang tua, ketika melahirkan seorang anak “bertindak sebagai rekan kerja Allah”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan mengacu pada Bacaan Injil liturgi hari itu (Luk 1:57-66.80), yang bertepatan dengan Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis, Paus Fransiskus mengatakan bahwa dalam “setiap manusia ada rekam jejak Allah, sumber kehidupan”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Beliau menggambarkan peran para orangtua dalam “melahirkan seorang anak” sebagai "perutusan yang sungguh agung yang membuat setiap keluarga menjadi tempat kudus kehidupan".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kemudian, Paus Fransiskus menunjukkan bahwa “Allah tidak bergantung pada nalar kita dan kemampuan manusiawi kita yang terbatas”. Belajar percaya dan tetap hening di hadapan misteri Allah dan merenungkannya dalam kerendahan hati serta menjadikan hening karya-Nya, yang mengungkapkan dirinya dalam sejarah dan yang sering melampaui khayalan kita diperlukan".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Paus Fransiskus berbicara panjang lebar tentang perasaan takjub dan sukacita yang dialami orang tua, tetangga, dan kerabat Yohanes Pembaptis ketika ia dilahirkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Perasaan kagum, terkejut and bersyukur", kata Bapa Suci, adalah perasaan seputar kelahiran Yohanes Pembaptis, dan beliau menunjukkan bahwa orang yang beriman "segera memahami bahwa sesuatu yang luar biasa - meskipun dengan rendah hati dan bersifat pribadi - telah terjadi", dan mereka bertanya pada diri mereka : “Menjadi apakah anak ini nanti?”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengundang umat yang hadir untuk melihat iman mereka dan menanyakan diri mereka sendiri “apakah kelahiran Yohanes Pembaptis penuh sukacita serta penuh ketakjuban dan rasa syukur?” Atau “datar dan selalu sama?” - Paus Fransiskus mendesak mereka untuk membuka hati kepada Allah dan merasakan rahmat Tuhan menggugah di dalam diri mereka.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Para orangtua, Bapa Suci mengakhiri, “adalah rekan kerja Allah” ketika mereka melahirkan kehidupan, dan “perutusan yang luhur ini menjadikan setiap keluarga tempat kudus kehidupan” di mana “kelahiran setiap anak membangkitkan kembali sukacita, ketakjuban, rasa syukur”. (PS)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />ULASAN EKSEGETIS HARI RAYA KELAHIRAN SANTO YOHANES PEMBAPTIS</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Rekan-rekan yang baik!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
24 Juni ini dirayakan kelahiran Yohanes Pembaptis (Luk 1:57-66.80). Pada awal petikan Injil ini dikisahkan bagaimana istri Zakharia, Elisabet, yang mengandung pada usia lanjut, kini melahirkan anak laki-laki.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Para tetangga dan sanak saudara menyadari bahwa Tuhan telah merahmati pasangan ini. Mereka pun berdatangan memberi selamat. Mereka ingin agar anak ini dinamai Zakharia seperti bapaknya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tetapi Elisabet mengatakan anaknya harus dinamai Yohanes. Para tamu pun heran karena nama itu tidak dikenal dalam keluarga besar mereka. Tetapi Elisabet meminta mereka bertanya ke Zakharia sendiri. Waktu itu Zakharia masih belum bisa berkata-kata sejak bertemu malaikat di Bait. Ia pun menuliskan “Namanya adalah Yohanes.” (Lihat Luk 1:13, Malaikat Gabriel menyuruh Zakharia menamai anak yang dijanjikan itu Yohanes.) Dan seketika itu juga ia dapat berbicara kembali. Ia pun memuji kebesaran ilahi (Kidung Zakharia, Luk 1:67-79). Orang-orang dikatakan dalam bahasa Alkitab “ketakutan”, maksudnya menyadari kebesaran Tuhan. Peristiwa ini tersiar dan menjadi buah bibir orang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bagaimana bacaan ini dapat dicermati lebih jauh?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NAMA YOHANES.<br />Petikan kali ini menonjolkan penamaan anak yang baru lahir, yakni Yohanes. Nama ini ucapan Yunani bagi nama Ibrani, yakni Yohanan, artinya “Tuhan (Yo-) berkenan (-hanan)”. Seperti didapati di pelbagai masyarakat, nama anak diberikan sebagai ungkapan kepercayaan, keyakinan atau ingatan akan peristiwa yang penting. Di sini yang terungkap ialah kepercayaan bahwa Yang Mahakuasa tidak melupakan umat-Nya, Ia tetap peduli akan umat-Nya, Ia tetap melimpahkan kebaikan kepada mereka.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Guna memahami kepercayaan tadi, baik diingat bahwa zaman sekitar itu dirasa oleh banyak orang beriman di Tanah Suci sebagai zaman sulit, zaman edan. Keagamaan dan kebudayaan mereka mengalami krisis besar. Memang mereka dibawahkan pada pemerintahan Yunani dan kemudian Romawi. Boleh dikatakan, ketika itu dirasa kandas sudah keyakinan beberapa generasi sebelumnya pulang dari pembuangan di Babilonia untuk membangun kembali negeri dan identitas mereka.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yang terjadi bukan bangkitnya kembali kejayaan umat, melainkan penaklukan oleh orang Yunani dan Romawi. Mereka bertanya-tanya apakah pelindung ilahi dan sesembahan mereka masih berkenan kepada mereka bahkan mereka juga meragukan kebesaran-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Banyak dari antara orang Yahudi yang memeluk kebudayaan dan tatacara hidup Yunani – waktu itu cara hidup modern. Kemudian ketika orang Romawi berkuasa, tak sedikit yang memilih menjadi warga Romawi dengan segala hak yang memberi mereka keleluasaan, tapi juga kewajiban yang bisa jadi bertentangan dengan adat istiadat dan agama lehuhur. Dalam keadaan krisis seperti ini banyak tawaran muncul. Di sana sini tampil tokoh yang menjanjikan kembalinya kebesaran di masa lampau. Mereka ini menampilkan diri sebagai Mesias, yakni Yang Terurapi untuk memimpin kembali umat. Kebanyakan mereka ini malah membuat mereka dimusuhi penguasa. Namun dalam krisis itu tetap ada sekelompok kecil di kalangan umat yang tetap percaya akan kebaikan Tuhan. Mereka ini mengharapkan kehadiran Tuhan meski mereka tidak tahu bagaimana. Inilah kalangan tempat Yohanes Pembaptis lahir.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
ZAKHARIA.<br />Nama bapak Yohanes Pembaptis ialah Zakharia. Juga ada arti yang dalam, yakni “Tuhan ingat”, maksudnya tidak melupakan umat-Nya. Begitulah Injil Lukas dengan mahir memakai nama-nama ini untul membuat pembaca menyadari bahwa “Yohanes” – Tuhan berkenan telah lahir dari kepercayaan bahwa Dia tetap ingat dan peduli akan keadaaan umat-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada awal Luk 1:5 disebutkan, semasa Herodes, raja Yudea, hiduplah imam Zakharia dan istrinya, Elisabet. Dikatakan pada ayat 6 bahwa mereka itu hidup benar di hadapan Tuhan. Mereka inilah bagian dari umat yang tetap mempercayai kebesaran ilahi dan kebaikan-Nya terhadap umat-Nya kendati krisis zaman edan waktu itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
TINGGAL DI PADANG GURUN.<br />Pada akhir bacaan Injil kali ini disebutkan bahwa “...anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Padang gurun dalam Kitab Suci sudah menjadi motif penulisan untuk melukiskan tempat umat mendalami kehadiran Yang Mahakuasa yang telah menyelamatkan mereka dan tempat Dia memberikan hukum Taurat kepada umat. Bukan semata-mata tempat yang kering kerontang dan berbahaya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam masa krisis identitas dalam kehidupan umat, kaum saleh di kalangan umat Yahudi sering menjauhkan diri dari kehidupan kota (Yerusalem) untuk diam di padang gurun menyendiri. Mereka mendalami kitab-kitab keramat mereka, yang akhirnya menjadi Perjanjian Lama yang kita kenal.Tak sedikit yang hidup bersama di dalam pertapaan. Ada kalanya secara perorangan penghuni pertapaan itu menyepi ke gua-gua di seputar Laut Mati sebelah timur kota Yerusalem.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam sumber-sumber kuno salah satu kelompok seperti itu dikenal sebagai kaum Esseni yang tinggal bertapa di padang gurun. Mulai tahun 1947 berangsur-angsur ditemukan naskah-naskah di beberapa gua di seputar Laut Mati tak jauh dari Khirbet Qumran (sebuah reruntuhan pertapaan kuno).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Naskah-naskah tadi sebagian berupa tulisan mengenai cara hidup dalam pertapaan, doa-doa, juga ada naskah-naskah Kitab Suci Perjanjian Lama, tafiran Kitab Suci. Dari semua ini tergambar kehidupan orang-orang yang “meninggalkan” kehidupan ramai di kota untuk berdiam di padang gurun, dalam sebuah pertapaan dengan komunitas seperti kaum biarawan, atau hidup menyendiri perorangan di gua-gua.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tak jarang ada orang dari kota datang ke tempat itu untuk sekedar menyepi atau mendapatkan bimbingan dari para rahib yang menetap di pertapaan. Inilah kiranya yang melatari kehidupan Yohanes Pembaptis di padang gurun. Nanti ia di datangi orang dari kota dan bertanya apa yang bisa diperbuat. Ia mewartakan pertobatan untuk dapat menerima kedatangan sang Mesias sejati. Begitulah kehidupan Yohanes Pembaptis yang dirayakan pada 24 Juni ini. (AG)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.<br />Kutipan Teks Misa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam diri Yohanes Pembaptis, Roh Kudus memulai dan mempratandai karya yang akan Ia selesaikan bersama dan dalam Kristus yakni pemulihan sifat "serupa dengan Allah" dalam diri manusia. Pembaptisan Yohanes adalah pembaptisan untuk pertobatan; Pembaptisan dalam air dan dalam Roh Kudus akan menghasilkan satu kelahiran baru Bdk. Yoh 3:5.. (Katekismus Gereja Katolik, 720)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Yoh 1:6-7; Luk 1:17)<br />Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang untuk bersaksi tentang terang, dan menyiapkan suatu umat yang layak bagi Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
De ventre matris meæ vocavit me Dominus nomine meo: et posuit os meum ut gladium acutum: sub tegumento manus suæ protexit me, posuit me quasi sagitam electam.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A man was sent from God, whose name was John. He came to testify to the light, to prepare a people fit for the Lord.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<br />Pada Misa Hari Raya Kelahiran St. Yohanes Pembaptis ada Madah Kemuliaan (Gloria) dan Syahadat (Credo)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pagi<br />Ya Allah, Engkau mengenal kami sedalam-dalamnya. Engkau telah membentuk dan memanggil kami sejak sebelum kami lahir. Semoga kami mengabdi kepada-Mu dengan rendah hati, serta mempersiapkan jalan untuk kedatangan Putra-Mu, Yesus Kristus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kitab Yesaya (49:1-6)<br />"Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut namaku sejak aku ada di perut ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. Ia berfirman kepadaku, “Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia. Namun, hakku terjamin pada Tuhan, dan upahku pada Allahku.” Tuhan telah membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan upaya Israel dikumpulkan kepada-Nya. Maka aku dipermuliakan di mata Tuhan, dan Allah yang menjadi kekuatanku sekarang berfirman, “Terlalu sedikit bagimu kalau hanya menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Maka Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan do = a, 2/4, PS 830<br />Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.<br />Ayat. (Mzm 139:1-3.13-14ab.14c-15; Ul: 13b)<br />1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumiliki.<br />2. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, Engkaulah yang menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena misteri kejadianku, ajaiblah apa yang Kauperbuat.<br />3. Jiwaku benar-benar menyadarinya, tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:22-26)<br />"Kedatangan Yesus disiapkan oleh Yohanes."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada suatu hari Sabat, di rumah ibadat di Antiokhia Paulus berkata, “Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi umat-Nya. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. Menjelang kedatangan Yesus itu, Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan ketika hampir selesai menunaikan tugasnya, Yohanes berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka; tetapi Dia akan datang kemudian daripada aku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak. Hai saudara-saudara, baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952<br />Ref. Alleluya, alleluya, alleluya<br />Ayat. (Luk 1:76)<br />Engkau, hai anak-Ku, akan disebut nabi Allah yang Mahatinggi karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk menyiapkan jalan bagi-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:57-66.80)<br />"Namanya adalah Yohanes."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada waktu itu, genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika para tetangga serta sanak saudaranya mendengar bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepada Elisabet, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu, dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya. Tetapi Elisabet, ibunya, berkata, “Jangan, ia harus dinamai Yohanes.” Kata mereka kepadanya, “Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian.” Lalu mereka memberi isyarat kepada Zakharia untuk bertanya nama apa yang hendak ia berikan kepada anaknya itu. Zakharia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini, “Namanya adalah Yohanes.” Dan mereka pun heran semuanya. Seketika itu juga terbukalah mulut Zakharia, dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Semua yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata, “Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia. Anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Ia kemudian tinggal di padang gurun sampai tiba harinya ia harus menampakkan diri kepada Israel.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Tuhan kita!<br />U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Kutipan Injil hari ini dibuka dengan menceritakan kelahiran Yohanes Pembaptis dan ditutup dengan kalimat: Anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Ia kemudian tinggal di padang gurun sampai tiba harinya ia harus menampakkan diri kepada Israel. Bagaimana ia bertambah besar dan makin kuat rohnya?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengapa Yesus memilih untuk dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, bukan oleh pembaptis yang lain? Ada dua kemungkinan jawaban. Pertama, pewartaan tobat Yohanes ditujukan kepada semua orang, tidak hanya kepada orang-orang yang menurut paham zaman itu disebut berdosa. Kepada orang Farisi dan orang Saduki yang datang untuk dibaptis, Yohanes mengatakan, “Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang? ... jangan mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!” (Mat 3:7-9).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kedua, Yohanes Pembaptis tidak hanya memberikan baptis ritual, melainkan menuntut konsekuensi moral dari pembaptisan. Ini tampak dalam kisah pewartaan Yohanes menurut Injil Lukas. Orang banyak yang datang untuk dibaptis oleh Yohanes dan bertanya kepadanya, “.... apa yang harus kami perbuat?” Jawabnya, “Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian.” Demikian juga ketika para pemungut cukai mengajukan pertanyaan yang sama, Yohanes menjawab, “Jangan menagih lebih banyak daripada yang telah ditentukan bagimu.” Ketika prajurit-prajurit bertanya hal yang sama, Yohanes menjawab, “Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain, Yesus memilih untuk dibaptis oleh Yohanes Pembaptis karena ia mempunyai pandangan yang universal (semua orang harus bertobat dan dibaptis) dan menuntut pembaharuan hidup yang nyata sebagai konsekuensi moral dari pembaptisan sebagai ungkapan pertobatan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bagaimana Yohanes sampai pada keyakinan itu? Salah satu jawabannya adalah dari tinggalnya Yohanes di padang gurun. Padang gurun kita pahami sebagai tempat yang kering kerontang, sepi. Dalam Kitab Suci, padang gurun adalah tempat pemurnian: Musa memimpin umat Allah selama empat puluh tahun menyeberang padang gurun. Di padang gurun itulah iman umat dimurnikan dan akhirnya boleh masuk ke tanah terjanji. Demikian juga Yesus sebelum tampil di depan umum berada di padang gurun selama empat puluh hari untuk memantapkan langkah. Dengan pengalaman itu, Yesus tidak bisa dibelokkan lagi langkah-Nya. Ia akan terus mengarahkan pandangan-Nya menuju Yerusalem. Kiranya yang serupa itulah yang terjadi dengan Yohanes Pembaptis ketika ia tinggal di padang gurun.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Persiapan Persembahan (Mzm 92:13)<br />Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
The righteous man shall flourish like the palm tree; he shall grow up like a cedar of Lebanon.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
atau</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Iustus ut palma florebit: sicut cedrus, quæ in Libano est, multiplicabitur.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Bdk. Luk 1:78)<br />Oleh rahmat dan belas kasih dari Allah kita, laksana Fajar Timur Ia mengunjungi kita dari tempat tinggi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Through the tender mercy of our God, the Dawn from on high will visit us.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
atau (Luk 1:76)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tu puer propheta Altissimi vocaberis: præibis ante Dominum parare vias eius.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
(Engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya.)</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-69514643426810996542019-07-01T20:35:00.002+07:002019-07-01T20:35:20.617+07:00Minggu, 22 Juni 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Minggu, 22 Juni 2019<br />Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus.<br />Hari Raya Corpus Christi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ecclesia et eucharistia – Gereja dan ekaristi".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah dua hal yang tidak bisa dipisahkan karena ekaristi-lah yang menjadi fundamen dasar adanya Gereja, dsanalah dihadirkan Yesus yang menjadi "hosti" (Yun: kurban) yang siap mengalami 4 dimensi:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di pilih<br />Di berkati<br />Di pecah<br />Di bagi bagi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selain itu, hari ini juga bersama dengan HR Tubuh dan Darah Kristus, banyak paroki yang mengadakan penerimaan komuni pertama buat umatnya. Komuni sendiri bisa berarti "persatuan" dengan 3 ciri dasarnya:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
KO barkan iman<br />MU liakan Tuhan<br />mari mengima NI</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun 3 vitamin yang diberikan Yesus pada hari ini supaya kita bisa ber-"komuni" dan menjadi pribadi ekaristis yang siap "dipilih-diberkati-dipecah dan dibagi-bagi", al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. "Vit C/Cinta untuk berbagi":<br />Cinta adalah Kasih. Ya, seperti Yesus yang kasih/memberi roti (hasil olahan insani) dan ikan (hasil olahan alami/ilahi), kita juga harus mau berbagi pada org lain: “Kamu harus memberi mereka makan” (Luk 9:13).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. "Vit D/Doa untuk beriman":<br />Ketika ada "masalah logistik": 5 roti dan 2 ikan buat 5000 orang, Yesus meminta mereka semua"duduk": diam dan merendah bersama dengan yang lainnya. Ia berdoa menengadah ke atas dan memohon berkat kepada Bapa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pastinya, dengan doa: yang "impossible" menjadi "i’m possible", yang kurang menjadi lebih, yang lemah menjadi kuat, yang 5 roti dan 2 ikan menjadi cukup buat 5000 orang bahkan sisa 12 bakul</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. Vit E/Ekaristi untuk bersyukur:<br />"Elok KArena kRIStus ada di hati". Roti serta ikan itu dipecah dan dibagi buat semua orang, bukankah ini tanda misteri ekaristi bahwa Tuhan hadir sebagai yang siap "dipecah dan dibagi bagi" untuk kita?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan ekaristi, kita juga mengalami trilogi jalan iman, yakni:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
via purgativa/jalan pemurnian<br />via illuminativa/jalan pencerahan<br />via unitiva/jalan persatuan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelasnya, kita itu "dimurnikan-dicerahkan dan disatukan" dalam cinta Tuhan yang hadir setiap kali kita merayakan ekaristi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Satu hal yang pasti, setiap kali saya mempersembahkan ekaristi, baiklah rumusan ABC kita bisa bawa pulang:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A wali dari apa yang ada<br />B agikan dengan penuh sukacita<br />C inta Tuhan yang akan menyempurnakannya, karena bukankah kita sudah punya "5roti" (5 jari tangan, 5 jari kaki, 5 indra dll) serta "2 ikan" (2 mata, 2 tangan, 2 kaki, 2 telinga dll).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Naik delman pakai AC Daikin - Dengan rahmat iman, semua bisa menjadi mungkin."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Hari Raya Corpus Christi ini ditetapkan Paus Urbanus IV pada 8 Sept. 1264 sebagai "Sollemnitas Sanctissimi CorporisChristi" (Hari Raya Tubuh Kristus yg Mahakudus) atau disingkat "Corpus Christi".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Penetapan ini didahului 2 peristiwa penting, yaitu :</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1) Penampakan Tuhan Yesus kepada Suster Yuliana dari Liege - Belgia (kemudian bergelar "Santa Yuliana") pada tahun 1216.<br />Dalam penampakan itu Tuhan Yesus meminta agar Gereja merayakan Hari Raya Sakramen Mahakudus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Beberapa tahun kemudian Suster Yuliana menyampaikan penampakan itu kepada Uskup Liege, Mgr Robert de Thournee disaksikan oleh Diakon Agung Liege -yang kelak menjadi Paus Urbanus IV.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mgr Robert kemudian memutuskan agar Hari Raya Sakramen Mahakudus dirayakan di seluruh wilayah keuskupannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2) Tahun 1263, Pastor Petrus dari Praha/ Cekoslowakia, berziarah ke Roma untuk mendapatkan kekuatan tentang kehadiran nyata Kristus dalam Ekaristi, karena pada masa itu muncul ajaran sesat Berengarianisme, yang tidak mengakui kehadiran Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ketika Pastor Petrus mengucapkan "INILAH TUBUHKU" pada perayaan Ekaristi di Gereja Santa Kristina di Bolsena, tiba-tiba Hosti di tangannya berubah menjadi daging dan mengeluarkan darah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dia lalu membawa hosti yang telah berubah menjadi daging itu kepada Paus Urbanus IV. Dan setelah diadakan penyelidikan mendalam, Paus Urbanus IV akhirnya menerbitkan BULLA TRANSITURUS DE HOC MUNDO pada 8 Sept 1264 yang memaklumkan agar HARI RAYA TUBUH KRISTUS dirayakan setiap tahun pada hari Kamis sesudah Hari Raya Tritunggal Mahakudus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Paus Urbanus IV juga meminta St. Thomas Aquinas OP untuk menyusun teks liturgi, doa, dan madah pujian untuk hari raya tersebut dan muncullah karya-karya agung seperti : "Lauda Sion", "Pange Lingua", "O Salutaris", "Panis Angelicus" dan "Tantum Ergo".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hari Raya ini biasanya dimeriahkan dengan prosesi Sakramen Mahakudus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sejak Konsili Vatikan II, perayaan Corpus Christi berubah menjadi "Sollemnitas Sanctissimi Corporis et Sanguinis Christi - Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelasnya, Hari Raya ini mengingatkan kita akan pentingnya EKARISTI, "Elok KArena KRIStus ada di haTI." Bersama St. Thomas Aquinas (1225-1274), marilah kita turut bermadah :</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Panis Angelicus fit panis hominus...<br />duc nos quo tendimus ad lucem quam inhabitas. Roti Malaikat menjadi santapan manusia, antarlah kami ke Cahaya di mana Engkau berada"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.<br />Madah Ibadat Harian.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Allah, bersegeralah menolong aku<br />Ya Tuhan, perhatikanlah umat-Mu<br />Kemuliaan...<br />Alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH IBADAT BACAAN<br />Marilah kita memuji<br />Tubuh dan darah Tuhan<br />Yaitu santapan suci<br />Untuk umat beriman<br />Semoga tak kunjung henti<br />WafatNya dikenangkan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tubuh Kristus yang mulia<br />Sungguh-sungguh makanan<br />Dan darahNya yang berharga<br />Sungguh-sungguh minuman<br />Bagi kita yang percaya<br />Kepada sabda Tuhan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada hari raya ini<br />Mari kita semua<br />Penuh hormat mengimani<br />Keagungan kurnia<br />Jaminan hidup abadi<br />Yang tiada taranya</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Terpujilah Allah Bapa<br />Yang mengutus PutraNya<br />Untuk membebaskan kita<br />Dengan taat setia<br />Dan menghadiahkan RohNya<br />Yang tinggal pada kita<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH IBADAT PAGI<br />Sabda yang diutus Bapa<br />Untuk membebaskan kita<br />Sudi menyerahkan diri<br />Sebagai santapan suci</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Untuk menjadi jaminan<br />Yang memberi kepastian<br />Akan kehadiran Tuhan<br />Di tengah umat beriman</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Semoga kita semua<br />Bersyukur atas kurnia<br />Yang membawa persatuan<br />Dengan sesama dan Tuhan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Terpujilah Allah Bapa<br />Bersama Putra dan RohNya<br />Yang penuh kasih setia<br />Untuk selama-lamanya<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH IBADAT SIANG<br />Marilah kita memuji<br />Tubuh dan darah Tuhan<br />Yaitu santapan suci<br />Untuk umat beriman<br />Semoga tak kunjung henti<br />WafatNya dikenangkan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tubuh Kristus yang mulia<br />Sungguh-sungguh makanan<br />Dan darahNya yang berharga<br />Sungguh-sungguh minuman<br />Bagi kita yang percaya<br />Kepada sabda Tuhan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada hari raya ini<br />Mari kita semua<br />Penuh hormat mengimani<br />Keagungan kurnia<br />Jaminan hidup abadi<br />Yang tiada taranya</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Terpujilah Allah Bapa<br />Yang mengutus PutraNya<br />Untuk membebaskan kita<br />Dengan taat setia<br />Dan menghadiahkan RohNya<br />Yang tinggal pada kita<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DOA<br />Tuhan Yesus, dalam sakramen ekaristi yang luhur ini Kauwariskan kepada kami peringatakan akan wafat dan kebangkitanMu.<br />Semoga kami menghormati misteri kudus tubuh dan darahMu sepantasnya, sehingga kami selalu dapat menikmati hasil penebusanMu.<br />Sebab Engkaulah pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa, dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MOM - MARY OUR MOTHER<br />"Akulah bundamu yang berbelas kasih, dari segenap yang mengasihiku, dari mereka yang berseru kepadaku, dari mereka yang mencariku, dan dari mereka yang menaruh harapannya kepadaku."<br />- Pesan Maria di Guadalupe</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />EKARISTI<br />Elok KArena kRIStus ada di haTI</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Belajarlah untuk menempatkan Ekaristi sebagai pusat hidupmu. Dengan merenungkan Injil, engkau akan memperdalam pemahamanmu akan maknanya. Hal ini akan membantumu untuk menemukan kembali nilai dan keindahan persekutuan Ekaristi hari Minggu, sukacita menjadi bagian dari orang-orang yang membawa Kristus yang disalibkan dan bangkit dalam hati mereka. ( St. Yohanes Paulus II )</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Gereja hidup dari Ekaristi tentu saja bukan pertama-tama karena ritus-upacaranya, tetapi terutama karena apa yang dirayakan dalam ritus itu, yakni misteri penebusan Kristus melalui peristiwa sengsara, wafat dan kebangkitanNya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, Ekaristi yang menjadi jantung hidup Gereja (EE 3) sekaligus sumber dan puncak hidup beriman, fons et culmen (LG 11), memiliki arti mendasar yakni: “Elok KArena kRIStus ada di haTI, .” Dan, bukankah Ekaristi menjadi lebih elok jika kita merenung-menungkannya bersama Maria Sang Bunda Ekaristi, Mater Eucharistia?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pastinya:<br />Kerendahan hati Yesus: di Betlehem, di Nazaret, di Kalvari. Akan tetapi, lebih merendahkan diri dalam Hosti terkudus; lebih daripada di kandang, lebih daripada di Nazaret, lebih daripada di atas salib. Itulah sebabnya mengapa kita harus begitu mencintai<br />ekaristi, bukan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selamat menjadi pribadi ekaristis yang berpola "4 dimensi" :<br />Di pilih<br />Di berkati<br />Di pecah<br />Di bagi bagi</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />"You are what you eat."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
01.<br />Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus Yang Mahakudus (Sanctissimi Corpus et Sanguis Christi) dirayakan secara universal untuk Gereja di seluruh dunia sejak tanggal 8 September 1264 dengan diterbitkannya bulla “Transiturus de hoc mundo” oleh Paus Urbanus IV dan dirayakan pada hari Kamis setelah Hari Raya Allah Tritunggal Mahakudus untuk mengenang Perjamuan Tuhan (Cenae Domini) yang juga dirayakan pada hari Kamis.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebelumnya perayaan ini hanya merupakan perayaan lokal di Keuskupan Liège (Belgia). Berdasarkan pewahyuan yang diterima oleh St. Juliana dari Mont St. Cornillon, Belgia, Mgr. Robert de Thorete, Uskup Liege, Belgia pada tahun 1246 menetapkan perayaan Tubuh dan Darah Kristus untuk seluruh keuskupannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam sebuah penampakan kepada St. Yuliana, Tuhan Yesus menghendaki agar misteri Tubuh dan Darah-Nya dihormati secara khusus karena semakin banyak umat beriman meragukan kehadiran-Nya yang nyata dalam Sakramen Ekaristi Mahakudus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pendangkalan iman ini membuat Gereja menjadi lesu dan banyak orang berpaling kepada bidaah dan praktek paranormal. Pada zaman itu di Eropa berkembang bidaah yang menyangkal kehadiran nyata (realis praesentia) Kristus dalam Ekaristi. Bidaah itu disebut Berengarianisme.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
02.<br />Atas permintaan Paus Urbanus IV, St Thomas Aquinas menulis ofisi (doa resmi Gereja) untuk pesta ini yang kemudian dikenal sebagai ofisi paling indah di dalam brevir (buku doa harian resmi yang wajib didoakan oleh para imam dan biarawan-biarawati) dan mengilhami Kidung Ekaristi terkenal “Pange Lingua Gloriosi” (PS. 502) dan “Tantum Ergo Sacramentum” (PS 558 dan 559).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam perkembangan kemudian perayaan ini dilaksanakan pada hari Minggu dan dirayakan dengan prosesi Sakramen Mahakudus, di mana Hosti Kudus diarak ke segenap penjuru kota, disertai dengan pujian dan litani.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Penetapan perayaan ini untuk Gereja di seluruh dunia juga dipengaruhi oleh mukjizat Ekaristi yang terjadi di Bolsena, yakni mukjizat yang dialami oleh Rm. Peter dari Prague (Praha) pada tahun 1263.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam peziarahannya ke Roma, Rm Peter mampir di Gereja St. Christina di Bolsena (sekitar 70 Km di sebelah utara Roma) dan memohon ijin untuk merayakan Ekaristi. Imam ini mempunyai keraguan serius tentang kehadiran nyata dan sungguh-sungguh (realis praesentia) Kristus dalam Ekaristi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ketika konsekrasi, dari Hosti Kudus mengalirlah darah yang membasahi tangannya dan bahkan jatuh ke lantai marmer. Hosti kudus kemudian diletakkan dalam sebuah corporal dan dibawa menghadap Paus Urbanus IV yang saat itu kebetulan tinggal di istana kepausan di Orvieto, dekat kota Bolsena.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
03.<br />Pada zaman Yesus, roti dan anggur selain merupakan makanan sehari-hari juga biasa dipakai untuk pesta.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Namun orang-orang Yahudi juga memaknainya sebagai simbol. Roti menjadi tanda kesetiaan Allah pada janji-Nya, yaitu menyelenggarakan hidup umat-Nya, sedangkan Anggur melambangkan hasil kerja atau jerih lelah manusia. Sebagai minuman pesta anggur melambangkan kegembiraan dan kebahagiaan. Pada saat makan bersama, memecah roti dan minum anggur dari satu piala adalah ungkapan kesatuan dalam rasa syukur kepada Allah yang memberi hidup.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tradisi ini dipakai oleh Yesus Kristus pada saat perjamuan malam terakhir dengan memberi makna baru. Roti dan anggur menjadi simbol Tubuh dan Darah-Nya, simbol dari pengorbananNya yang total dan sempurna di kayu salib agar manusia memperoleh hidup kekal.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
04.<br />Sabda dalam ay. 24: “Inilah darah-Ku, darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang”menggemakan kembali dan sekaligus memperbaharui perjanjian antara Yahwe dengan Israel dalam Kel 24:8.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Darah disiramkan pada mezbah (lambang kehadiran Allah) dan pada seluruh bangsa dengan janji,“Segala firman Tuhan akan kami lakukan dan akan kami dengarkan” (Kel 24:7) karena sejak saat itu Israel menjadi milik Tuhan yang berada dalam perlindungan-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bagi orang Yahudi, darah adalah simbol dari kehidupan. Nyawa manusia ada di dalam darahnya. Apabila orang kehabisan darah maka matilah dia. Karena kehidupan manusia itu milik Tuhan maka ada larangan tegas untuk tidak boleh minum darah. Bila orang menyembelih binatang untuk dimakan, darahnya harus dibuang dan ditimbuni dengan tanah (Im 17:10-16).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam Perjanjian Baru tidak lagi memakai darah binatang tetapi Darah Kristus sendiri, yakni hidup-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ungkapan “darah-Ku, darah perjanjian” mengacu pada Hymne Hamba Yahwe dalam Kitab Nabi Yesaya yang menyebutkan bahwa dalam diri Sang Hamba Yahwelah perjanjian itu terwujud (Yes 42:6, “Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa” dan Yes 49:8, “Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi”).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus menyadari bahwa Dirinyalah wujud perjanjian itu. Karena itulah Dia dapat memberikan pembebasan atau penyelamatan. Gagasan ini mirip dengan ungkapan Yesus dalam Injil Yohanes yang menyatakan bahwa Dirinya adalah terang, jalan, kebenaran, kehidupan dsb.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Perjanjian itu tidak lagi terbatas untuk Israel tetapi untuk semua orang. Berkah Darah-Nya semua orang ditebus agar tetap menjadi milik-Nya. Semua persembahan dalam Perjanjian Lama (kecuali persembahan penghapus dosa) biasanya dimakan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan cara itu umat mengambil bagian dalam persembahan dan berkat yang diperoleh dari persembahan itu. Maka ketika Yesus memberikan roti agar dimakan oleh para murid artinya mereka diajak untuk mengambil bagian dalam persembahan Diri Yesus dan daya kehidupan yang diperoleh dari sengsara dan wafat-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
05.<br />Kisah bagaimana para murid diminta untuk mempersiapkan perjamuan paskah dalam ay. 12-16 mempunyai tujuan ganda yakni menjadikan Perjamuan Tuhan sebagai ganti Paskah Yahudi dan menyatakan bahwa semua peristiwa yang terjadi sesudahnya, yakni sengsara, penyaliban dan wafat Tuhan bukanlah bencana tragis yang menimpa Yesus tanpa dapat dielakkan tetapi memang telah diduga dan dipersiapkan serta dijalani-Nya dengan penuh kesadaran.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus meminta agar para murid selalu mengulang peristiwa pemecahan roti itu untuk mengenangkan pemberian Diri-Nya. Kenangan ini mengaktualisasikan kehadiran dan penyertaan Kristus dalam kehidupan umat beriman seperti yang dijanjikan-Nya, “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mat 28:20).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
06.<br />Cinta membutuhkan kehadiran dan kebersamaan. Mencintai berarti ingin selalu hadir dan bersama-sama orang yang dicintai menjalani hidup serta mengalami aneka macam peristiwa dalam kehidupan ini agar dapat saling mendukung dan menguatkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Maka ketika orang yang kita cintai tidak ada di samping kita, kita merindukannya. Kerinduan itu muncul bukan karena lama tak bertemu, tetapi karena kita berharap dia ada bersama kita apapun yang sedang kita lakukan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam kehadiran itu, komunikasi dapat terjalin dengan intens. Dalam kehadiran itu kita dapat mengungkapkan perhatian, kepedulian, komitmen secara penuh. Kehadiran tidak selalu fisik, tetapi dapat terjadi lewat berbagai macam cara. Kasih Allah dalam Yesus Kristus juga terwujud lewat kehadiran-Nya yang nyata dalam Perayaan Ekaristi. Kasih yang total dihayati-Nya sampai pada kesediaan-Nya untuk wafat di kayu salib demi keselamatan umat yang dikasihi-Nya. Kasih dan kehadiran itu yang kita aktualisasikan dalam Perayaan Ekaristi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
07.<br />Kasih Kristus yang total diwujudkan dalam penyerahan Tubuh dan Darah. Istilah itu mirip dengan penyerahan seluruh hidup, yakni menyerahkan "jiwa dan raga”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Menjelang Hari Raya Paskah, umat Perjanjian Lama mempersembahkan korban persembahan Anak Domba Paskah. Paskah adalah salah satu hari raya utama orang Yahudi untuk mengenang kembali saat Allah melepaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan menyembelih anak domba Paskah dan menaruh darahnya di ambang pintu rumah agar supaya malaikat maut melewati mereka “yang ditutupi oleh darah” (Kel 12:11-13) adalah merupakan gambaran yang indah mengenai karya penebusan Kristus di atas salib.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan demikian istilah "tubuh dan darah" sama dengan istilah "jiwa dan raga". Kita juga mengenal istilah "menumpahkan darah" sebagai ungkapan simbolik "mengorbankan hidup".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
08.<br />Dalam korban-korban persembahan Perjanjian Lama (kecuali korban penghapusan dosa) umat berpartisipasi dalam korban itu dengan memakan sebagian daging persembahan agar mendapatkan berkat yang diharapkan dari persembahan itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam konteks itu, Sabda Tuhan, “Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku” (Yoh 6:56-57) merupakan penegasan bahwa kita pun hanya dapat berpartisipasi dalam pengorbanan diri Kristus dengan menyantap tubuh dan darah-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan begitu, kita mengungkapkan persekutuan kita dengan-Nya. Keselamatan adalah kesatuan dengan Sang Penyelamat. Kesatuan itulah yang diwujudkan dalam menyantap tubuh Kristus dan minum darah-Nya dalam realitas sakramental.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus mengingatkan kita bahwa menghormati Sakramen Mahakudus dan menyantapnya membawa keselamatan abadi. Apa yang kita makan menentukan kualitas kesehatan dan keselamatan kita. We are what we eat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
09.<br />Mengakhiri pengajaran-Nya, Yesus menyatakan, “Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, dalam Kerajaan Allah.” (ay. 25). Yesus masuk ke dalam Kerajaan Allah melalui sengsara dan wafat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bagi kita pun tidak ada jalan lain untuk menuju pada Kerajaan Allah. Dengan mematikan egoisme dan menyatukan diri dengan Yesus yang menyerahkan seluruh diri-Nya untuk kita, selangkah demi selangkah kita akan sampai ke dalam Kerajaan-Nya. Kesatuan terus-menerus dengan hidup Kristus menjadikan hidup kita yang rapuh ini mendapat kekuatan untuk masuk ke kehidupan kekal.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
D.<br />HR. TUBUH DAN DARAH KRISTUS:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara tradisonal, pada awalnya sebutan yang tepat untuk Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus adalah Sollemnitas Sanctissimi Corporis Christi ) yang kemudian dalam penggunaan populer digunakan frasa “Corpus Christi”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada awalnya memang tidak ada kata “Darah” walaupun dalam teks Misa dan Ibadat Harian (brevir) ada rujukan mengenai kata “Darah”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Perubahan yang terjadi adalah konsekuensi perubahan terhadap Festum Sanguinis Christi (Pesta Darah Mulia).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pesta Darah Mulia adalah salah satu Pesta “devosional” terhadap kemanusiaan Kristus. (Dalam Gereja Katolik ada tiga tingkatan hari-hari istimewa, yaitu Hari Raya/Solemnitas, Pesta/Festum, dan Peringatan/Memoraria).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pesta ini merupakan bagian dari “Pesta-pesta Sengsara” yang diadakan di hari-hari Jumat dalam Masa Prapaska di banyak tempat.<br />Pesta-pesta ini dirayakan seturut penanggalan gerejawi lokal, dan pada awal abad ke-20 hanya diadakan terutama di tempat-tempat di mana (t)radisi ini berawal.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada 1849, Paus Pius IX menyatakan hari Minggu pertama bulan Juli sebagai Pesta Darah Mulia dan wajib dirayakan secara universal.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Namun demikian beliau tidak menghapuskan hari-hari Jumat “Pesta sengsara” yang masih dipraktikan pada berbagai penanggalan gerejawi lokal.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ketika Paus Pius X melakukan pembaruan penanggalan liturgi, Pesta Darah Mulia dipindahkan menjadi tanggal 1 Juli, dan sejalan dengan kerangka liturgis yang ditetapkan pada hari itu, maka banyak keuskupan dan ordo tidak mempraktikan lagi “Pesta-pesta Sengsara”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Namun pesta-pesta ini tetap dipertahankan seperti yang tertulis pada appendiks buku pedoman misa (missal) dengan judul “Pro Aliquibus Locis” (di banyak tempat).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada 1961, semua pesta-pesta sengsara termasuk Pesta Darah Mulia yang tercantum dalam appendix, dihapuskan, kecuali apabila ada permintaan dengan alasan yang masuk akal oleh ordo/kongregasi atau Keuskupan yang memiliki keterkaitan istimewa dengan pesta-pesta tersebut, misalnya kongregasi yang kemudian dikenal di Indonesia dengan nama Kongregasi Suster-suster Amalkasih Darah Mulia (ADM).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kebijakan gerejawi berubah pada masa kepemimpinan Paus Yohanes XXIII.<br />Beliau adalah seorang yang berdevosi pada Darah Mulia. Beliau menambahkan frasa “Terpujilah darahNya yang mahaindah” (PS No.205), mempromulgasikan (mengumumkan secara resmi) Litani Darah Mulia yang disertai dengan indulgensi, dan mempromosikan devosi terhadap Darah Mulia melalui ensiklik “Inde a Primis”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada tahun 1960-an ada perubahan penanggalan liturgi Gereja universal. Diputuskan bahwa pesta-pesta devosional harus dipindahkan atau paling tidak diturunkan tingkatannya. Pesta Darah Mulia yang dirayakan pada 1 Juli juga turut dihapuskan, walaupun tidak lama setelah keputusan ini dikeluarkan, banyak petisi dari para Uskup yang meminta agar Pesta Darah Mulia tetap dilestarikan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Namun demikian Konsili menolak petisi-petisi tersebut dan memutuskan untuk menambahkan kata “Darah” sehingga Hari Raya yang kita rayakan secara resmi hari ini dinamakan “Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus” (Sollemnitas Sanctissimi Corporis et Sanguinis Christi) atau boleh juga disebut “Corpus Sanguinisque Christi”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Walaupun demikian, di banyak tempat, secara tradisional umat Katolik sudah telanjur terbiasa dengan penyebutan “Corpus Christi” dan kita pun saat ini tetap boleh menyebut Hari Raya ini sebagai “Corpus Christi” karena toh kita mengimani bahwa Hosti yang kita terima (apabila komuni hanya diterimakan dengan satu rupa), tidak pernah hanya Tubuh Kristus saja, melainkan sekaligus adalah Tubuh, Darah, Jiwa dan Keallahan Kristus, pendek kata SELURUH KRISTUS YANG TELAH WAFAT DAN BANGKIT, DAN KINI BERTAKHTA DI SISI BAPA.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hal ini sesuai juga dengan teks Kitab Suci, Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti ATAU minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadapTubuh DAN Darah Tuhan.. (1 Kor 11:27).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
E.<br />PAUS FRANSISKUS:<br />"Makanlah Tubuh yang menjadi ikatan Perjanjian, dan minumlah Darah yang telah menebus kita."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Kristus yang hadir ditengah-tengah kita, di dalam tanda roti dan anggur, menginginkan agar kekuatan dari kasih mengatasi setiap keretakan dan di saat yang sama menjadi kesatuan dengan yang miskin, dukungan bagi yang lemah, perhatian persaudaraan kepada banyak orang yang letih dalam menanggung beban hidup sehari-hari. Dan mereka berada di dalam bahaya iman." demikian Sri Paus mengatakan di dalam Misa Kudus di dalam Hari raya Tubuh dan Darah Kristus di Basilika St. Yohanes Lateran. "Melalui roti dan anggur, Tubuh dan Darah Tuhan telah dikaruniakan kepada kita dan meninggalkan bagi kita 'peringatan akan pengorbananNya tentang kasih yang kekal'.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan roti dan anggur ini, para Rasul memiliki apa yang penting bagi langkah mereka sepanjang sejarah dan untuk menyebarkan kepada semua orang Kerajaan Allah. Saat ini, sang Roti kehidupan juga adalah milik kita, yang dihadapanNya ketakjuban Gereja tidak pernah padam, ketakjuban yang mengenyangkan perenungan, adorasi dan ingatan kita." "Apakah arti dari terpecah dan merendahkan nilai? Kita terpecah ketika kita tidak taat kepada Firman Tuhan, ketika kita tidak hidup di dalam persaudaraan, ketika kita berlomba untuk menduduki tempat pertama, ketika kita tidak menemukan keberanian untuk bersaksi akan amal, ketika kita tidak mampu menawarkan pengharapan. Demikian kita terpecah." "Jadi, yang membuat kita tidak terpecah adalah Ekaristi, karena menyatukan kita di dalam persatuan, Ekaristi sebagai pemenuhan dari Perjanjian, tanda yang hidup dari kasih Kristus yang telah merendahkan diriNya dan ditumpaskan supaya kita tetap bersatu." "Apakah arti dari "merendahkan nilai" atau "menenggelamkan martabat Kristen kita?":</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Berarti membiarkan diri terpengaruh dari penyembahan berhala pada jaman kita: penampilan, konsumer, "Aku" sebagai pusat dari segala sesuatu; tetapi juga menjadi kompetitif, kesombongan sebagai sikap pemenang, tidak pernah harus mengakui kesalahan atau membutuhkan bantuan. Semua ini merendahkan nilai kita, menjadikan kita orang Kristen yang biasa-biasa saja, yang suam-suam kuku, yang hambar, sebagai orang-orang kafir." "Yesus telah mencurahkan darah-Nya bagi kita, untuk membersihkan kita dari dosa, oleh karena itu supaya kita tidak merendahkan nilai, marilah menatap kepadaNya, marilah minum dari sumbernya, supaya kita di hindarkan dari risiko korupsi."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Darah Kristus - kata Paus - akan membebaskan kita dari dosa-dosa kita dan mengembalikan martabat kita. Membebaskan kita dari korupsi ": "Jadi kita belajar bahwa Ekaristi bukanlah hadiah untuk orang-orang yang baik, tapi adalah kekuatan untuk yang lemah, untuk orang-orang berdosa. Ekaristi adalah pengampunan, adalah dorongan yang membantu kita untuk pergi, untuk berjalan." Hari Raya Corpus Domini - Paus menyimpulkan - merayakan misteri Ekaristi dan itu dilakukan dengan memadahkan pujian dan bernyanyi di jalan-jalan kota, dan prosesi adalah ungkapan rasa syukur kita atas semua langkah dari Allah yang kita tempuh melalui gurun dari kemiskinan kita, untuk membuat kita keluar dari perbudakan, mengenyangkan kita dengan Kasihnya melalui Sakramen dari Tubuh dan Darah-Nya."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Pada akhir homili, Sri Paus mengajak umat beriman untuk menyatukan diri kepada semua saudara-saudari yang dianiaya oleh karena iman mereka. "Marilah bernyanyi bersama mereka, memuji bersama mereka, menyembah bersama mereka. Dan kita menghormati di dalam hati kita saudara-saudari yang telah diminta untuk mengorbankan nyawa mereka demi kesetiaan kepada Kristus: semoga darah mereka, yang disatukan dengan Darah Tuhan, menjadi jaminan perdamaian dan rekonsiliasi bagi seluruh dunia. Dan jangan lupa: supaya tidak terpecah, makanlah ikatan dari persatuan ini, supaya tidak merendahkan nilai kita, minumlah harga dari Penebusan kita".</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-83357449041251901332019-07-01T20:34:00.001+07:002019-07-01T20:34:14.399+07:00Jumat, 21 Juni 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jumat, 21 Juni 2019<br />Peringatan Wajib St. Aloysius Gonzaga.<br />2 Korintus (11:18.21b-30)<br />(Mzm 34:2-3.4-5.6-7)<br />Matius (6:19-23)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Amo Christum – Aku mengasihi Kristus”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu yang saya kenangkan ketika kadang mempersembahkan misa kerahiman di Panti Rehabilitasi Narkoba "Kedhaton Parahita" Sentul, bahwasannya kita semua dipanggil untuk menjadi orang "kaya", yang KAsihi Tuhan dan YAkini iman."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Kaya" sendiri sejatinya tergantung dari perspektif/mata pandang kita karena jelas bahwa "mata adalah pelita tubuh, jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu" (Mat 6:22).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya, kemampuan untuk melihat yang baik dan yang buruk ditentukan oleh "mata".<br />Jika kita memusatkan mata pada harta dunia, misalnya, maka kita akan menikmati hidup senang untuk sesaat tapi keputusan-keputusan yang kita ambil kerap menjadi kabur & tidak luhur.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bukankah Alkitab mengingatkan: “Mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat+l & pelbagai nafsu yang hampa/mencelakakan” (1 Tim 6:9).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah kita yang masih berada di dunia bukanlah berarti milik dunia. Wajar jika kita membutuhkan harta dunia tapi Yesus melarang kita untuk lekat pada harta dunia</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus melarang "mengumpulkan" tapi Ia tidak melarang untuk "menggunakan" harta. Artinya?<br />Harta dunia itu semuanya adalah sarana kita untuk mendekat kepadaNya karena semuanya ini bukan milik kita sendiri tetapi milik Tuhan yang dianugerahkan pada kita untuk sementara saja.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Waspadailah pandangan mata kita, karena itu akan menentukan hasrat kita dalam hidup sehari hari.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lebih baik, mulai sekarang teruslah mencari dan mengumpulkan "harta benda" surgawi, "HAR - apan, sukaci - TA, ke - BEN aran & ke - DA maian."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mulai sekarang jadilah orang yang "kaya" dalam Tuhan: Pikirkan apa yang dapat kita berikan bukan melulu apa yang dapat kita peroleh! Tempus fugit. Time flies !</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Let nothing disturb you,<br />Let nothing frighten you,<br />All things are passing away:<br />God never changes.<br />Patience obtains all things<br />Whoever has God lacks nothing;<br />God alone suffices.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Makan srikaya di Cisantana - Jadilah orang kaya yang bijaksana."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />IND-ONE-SIA SATU:<br />BERSEKUTU & BERMUTU</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
AD MULTOS ANNOS<br />HAPPY BIRTHDAY "DUO J"<br />JONAN (56) & JOKOWI (58)<br />"TALK LESS - DO MORE"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tetap simple & supel<br />Tetap bekerja keras & waras<br />Tetap tenang & senang<br />Tetap penuh welas asih & tdk pilih kasih</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selalu sehat & cakap, sederhana & bijaksana, tulus & lurus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Baru inget lagi juga klo tanggal lahir Jkw sama dengan tanggal meninggalnya Bung Karno ya.<br />Seperti ramalan Celestine, pelbagai kejadian hidup dan fakta realitas sosial bukanlah sekedar kebetulan belaka. Bila pelbagai kejadian itu dipertemukan, dirangkai menjadi sebuah untaian, maka akan lahirlah pesan yang berguna & bermakna.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"TALK LESS - DO MORE"<br />Biarlah TJAHAJA wajahMU menyinari kami ya TUHAN......</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
JO dohnya rakyat<br />KO mitmennya sampai akhir hayat<br />WI bawanya merakyat</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selamat ulang tahun, pak H. Jokowi & Pak I. Jonan. Semoga tetap sehat dan cakap, sederhana dan bijaksana, karena kami masih terus membutuhkanmu sekarang dan nanti..</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.<br />"Gonzaga's Day"<br />PW S. Aloysius Gonzaga, Biarawan<br />(21 Juni 2019)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
O Maria tersuci! O ibuku.<br />Ke dalam perlindungan istimewamu, ke dalam belas kasihmu; hari ini dan setiap hari, dan di saat kematianku, aku serahkan jiwa dan ragaku. Kepadamu aku percayakan kesusahan dan deritaku, hidupku dan saat akhirku, supaya dengan perantaraan sucimu, segala niatku, segala perbuatanku dapat tertuju dan dikuasai oleh kehendakmu dan kehendak Putramu. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Orang dilahirkan untuk berkarya, ia harus menjadi sesuatu. Bekerja, pada tiap tindakannya, membangunkan dari tidur, yaitu akar segala kesalahan. Siapa yang tak melakukan apa-apa, tak mengetahui apa-apa.<br />Bangun! Bekerja! Jika kau memiliki ilmu, keluarkan. Bergulatlah dengan alam. Bertindaklah!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />Madah Ibadat Bacaan, Pagi, Siang, SKI<br />PW St. Aloysius Gonzaga</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Allah, bersegeralah menolong aku<br />Ya Tuhan, perhatikanlah umat-Mu<br />Kemuliaan...<br />Alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH IBADAT BACAAN<br />Ya Tritunggal mahamulya<br />Yang mengatur segalanya<br />Siang untuk kerja giat<br />Malam untuk istirahat</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Waktu pagi waktu senja<br />Siang malam selamanya<br />Kami mohon perlindungan<br />Dari kemurahan Tuhan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kami umatMu bersatu<br />Sujud menghadap padaMu<br />Memanjatkan permohonan<br />Teriring madah pujian</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Bapa yang baik hati<br />Luluskanlah doa kami<br />Berkat jasa Yesus Kristus<br />Yang mencurahkan Roh kudus Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH IBADAT PAGI<br />Ya Yesus Tuhan Engkau menghendaki<br />Agar panggilan untuk hidup bakti<br />Diperjuangkan serta diikuti<br />Umat beriman</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Panggilan suci Kautanam di hati<br />Untuk mengabdi dan menyangkal diri<br />Tekun mencari setya mengikuti<br />Putra ilahi</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ditinggalkannya milik harta benda<br />Agar dibina cinta yang sempurna<br />Hati sluruhnya dipersembahkannya<br />Kepada Bapa</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dimulyakanlah Bapa mahamurah<br />Bersama Putra penebus dunia<br />Roh kudus pula penghibur Gereja<br />Slama-lamanya<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH IBADAT SIANG<br />Tuhan Allah mahaluhur<br />Hari dan malam Kauatur<br />Terang gelap bergiliran<br />Silih ganti berurutan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Senja hari yang mendekat<br />Melambangkan akhir hayat<br />Yang bagi umat beriman<br />Membuka keabadian</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kabulkanlah doa kami<br />Ya Allah Bapa surgawi<br />Bersama Putra dan RohMu<br />Sekarang serta selalu<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DOA<br />Allah, pemberi rahmat surgawi, dalam diri santo Aloysius Engkau sudah menyatukan hidup suci dengan semangat tapa.<br />Kami tak mampu menyamai kesuciannya. Maka semoga berkat jasa dan doanya kami sekurang-kurangnya meniru semangat tapanya.<br />Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
SKI - JALAN KERAHIMAN<br />Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.<br />Ef 4.32</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />DOA ST. ALOYSIUS GONZAGA.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Bapa, semoga kaum muda yang dikasihi Kristus terus berjuang untuk mencapai kesempurnaan hidup dan juga bersikap murah hati untuk melayani orang-orang yang menderita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bantulah kaum muda kami untuk dapat melawan godaan dan kepalsuan dunia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tunjukkanlah kepada kaum muda kami agar menggunakan masa muda mereka guna mencapai yang terbaik dalam hidup mereka dan bantulah juga mereka untuk dapat membantu orang lain demi kemuliaan Allah yang lebih besar. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
==<br />Santa Maria, Ratu junjunganku, aku menyerahkan diriku kepada perlindunganMu yang suci dan pemeliharaan khususmu<br />serta pangkuan belas kasihmu, hari ini dan setiap hari serta pada saat aku mati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Aku serahkan jiwa ragaku kepadamu. Aku percayakan kepadamu harapan dan hiburanku, kesedihan dan kesengsaraanku, seuruh hidup dan akhir hayatku.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Melalui perantaraanmu yang paing suci dan melalui jasa-jasamu, semoga segala tindakanku diarahkan sesuai dengan arah kehendakmu dan kehendak Puteramu. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
D.<br />"Ad Maiorem Dei Gloriam - Demi semakin besarnya kemuliaan Tuhan.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Itulah motto dan mars SMA Kolese Gonzaga Jakarta yang kerap saya dengar ketika menjadi frater moderator di Gonzaga pada tahun 2002-2003.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun motto ini berangkat dari semboyan para Jesuit yang mengedepankan semua “harta” semata bagi kemuliaan Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bersama dengan teladan St Aloysius (Luigi) Gonzaga, seorang frater Jesuit yang kita kenangkan hari ini, adapun “kaki” iman yang bisa diterapkan dalam hidup harian dan pekerjaan supaya “harta” kita (entah secara materil/spiritual) bisa lebih memuliakan nama Tuhan yakni "KAKI": "Komunikatif - Afektif - Kreatif - Integratif":</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
."K" = Komunikatif:<br />Gonzaga selalu berupaya terbuka menjalin komunikasi insani dengan sesamanya, terlebih yang kecil dan tersingkir. Ia tidak tertutup dan lekat-pekat pada kemapanan dan kekayaan dunia. Hatinya lepas bebas.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hal ini didasari karena ia juga terbuka dan menjalin komunikasi yang intensif dengan Yang Ilahi. Ia sendiri mempunyai empat devosi khusus: devosi kepada Sakramen Maha Kudus, devosi kepada Sengsara Kristus, devosi kepada para Malaikat dan yang pasti juga devosi kepada Bunda Maria. Itu sebabnya, ia digambarkan sebagai seorang frater muda berjubah dengan memegang rosario yang menunjukkan sikap devotifnya yang komunikatif dengan “Yang Kudus.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
."A" = Afektif:<br />Gonzaga yang adalah pelindung kemurnian kaum muda kerap juga dilambangkan dengan seseorang yang memegang bunga lili (bakung). Bukankah ini melambangkan rasa perasaan yang terbuka dan tulus? Inilah sebuah perasaan yang suci dan murni, tidak ada udang di balik batu. Ia berbuat baik bukan karena untuk dipuja-puji atau supaya menjadi “selebritis”, tapi karena memang hatinya penuh dengan sikap yang berbelarasa pada sesama.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelasnya, ia bukan orang yang sekedar efektif, tapi sekaligus juga orang yang punya “hati”, semacam kasih “afektif” karena semua tindakannya didasari dengan hati yang tulus dan tidak penuh akal bulus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun motto yang membimbingnya ke seminari: “Saya ibarat sepotong besi yang telah bengkok. Saya ingin agar Tuhan yang meluruskannya kembali”. Ketulusan afeksinya berdasarkan pada semangat kesadaran diri dan kerendahan hati yang terus terolah, bukan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
."K" = Kreatif:<br />Gonzaga sebagai putra tertua Marchese (bangsawan) dari Castiglione tentunya mempunyai banyak pemahaman dan pengalaman untuk mencari ruang kreatif dalam menemukan Tuhan. Sejak kecil, ia biasa berdoa dengan mendaraskan mazmur-mazmur secara kreatif.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebuah kisah:<br />Pada tahun 1591, ketika terjadi wabah pes dan kelaparan di Italia, maka ia secara kreatif mengumpulkan dana dengan “mengemis” di Roma bagi daerah-daerah yang terkena wabah. Ia juga dengan pelbagai cara kreatif bekerja langsung merawat orang-orang sakit, mengangkut orang-orang yang hampir mati di jalan raya, membawanya ke rumah sakit, memandikan mereka dan memberi mereka makan serta mempersiapkan mereka untuk penerimaan sakramen-sakramen. Bukankah Tuhan bisa juga ditemukan lewat hal-hal kreatif yang kita kerjakan secara nyata bagi kemuliaan Tuhan dan keselamatan jiwa?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
."I" = Integratif:<br />Gonzaga juga dilukiskan dengan gambaran seorang laki-laki muda yang mengenakan jubah hitam dengan superpli putih dan memegang salib.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ini menunjukkan kesetiaan dan pengorbanannya sepanjang hidup secara utuh penuh dan menyeluruh. Ia tinggalkan “harta”, keluarga, kekayaan dan kebangsawanannya demi Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ia tidak mencari harta dunia, tapi sungguh berjuang untuk mencari dan menemukan harta surgawi. Matanya terang mencari keabadian dan bukan kesementaraan. Hidupnya sibuk pada perkara-perkara “yang diatas”, bukan yang remeh-temeh seperti yang kerap kita jumpai ketika orang saling licik dan penuh intrik berebut harta, tahta dan kuasa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Naik Tangga cari indomie - Aloysius Gonzaga doakanlah kami.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuhan<br />Bila aku tersenyum bahagia<br />biarlah namaMu yang kusebut<br />Bila aku menangis meratap<br />biarlah hatiMu yang kucari<br />Bila aku memandang ke surga<br />biarlah wajahMu yang kulihat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuhan,<br />Jiwaku milikMu<br />Cintaku untukMu<br />Usahaku berkatMu<br />Kematianku undanganMu</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuhan,<br />Aku bahagia<br />karena Engkau memberi aku hidup<br />karena Engkau memberi aku harapan<br />karena Engkau memberi aku kematian<br />agar dapat bersatu denganMu di surga</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuhan,<br />Saat kupandang jemari tanganku yang tidak lagi selincah dulu,<br />aku menyadari kematian semakin mendekat karena roda hidup berputar</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuhan,<br />Jangan redupkan pelitaku<br />karena aku masih ingin hidup<br />memperbaiki diri<br />membersihkan nurani<br />agar aku menjadi putih melebihi salju<br />dan setelah itu panggillah aku menghadapMu</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuhan,<br />Seharusnya aku memandang kematian dengan bahagia<br />tapi kecintaan pada dunia membuat aku takut untuk melepaskannya<br />Tuhan, peganglah tanganku ini saat aku bimbang dan saat aku mati kelak.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
E.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Aku dapat melakukan segala sesuatu dalam Dia yang menguatkan aku”. (St. Karolus Borromeus)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan mata iman aku sudah melihat Yesus di altar dan aku menyembah-Nya; yang aku belum punya hanyalah melihat Yesus di surga ---- St Dominikus Savio</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Mzm 23:4.3)<br />Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, akan mendaki gunung Allah dan menghadap kemuliaan-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Ya Allah, dalam diri Santo Aloysius Engkau menyatukan hidup suci dengan semangat tapa. Kami takkan mampu menyamai kesuciannya. Maka semoga berkat jasa dan doanya kami sekurang-kurangnya meneladan semangat tapanya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Rasul Paulus memang hebat. Jika ia harus bermegah, maka ia akan bermegah atas kelemahannya. Sebab dalam kelemahannya, semakin tampak bahwa Kristus adalah sumber kekuatannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (11:18.21b-30)<br />"Di samping banyak hal, masih ada urusanku sehari-hari, yaitu memelihara semua jemaat."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara-saudara, karena banyak orang bermegah-megah secara duniawi, aku pun mau bermegah. Jika orang lain berani membanggakan sesuatu, maka aku pun – seperti orang bodoh kukatakan – berani juga. Mereka orang Ibrani, aku juga! Mereka orang Israel, aku juga! Mereka keturunan Abraham, aku juga! Mereka pelayan Kristus, aku berkata seperti orang gila: aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih payah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan; tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih payah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan haus; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian. Di samping banyak hal lain lagi yang tidak disebutkan, masih ada urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat. Jika ada orang yang merasa lemah, tidakkah aku turut merasa lemah? Jika ada orang yang tersandung, tidakkah hatiku hancur oleh dukacita? Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan<br />Ref. Allah melepaskan orang benar dari segala kesesakannya.<br />Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7)<br />1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.<br />2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.<br />3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil<br />Ref. Alleluya<br />Ayat. Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, sebab milik merekalah Kerajaan Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengumpulkan harta di bumi semata akan sia-sia. Mengapa? Karena pada waktu mati tidak akan dibawanya serta. Sebaliknya, mengumpulkan harta di surga tidak pernah akan percuma dan tak pernah akan dicuri orang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:19-23)<br />"Di mana hartamu berada, di situ pula hatimu berada."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam kotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Janganlah kalian mengumpulkan harta di bumi; ngengat dan karat akan merusakkannya, dan pencuri akan membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga. Di surga ngengat dan karat tidak merusakkannya, dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ pula hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu. Jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah Injil Tuhan<br />U. Terpujilah Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Siapa yang tidak membutuhkan harta dan uang? Yesus hari ini memperingatkan kita untuk selalu berhati-hati terhadap harta yang kita mliki, karena manusia mudah sekali terbuai dengan harta duniawi yang selalu menjebak kepada dosa. Mengapa? Karena harta menjadi pusat dan seluruh perhatian tercurah kepadanya. Harta atau kekayaan selalu mempunyai dua sisi yaitu dapat membawa kepada kebaikan atau kejahatan. “Akar segala kejahatan ialah cinta akan uang. Bagaimana selama ini kita menggunakan harta, khususnya uang?</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-55007506920784125252019-06-20T23:08:00.002+07:002019-06-20T23:08:24.675+07:00Kamis, 20 Juni 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kamis, 20 Juni 2019<br />Hari Biasa Pekan XI<br />2 Korintus (11:1-11)<br />(Mzm 111:1-2.3-4.7-8; R:7a)<br />Matius (6:7-15)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Domine, doce nos orare - Tuhan, ajarlah kami berdoa…” (Luk 11:1).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Itulah permintaan para murid kepada Yesus. Bukankah kebanyakan dari kita diajari berdoa oleh orang-orang di sekitar kita?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hari ini Yesus juga mengajarkan sebuah doa kepada kita, yakni doa “Bapa Kami.” Bisa jadi, doa Bapa Kami (Bhs Latin:Pater Noster, bhs Yunani: Πάτερ ἡμῶν) adalah doa yang paling terkenal dalam sejarah agama Kristiani.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa ini sendiri diambil dari kitab Injil Matius (6:9-13), yang muncul sebagai bagian dari Khotbah di Bukit. Meski Yesus kemungkinan besar mengajarkan doa ini dalam bahasa Aram, teks-teks awal kemungkinan besar terdapat dalam bahasa Yunani karena pengaruh Helenisme.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di lain matra, karena bahasa Latin merupakan bahasa yang resmi dipakai dalam agama Kristen Barat, maka versi dalam bahasa Latin atau Pater Noster, merupakan sebuah terjemahan penting dari doa dalam bahasa Yunani ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Seperti yang saya tulis dalam buku “3Bulan 5Bintang 7Matahari” (RJK, Kanisius), doa Bapa Kami ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian yang pertama untuk memuji: memuliakan nama Tuhan (6:9-10) sedangkan bagian yang kedua, memohon: untuk kebutuhan bagi kita yang berdoa (6:11-13).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara lebih mendalam, sebenarnya doa Bapa Kami ini mengandung tujuh permohonan, yakni: “dimuliakanlah namaMu, datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam surga, berilah kami rejeki pada hari ini, ampunilah kesalahan kami-seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami, janganlah masukkan kami ke dalam percobaan, dan bebaskanlah kami dari yang jahat.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berangkat dari dua bagian doa Bapa Kami yang mengandung tujuh permohonan sekaligus tujuh semangat, adapun tiga permenungan yang bisa diangkat, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.Doa itu memiliki karakter sederhana:<br />"Dalam doamu, janganlah kamu bertele-tele, seperti kebiasaan orang tidak mengenal Allah." Rupanya, pada jaman Yesus pun, ada kenyataan bahwa orang suka bertele-tele dalam berdoa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Anehnya, di jaman ini pun, kita tidak sulit menemukan contoh doa bertele-tele itu. Dalam kesempatan doa pribadi, doa keluarga, doa bersama, selalu ada saja yang berdoa bertele-tele: entah isinya, caranya, kata-katanya, nadanya, waktunya bertele-tele.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Cara Yesus membuka doa yang paling terkenal di dalam sejarah ini juga berkarakter sederhana untuk memahami tujuan doa yang sesungguhnya. Kita dibawa ke dalam hubungan yang akrab, hangat dan bersahabat sebagai anak-anakNya: Allah yang jauh menjadi Allah yang dekat, bahkan yang bisa kita sapa sebagai “Bapa”. Begitu sederhana tapi tetap kaya makna, bukan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. Doa itu memiliki pola salib, kayu palang.<br />Artinya tidak hanya “aku dan Tuhan” (vertikal), tetapi juga “aku dan sesama” (horisontal) juga. Ya, pelbagai doa apa pun, betapapun bagusnya kata dan indahnya nuansa, jika tidak bermuara dalam relasi dengan sesama, menjadi hambar dan mungkin malah kehilangan nilainya. Tak ada gunanya kita berdoa "ampunilah aku Tuhan" tapi kita tak mau mengampuni orang lain. Atau 'berilah kami rejeki", sementara kita sendiri tidak pernah mau memberi. Karena itu Matius menuliskan sebuah pesan Yesus: "jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu akan mengampuni kamu juga. Jika tidak, Bapamu juga tidak akan mengampunimu juga.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jadi, doa mesti bermuara ke dalam hidup kita, mesti diwujudkan dalam hidup bersama orang lain. Sebaliknya, akan menjadi penuh makna, jika diangkat dari hidup nyata. "Jangan minta, jika tidak pernah rela memberi!" Doa akan mengangkat pengalaman hidup nyata dan sebaliknya, kita akan hidup lebih kaya makna dari inspirasi doa-doa kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.Doa itu bisa berarti “Dikuatkan Oleh Allah.”<br />Bukankah pada kenyataannya, kita kerap merasa lemah: lemah iman, lemah semangat, lemah harapan dan lain sebagainya?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Walaupun kadang saya berkata, “Baik jika tanganmu kau lipat untuk berdoa, tetapi lebih baik lagi jika tanganmu kau buka untuk memberi,” bagi saya sebuah doa tetap mendapatkan aktualitasnya karena doa sendiri adalah napas kehidupan umat beriman. Tanpa napas, kita tak mungkin terus hidup bukan? Maka semua usaha, pekerjaan, rencana dan perjuangan tanpa disertai doa, tidak memiliki jiwa yang benar benar kuat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Akhirnya, jelas bahwa doa Bapa Kami adalah contoh mengenai bagaimana kita patut berdoa. Apakah salah kalau kita menghapalkan Doa Bapa Kami? Tentu tidak! Apakah salah kalau kita mengulangi Doa Bapa Kami sebagai doa kita? Tidak, jika kita sungguh-sungguh dan dengan segenap hati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dkl: Betapapun indahnya suatu doa, yang tidak boleh terlupakan adalah bagaimana kita meresapkannya, sehingga kata-kata yang diucapkan bukan hanya sekedar hafalan (dimensi informasi/pengetahuan iman belaka), tetapi sungguh-sungguh keluar dari hati dan menjadi milik kita sendiri (dimensi internalisasi/pengendapan nilai-nilai). Labora et ora – Bekerja dan berdoalah!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Cari goa di Gunung Pati – Mari berdoa sepenuh hati.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Hari Pengungsi Sedunia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tanggal 20 Juni adalah Hari Pengungsi Sedunia. Marilah kita mengingat semua orang yang telah meninggalkan tanah kelahiran mereka dan menempuh perjalanan yang sulit untuk mencapai tempat yang mereka harapkan akan lebih baik demj masa depan mereka dan keluarga mereka. Mari kita berdoa juga bagi mereka yang telah kehilangan hidup mereka dalam perjalanan penuh harapan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pope Francis:<br />Dignitas personae non ex eius civitate vel condicione migrantis seu perfugae pendet. Vitam servare illius, qui bellum ac miseriam fugit, opus est humanitatis.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A person's dignity does not depend on them being a citizen, a migrant, or a refugee. Saving the life of someone fleeing war and poverty is an act of humanity.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Martabat seseorang tidak bergantung entah mereka sebagai warga negara, migran, atau pengungsi. Menyelamatkan nyawa seseorang yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan adalah tindakan kemanusiaan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
===<br />MADAH HARIAN PAGI (Kamis, 20 Juni 2019)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bapa penguasa waktu<br />Lihat kini fajar baru<br />Mulai memancarkan sinar<br />Lambang cahaya yang benar.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Rahmat baru ditawarkan<br />Terselubung kejadian<br />Yang menyampaikan undangan<br />Untuk berbakti berkurban.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kami sambut kesempatan<br />Melayani Kristus Tuhan<br />Yang hadir dalam sesama<br />Tersembunyi namun nyata.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
S’moga pengabdian kami<br />Dijiwai Roh ilahi<br />Dijadikan karya Putra<br />Demi kemulyaan Bapa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DOA<br />Allah, yang kekal dan kuasa, terangilah kiranya bangsa-bangsa yang meringkuk dalam kegelapan maut. Sinarilah mereka dengan terang cahaya-Mu, yang telah terbit laksana fajar cemerlang, yaitu Yesus Kristus, Putera-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.<br />"Homo est animal loquens - Manusia adalah makluk yang berkomunikasi."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu keyakinan saya bahwasannya tindakan kita yang paling dasar adalah komunikasi ("comunicare: berbagi), dengan sesama dan semesta. Secara sederhana, doa sendiri bukan melulu soal meminta-minta kepada Allah tapi juga adalah sebuah tindakan komunikasi kita dengan-Nya, yang penuh dengan rasa dan nuansa: syukur-pujian-ratapan-permohonan dll.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hari ini, Yesus sendiri mengajarkan doa - berdoa lewat "Doa Bapa Kami", dimana salah satu penekananNya: “Dalam doamu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata, doa mereka dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta padaNya!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun "P3K" dalam doa "Bapa Kami", antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A."Persahabatan":<br />Yesus mengajak kita menyapa Allah sebagai Bapa. Allah hadir sebagai sahabat yang dekat dengan kita. Kita juga diajak bersahabat dengan semua anak-anak Bapa yang sama, itu sebabnya dikatakan "Bapa KAMI", bukan "Bapa saya/Bapa kamu/Bapa mereka".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B."Pujian":<br />Kita diajak selalu memujiNya: "dimuliakanlah namaMu-datanglah kerajaanMu-jadilah<br />kehendakMu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C."Permohonan":<br />Sebagai orang beriman, kita juga diajak untuk berani berharap lewat doa dan permohonan: "berilah kami rejeki - janganlah masukkan ke dalam cobaan-bebaskan kami dari yang jahat."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
D."Kedamaian":<br />Ada sebuah bagian penting yang kadang sulit kita lakukan: "ampunilah kesalahan kami seperti kami mengampuni yang bersalah kepada kami." Kita diajak mau mengampuni sesama kalau mau diampuni Allah. Disini ada sebuah usaha untuk memperjuangkan kedamaian yang sejati dengan sesama dan sang khalik.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bukankah doa sendiri membuat kita lebih "sensual" (sense: rasa), lebih peka merasakan hati dan berbelarasa dengan sesama. Dan inilah awal sebuah hidup yang penuh dengan nada dasar "D", damai, yang selalu siap ber "RIP", "Race In Peace - Berpacu dalam damai."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ada goa di Tamansari - Mari berdoa setiap hari."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />“Orate - Berdoalah!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu ajakan orang beriman dalam keseharian hidupnya karena bukankah doa adalah "ruah", semacam nafas dalam kehidupan kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengacu pada bacaan hari ini, baiklah kita juga mengingat pesan Yesus: "Bila kalian berdoa janganlah bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam KBBI, "bertele-tele" berarti bercakap-cakap tidak jelas ujung pangkalnya, melantur, berlarut-larut. Persis inilah yang dimaksudkan Yesus agar kita berdoa secara dewasa, tidak kekanak-kanakan, yakni berlarut-larut/ngelantur dengan banyak kata, karena sebenarnya lebih baik kita mempunyai hati tanpa kata-kata daripada mempunyai kata-kata tanpa hati, bukan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah kita diajak belajar berdoa dengan tiga sikap dasar yang jauh dari sikap "kemunafikan rohani", antara:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A."Sederhana":<br />Tuhan mencintai kesederhanaan, karena doa pada intinya adalah sebuah relasi dan komunikasi sederhana antara yang insani dengan yang ilahi, tidak selalu berbentuk permohonan tapi juga bisa rasa syukur/curhatan, kerap tidak usah dengan banyak untaian kata tapi hanya duduk dan diam bersamaNya .</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B."Setia":<br />Kita diajak selalu mengingatNya dalam setiap saat hidup kita, entah kita bersuka/sedang berduka, sehat/sakit, bahagia/kecewa karena Tuhan kita adalah Tuhan yang juga setia mendengarkan keluh kesah doa dan hidup kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C."Sepenuh hati":<br />Kita diajak berdoa dengan sepenuh hati, bukan dengan banyaknya kata tapi dengan mendalamnya cinta yang kita berikan kepadaNya, bukan karena mau pamer/dipuji orang tapi karena semata hanya untuk memuji nama Tuhan. Disinilah doa yang sepenuh hati juga "berpola salib", karena doa yang baik membuat kita dekat dengan Tuhan juga sekaligus dekat dan hidup lebih baik dalam hubungan dengan sesama karena jelaslah bahwa doa yang sepenuh hati tidak terlepas dari kehidupan harian.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Tas Dowa beli di Pasar Kenari - Mari berdoa setiap hari."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.<br />"Omnis enim qui petit accipit, et qui quaerit invenit, et pulsanti aperietur - Setiap orang yg meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah sebuah harapan iman karena doa Bapa Kami adalah doa yang penuh harapan (Pater Noster, Πάτερ ἡμῶν), sebagai bagian dari Khotbah di Bukit.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Indahnya, doa ini mengajak kita memiliki “P4” iman, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.Persahabatan:<br />Doa dimulai dengan kata “Bapa”.<br />Kita dibawa ke dalam hubungan yang akrab, hangat dan bersahabat. Allah yang jauh menjadi Allah yang dekat, bahkan “Bapa”- “Abba”. (Mrk 14:36, Rom 8:15; Gal 4:6).<br />Perkataan “Bapa kami” di sini juga mengingatkan kita tentang pentingnya dimensi persahabatan dengan sesama, karena Yesus mengangkat semua orang menjadi saudaraNya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.Pujian:<br />“Dikuduskanlah namaMu- Datanglah kerajaanMu-Jadilah kehendakMu."<br />Inilah pujian yang merupakan campuran dari iman, harapan dan cinta kasih, dalam satu faal yang mempersatukan hati kita yang bersyukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.Permohonan:<br />“Berilah kami rezeki-janganlah masukkan kami dalam pencobaan-bebaskanlah kami dari yang jahat.”<br />Allah mengasihi-memperdulikan kita.dan mendengarkan aneka ria harapan.<br />Melalui Yesus, kita dapat menghampiri -menyembah dan membawa permohonan kita kepada-Nya (Mat 6:25-34).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
D.Pengampunan:<br />“Ampunilah kami akan segala kesalahan kami, sama seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami,” mengingatkan kita untuk berdamai dengan Tuhan sekaligus dengan sesama.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pastinya, penutup dari doa Bapa Kami adalah sebuah kata: “AMIN” (Bhs Arab: yukminu' يؤمن). Kata “Amin” ini lekat dengan kata ‘iman’ (bahasa Arab:الإيمان) dan 'aaman' (أمن).<br />Diharapkan setiap orang yang mendoakan Bapa Kami juga melakukan apa yang didoakannya dengan penuh "iman", sehingga hidupnya "aman". Amin?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ada goa di Kalisari - Mari berdoa setiap hari."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
4.<br />“Ora et labora – Berdoa dan bekerja.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selain berkarya, Yesus juga mengajar kita untuk berdoa kepada Allah sebagai Bapa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun beberapa permohonan dalam doa “Bapa Kami” itu: ada yang terkait dengan kekudusan ilahi; ada juga yang terkait dengan kebutuhan insani.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Singkatnya, doa ini berpola salib, vertikal dan horisontal dg bbrp nilai dasar, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.Persahabatan:<br />Sebagai Bapa, Allah hangat-dekat dan mengasihi kita.<br />Kita dapat datang kepadaNya setiap saat dengan membawa persoalan kita kepadaNya (Mat 6:25-34).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.Penyerahan:<br />Adalah hal yang penting bahwa Allah sendiri dihormati, dimuliakan dan ditinggikan (Maz 34:4) sembari menantikan datangnya Kerajaan Allah di langit dan bumi baru (Wahy 21:1; 2 Pet 3:10-12; Why 20:11; 22:20). Buahnya? Kita menyerahkan diri kpd kehendakNya melalui penyertaan Roh Kudus dlm hati kita (Rom 8:4-14) sehingga "kerajaan+kebenaran-Nya" datang di tengah dunia (Mat 6:33).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.Pengharapan<br />Doa juga seharusnya berisi permohonan real tentang kebutuhan sehari-hari (Fil 4:19; Luk 11:3). Kita juga berharap agar kita dibebaskan dari kuasa jahat (Luk 11:26; Luk 18:1; Luk 22:31; Yoh 17:15; 2Kor 2:11).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
D.Pengampunan<br />Kita diajak memohon ampun sekaligus juga memberikan ampunan (Mat 6:14-15; Ibr 9:14; 1Yoh 1:9).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Apabila kita tidak mengampuni orang, Allah tidak akan mengampuni dan doa kita tdk ada gunanya. Inilah prinsip penting dlm doa berdoa (Mat 18:35; Mrk 11:26; Luk 11:4).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pastinya ada beberapa hal yang mendasari ke-4 nilai dalam doa “Bapa Kami” di atas, yakni:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
a. Carilah dahulu Kerajaan Allah (Mat 6:33)<br />b. Sadarilah kebaikan dan kasih Allah (Mat 6:8; Mat 7:11; Yoh 15:16; 16:23,26; Kol 1:9-12).<br />c. Berdoalah sesuai dg kehendak Allah (Mrk 11:24; Yoh 21:22; 1Yoh 5:14)<br />d. Peliharalah persekutuan dg Kristus (Yoh 15:7) dan penyertaan Roh Kudus sebagai Penasehat/Penolong (Luk 11:13;Yoh 14:16-18).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Si Johan kena paku - Tuhan itu andalanku."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
5.<br />Doa Bapa Kami dengan Uraian,<br />St. Fransiskus dari Asisi</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
BAPA KAMI yang mahamulia,<br />Pencipta dan Penebus kami,<br />Juruselamat dan Penghiburan kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
YANG ADA DI SURGA<br />di antara para malaikat dan para kudus,<br />yang menerangi mereka agar mengenal Engkau,<br />sebab Engkau, Tuhan, adalah terang;<br />yang membakar nyala kasih mereka kepada-Mu,<br />sebab Engkau, Tuhan, adalah kasih;<br />yang tinggal di antara mereka<br />dan memenuhi mereka dengan sukacita,<br />sebab Engkau, Tuhan,adalah yang mahatinggi,<br />kebaikan kekal, dan segala kebajikan bersumber daripada-Mu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DIMULIAKANLAH NAMA-MU.<br />Kiranya kami bertumbuh dalam pengenalan akan Dikau lebih dan lebih baik lagi<br />dan dengan demikian menghargai besarnya kemurahan-Mu,<br />luasnya janji-janji-Mu,<br />keagungan kemahakuasaan-Mu,<br />dan kedalaman keadilan-Mu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DATANGLAH KERAJAANMU,<br />agar Engkau meraja dalam diri kami dengan rahmat-Mu,<br />dan menghantar kami ke dalam kerajaan-Mu,<br />di mana kami boleh memandang Engkau dari muka ke muka,<br />mengasihi-Mu dengan sempurna,<br />dan bahagia bersama-Mu,<br />menikmati kehadiran-Mu selamanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
JADILAH KEHENDAKMU DI ATAS BUMI SEPERTI DI DALAM SURGA,<br />agar kami mengasihi Engkau<br />segenap hati,<br />dengan senantiasa merindukan Engkau;<br />segenap jiwa,<br />dengan senantiasa merenungkan Engkau;<br />segenap akal budi,<br />dengan sebulat hati menemukan kemuliaan-Mu dalam segala sesuatu;<br />dan segenap kekuatan,<br />jiwa dan raga,<br />dengan melayani Engkau saja dengan penuh cinta.<br />Semoga kami mengasihi sesama seperti kami mengasihi diri kami sendiri,<br />dan mendorong semua orang agar mengasihi Engkau,<br />dengan ikut ambil bagian<br />dalam sukacita dan dukacita kami bagi sesama,<br />tanpa memandang rendah siapapun juga.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
BERILAH KAMI REJEKI PADA HARI INI,<br />Putra-Mu terkasih, Tuhan kami Yesus Kristus,<br />agar kami senantiasa mengenang serta menghargai<br />betapa Ia telah mengasihi kami,<br />dengan segala sesuatu yang Ia katakan, lakukan dan derita bagi kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DAN AMPUNILAH KESALAHAN KAMI,<br />dengan belas kasihan-Mu yang tak terhingga,<br />demi jasa-jasa sengsara Putra-Mu,<br />dengan perantaraan Maria,<br />dan bantuan doa semua orang kudus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
SEPERTI KAMI PUN MENGAMPUNI YANG BERSALAH KEPADA KAMI,<br />dan jika kami belum mengampuni dengan sempurna,<br />Tuhan, bantulah kami untuk mengampuni dengan sempurna,<br />agar, demi kasih kepada-Mu,<br />kami sungguh mengampuni musuh-musuh kami,<br />dan dengan tulus hati mendoakan mereka kepada-Mu,<br />tidak membalas kejahatan dengan kejahatan,<br />melainkan berusaha melayani Engkau dalam diri setiap orang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DAN JANGANLAH MASUKKAN KAMI KE DALAM PENCOBAAN,<br />entah terselubung, entah nyata,<br />tiba-tiba ataupun terus-menerus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
TETAPI BEBASKANLAH KAMI DARI YANG JAHAT,<br />dulu, sekarang dan selamanya,<br />Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
6.<br />Doa Bapa Kami Ekaristik,<br />St. Petrus Yulianus Eymard</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
BAPA KAMI YANG ADA DI SURGA<br />di surga Ekaristi,<br />kepada Engkau yang duduk di atas tahta rahmat dan kasih,<br />sembah sujud, dan hormat, dan kuasa dan kemuliaan<br />untuk selama-lamanya!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DIMULIAKANLAH NAMA-MU.<br />terutama dalam diri kami, melalui teladan semangat<br />kerendahan hati-Mu, ketaatan-Mu dan cinta kasih-Mu.<br />Semoga kami dengan segala kerendahan hati dan kerinduan kami<br />menjadikan Engkau semakin dikenal, dikasihi, dan dipuja segenap umat manusia<br />dalam Ekaristi Kudus</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DATANGLAH KERAJAANMU,<br />Kerajaan Ekaristi-Mu.<br />Merajalah Engkau atas diri kami untuk selamanya<br />demi bertambahnya kemuliaan-Mu<br />melalui kuasa kasih-Mu<br />dan kejayaan kebajikan-Mu<br />dan rahmat panggilan Ekaristi<br />dalam keadaanku sebagai seorang awam.<br />Anugerahkanlah kepada kami rahmat dan perutusan kasih-Mu yang kudus<br />agar kami mampu dengan gemilang memperluas<br />kerajaan Ekaristi-Mu di mana saja<br />dan menyadari kerinduan yang Engkau nyatakan:<br />“Aku datang untuk melemparkan api ke bumi<br />dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala!”<br />Oh! kiranya kami boleh menjadi sarana yang mengobarkan api surgawi ini!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
JADILAH KEHENDAKMU DI ATAS BUMI SEPERTI DI DALAM SURGA,<br />anugerahkanlah kepada kami karunia untuk menemukan segala sukacita<br />dalam menginginkan Engkau saja,<br />dalam merindukan Engkau saja,<br />dalam memikirkan Engkau saja.<br />Berilah agar dengan senantiasa menyangkal diri<br />dalam segala hal,<br />kami boleh menemukan terang dan hidup<br />dalam mentaati Kehendak-Mu yang indah, mengagumkan dan sempurna.<br />Aku menghendaki apa yang Engkau kehendaki.<br />Aku menghendakinya sebab Engkau menghendakinya.<br />Aku menghendaki sebagaimana Engkau menghendakinya.<br />Aku menghendakinya selama Engkau menghendakinya.<br />Murnikanlah segala pikiran dan hasrat kami<br />jika mereka tidak murni<br />dari Engkau, untuk Engkau dan dalam Engkau.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
BERILAH KAMI REJEKI PADA HARI INI,<br />Engkau Tuhan Ekaristi kami<br />dan Engkau Sendiri yang akan menjadi makanan dan pakaian kami,<br />harta dan kemuliaan kami,<br />penyembuh segala sakit kami,<br />serta perlindungan kami dalam melawan segala yang jahat.<br />Engkau akan menjadi segala-galanya bagi kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DAN AMPUNILAH KESALAHAN KAMI,<br />ampunilah aku ya Yesus,<br />aku sungguh menyesal atas dosa-dosaku<br />yang tak tersembunyi dari hadapan-Mu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
SEPERTI KAMI PUN MENGAMPUNI YANG BERSALAH KEPADA KAMI,<br />Kepada siapa saja yang bersalah kepada kami dalam hal apapun,<br />dengan segenap hati kami mengampuni mereka<br />dan bagi mereka kami mengharapkan karunia kasih-Mu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DAN JANGANLAH MASUKKAN KAMI KE DALAM PENCOBAAN,<br />TETAPI BEBASKANLAH KAMI DARI YANG JAHAT,<br />Bebaskanlah kami, ya Yesus, dari iblis kesombongan,<br />ketidakmurnian, perselisihan dan kepuasan diri.<br />Bebaskanlah kami dari segala kekhawatiran dan kegelisahan hidup<br />agar dengan hati bersih dan pikiran jernih<br />kami boleh menikmati hidup kami dengan sukacita<br />dan mempersembahkan diri kami seutuhnya dan segala milik kami sepenuhnya<br />demi melayani Tuhan Ekaristi kami. AMIN.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam Engkau, O Tuhan Yesus, aku berharap;<br />jangan biarkan aku merana selamanya.<br />Hanya Engkau yang mahabaik.<br />Hanya Engkau yang mahakuasa.<br />Hanya Engkau yang kekal abadi.<br />Hanya bagi-Mu segala hormat dan kemuliaan,<br />puji syukur dan kasih<br />untuk selama-lamanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
7.<br />"Your heavenly Father knows what you need"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Gospel Reading:<br />Matthew 6:7-15<br />And in praying do not heap up empty phrases as the Gentiles do; for they think that they will be heard for their many words. Do not be like them, for your Father knows what you need before you ask him. Pray then like this: Our Father who art in heaven, Hallowed be thy name. Thy kingdom come. Thy will be done, On earth as it is in heaven. Give us this day our daily bread; And forgive us our debts, As we also have forgiven our debtors; And lead us not into temptation, But deliver us from evil. For if you forgive men their trespasses, your heavenly Father also will forgive you; but if you do not forgive men their trespasses, neither will your Father forgive your trespasses.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Meditation<br />Do you believe that God's word has power to change and transform your life today? Isaiah says that God's word is like the rain and melting snow which makes the barren ground spring to life and become abundantly fertile (Isaiah 55:10-11).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
God's word has power to penetrate our dry barren hearts and make them springs of new life. If we let God's word take root in our heart it will transform us into the likeness of God himself and empower us to walk in his way of love and holiness.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
God wants his word to guide and shape the way we think, act, and pray. Ambrose (339-397 AD), an early church father and bishop of Milan, wrote that the reason we should devote time for reading Scripture is to hear Christ speak to us. "Are you not occupied with Christ? Why do you not talk with him? By reading the Scriptures, we listen to Christ."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
We can approach God confidently because he is waiting with arms wide open to receive his prodigal sons and daughters. That is why Jesus gave his disciples the perfect prayer that dares to call God, Our Father.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
This prayer teaches us how to ask God for the things we really need, the things that matter not only for the present but for eternity as well. We can approach God our Father with confidence and boldness because the Lord Jesus has opened the way to heaven for us through his death and resurrection.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
When we ask God for help, he fortunately does not give us what we deserve. Instead, God responds with grace, mercy, and loving-kindness. He is good and forgiving towards us, and he expects us to treat our neighbor the same.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
God has poured his love into our hearts through the gift of the Holy Spirit who has been given to us (Romans 5:5). And that love is like a refining fire - it purifies and burns away all prejudice, hatred, resentment, vengeance, and bitterness until there is nothing left but goodness and forgiveness towards those who cause us grief or harm.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Consider what John Cassian (360-435 AD), an early church father who lived for several years with the monks in Bethlehem and Egypt before founding a monastery in southern Gaul, wrote about the Lord's Prayer and the necessity of forgiving one another from the heart:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"The mercy of God is beyond description. While he is offering us a model prayer he is teaching us a way of life whereby we can be pleasing in his sight. But that is not all. In this same prayer he gives us an easy method for attracting an indulgent and merciful judgment on our lives. He gives us the possibility of ourselves mitigating the sentence hanging over us and of compelling him to pardon us. What else could he do in the face of our generosity when we ask him to forgive us as we have forgiven our neighbor? If we are faithful in this prayer, each of us will ask forgiveness for our own failings after we have forgiven the sins of those who have sinned against us, not only those who have sinned against our Master. There is, in fact, in some of us a very bad habit. We treat our sins against God, however appalling, with gentle indulgence - but when by contrast it is a matter of sins against us ourselves, albeit very tiny ones, we exact reparation with ruthless severity. Anyone who has not forgiven from the bottom of the heart the brother or sister who has done him wrong will only obtain from this prayer his own condemnation, rather than any mercy."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Do you treat others as you think they deserve to be treated, or do you treat them as the Lord has treated you - with mercy, steadfast love, and kindness?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Father in heaven, you have given me a mind to know you, a will to serve you, and a heart to love you. Give me today the grace and strength to embrace your holy will and fill my heart and mind with your truth and love that all my intentions and actions may be pleasing to you. Help me to be kind and forgiving towards my neighbor as you have been towards me."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Daily Quote from the Early Church Fathers<br />"Pardon, that you may be pardoned. In doing this, nothing is required of the body. It is the will that acts. You will experience no physical pain - you will have nothing less in your home. Now in truth, my brothers and sisters, you see what an evil it is that those who have been commanded to love even their enemy do not pardon a penitent brother or sister." (Bishop of Hippo, 354-430 A.D., quote from Sermon 210,10)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
8.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Dengan meninggalkan komuni dan terpisah dari Tubuh Kristus, orang menjauh dari keselamatan.” (St. Siprianus)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Mzm 111:3-4)<br />Agung dan semaraklah karya Tuhan, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya. Perbuatan-Nya yang agung pantas dikenang. Tuhan itu Pengasih dan Penyayang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa kami di surga, bagaimana kami dapat berdoa kepada-Mu, kalau bukan Engkau sendiri yang meletakkan kata-kata pada lidah kami. Semoga kami selalu terbuka terhadap bisikan Roh-Mu dan ajarilah kami mengenal nama-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Paulus memuji kesabaran jemaat di Korintus. Ia juga memuji jemaat dari Makedonia yang mencukupi kekurangannya. Ia berusaha tidak menjadi beban.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (11:1-11)<br />"Aku mewartakan Injil kepadamu dengan cuma-cuma."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara-saudara, alangkah baiknya, jika kalian sabar terhadap kebodohanku yang tidak seberapa. Dan memang kalian sabar terhadap aku! Sebab aku cemburu kepadamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kalian kepada satu pria untuk membawa kalian sebagai perawan suci kepada Kristus. Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiranmu disesatkan dari kesetiaanmu yang sejati kepada Kristus, sebagaimana Hawa diperdaya oleh ular dengan kelicikannya. Sebab kalian sabar saja, jika ada seseorang datang mewartakan Yesus yang lain daripada yang telah kami wartakan, atau memberikan kepadamu roh yang lain daripada yang kalian terima, atau Injil yang lain daripada yang telah kalian terima. Padahal menurut pendapatku sedikitpun aku tidak kurang dibanding rasul-rasul yang tiada taranya itu. Andaikata aku kurang paham dalam hal berkata-kata, tidaklah demikian dalam hal pengetahuan. Sebab kami telah menyatakannya kepadamu pada segala waktu dan di dalam segala hal. Apakah aku berbuat salah, jika aku merendahkan diri untuk meninggikan kalian, karena aku mewartakan Injil Allah kepadamu dengan cuma-cuma? Jemaat-jemaat lain telah kurampok dengan menerima tunjangan dari mereka, agar aku dapat melayani kalian. Dan ketika aku dalam kekurangan di tengah-tengahmu, aku tidak menyusahkan seorang pun. Sebab apa yang kurang padaku, dicukupi oleh saudara-saudara yang datang dari Makedonia. Dalam segala hal aku menjaga diriku, supaya jangan menjadi beban bagimu. Dan aku akan tetap berbuat demikian. Demi kebenaran Kristus dalam diriku, aku menegaskan, bahwa kemegahanku itu tidak akan dirintangi oleh siapapun di daerah-daerah Akhaya. Mengapa tidak? Apakah karena aku tidak mengasihi kalian? Allah mengetahuinya!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan<br />Ref. Adil dan benarlah karya tangan-Mu ya Tuhan.<br />Ayat. (Mzm 111:1-2.3-4.7-8; R:7a)<br />1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.<br />2. Agung dan semaraklah pekerjaan-Nya, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya. Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan-Nya peringatan; Tuhan itu pengasih dan penyayang.<br />3. Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh; perintah-Nya kokoh lestari untuk selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil<br />Ref. Alleluya, alleluya<br />Ayat. (Rm 8:15)<br />Kalian akan menerima roh pengangkatan menjadi anak, dalam roh itu kita akan berseru, "Abba, ya Bapa."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus mengajarkan bahwa Bapa tahu apa yang kita perlukan. Ia mengajarkan doa yang singkat namun mendalam. Bapa mengampuni kita, jika kita mengampuni orang lain.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:7-15)<br />"Berdoalah kalian demikian."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Bila kalian berdoa janganlah bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka doanya akan dikabulkan karena banyaknya kata-kata. Jadi janganlah kalian seperti mereka. Karena Bapamu tahu apa yang kalian perlukan, sebelum kalian minta kepada-Nya. Maka, berdoalah kalian demikian: Bapa kami, yang ada di surga, dimulakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di surga. Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan. Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin. Karena, jikalau kalian mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kalian pula. Tetapi jikalau kalian tidak mengampuni orang, Bapamu pun tidak akan mengampuni kesalahanmu.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Tuhan kita!<br />U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Ketulusan hati adalah kunci relasi yang baik dengan Tuhan dan sesama. Semakin hati kita tulus, maka relasi kita dengan Tuhan dan sesama juga semakin baik. Pesan ini disampaikan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus. Jika kita memiliki hati yang tulus, maka doa-doa dan hidup kita pun akan menjadi sederhana namun mendalam. Contoh dari hal ini adalah doa Bapa Kami, sebuah doa yang sederhana namun mendalam (Mat 6:9-13). Kiranya berkat rahmat Tuhan kita makin tulus dan sederhana di hadapan Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Mzm 98:1)<br />Tuhan adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorai dan banyak pulau bersukacita!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Tuhan Yesus, seringkali kami mengampuni sesama namun secara kurang tulus. Bantulah kami agar dengan doa yang sederhana dan pemahaman yang mendalam akan kasih dan pengampunan-Mu kami dapat belajar terus-menerus untuk mengampuni orang lain secara nyata dan tulus. Amin.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-81089817021322501552019-06-20T23:06:00.003+07:002019-06-20T23:06:47.932+07:00Rabu, 19 Juni 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Rabu, 19 Juni 2019<br />Hari Biasa Pekan XI<br />2 Korintus (9:6-11)<br />(Mzm 112:1-2.5-6.7-8.9)<br />Matius (6:1-6.16-18)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Intentio pura - Maksud yang tulus/murni."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah kualitas iman yang diharapkan Yesus di tengah banyak orang yg mudah ber-intentio "pura-pura" (penuh akal bulus/tidak murni).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun, dalam khotbah di bukit, Yesus bersabda dengan tulus-lurus dan kudus: "Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di depan orang supaya dilihat."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus mencela sikap hidup orang beriman yang "dangkal/banal" karena penuh kosmetika kepalsuan/kepura-puraan (Jawa: "slintat slintut") sekedar mau pamer/dipuja puji orang. Sikap ini juga kerap kita sebut sebagai mentalitas orang yang munafik ("MUlutnya pedas-NAlurinya iri dan FIKirannya negatif").</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara sederhana, penghayatan iman orang kristiani yang tulus-lurus dan kudus setidaknya mencakup "4 pilar dasar/tetralogi", yakni "PDAM", antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A."P" = "Puasa":<br />Relasi dialog dengan diri sendiri, karena seperti kata St. Leo Agung, berpuasa itu tidak hanya berarti mengurangi makan/minum tapi memberantas semua habitus/kebiasaan jahat dalam diri kita supaya lebih reflektif dan instrospektif.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B."D" = "Doa":<br />Relasi dialog dengan Tuhan entah devosi/kontemplasi/meditasi, sehingga kita lebih mengalami "intimitas cum Deo, keakraban dengan yang ilahi" setiap hari.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C."A" = "Amal":<br />Relasi dialog dengan sesama, terlebih yang kecil dan miskin sehingga kita semakin hidup berbelarasa dan menjadi sahabat bagi semua orang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
D."M" = "Misa":<br />Relasi dialog bersama Gereja, karena jelaslah iman kita bersama iman gereja mesti berdimensi ekaristis, siap untuk dipilih diberkati dipecah dan dibagi-bagi bagi hidup sesama dan semesta.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Makan srikaya di Surakarta - Mari berkarya penuh sukacita."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />1.<br />"Zelo zelatus sum pro Domino Deo exercituum - Aku bekerja segiat-giatnya demi kemuliaan Tuhan semesta alam".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah motto yang saya dapatkan di pintu masuk sebuah sekolah Katolik tertua di Malang, yakni SMA St Albertus Dempo ketika saya memberi retret tahunan untuk para guru dan beberapa bruder/suster Karmelit disana.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nah, mengacu pada bacaan hari ini, setidaknya ada 3 hal dasar yang bisa kita lakukan untuk kemuliaan Tuhan yakni "PDA" - "Puasa Doa & Amal" : Dengan puasa, kita diajak untuk lebih bersabar; dengan doa, kita diajak untuk lebih beriman; dengan amal, kita diajak untuk lebih berbagi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ke 3 hal ini, “Puasa Doa Amal” yang mengajak kita belajar “bersabar-beriman dan berbagi” tentunya dimaksudkan semata mata demi kemuliaan Tuhan atau dalam bahasa para suster Ursulin, "Soli Deo Gloria," karena kita lakukan dengan hati yang tulus/"munajat".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di lain matra, Yesus hari ini juga mengatakan tentang sikap yang dibenciNya karena jelas tidak memuliakan nama Tuhan semesta alam adalah sikap yang penuh akal bulus/"munafik".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam buku saya, "TANDA" (RJK, Kanisius), ada 3 indikasi dasar orang munafik, al: "MUlutnya pedas-NAlurinya iri & FIKirannya negatif.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nah, bersama teladan iman yang saya dapat dari motto sekolah Dempo Malang ini, marilah kita juga semakin giat ber"PDA", berpuasa berdoa dan beramal secara tulus, dan semakin giat juga menanggalkan sikap-sikap munafik yang penuh akal bulus, sehingga dengan perbuatan baik dan ketulusan hati, namaNya semakin dimuliakan dan hidup kita semakin diselamatkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Belajar Kalkulus bersama Romo Sixtus –<br />Jadilah orang yang berhati tulus seperti Kristus."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />"When you Pray, Fast, and Give Alms"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.<br />Gospel Reading:<br />Matthew 6:1-6, 16-18</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Beware of practicing your piety before men in order to be seen by them; for then you will have no reward from your Father who is in heaven. "Thus, when you give alms, sound no trumpet before you, as the hypocrites do in the synagogues and in the streets, that they may be praised by men. Truly, I say to you, they have received their reward. But when you give alms, do not let your left hand know what your right hand is doing, so that your alms may be in secret; and your Father who sees in secret will reward you. "And when you pray, you must not be like the hypocrites; for they love to stand and pray in the synagogues and at the street corners, that they may be seen by men. Truly, I say to you, they have received their reward.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
But when you pray, go into your room and shut the door and pray to your Father who is in secret; and your Father who sees in secret will reward you. "And when you fast, do not look dismal, like the hypocrites, for they disfigure their faces that their fasting may be seen by men. Truly, I say to you, they have received their reward. But when you fast, anoint your head and wash your face, that your fasting may not be seen by men but by your Father who is in secret; and your Father who sees in secret will reward you."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />Meditation.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Are you hungry for God and do you thirst for his holiness? God wants to set our hearts ablaze with the fire of his Holy Spirit that we may share in his holiness and radiate the joy of the gospel to those around us. St. Augustine of Hippo tells us that there are two kinds of people and two kinds of love: "One is holy, the other is selfish. One is subject to God; the other endeavors to equal Him." We are what we love. God wants to free our hearts from all that would keep us captive to selfishness and sin. "Rend your hearts and not your garments" says the prophet Joel (Joel 2:12). The Holy Spirit is ever ready to transform our hearts and to lead us further in God's way of truth and holiness.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Why did Jesus single out prayer, fasting, and almsgiving for his disciples? The Jews considered these three as the cardinal works of the religious life. These were seen as the key signs of a pious person, the three great pillars on which the good life was based. Jesus pointed to the heart of the matter. Why do you pray, fast, and give alms? To draw attention to yourself so that others may notice and think highly of you? Or to give glory to God? The Lord warns his disciples of self-seeking glory - the preoccupation with looking good and seeking praise from others. True piety is something more than feeling good or looking holy. True piety is loving devotion to God. It is an attitude of awe, reverence, worship and obedience. It is a gift and working of the Holy Spirit that enables us to devote our lives to God with a holy desire to please him in all things (Isaiah 11:1-2).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
What is the sure reward which Jesus points out to his disciples? It is communion with God our Father. In him alone we find the fulness of life, happiness, and truth. May the prayer of Augustine of Hippo, recorded in his Confessions, be our prayer this Lent: When I am completely united to you, there will be no more sorrows or trials; entirely full of you, my life will be complete. The Lord wants to renew us each day and give us new hearts of love and compassion. Do you want to grow in your love for God and for your neighbor? Seek him expectantly in prayer, with fasting, and in generous giving to those in need.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
The forty days of Lent is the annual retreat of the people of God in imitation of Jesus' forty days in the wilderness. Forty is a significant number in the scriptures. Moses went to the mountain to seek the face of God for forty days in prayer and fasting. The people of Israel were in the wilderness for forty years in preparation for their entry into the promised land. Elijah fasted for forty days as he journeyed in the wilderness to the mountain of God. We are called to journey with the Lord in a special season of prayer, fasting, almsgiving, and penitence as we prepare to celebrate the feast of Easter, the Christian Passover. The Lord gives us spiritual food and supernatural strength to seek his face and to prepare ourselves for spiritual combat and testing. We, too, must follow in the way of the cross in order to share in the victory of Christ's death and resurrection. As we begin this holy season of testing and preparation, let's ask the Lord for a fresh outpouring of his Holy Spirit that we may grow in faith, hope, and love and embrace his will more fully in our lives.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Lord Jesus, give me a lively faith, a firm hope, a fervent charity, and a great love of you. Take from me all lukewarmness in the meditation of your word, and dullness in prayer. Give me fervor and delight in thinking of you and your grace, and fill me with compassion for others, especially those in need, that I may respond with generosity."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />Daily Quote from the Early Church Fathers.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Christians must always live in this way, without any wish to come down from their cross - otherwise they will sink beneath the world's mire. But if we have to do so all our lives, we must make an even greater effort during the days of Lent. It is not a simple matter of living through forty days. Lent is the epitome of our whole life." (Augustine of Hippo, 354-430 A.D., excerpt from Sermon 205, 1)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tidak ada orang kuat karena kekuatannya sendiri, sebab kodrat manusia itu lemah. --- St. Siprianus</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Percayalah, orang yang sungguh-sungguh rendah hati akan diberi Tuhan hati yang damai” (Sta. Teresia dari Avila)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Yoh 14:23)<br />Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa Yang Mahamurah, ajarilah kami menaruh belas kasih kepada sesama, sebagaimana Engkau telah menaruh belas kasih kepada kami. Semoga kami dengan tulus ikhlas mendermakan apa yang kami terima berkat kemurahan hati-Mu, ya Allah dan Bapa kami. Doa ini kami persembahkan kepada-Mu dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (9:6-11)<br />"Allah mengasihi orang yang memberi sukacita."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara-saudara, camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit pula. Sebaliknya orang yang menabur banyak akan menuai banyak pula. Hendaklah masing-masing memberi menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau terpaksa. Sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kalian, supaya kalian senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Seperti ada tertulis, “Ia murah hati, orang miskin diberi-Nya derma. Kebenaran-Nya tetap untuk selama-lamanya.” Dia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Dia juga yang akan menyediakan benih bagi kalian serta melipatgandakannya, dan menumbuhkan buah kebenaranmu. Kalian akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan<br />Ref. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya.<br />Ayat. (Mzm 112:1-2.5-6.7-8.9)<br />1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.<br />2. Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap dikenang selama-lamanya. Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap, ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil.<br />3. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil<br />Ref. Alleluya<br />Ayat. (Yoh 14:23)<br />Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:1-6.16-18)<br />"Bapamu yang melihat yang tersembunyi, akan mengganjar engkau."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat. Karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di surga. Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong supaya dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri di rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah Injil Tuhan<br />U. Terpujilah Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Beberapa slogan yang seringkali kita dengar dalam iklan-iklan di televisi misalnya, “Sekarang cowok-cowok pada nempel semua.” Atau, “Jadilah anak hebat,” dan masih banyak lagi. Singkatnya, saat ini setiap orang ditantang untuk menjadi yang terhebat; dan untuk menjadi yang terhebat “kamu harus menampilkan dirimu”, “harus menunjukkan kehebatanmu”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Oleh karena itu, dalam pergaulan di tengah masyarakat, khususnya di kalangan anak muda atau remaja, dikenal istilah narsis atau eksis. Kalau ada anak muda atau remaja tidak suka narsis atau eksis lantas dianggap tidak gaul.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Injil hari ini justru berbicara sebaliknya, yaitu soal menjad tersembunyi. Kalau kamu memberi jangan digembar-gemborkan; kalau tangan kanan memberi, tangan kiri jangan sampai tahu; kalau kamu berdoa, masuklah ke dalam kamar dan tutuplah pintu; kalau kamu puasa minyakilah kepalamu supaya jangan sampai orang lain tahu bahwa kamu sedang puasa. Yesus ingin agar apa yang kita lakukan itu “tersembunyi”, orang lain tidak harus tahu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mungkin kita bertanya, “Mengapa Yesus mengajarkan soal ketersembunyian, tidak menampilkan diri atau tidak menonjolkan diri?” Jawabannya, karena Allah kita adalah Allah yang tersembunyi. Allah yang senantiasa melihat dari tempat yang tersembunyi. Yesus ingin agar kita juga belajar bagaimana “menyembunyikan” diri, khususnya dalam hidup beriman. Dalam hidup beriman kata “menyembunyikan diri” sering kita sebut sebagai kerendahan hati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus ingin agar kita menjadi murid-murid-Nya yang rendah hati. Bagi Yesus, hidup beriman itu tidak untuk dipamerkan, tetapi untuk diresapkan sampai ke relung hati yang terdalam dan tersembunyi, sehingga seperti dialami oleh Rasul Paulus, “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” (Gal 2:22).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jika Allah kita adalah Allah yang tersembunyi, maka satu-satunya bagi kita untuk semakin dekat dengan Allah adalah jalan ketersembunyian atau kerendahan hati. Santa Teresia dari Avila mengatakan, “Percayalah, orang yang sungguh-sungguh rendah hati akan diberi Tuhan hati yang damai” (Puri Batin, III:1,9). Inilah buah dari semangat hidup sebagai murid-murid Tuhan yang berani menjadi tersembunyi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Mzm 112:9)<br />Orang takwa memberi derma dengan murah hati. Kebaikannya tetap selamanya; kekuatannya tiada bandingnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
====<br />MADAH HARIAN PAGI<br />(Rabu, 19 Juni 2019)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mari kita putra terang<br />Tampil maju dan berjuang<br />Diresapi s’mangat Kristus<br />Jadi abdi dengan tulus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jangan lupa mohon Tuhan<br />Agar kita diarahkan<br />Pada tujuan sejati<br />Setia sepanjang hari.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Allah cahaya sejati<br />Sinarilah hati kami<br />Agar mampu memantulkan<br />Kristus terang kehidupan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Terpujilah Allah Bapa<br />Terpujilah Allah Putra<br />Bersama Roh Kudus pula<br />Sekarang dan selamanya. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DOA<br />Tuhan yang mahamurah, semoga cahaya-Mu yang suci memenuhi hati kami, supaya kami tetap mengabdi Engkau dalam tingkah laku kami. Sebab Engkau telah menciptakan kami dengan bijaksana dan tetap membimbing serta memelihara kami. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />INSPIRASI PAGI<br />Ketulusan<br />Rabu, 19 Juni 2019 – Hari Biasa Pekan XI</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Matius 6:1-6, 16-18</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di surga. Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
***</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Injil Matius hari ini membuat saya ingin merenungkan tentang ketulusan. Dalam dunia pada umumnya, nilai yang bekerja adalah nilai timbal balik. Kalau saya memiliki uang tiga ribu rupiah, saya bisa membeli satu botol air mineral ukuran sedang. Kalau saya bekerja lebih dari jam kerja yang seharusnya, saya berhak mendapatkan uang lembur. Begitulah cara kerja dunia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus hari ini beberapa kali berkata, “Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” Nilai yang ditawarkan oleh Yesus dan Kerajaan Allah bukanlah nilai timbal balik. Nilai yang dibawa oleh Yesus adalah ketulusan. Hendaknya kita tulus dalam melakukan sesuatu tanpa mengharapkan imbalan. Ketika kita memberi sedekah, kita memberi karena sungguh ingin memberi. Kita sungguh ingin membantu dan membahagiakan orang yang kita beri. Kita tidak mengharapkan balasan apa-apa, bahkan balasan dari Tuhan pun tidak. Kita tulus memberi demi kebaikan orang lain.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Gara-gara terpenjara dalam nilai timbal balik, orang terkadang marah kepada Tuhan. “Saya sudah ke Gereja setiap hari, saya sudah ke Gua Maria, saya sudah memberi derma, kenapa anak saya tidak disembuhkan dari sakit? Kenapa usaha saya tidak berkembang? Kenapa saya tidak lulus dengan baik?” Itulah mentalitas nilai timbal balik. Orang memberi dengan harapan Tuhan membalas. Namun, Tuhan tidak bisa diatur oleh manusia. Lagi pula, Tuhan sudah memberi rahmat yang cukup untuk kita semua. Sadarkah kita bahwa Tuhan sudah menganugerahi kita rahmat yang sesuai dengan kebutuhan kita?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Dunia sekarang ini sudah dipenuhi oleh orang-orang egois yang mengimani nilai timbal balik, yang sibuk memperkaya diri sendiri dan haus akan tepuk tangan dari sekitarnya. Karena itulah dunia membutuhkan ketulusan. Dunia membutuhkan orang-orang tulus yang berani memberi tanpa mengharap kembali. Dunia membutuhkan orang-orang tulus yang memikirkan kebaikan sesama dan dunia secara sungguh-sungguh. Hanya orang-orang tulus yang dapat membawa perubahan dan kebaikan bagi hidup bersama. Saudara-saudari sekalian, apakah kita termasuk di dalamnya? (EJ)</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-71591748478010813302019-06-20T23:06:00.000+07:002019-06-20T23:06:10.900+07:00Selasa, 18 Juni 2019<div class="_5pbx userContent _3576" data-ft="{"tn":"K"}" data-testid="post_message" id="js_6" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.38; margin-top: 6px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selasa, 18 Juni 2019<br />Hari Biasa Pekan XI<br />2 Korintus (8:1-9)<br />(Mzm 146:2.5-6.7.8-9a)<br />Matius (5:43-48)</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Deus caritas est - Allah adalah kasih.”</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Itulah ensiklik pertama Paus Emeritus Benediktus XVI yang juga saya tulis dalam buku “HERSTORY” (RJK, Kanisius).</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya, karena Allah adalah kasih, kita juga diharapkan selalu memancarkan wajah Allah yang penuh dengan vitamin “C “-CINTAKASIH.<br />Jelasnya, seperti Allah yang menjadi “gift/kado” bagi hidup kita, kita juga diajak menjadi “gift/kado” bagi hidup sesama dan dunia kita.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam buku saya, “TANDA” (RJK, Kanisius), ada dua jalan iman supaya kita bisa menjadi “kado” dan berbagi ”kado”, yakni: "KAsihi dan DOakan", bahkan termasuk kepada orang yang menjadi ”musuh”: menyakiti hati/membenci diri kita: “KAsihilah musuhmu dan berDOalah bagi mereka yang menganiaya kamu." (Mat 5:44).</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Musuh sendiri bisa berarti seseorang yang kita benci, mungkin karena menyebabkan kerugian-sakit hati-kekecewaan/kejatuhan, dan karenanya mereka ini tidak layak diampuni apalagi dikasihi. Tapi bukankah cinta itu kasih dan bukankah kasih itu adalah inti hukum kristiani?</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pertanyaannya:<br />Mengapa kita harus menjadi “kado”? Alasannya adalah karena dengan menjadi “kado”, kita bisa menjadi anak-anak Bapa: "Karena dengan demikian kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang jahat dan orang baik dan menurunkan hujan bagi orang benar dan orang yang tidak benar."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Alfred Plummer menulis: “To return evil for good is devilish; to return good for good is human; to return good for evil is divine. To love as God loves is moral perfection." Plummer benar! Membalas kebaikan dengan kejahatan berarti membiarkan iblis memasuki hati kita. Membalas kebaikan dengan kebaikan adalah sesuatu yang insani, sedangkan membalas kejahatan dengan kebaikan adalah sifat ilahi.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Untuk kehidupan kita, rasa sakit hati dan kebencian tidaklah sehat. Kita tidak akan pernah bisa hidup bahagia dalam damai dan sukacita jika kita terus menyimpan dendam dan kebencian. Kita tidak bisa ubah mereka tapi kita bisa ubah cara pandang kita tentang mereka.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lihatlah bagaimana tindakan Yesus menjadi “kado” di atas kayu salib (wasiat pertama, Luk 23:34). Sudahkah kita juga belajar menjadi “kado”?</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Pak Widodo makan kurma - jadilah kado bagi sesama.”</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Omnibus in rerum adiunctis operam demus Regni Dei laetitiae ostendendae!</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Let us try to express the joy of God’s Kingdom in every way possible!</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Marilah kita mencoba untuk mengungkapkan sukacita Kerajaan Allah dalam segala cara!</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
===<br />Sancte Spiritus, conspiratio Dei, qui pavorem in fiduciam et praeclusionem in donum convertis, intra in nos!</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Holy Spirit, harmony of God, You who transform fear into trust and hard-heartedness into gift, come into us!</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Roh Kudus, kerukunan Allah, Engkau yang mengubah rasa takut menjadi kepercayaan dan kekerasan hati menjadi karunia, datanglah ke dalam diri kami!</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH HARIAN PAGI<br />(Selasa, 18 Juni 2019)</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Gelap berkurang, malam hampir hilang<br />Fajar gemilang menyebarkan terang.<br />Marilah kita memanjatkan doa<br />Kepada Bapa.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Semoga Bapa berbelas kasihan<br />Membimbing kita dalam pengabdian<br />Dan merestui karya darma bakti<br />Sepanjang hari.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Bapa kami, sudilah kabulkan<br />Harapan hati yang kami ungkapkan<br />Secara tulus demi Yesus Kristus<br />Dalam Roh Kudus. Amin.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DOA<br />Allah yang mahakuasa, segala kebaikan dan setiap keindahan Kauciptakan dalam cinta kasih-Mu. Semoga kami memulai hari ini dengan sukacita dan mengisinya dengan usaha cinta kasih bagi-Mu dan bagi semua saudara kami. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.<br />"Domus Pacis - Rumah Damai".</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah nama sebuah rumah singgah buat para imam projo di kota Jogja. Kita juga diajak mjd "rumah damai" dg semangat kasi dan pengampunan.<br />Adapun hari ini Yesus ajak kt u/mempunyai "rumah damai" dg berbagi "kado" yg punyai 2 jalan cintanya, al:</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.KAsihi musuhmu:<br />Mengasihi org yg mengasihi kita adl hal yg biasa, tp yg luar biasa, hari ini Yesus ajak kt u/mengasihi musuh, yakni org yg membenci+menyakiti hati, kdg menjatuhkan+menyingkirkan kt. Sulit tp inilah yg dimintaNya spy kt mjd org yg luar biasa dlm Tuhan krn sll hidup dg nada dasar "C", Cinta.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.DOakan org yg menganiaya kt:<br />Kt mjd sakit/terluka ktika dianiaya dg kata/sikap/tind yg menjatuhkan+menjelekkan hdp kt: dicap buruk-disingkirkan+dikorbankan.. Bukankah sakit/luka hati kita itu butuh obat spy bisa sembuh? St Thomas Aquinas mengatakan, "doa yg panjang adl obat mujarab."<br />Ya, Yesus ajak kt u/iklas mendoakan mrk yg menganiaya kt dg hati besar krn dg bgitu kt mjd anak-anak Allah. Ya, Yesus mengajak kt mjd pribadi yg luar biasa dg nada dasar "D", Doa dlm hdp kt stiap harinya..</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Cari arang dan selasih - Jadilah org yg berbelaskasih".</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />"Misericordia - Kerahiman Ilahi."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu devosi yang ditekankan pada Tahun Yubileum yang sarat dengan pesan kerahiman.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun hari ini Yesus sang Raja Kerahiman berkata kepada para muridNya: "Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." Dengan kata lain: Kita diajak menjadi orang yang memiliki "kerahiman ilahi" dengan memiliki "kado": "KAsihi+DOakan". Kita diajak menjadi "kado", terlebih bagi musuh yakni orang yang menyakiti dan membenci kita. Tidak usah dibalas/digerutu, cukuplah dikasihi dan didoakan.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bagi banyak orang, musuh sendiri adalah orang yang dibenci karena menyebabkan kerugian-sakit hati-kecewa-terpuruk-gagal dll, bisa rekan seiman dan seimam, serumah/se-tempat kerja.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yang pasti, akibat adanya musuh, kita malahan bisa dikotori oleh perasaan benci dan keinginan untuk membalas dendam serta menghancurkan orang lain. Atau paling tidak, kita ingin melihat mereka menderita. Manusiawi tapi sebenarnya dengan cara demikian, kita malahan akan selalu dipenuhi perasaan dan pikiran negatif, mudah marah dan tersinggung.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hari inilah, seperti wasiat Yesus yang pertama di atas salib, yang juga ditunjukkan oleh martir pertama bernama Stefanus, kitapun diajak berani berjiwa besar dengan berseru: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengapa harus demikian? Karena dengan mengasihi dan mendoakan musuh lah kita menjadi anak Bapa yang menerbitkan matahari bagi org jahat dan orang baik serta menurunkan hujan bagi org benar dan tidak benar.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Seorang penulis, Alfred Plummer pernah berkata: "membalas kebaikan dengan kejahatan= membiarkan iblis masuk di hati kita, membalas kebaikan demgan kebaikan= hal yang insani dan wajar terjadi, tapi membalas kejahatan dengan kebaikan= sifat insani.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bukankah ini yang dimintaNya, supaya kita menjadi sempurna, mempunyai sifat ilahi? Bukankah rasa benci yang terus dipupuk tidak menyehatkan? Dan, bukankah kita tidak pernah bisa hidup bahagia kalau masih menyimpan dendam dan luka kepada sesama?</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Cari arang di tengah pasar - Jadilah orang yang berjiwa besar."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.<br />"Giver"</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah julukan yang kerap saya berikan kepada orang yang selalu berani menjadi orang yang "positif", yang selalu berjuang mengasihi-melayani dan mengampuni sesamanya, bahkan sesamanya yang kadang menyakiti hati dengan gosipan-fitnahan/ucapan yang tidak tulus.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Keutamaan "giver" ini berbanding terbalik dengan "taker", yang suka ber-negatif ria, penuh intrik-taktik, palsu dan tidak tulus.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengacu pada pesan ilahi hari ini, adapun dua hal yang bisa diperbuat seorang "giver" adalah menjadi "kado", KAsihilah musuhmu dan berDOalah bagi mereka yang menganiaya kalian".</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah juga yang dikatakan Yesus sebagai syarat untuk menjadi anak-anak kerajaan surga, yang selalu belajar berpikir positif-sportif dan produktif.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebuah cerita tambahan: 12 Mei 2014, dalam salah satu sharingnya, Jorge alias Paus Fransiskus mengatakan bahwa suatu kali, ketika masih frater, ia melakukan bimbingan dengan Bapa Rohaninya. Ia bercerita panjang lebar kalau sedang marah/berkonflik dengan salah satu temannya. Namun, Bapa Rohaninya hanya menanggapi dengan satu perkataan singkat: "Dimmi, tu hai pregato per lui?" (Katakan padaku, apakah kamu berdoa untuknya). Dan Jorge menjadab, "No". Lalu, Bapa Rohaninya melanjutkan, "Abbiamo finito" (Bimbingan kita selesai).</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, kita diajak untuk berani menjadi "giver" dengan mulai berjiwa besar untuk mendoakan orang lain karena bukankah dengan doa kita juga bisa sekaligus menjadi "teacher/guru" dan "healer/penyembuh" bagi banyak orang dan bagi diri kita sendiri?</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Cari arang di tengah pasar - Jadilah orang yang berhati besar."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
4.<br />"Sanctitas - Kekudusan."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lima kali dalam kitab Imamat, Allah berkata, “Haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus”. (11:44,45, 19:2, 20:7,26).</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus menggemakan tema ini lagi ketika berkata: “Haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yg di surga” (Matius 5:48).</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelasnya, Ia mengajak kita memiliki kasih dan kekudusan sempurna: “berkatilah mereka yang mengutuk kamu dan berbuatlah baik kepada yang membenci kamu”.(Luk 6:27).<br />Secara insani, kita wajar diajak untuk mengasihi sesama (Im 19:18; Mat 19:19; 22:39; Mrk 12:31; Luk 10:27; Rom 13:9; Gal 5:14; Yak 2:8) dan membenci musuh (Ul 23:6; Maz 139:21,22). Dalam bahasa Qumran:"mengasihi semua orang yang telah dipilihNya dan membenci semua orang yg telah ditolak-Nya (1 QS 1.4). Inilah yang kerap disebut sebagai ajaran lex talionis (mata ganti mata, gigi ganti gigi).</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tapi secara imani, kita dituntut “lebih”, yakni menjadi “kado”: KAsihilah+DOakan musuh.<br />Bisa jadi, hal ini dikarenakan di dunia ini sudah ada terlalu banyak kebencian dan terlalu sedikit belas kasihan, dimana kita menghabiskan lebih banyak waktu untuk menggerutu ketimbang bersekutu, menghakimi daripada memahami dan menyakiti ketimbang memberkati.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun salah satu cara untuk menjadi kado+“menghancurkan” musuh adalah dengan menjadikannya seorang sahabat. Karena itu, dengan pertolongan Allah, kasihilah musuh, doakanlah dan berbuat baiklah kepada mereka.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Seperti halnya Tuhan, bersiaplah untuk membalas kejahatan dengan kebaikan (Luk 23:34): "Membalas kebaikan dengan kejahatan adalah tabiat Iblis; membalas kebaikan dengan kebaikan adalah tabiat manusiawi; membalas kejahatan dengan kebaikan adalah tabiat ilahi.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Di Tangerang ada banyak pasar-Jadilah orang yang berjiwa besar."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
5.<br />“Amor vincit omnia – Cinta mengalahkan segala!”</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bicara soal cinta kasih, kita mengingat ajakan Yesus untuk mengasihi musuh. Kasih (agapaō) yg diperintahkan disini ialah kasih yg membebaskan. Kasih itu sejenis dengan tindakan kasih Allah terhadap orang-orang yang memberontak (Yoh. 3:16), sehingga menunjukkan bahwa orang yang mengasihi sedemikian itu adalah benar-benar anak-anak Bapa.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebagaimana kasih Allah itu sempurna, tidak kekanak-kanakan, demikianlah kita harus berusaha mendewasakan diri di dalam hal ini (bdg. Ef. 5:1, 2).</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
De facto, dalam "hukum" dunia, kata "mengasihi" dan "musuh" adalah dua kata yang bertolak belakang, karenanya tidak dapat dipersatukan. Dalam bahasa Inggris, musuh adalah enemy (Lat: inimicus - "bukan sahabat"), orang yang tidak bersahabat karena membenci, menginginkan hal yang tidak baik, menyebabkan jatuh, kecewa, sakit, dsb.<br />Tapi Yesus mengatakan: “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu" (Mat 5:44).</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ajaran mengasihi musuh tidak saja berdimensi teologis-berkenaan dengan aspek imani-tetapi juga berdimensi praktis dan logis karena:</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
a. Membenci musuh akan merugikan diri sendiri; tidak ada orang yang hidupnya bahagia kalau terus dikuasai kebencian terhadap orang lain.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
b.melawan kebencian dengan kebencian sama dengan melipatgandakan kebencian. Seperti gelap yang tidak bisa dilawan dengan gelap, tetapi harus dengan terang.<br />Terang, walau hanya secercah, akan sanggup menembus kegelapan.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan memahami makna ajaran "KADO": KAsihi + DOakan musuh, kita bisa melihat luka tanpa dendam; kepahitan tanpa amarah; kekecewaan tanpa geram. Kita memandangnya sebagai kesempatan untuk next level sebagai org beriman.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ada selasih ada kemiri-Andalkan kasih setiap hari."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
6.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bentuk cinta yang tertinggi yaitu cinta kepada musuh-musuh kita. (St. Aelredus Abas)</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Betapa besar belas kasih Yesus Tuhan kepada kita, betapa banyak kasih sayang dan kebaikan-Nya.” (St. Siprianus)</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (2Kor 8:9)<br />Yesus meski kaya, telah menjadi miskin karena kalian, agar kalian menjadi kaya karena kemiskinan-Nya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Ya Allah, berkenanlah mengukir Putra-Mu dalam hati kami dan ajarilah kami melaksanakan cinta kasih-Nya sebagaimana telah diberikan teladan-Nya oleh Putra-Mu Yesus Kristus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Paulus menceritakan bagaimana jemaat di Makedonia memberikan diri kepada Allah. Ia ingin jemaat di Korintus juga kaya dalam pelayanan kasih.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (8:1-9)<br />"Kristus telah menjadi miskin karena kalian."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kalian kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap, dan meskipun sangat miskin, mereka kaya dalam kemurahan. Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberi menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. Atas kehendaknya sendiri mereka minta dengan mendesak kami, agar mereka pun diperkenankan ikut memberi pelayanan kepada orang-orang kudus. Dan mereka memberikan lebih banyak daripada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami. Sebab itu kami mendesak Titus, supaya ia mengunjungi kalian, dan menyelesaikan pelayanan kasih itu sebagaimana ia telah memulainya. Maka sekarang hendaknya kalian kaya dalam pelayanan kasih ini, sebagaimana kalian kaya dalam segala sesuatu: dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami. Aku mengatakan hal ini bukan sebagai perintah! Tetapi dengan menunjukkan usaha orang-orang lain untuk membantu, aku mau menguji keikhlasan kasihmu, karena kalian telah mengenal kasih karunia Tuhan kita, Yesus Kristus: Sekalipun kaya, Ia telah menjadi miskin karena kalian, supaya karena kemiskinan-Nya kalian menjadi kaya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan.<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan<br />Ref. Pujilah Tuhan, hai jiwaku.<br />Ayat. (Mzm 146:2.5-6.7.8-9a)<br />1. Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.<br />2. Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong yang harapannya pada Tuhan, Allahnya: Dialah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya.<br />3. Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.<br />4. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk. Tuhan mengasihi orang-orang benar, Tuhan menjaga orang-orang asing.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil<br />Ref. Alleluya<br />Ayat. (Yoh 13:34)<br />Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan. Kasihilah sesamamu sebagaimana Aku mengasihi kamu.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus mengajar kita untuk mengasihi musuh dan berdoa bagi yang menganiaya kita. Ia menghendaki agar kita sempurna seperti Bapa di surga.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:43-48)<br />"Kasihilah musuh-musuhmu."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian telah mendengar bahwa disabdakan, ‘Kasihilah sesamamu manusia, dan bencilah musuhmu’. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kalian’. Karena dengan demikian kalian menjadi anak-anak Bapamu di surga. Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang yang jahat, dan juga bagi orang yang baik. Hujan pun diturunkan-Nya bagi orang yang benar dan juga bagi orang yang tidak benar. Apabila kalian mengasihi orang yang mengasihi kalian, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kalian hanya memberi salam kepada saudaramu saja, apakah lebihnya dari perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu kalian harus sempurna sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya.”</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah Injil Tuhan.<br />U. Terpujilah Kristus.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Rasul Paulus memuji jemaat di Efesus yang meskipun miskin dan terbatas namun mereka tetap murah hati; mereka mampu memberi dari kekurangannya. Kunci dari kemurahan hati ini adalah rasa syukur. Semakin kita bersyukur maka kita pun akan semakin mampu untuk murah hati. Sebagai umat Kristiani kita juga dipanggil Tuhan untuk menjadi sempurna sebagaimana Bapa di surga (Mat 5:48). Letak kesempurnaan kita adalah dalam sikap murah hati yang didahului dengan sikap penuh syukur. Semoga karena rahmat Roh Kudus kita semakin mampu untuk bersyukur dalam hidup kita.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Mat 5:44)<br />Kasihanilah musuh-musuhmu, dan doakanlah mereka yang menganiaya kamu.</div>
<div style="display: inline; font-family: inherit; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Allah Bapa Mahapengasih, orang baik dan orang jahat sama-sama Kausinari matahari-Mu, sebab Engkau menghendaki semua orang menerima cinta kasih-Mu yang berlimpah. Kami mohon, semoga segala yang kami usahakan ini benar-benar tumbuh dari cinta kasih murni. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.</div>
</div>
<div class="_3x-2" data-ft="{"tn":"H"}" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px;">
<div data-ft="{"tn":"H"}" style="font-family: inherit;">
<div class="mtm" style="font-family: inherit; margin-top: 10px;">
<div class="_2a2q _65sr" style="font-family: inherit; height: 500px; margin-left: -12px; margin-right: -12px; overflow: hidden; position: relative; width: 500px;">
<a ajaxify="https://web.facebook.com/photo.php?fbid=629942607516226&set=pcb.629939477516539&type=3&__tn__=HH-R&eid=ARDf3JWJnn1tSY8jmRTWZOx3Z-CxT0k_35S3FNP3nPW_6uQ5KTXvfGmw7k6PqrtUlFOD1mD4Z5416H7v&size=796%2C960&source=13&player_origin=story_view" class="_5dec _xcx" data-ploi="https://scontent.fcgk7-2.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/64645277_629942610849559_2707910230825500672_n.jpg?_nc_cat=107&_nc_eui2=AeEDEArDOJ9IUsoQJFlpBej7VHDnDAock4Q10UZHNMD0o7g4SNalHqJuYePcGlkke01PdJR1cU2tOvzA_Mgds6u67q8-tZ2vVfq4Omd0k0gf3s-Zk9JeWRuQU3tqBYKsKcI&_nc_ht=scontent.fcgk7-2.fna&oh=d961b14024e5383fabfba3ff2382d6cb&oe=5D959BA7" data-render-location="permalink" href="https://web.facebook.com/photo.php?fbid=629942607516226&set=pcb.629939477516539&type=3&__tn__=HH-R&eid=ARDf3JWJnn1tSY8jmRTWZOx3Z-CxT0k_35S3FNP3nPW_6uQ5KTXvfGmw7k6PqrtUlFOD1mD4Z5416H7v" id="u_0_16" rel="theater" style="color: #385898; cursor: pointer; display: block; font-family: inherit; height: 500px; left: 0px; position: absolute; text-decoration-line: none; top: 0px; width: 333px;"></a></div>
</div>
</div>
</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-83394171177180876062019-06-20T23:05:00.002+07:002019-06-20T23:05:24.225+07:00Senin, 17 Juni 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK: HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI<br />HARAPAN IMAN KASIH</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Senin, 17 Juni 2019<br />Hari Biasa Pekan XI<br />2 Korintus (6:1-10)<br />(Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4; Ul:2b)<br />Matius (5:38-42)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Imago Dei – Citra Allah!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ada sebuah ajaran "lex talionis" (mata ganti mata, gigi ganti gigi) yang pada dasarnya mencegah pembalasan yang berlebihan dan tidak main hakim sendiri.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di lain matra, Yesus tidak menentang pelaksanaan keadilan (Rom 13:1-4) tapi Ia menunjukkan “misericordiae vultus - wajah kerahiman” dengan mengasihi musuh (Mat 5:44; Luk 6:27). Bila diperlakukan tidak adil, kita jangan langsung membenci tapi harus menunjukkan reaksi yang memperlihatkan bahwa kita memiliki kasih yang berpusat padaNya sehingga akan menyebabkan banyak orang melihat wajahNya lewat kita (Kej 13:1-13, Kej 14:14 ; Kej 50:19-21, Kej 37:18-28; 1Sam 24:1-23; 26:1-25; Luk 23:34; Kis 7:60).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya, kita dituntutNya untuk bersemangat “magis”: melakukan lebih. Membalas orang yang menyakiti adalah hal yang biasa dilakukan tapi kita dituntut untuk menyatakan kebaikan Allah kepada setiap orang: “kado” – “kasihi dan doakan”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ada 3 dasar supaya kita bisa bersemangat “magis”, antara lain :</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.Mengimani:<br />Kita diajak untuk melihat pengalaman dan pergulatan dalam mata iman bahwa Tuhan telah lebih dulu mencintai kita dan pastinya akan selalu menyertai kita (Mat 28:20).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.Mengampuni:<br />Kita sudah mendapatkan pengampunan, bahkan lebih daripada itu Ia memberkati kita dengan limpahnya. Kesalahan orang lain, betapapun besarnya tidak pernah dapat melampaui keberdosaan kita di hadapanNya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.Mengamini:<br />Tuntutan Yesus yang kita amini adalah kesempurnaan dalam kasih karena walau kita ada di tengah dunia tapi kita bukan milik dunia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nah, bila anak anak dunia hidup “hina” dengan prinsip berkompetisi dan saling mengalahkan, anak-anak Tuhan harus hidup “mulia” dengan prinsip bersaksi dan saling menguatkan: selalu memberkati walau disakiti, memahami walau dihakimi, mencintai walau dilukai, penuh amanah dan kebaikan walau malahan difitnah dan dikambinghitamkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Ikan sepat ikan pari – Jadilah berkat setiap hari.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />A.<br />"Libera nos a malo - Bebaskanlah kami dari yang jahat!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu harapan iman dalam doa Pater Noster (Bapa Kami) yang kita sering daraskan/nyanyikan dan saya kupas dalam buku “Bulan Bintang Matahari” (RJK, Kanisius).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengacu pada bacaan injil hari ini, Yesus juga berkata, “Janganlah kalian melawan orang yang berbuat jahat kepadamu.” Dengan kata lain: Kita diajak menjadi pembawa damai bukan kebencian, pembawa kebaikan (bonum) bukan kejahatan (malum), pembawa ketulusan dan bukan kepalsuan kepada semua orang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di tengah dunia yang kerap penuh pelbagai aneka-ria kejahatan, entah kecil/besar, kita diajak untuk selalu memperjuangkan kebaikan dengan doa ucapan dan karya nyata setiap harinya kepada semua orang dengan penuh kasih tanpa pilih kasih.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Beberapa usaha nyata, "S3", untuk membebaskan kita dari pelbagai kejahatan, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.Sukacita:<br />Hidup yang disyukuri membuat kita menjadi orang yang selalu bersukacita entah kecewa/bahagia. Di tengah banyak orang yang kadang muram-murung dan kurang bersyukur, tepatlah bahwa rasa syukur itu menyembuhkan. Ia juga membuat kita hidup dalam kelimpahan rahmatNya setiap hari dan selalu mendekat pada Tuhan dan sesama karena yakin selalu dicintaiNya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.Sabar:<br />Di tengah budaya orang yang mudah marah dan kasar, kita diajak untuk terus menjadi sabar dalam pikiran dan terlebih dalam tindakan, tidak cepat-cepat mengambil keputusan dan gegabah mengambil kesimpulan terlebih terhadap orang yang "trouble maker". Bukankah juga sabar itu sebuah keutamaan yang patut diperjuangkan karena sabar terhadap diri berarti kita punya harapan-sabar terhadap sesama berarti kita punya kasih dan sabar terhadap Tuhan berarti kita punya iman?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.Saling berbagi:<br />"Donato ergo sum - Aku berbagi maka aku ada." Kita bukanlah hidup untuk "menumpuk" tapi lebih untuk "menyalurkan", karena kita bukanlah "waduk" tapi "saluran" berkat untuk semua orang, selalu siap berbagi kasih lewat cara-cara insani dan sederhana setiap harinya sehingga kejahatan dan orang-orang jahat itu juga menjauh dari hidup harian kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Tukang pahat di Jepara - Singkirkanlah yang jahat biar hati tidak sengsara."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />"Quod capita tot sensus - Sebanyak kepala itulah jumlah selera."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setiap orang punya rasa – pandangan dan prinsip yang kadang berseberangan sehingga menimbulkan konflik – intrik dan hal-hal problematik karena menyebabkan aneka permusuhan dalam pelbagai skala: "nyawa ganti nyawa-mata ganti mata" (Ul 19:21).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hari inilah, Yesus ajak kita menjadi pembawa damai, "a channel of His peace" dengan jalan pengampunan karena bukankah "no future without for"GIVE"ness - tidak ada masa depan tanpa pengampunan?"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun 3 pesan injil tentang pengampunan, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.Pengampunan=kemutlakan:<br />Ia diperlukan karena "jika kamu mengampuni orang, maka Bapamu di surga akan mengampuni kamu juga (Mat 6:14).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.Pengampunan=tanpa batasan:<br />"Tuhan sampai berapa kali aku harus mengampuni, 7x kah? Jawab Yesus: "Bukan 7x, tapi 70x7 kali" (Mat 18:21).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.Pengampunan=kedewasaan:<br />Ia mengandaikan adanya hati yang damai dan dewasa untuk mendekat kepada Tuhan. Dalam bahasa Gandhi: "Pengampunan adalah kualitas dari jiwa yang perkasa: “….Tinggalkanlah persembahan dan pergilah berdamai lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu." (Mat 5:21).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nah, berangkat dari 3 pesan pengampunan itu, walaupun dalam kacamata insani: sangat sulit untuk mengampuni orang yang menjelekkan/memfitnah/merugikan nama baik/hidup kita, adapun satu pola dasar yang bisa kita buat dengan mata iman kita adalah dengan menjadi "kado" (Mat 5:43-44):</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.KAsihi musuh:<br />Nobody's perfect - Tidak ada yang sempurna bukan? Yang pasti: bersalah itu manusiawi, mengampuni itu ilahi maka kita perlu belajar untuk selalu mempunyai kasih ilahi walau kadang sakit dan terluka: With love can make us CHANGE from bad to good, from zero to hero, from nothing to everything, impossible to possible.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.DOakan orang yang membenci kita:<br />Rasa benci, marah dan kecewa bisa menimbulkan luka dan sakit yang harus diobati karena bisa membuat hati / syaraf tegang dan bukankah doa yang panjang adalah obat yang mujarab? Doa yang penuh pengampunan juga bisa membuat hati rileks, pandangan lembut dan hidup lebih damai. Cobalah!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ada tangan kiri ada tangan kanan - Mari kita wartakan pengampunan."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Marilah kita mohon rasa tobat mendalam dan mohon lidah api menyala, untuk menyatakan iman yang benar." (St. Antonius dari Padua)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kamu telah disucikan dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita --- St. Siprianus</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Mzm 98:3cd)<br />Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa sumber sukacita kami, semoga kami selalu patuh setia pada kabar sukacita-Mu, dan ajarilah kami kiranya mengabadikan segala yang ada pada kami bagi kerajaan-Mu di dunia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (6:1-10)<br />"Dalam segala hal kami menunjukkan bahwa kami ini pelayan Allah."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara-saudara, sebagai teman-teman sekerja, kami nasihati kalian, janganlah sia-siakan kasih karunia yang telah kalian peroleh dari Allah. Sebab Allah bersabda, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan dikau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Camkanlah, sekarang inilah saat perkenanan itu! Hari inilah keselamatan itu! Dalam segala hal kami tidak memberi alasan seorang pun tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela. Sebaliknya dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami ini pelayan Allah, yaitu dalam menahan dengan penuh kesabaran segala penderitaan, kesesakan dan kesukaran, dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berpayah-payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa; dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik; dalam mewartakan kebenaran dan kekuasaan Allah; dengan menggunakan senjata-senjata keadilan baik untuk menyerang ataupun untuk bertahan; ketika dihormati atau dihina; ketika diumpat atau dipuji; ketika dianggap sebagai penipu, namun terpercaya; sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, namun tetap hidup; sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati; sebagai orang yang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, padahal kami memiliki segala sesuatu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807<br />Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.<br />Atau Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya.<br />Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4; Ul:2b)<br />1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.<br />2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.<br />3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil<br />Ref. Alleluya<br />Ayat. (Mzm 119:105)<br />Sabda-Mu adalah pelita bagi kakiku, dan cahaya bagi jalanku.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:38-42)<br />"Jangan melawan orang yang berbuat jahat kepadamu."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam kotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian mendengar, bahwa dahulu disabdakan, ‘Mata ganti mata; gigi ganti gigi.’ Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Janganlah kalian melawan orang yang berbuat jahat kepadamu. Sebaliknya, bila orang menampar pipi kananmu, berikanlah pipi kirimu. Bila orang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Bila engkau dipaksa mengantarkan seseorang berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berikanlah kepada orang apa yang dimintanya, dan jangan menolak orang yang mau meminjam sesuatu dari padamu.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah Injil Tuhan<br />U. Terpujilah Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Di masa lalu dari sejarah kita mengetahui terjadi banyak peperangan antar-suku, antargolongan, dan antar-bangsa. Konflik misalnya tentang masalah batas kepemilikan tanah diselesaikan dengan peperangan, setelah kata mufakat tidak tercapai. Bahkan dalam konflik antar-pribadi pun pada akhirnya terjadi pembunuhan. Dendam kesumat berlangsung turun-temurun sampai ke anak cucu, karena setiap orang tidak mau mengalah, katanya demi harga diri dan nama baik suku. Maka, muncullah pepatah, “Si vis pacem, para bellum", jika engkau menghendaki perdamaian, maka siapkanlah perang (Livius 6,18,7).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus menegaskan sikap kasih dan kerahiman. Yesus mengajar, “Janganlah kamu melawan orang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu” (Mat. 5:39). Tidak gampang memang. Tentu saja manusia itu “animal rationale,’ binatang berakal budi, namun masih bengis juga seperti binatang buas. Damai “tidak melulu berarti tidak ada perang, tidak pula dapat diartikan sekadar menjaga keseimbangan saja antara kekuatan-kekuatan yang berlawanan. Damai juga tidak terwujud akibat kekuasaan diktatorial. Melainkan dengan tepat dan cermat disebut hasil karya keadilan” (GS, 78).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Perdamaian justru dibina berdasarkan kasih dan kerahiman, bukan dengan bayonet atau dengan panser. Maka, muncul pepatah, “Si vis pacem para humaniorem solitudinem': jika menghendaki perdamaian lahir batin siapkanlah ketenteraman yang 13 lebih manusiawi. Ketenteraman dan kesejahteraan terwujud kalau tercipta keadilan sosial struktural. Namun itu saja belumlah cukup. Keadilan harus berlandaskan inspirasi dan motivasi kasih dan kerahiman. Sikap kasih harus dimulai dari diri sendiri. Yesus mengajarkan, “Kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu”. Nilai lebih yang luar biasa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Orang kristiani harus memberikan konstribusi untuk perdamaian dunia, melalui dialog, karya perdamaian, pelayanan untuk perdamaian, dan pembangunan, bahkan tanpa pamrih politik. “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Mat. 5:9). Ketika masa Natal, kita mengungkapkan iman, “Gloria in excelsis Deo et in terra pax hominibus”, Kemuliaan bagi Allah di surga dan damai di bumi bagi umat manusia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Mat 5:39)<br />Janganlah melawan orang yang berbuat jahat kepadamu. Sebaliknya, bila orang menampar pipi kananmu, berikanlah pipi kirimu.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-40134116452918012462019-06-20T23:04:00.003+07:002019-06-20T23:04:50.280+07:00Minggu, 16 Juni 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK : HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI<br />HARAPAN IMAN KASIH</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Minggu, 16 Juni 2019<br />Hari Raya Tritunggal Mahakudus<br />Amsal (8:22-31)<br />(Mzm 8:4-5.6-7.8-9)<br />Roma (5:1-5)<br />Yohanes (16:12-15)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Credo ut inteligam - Aku percaya supaya mengerti".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu kalimat St. Agustinus yang mendasari pentingnya keberimanan dalam keseharian. Dengan kata lain: Semakin kita percaya kepadaNya, semakin Ia berkenan mewahyukan diri dan menyingkapkan misteriNya kepada kita. Salah satu misteriNya adalah "Tritunggal MahaKudus" yang kita kenangkan hari ini, sepekan setelah Pentakosta (turunnya Roh Kudus atas Grj).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Misteri "Tritunggal/Trinitas" yang mengajak kita untuk selalu "TRImalah dalam iman-berganTUNGlah pada Tuhan dan tangGALkanlah kegelapan" semakin membuat kita untuk benar-benar percaya akan Allah yang esa, akan penyelenggaraan ilahi sebagai Bapa yang menciptakan, Putra yang menyelamatkan dan Roh Kudus yang menyertakan. Iman akan Tritunggal ini memang merupakan misteri yang mahaagung dan tidak mudah bahkan tidak mungkin kita mengerti sepenuhNya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelasnya, meski kita merasa mengenal, mengerti dan memahami Tuhan tapi yang lebih penting sebenarnya adalah percaya utuh pada penyelenggaraan kasihNya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah, Allah Tritunggal, "Bapa, Putera dan Roh Kudus" merupakan satu Allah dalam tiga pribadi yang sama. Ya, karena cinta kasihNya, Ia berkenan mewahyukan diri di segala zaman: Ia menciptakan-menyelamatkan dan menyertai kita karena tepatlah kata Yesus hari ini: “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya beroleh hidup yg kekal."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dari Tegal ke Sukabumi - Allah Tritunggal tinggallah bersama kami."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />A.<br />LITANI TRITUNGGAL MAHAKUDUS</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Terberkatilah Tritunggal Mahakudus dalam kesatuanNya yang tak terbagi;<br />Kami memuliakan Tuhan, karena Dia telah menunjukkan rahmat-Nya kepada kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Tuhan Allah kami, terpujilah nama-Mu di seluruh bumi!<br />O kedalaman kekayaan hikmat dan pengetahuan akan Allah!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuhan, kasihanilah kami.<br />Tuhan, kasihanilah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kristus, kasihanilah kami.<br />Kristus, kasihanilah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuhan, kasihanilah kami.<br />Tuhan, kasihanilah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tritunggal Terberkati, dengarkanlah kami.<br />Persatuan Terpuji, bermurah hatilah mendengarkan kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Allah Bapa di Surga, kasihanilah kami.<br />Allah Putera, Penebus dunia, kasihanilah kami.<br />Allah Roh Kudus, kasihanilah kami.<br />Tritunggal Mahakudus, Satu Allah, kasihanilah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bapa yang dariNya segala sesuatu,<br />kasihanilah kami.<br />Anak yang melaluiNya segala sesuatu,<br />kasihanilah kami.<br />Roh Kudus yang di dalam-Nya segala sesuatu,<br />kasihanilah kami.<br />Tritunggal Kudus dan tak terbagi,<br />kasihanilah kami.<br />Bapa abadi, kasihanilah kami.<br />Putra Tunggal Bapa, kasihanilah kami.<br />Roh yang berasal dari Bapa dan Putra, kasihanilah kami.<br />Tiga Kemuliaan Ilahi, kasihanilah kami.<br />Bapa, Sang Pencipta, kasihanilah kami.<br />Putra, Sang Penebus, kasihanilah kami.<br />Roh Kudus, Sang Penghibur, kasihanilah kami.<br />Kudus, kudus, kudus, Tuhan Allah semesta alam, kasihanilah kami.<br />Ia yang ada, dahulu, dan yang akan datang, kasihanilah kami.<br />Tuhan Yang Mahatinggi, yang mendiami keabadian, kasihanilah kami.<br />Kepada Siapa semua kehormatan dan kemuliaan, kasihanilah kami.<br />Yang melakukan keajaiban besar, kasihanilah kami.<br />Kekuatan tak terbatas, kasihanilah kami.<br />Kebijaksanaan yang tak dapat dipahami, kasihanilah kami.<br />Cinta tak terkatakan, kasihanilah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berbelas kasihlah kepada kami, O Tritunggal Kudus<br />Berbelas kasihlah kepada kami, dengarkankah kami O Tritunggal Mahakudus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dari semua kejahatan, bebaskanlah kami O Tritunggal Mahakudus.<br />Dari semua dosa, bebaskanlah kami O Tritunggal Mahakudus.<br />Dari semua kesombongan, bebaskanlah kami O Tritunggal Mahakudus.<br />Dari cinta akan kekayaan, bebaskanlah kami O Tritunggal Mahakudus.<br />Dari semua kenajisan, bebaskanlah kami O Tritunggal Mahakudus.<br />Dari semua ketamakan, bebaskanlah kami O Tritunggal Mahakudus.<br />Dari semua rasa sayang yang berlebihan, bebaskanlah kami O Tritunggal Mahakudus.<br />Dari semua iri dan kebencian, bebaskanlah kami O Tritunggal Mahakudus.<br />Dari semua kemarahan dan ketidaksabaran, bebaskanlah kami O Tritunggal Mahakudus.<br />Dari setiap pikiran, perkataan, dan perbuatan yang bertentangan dengan hukum-Mu yang kudus, bebaskanlah kami O Tritunggal Mahakudus.<br />Dari kutukan abadi, bebaskanlah kami O Tritunggal Mahakudus.<br />Melalui kekuatanMu Yang Mahakuasa, bebaskanlah kami O Tritunggal Mahakudus.<br />Melalui kebaikan kasih setia-Mu, bebaskanlah kami O Tritunggal Mahakudus.<br />Melalui harta tak ternilai kebaikan dan cinta Mu, bebaskanlah kami O Tritunggal Mahakudus.<br />Melalui kedalaman hikmat dan pengetahuanMu, bebaskanlah kami O Tritunggal Mahakudus.<br />Melalui semua kesempurnaanMu yang tak terkatakan, bebaskanlah kami O Tritunggal Mahakudus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kami para pendosa,<br />kami memohon kepadamu, dengarkanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kami melayani kepadaMu saja,<br />kami memohon kepadamu, dengarkanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kami menyembah Engkau dalam roh dan kebenaran,<br />kami memohon kepadamu, dengarkanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kami mengasihi Engkau dengan sepenuh hati, dengan segenap jiwa, dan dengan segenap kekuatan,<br />kami memohon kepadamu, dengarkanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Supaya, demi Engkau, kami dapat mencintai sesama kami seperti diri kami sendiri,<br />kami memohon kepadamu, dengarkanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Agar kami dapat mematuhi perintah-perintah-Mu yang kudus,<br />kami memohon kepadamu, dengarkanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Agar kami tidak pernah menajiskan tubuh dan jiwa kami dengan dosa,<br />kami memohon kepadamu, dengarkanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Agar kami dapat pergi dari kasih karunia ke kasih karunia, dan dari kebajikan ke kebajikan,<br />kami memohon kepadamu, dengarkanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bahwa kami akhirnya dapat memandang Engkau dalam kemuliaan,<br />kami memohon kepadamu, dengarkanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bahwa Engkau bersedia untuk mendengarkan kami,<br />kami memohon kepadamu, dengarkanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
O Tritunggal Terberkati,<br />Kami mohon, bebaskanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
O Tritunggal Terberkati,<br />Kami mohon, selamatkanlah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
O Tritunggal Terberkati,<br />Kamo mohon, kasihanilah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuhan, kasihanilah,<br />Kristus, kasihanilah.<br />Tuhan, kasihanilah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bapa kami...<br />Salam Maria...</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Terpujilah Engkau ya Tuhan, di surga,<br />dan layak untuk dipuji, dimuliakan, dan ditinggikan selamanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Marilah kita berdoa:<br />Allah yang kekal dan berkuasa, yang telah memberikan kepada hamba-hambaMu dalam pengakuan iman sejati, untuk mengenali kemuliaan Tritunggal Abadi, dan dalam kuasa keagunganMu; untuk memuji kesatuanMu, kami memohon kepadamu supaya dengan kekuatan iman ini kami semua dapat bertahan dalam semua kesukaran, bersama dan melalui Yesus Kristus Tuhan kami. Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />Madah Ibadat Bacaan, Pagi, Siang<br />(Minggu, 16 Juni 2019)<br />HARI RAYA TRITUNGGAL MAHAKUDUS</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Allah, bersegeralah menolong aku<br />Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu<br />Kemuliaan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH IBADAT BACAAN<br />O Tritunggal mahasuci<br />Yang luhur menguasai<br />Bumi langit seluruhnya<br />Dan semua penghuninya</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bapa sumber karunia<br />Putra penebus dunia<br />Roh kudus ikatan cinta<br />Terbit dari keduanya</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Semoga kami semua<br />Yang Kauangkat jadi putra<br />Hidup berbakti selalu<br />Memenuhi harapanMu</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Perkenankanlah umatMu<br />Berbahagia selalu<br />Bernyanyi dengan gembira<br />Bersama seisi surga<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH IBADAT PAGI<br />Bapa surgawi pencipta dunia<br />Semoga kami yang Kauangkat putra<br />Tetap berbakti pasrah dan percaya<br />S’lalu setia</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Putra ilahi cahaya abadi<br />Sudi menjadi sama dengan kami<br />Satukan kami agar bersehati<br />Tidak terbagi</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Roh sumber cinta api yang bernyala<br />Yang selamanya mengatur segala<br />Tolonglah kami memperbaharui<br />Hati dan budi</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dimulyakanlah Bapa yang kuasa<br />Diluhurkanlah Putra yang tercinta<br />Dihormatilah Roh yang bijaksana<br />Slama-lamanya<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH IBADAT SIANG<br />O Tritunggal mahasuci<br />Yang luhur menguasai<br />Bumi langit seluruhnya<br />Dan semua penghuninya</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bapa Sumber karunia<br />Putra penebus dunia<br />Roh kudus ikatan cinta<br />Terbit dari keduanya</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Semoga kami semua<br />Yang Kauangkat jadi putra<br />Hidup berbakti selalu<br />Memenuhi harapanMu</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Perkenankanlah umatMu<br />Berbahagia selalu<br />Bernyanyi dengan gembira<br />Bersama seisi surga<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
BACAAN SINGKAT<br />(1 Kor 12,4-6)<br />Kurnia berbeda-beda, tetapi Roh Kudus itu satu dan sama.<br />Tugas pelayanan berbeda-beda, tetapi Tuhan itu satu dan sama.<br />Mukjizat berbeda-beda, tetapi Allah itu satu dan sama.<br />Dialah yang mengerjakan segalanya dalam semua orang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DOA<br />Allah Bapa, dengan mengutus Sabda kebenaran dan Roh pengudus ke dunia Engkau telah menyatakan kepada kami misteri hidupMu yang mahaagung. Semoga kami menghayati iman yang benar, mengakui tiga pribadi ilahi yang mulia dan menyembah satu Allah yang kuasa.<br />Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.<br />Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />Tritunggal; kodrat-Nya satu, tak terceraikan; satu pun daya kegiatan-Nya. (St. Atanasius)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Terpujilah Allah Bapa, Putra Allah yang tunggal, serta Roh Kudus: karena besarlah kasih-Nya bagi kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Blest be God the Father; and the Only Begotten Son of God, and also the Holy Spirit, for he has shown us his merciful love.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Benedicta sit Sancta Trinitas, atque indivisa Unitas: confitebimur ei, quia fecit nobiscum misericordiam suam.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
====<br />Tritunggal adalah satu. Kita tidak mengakui tiga Allah, tetapi satu Allah dalam tiga Pribadi: "Tritunggal yang sehakikat" (Konsili Konstantinopel II 553: DS 421). Pribadi-pribadi ilahi tidak membagi-bagi ke-Allah-an yang satu itu di antara mereka, tetapi masing-masing dari mereka adalah Allah sepenuhnya dan seluruhnya: "Bapa adalah yang sama seperti Putera, Putera yang sama seperti Bapa. Bapa dan Putera adalah yang sama seperti Roh Kudus, yaitu satu Allah menurut kodrat" (Sinode Toledo XI 675: DS 530). "Tiap-tiap dari ketiga Pribadi itu merupakan kenyataan itu, yakni substansi, hakikat, atau kodrat ilahi" (K. Lateran IV 1215: DS 804). -- Katekismus Gereja Katolik, 253</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
D.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tiada sesuatu yang serupa dengan Tritunggal; kodrat-Nya satu, tak terceraikan; satu pun daya kegiatan-Nya. --- St. Atanasius</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka<br />Terpujilah Allah Bapa, Putra Allah yang Tunggal, serta Roh Kudus: karena besarlah kasih-Nya bagi kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Blest be God the Father; and the Only Begotten Son of God, and also the Holy Spirit, for he has shown us his merciful love.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Benedicta sit Sancta Trinitas, atque indivisa Unitas: confitebimur ei, quia fecit nobiscum misericordiam suam.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa, dengan mengutus Sabda Kebenaran dan Roh Pengudus ke dalam dunia, Engkau telah mengungkapkan kepada manusia misteri-Mu yang mengagumkan. Semoga dengan iman yang benar kami mengakui kemuliaan Tritunggal yang kekal dan menyembah keesaan-Nya dalam keagungan kuasa-Nya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kitab Amsal (8:22-31)<br />"Sebelum bumi ada, kebijaksanaan sudah ada."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuhan telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama. Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada. Sebelum samudera raya ada, aku telah lahir, yakni sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air. Sebelum gunung-gunung tertanam, aku telah ada, dan lebih dahulu daripada bukit-bukit aku telah lahir; sebelum Tuhan membuat bumi dengan padang-padangnya, atau debu dataran yang pertama. Ketika Ia mempersiapkan langit, aku ada di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya, ketika Ia menetapkan awan-awan di atas, dan mata air samudera raya meluap dengan deras; aku ada di sana; ketika Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi, aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan. Setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan aku senantiasa bermain-main di hadapan-Nya; aku bermain-main di atas muka bumi-Nya, dan anak-anak manusia menjadi kesenanganku.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 832<br />Ref. Betapa megah nama-Mu, Tuhan, di seluruh bumi.<br />Ayat. (Mzm 8:4-5.6-7.8-9)<br />1. Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kaupasang: Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?<br />2. Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.<br />3. Domba, sapi dan ternak semuanya; hewan di padang dan margasatwa; burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (5:1-5)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Kristus, dalam kasih yang dicurahkan oleh Roh Kudus."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara-saudara terkasih, kita, yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita beroleh jalan masuk karena iman akan kasih karunia Allah. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri, dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, ketekunan menimbulkan tahan uji, dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan ke dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961<br />Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.<br />Ayat. (Why 1:8)<br />Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, kepada Allah yang ada sejak dahulu, kini dan sepanjang masa mendatang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:12-15)<br />"Segala sesuatu yang Bapa punya adalah kepunyaan-Ku; Roh akan memberikan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya, itulah yang dikatakan-Nya, dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya adalah kepunyaan-Ku; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Tuhan kita!<br />U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Tidak selamanya kebenaran dapat diungkapkan. Terkadang kebenaran dibiarkan tetap tersembunyi karena memang tak dapat diungkapkan. Seandainya diungkapkan pun kebenaran itu tidak dapat memuaskan hati orang yang ingin mengetahuinya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Contoh nyata dari hal ini adalah keinginan seseorang untuk bertemu dengan Allah Tritunggal Mahakudus. Pemahaman akan Tritunggal Mahakudus ini bukan pengetahuan yang dapat dinalar secara logika, melainkan misteri iman yang menjadi perenungan dan penghayatan kita. Dan, memang Tritunggal Mahakudus telah menjadi bagian dalam hidup kita. Ini tampak ketika kita membuat Tanda Salib, kita mengucapkan kata Bapa, Putra dan Roh Kudus. Ketika kita dibaptis kita juga dibaptis dalam nama Tritunggal Mahakudus. Ketika kita berdoa, kita juga mengikutsertakan Bapa, Putra dan Roh Kudus. Penghayatan kita akan Tritunggal Mahakudus telah terjadi dalam kehidupan kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Penghayatan kita ini sering dijadikan bahan perdebatan, cemoohan dan hinaan dari pihak lain, yakni "Allahnya orang Kristiani itu tiga". Hinaan itu menantang kita untuk menjelaskan hal ini kepada mereka. Penjelasan ini harus selalu mengarah pada Kristus sendiri yang kita imani. Melalui Kristus itulah kita mengenal dan mengimani akan adanya Allah Bapa dan Roh Kudus. Penjelasan kita akan Tritunggal Mahakudus kepada mereka itu, bisa diterima atau tidak, itu adalah urusan mereka. Yang terpenting bahwa kita mengimani-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dan iman kita akan Tritunggal Mahakudus akan menjadi sebuah kesaksian tersendiri bagi sesama kalau kita hidup saling mengasihi dalam keluarga kita. Karena relasi Bapa, Putra, dan Roh Kudus itu adalah relasi kasih yang saling melayani bagi keselamatan kita. Di mana ada kasih, di situ akan terjadi keselamatan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Misteri Allah Tritunggal ini biarlah tetap menjadi sesuatu yang samar-samar. Misteri ini mengingatkan kita akan kata-kata Tuhan Yesus ini, "Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran." Lantas apakah yang Yesus maksudkan dengan kebenaran ini? Kebenaran yang dimaksudkan oleh Yesus adalah keberadaan Tuhan dan segala rencana-Nya atas diri kita. Kita tak mungkin bisa memahami segala rencana Tuhan atas hidup kita. Bila kita telah mengetahui rencana Tuhan atas hidup kita sejak kita lahir, mungkin kita tak akan pernah mampu menanggungnya. Biarlah rencana Tuhan ini tetap terselubung. Meskipun demikian, kita tetap mampu untuk menjalaninya selama Roh Kudus, Roh Kebenaran ada bersama kita. Roh Kudus inilah yang senantiasa menguatkan kita. Dialah yang selalu berdoa bersama kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hal terpenting yang dapat kita lakukan dalam merayakan misteri iman kita ini bukanlah mengetahui, namun sebaliknya mencintai. Apa gunanya bagi kita jika kita mengetahui rahasia Allah namun hidup kita tidak mencerminkan ajaran Allah? Lebih baik bagi kita jika kita tidak dapat memahami rahasia Allah namun hidup kita sungguh mencerminkan ajaran Allah. Kita tidak perlu terlalu banyak berpikir tentang Allah, namun mencintai Dia dan melakukan perintah-Nya. Kita juga tidak perlu banyak berbicara tentang Allah, sebaliknya banyak berbicara dengan Allah. Seberapa pun dalamnya pengetahuan kita tentang Allah, itu semua tidak menambah kemuliaan Allah. Tuhan tidak dimuliakan hanya karena kita tahu banyak tentang Dia. Sebaliknya Tuhan dimuliakan bila kita dapat melakukan perbuatan-perbuatan baik atas nama Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Satu-satunya yang Tuhan minta dari kita hanyalah percaya kepada-Nya. Percaya bahwa Allah akan menganugerahkan pengetahuan kebenaran kepada kita saat Ia mendatangi kita dan membawa kita ke dalam kehidupan kekal.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Gal 4:6)<br />Karena kamu adalan anak, Allah telah mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru, "Ya Abba, ya Bapa!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Since you are children of God, God has sent into your hearts the Spirit of his Son, the Spirit who cries out: Abba, Father.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Data est mihi omnis potestas in cælo et in terra, alleluia: euntes, docete omnes gentes, baptizantes eos in nomine Patris, et Filii, et Spiritus Sancti, alleluia, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
atau Laudate Dominum de cælis.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
D.<br />"Magistra aeterna - Guru sejati."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu julukan yang diberikan pada Yesus ketika mengajarkan banyak hal baik kepada para muridNya , terlebih pada hari ini Gereja merayakan Hari Raya Tritunggal Mahakudus: Allah sebagai Bapa, Yesus Kristus, Sang Putra, dan Roh Kudus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hari raya ini adalah mengenai dua hal tentang siapa dan apa. Hari Raya Tritunggal Mahakudus adalah Allah Bapa, Yesus Kristus, Sang Putra dan Roh Kudus. Hari Raya Tritunggal Mahakudus adalah tentang persekutuan kasih dan kerahiman di antara Mereka. Roh Kudus dalam kesatuan tak terpisahkan bersama Bapa dan Putra.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelasnya, pada hari ini kita merayakan relasi kasih dan kerahiman antara Allah Bapa, Yesus Kristus, Sang Putra dan Roh Kudus dengan menerapkan tiga sikap dasar yang diwartakan Yesus Sang Guru Sejati pada bacaan hari ini, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."Simplicitas": Kesederhanaan.<br />Ia mengatakan dengan jujur bahwa "masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu tapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya." Ia menjadi guru yang menjelaskan dengan sederhana, bertahap dan memahami kemampuan para muridNya yang tidak langsung mudah mengerti (Lih: Mat 16:5-12; Mrk 9:30-32).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2."Solidaritas": Kebersamaan.<br />Ia selalu hadir, terlebih ketika akan meninggalkan para muridNya, Ia sehati dan sejiwa, selalu memberikan banyak peneguhan dan penghiburan bahwa Ia selalu ada bersama mereka.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3."Sanctitas": Kekudusan.<br />Ia menyatakan akan mengirim roh penghibur yakni roh kebenaran yang kerap kita sebut sebagai roh kudus. Dengan kata lain: Kitapun diajak untuk hidup kudus karena Allah yang kita imani dan roh yang kita hayati adalah benar-benar kudus. Roh kudus sendiri yang mengajak kita hidup kudus adalah penolong (Yoh 14:16-17), penghibur (Yoh 14:26) dan pemimpin kepada kebenaran (Yoh 16:13).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dari Tarsus ke Kramat Jati - Tuhan Yesus itu Guruku yang sejati."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
E.<br />Tritunggal - Sebuah Penjelasan Sederhana.<br />(Buku "FAMILY WAY", RJK. Kanisius).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tritunggal adalah doktrin iman dalam keluarga Gereja Katolik yang mengakui Satu Allah Yang Esa, namun hadir dalam Tiga Pribadi Allah (Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus), di mana ketiga Pribadi Allah, sama esensinya, sama kedudukannya, sama kuasanya, dan sama kemuliaannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Formula Doktrin Tritunggal yang kerap membuat banyak umat tidak langsung mengerti, secara sederhana berbunyi: satu keberadaan Allah di dalam tiga Pribadi: Bapa dan Anak (Putra) dan Roh Kudus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam Katekismus 234, dikatakan bahwa:<br />“Misteri Tritunggal Mahakudus adalah rahasia sentral iman dan kehidupan Kristen. Itulah misteri kehidupan batin ilahi, dasar pokok segala misteri iman yang lain dan cahaya yang meneranginya. Itulah yang paling mendasar dan hakiki dalam "hierarki kebenaran iman". (DCG 43). "Seluruh sejarah keselamatan tidak lain dari sejarah jalan dan upaya, yang dengan perantaraannya Allah yang satu dan benar - Bapa, Putera, dan Roh Kudus - mewahyukan diri, memperdamaikan diriNya dengan manusia yang berbalik dari dosa, dan mempersatukan mereka dengan diriNya"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, bukankah tepat jika dikatakan: Tuhan itu Maha Sempurna dan Mahabesar, sedangkan manusia itu kecil dan sangat terbatas, baik pancaindera maupun pikirannya. Berangkat dari pernyataan inilah, manusia dengan segala keterbatasannya sangat sulit untuk mengerti misteri Allah yang sesungguhnya, antara lain adalah misteri Allah Tritunggal seperti yang dipaparkan di atas.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Penjelasan yang kerap dinyatakan: Allah itu adalah Yang Tak Terbatas.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Allah Bapa adalah Yang Tak Terbatas, kita mengerti semuanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tetapi bagaimana dengan Yesus Sang Allah Putera? Yang dilihat oleh para muridNya itu Yesus sebagai Allah atau sebagai manusia? Jelas yang dilihat adalah Yesus sebagai manusia yang terbatas, yaitu setinggi hampir dua meter saja. Tetapi Yesus sebagai Allah, Ia pun adalah Yang Tak Terbatas, yang tak dapat dilihat oleh para muridNya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sedangkan Allah Roh Kudus yang diceriterakan dalam Kitab Suci muncul dalam dua bentuk. Pertama adalah bentuk burung merpati, sebagaimana nampak ketika Yesus dibaptis (Mat 3:16), dan yang lain adalah dalam bentuk lidah-lidah api sebagaimana yang tercurah pada Maria dan Para Rasul ketika Pentakosta (Kis 2:2-3 ).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tetapi apakah Allah Roh Kudus itu seperti burung merpati atau lidah-lidah api ? Jangan-jangan kita merasa berdosa kalau makan dara goreng di Restoran dengan berkata: "Wah... aku tak akan makan Roh Kudus Goreng, dosa " Burung merpati dan lidah-lidah api itu adalah simbol atau lambang terkenal dari kehadiran Roh Kudus. Jadi Roh Kudus yang sesungguhnya adalah juga Yang Tak Terbatas. Jadi ada tiga sosok, yang semuanya adalah Yang Tidak Terbatas.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dkl: Yang Tiga itu adalah Yang Satu yang tak terpisahkan yaitu Yang Tak Terbatas. Jika ada orang yang berkata: "Mana mungkin 1+1+1=1 ? Benar bahwa 1+1+1=1 adalah tidak mungkin, jika yang dijumlahkan itu bakpau atau kwetiau (yang terbatas). Tetapi jika ketiganya adalah Yang Tak Terbatas, maka persamaan itu menjadi mungkin. Satu Yang Tak Terbatas + satu Yang Tak Terbatas + satu Yang Tak Terbatas = satu Yang Tak Terbatas. Persamaan ini menjadi mungkin bukan ?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nah kita tentu bisa merenungkannya lagi secara pribadi. Dalam analogi sederhana, yang tidak sepenuhnya tepat juga, api juga dapat digunakan sebagai penjelasan Tritunggal. Api terbagi menjadi tiga komponen yaitu: panas, cahaya (tepatnya gelombang cahaya), dan daya bakar. Jadi walau api itu satu, namun api bisa kita temui dalam tiga wujud sesuai dengan keinginan kita, misal sebagai panas (waktu kita memasak), sebagai cahaya (waktu lampu mati dan kita menyalakan lilin), dan dalam wujud pembakar (waktu kita membakar kertas).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Atau juga sebuah telur ayam: ia mempunyai kulit/cangkang, kuning telou dan putih telur. Atau seorang pribadi yang dipanggil dengan tiga nama, misalnya saya (romo Kokoh): di rumah di panggil sebagai “mas”, di gereja di panggil sebagai “romo”, ketika mengajar di kampus negeri kerap dipanggil sebagai “bapak.” Hal-hal sederhana di atas ‘identik’ dengan keberadaan Allah, karena kita dapat berjumpa dengan Allah dalam tiga pribadi, sebagai Allah Bapa (waktu kita bertobat dan menyesali dosa), atau sebagai Yesus (waktu kita memohon sesuatu), dan sabagai Allah Roh Kudus (waktu kita meminta kekuatan).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara etimologi, kata “Tritunggal” sendiri berasal dari bahasa Latin, yakni: “Trinitas”. Kata “trinitas” ini terdiri dari dua kata, yaitu “tres”=“tiga”, dan “unus”= “esa”, “tunggal” atau “satu”: Adanya keberadaan dari satu Allah yang benar dan satu-satunya, tetapi di dalam keesaan dari keallahan ini ada tiga pribadi yang sama kekal dan sepadan, sama di dalam hakikat, tetapi berbeda di dalam pribadi”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Istilah keberadaan, bahasa Yunani-nya adalah ousia (Ing:being). Istilah ousia memiliki beberapa istilah Latin yang sepadan: substantia (Ing: substance), essentia (Ing: essence), natura (Ing: nature). Maka satu keberadaan Allah sama pengertiannya dengan satu esensi, atau satu natur, atau satu substansi Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bicara soal kata “Tritunggal”, saya juga kembali teringat banyak istilah yang identik dengan kata tiga: Ada Trisakti, sebuah kampus di bilangan Grogol, Jakarta Barat. Ada Trinitas, sebuah nama Gereja Katolik di Cengkareng. Ada Trisula, sebuah senjata tombak dengan tiga mata. Ada Trikora, sebuah operasi pembebasan Irian Barat. Ada Tritura, tiga tuntutan rakyat pada masa-masa transisi antara Orde Lama dan Orde Baru.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nah, disinilah bagi saya pribadi, dalam sebuah keluarga, tritunggal mendapat artinya secara khusus. Tritunggal adalah sebuah kata yang bisa mengandung tiga arti dasar itu, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
TRI - malah dalam iman<br />Bergan TUNG- lah pada Tuhan dan<br />Tang GAL - kanlah kegelapan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.<br />Pertama, terimalah dalam iman.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan tegas, Gereja mengimani bahwa Tritunggal adalah satu. Kita tidak mengakui tiga Allah, tetapi satu Allah dalam tiga Pribadi: "Tritunggal yang sehakikat" (Konsili Konstantinopel 1155: DS 421).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pribadi-pribadi ilahi tidak membagi-bagi ke-Allah-an yang satu itu di antara mereka, tetapi masing-masing dari mereka adalah Allah sepenuhnya dan seluruhnya: "Bapa adalah yang sama seperti Putera, Putera yang sama seperti Bapa. Bapa dan Putera adalah yang sama seperti Roh Kudus, yaitu satu Allah menurut kodrat" (Sinode Toledo XI 675: DS 530). "Tiap-tiap dari ketiga Pribadi itu merupakan kenyataan itu, yakni substansi, hakikat, atau kodrat ilahi" (K.Lateran IV 1215: DS 804). Disinilah, kita diajak menerima semua ini dalam iman.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />Kedua, bergantunglah pada Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bicara lebih lanjut soal pemahaman Allah Tritunggal, ada sebuah kisah tentang pelindung kota Milano, Santo Agustinus yang mengajak kita juga belajar bergantung pada Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Begini cerita populernya:<br />Ketika Agustinus sedang berjalan-jalan di pantai dan mencoba memikirkan Allah Tritunggal yang tak bisa dimengerti ini, ia melihat anak kecil yang bemain air di pantai.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Agustinus mendekati anak itu dan bertanya: " Sedang apa kau di sini ?"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Anak itu menjawab: "Saya ingin memasukkan seluruh air lautan ini dalam botol".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Agustinus tertawa mendengar jawaban anak itu, katanya: "Bodoh benar kau ini, mana mungkin seluruh air lautan ini bisa kau masukkan dalam botol.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Anak itu menjawab balik: "Sama seperti kau juga, mana mungkin bisa memasukkan Allah dalam otak manusia yang juga sebesar botol ini."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setelah berkata, anak itu langsung menghilang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Agustinus terkejut dan sekaligus sadar akan kebodohannya. Betapa benar kata-kata anak dalam penglihatannya itu. Ia ibarat anak kecil yang ingin memasukkan seluruh air lautan ini ke dalam botol.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3<br />Ketiga, tanggalkanlah kegelapan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebuah kisah penutup:<br />Seorang petani kehilangan seekor kudanya. Tetangganya bersimpati dan berkata bahwa ini adalah nasib buruk. Petani itu menyahut, ‘Mungkin’.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Keesokan harinya kudanya ternyata kembali dan membawa beberapa kuda liar bersamanya. Tetangganya berkomentar bahwa itu adalah keberuntungan. Petani itu menyahut, ‘Mungkin’.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Keesokan harinya lagi anak petani itu mencoba menunggangi kuda liar itu dan ia terjatuh. Kakinya patah. Lagi-lagi tetangganya bersimpati dan berkata bahwa itu adalah nasib buruk. Petani itu menyahut, ‘Mungkin’.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dan keesokan harinya, sepeleton tentara federal (ceritera ini terjadi di Amerika pada waktu perang saudara) untuk mengumpulkan pemuda-pemuda untuk dibawa ke medan tempur sebagai tentara. Si anak petani tidak bisa dibawa karena kakinya masih patah. Para tetangga kemudian datang dan berkata, ‘Betapa beruntungnya kau, teman’. Si petani lagi-lagi menyahut, ‘Mungkin’.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Petani sederhana ini mengajak kita juga memohon rahmat Tuhan Sang “Tritunggal: Trimalah dalam iman, Bergantunglah pada Tuhan serta Tanggalkanlah kegelapan.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu,<br />bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang. (Kolose 4:6).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
F.<br />F.<br />ULASAN EKSEGETIS BACAAN INJIL HARI RAYA TRITUNGGAL MAHAKUDUS TAHUN A (Yoh 3:16-18)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan Injil tahun A bagi Hari Raya Tritunggal Mahakudus ialah Yoh 3:16-18. Intinya, Allah sedemikian mengasihi dunia sehingga mengutus Putra-Nya yang tunggal ke dunia untuk menyelamatkannya. Jadi bukan sebarang utusan. Inilah ungkapan kerahiman yang paling besar. Diungkapkan dalam ay. 16, “Allah begitu mengasihi dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup kekal.” Kesediaan Putra diutus ke dunia membuat semua ini sungguh terjadi. Dalam kata-kata Injil hari ini (ay. 17-18) “Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan supaya dunia diselamatkan melalui Dia. Siapa saja yang percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; siapa yang tidak akan dihukum; siapa saja yang tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Akan disinggung pada akhir ulasan ini kaitan dengan bacaan pertama, Kel 34:4b-6.8-9, yang menekankan bahwa “Tuhan itu Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya” (ay. 6).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tritunggal Yang Mahakudus</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kesaksian yang terhimpun dalam ayat-ayat itu dapat membantu kaum beriman menyelami iman akan Tritunggal Mahakudus. Dahulu orang memandang dunia ini sebagai drama yang jalannya diperankan oleh Allah sendiri. Di dalam drama itu ada tiga pemeran. Allah Bapa berperan sebagai “pengasal” tindakan penyelamatan, Allah Putra sebagai “pelaksana”-nya, sedangkan Allah Roh Kudus “melanjutkannya”. Masing-masing memiliki peran yang berbeda tapi maksud dan tujuannya sama, yakni penyelamatan dunia beserta isinya. Kesamaan inilah yang terungkap dalam iman akan satu Allah yang Mahakuasa. Keragaman peran tadi terungkap sebagai tiga “pribadi” dari Allah yang satu dan sama.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Baiklah sekadar ditengok asal usul istilah “pribadi” yang dipakai dalam rumusan iman akan Tritunggal. Istilah ini dipungut dari dunia lakon Yunani, yakni “prosoopon” (Yunani). Dalam bahasa Latin istilah ini tampil sebagai “persona”. Istilah inilah yang diindonesiakan sebagai “pribadi”. Arti harfiah kata Yunani dan Latin sebenarnya adalah gambar wajah yang dikenakan pelaku sebuah lakon yang membuat para hadirin langsung menangkap peran mana sedang dijalankan. Cara berungkap dengan bahasa lakon seperti ini dulu mudah menghimbau perhatian orang banyak dan oleh karenanya dirasa cocok untuk menjelaskan karya penyelamatan. Jalan pemikirannya demikian: karya penyelamatan itu berasal dari Bapa dan dilaksanakan oleh Putra yang diutus ke dunia, dan kemudian dijaga keberlangsungannya oleh Roh Kudus. Demikianlah disadari iman mengenai Tritunggal dalam hubungan dengan karya penyelamatan. Di situ dijelaskan inti keilahian pula. Kesatuan antara ketiga pribadi itu sedemikian mendalam sehingga keesaan Allah tidak berubah. Bapa, Putra dan Roh Kudus ialah tiga pribadi dari Allah yang satu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Orang sekarang memang tidak lagi biasa melihat peran-peran yang dijalankan dalam sebuah drama lewat gambar wajah yang dikenakan pemeran lakon. Bersamaan dengan itu kata “persona” dan Indonesianya, yakni “pribadi”, lebih menunjuk pada individu orang perorangan. Inilah yang dapat menimbulkan kesan bahwa dipercaya adanya tiga tokoh ilahi, suatu hal yang bertentangan dengan iman kepercayaan akan Allah yang Mahakuasa. Oleh karena itu ada baiknya diingat asal usul gagasan “pribadi” yang dipakai untuk merumuskan iman kepercayaan akan Tritunggal seperti diikhtisarkan di atas.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Masih samakah makna iman akan Tritunggal itu bagi kita dalam masyarakat dewasa ini? Ya. Mereka dulu berusaha semakin mengenali karya penyelamatan di dalam macam-macam keadaan. Begitu pula kita. Yang beraneka ragam ujudnya ialah peluang nyata serta ungkapan untuk ikut serta membangun dunia yang baru, dunia yang bisa dikatakan “semakin diselamatkan” Allah. Percaya bahwa ada karya penyelamatan sendiri sebetulnya sudah dapat menjadi bentuk keikutsertaan dalam karya ilahi itu. Mengimani Tritunggal bukan hanya mengucapkan “aku percaya”, tapi juga ikut serta membangun dunia yang makin layak dan menjaganya agar tidak merosot. Itulah arti “selamat” dalam bahasa yang dimengerti orang sekarang. Pemahaman ini dapat membuat iman semakin hidup.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hidup Kekal</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ketiga ayat yang dibacakan hari ini ialah kelanjutan pembicaraan Nikodemus, seorang ulama Yahudi, dengan Yesus (Yoh 3:1-15). Nikodemus percaya bahwa Yesus itu utusan Allah sendiri dan ingin mengenalnya lebih dalam. Yesus membantunya. Perhatian Nikodemus diarahkannya pada warta yang sejak awal disampaikannya kepada orang banyak, yakni Kerajaan Allah sudah datang di dunia dan orang diajak bersiap ikut serta di dalamnya. Kepada Nikodemus diterangkan, syarat untuk ikut serta di dalam Kerajaan Allah ialah dilahirkan kembali dalam air dan Roh. Maksudnya, dibaptis menjadi pengikut Yesus dan membiarkan diri dibawa oleh kekuatan-kekuatan ilahi sendiri – yakni Roh. Dialah yang bakal menuntun ke Kerajaan Allah. Dengan demikian pelbagai kepastian yang hingga kini dipegang erat-erat juga tidak terasa mengikat lagi. Karena Nikodemus tidak segera menangkap, Yesus menjelaskan hal ini dengan cara yang lebih mudah dipahami, dengan merujuk pada keinginan mencapai hidup kekal. Siapa saja yang memandangi yang datang dari atas sana, yakni Anak Manusia, dan percaya kepadanya akan mendapat hidup kekal. Tentu saja Nikodemus mengerti bahwa Anak Manusia ini ialah Yesus sendiri yang sudah dipercayanya sebagai utusan yang datang dari Allah sendiri. Tapi masih perlu satu langkah penting lagi: memulai hidup baru di dalam Kerajaan Allah. Itulah pokok pembicaraan dengan Nikodemus yang mendahului petikan yang dibacakan hari ini, yakni ay. 16-18.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pembaca yang mengikuti pembicaraan tadi akan bertanya, apakah Kerajaan Allah yang diutarakan pada awal pembicaraan dengan Nikodemus tadi, ay. 3 dan 5, sama dengan kehidupan kekal yang disebut dalam ay. 15 dan 16? Yohanes memang bermaksud mengajak pembaca memikirkan pertanyaan itu. Bagi banyak orang “kehidupan kekal” itu gagasan yang langsung memberi isi pada paham keselamatan. Setiap orang mendambakannya. Tapi “Kerajaan Allah”? Hanya dikenal di antara para pengikut Yesus! Di luar itu boleh jadi hanya kalangan murid Yohanes Pembaptis sajalah yang pernah mendengarnya. Yesus mengajak orang bersiap-siap menyongsong Kerajaan Allah yang telah datang. Bagi pengikut-pengikutnya, keinginan yang terdalam tidak berhenti pada gagasan “keselamatan = hidup kekal”, melainkan lebih jauh dan terarah pada “keselamatan = keikutsertaan dalam Kerajaan Allah” bersama dengan Dia yang mengajarkan mengenai Kerajaan ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hidup kekal dapat dititi dengan hidup beragama dan menjalankan ajaran agama dengan baik. Tetapi untuk mencapai kesempurnaan dalam arti masuk ke Kerajaan Allah, perlu ada bimbingan Roh. Begitulah, untuk mendapatkan hidup kekal, Nikodemus sendiri sudah tahu jalannya – sudah diajarkan Musa. Namun, untuk memasuki Kerajaan Allah, dibutuhkan penyerahan diri dan bimbingan Roh.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pembicaraan dengan Nikodemus itu dapat menjadi cermin untuk mengamati diri: masih mengarah ke yang biasa, yakni “hidup kekal”, atau sudah mulai terbuka ke kesempurnaan dalam “Kerajaan Allah”? Yesus sang utusan ilahi memahami keterbatasan wawasan manusia yang sebijak dan sesaleh apapun – Nikodemus itu ulama besar!. Tetapi ia tetap mengajak melihat ke arah yang lebih sempurna, yakni memasuki Kerajaan Allah. Bagian Injil yang dibacakan hari ini sebetulnya berbicara mengenai keterbukaan pada kehidupan kekal sebagai jalan masuk untuk ikut serta di dalam Kerajaan Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Memahami Kerahiman Ilahi</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam bacaan pertama Kel 34:4b-6.8-9 dikisahkan bagaimana Musa memahat dua loh batu untuk menuliskan kembali hukum-hukum yang tadinya termaktub dalam dua loh pertama yang dipecahkan Musa karena melihat umat menari-nari dan menyembah lembu emas (Kel 32:19-20). Pembaruan hukum ini memperlihatkan kebesaran Tuhan, seperti disebutkan dalam Kel 34:6, “Tuhan itu Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya”. Inilah yang kemudian menjadi dasar dari hukum agama dalam umat Perjanjian Lama selanjutnya. Tidak lagi ditekankan ancaman hukuman turun-temurun bagi mereka yang tidak setia dan menolaknya seperti dalam Kel 20:5 yang mengawali hukum-hukum yang disampaikan sebelum umat menjalankan tindakan penyembahan lembu emas. Ketika umat memang melakukan dosa, memang mereka terhukum. Namun justru dalam keadaan itu Yang Mahakuasa menunjukkan belaskasih-Nya yang besar. Ancaman hukuman tidak langsung berlaku. Malah diberikan kesempatan untuk kembali. Inilah kebesaran-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Agama menunjukkan jalan mencapai “keselamatan” sehingga orang menemukan arti hidup dalam macam-macam keadaan, baik menyenangkan atau menyedihkan. Agama dan iman membuat orang menemukan diri sebagai makhluk di hadapan Yang Ilahi. Dalam pewartaan Yesus, masih ada kelanjutannya, yakni memasuki Kerajaan Allah. Di situ orang belajar mengenali Allah Pencipta sebagai “Bapa”, sebagai yang dekat, sebagai yang menghendaki yang terbaik. Dan yang mengajarkannya ialah Putra-Nya sendiri.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bagi orang Yahudi pada waktu itu, ajaran ini mengejutkan. Mana bisa manusia membayangkan diri diperanakkan Allah! Dan memang inilah kendala warta Yesus. Ia disingkirkan oleh pemuka-pemuka agama Yahudi karena mengajarkan Allah itu Bapa, dan mengakui diri sebagai yang mengenal-Nya dari dekat. Bagi orang-orang saleh waktu itu semua ini terdengar sebagai hujatan dan pelecehan. Tetapi memang itulah warta Yesus. Ia menawarkan citra yang baru dari Allah. Yang Mahakuasa bisa didekati. Berada di dekat-Nya berarti ikutserta dalam Kerajaan-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Para murid Yesus yang pertama ialah orang-orang yang berminat akan warta ini walau belum sepenuhnya mengerti. Baru nanti setelah semuanya terpenuhi, yakni setelah Allah yang dipanggil Bapa oleh Yesus itu membangkitkannya dan memberinya hidup baru, gagasan bahwa Allah ialah Bapa yang Maharahim baru menjadi nyata bagi mereka. Yesus berani mengorbankan diri demi warta ini. Ia mempertaruhkan diri. Dan dia benar. Bapanya menerima dan menunjukkan diri kepada orang banyak bahwa Ia memang seperti yang diajarkan Yesus. Dalam arti inilah Yesus memperkenalkan kerahiman Allah dengan cara yang paling meyakinkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Perhatian dan kerahiman Allah memberi wajah baru kepada dunia. Yang bersedia menerima kerahiman ini akan berjalan menuju ke terang, ke ciptaan baru. Para pengikut Yesus dipanggil ke arah hidup kekal dan lebih jauh lagi, untuk menjadi orang-orang merdeka dari kekuatan yang mengekang, dari rasa waswas dan terancam. Kekuatan yang mengekang itu bukan saja dari alam gaib, melainkan amat nyata: ketakadilan, pembodohan, kemiskinan, perkosaan hak-hak azasi, kekerasan. Sebutkan saja kebalikan masing-masing dan di situ akan terlihat apa arti kemerdekaan hidup dalam Kerajaan Allah. Dan orang beriman diajak ikut serta ke sana. (AG)</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-8706680774489932502019-06-20T23:04:00.000+07:002019-06-20T23:04:01.759+07:00Jumat, 14 Juni 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK: HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jumat, 14 Juni 2019<br />Hari Biasa Pekan X<br />2 Korintus (4:7-15)<br />(Mzm 116:10-11.15-16.17-18)<br />Matius (5:27-32)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Sapere aude - Beranilah menjadi bijak!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah semboyan Pencerahan dan kutipan bahasa Yunani dari karya Horatius yang pernah kami buat sebagai semboyan di Jurnal Fenomena Yogyakarta (2003) dan logo di kaos mahasiswa Driyarkara Jakarta (2000).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hari ini, Yesus bersama Paulus juga mengajak kita berani menjadi orang bijak, yang arifin dan arifat dengan selalu “aware- bersadar diri” dan menggunakan setiap bagian dari tubuh kita hanya bagi semua pekerjaan baik.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun tiga karakter supaya kita bisa belajar menjadi bijaksana, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.Rendah hati:<br />Paulus berkata: “Harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.” Jelaslah bahwa bukankah semua yang kita miliki dari kepala sampai ujung kaki, dari harta sampai cinta merupakan anugerah Tuhan? Bukankah semua ini hanya titipan ilahi yang tidak kita miliki secara abadi?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.Tegar hati:<br />“Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.” Seperti Paulus, kita juga diajak untuk bertegar hati dalam setiap pergulat-geliatan karena satu keyakinan iman bahwa Allah adalah Allah yang turun tangan, yang ikut terlibat dalam suka duka hidup kita. Ia tidak pernah meninggalkan kita sendirian (Jw: “Gusti ora sare”).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.Hati-hati:<br />Idealnya:<br />Sebuah harapan yang dimunculkan adalah supaya hidup dan tubuh kita dapat menjadi “terang”: sarana untuk mewujudkan surga di bumi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam bahasa Ignasian:<br />“Setiap manusia diciptakan untuk memuji dan memuliakan Tuhan dan setiap benda yang ada di muka bumi ini ada untuk membantu manusia mencapai tujuan ia diciptakan yakni untuk memuji dan memuliakan Tuhan.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tapi, realnya:<br />Kita kadang malahan menjadikan hidup dan tubuh kita “gelap”: Kita menggunakan mata untuk memandang sinis orang lain; menggunakan mulut untuk mengumpat, bergosip dan menjelek-jelekkan orang lain; menggunakan hati dan akal budi untuk mendendam dan berprasangka buruk pada orang lain; menggunakan tangan dan kaki untuk mencuri dan melakukan kekerasan kepada sesama, bahkan juga merusak tubuh dengan makanan dan minuman yang tidak menyehatkan, dsbnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Marilah kita semakin berhati-hati dalam berkata dan bertindak, dalam menggunakan semua anugerah Tuhan dengan bijaksana. “Potius sero quam numquam-Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, bukan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Ada galah di depan istana-Jadilah orang yang bijaksana.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Kutipan Teks Misa:<br />Seluruh Kitab Suci itu semerbak oleh hembusan Roh Tuhan -- St. Ambrosius</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Mzm 116:17)<br />Aku akan mempersembahkan kurban syukuran kepada-Mu dan akan menyerukan nama-Mu, ya Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa sumber kehidupan, semoga kami Kaucurahi Roh Kudus, agar kami mengimani Yesus, yang telah mewartakan kedamaian-Mu, supaya kami memasuki kehidupan-Nya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (4:7-15)<br />"Allah yang membangkitkan Tuhan Yesus akan membangkitkan kami juga."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara-saudara, harta pelayanan sebagai rasul kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang berlimpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami sendiri. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terhimpit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian; kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini. Demikianlah maut giat di dalam diri kami, sedangkan hidup giat di dalam kamu. Namun kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis, “Aku percaya, sebab itu aku berbicara.” Karena kami pun percaya, maka kami juga berbicara. Karena kami tahu, bahwa Allah yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama- sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur semakin melimpah bagi kemuliaan Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan<br />Ref. Kepada-Mu, ya Tuhan, kupersembahkan kurban syukur.<br />Ayat. (Mzm 116:10-11.15-16.17-18)<br />1. Aku tetap percaya, sekalipun aku berkata, "Aku ini sangat tertindas" sekalipun aku berkata dalam kebingunganku, "Semua manusia pembohong."<br />2. Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu! Engkau telah melepaskan belengguku!<br />3. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan; aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil<br />Ref. Alleluya<br />Ayat. (Flp 2:15-16)<br />Hendaknya kalian bersinar di dunia seperti bintang-bintang sambil berpegang pada sabda kehidupan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:27-32)<br />"Barangsiapa memandang wanita dengan menginginkannya, dia sudah berbuat zina di dalam hatinya."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, "Kalian telah mendengar sabda, 'Jangan berzinah!' Tetapi Aku berkata kepadamu, 'Barangsiapa memandang seorang wanita dengan menginginkannya dia sudah berbuat zinah dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan dikau, cungkillah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasa daripada badanmu seutuhnya dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tangan kananmu menyesatkan dikau, penggallah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasa daripada dengan badanmu seutuhnya masuk neraka. Tetapi disabdakan juga, 'Barangsiapa menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.' Tetapi Aku berkata kepadamu, 'Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, dia membuat isterinya berzinah. Dan barangsiapa kawin dengan wanita yang diceraikan, dia pun berbuat zinah.'"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah Injil Tuhan<br />U. Terpujilah Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Kita perhatikan saja tulisan-tulisan tentang tokoh yang berjaya dalam masyarakat. Ketika mereka menjadi orang hebat dan berhasil, tentu dengan senang hati mereka bercerita bagaimana mereka dulu berjuang begitu hebat. Misalnya, ada pengusaha yang kaya raya yang sedang senang hati membagikan tipsnya bagaimana ia dapat berhasil dari usahanya. Mungkin ia bercerita tentang bagaimana ia memulai dari menjadi pedagang keliling pakai sepeda ontel, lalu sepeda motor, lalu mobil boks jelek hingga akhirnya berkembang dan kini sudah memiliki sekian mobil pribadi yang bagus, dengan sekian karyawan dan berbagai cabang di banyak kota. "Ini semua berkat ketekunan, disiplin dan rela bersusah-susah dahulu," begitu ia bersharing.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tentu kita dapat belajar dari orang-orang berhasil atau sukses di atas. Namun, yang menarik, seorang rasul seperti Paulus senantiasa melihat bahwa semua keberhasilan dalam pelayanan mereka sebagai rasul hanya dilihat sebagai yang berasal dari Allah. "Harta pelayanan kami sebagai rasul kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyatalah bahwa kekuatan yang berlimpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami sendiri." Segala derita saat Paulus dan kawan-kawan ditindas dan dianiaya dapat ditanggung dan dilalui melulu karena mereka menerima kekuatan Allah. Kekuatan Allah tidak lain adalah kasih karunia Allah yang menopang jiwa, menuntun sekaligus daya yang membuat para rasul dan pewarta Injil tetap tenang, damai dan kuat mewartakan kabar gembira di berbagai tempat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Cara menghayati segala keberhasilan dan kesuksesan sebagai yang berasal dari Allah sangatlah penting agar kita tidak menjadi sombong. Paulus dan kawan-kawan menjadi rendah hati karena melihat segala keberhasilan pewartaan Injil hanyalah karena kasih karunia Allah yang sejak awal diterima secara cuma-cuma. Ketika kita merasa sukses berkat ketekunan, kesabaran atau perjuangan kita, secara halus kita kurang menyadari bahwa kita sedang mulai berbangga atas diri sendiri, yang pelan-pelan akan membuat kita menjadi sombong. Tetapi bila kita sungguh melihat semuanya dari Allah, kita akan merasa bahwa kita ini bukan apa-apa. Semua ini karena kekuatan yang berasal dari Allah sendiri.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (2Kor 4:10)<br />Kami selalu membawa kematian Yesus dalam tubuh kami, agar kehidupan Yesus menjadi nyata dalam tubuh kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Yesus telah datang untuk memperbaiki lagi ciptaan dalam kemurnian yang asali. Dalam khotbah di bukit Ia menjelaskan dengan tegas rencana Allah: "Kamu telah mendengar firman: Jangan berzina. Tetapi Aku berkata kepadamu: setiap orang yang memandang wanita dan menginginkannya, sudah berzina dengan dia di dalam hatinya" (Mat 5:27-28). Apa yang dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia Bdk. Mat 19:6. --- Katekismus Gereja Katolik, 2336</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-69244887076284522802019-06-20T22:36:00.002+07:002019-06-20T22:36:33.654+07:00Kamis, 13 Juni 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kamis, 13 Juni 2019<br />Peringatan Wajib St. Antonius dari Padua<br />Korintus (3:15-4:1.3-6)<br />(Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14)<br />Matius (5:20-26)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Providentia divina – Penyelenggaraan Ilahi”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bersama dengan datangnya hari baru ini, saya terkenang ketika berkarya di Paroki St Maria Fatima Sragen Kevikepan Surakarta, kadang sehabis mempersembahkan misa harian, saya diajak menyantap se-porsi soto kwali (“kwalitas ilahi - quales dives”).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nah, tiga syarat mendasar yang diajukan Yesus supaya kita juga bisa menyadari penyelenggaraan ilahi sekaligus memiliki kualitas ilahi, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.Integritas: Keutuhan<br />Hari ini, Yesus berkata: "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga!" Ya, bukankah orang Farisi dan ahli Taurat (yang terkenal sebagai orang yang taat dan tertib dalam hukum Taurat), cenderung merasa diri paling benar dan suci sehingga mudah merendahkan dan memandang buruk orang lain, bahkan selalu mencari-cari kesalahan orang lain (Mat 12:10; Mrk 12:13-17)?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pastinya, kecakapan budi tidak menjamin keutuhan hati dan kebijaksanaan diri. Ibadat dan pengetahuan suci tidak menjamin kita menjadi benar-benar suci.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, kita diajak untuk beriman secara penuh-utuh dan menyeluruh, menyeimbangkan hidup doa dan karya, studi dan tugas mengabdi secara integral, dimana hidup doanya menjadi dasar dalam semua hidup karya, dan hidup karya menjadi buah-buah nyata dari hidup doanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.Sanctitas: Kesucian<br />Seperti Yesus yang mengajak kita untuk selalu hidup suci dan berdamai dengan sesama sebelum berdoa kepada Tuhan, kita juga dipanggil untuk hidup suci</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.Veritas: Kebenaran<br />Yesus pernah mengatakan dirinya sebagai “Via Veritas Vita-Jalan Kebenaran dan Hidup”, bukan? Nah,kitapun juga diajak mewartakan kebenaran ilahi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Cari angsa di Pasar Baru - Kalahkan dosa dengan hati yang baru.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />1.<br />"δικαιοσυνη – Diakosune - Kebenaran."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah kata Yunani yang mengartikan istilah 'hidup keagamaan' dimana orang kristiani diajak hidup sebagai "orang benar."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus mengharapkan bahwa "hidup keagamaan" (kebenaran) kita haruslah lebih benar daripada "hidup keagamaan" ahli-ahli Taurat dan orang Farisi yang kerap melupakan inti hukum Taurat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kebenaran ala orang Farisi dan ahli Taurat hanya bersifat lahiriah dengan mentaati banyak aturan tapi tidak punya kasih yang berpola salib (vertikal kepada Tuhan dan hortisontal pada sesama). Mereka tampaknya memuliakan Allah dengan bibir, sedangkan nyatanya hati mereka jauh daripada Dia; dari luar tampaknya benar, tetapi hatinya sama sekali tidak mengasihi Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelasnya, motivasi mereka untuk menaati Allah tidak bersumber dari iman yang "asli": hidup dan tulus tapi iman yang "palsu": mati dan penuh akal bulus(Mat 6:1-7; Yoh 14:21).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, Yesus mengatakan bahwa kebenaran yang dikehendakiNya adalah yang bukan sekedar tindakan lahiriah/formalitas belaka tapi harus selaras dengan hidup yang berkualitas, dimana doa-ucapan dan karya nyata kita penuh dengan “hik”, harapan iman dan kasih kepada sesama.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di lain segi, kita diajak untuk menghidupi "hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan" (Yak 1:25),<br />"hukum utama" (Yak 2:8),<br />"hukum Kristus" (Gal 6:2) dan<br />"hukum Roh" (Roma 8:2)<br />dimana harapan keselamatan itu terpadu antara iman+perbuatan kasih kepada sesama dimana perbuatan kasih itu menjadi wujud syukur dan kesaksian sebagai orang beriman (Yak 2:17).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dari Matraman ke Pangkalan Jati - Jadilah orang beriman yang sejati."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />"Homo homini lupus - Manusia adalah serigala bagi sesamanya!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah kenyataan yang kadang terjadi di negara kita yang katanya beragama. Kita senang melihat setiap jumat: banyak mesjid penuh, setiap minggu: pelbagai gereja hiruk pikuk oleh pelbagai ritus dan kultus keagamaan. Tapi kita juga gamang melihat di balik kemegahan perayaan keagamaan: yang suka ke gereja tapi malas kerja, yang suka berkata halus ternyata penuh akal bulus, yang suka sholat tapi suka menghojat, yang bawa kitab suci ternyata juga getol korupsi, yang suka bicara pelayanan tapi malahan penuh dengan skandal dan ke-irihati-an.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelaslah bahwa "sensus fidelium/citarasa iman" kerap kalah oleh "sense of markets/citarasa pasar", dimana beragama tidak menjamin orang menjadi beriman, karena beragama kadang penuh dengan "tata lahiriah" sedangkan beriman lebih pada "tata laku": cara pikir dan cara hidup.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengacu pada bacaan injil hari ini, Yesus berkata: "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang Farisi, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, kita diajak untuk jujur melihat dan menelanjangi seperti apa kualitas iman kita sebagai orang beragama selama ini, jangan-jangan agama hanya menjadi kosmetik belaka, karena kita sibuk dengan tampilan lahiriah dan permukaan saja.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun 3 mentalitas buruk yg kadang dibuat org farisi dan ahli taurat yang juga kadang kita buat, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A."Tomat - sekarang TObat besok kumat":<br />Kita menjadi pribadi yang labil, yang terus suka berkubang dalam kegelapan dosa dan tidak tegas bertobat secara total.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B."Dele - esuk DEle sore tempe lambe domble mencla mencLE":<br />Kita tidak bisa menjadi orang yang berkomitmen dan mudah berdusta demi kepentingan sendiri.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C."Blangkon - Bisa kotBah tidak bisa nglakoni":<br />Kualitas hidup kita hanya pada perkataan tapi tidak dalam kenyataan. Ini bisa terjadi ketika iman terpisah dari hidup harian, kita hanya sibuk berkata-kata baik tapi lupa untuk menjadi orang yang benar-benar baik. Bertobatlah!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Cari baju di Pasar Semanan - Mari maju sebagai orang beriman."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Kemauan untuk mendengarkan sabda Allah adalah sebuah tanda garis kehidupan. Sama seperti seorang perantau, yang menunjukkan cinta pada tanah airnya dengan merindukan serta gembira mendengar kabar negerinya, demikian pula seorang Kristen, yang dengan penuh perhatian mendengarkan Dia yang berbicara mengenai tanah air surgawi, dapat mengatakan bahwa hatinya terarah ke surga.” — St. Antonius dari Padua</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Luk 4:18)<br />Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum kafir miskin dan menghibur yang remuk redam.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Santo Antonius, pengkhotbah yang ulung itu, Kaujadikan penolong dalam keperluan umat-Mu. Semoga berkat doa dan bantuannya dihadapan-Mu, kami Kautopang dalam segala perjuangan guna menjalankan ajaran hidup Kristiani. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Paulus mewartakan bahwa Roh Allah itu memerdekakan manusia. Kemuliaan Kristus adalah gambaran Allah sendiri dan Yesus Kristus adalah Tuhan yang menerangi hati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (3:15-4:1.3-6)<br />"Allah membuat terang-Nya bercahaya dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara-saudara, memang benar, setiap kali orang-orang Israel membaca kitab Musa ada selubung yang menutup hati mereka, sampai pada hari ini. Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya. Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Dan dengan muka yang tidak terselubung kita semua mencerminkan kemuliaan Allah. Dan karena kemuliaan itu datang dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati. Jika Injil yang kami wartakan masih tetap tertutup maka hanya tertutup untuk mereka yang akan binasa, yaitu orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang tidak lain adalah gambaran Allah sendiri. Sebab yang kami wartakan bukan diri kami sendiri! Yang kami wartakan adalah Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan kami sendiri sebagai hambamu karena kehendak Yesus. Sebab Allah yang telah bersabda, “Dari dalam gelap akan terbit terang!” Dialah juga yang membuat terang-Nya bercahaya dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan.<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 815<br />Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.<br />Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14)<br />1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya. Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.<br />2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.<br />3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil<br />Ref. Alleluya<br />Ayat. (Mat 13:34)<br />Perintah baru Kuberikan kepada kalian, sabda Tuhan, yaitu supaya kalian saling mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi kalian. Alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus menghendaki hidup keagamaan para murid lebih benar. Siapa yang marah terhadap saudara harus dihukum. Harus segera berdamai dengan saudara dan lawan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:20-26)<br />"Barangsiapa marah terhadap saudaranya harus dihukum."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kalian telah mendengar apa yang disabdakan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya, harus dihukum! Barangsiapa berkata kepada saudaranya: ‘Kafir!’ harus dihadapkan ke mahkamah agama, dan siapa yang berkata: ‘Jahil!’ harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah, dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dia di tengah jalan, supaya lawanmu jangan menyerahkan engkau kepada hakim, dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar utangmu sampai lunas.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah Injil Tuhan.<br />U. Terpujilah Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Sabda Tuhan selalu aktual sesuai dengan zaman; namun ada banyak orang yang tak mengerti sabda Tuhan karena kesalahan mereka sendiri, yaitu mereka yang menyembah allah lain selain Tuhan. Karena mereka menyembah allah lain dan bukan Tuhan, maka mereka pun tak bisa membedakan antara yang baik dan yang tak baik, antara yang benar dan yang tidak benar. Semoga karena rahmat Allah, kita selalu bertekun untuk mendengarkan Sabda Allah dan mengikuti kehendak-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Mat 28:20)<br />Aku akan menyertai kalian setiap hari sampai akhir zaman.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Tuhan, buatlah aku mencintai-Mu lewat saudara-saudara yang ada di sekitar hidupku. Dengan mencintai mereka yang tampak dan hadir di hadapanku, Engkau memperkenankan aku untuk semakin mencintai-Mu dan memancarkan kasih-Mu bagi sesama. Amin.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-69777527150576639292019-06-20T22:35:00.002+07:002019-06-20T22:35:51.161+07:00Rabu, 12 Juni 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Rabu, 12 Juni 2019<br />Hari Biasa Pekan X<br />2 Korintus (3:4-11)<br />(Mzm 99:5.6.7.8.9)<br />Matius (5:17-19)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Salus animarum suprema lex - Keselamatan jiwa jiwa adalah hukum yang terutama".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Itulah salah satu ide dasar dalam "KHK/Kitab Hukum Kanonik/Codex Iuris Canonici" bahwasannya hidup harian kita juga penuh dengan ruwet renteng hukum bukan? Ada hukum karma-hukum pidana-perdata-adat-agama-pajak-internasional dll.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam mata iman, Allah juga telah memberikan hukumNya berupa Taurat Musa yang mengandung pelbagai hukum untuk mengatur kehidupan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara real, hukum kita kerap alami pendangkalan makna, "banality of evil" ketika perangkat hukum disalahgunakan dan dijadikan instrumen kekuasaan/alat penindasan, padahal secara ideal seperti yang saya tulis dalam buku "HERSTORY" (RJK, Kanisius), hukum bisa berarti "Hadir Untuk Kesejahteraan Umat Manusia".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun 3 jalan iman supaya kita bisa hadir untuk kesejahteraan umat manusia, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."Donate - Berbagilah":<br />Hukum cintakasih. Ia ajak kita berbagi kasih, "lex caritas" karena bukankah Allah adalah kasih dan hukum terutamanya adalah kasih? Kasih Yesus yang tulus hadir untuk menggenapi hukum Taurat yang kerap legalistis sehingga terlalu detail dan mudah disalahgunakan orang orang yang penuh akal bulus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2."Servite - Layanilah":<br />Hukum pelayanan. Bukankah Ia datang untuk melayani dan bukan dilayani? Dkl: Hukum jelasnya bukan tujuan u/kekuasaan (will to power) tapi alat u/pelayanan (will to truth), yakni mencapai hidup yang berkualitas dengan melayani Tuhan yang tampak hadir lewat sesama, sehingga hidup bersama yang "chaos"/kacau bs bertransformasi menjadi "kosmos"/teratur.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3."Dimitte - Ampunilah":<br />Hukum pengampunan. Bukankah kita pernah lalai-ceroboh-gegabah serta berbuat salah pada Tuhan dan sesama? Bukankah rasa damai tercipta ketika kita mau saling berbenah-berbesar hati dan berinstrospeksi dengan asas keadilan? Inilah salah satu tujuan dasar hukum, yakni menciptakan keadaan yang harmonis yakni "bonum commune - kesejahteraan bersama, baik dg diri sendiri, dg sesama, alam dan dg Tuhan sendiri, sehingga tercipta "pacem in terris et pacem in cordis - damai di bumi dan damai di hati".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Sekolah Yakum ada di kota Yogya - Cintailah hukum maka hidup kita jadi bercahaya."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Apakah kamu beriman? Buktikanlah dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik<br />K arya yg murah hati<br />U capan yg memberkati<br />D oa yg sepenuh hati</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jika kamu melihat orang yg membutuhkan,<br />berbelas kasihlah kpd mrk. Jika kamu melihat temanmu ditinggikan, janganlah menjadi iri hati</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Biarlah mulut berpuasa dari kata-kata yang memalukan dan kasar, sebab, apa gunanya ketika pada satu sisi, kita menghindari memakan ayam dan ikan, tetapi di sisi lainnnya kita memakan dan menghancurkan saudara-saudara kita?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.<br />“Ubi concordia, ibi victoria - Di mana ada keselarasan, di sana ada kemenangan.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus hari ini menampilkan dirinya sebagai penyelaras pelbagai hukum: “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.”<br />Demikian pula, Yesus tidak pernah menyingkirkan atau meniadakan kita tetapi justru menyempurnakan hidup kita bukan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun tiga sikap dasar yang bisa kita petik dari Yesus, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.Caritas:<br />Cinta kasih adalah dasar dari semua kata dan warta Yesus. Ya, cinta vertikal kepada Allah juga horizontal kepada sesama seharusnya menjadi dasar dari segala aturan dan hukum yg sebenarnya berarti baik, yakni “Hadir Untuk Kesejahteraan Umat Manusia.”<br />Bukankah jika tanpa didasari cinta yang tulus akan Tuhan dan sesama, hukum sangat bisa disalahgunakan dan dijadikan ajang kemunafikan serta instrument pembenaran diri? Bukankah kalau tidak didasari cinta kasih, wajar jika ada saudara/i yang dianggap melakukan kesalahan, kita lebih mudah menyingkiri dan menyingkirkannya? Bahkan ketika jelas bahwa sebenarnya orang tersebut tidak salah, kita masih terus mencari-cari kesalahannya sehingga ia semakin tersingkir bukan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.Unitas:<br />Semangat persatuan adalah pendorong dari semua pelaksanaan hukum, tentunya dengan tetap menghargai keanekaragaman karakter dan parameter setiap pribadi (“unitas in diversitas-bhineka tunggal ika-bersatu dalam perbedaan”).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hal ini berangkat dari sebuah kesadaran iman bahwa Yesus sendiri bersatu dengan BapaNya dan pergulatan hidup semua orang di sekitarnya. Ia mengerti “bahasa”: suka duka masyarakatnya dan selalu menginginkan persatuan dan bukan perpecahan maka Ia tidak begitu saja menghapuskan hukum Taurat dan peran para nabi tapi menggenapi dan menyelaraskannya dengan kehadiranNya yang benar-benar mempersatukan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ia sekaligus mengajak kita mengingat bahwa kita semua adalah saudara (se-udara), satu dalam bumi yang sama dan satu dalam Tuhan yang sama.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bukankah dengan semangat persatuan, maka salah satu tujuan hukum yang adalah menciptakan kosmos/keteraturan dan bukan chaos/kekacauan semakin lebih mudah tercapai?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.Libertas:<br />Kebebasan sebagai anak-anak Allah adalah buah dan tujuan dari pelbagai pelaksanaan hukum taurat, karena hukum jelasnya ada untuk manusia, bukan manusia untuk hukum.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, Yesus sungguh menjadi Tuhan yang humanis (terbukakan pada aspek pastoralis/penggembalaan yang manusiawi) bukan sekedar legalis (terbutakan melulu pada aspek yuridis/hukum belaka).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bukankah benar pepatah latin yang berkata, “salus animarum suprema lex – hukum yang tertinggi adalah keselamatan jiwa, jadi yang penting adalah manusianya bukan sekedar hukumnya. Manusia menjadi subyek hukum yang jelas-jelas memerdekakan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Oleh karena itu, marilah kita meneruskan penggenapan ajaran Yesus melalui semua perbuatan baik yang benar-benar memerdekakan dengan “HIK-Hidangan Istimewa Kristiani” setiap harinya yakni: Harapan, Iman dan Kasih.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Kalkuta kota sukacita - Kalikanlah kuatnya rasa cinta.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />"Lex aeterna - Hukum abadi."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata: "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat/kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya melainkan untuk menggenapinya."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara sosiologis, orang Yahudi mempunyai banyak hukum yang secara padat terungkap dalam 10 Perintah Allah yang pada awalnya tertulis di dua loh batu yang dibawa Musa ketika turun dari Gunung Sinai (Jabal Musa جبل موسَى).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada kenyataannya banyak orang yang menjadi terbutakan oleh hukum padahal pada dasarnya, 10 Perintah Allah itu membukakan dua bagian besar: 4 perintah (Kel 20:3-11) ttg hubungan manusia dengan Allah dan 6 perintah (Kel 20:12-17) tentang hubungan manusia dengan sesamanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain: Tuhan tidak ingin kita menjadi orang yang bijak, yang mempunyai hukum abadi, yang tidak legalis tapi benar-benar loyalis, yang sepakat dengan St. Paulus bahwa: "Barangsiapa mengasihi sesamanya, ia sudah memenuhi hukum Taurat."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelasnya, pelbagai hukum dan larangan, seperti: “jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini milik sesama” mengajak kita untuk selalu hidup dengan nada dasar c, cinta kasih, karena sebenarnya kasih adalah kegenapan hukum Taurat" (Rm 13:8-10) dan itulah yg dibuat Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jadi, kegenapan pelbagai hukum Taurat adalah hukum kasih, yang oleh Yesus disebut sebagai hukum pertama dan utama (Mat 22:37-40), yakni "kasih berpola salib, kasihi Tuhan (dimensi vertikal) sekaligus juga sesama (dimensi horisontal).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Bayar pajak di Taman Sari - Jadilah orang yang bijak setiap hari."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.<br />“Ecce Sacerdos Magnus - Pandanglah Imam Agung.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara sederhana, ada empat pokok wejangan Yesus sebagai Imam Agung dalam Kotbah di Bukit, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A. Semangat yang harus menjiwai anggota Kerajaan Allah. (Mat 5:3-48).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B. Semangat untuk "menggenapi" hukum/adat-istiadat leluhur. (Mat 6:1-18).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C. Sikap terhadap harta benda (Mat 6:19-34).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
D. Perihal hubungan dengan sesama (Mat 7:1-12).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yang pasti, Yesus sang Imam Agung ini datang ke dunia bukan untuk membatalkan Hukum Taurat tapi untuk menggenapinya menurut hakekat yang terdalam, yaitu untuk mengasihi Allah dan sesama.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ia menegaskan bahwa Perjanjian Lama adalah firman Allah yang kekal. Maka, siapapun yang melalaikan/melanggar satu perintah saja dari firman Tuhan itu, ia telah melanggar seluruh firman Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lebih lanjut, Yesus sang Imam Agung menegur para imam, ahli Taurat dan orang Farisi sebagai orang yang tidak sejati hidupnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nah, bagaimana mungkin orang yang kesehariannya bergaul dengan firman dan hukum Tuhan ternyata di mata Yesus tidaklah sejati dan bukanlah pewaris Kerajaan Surga?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bisa jadi, ketaatan orang Farisi hanya bersifat lahiriah karena tidak didasarkan atas kasih kepada Allah dan sesama tapi demi cinta diri dan kesombongan rohani.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain:<br />Yesus ingin agar kita memberlakukan firman dan hukum Tuhan dengan sungguh mulai dari dalam hati bukan hanya sekadar ucapan/tingkah laku lahiriah karena sejatinya, hukum Taurat dan firmanNya diberikan Tuhan supaya kita hidup lebih bermutu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Indahnya: hidup, ajaran dan karya penebusan Kristus adalah penggenapan hukum Taurat. Hanya Kristus-lah yang dapat membebaskan kita untuk hidup benar di hadapan hukum Allah dan dalam hubungan yang benar dengan sesama karena Ia menghayati hukum Tuhan sepenuhnya dari hati yang tulus dan kudus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Cari kardus di Lebak Bulus - Jadilah kudus dan tulus."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
4.<br />“Lex aterna - Hukum sejati!””</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah yang mendasari pesan Yesus: "Aku datang bukan untuk meniadakan hukum taurat, melainkan untuk menggenapinya."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Maksudnya ialah agar tuntutan hukum Allah yang "Hadir Untuk Kselamatan Umat Manusia" itu dapat dilaksanakan dalam kehidupan (Rom 3:31; 8:4).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun hubungan kita dg hukum Allah meliputi beberapa hal, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A) Hukum itu terdiri atas prinsip etis+moral di PL (Mat 7:12; 22:36-40; Rom 3:31; Gal 5:14) dan ajaran Yesus serta para rasul (Mat 28:20; 1Kor 7:19; 9:21; Gal 6:2).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B) Hukum Taurat hendaknya dilihat sbg panduan moral bagi kita yang sudah selamat dan yang dengan menaatinya menunjukkan kehidupan Kristus ada di dlm diri kita (Rom 6:15-22).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C) Iman kpd Kristus merupakan titik tolak untuk menggenapi hukum Taurat. Melalui iman kepada Kristus, Allah menjadi Bapa kita (bd. Yoh 1:12). Oleh karena itu, ketaatan kita bukan sekedar ketaatan kepada Allah sebagai Pemberi hukum tp lebih selaku anak kpd Bapanya (Gal 4:6).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
D) Melalui iman kepada Kristus, maka kita oleh kasih karunia Allah (Rom 5:21) dan Roh Kudus yang mendiami diri kt (Rom 8:13; Gal 3:5,14), diberikan dorongan dan kuasa untuk menaati hukum Allah (Rom 16:25-26; Ibr 10:16) dan hidup menurut pimpinan Roh Kudus (Rom 8:4-14), yg mematikan perbuatan daging dan menggenapi kehendak Allah (Rom 8:13; Mat 7:21). Demikianlah, ketaatan lahiriah kepada hukum Allah harus disertai perubahan yg nyata (Mat 5:21-28).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
E) Kita mengikuti prinsip "iman" dg hidup "di bawah hukum Kristus" (1Kor 9:21). Dengan demikian, kita menggenapi hukum Kristus (Gal 6:2) dan dengan sendirinya setia kpd tuntutan hukum Taurat (Rom 7:4, 8:4; Gal 3:19, Gal 5:16-25).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
F) Melakukan kehendak Bapa adl syarat untuk memasuki Kerajaan Sorga (Mat 7:21).<br />"Dari Cikarang ke Pasar Koja - Jadilah orang yang bersahaja."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
5.<br />"Whoever relaxes one of the commandments"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.<br />Gospel Reading: Matthew 5:17-19</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Think not that I have come to abolish the law and the prophets; I have come not to abolish them but to fulfill them. For truly, I say to you, till heaven and earth pass away, not an iota, not a dot, will pass from the law until all is accomplished. Whoever then relaxes one of the least of these commandments and teaches men so, shall be called least in the kingdom of heaven; but he who does them and teaches them shall be called great in the kingdom of heaven.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />Old Testament Reading: Deuteronomy 4:1,5-9</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"And now, O Israel, give heed to the statutes and the ordinances which I teach you, and do them; that you may live, and go in and take possession of the land which the LORD, the God of your fathers, gives you. Behold, I have taught you statutes and ordinances, as the LORD my God commanded me, that you should do them in the land which you are entering to take possession of it. Keep them and do them; for that will be your wisdom and your understanding in the sight of the peoples, who, when they hear all these statutes, will say, `Surely this great nation is a wise and understanding people.' For what great nation is there that has a god so near to it as the LORD our God is to us, whenever we call upon him? And what great nation is there, that has statutes and ordinances so righteous as all this law which I set before you this day? "Only take heed, and keep your soul diligently, lest you forget the things which your eyes have seen, and lest they depart from your heart all the days of your life; make them known to your children and your children's children."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />Meditation</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Do you view God's law negatively or positively? Jesus' attitude towards the law of God can be summed up in the great prayer of Psalm 119: "Oh, how I love your law! It is my meditation all the day." For the people of Israel the "law" could refer to the ten commandments or to the five Books of Moses, called the Pentateuch, which explain the commandments and ordinances of God for his people. The "law" also referred to the whole teaching or way of life which God gave to his people. The Jews in Jesus' time also used it as a description of the oral or scribal law. Needless to say, the scribes added many more things to the law than God intended. That is why Jesus often condemned the scribal law. It placed burdens on people which God had not intended. Jesus, however, made it very clear that the essence of God's law - his commandments and way of life, must be fulfilled.<br />Jesus taught reverence for God's law - reverence for God himself, for the Lord's Day, reverence or respect for parents, respect for life, for property, for another person's good name, respect for oneself and for one's neighbor lest wrong or hurtful desires master us. Reverence and respect for God's commandments teach us the way of love - love of God and love of neighbor.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
The transforming work of the Holy Spirit<br />What is impossible to men and women is possible to God and those who put their faith and trust in God. Through the gift of the Holy Spirit the Lord transforms us and makes us like himself. We are a new creation in Christ (2 Corinthians 5:17) because "God's love has been poured into our hearts through the Holy Spirit which has been given to us" (Romans 5:5). God gives us the grace to love as he loves, to forgive as he forgives, to think as he thinks, and to act as he acts.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
The Lord loves justice and goodness and he hates every form of wickedness and sin. He wants to set us free from our unruly desires and sinful habits, so that we can choose to live each day in the peace, joy, and righteousness of his Holy Spirit (Romans 14: 17). To renounce sin is to turn away from what is harmful and destructive for our minds and hearts, and our very lives. As his followers we must love and respect his commandments and hate every form of sin. Do you love and revere the commands of the Lord?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Lord Jesus, grant this day, to direct and sanctify, to rule and govern our hearts and bodies, so that all our thoughts, words and deeds may be according to your Father's law and thus may we be saved and protected through your mighty help."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
D.<br />Psalm 147:12-13,15-16,19-20</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Praise the LORD, O Jerusalem! Praise your God,<br />O Zion!<br />For he strengthens the bars of your gates; he<br />blesses your sons within you.<br />He sends forth his command to the earth; his<br />word runs swiftly.<br />He gives snow like wool; he scatters hoarfrost<br />like ashes.<br />He declares his word to Jacob, his statutes and<br />ordinances to Israel.<br />He has not dealt thus with any other nation;<br />they do not know his ordinances. Praise the<br />LORD!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
E.<br />Daily Quote from the Early Church Fathers</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"As Christians, our task is to make daily progress toward God. Our pilgrimage on earth is a school in which God is the only teacher, and it demands good students, not ones who play truant. In this school we learn something every day. We learn something from the commandments, something from examples, and something from Sacraments. These things are remedies for our wounds and materials for our studies." (Augustine of Hippo, 345-430 A.D., excerpt from Sermon 16A,1)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
6.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kalau timbul karat pada cermin, orang tidak dapat melihat gambaran wajah di dalamnya; begitulah kalau ada dosa pada manusia, ia tidak dapat melihat Allah. (St. Teophilus dari Antiokhia)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Untuk Yesus, Mesias Israel, yang terbesar dalam Kerajaan surga, sesuai dengan perkataan-Nya sendiri, memang wajar melaksanakan hukum sepenuhnya, juga perintah yang terkecil sekalipun. Ia malahan satu-satunya orang yang bisa melaksanakan hal itu secara sempurna. Bdk. Yoh 8:46. Seperti orang Yahudi sendiri akui, mereka tidak pernah mampu memenuhi hukum sepenuhnya, tanpa melanggar perintah yang terkecil sekalipun Bdk. Yoh 7:19; Kis 13:38-41; 15:10.. Karena itu, pada perayaan perdamaian tahunan, anak-anak Israel memohon ampun kepada Allah, karena pelanggaran mereka terhadap hukum. Hukum merupakan satu keseluruhan dan, sebagaimana santo Yakobus peringatkan: "Barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya" (Yak 2:10) Bdk. Gal 3:10;5:3.. (Katekismus Gereja Katolik, 578)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (99:9)<br />Luhurkanlah Tuhan, Allah kita dan sujudlah menyembah di hadapan gunung kudus-Nya! Sebab kuduslah Tuhan Allah kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, Engkau telah mengikat perjanjian dengan kami dalam diri Yesus, Putra-Mu terkasih. Semoga kami Kaucurahi Roh-Nya, agar kami mengimani Engkau dan saling menaruh cinta kasih satu sama lain. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (3:4-11)<br />"Kami dijadikan pelayan suatu perjanjian baru, bukan yang terdiri dari suatu hukum yang tertulis, melainkan dari roh."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara-saudara, besarlah keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. Dari diri kami sendiri, kami merasa tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri. Tetapi kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. Dialah yang membuat kami sanggup menjadi pelayan suatu perjanjian baru; bukan perjanjian yang terdiri dari hukum yang tertulis, melainkan dari Roh. Sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan. Pelayanan yang terukir dengan huruf pada loh-loh itu mematikan. Meskipun demikian, pelayanan itu disertai kemuliaan Allah pada waktu diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, wajah Musa bercahaya begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian, betapa lebih besar lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh! Jadi, kalau pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu begitu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan Roh yang memimpin kepada pembenaran. Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti. Sebab jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai dengan kemuliaan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan<br />Ref. Kuduslah Engkau, ya Tuhan Allah kami.<br />Ayat. (Mzm 99:5.6.7.8.9)<br />1. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduskanlah Ia!<br />2. Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab mereka.<br />3. Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya, dan pada ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka.<br />4. Tuhan, Allah kami, Engkau telah menjawab mereka, bagi mereka, Engkaulah Allah yang mengampuni tetapi juga membalas perbuatan-perbuatan mereka.<br />5. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil<br />Ref. Alleluya<br />Ayat. Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:17-19)<br />"Aku datang untuk menggenapi hukum."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, "Janganlah kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu, 'Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu yota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.' Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah Injil Tuhan<br />U. Terpujilah Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Ada dua orang bersaudara bekerja di ladang milik keluarga. Yang pertama sudah menikah dan memiliki beberapa anak; sedangkan yang kedua memilih hidup tidak menikah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada musim panen keduanya sepakat untuk membagi hasil sama rata. Tetapi, pada malam harinya saudaranya yang tidak menikah berpikir, "Kurasa tidak benar bahwa hasil dibagi sama rata. Bukankah saudaraku memiliki istri dan anak-anak sedangkan aku sendirian saja?" Pada malam itu juga ia memikul sekarung padi dan membawanya ke lumbung saudaranya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada malam yang sama saudaranya juga berpikir, "Rasanya tak adil hasil panen dibagi sama rata. Bukankah saudaraku hidup sendiri, mengurus segala kebutuhannya sendiri? Malam itu juga ia membawa sekarung padi ke lumbung saudaranya. Hal itu mereka lakukan dari tahun ke tahun dan selalu bertanya-tanya dalam hati mengapa lumbungnya tidak pernah berkekurangan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Suatu malam, pada saat yang sama mereka hendak membawa padi ke lumbung saudaranya, mereka saling bertabrakan di jalan yang agak gelap. Saat itulah semua menjadi jelas bagi keduanya mengapa lumbung mereka tak pernah berkekurangan. Akhirnya, mereka saling berpelukan dan menangis karena rasa haru!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hidup ini begitu keras. Demi kekayaan dan kesuksesan, tak jarang orang mengorbankan sesama, bahkan saudaranya sendiri. Mereka sudah tidak lagi mengenal cinta kasih persaudaraan. Ajaran Tuhan mengenai kasih kepada Tuhan dan sesama sudah tidak mempan dalam hati mereka.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuhan selalu mengajak kita untuk memahami, mengajarkan dan melakukan hukum Taurat. Orang yang melakukan dengan benar niscaya akan bahagia di dalam Kerajaan Surga (Mat 5:19). Hidup dengan saling berbagi, tidak egois, mendahulukan kepentingan sesama dan ingin selalu membahagiakan sesama menjadi wujud pelaksanaan Taurat Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sikap kedua orang bersaudara itu sungguh mulia. Hidup saling memberi dan berbagi selalu mendatangkan sukacita, seperti teladan kedua orang bersaudara tadi. Kata St. Yohanes dari Salib, "Berusahalah selalu mengingat kehidupan abadi. Ingatlah bahwa orang yang menganggap dirinya rendah, paling miskin, dan paling kecil dari semua akan menikmati tempat kediaman dan kemuliaan tertinggi di dalam Allah." Mari kita lakukan mulai sekarang!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sabda bahagia sesuai dengan kerinduan kodrati akan kebahagiaan. Kerinduan ini berasal dari Allah. Ia telah meletakkannya di dalam hati manusia, supaya menarik mereka kepada diri-Nya, karena hanya Allah dapat memenuhinya:<br />"Pastilah kita semua hendak hidup bahagia, dan dalam umat manusia tidak ada seorang pun yang tidak setuju dengan rumus ini, malahan sebelum ia selesai diucapkan" (Agustinus, mor. eccl. 1,3,4).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dengan cara mana aku mencari Engkau, ya Tuhan? Karena kalau aku mencari Engkau, Allahku, aku mencari kehidupan bahagia. Aku hendak mencari Engkau, supaya jiwaku hidup. Karena tubuhku hidup dalam jiwaku, dan jiwaku hidup dalam Engkau" (Agustinus, conf. 10,29).<br />"Allah sendiri memuaskan" (Tomas Aqu,, symb. 1).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sabda bahagia mengungkapkan arti keberadaan manusia, tujuan akhir perbuatan manusia: kebahagiaan di dalam Allah. Allah memberi panggilan ini kepada setiap manusia secara pribadi, tetapi juga kepada seluruh Gereja, kepada umat, yakni mereka yang telah menerima janji dan hidup dari-Nya dalam iman. --- Katekismus Gereja Katolik, 1718-1719</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus Kristus yang telah mati untuk kita, itulah yang kucari. (St. Ignatius dari Antiokhia)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Mat 5:17)<br />Aku datang bukan untuk membatalkan hukum Taurat atau ajaran nabi, melainkan untuk menyempurnakannya.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-62726993517597998692019-06-20T22:29:00.002+07:002019-06-20T22:29:47.575+07:00Senin, 10 Juni 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Senin, 10 Juni 2019<br />Peringatan Wajib Santa Perawan Maria, Bunda Gereja<br />Kisah Para Rasul (1:12-14)<br />(Mzm 87:1b-3.4-5.6-7; Ul: 3)<br />Yohanes (19:25-27)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Mater Dolorosa - Bunda Dukacita"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu gelar Maria yang dikenangkan Gereja, dimana pada awalnya, peringatan ini bergelar “Santa Perawan Maria Bunda Berbelas Kasih” (Our Lady of Compassion) dengan menekankan besarnya kasih Maria ("compassion": "cum" et "patior", menderita bersama).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selanjutnya, gelar ini sejatinya diberikan kepada Maria dengan menitik-beratkan pada 7 dukacitanya, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
- Nubuat Simeon,<br />- Pengungsian ke Mesir,<br />- Yesus hilang & diketemukan di Bait Allah,<br />- Maria berjumpa dengan Yesus dalam perjalananNya ke Kalvari,<br />- Maria berdiri di kaki salib,<br />- Maria memangku jenasah Yesus, dan<br />- Yesus dimakamkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dari 7 dukacita Maria inilah, hatinya kerap dilukiskan terbuka dengan tujuh pedang menembusinya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, bersama dengan Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Bunda Gereja, persis sehari pasca Pentakosta, kita diajak punya pedang iman berpola "3K", antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.Keberanian.<br />Maria berdiri dengan berani & setia di kaki salibNya (Yoh 19:26-27). Konsili Vatikan II dalam Lumen Gentium, menulis:<br />"Maria sesuai dengan rencana Allah berdiri di dekatNya. Disitulah ia menanggung penderitaan yang dahsyat bersama dengan Putranya yang tunggal. Dengan hati keibuannya ia menggabungkan diri dengan korbanNya yang penuh kasih menyetujui persembahan korban yang dilahirkannya.” (#58).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.Kasih.<br />Ketika Yesus hilang di bait Allah, ia terus mencariNya dengan penuh kasih juga ketika orang banyak kekurangan anggur di Kana, ia berkata padaNya: "Mereka kehabisan anggur!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tepatlah St. Bernardus menulis, “Ia wafat secara jasmani oleh karena kasih yang jauh lebih besar daripada yang dapat dipahami manusia."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.Kepasrahan.<br />Mengacu pada Fiat-nya:<br />"Aku ini HAMBA Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanMu", kita diajak untuk berpasrah dengan semangat dasar Maria, "MAu Rendahhati Ikut Allah."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dari Samaria ke Sukabumi - Bunda Maria doakanlah kami"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />NOVENA HATI KUDUS YESUS.<br />"Hati Yesus yang lemah lembut dan murah hati, jadikanlah hatiku seperti HATIMU...."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Perayaan HARI RAYA HATI YESUS YANG MAHAKUDUS adalah 19 hari, terhitung sejak hari Pentakosta kemarin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Untuk mempersiapkan diri menyambut HR Hati Yesus yang Mahakudus, umat beriman dapat berdoa Novena Hati Kudus Yesus, dengan rumusan doa yang sama selama 9 hari menjelang Perayaan HARI RAYA HATI YESUS YANG MAHAKUDUS.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.<br />O Dolorosa - Dukacita Sang Bunda.<br />(Buku MOM - Mary Our Mother. RJK).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Injil menghubungkan bagian pertama kehidupan Maria sebagai rangkaian saat rahmat dan bahagia, tapi perannya sebagai seorang ibu menjadi lebih sulit setelah Anaknya dibaptis dan memulai pelayananNya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus meninggalkan rumah dan mulai berkhotbah dan mengumpulkan murid baru. Maria hadir dan mendorong terjadinya mukjizat pertamaNya, ketika Yesus mengubah air menjadi anggur di Pernikahan Kana.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Menjanda, Maria mengikuti anaknya dalam beberapa perjalananNya, yakin akan ajaran-ajaranNya, tapi sebagai seorang ibu, dia kuatir tentang Anaknya, yang memberikan seluruh hidupNya sementara para musuhNya pun makin bertambah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus sering mengingatkan Ibunya bahwa mereka yang percaya kepada-Nya adalah keluargaNya yang sesungguhnya, dan Ia juga mengatakan bahwa Ia telah ditakdirkan untuk menderita dan dibunuh. Kata-kata ini membuat Maria mencintai Anaknya semakin lebih lagi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Terakhir kalinya Maria melihat Anaknya adalah ketika ia pergi ke Yerusalem untuk merayakan Paskah, Yesus berumur tiga puluh tiga tahun.<br />Maria berada di istana Pontius Pilatus. Ia mendengar hukuman mati dijatuhkan atas Puteranya, dan ikut berada di sepanjang jalan salib; dimana Anaknya menderita dan disiksa begitu berat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Maria juga berada berdiri di kaki salib, hatinya tertusuk dengan kesedihan mendalam menyaksikan Anaknya wafat, diturunkan dari salib, dan dikuburkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />Stabat Mater Dolorosa - Kidung Derita Bunda<br />(Buku MOM - Mary Our Mother. RJK).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Stabat Mater” adalah nama dari sebuah himne pada abad ketiga belas yang menceritakan penderitaan Perawan Maria.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Himne ini pada awalanya dibuat dalam bahasa Latin oleh seorang biarawan Fransiskan yang bernama Jacapone da Todi di Italia, dan dimulai dengan kata-kata ini:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Stabat mater dolorosa, juxta crucem lacrimosa" (Ibu berdiri penuh kesedihan, menangis di samping Salib).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ini adalah suatu karya berbentuk meditasi panjang yang mengundang seseorang untuk berbagi kesedihan seorang wanita yang melihat anaknya meninggal dalam penderitaan yang mengerikan:<br />"Hai quam tristis et afflicta fuit illa Benedicta, mater unigeniti" (Betapa sedih dan tertekannya ibu dari Putra Yang Tunggal.)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Merupakan salah satu dari beberapa himne yang menceritakan tentang kedukaan Maria, Stabat Mater menjadi terkenal seiring dengan pertumbuhan devosi kepada Maria. Selama berabad-abad, para komposer besar telah membuatkan lirik kata-kata untuk musiknya, termasuk Pergolesi, Scarlatti, Vivaldi, Haydn, Schubert, dan Verdi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam liturgi, Stabat Mater dikaitkan dengan perayaan “Maria yang Berdukacita” pada tanggal lima belas September, sehari setelah perayaan Hari Raya Salib Suci pada empat belas September-nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />“SDM” - Sapta Duka Maria<br />(Buku MOM - Mary Our Mother. RJK).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Episode paling menyakitkan dalam kehidupan Maria telah mengilhami sejumlah gambar dan karya seni tradisional.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Maria Berdukacita”, atau “Mater Dolorosa” yang menekankan“Tujuh Dukacita Maria” salah satunya. Disebutkan dalam liturgi Gereja Ortodoks Timur dari awal Abad Pertengahan, devosi kepada "Bunda Berdukacita" belum meluas sampai abad ketiga belas.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salah satu praktek yang paling intensif dan massif menghormati "tujuh kesengsaraan" Maria diprakarsai oleh Servite, anggota Ordo Duta Maria, yang didirikan pada 1233 di Florence, Italia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ini adalah komunitas biarawan kontemplatif yang memusatkan ibadah mereka pada Maria dan terutama pada penderitaannya. Mereka menciptakan sebuah rosario khusus yang terbuat dari tujuh seri dari tujuh manik-manik, yang dipergunakan kala membacakan tujuh duka, mengingat kata-kata Simeon kepada Maria di Bait Allah, yaitu :</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pembunuhan kanak kanak Yesus yang tak bersalah,<br />Pelarian ke Mesir,<br />Kejadian Yesus hilang dan ditemukan di Bait Allah,<br />Maria di sepanjang Jalan Salib Yesus,<br />Maria berdiri di kaki salib Kristus,<br />Maria memeluk tubuh Putranya setelah diturunkan dari palang salib,<br />Maria di makam Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam banyak gambaran baik patung maupun lukisan, duka ini sering diwakili oleh tujuh belati atau pedang yang menusuk hati Maria.<br />Hari raya perayaan Maria Berdukacita adalah setiap tanggal lima belas September.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<br />D.<br />Kutipan Teks Misa:<br />“Ibu tersuci, kami menyebut engkau lebih dari seorang martir, karena kecemasan hati yang kauderita melebihi semua penderitaan badani” (St. Bernardus Abas)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Maria adalah sungguh ibu dari anggota- anggota Kristus, yaitu kita semua. Sebab oleh karya kasihnya, umat manusia telah dilahirkan di Gereja, [yaitu] para umat beriman yang adalah Tubuh dari Sang Kepala, yang telah dilahirkannya ketika Ia menjelma menjadi manusia.” (St. Agustinus, De sancta virginitate, 6 (PL 40, 399)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Lih. Kis 1:14)<br />Dengan sehati para murid bertekun dalam doa, bersama Maria, ibu Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa Yang Maharahim, Putra Tunggal-Mu yang dipaku di kayu salib, telah memilih Santa Perawan Maria, Bunda-Nya, untuk menjadi Bunda kami juga. Semoga dengan pertolongan kasih-Nya, Gereja-Mu semakin berbuah limpah dari hari ke hari dan bersukacita dalam kekudusan anak-anaknya serta mampu merangkul seluruh keluarga umat manusia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:12-14)<br />"Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setelah Yesus diangkat ke surga, dari bukit yang disebut Bukit Zaitun kembalilah para rasul ke Yerusalem yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya. Setelah tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, Simon orang Zelot, dan Yudas bin Yakobus. Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan<br />Ref. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.<br />Ayat. (Mzm 87:1b-3.4-5.6-7; Ul: 3)<br />1. Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangun-Nya; Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion daripada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.<br />2. Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan tentang Filistea, Tirus dan Etiopia Kukatakan, “Ini dilahirkan di sana.” Tetapi tentang Sion dikatakan, “Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya,” dan Dia, yang Mahatinggi, menegakkannya.<br />3. Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung,”Ini dilahirkan di sana.” Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai, “Semua mendapatkan rumah di dalammu.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil<br />Ref. Alleluya, alleluya<br />Ayat. Berbahagialah engkau, Perawan yang mengandung Tuhan; engkaulah Bunda Gereja yang bersukacita yang mengandung dari Roh Kudus dan melahirkan Yesus Kristus, Putramu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (19:25-27)<br />"Inilah anakmu. Inilah ibumu."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Waktu Yesus bergantung di salib, di dekat salib itu berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu Yesus, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah anakmu!” kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci?: "Aku haus!" Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang besar -- maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah Injil Tuhan<br />U. Terpujilah Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Sejak tahun lalu (2018), Bapa Suci Paus Fransiskus telah menetapkan bahwa sebab setelah Hari Raya Pentakosta merupakan peringatan wajib Maria Bunda Gereja. Kita tahu bahwa Allah telah memilih Maria sebagai Bunda Allah. Mengapa? Karena Kristus yang dikandung dan dilahirkannya adalah Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan melahirkan Kristus, Maria juga dapat disebut sebagai Bunda Gereja Mengapa? Karena Kristus sebagai Kepala Gereja selalu berada di dalam kesatuan dengan Gereja. Dan Gereja itu adalah anggota-anggota Tubuh-Nya yang memperoleh hidup di dalam Dia. Demikianlah, peringatan Maria sebagai Bunda Gereja hendak menjelaskan peranannya yang istimewa sebagai ibu kita semua. Yang membuat Maria menjadi istimewa bukan karena dirinya sendiri tetapi karena Kristus yang dikandung dan dilahirkannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam Kitab Kejadian 3:15, kita melihat salah satu keistimewaan Bunda Maria. “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Para Bapa Gereja (St. Yustinus Martir, St. Irenaeus, Tertullianus, dan St. Agustinus) mengatakan bahwa “perempuan” yang keturunannya akan mengalahkan iblis itu mengacu kepada Bunda Maria, karena keturunan yang dimaksud adalah Yesus. Bunda Maria mengalahkan iblis dengan meremukkan kepalanya dan ini terjadi karena kuasa Yesus semata.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kita sungguh bersyukur atas peran Bunda Maria, Bunda Gereja, bunda kita semua. Dialah yang membuat kita turut mengalami keselamatan dari Yesus Tuhan kita. Bersama Maria Sang Bunda Gereja, yang hatinya bersahaja karena “miskin di hadapan Allah”, marilah kita ucapkan dengan penuh penghayatan Sabda Bahagia dari Yesus Tuhan kita! (lih. Mat. 5:1-12).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Yoh 19:26-27)<br />Ketika bergantung di kayu salib, Yesus berkata kepada murid yang Dia kasihi, "Inilah Ibumu."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
E.<br />Kesaksian Iman tentang Bunda Maria.<br />Salve, Regina, Mater misericordiae!<br />Vita, Dulcedo, et Spes nostra!<br />Salve.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.<br />AYU UTAMI, Novelis</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Maria menyelamatkan iman saya di masa-masa paling sulit. Di era ini agama menghadapi pertanyaan akal budi yang berat: bagaimana ia mempertanggungjawabkan diri di hadapan perjuangan kesetaraan jender?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kita tahu hak asasi wanita adalah hak asasi manusia. Seorang anak serius yang kebetulan Katolik bisa bertanya: kenapa perempuan tidak boleh jadi imam?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pertanyaan itu demikian berat sehingga pada suatu saat saya memutuskan untuk menjauhi Gereja, bersama dengan beberapa alasan lain. Tapi rupanya saya tidak pernah pergi terlalu jauh.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pertama,<br />Saya selalu senang membaca Alkitab, setidaknya sebagai buku sastra. Dari Alkitab saya faham bahwa tak semua hal langsung mendapat rumusan yang tepat. Sebagian besar akan tetap tinggal sebagai kisah, yang tak bisa diformulakan. Itu modal saya untuk tidak tergesa menghakimi apapun.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kedua,<br />Maria sudah terlanjur menjadi ibu spiritual bagi saya. Sebagai pemudi yang rasional dan skeptis, saya terbuka bahwa “ibu spiritual” mungkin adalah ilusi belaka. Agama adalah ilusi dan sugesti buat orang-orang lemah. Itu baik, hanya palsu. Baiklah. Maka dalam periode agnostik di umur 20 hingga 30-an itu, saya sedia menerima bahwa Maria―juga segala orang kudus dan personifikasi Tuhan―adalah produk budaya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tapi, bahkan manakala saya melihatnya sebagai produk budaya pun Maria adalah gejala yang menakjubkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di tengah-tengah segala macam budaya patriarki, Maria menjulang dan bercahaya. Tak satu bintang pun meredupkan dia. Ia terus hadir tanpa banyak bicara, mengiringi perjalanan Gereja, dan ini telah tahun ke-dua ribuan. Bagaimana satu sosok perempuan bisa demikian dihormati dan dicintai dalam kebudayaan yang sangat patriarkal?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Para feminis yang sinis bisa berkata: "yah, itu kan karena sosok Maria telah diidealisasi secara berlebihan. Dia bunda dan perawan sekaligus! Mana bisa perempuan betulan jadi seperti itu? Terlalu berat!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pendeknya, Maria adalah seperti Barbie: idealisasi yang terlampau jauh untuk dicapai di dunia nyata sehingga hanya menimbulkan beban yang tak manusiawi. Baiklah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tapi, sejujurnya, Maria memang bukan Barbie. Boneka Barbie adalah ideal tentang keindahan perempuan. Sebaliknya, Maria tidak pernah dianggap sebagai ideal bagi wanita, dalam arti perempuan Kristen harus menjadi perempuan seperti Maria, meniru femininitas atau dandannya dll.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ini kerap dilupakan para pengkritiknya: Maria adalah ideal tentang manusia beriman bagi perempuan maupun lelaki! Ini penting dicatat: tradisi Gereja menerima bahwa manusia selalu konkrit dan partikular (secara konkret-partikular Maria adalah perempuan), tetapi yang konkrit-partikular itu bukan membatasi melainkan menjadi jalan kepada yang universal (Maria adalah model bagi semua manusia, apapun jenis kelaminnya).<br />***</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setelah bertahun-tahun membaca Alkitab sebagai buku sastra, pada akhirnya saya mengatakan bahwa penyaliban bisa dibaca sebagai penyaliban patriarki. Saya telah mencoba menulis tentang itu. Semua agama utama yang kita kenal sekarang muncul dari dalam kebudayaan patriarki. (Patriarki―dari kata yang sama dengan “pater”, “patris” atau bapak―adalah sistem di mana lelaki menjadi patriark atau pemimpin.)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Patriarki adalah fakta sejarah. Kristus memenuhi semua persyaratan sebagai anak sulung masyarakat patriarki, tapi ia tidak mengambil segala kemewahan para patriark. Sebaliknya, ia disalibkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan demikian, patriarki tidak ditolak sebagai fakta historis, sekaligus dengan penyaliban dan kebangkitanNya kita bisa beranjak membangun tatanan baru di atas sejarah itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Agama Kristen bertumbuh, barangkali satu-satunya yang eksplisit hanya menerima monogami (ini penegasan yang luar biasa terhadap kesetaraan jender). Meski demikian, Gereja Katolik Roma hanya menerima imam lelaki selibat. Ini sesungguhnya bisa difahami, sambil tetap dalam posisi feminis, jika kita melihatnya sebagai sebuah “penyaliban patriarki” (patriarki tidak disangkal, tapi disalibkan).<br />***</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Untuk sampai pada kesimpulan feminis perihal penyaliban itu prosesnya lama. Dan selama itu Maria mengiringi saya. Seorang yang tidak beriman, asalkan bersikap jujur dan tulus, akan melihat bahwa Maria tampil secara istimewa menyintasi zaman. Ia menjadi model bagi pria dan wanita tentang bagaimana beriman (dan bagaimana mencintai). Pada saat yang sama, kewanitaan dan keibuannya membuat pernyataan istimewa juga:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pertama,<br />Tanpa Maria, sejarah Gereja sungguh-sungguh akan terseret jadi sejarah lelaki belaka.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kedua,<br />Maria mengangkat wong cilik. Penampakan Maria nyaris selalu kepada anak-anak, petani dan kaum sahaja. Ini memberi perimbangan yang penting terhadap para teolog dengan bahasa rasional yang canggih. Ini sejalan dengan apa yang ada dalam Alkitab. Maria tak terlalu banyak dikatakan, tapi ia selalu hadir. Lihatlah: Iman bukanlah rumusan kata-kata (bahkan yang jenius sekalipun) melainkan kehadiran.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ketiga,<br />Maria membantu saya bisa paham cerita yang paling sulit dimengerti: kisah manusia jatuh ke dalam dosa. Adam “jatuh ke dalam dosa” karena Hawa menerima bujukan setan. Kristus lahir untuk “menebus dosa” karena Maria menerima permintaan Tuhan. Tanpa Maria, dunia bisa terus menyalahkan wanita sebagai Hawa. Dengan adanya Maria, kita bisa terbebas dari jebakan misogini (kebencian terhadap perempuan) tafsir kisah Taman Eden itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebagai penulis, saya tahu bahwa sastra yang hebat adalah yang menyediakan kunci-kunci dan simetri-simeteri di dalam dirinya. Alkitab menyediakan itu secara luar biasa, bahkan manakala saya tidak membacanya sebagai kitab iman melainkan sebagai kitab sastra belaka.<br />***</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Karena itu buku dari Jost Kokoh Prihatanto ini amat sangat berharga. Bagi yang beriman tentu! Bagi yang tidak beriman, asalkan bersikap jujur dan terbuka, buku ini memberi ringkasan teks-teks terpenting yang tak terlalu rumit mengenai hubungan Maria dengan umat Kristiani sepanjang sejarah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Penulis memulainya dengan fakta bahwa Maria tidak terlalu banyak disebut dalam Kitab Suci (tapi disebut selalu dalam momen-momen terpenting dan tersulit). Tapi Maria tidak hilang dalam perjalanan Gereja, sebaliknya ia menemani putra-putrinya (yaitu Gereja) sebagaimana ia menemani Putra-nya. Dalam bahasa yang lebih sekular: umat Kristen selalu menemukan penguatan pada Maria Sang Bunda.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam buku dari Jost Kokoh Prihatanto ini adalah sederet pemikiran dan kesaksian ringkas orang-orang itu (dari era para Bapa Gereja hingga modern), doa-doa, dan di bagian akhir adalah aneka permenungan dari penulis buku ini sendiri.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Romo Kokoh atau Romo Jost, begitu saya biasa memanggilnya, adalah seorang pastor yang berada dan akrab di kalangan umat dan anak muda. Karena itu, ia menggunakan bahasa yang cukup popular dan menjalar untuk dibaca orang biasa, sehingga bacaan ini tidak menjadi beban. Jelasnya, buku ini sangat berharga untuk merenungkan misteri Tuhan melalui misteri Maria. “Tolle et legge” - Ambil dan bacalah!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />ARSWENDO ATMOWILOTO, Budayawan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Andai para bapa Gereja, atau juga penulis buku Perjanjian Baru , adalah kaum perempuan, barang kali peta dan sejarah Kristianitas dunia berbeda, juga cara umat Kristiani berdoa dan menggereja. Barang kali di pusat altar bukan patung Tuhan Yesus yang disalib, atau hanya salib kosong, melainkan wajah anggun Bunda Maria yang digambarkan menggunakan jubah biru dalam wajah pasrah, haru.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Barang kali jenis begini adalah jenis barang kali yang tak mungkin, karena sejarah tak bisa di restart, diulang kembali seperti kalau kita main games di komputer. Dan syukurlah begitu. Tanpa itupun, Bunda Maria, Ibu Tuhanku—seruan Elizabeth yang mewakili kemanusiaan kita secara utuh, tetap istimewa, terpuji, menginspirasi lahir batin, dalam segala doa. Juga dalam kitab suci agama lain.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bunda Maria adalah nama yang saat disebutkan tak mengenal akhir, de Maria numquam satis. Lebih dari dibicarakan, melainkan diteladani, diikuti, di-eja wantah-kan, dibumikan secara aktual saat ini atau sampai nanti saat Putranya datang lagi. Bunda Maria adalah segalanya, dan segala kekatolikan terkait dengan Bunda Maria. Misteri terbesar dunia, dan sekaligus teragung, Tuhan Yesus lahir dari Rahim Perawan Maria.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dan Romo Jost Kokoh – dalam buku dilengkapkan dengan nama Prihatanto, menuliskan secara utuh,penuh dan menyeluruh dalam nuansa teduh tentang itu. Baik melalui khotbah para santo, atau calon santo, melalui Martin Luther , John Calvin, Zwingli atau ungkapan Salam Maria dalam berbagai bahasa, dalam tata rahmat dan liturgi Gereja.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saya sangat suka buku ini dan merekomendasikan kepada banyak orang, salah satunya tentu istri saya yang lebih sering melarikan derita—sebagian karena saya, sebagian karena ulahnya sendiri, kepada Bunda Maria, ibu kita juga.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Buku ini ibarat ensiklopedi mengenai Bunda Maria, buku referensi terpercaya karena yang menulis seorang Romo Jost Kokoh yang selalu jatuh hati dan tergila-gila dengan bundanya, yang selalu terbuka disapa dan menyapa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saya kadang iri dengan istri saya, dengan romo dengan suster, dengan anggota dewan paroki, atau umat Katolik yang baik, yang bisa mesra dengan Bunda Maria sejak awal. Sebagai Katolik “turis—turut istri”, awalnya saya tak bisa in dalam menyenandungkan Salam Maria secara beramai-ramai, berurutan menunggu giliran.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sampai suatu ketika saya dan istri berdoa di Gereja Solo, tempat saya menerima sakramen pernikahan dengan dispensasi, saya menangis terguguk, di depan patung Bunda Maria. Saya malu, tapi tak mampu menahan itu. Komentar istri :”Kamu sudah diterima Bunda.” Lhooo, jadi selama ini belum ya?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yang kedua ketika ke Larantuka, Flores dalm rangka mengisi seminar perayaan Lima Abad Bunda Maria “Tuan Ma”, dalam rombongan ada Romo Jost Kokoh, ada Romo Sindhunata, dan mas Adi Kurdi meskipun tidak janjian. Di salah satu Gereja di luar pulau, entah kenapa saya bersama isteri dan Romo Jost Kokoh cs boleh masuk. Pengantar pun tak bisa masuk ke dalam Gereja “Tuhan Yesus membawa ayam”, sehari sebelumnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di sini terulang kembali pengalaman aneh, saya menangis – dan kata orang yang mendengarkan tangisannya seru dan keras di kaki Bunda Maria.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Semua peristiwa yang sedang dan telah saya jalani, bermunculan. Padahal sebelumnya kita tertawa-tawa, potret memotret dan merasakan air kelapa muda yang fresh from the tree, bukan from the oven lagi. Rasanya saya baru berlutut, belum selesai memulai doa awal, atas nama Bapa… sudah langsung sesengrukan lama. Makin tua saya ini memang makin cengeng, tapi saat itu bisa jadi tangis paling lama sampai membuat orang lain bertanya : kenapa, kenapa?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Padahal saya sendiri juga sering bertanya kenapa. Kenapalah perawan yang bisa jadi baru berusia 13 tahun, seusia anak zaman sekarang yang baru lulus SD, mengandung dari Roh Kudus, dan bagaimana menghadapi ini semua selain ketaatan total dan kerendah-hatian tanpa reserve? Kenapalah malaikat yang datang padanya yang meramalkan segala yang hebat dan besar , termasuk “KerajaanNya tak pernah berakhir?”, lalu klepat meninggalkan Bunda, masih muda, Maria sendirian menghadapi dunia ini? Kenapa pula Sang Putra yang hilang dan dicari-cari malah menjawabi bahwa Dia di rumah Bapa-nya? Kenapa pula Bunda Maria masih bisa bertahan di bawah kayu salib , dan menyaksikan semua penderitaan dan penyiksaan tiada taranya. Kekuatan mahadahsyat apa membuat kuat menatap peristiwa menyayat atas putra tunggalnya ini? Sungguh kemampuan yang kalau kita menyoba menggambarkan masih bisa merinding dan berdebar.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sampai akhirnya saya mendengar kisah nyata. Seorang ibu, berdoa di depan patung Bunda Maria di Gereja Katedral Jakarta, menangiskan penderitaan. Anaknya menderita kelainan darah yang langka, kalau tak segera mendapat donor darah yang sesuai, kisah hidupnya selesai. Ibu tadi berdoa, mengucap Salam Maria, sudah beberapa kali.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Entah karena iseng, atau sirik, atau ingin meledek, kisah ibu yang berdoa di bawah patung Bunda Maria ini muncul di media sosial dengan caption : 'zaman sekarang kok masih ada yang memuja berhala untuk kesembuhan penyakit langka'.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Namun sungguh ajaib dan heranlah. Justru karena dimuat di media sosial, ada pembaca dari luar negeri yang menderita kelangkaan, dan akhirnya bisa berkomunikasi. Saya meramu dalam novel berjudul "Horeluya", bukan salah tulis dari Haleluya, diterbitkan dan sudah cetak ulang oleh Gramedia, lalu saya angkat dalam FTV, film untuk televisi, dan ditayang SCTV, meskipun sempat dipersoalkan adegan berdoa di bawah patung.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dan sesungguhnya, buku karya Romo Jost Kokoh ini menghangatkan kembali. Ia menjadi kenangan yang hidup dan masih relevan hingga saat ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya, Romo Jost Kokoh, yang kerap mempopulerkan singkatan kata menjadi bermakna, yang suka aksesori militer, menuliskan dengan encer sehingga mudah dimengerti. Seperti sikap Bunda Maria, bahkan yang tak masuk akal pikiran pun, sebenarnya bisa diterima dan menginspirasi umat untuk meneladani.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sekarang pun saya ganti memberi nasehat ke anak dan menantu—belum ke cucu, kalau kalian belum bisa menangis ketika berdoa kepada Bunda Maria, maka bisa jadi kalian belum diterima. Hayati dan rasakan kelembutan pertanda rendah hati itu dan berkah kelegaan akan menyertaimu, selalu.<br />Berkah Dalem.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.<br />MAYONG SURYO LAKSONO, Wartawan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saya perhatikan, ujub doa saya berubah sejak ibu meninggal dunia, 10 Juni 1991. Saya tidak tahu sebabnya. Sengaja berubah? Mungkin. Tidak sengaja? Enggaklah. Berdoa kok tidak sengaja.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tapi benar. Ibu saya, Antonia Maria Sitti Mukadarun, yang meninggal dunia di siang hari setelah paginya membangunkan saya dari tidur karena menunggui beliau yang sakit jantung di Paviliun Maria Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta, tidak lantas menjadi inspirasi doa di masa-masa selanjutnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saya sangat sayang dan hormat kepada ibu, ya. Tapi tidak lantas merasa paling dekat, karena ibu memang dekat dengan keenam anaknya – tapi si sulung Mas Ari telah meninggal dunia (karena pembengkakan jantung) sembilan bulan sebelumnya sehingga kami jadi lima bersaudara. Tidak lantas membuat saya sedih tak berkesudahan. Tidak juga membuat saya bermimpi atau merasa seolah-olah ketemu ibu, sementara adik-adik saya beberapa kali bertemu dalam mimpi, dan bapak tak terhitung lagi memimpikan ibu. Saya memang tidak berbakat mimpi bertemu dengan orang yang masih hidup maupun sudah meninggal, orang dekat sekalipun. Sama tidak berbakatnya dengan melihat makhluk gaib atau mengalami hal-hal gaib meski dalam hati ingin juga sesekali seperti adik-adik atau bapak yang bahkan merasa seperti berinteraksi di alam nyata dengan mendiang ibu. Makanya saya tidak pernah yakin dengan aneka cerita gaib seperti penampakan dan sebagainya, termasuk penampakan Bunda Maria.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dari sebelumnya berdoa selalu dengan (sangat) banyak intensi, sejak ibu meninggal, saya menjadikan beliau perantara dalam doa. Lebih sederhana. Tentu saja tanpa saya tiba-tiba berharap ibu akan hadir dalam imajinasi atau mimpi. Saya hanya percaya ibu telah memiliki keabadian hidupnya di surga. Ibu tetap memiliki kasih sayang dan perhatian, memberi segalanya tanpa diminta. Sebagai salah satu pemiliki keabadian surgawi, ibu tentu mudah menjadi perantara doa kepada para penghuni surga.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antonia Maria tentu tidak sama dengan Maria bunda Yesus. Tapi dua-duanya sama-sama ibu. Saya tahu bahwa ibu di masa hidupnya telah melakukan apa saja bagi kami, anak-anaknya. Ibu menolong dan membantu kami tanpa diminta. Tentu bapak juga. Tapi bagi saya, bapak lebih berperan dalam soal pemikiran dan penyikapan terhadap hidup, sementara ibu menanamkan dasar-dasar bagi tumbuhnya nurani dan rasa kemanusiaan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Meski ibu sudah tidak ada, perasaan saya sebagai anak tidak pernah hilang. Setiap kali mengunjungi makam beliau, saya merasa bisa menyampaikan segala maksud dan isi hati. Seperti orang mengobrol tapi satu arah, monolog. Meski sebenarnya hanya menghadapi batu nisan, tapi ya biar saja. Sebab itu yang bisa saya lakukan alih-alih menemuinya dalam mimpi atau bayang-bayang imajinasi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kepada Maria bunda Yesus saya juga melakukan hal yang hampir sama, dalam arti saya menempatkan diri sebagai anak. Saya bercerita, “curhat”, bersyukur, atau meminta kepada Bunda Maria. Kalau dipikir-pikir, porsi saya bermonolog kepada Bunda Maria lebih banyak daripada kepada Yesus dan orang-orang kudus lain. Kenapa bisa begitu, logika saya sederhana saja: seorang ibu pasti dekat dengan anak-anaknya, pasti memikirkan anak-anaknya, akan melakukan apa saja untuk anak-anaknya, dan akan membantu anak-anaknya tanpa diminta.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Entah keberhasilan dan kegagalan yang telah terjadi selama hidup saya merupakan akibat dari doa-doa saya atau tidak. Sebab sebagai manusia yang tidak berbakat mengalami keajaiban, saya merasa belum pernah mendapatkan bukti dari setiap permintaan dalam doa. Apalagi yang sifatnya seketika. Tapi itu tidak lantas mengurangi, apalagi menghilangkan, kebiasaan berdoa. Saya tetap meminta, tetap “curhat”, dan tetap bersyukur dan tidak berharap pada hasilnya. Saya hanya merasa harus menyampaikan sesuatu, dan itu hanya bisa dilakukan dalam doa. Bukan dengan cara lain.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hampir setiap tahun saya terlibat dalam aktivitas devosi kepada Bunda Maria. Saya banyak belajar tentang bunda Yesus itu dari para ahli, juga mendengar pengalaman hidup banyak orang dalam berinteraksi dengan Maria.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ketika sekian banyak pengalaman secara sepotong-sepotong itu disatukan, rasanya bisa menjadi risalah tebal seperti buku karya Romo Jost Kokoh ini. Memang ada banyak hal yang bisa tersampaikan lewat perbincangan. Tapi banyak pula hal yang hanya bisa disampaikan secara tertulis. Baik karena mendasarkan referensi tertulis maupun sebaliknya, juga bisa menjadi referensi tertulis.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Romo Jost Kokoh tidak hanya menggali bahan-bahan mengenai Bunda Maria, tetapi juga mensintesakannya menjadi rangkaian persembahan ( “tribute”) bagi ibu utama itu. Bagi kita yang awam, buku ini menjadi pegangan iman yang amat bernilai. Ada historiografi, ada referensi, ada interpretasi dan refleksi. Cukup lengkap, dan itu memperkaya wawasan saya dalam menempatkan diri sebagai anak yang membutuhkan ibu. Selalu. Berkah Dalem.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Totus tuus ego sum et omnia mea Tua sunt.<br />Accipio Te in me omnia.<br />Praebe mihi cor Tuum, Maria.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Aku adalah milikmu<br />dan segala milikku adalah milikmu.<br />Engkau kuterima dalam diriku seluruhnya.<br />Berikan aku hatimu, ya Maria.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-87679075059368556012019-06-20T22:28:00.002+07:002019-06-20T22:28:47.394+07:00Minggu, 9 Juni 2019.<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Minggu, 9 Juni 2019.<br />Hari Raya Pentakosta<br />Kisah Para Rasul (2:1-11)<br />(Mzm 104:1.24.29-30.31.34; Ul: 30)<br />Galatia (5:16-25)<br />Yohanes (15:26-27; 16:12-15)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Venite - Datanglah!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah harapan iman Gereja ketika merayakan HUTnya pada HR Pentakosta hari ini ketika Tuhan memberikan Roh Kudus kepada kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengacu pada bacaan khas masa Pentakosta, adapun 3 kalimat inti yang kerap diberikan Yesus kepada para murid yang ketakutan dan tinggal di rumah dengan pintu-pintu yang terkunci rapat, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."Damai bagimu": Pendamaian.<br />Ia selalu memberikan kedamaian sejati yang mengubah ketakutan menjadi keberanian. Ia selalu menjadi Allah yang hadir dan bersolider di tengah mereka yang tidak mengalami damai, yang "takut dan kecut" karena pelbagai prahara dan gelora dunia ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2."Aku mengutus kamu": Perutusan. BersamaNya, kita diajak menjadi "co-creator", menciptakan bumi dan langit baru bersama semua orang yang berkehendak baik, yang penuh ketulusan dan kebaikan bagi sesama dan semesta.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.“Terimalah Roh Kudus": Peneguhan.<br />Disinilah, Ia memberikan peneguhan untuk kita masing-masing. Ia memberikan hadiah iman berupa Roh Kudus yang hadir sebagai Roh Pemersatu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Karena Roh Kudus-lah, para rasul dapat mempersatukan banyak orang yang berkumpul dari berbagai macam budaya dan bahasa karena mereka masing-masing dapat mengerti apa yang dikatakan para rasul (bac 1). Berkat Roh Kudus pula, semua orang dipersatukan dalam Kristus sebagai satu tubuh dengan menghasilkan pelbagai buah roh (bac II).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dan berkat pencurahan Roh Kudus pula, para rasul diberi kuasa untuk mengampuni dosa, yang dengan pengampunan itu orang berdosa yang telah memisahkan diri dari Tuhan kembali dipersatukan dan diperdamaikan dengan Tuhan dan sesama.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bagaimana dengan kita sendiri?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Buah tomat ada di Carita - Selamat berhari Pentakosta."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />A.<br />"Veni Creator Spiritus – Datanglah ya Roh Pencipta"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berhembuslah dalam diriku, ya Roh Kudus,<br />agar segala pikiranku kudus.<br />Bertindaklah dalam diriku, ya Roh Kudus,<br />agar karyaku juga kudus.<br />Tariklah hatiku, ya Roh Kudus,<br />agar aku mencintai hanya yang kudus.<br />Teguhkanlah aku, ya Roh Kudus,<br />agar aku memperjuangkan segala yang kudus.<br />Peliharalah aku, ya Roh Kudus,<br />agar aku senantiasa kudus. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Veni Creator Spiritus - Datanglah ya Roh Pencipta" adalah salah satu judul lagu yang banyak dinyanyikan dalam HR Pentakosta.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yah, Roh Kudus sendiri datang sebagai roh yang menciptakan "spirit/semangat hidup" untuk:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
- semakin beriman kepada Yesus (Kis 2:14.21-22),<br />- semakin berani bersaksi tentang Yesus (Kis 2:23-24),<br />- semakin mengajak orang untuk bertobat dan mendekat kepada Yesus (Kis 2:28-40),<br />- semakin giat mewujudkan persekutuan hidup bersama dalam Yesus (Kis 2:41-43.46)<br />- semakin mengembangkan solidaritas dan pelayanan kasih bersama Yesus (Kis 2:44-45).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yah, Roh Kudus adalah hadiah untuk kita pada hari Pentakosta, hari “kelima puluh” sesudah Paskah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada masa Perjanjian Lama, pada hari itu dirayakan pesta syukur atas hasil panen. Bagi orang Kristiani, Pentakosta adalah pesta peringatan turunnya Roh Kudus atas para rasul di Yerusalem pada hari kelima puluh sesudah kebangkitan Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam tradisi Gereja, HR Pentakosta juga disebut sebagai Hari Ulang Tahunnya Gereja karena pada hari inilah Roh Kudus melahirkan Gereja, Ia dicurahkan kepada Gereja dalam segala bangsa dan bahasa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun empat sikap baik yang bisa diciptakan Roh Kudus dalam Hari Ulang Tahun Gereja ini, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. U- tuhkan hidup:<br />Dalam kalendarium Gereja, Pentakosta termasuk hari raya besar. Warna liturgi adalah merah untuk memperingati lidah-lidah api yang disebut dalam Kis 2 : 2 - 13 sebagai lambang Roh Kudus yang menganugerahkan kharisma untuk mewartakan Injil kepada semua bangsa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kharisma sendiri sebenarnya berarti: karunia / anugerah Roh Kudus, yang merupakan suatu rahmat istimewa yang menonjol pada diri seorang yang memilikinya. Kharisma bukan pameran rahmat, melainkan diberikan oleh Tuhan demi pembangunan / pengembangan Gereja/1 Kor 12:7. Singkatnya, kharisma diberikan sebagai anugerah khusus untuk menjalankan suatu tugas dengan baik di dalam Gereja / jemaat, Paulus menyebut beberapa kharisma, antara lain: karunia melayani, mengajar, memberi nasehat, membagikan derma, bahasa roh, penyembuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, Roh Kudus ajak kita bersyukur karena Allah selalu menyertai kita</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. LANG- kahkan cinta:<br />Kita diberikan hidup dan kuasa karya Roh Kudus, di mana Kristus dalam RohNya itu meraja di dalam hidup kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Maka, di sanalah akan terjadi perubahan dan pembaharuan dalam hidup bersama sebagai suatu persekutuan umat Allah dalam Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Roh Kudus pula memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran, yaitu mengajarkan kita bagaimana seharusnya kita hidup dan melaksanakan kehendak Bapa di surga. Disinilah, Roh Kudus juga ajak kita untuk mau berbagi rahmat dan karunia yang telah kita terima dari Gereja.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. TA- bahkan hati:<br />Salah satu buah Roh Kudus adalah bahwa kita diajak untuk bersabar dalam segala pergulatan dan masalah kehidupan. Yakni, agar kita mampu mengatasi segala problematika hidup (ketika berhadapan dengan diri sendiri, sesama, dan Tuhan, atau ketika sakit-sehat, untung-malang, gagal-berhasil, dll) dalam tuntunan Roh Kudus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dan lebih dari itu, sebagai manusia yang terdiri dari “daging” dan “roh”, kita mohon agar kita lebih kuat hidup menurut Roh dan berbuah Roh dalam hidup keseharian ; kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Gal 5 : 22 - 23a).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
4. HUN- jukkan doa:<br />Hari Raya Pentakosta mengingatkan kita akan turunnya Roh Kudus yang dijanjikan Yesus atas Gereja yang masih muda, yaitu atas para murid bersama Bunda Maria, yang dengan tekun, sehati dalam doa bersama menantikan kedatangan-Nya, sesudah la naik ke surga.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ketika tiba hari Pentakosta itu, turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah di mana mereka duduk. Lalu tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan sapta karunia Roh Kudus, kita diharapkan semakin beriman di tengah zaman dan hidup harian.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yang pasti, semoga dengan adanya HR Pentakosta ini, kita semakin dicurahkan Roh Kudus sehingga selalu terbiasa untuk “bersyukur-berbagi-bersabar-beriman” dalam suka duka dan gulat geliat hidup kita masing-masing.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ada rahmat di pantai Kuta - Selamat ber-Hari Raya Pentakosta."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />Datanglah, ya Roh Kudus, penuhilah<br />hati umatmu<br />dan nyalakanlah di dalamnya api<br />cinta-Mu<br />Utuslah Roh-Mu maka segala sesuatu<br />akan diciptakan lagi<br />Dan Engkau akan membaharui muka bumi</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Marilah berdoa:<br />Ya Allah, Engkau telah mengajar hati umat-Mu<br />dengan terang Roh Kudus. Berilah<br />supaya dalam Roh yang sama ini kami<br />senantiasa berpikir benar dab<br />bijaksana, serta selalu gembira karena<br />lipurann-Nya<br />Demi Kristus, Tuhan kami</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuhan berjanji akan mengutus Roh Kudus untuk membuat kita siap bagi rencana Allah. Sebab, seperti tepung kering tidak dapat melekat menjadi adonan, apalagi menjadi roti, tanpa sesuatu yang cair, begitu pula kita, karena banyak, tidak dapat menjadi satu dalam Kristus Yesus tanpa air yang datang dari surga (bdk. Yoh 7:38-39). Dan seperti tanah kering tidak dapat menghasilkan buah tanpa diberi air, begitu pula kita, yang semula adalah kayu kering, tidak akan dapat menghasilkan buah kehidupan tanpa hujan dari surga turun atas kemauan-kemauan kita. (St. Ireneus, Sumber: Bacaan Ofisi Hari Raya Paskah)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ke-50 hari (Masa Paskah) ditutup dengan Minggu Pentakosta, hari perayaan kedatangan Roh Kudus pada para Rasul, asal-usul Gereja dan awal perutusannya kepada manusia segala bahasa, rakyat dan bangsa. Dianjurkan untuk memperpanjang Misa petang sebelumnya menjadi tirakatan; tetapi tidak diarahkan kepada baptis, seperti pada malam Paskah, melainkan lebih pada doa tak kunjung henti, menurut teladan para Rasul, dan murid, yang 'rukun bertekun dalam doa bersama Maria, Ibu Yesus' dan menantikan Roh Kudus" (Kongregasi Ibadat Ilahi, Perayaan Paskah dan Persiapannya, 1 Januari 1988, No. 107)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (lih. Keb 1:7)<br />Roh Tuhan memenuhi seluruh dunia. Dialah yang menyatukan segala sesuatu dan memahami setiap tutur bahasa. Alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
The Spirit of the Lord has filled the whole world and that which contains all things understands what is said, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
atau</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Spiritus Domini replevit orbem terrarum, alleluia: et hoc quod continet omnia, scientiam habet vocis, alleluia, alleluia, alleluia.<br />Mzm. Exsurgat Deus, et dissipentur inimici eius: et fugiant, qui oderunt eum, a facie eius.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa kami yang mahaagung dan kekal, berkat misteri Pentakosta Engkau menguduskan Gereja-Mu di antara para bangsa dengan segala bahasa. Sebarluaskanlah anugerah Roh Kudus ke seluruh dunia. Ulangilah mukjizat Pentakosta: sentuhlah dengan Roh-Mu hati umat beriman, seperti yang Kau lakukan pada awal pewartaan Injil. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (2:1-11)<br />"Mereka dipenuhi Roh Kudus dan mulai berbicara."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 828<br />Ref. Utuslah Roh-Mu ya Tuhan dan jadi baru seluruh bumi.<br />Ayat. (Mzm 104:1.24.29-30.31.34; Ul: 30)<br />1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sangat besar! Betapa banyak perbuatan-Mu, ya Tuhan, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.<br />2. Biarlah kemuliaan Tuhan tetap untuk selama-lamanya, biarlah Tuhan bersukacita karena perbuatan-perbuatan-Nya! Biarlah renunganku manis kedengaran kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena Tuhan.<br />3. Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka terkejut; apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di<br />Galatia (5:16-25)<br />"Buah-buah Roh."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara-saudara, hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh, dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanya bertentangan sehingga setiap kali kamu tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Tetapi kalau kamu membiarkan diri dipimpin oleh Roh, kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, percekcokan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah dan kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kamu kuperingatkan seperti yang telah kulakukan dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Sebaliknya buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, sikap lemah lembut dan penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Madah Pentakosta (Sekuensia) PS 569<br />(Veni Sancte Spiritus)<br />1. Veni, Sancte Spiritus et emitte caelitus lucis tuae radium.<br />2. Veni, pater pauperum, veni, dator munerum, veni, lumen cordium.<br />3. Consolator optime, dulcis hospes animae, dulce refrigerium.<br />4. In labore requies, in aestu temperies, in fletu solatium.<br />5. O lux beatissima, reple cordis intima tuorum fidelium.<br />6. Sine tuo numine, nihil est in homine, nihil est innoxium.<br />7. Lava quod est sordidum, riga quod est aridum, sana quod est saucium.<br />8. Flecte quod est rigidum, fove quod est frigidum, rege quod est devium.<br />9. Da tuis fidelibus, in te confidentibus, sacrum septenarium.<br />10. Da virtutis meritum, da salutis exitum, da perenne gaudium. Amen.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
atau</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. Ya Roh Kudus, datanglah dari surga sinarkan pancaran cahaya-Mu.<br />2. Suluh hati, datanglah, Bapa kaum yang lemah, pemberi anugerah.<br />3. Kau penghibur ulungku, 'Kau sahabat jiwaku, penyejukku yang lembut.<br />4. Kausegarkan yang lelah, Kautenangkan yang resah; Kau melipur yang sendu.<br />5. O Cahaya yang cerah, datang dan penuhilah hati kaum beriman.<br />6. Tanpa kekuasaan-Mu, hampa daya umat-Mu; hanya noda adanya.<br />7. Yang cemar bersihkanlah, yang kersang siramilah, yang terluka pulihkanlah.<br />8. Yang keras lunakkanlah, yang beku cairkanlah, yang sesat arahkanlah.<br />9. Limpahilah umat-Mu yang percaya pada-Mu: sapta karunia-Mu.<br />10. Dan curahilah anugrah: akhir hidup bahagia, sukacita tak henti.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = bes, gregorian, PS 964<br />Ref. Alleluya<br />Ayat. Datanglah, hai Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman dan nyalakanlah api cinta-Mu di dalam hati mereka.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:26-27; 16:12-15)<br />"Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku." Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Roh Kebenaran datang, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya, itulah yang akan dikatakan-Nya, dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah kepunyaan-Ku, sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Tuhan kita!<br />U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Pentakosta merupakan perayaan besar yang menandai kelahiran Gereja, yang satu, kudus dan apostolik. Roh Kudus hadir sejak awal dunia dan selalu hadir sampai sekarang. Memang peran Roh Kudus semakin dipertegas setelah Yesus naik ke Surga dalam kemuliaan-Nya. Roh inilah yang menjadi pendamping dan yang memimpin kita semua dalam menuju kepada Bapa, sumber kebenaran. Roh Kudus selalu bersatu dengan Bapa dan Putra, maka geraknya juga sama dan misinya juga sama, yakni bagi keselamatan manusia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kita semua sudah menerima Roh Kudus, bahkan sejak dini, mulai dari kita dilahirkan dalam Sakramen Baptis. Maka kita harus menjaga baik-baik kekayaan yang sudah kita terima sendiri dari Tuhan melalui Gereja. Sekali kita milik kita Tuhan, selamanya kita tetap milik Tuhan. Roh Kudus menjadi meterainya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (lih. Kis 2:4.11)<br />Mereka semua dipenuhi Roh Kudus, dan memaklumkan karya agung Allah. Alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
They were all filled with the Holy Spirit and spoke of the marvels of God, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
atau</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Factus est repente de cælo sonus advenientis spiritus vehementis, ubi erant sedentes, alleluia: et repleti sunt omnes Spiritu Sancto, loquentes magnalia Dei, alleluia, alleluia. (Kis 2:2-4)</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-86598023620825734472019-06-20T22:25:00.002+07:002019-06-20T22:25:59.854+07:00Sabtu, 08 Juni 2019<div class="_5pbx userContent _3576" data-ft="{"tn":"K"}" data-testid="post_message" id="js_6" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.38; margin-top: 6px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sabtu Pagi, 08 Juni 2019<br />Hari Biasa Pekan VII Paskah<br />Kisah Para Rasul (28:16-20.30-31)<br />(Mzm 11:4.5.7)<br />Yohanes (21:20-25)</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Gratia Divina - Anugerah Allah."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah hal yang mestinya disyukuri karena hidup bahwasannya terdiri dari banyak rahmat/anugerah ilahi yang cuma-cuma (Lat: gratia, Inggris: grace, Indonesia: gratis).</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun sebuah rahmat dasar yang boleh kita alami adalah bahwa kita dipilih dan disertai setiap hari lewat jalan iman ini.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengacu pada bacaan hari ini, adapun anugerah ilahi ini berpola "VIP", antara lain:</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."Vital": Hidup.<br />Lewat iman, Ia memberikan hidup abadi dan mengajak kita untuk keluar dari "kematian dan makam" kita masing-masing. Dengan kata lain : Kita diajak mempunyai vitalitas, hidup yang lebih hidup, antusias (Yun: "en theos: di dlm Tuhan), bersemangat dan bergairah karena yakin dilingkupi oleh kasihNya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2."Integral": Utuh.<br />Seperti Paulus yang utuh melayani di Roma selama 2 tahun, seperti Yohanes yang utuh melayani umat Efesus dan seperti Petrus yang utuh melayani umat Yerusalem sampai Roma, kita juga diajak menjadi orang yang utuh-penuh dan teduh, meng-integrasikan hidup harian dengan keberimanan, menyatukan doa dan karya kita, mempunyai integritas dimana yang kita wartakan juga kita wujudkan, tidak klise dan tidak basa-basi.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3."Personal": Pribadi.<br />Ketika Petrus melihat Yoanes, ia berkata pada Yesus: “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia?” Jawab Yesus, “Jikalau Aku menghendaki supaya ia hidup sampai Aku datang, ITU BUKAN URUSANMU! Tetapi engkau, ikutlah Aku.”</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain:<br />Kita diajak terfokus pada hidup dan perutusan kita, jangan malahan asyik bergunjing dan seakan sibuk pada urusan orang lain. Bukankah kita kadang menjadi orang "dangkal", terlalu mau tahu dan mencari tahu urusan orang lain sehingga tidak sempat untuk hidup "mendalam", reflektif dan instrospektif? Bukankah kita lebih kerap menjadi kawanan "gagak" yang berisik dan hiruk pikuk daripada menjadi "rajawali" yang terbang tinggi bersama cita cita ilahi.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, Tuhan menegur kita untuk hidup lebih "terarah dan teratur" dengan sebuah kesadaran bahwa setiap orang dipilih Tuhan sesuai dengan jalan dan keunikannya masing-masing. Syukurilah!</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ada galah dari Efesus - Pergilah bersama Yesus!"</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Kutipan Teks Misa:<br />“Hendaklah jiwa Maria berada pada setiap dirimu untuk mengagungkan Tuhan” (St. Ambrosius)</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Kis 1:14)<br />Para murid semua sehati sejiwa tekun berdoa bersama para wanita dan Maria, ibunda Yesus, serta saudara-saudara Yesus. Alleluya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
The disciples devoted themselves with one accord to prayer with the women, and Mary the Mother of Jesus, and his brethren, alleluia.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa yang kekal dan kuasa, kami telah Kauperkenankan merayakan kebangkitan Putra-Mu selama masa Paskah, yang esok akan memuncak dan berakhir pada hari raya kedatangan Roh Kudus. Semoga berkat bantuan-Mu kami dapat mewujudkan rahmat Paskah dalam hidup kami sehari-hari. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam masa tahanan di Kota Roma, Paulus memberikan penjelasan tentang persoalannya kepada komunitas Yahudi di Roma. Dia menyebutkan bahwa persoalannya bukan masalah politik untuk mengadukan bangsa Yahudi kepada penguasa Roma.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (28:16-20.30-31)<br />"Paulus tinggal di Roma memberitakan Kerajaan Allah."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setelah tiba di Roma, Paulus yang dalam tahanan diperbolehkan tinggal dalam rumah sendiri bersama-sama seorang prajurit yang mengawalnya. Tiga hari kemudian Paulus memanggil orang-orang terkemuka bangsa Yahudi, dan setelah mereka berkumpul, Paulus berkata, “Saudara-saudara, aku tidak berbuat kesalahan terhadap bangsa kita atau terhadap adat-istiadat nenek moyang kita! Meskipun demikian aku ditangkap di Yerusalem dan diserahkan kepada orang-orang Roma. Setelah aku diperiksa, mereka bermaksud melepaskan aku, karena tidak terdapat suatu kesalahan pun padaku yang setimpal dengan hukuman mati. Akan tetapi orang-orang Yahudi menentangnya, dan karena itu terpaksalah aku naik banding kepada Kaisar, tetapi bukan dengan maksud untuk mengadukan bangsaku. Itulah sebabnya aku meminta, supaya boleh bertemu dan berbicara dengan kamu, sebab justru karena pengharapan Israellah aku diikat dengan belenggu ini.” Dua tahun penuh Paulus tinggal di rumah yang disewanya sendiri itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya. Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan<br />Ref. Orang yang tulus akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan<br />Ayat. (Mzm 11:4.5.7)<br />1. Tuhan ada di dalam bait-Nya yang kudus; Tuhan, takhta-Nya di surga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.<br />2. Tuhan menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan. Sebab Tuhan adalah adil, dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajah-Nya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil<br />Ref. Alleluya, alleluya<br />Ayat. (Yoh 16:7,13)<br />Aku akan mengutus Roh Kebenaran kepadamu, sabda Tuhan. Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus memiliki keinginan tersendiri bagi murid-murid-Nya. Dia menghendaki Petrus ikut dengan-Nya untuk penggembalaan dan memiliki rencana lain pula bagi murid yang dikasihi-Nya. Dalam kata-kata-Nya, Yesus juga menyinggung tentang kedatangan-Nya kembali.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (21:20-25)<br />"Dialah murid, yang telah menuliskan semuanya ini, dan kesaksiannya itu benar."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setelah Yesus yang bangkit berkata kepada Petrus, “Ikutlah Aku,” Petrus berpaling dan melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus; dia inilah yang berkata, “Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?” Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus, “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” Jawab Yesus, “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau, ikutlah Aku.” Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan, “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.” Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, dan yang telah menuliskannya; dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar. Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu persatu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Tuhan kita!<br />U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Yohanes adalah murid yang dikasihi Yesus. Banyak hal yang boleh ia terima dari Yesus, termasuk menuliskan kisah Injil. Injil Yohanes adalah ungkapan kasih. Itu pasti berdasarkan pengalamannya bagaimana ia dikasihi Yesus. Semua orang sulit dibendung untuk bicara mengenai kasih Yesus yang dialaminya, bila mereka mengalaminya sendiri.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Yoh 16:14)<br />Roh Kudus akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku, alleluya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
The Holy Spirit will glorify me, for he will take from what is mine and declare it to you, says the Lord, alleluia.</div>
<div style="display: inline; font-family: inherit; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah berjanji untuk mengutus Roh Kudus. Maka kami mohon, curahkanlah Roh Kudus-Mu atas kami, agar malam ini dan besok terjadi Pentakosta baru, di mana Gereja-Mu Engkau barui dan Engkau kobarkan iman dan semangat untuk bersaksi akan Engkau sampai ke ujung bumi. Amin.</div>
</div>
<div class="_3x-2" data-ft="{"tn":"H"}" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px;">
<div data-ft="{"tn":"H"}" style="font-family: inherit;">
<div class="mtm" style="font-family: inherit; margin-top: 10px;">
<div class="_2a2q _65sr" style="font-family: inherit; height: 500px; margin-left: -12px; margin-right: -12px; overflow: hidden; position: relative; width: 500px;">
<a ajaxify="https://web.facebook.com/photo.php?fbid=623342174842936&set=pcb.623342198176267&type=3&__tn__=HH-R&eid=ARDrioBTvBpAmhU3keyu7bOsXmSHt1Kv39PXEjEujeDNlYjqE8yLEI13FrC48nv24OPjGWUYRnZ8CRzb&size=1440%2C1296&source=13&player_origin=story_view" class="_5dec _xcx _487t" data-ploi="https://scontent.fcgk7-2.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/62057208_623342181509602_3644977708611403776_o.jpg?_nc_cat=103&_nc_eui2=AeGLT3UXpqqTPRSjv5ekOZcoFyJVCppI-oSwchs-aQZveA688F_6FDRBvbesvN1Cf4fdS6h7RykArQ9rZBeyIa1GusP6fJFzc_6xv5II0jIpwTaXulvbIgxtUITqXJ8T3AA&_nc_ht=scontent.fcgk7-2.fna&oh=470b939678449f936809142c7a3f9da9&oe=5D906134" data-plsi="https://scontent.fcgk3-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/61958745_623342178176269_6322050125791232000_n.jpg?_nc_cat=109&_nc_eui2=AeFqs88prqAfGqA5A7iOeIokUdpND531BMfDtJWBUqjbFixgdpM4lXlbqMyN24lWa-zHvUbZpOWnXA6ncfjeTLCZVclubUFjhRNFY-koAKsxgMQd4rFnesQJCp1HD1SiLXY&_nc_ht=scontent.fcgk3-1.fna&oh=c9fa54bde0a6d9c787ec6d0aad14c809&oe=5DBF3656" data-render-location="permalink" href="https://web.facebook.com/photo.php?fbid=623342174842936&set=pcb.623342198176267&type=3&__tn__=HH-R&eid=ARDrioBTvBpAmhU3keyu7bOsXmSHt1Kv39PXEjEujeDNlYjqE8yLEI13FrC48nv24OPjGWUYRnZ8CRzb" id="u_0_18" rel="theater" style="color: #385898; cursor: pointer; display: block; font-family: inherit; height: 249px; left: 0px; position: absolute; text-decoration-line: none; top: 0px; width: 500px;"></a></div>
</div>
</div>
</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-37174804367140830612019-06-20T22:22:00.000+07:002019-06-20T22:22:02.252+07:00Kamis, 06 Juni 2019<br />
<div class="_3x-2" data-ft="{"tn":"H"}" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<div data-ft="{"tn":"H"}" style="font-family: inherit;">
<div class="mtm" style="font-family: inherit; margin-top: 10px;">
<div style="font-family: inherit; position: relative;">
<div class="_5cq3 _1ktf" data-ft="{"tn":"E"}" style="font-family: inherit; margin-left: -12px; position: relative;">
<a ajaxify="https://web.facebook.com/photo.php?fbid=622122148298272&set=a.141060346404457&type=3&eid=ARBKG5x1pshnl-UsBb1HW9I_im5Oa_hmO1EJkG0OcUweWyi5ejoE4O6G_nJ0M-SkuqUPz6Kdo_sgF7cG&size=1440%2C1387&source=13&player_origin=story_view" class="_4-eo _2t9n" data-ploi="https://scontent.fcgk3-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/61620605_622122154964938_6701293921256865792_o.jpg?_nc_cat=101&_nc_eui2=AeFkaXw9wQwKH-xtlxDN7i0ADvp2IO6jFt2KlXA3PMFBYZBAG6ACmoI5RZCkJmUmCFuQ0PI9A7DYhCbSlgr5F0-VlMGG0mZ8v2I2XxQN4a3Tl7KjJ0e7DFT81susN4AkIbc&_nc_ht=scontent.fcgk3-1.fna&oh=cde8e72bb3294fae36260962bba7db94&oe=5D7F983C" data-plsi="https://scontent.fcgk7-2.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/62482793_622122151631605_7418985735262306304_n.jpg?_nc_cat=108&_nc_eui2=AeFZI_OmUxtD6IzYzjl-eXwAwr8bkh1agcY1djmYy8DixGupHf4K9lmKz9H6FXdWMzCkB3Qrm2QQJ4euccIWEoEbQ3kGeisaadZ2eyDbK1GmqTaz2oHHrmvY7eau2SD4Etg&_nc_ht=scontent.fcgk7-2.fna&oh=22b8063972e9050d35899ade676fceee&oe=5D820676" data-render-location="permalink" href="https://web.facebook.com/photo.php?fbid=622122148298272&set=a.141060346404457&type=3&eid=ARBKG5x1pshnl-UsBb1HW9I_im5Oa_hmO1EJkG0OcUweWyi5ejoE4O6G_nJ0M-SkuqUPz6Kdo_sgF7cG" rel="theater" style="box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.05) 0px 1px 1px; color: #385898; cursor: pointer; display: block; font-family: inherit; position: relative; text-decoration: none; width: 500px;"></a></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<br />
<div class="_5pbx userContent _3576" data-ft="{"tn":"K"}" data-testid="post_message" id="js_6" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; line-height: 1.38; margin-top: 6px; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<div style="font-family: inherit; margin: 0px 0px 6px;">
HIK : HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI<span> </span><br />HARAPAN IMAN KASIH<span> </span><br />Kamis, 06 Juni 2019<br />Hari Biasa Pekan VII Paskah<span> </span><br />Kisah Para Rasul (22:30.23:6-11)<span> </span><br />(Mzm 16:1-2.5.7-8.9-10.11; R: 5a)<br />Yohanes (17:20-26)</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
"Ut omnes unum sint – Become ONE - Supaya semua menjadi satu."</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Inilah salah satu bagian inti doa Yesus: "Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku."</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Ya, beberapa kali dalam doa-Nya, Yesus mendoakan 'supaya kita menjadi satu'. Kesatuan yang dimaksud bukanlah keseragaman karena sebenarnya kesatuan justru terlihat dengan baik di dalam keragaman ("unitas in diversitas").</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Betapa indahnya kesaksian gereja yang satu kudus katolik dan apostolik karena memiliki anggota dari berbagai suku, budaya dan strata sosial (multikultur).</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Lebih lanjut, kesatuan seperti yang Yesus bicarakan dalam doa adalah kesatuan global, mencakup luasnya dunia.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Jadi, bila kita mendengar adanya orang yang terkena bencana, janganlah tinggal diam. Sebagai anggota tubuh Kristus, kita adalah satu dengan orang yang terkena bencana itu.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Maka seharusnyalah kita ikut bermurah hati memberikan bantuan entah berupa Karya yang murah hati, Ucapan yang memberkati atau Doa yang sepenuh hati (Luk 6:36). Dalam bahasa Konsili Vatikan II: "Kita harus bersukacita dengan mereka yang bersukacita, menangis dg mereka yg menangis".</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Disinilah, kesatuan yang diharapkanNya bukan sekadar kesatuan lahiriah tapi kesatuan mesra seperti yang terdapat di dalam hubungan Yesus dan Bapa karena berdasar kasih dan efeknya ialah mendatangkan iman pada orang-orang yang ada di dunia (13:35).</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Jelasnya, perekat persatuan ialah keyakinan bahwa Allah telah banyak mengasihi kita. Kesadaran akan kasih Allah ini membawa kita kepada persekutuan kasih yang terbuka dan diungkapkan di tengah-tengah keseharian hidup dengan sikap positif yang saling memberkati dan mengasihi, melayani dan menghargai.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
"Dari Selat Sunda ke Uluwatu - Walau berbeda kita tetap bersatu."</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
NB:<br />A.<br />“Unitas in diversitas – Bersatu dalam keanekaragaman!"</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Inilah harapan Yesus yang tercermin dalam doanya: "Bapa yg kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tapi juga untuk orang-orang yang percaya kepadaKu oleh pemberitaan mereka, supaya mereka semua menjadi satu."</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Dengan kata lain:<span> </span><br />Yesus menghendaki dan mendoakan agar kita selalu hidup "bersatu padu": harmonisasi - adem ayem tentrem loh jinawi dengan "yang lain": agama-budaya, sesama dan semesta tanpa banyak friksi-emosi dan sensasi.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Adapun persatuan dalam keberagaman ini juga tersirat dalam semboyan bangsa kita, Bhineka Tunggal Ika dan sarat dengan pesan bestari Bung Karno, "bersatu karena kuat dan kuat karena bersatu."</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Tercandra, 3 prasyarat supaya kita selalu bisa mengalami persatuan, antara lain:</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
1."Komunitas":<span> </span><br />Kita mesti punya kelompok yang baik, semacam "CG", "connect group/care group", yang terbuka dan terkembangkan dalam semangat kebersamaan/kolegialitas yang dewasa dan komunikatif, entah karena seminat/sekarakter, seiman/sepekerjaan.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
2."Kapasitas":<span> </span><br />Kita mesti mempunyai kecakapan sikap dalam hidup harian, tahu mana yang benar/salah, tahu prioritas dan kualitas. Hal ini tentunya memerlukan latihan kepekaan hati yang terus menerus diperjuangkan.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
3."Katolisitas":<span> </span><br />Inilah semangat keterbukaan yang bertanggung jawab, kebebasan yang tidak kebablasan. Ini adalah semangat persatuan yang tetap menekankan dimensi iman yang integral, yang tidak terpisah dari tantangan hidup harian tapi tetap membawa "yang insani" dalam dimensi dengan "Yang Ilahi".</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
"Dari kota Batu ke Jepara - Mari kita bersatu dan saling bersaudara."</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
B.<br />"Tremendum et fascinosum - Menggentarkan sekaligus membahagiakan.”</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Inilah sebuah konsep pemikir Jerman, Rudolf Otto dalam bukunya Das Heilege (The Idea of the Holy).</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Dalam buku itu, Rudolf Otto berpendapat bahwa Tuhan tidak dapat didekati dengan pemikiran rasional, sebab Tuhan bukan untuk dipikirkan tetapi untuk dihayati.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Pemahaman Otto dimulai dengan suatu perasaan gentar (tremendum) ketika berhadapan dengan "yang kudus" (numinous) yang nampaknya misterius (misterium), tetapi untuk langkah selanjutnya ternyata yang misterius dan menggentarkan (tremendum) itu sekaligus "menyenangkan" (fascinosum).</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Hari ini, Yesus juga benar-benar menjadi pribadi yang "tremens et fascinans.” Ia benar-benar ilahi sekaligus benar-benar insani.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Secara imani, Dia yang ilahi berkenan turun mendoakan kita semua yang insani ini. Kebaikan hatiNya ini benar-benar menggentarkan sekaligus membahagiakan kita, bukan? Kebaikan dan ketulusan cinta dan perHATIanNya membuat diriNya benar-benar hadir dan mengalir dalam keseharian dan pergulatan kita.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Adapun tiga buah inti doa yang dikatakan Yesus kepada Bapa, yakni:`</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
1. Kemuliaan:<span> </span><br />"Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku". Ia bermurah hati memberikan kemuliaan kepada kita.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Sejak dibaptis, kita mendapat karunia dan diangkat menjadi anak-anak Allah yang mulia, maka sudah sewajarnya juga, cara hidup yakni pikiran perkataan dan terlebih perbuatan kita mencerminkan kemuliaan sebagai anak-anak Allah yang sudah diselamatkan.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Disinilah orang di daratan Eropa pernah berkata, “noblisse oblisse” , yang bisa diartikan bahwa “nama/status” yang mulia sekaligus mengandung kewajiban untuk juga “bersikap dan bertingkah laku” dengan mulia: dewasa dan tidak lagi kekanak-kanakan, Kristussentris dan tidak lagi egosentris, menjadi berkat dan tidak lagi menjadi “batu sandungan” buat yang lain</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
2.Kebersamaan:<span> </span><br />”Aku mau supaya di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku". Ia menghendaki agar kita senantiasa mengupayakan kebersamaan denganNya, yakni menjadi “satu communio” denganNya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Hal ini bisa jadi diupayakan dengan pelbagai reksa rohani (entah pribadi/bersama), maupun tindakan sosial dan karya karya jasmani kita yang jelas menghadirkan Kristus dalam setiap gerak polah keseharian hidup kita: “Qualis rex, talis grex-Seperti hal rajanya, demikian pula rakyatnya”.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
3. Kesatuan:<span> </span><br />“Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau ya Bapa ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau.” Ia menghendaki adanya persatuan yang sungguh sejati, bukan sekedar basa-basi. Harapan adanya kesatuan hati yang sepenuh hati inilah yang membuatNya berkenan mendoakan kita.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
De facto, bukankah dunia kita penuh dengan ruang dan potensi perpecahan dan praktek adu domba? Marilah kita senantiasa belajar memaknai secara integral tentang arti iman menjadi anggota Gereja yang bukan hanya “Kudus”, “Katolik” dan “Apostolik” tapi juga Gereja yang “Satu”, yang tentunya kesatuan ini bisa dimulai dari perjumpaan dengan keluarga dan tetangga kita bukan?</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Disinilah menjadi benar kata Hamzah Kamturi, “saya sudah keliling kemana-mana mencari Tuhan, dan Tuhan ternyata cukup ditemui di dalam rumah, yah sebuah rumah bersama ketika kita bisa merasa bersatu dengan Tuhan dan semua sesama yang tinggal dalam rumah itu.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
“Ikan louhan ikan pari - Berkat Tuhan melimpah setiap hari.”</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
C.<br />“Homo est animal loquens – Manusia adalah makhluk yang berkomunikasi.”</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Inilah sebuah kesadaran bersama dengan komunikasi Yesus dalam doa kepada Bapa-Nya pada bacaan hari ini. Komunikasi sendiri adalah sebuah tindakan nyata khas manusia yang berasal dari bahasa latin, “communicare’ yang berarti “berbagi.”</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Adapun Gereja memiliki empat pilar pokok tindakan komunikasinya yang saya sebut ‘LKMD’, yakni: ibadat (Liturgia), persekutuan (Koinonia) serta pengajaran iman (Kerygma), kesaksian (Martyria) serta pelayanan (Diakonia).</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Hasil sebuah komunikasi sendiri adalah terciptanya gereja atau masyarakat yang komunikatif.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Adapun perangkat nilai supaya kita bisa menjadi komunitas yang komunikatif adalah “LOTIS.” Lotis itu sendiri adalah aneka buah, semacam rujak. Yah, sebuah keragaman yang menyegarkan. Unitas in Diversitas!</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Disinilah, setiap pribadi menyumbang rasanya. Seperti panggilan Samuel, Yeremia, Yesaya, mereka dipanggil secara pribadi tapi mereka sekaligus dipanggil juga dalam kesatuan dalam sebuah komunitas, seperti jemaat perdana, kelompok dua belas atau gereja awal.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Sekarang apa nilai yang terkandung dalam filosofi “Lotis” tersebut?</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
1. Loving: Mencintai<br />Kata Rasul Paulus, ada trilogi penting bagi orang Kristiani yakni ”HIK-Harapan Iman dan Kasih”. Yang terbesar adalah Kasih, karena Kasih mengalirkan kebaikan dan itulah loving!</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
2. Transforming: Mengubah<br />Suatu perubahan dari dalam. Itulah transformasi! Ketika Stefanus dihukum rajam, terdapatlah seorang pemuda bernama Saulus menjadi saksi dari kekejaman itu dan menyetujuinya. Tak ada yang mengira bahwa nantinya Saulus yang berubah menjadi Paulus karena mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus itu mengalami sendiri sakitnya dihukum rajam ketika mewartakan Injil di Listra, meskipun dia tidak sampai mati</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Yah, Gereja menjadi hadir dan mengalir ketika semuanya mau berubah menjadi lebih baik, ber-‘aggiornarmento”. Dalam bahasa Latin tepatlah apa kata pepatah “ecclesia semper reformanda-gereja selalu diperbarui, atau dalam bahasa Karl Rahner: “church in permanent genesis”</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
3.Serving: Melayani<br />Salah satu tujuan Yesus hadir adalah menciptakan persatuan. Dan, secara sederhana, mengacu pada aneka surat Rasul Paulus, ada tujuh alasan teologis mengapa kita mesti menjaga persekutuan kita dengan Tuhan dan segenap umat beriman, al:</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
- Kita disalibkan bersama dengan Dia (Rom 6: 6)<span> </span><br />- Kita hidup bersama dengan Dia (Rom 6: 8)<span> </span><br />- Kita dibangkitkan bersama dengan Dia (Kol 2:12)<span> </span><br />- Kita dihidupkan bersama dengan Dia (Kol 2:13)<span> </span><br />- Kita dimuliakan bersama dengan Dia (Rom 8: 17)<span> </span><br />- Kita menjadi ahli waris bersama dengan Dia (Rom 6:17)<span> </span><br />- Kita memerintah bersama dengan Dia (II Tim 2:12)</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Soal persekutuan/persatuan ini bukan hanya menjadi perhatian Paulus, Yesus sendiri dalam kesatuannya dengan Allah Bapa dan Allah Roh Kudus, mendambakan Gereja dan para muridNya untuk senantiasa bersatu.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Lihatlah sebuah doa Yesus untuk para muridnya yang menjadi bacaan injil hari ini, terdapat sebuah kalimat yang dikatakan oleh Yesus, “ut omnes unum sint – semoga mereka semua menjadi satu.” Doa Yesus ini jelas diperuntukkan bagi para murid di masa datang, termasuk kita sekalian.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Tema-tema kunci dari doa adalah: kesatuan, kemuliaan, kasih, yang masing-masing ditempatkan pada dua level. Level pertama adalah antara Yesus dan Bapa (ilahi), level kedua adalah dikomunikasikannya hubungan Yesus-Bapa itu kepada manusia. Kesatuan-kemuliaan- dan kasih ilahi tersebut diberikan kepada manusia sebagai sebuah karunia, yang bukan hanya memberi efek keselamatan tetapi juga berfungsi sebagai teladan.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Jelasnya setiap orang juga mendambakan persatuan dan kesatuan. Lihatlah semboyan bangsa kita yakni Bhineka Tunggal Ika, dasar Negara yakni Pancasila, motto perjuangan kita yakni Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh, atau lagu ketika kita merayakan Sumpah Pemuda yakni “Satu nusa satu bangsa satu bahasa kita…..”</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Seperti Tuhan yang menginginkan persatuan, kitapun juga diajak untuk menciptakan persatuan, dan Tuhan telah memberikan jalan mudahnya yakni dengan saling melayani, bukan melulu harus dalam kata dan tindakan, tapi terlebih juga dalam doa yang benar benar tulus.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
“Beli sepatu di Pasaraya – Mari kita selalu bersatu dan bersaudara.”</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
D.<br />Doa untuk Kesatuan Umat Kristen (Puji Syukur 177)</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Bapa yang maha pengasih dan penyayang, menjelang akhir hidup-Nya, Yesus berdoa bagi para murid-Nya, “Semoga mereka semua bersatu, seperti Engkau, ya Bapa, ada dalam Aku dan Aku dalam Dikau; supaya mereka juga bersatu dalam Kita, agar dunia ini percaya bahwa Engkau mengutus Aku.”</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Maka kami mohon ya Bapa: semoga semua orang Kristen bersatu padu dan giat mengusahakan kesatuan. Semoga seluruh pemimpin umat-Mu semakin menyadari perlunya kesatuan. Musnahkanlah sandungan akibat perpecahan umat Kristen. Semoga persatuan umat Kristen merupakan sumber perdamaian, dan tanda kasih Kristus bagi seluruh umat manusia.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Bapa, Tuhan Yesus Kristus telah bersabda kepada para rasul, “Damai Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu”: Janganlah Kaupandang dosa-dosa kami, melainkan kepercayaan umat-Mu, dan berikanlah damai serta persatuan kepada kami sesuai dengan kehendak-Mu.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Pandanglah kawanan domba Yesus. Semoga semua, yang telah dikuduskan oleh satu pembaptisan, dipererat pula oleh persatuan iman dan ikatan kasih. Buatlah kami semua menjadi satu kawanan dengan Yesus sendiri sebagai satu-satunya Gembala, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala abad. Amin</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
E.<br />Kutipan Teks Misa<span> </span><br />"Meski kami orang Kristen dibunuh dengan pedang ataupun disiksa dengan belenggu dan api, kami tidak akan murtad dari iman kami." --- St Yustinus</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
“Roh Kudus mengubah watak orang, di mana Ia datang bersemayam dan membentuk hidupnya secara baru” (St. Sirilus dari Aleksandria)</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
DOA NOVENA ROH KUDUS LIHAT DI PUJI SYUKUR MULAI NOMOR. 90</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Antifon Pembuka (lih. Ibr 4:16)<br />Marilah kita menghadap takhta kasih karunia dengan penuh harapan untuk memperoleh rahmat dan mendapat pertolongan pada waktunya. Alleluya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
With boldness let us approach the throne of grace, that we may receive mercy and find grace as a timely help, alleluia.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Doa Pagi<br />Allah Bapa Mahabaik, Putra-Mu telah Kauutus mendatangi kami, mencari yang tersesat jalannya. Semoga mata kami terbuka terhadap yang baik. Ajarilah kami mendengarkan sabda pengampunan-Mu. Tabahkanlah hati kami bila semangat kami mengendor dan ingatkanlah kami akan keagungan karya-Mu dengan penuh rasa syukur. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Paulus menghadapi tantangan besar ketika dia ditangkap di Kota Yerusalem. Dia mampu memberikan kesaksian dengan sangat berani di tengah-tengah Mahkamah Agama. Rupanya Roh Allah sendiri menyertai Paulus dan menyatakan kepadanya bahwa kesaksian semacam itu juga harus dikerjakan Paulus sampai di Kota Roma.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (22:30.23:6-11)<span> </span><br />"Hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Setelah Paulus ditangkap di Kota Yerusalem, kepala pasukan ingin mengetahui dengan teliti apa yang dituduhkan orang-orang Yahudi kepada Paulus. Karena itu ia menyuruh mengambil Paulus dari penjara dan memerintahkan supaya imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama berkumpul. Lalu ia membawa Paulus dari markas dan menghadapkannya kepada mereka. Paulus tahu bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki dan sebagian termasuk golongan orang Farisi. Oleh karena itu ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya, “Hai Saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharapkan kebangkitan orang mati.” Ketika Paulus berkata demikian, timbullah perpecahan antara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki, dan terbagi-bagilah orang banyak itu. Sebab orang-orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan, dan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya. Maka terjadilah keributan besar. Beberapa ahli Taurat dari golongan Farisi tampil ke depan dan membantah dengan keras, katanya, “Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada orang ini! Barangkali ada roh atau malaikat yang telah berbicara kepadanya.” Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut, kalau-kalau mereka akan mengoyak-ngoyak Paulus. Karena itu ia memerintahkan pasukan supaya turun ke bawah dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka lalu membawanya ke markas. Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisi Paulus dan berkata kepadanya, “Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.”</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840<br />Ref. Jagalah aku, ya Tuhan, sebab pada-Mu aku berlindung.<br />atau Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.<br />Ayat. (Mzm 16:1-2.5.7-8.9-10.11; R: 5a)<br />1. Jagalah aku ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku, Engkau bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku."<br />2. Aku memuji Tuhan yang telah memberikan nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.<br />3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tentram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.<br />4. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Allah, jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Bait Pengantar Injil<br />Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.<br />Ayat. (Yoh 17:23)<br />Semoga mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Yesus berdoaa bagi semua orang yang percaya kepada-Nya oleh pemberitaan para murid. Yesus memberikan kepada mereka kemuliaan supaya mereka sempurna menjadi satu agar dunia tahu bahwa Bapalah yang mengutus Yesus dan mengasihi mereka.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (17:20-26)<span> </span><br />"Supaya mereka sempurna menjadi satu."</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut-Nya, “Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu. Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku, supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku, dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Demikianlah Injil Tuhan<br />U. Terpujilah Kristus.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Renungan<span> </span><br />Doa Yesus mencakup semua orang percaya, termasuk orang yang percaya karena pemberitaan kita. Semua yang percaya harus bersatu tapa memandang suku, bangsa, bahasa, warna kulit. Pengikut Yesus hendaknya bersatu seperti persatuan Yesus dengan Bapa-Nya. Ini syarat utama untuk membuat dunia bertobat dan percaya akan perutusan Yesus. Ini juga syarat agar orang yang percaya ada dalam cakupan cinta Bapa. Sadarkah aku akan cinta Bapa tanpa syarat ini?</div>
<div style="display: inline; font-family: inherit; margin: 6px 0px 0px;">
Doa Malam<br />Allah, Bapa umat manusia, Engkau selalu memihak kaum papa miskin dan menyanggupi pertolongan kepada kaum tertindas. Perkenankanlah kami selalu berada di tengah-tengah kaum penderita dan tertindas agar dapat menemukan Dikau di situ dan terhitung sebagai kaum papa penderita. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.</div>
</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-49349640115936223952019-06-20T21:57:00.000+07:002019-06-20T21:57:08.196+07:00Senin, 03 Juni 2019 <div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK : HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI<br />HARAPAN IMAN KASIH</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Senin, 03 Juni 2019<br />Peringatan Wajib St. Karolus Lwanga, dkk Martir<br />Kisah Para Rasul (19:1-8)<br />(Mzm 68:2-3.4-5ac.6-7ab)<br />Yohanes (16:29-33)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Magnificat anima mea Dominum – Jiwaku mengagungkan Tuhan.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu judul buku saya yang diterbitkan Kanisius, yang dalam bahasa lengkapnya berbunyi: "Magnificat anima mea Dominum. Et exsultavit spiritus meus in Deo salvatore meo - Jiwaku memuliakan Tuhan<br />Dan hatiku bergembira karena Allah juruselamatku."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah juga keyakinan iman ketika hidup diyakini sebagai penyelenggaraan ilahi bahkan ketika terasa berat dan gersang, ditinggalkan dan ditanggalkan oleh banyak orang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus sendiri pernah mengalami hidup yang berat dan gersang. Namun Ia kuat karena Bapa tdk meninggalkanNya: "Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan dan meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku" (Yoh 16:32).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kesadaran ini menguatkanNya bahkan mendorongNya untuk tetap bersyukur dan bergembira. Dengan kata lain : Kita juga diajak untuk selalu hidup dengan penuh syukur dan sukacita karena Allah tak pernah membiarkan kita sendirian.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya, sebagai org beriman tentulah kita lebih percaya kepada Allah daripada kepada dunia, karena sejatinya kita datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Jika kita harus menderita penganiayaan selama hidup dunia ini, hendaknya tidak berkecil hati: 'Kuatkan hatimu, Aku telah mengalahkan dunia!' Allah senantiasa menyertai dan mendampingi kita, bahkan berkarya dalam diri kita yang lemah dan rapuh ini, maka bersama dan bersatu dengan Allah kita juga akan mampu 'mengalahkan dunia'.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lebih lanjut, mengacu pada bacaan 1: "Turunlah Roh Kudus dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh" (Kis 19:5). Jelaslah, dg sakramen baptis dan krisma, kita juga telah menerima anugerah Roh Kudus, maka kitapun diharapkan “berkata-kata dan bertindak dalam "bahasa roh”, yakni dijiwai oleh buah-buah Roh Kudus: "kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri" (Gal 5: 22-23).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Main gitar di Pantai Kuta - Janganlah gentar tetaplah bersukacita."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Viam Iesus eligamus. Via est laborata, sed via quae ad pacem ducat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Let us choose the way of Jesus. It is a way that demands effort, but the way that brings peace.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Marilah kita memilih cara Yesus. Cara Yesus adalah cara yang menuntut usaha, tetapi cara yang membawa kedamaian.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.<br />"Viator mundi - Peziarah dunia."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu pokok yang saya kenangkan ketika menyaksikan pembukaan acara "live-in" anak-anak beserta guru SMA Ursulin Solo di Gereja St Maria Fatima Sragen tiga tahun lalu. Mereka belajar untuk"nyantrik" dan tinggal bersama dengan warga sekitar di setiap stasi untuk menemukan pengalaman hidup yang membuatnya tidak mudah patah tapi mempunyai kualitas iman yang mendalam.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengacu pada bacaan hari ini yang mengatakan pesan Yesus bahwa, "Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku" (Yoh 16:32) mengajak kita sebagai "homo viator/manusia peziarah"" untuk bisa tetap berdiri tegak di tengah badai kehidupan dan peziarahan dunia ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
St. Paulus memberi kesaksian "Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata dalam tubuh kami" (2 Kor 4:8-10).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain: Kita diajak untuk menjadi seorang peziarah yang memiliki beberapa daya iman, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."Berpengharapan":<br />Kita diajak untuk tidak mudah berputus asa tapi selalu mempunyai keyakinan bahwa esok akan lebih ceria: "ada pelangi setelah hujan" dan "badai pasti berlalu".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2."Beriman":<br />Kita diajak untuk meyakini bahwa tidak ada sesuatu yang kebetulan, disadari adanya penyelenggaraan ilahi dan pemaknaan iman dalam setiap pergulat geliatan hidup harian kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3."Berdaya tahan":<br />Di tengah banyak badai kehidupan, kita diajak untuk selalu berjuang bertahan sekaligus memurnikan iman kita dengan lebih dewasa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Naik delman bareng si Johan - Miliki iman yang berdaya tahan."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />Madah Ibadat Harian<br />03 Juni 2019<br />PERINGATAN S.KAROLUS LWANGA DKK, MARTIR</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Allah, bersegeralah menolong aku<br />Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu<br />Kemuliaan<br />Alelulya</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH IBADAT BACAAN<br />Kawan sekalian mari melambungkan<br />Nyanyian pujian untuk memulyakan<br />Angkatan pahlawan yang tak terkalahkan<br />Rela mati demi Tuhan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mereka dihina dibenci dunia<br />Akhirnya disiksa hingga tak bernyawa<br />Namun sesungguhnya mereka berjaya<br />Hidup mulya selamanya</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sungguh mengagumkan semangat pahlawan<br />Yang tak tergoncangkan di tengah siksaan<br />Dimana gerangan sumber ketabahan<br />Jika bukan dalam Tuhan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Terpujilah Bapa Allah mahaesa<br />Terpujilah Putra penebus dunia<br />Yang mengutus RohNya di tengah Gereja<br />Untuk selama-lamanya<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH IBADAT PAGI<br />Marilah kita bernyanyi<br />Dengan gembira memuji<br />Kejayaan para kudus<br />Yang dibunuh demi Kristus</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berkat imannya yang kuat<br />Dan dibantu oleh rahmat<br />Mereka bertekad bulat<br />Setya sampai akhir hayat</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Meskipun diancam maut<br />Tidaklah mereka takut<br />Sebab Tuhan mendampingi<br />Dengan kuasa ilahi</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mari mohon pada Tuhan<br />Agar kita digabungkan<br />Pada rombongan pahlawan<br />Sepanjang segala zaman<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH IBADAT SIANG<br />Marilah kita bernyanyi<br />Bagi penebus ilahi<br />Dengan iman dan harapan<br />Penuh cinta yang bertahan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sambil mohon dibebaskan<br />Dari tipu daya lawan<br />Agar selalu setia<br />Dalam mengabdi sesama</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Terpujilah Allah Bapa<br />Bersama Putra tercinta<br />Yang memperoleh Roh suci<br />Pembaharu muka bumi<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
BACAAN PILIHAN<br />Selama kita hidup di dunia ini, tidak mungkin kita luput atau bebas dari penderitaan dan godaan.<br />Oleh sebab itu, tertulislah dalam Kitab Ayub, “Hidup manusia di dunia adalah suatu pergumulan” (bdk. Ayb 7:1).<br />Oleh karena itu, setiap orang wajib waspada terhadap godaan-godaan dan berjaga-jaga serta berdoa agar setan yang tidak pernah tidur, melainkan berkeliling serta mencari siapa yang dapat ditelannya (bdk. 1 Ptr 5:8) tidak mendapat kesempatan untuk memperdayakannya.<br />Tidak ada seorang pun yang sempurna dan suci sehingga tidak pernah digoda.<br />Tidak mungkin kita bebas sama sekali dari godaan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DOA<br />Ya Tuhan Allah, kami mohon semoga hamba-hambaMu ini tetap sehat jiwa raganya.<br />Jauhkanlah kedukaan di dunia dan kurniakanlah kesukaan di surga berkat bantuan santa perawan Maria.<br />Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />"MONK - MISSION - MERCY"<br />APOGHTEMATA PATRUM.<br />(SABDA PARA BAPA "PADANG GURUN", RJK)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
81.<br />Berhati-hatilah akan mulutmu, dan terutama akan pikiranmu; jangan biarkan pikiran-pikiran jahat menguasaimu.<br />Jangan mulutmu mengucap sesuatu yang dapat melukai saudaramu, tetapi ucapkanlah kata-kata yang memberi penghiburan, memberi semangat dan harapan.<br />Adalah dari kata-katanya, kita mengetahui bagaimana batin seseorang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
+ Elder Ephraim of Philitheou</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
82.<br />Kau ingat bagaimana dulu diajari menulis.<br />Ibumu meletakkan pensil pada tanganmu, lalu meletakkan tanganmu dalam tangannya, dan menggerakkannya.<br />Karena kau tak tahu apa yang harus kau lakukan, kau membiarkan dan menyerahkan seluruh tanganmu kepadanya.<br />Seperti itulah mempercayakan kepada kuasa Allah di dalam hidup kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
- Metropolitan Anthony Bloom</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
83.<br />Amma Theodora menuliskan kwalitas ini untuk dimiliki seorang pengajar :<br />- tidak memiliki keinginan mendominasi.<br />- tidak angkuh dan sombong.<br />- tidak terpengaruh oleh pujian, sanjungan atau hadiah-hadiah.<br />- mampu mengontrol keinginannya sendiri.<br />- tidak lekas marah.<br />- sabar, lemah lembut dan rendah hati.<br />- tidak terikat politik.<br />- mengasihi jiwa - jiwa.<br />Hai engkau yang mengajar orang lain, tidakkkah kau mengajar dirimu sendiri ?<br />Roma 2.21</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
- Wisdom of the Fathers</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
84.<br />Di waktu engkau sedang mengingat Tuhan, lipat gandakanlah doamu, agar ketika engkau sedang melupakanNya, Ia mengingatmu.<br />- St. Mark the Ascetic.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
85.<br />Terutama bagi mereka yang terpanggil untuk hidup suci, kegembiraan adalah hal yang utama.<br />Karena tak ada yang lebih merusak jiwa, selain dari kesedihan hati.<br />+ Santo Bruno.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
86.<br />Bahkan bila kita terjatuh seratus kali dalam sehari, itu tidak apa-apa.<br />Kita harus tetap bangun setiap kalinya dan terus melangkah menuju Allah tanpa menengok ke belakang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
+ Elder Thaddeus of Vitovnica</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
87.<br />Tak perlu selalu terburu- buru dalam melangkah.<br />Lihatlah ke depan dan berdoa di dalam hati :<br />Tuhan, jagalah aku dan sembunyikan aku di bawah bayangan dan naungan sayapMu.<br />O Tuhan, sucikan aku, bersihkan aku, berilah aku keselarasan, keindahan, pengertian, dan terangMu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
88.<br />Abba Mathois mengatakan<br />"Semakin kita dekat dengan Tuhan, semakin jelas kita melihat bahwa kita ini pendosa.<br />Nabi Yesaya melihat Tuhan, dan ia mengerti betapa malang dan kotor dirinya sendiri."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
89.<br />Menyangkal diri sendiri, berarti<br />melenyapkan kebiasaan buruk seseorang;<br />mencabut akar di hati yang terikat pada dunia;<br />tidak menyambut akal atau niat buruk;<br />menolak pikiran jahat;<br />tidak menginginkan sesuatu yang bersifat cinta diri,<br />namun melakukan semua hal demi cinta kepada Allah.<br />+ St. Innocent of Alaska</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
90.<br />Kita tidak dapat menjamin perasaan dan kasih dari manusia, pun dari mereka yang ada di dalam hidup kita.<br />Kita juga tidak dapat memastikan ketulusan mereka dalam setiap situasi, ataupun keyakinan bahwa mereka akan terus mengasihi kita, karna kita tahu, manusia bisa mudah meninggalkan cinta, bahkan cinta pertamanya.<br />Namun hanya Tuhanlah, hanya Dia lah pemilik hati yang tak perlu diragukan cintaNya dan terjamin ketulusanNya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
+ Paus Shenoula</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
91.<br />Tak ada seorang pun, yang pada saat terbaring di ranjang ajalnya, pernah menyesal telah menjadi seorang Katolik.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
+ St. Thomas More.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
92.<br />Adakah yang lebih dibutuhkan manusia selain daripada Allah dan cinta Ilahi-Nya ?<br />Dia adalah harta kita, kekayaan kita, makanan dan minuman kita, pakaian kita dan tempat perlindungan kita, kesehatan kita dan kekuatan kita, kegembiraan dan sukacita kita, harapan kita dan keyakinan kita.<br />Berusahalah untuk menemukanNya, anakku.<br />Jika engkau menemukan Allah yang tunggal, hal itu sudah cukup bagimu;<br />engkau akan mendapatkan lebih banyak sukacita di dalam Dia daripada jika engkau mendapatkan seluruh dunia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
+ St. Theodora of Alexandria</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
93.<br />Dalam segala hal;<br />niat awal, keinginan, dan usaha, harus datang dari dirimu sendiri.<br />Tuhan akan menyediakan kekuatan yang kau butuhkan, dan memberi hasilnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
+ St. Paisios dari Gunung Athos</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
94.<br />Jadilah rendah hati, dan kau akan benar- benar tinggal di dalam "kedamaian orang kristiani".<br />"Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu.<br />Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu."<br />-Yoh 14.27<br />Inilah alasan utama Allah datang ke dunia, untuk memberi kepada dunia, damaiNya, -hartaNya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
- Archbishop Seraphim of Bogucharsk</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
95.<br />Mengertilah ini dengan baik :<br />Selalu ada sesuatu yang kudus,<br />sesuatu yang ilahi tersembunyi dalam setiap situasi dan hal-hal sehari-hari yang paling biasa, dan adalah tergantung pada tiap diri kita sendiri untuk menemukan dan menyadarinya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
+ St. Josemaria Escriva</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
96.<br />Ia mengetahui masalah-masalahmu dan kebutuhan-kebutuhanmu.<br />Ia mengikuti peperangan-peperanganmu dengan setan, dan hubungan-hubunganmu dengan orang lain, dan perasaan-perasan terdalam dirimu.<br />Ia sungguh memahami keadaanmu, dari setiap sudut, segala kesukaran yang kau temui dan bangkitnya musuh, yang nyata dan tersembunyi.<br />Ia mendengar doa-doamu dan mendengar rintihanmu, dan Ia tahu kegetiran jiwamu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
+ Pope Shenouda III</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
97.<br />Kau tidak dapat pergi ke surga sambil membenci seseorang.<br />Mengampunilah, sekarang.<br />Menyayangilah, sekarang.<br />Bersabarlah, sekarang.<br />Bersyukurlah, sekarang.<br />Cintai Yesus dan Maria, sekarang.<br />Terimalah kehendak Tuhan, sekarang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
+ Mother Angelica</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
98.<br />Segala yang kita lakukan, bahkan menyapu lantai, memotong sayuran, menyiangi kebun, menunggui orang sakit, setiap tindakan kecil dan sederhana bisa menjadi doa, bila dipersembahkan kepada Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
+ St. Martin de Porres</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
99.<br />God Is Love.<br />Allah adalah kasih.<br />Jika Allah adalah kasih, maka Allah dapat kita jumpai dalam semua hal yang kita kasihi dan sayangi, -dari sahabat-sahabat, kekasih, anak-anak kita, sampai kepada matahari terbit dan bunga-bunga, binatang-binatang, musik yang kita sukai, puisi yang kita nikmati, angin sepoi dan sinar matahari yang kita sukai, gunung dan pemandangan indah yang menarik hati kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jika kita melihatNya dengan cara pandang ini, kita menyingkirkan gambaran Allah sebagai hakim besar di angkasa, sebagai pengintai kesalahan-kesalahan kita di kamar tidur, sebagai pembalas yang menghancurkan yang lain, atau Allah sebagai penguasa yang berkuasa penuh atas yang lebih lemah, karena ini bukanlah gambaran "Allah adalah kasih".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
100.<br />Untuk mendapat pertolongan Allah, seorang harus memiliki keinginan untuk berjuang.<br />Berjuang artinya, seorang harus berusaha untuk mengalahkan kelemahannya sendiri.<br />Jika Allah melihat ada sedikit kesungguhan niat dan usaha, Ia akan menyediakan pertolongan berlimpah untuknya, Ia akan mengirimkan rahmatNya dengan besar.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
+ St. Paisios dari Mount Athos</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
D.<br />Kutipan Teks Misa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Roh Kudus hadir pada setiap orang sepenuhnya dan sepenuhnya Ia hadir di mana-mana." (St. Basilius Agung)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kalau dalam daur tahunan, Gereja merayakan peringatan akan para martir dan para kudus yang lain, maka ia "mewartakan misteri Paska" di dalam mereka, "yang telah menderita dan dimuliakan bersama Kristus. Gereja menyajikan kepada kaum beriman teladan mereka, yang menarik semua orang kepada Bapa melalui Kristus, dan karena pahala-pahala mereka Gereja memohonkan karunia-karunia Allah" (SC 104) Bdk. SC 108 dan 111. (Katekismus Gereja Katolik, 1173)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Keb 3:6-7, 9)<br />Emas dalam dapur api diperiksalah mereka oleh-Nya, lalu diterima bagaikan korban bakaran. Maka pada waktu pembalasan mereka akan bercahaya, dan laksana bunga api berlari-larian di ladang jerami. Orang yang telah percaya pada Allah akan memahami kebenaran, dan yang setia dalam kasih akan tinggal pada-Nya. Sebab kasih setia dan belas kasihan menjadi bagian orang-orang pilihan-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
As gold in the furnace, the Lord put his chosen to the test; as sacrificial offerings, he took them to himself; and in due time they will be honored, and grace and peace will be with the elect of God.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
atau</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mereka itulah orang suci yang jaya berkat darah Anak Domba. Hidup tidak mereka sayangi, maut tidak mereka takuti. Sebab itu mereka jaya bersama Kristus selama-lamanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pengantar<br />Karolus Lwanga adalah seorang pelayan di istana raja Muanga, di Uganda, Afrika. Sebagai seorang Katolik, Karolus giat membawa teman-temannya kepada Yesus. Aksinya ini, menyebabkan ia bersama 21 temannya dibunuh dengan dilemparkan ke dalam kobaran api pada 3 Juni 1886. Pada 6 Juni 1920 ia bersama teman-temannya dibeatifikasi dan pada 18 Oktober 1964 Paus Paulus VI menggelari mereka sebagai santo dan martir.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa, Tuhan panenan, Engkau memberkati darah para saksi iman menjadi benih yang menumbuhkan umat baru. Semoga ladang Gereja-Mu di Afrika, yang sudah disiram dengan darah Santo Karolus Lwanga dan teman-temannya membuahkan panenan berlimpah. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (19:1-8)<br />"Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ketika Apolos masih berada di kota Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman Asia, dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid. Katanya kepada mereka, “Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?” Akan tetapi mereka menjawab dia, “Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus.” Lalu kata Paulus kepada mereka, “Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?” Jawab mereka, “Dengan baptisan Yohanes.” Kata Paulus, “Baptisan Yohanes adalah baptisan tobat, dan Yohanes sendiri berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian daripadanya, yaitu Yesus.” Ketika mendengar hal itu, mereka memberi diri dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa Roh dan bernubuat. Jumlah mereka adalah kira-kira dua belas orang. Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ dan mengajar dengan berani. Lewat pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan<br />Ref. Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah.<br />Ayat. (Mzm 68:2-3.4-5ac.6-7ab)<br />1. Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya, orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapan-Nya. Seperti asap hilang tertiup, seperti lilin meleleh di depan api, demikianlah orang-orang fasik binasa di hadapan Allah.<br />2. Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukaria. Bernyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi nama-Nya! Nama-Nya ialah Tuhan!<br />3. Bapa bagi anak yatim dan pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil<br />Ref. Alleluya<br />Ayat. (Kol 3:1)<br />Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:29-33)<br />"Kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata bahwa akan tiba saat-Nya bahwa Ia tidak lagi berbicara dengan memakai kiasan. Maka para murid berkata kepada Yesus, “Lihat, sekarang Engkau berkata-kata terus terang dan Engkau tidak memakai kiasan. Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah.” Jawab Yesus kepada mereka, “Percayakah kamu sekarang? Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan, masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah Injil Tuhan<br />U. Terpujilah Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Kepada para murid-Nya Yesus memberikan wejangan mengenai apa yang akan terjadi atas para murid-Nya, khususnya bagaimana mereka akan menderita karena menjadi pengikut-Nya. Bahkan ada pula murid yang menyatakan menjadi pengikut-Nya, namun akan meninggalkan Dia karena situasi sulit dan berat. Salah satu pengikut Kristus yang mengalami tantangan besar karena menjadi pengikut Kristus dan mewartakan Dia adalah Paulus. Namun demikian, usahanya tidak gagal. Di Efesus hidup dan pelayanannya membawa berkat berupa hasil yang baik. Banyak orang menjadi percaya akan Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengalami tantangan dan kesulitan karena menjadi pengikut Yesus adalah bagian dari hidup beriman. Tantangan itu datang bukan hanya dari luar, tetapi juga dari dalam diri. Selalu ada kecenderungan, entah kuat entah tidak untuk bersikap dan berlaku lain dari kehendak Tuhan. Tidak sedikit orang Katolik yang tahu tentang ajaran Gereja Katolik, namun tidak mampu melaksanakannya dengan baik dengan bermacam alasan. Mengungkapkan iman dengan mengikuti perayaan Ekaristi atau ibadat yang tidak sulit untuk dilakukan pun dirasa berat. Tidak sedikit orang Katolik yang tidak lagi dengan teratur mengikuti perayaan Ekaristi pada hari Minggu yang sebenarnya diwajibkan oleh Gereja. Tantangan lain adalah adanya kesenjangan yang jelas antara ketekunan beribadat dengan praktik hidup sehari-hari. Orang yang dikenal tekun beribadat dar! menampakkan kesalehan dalam hal itu, tetapi mengalami kesulitan dalam hidup bersama dan berelasi dengan sesama.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berbagai tantangan baik yang jelas maupun samar-samar, berupa godaan yang menarik pada zaman ini, semakin menyulitkan banyak orang beriman Katolik untuk menghidupi imannya dengan tekun dan baik. Dunia yang mendewakan uang dan harta benda menggoda banyak orang untuk berfokus padanya. Segala usaha dan perjuangan hidup terarah pada pengumpulan uang dan harta benda demi kenyamanan hidup. Pendewaan uang itu akan menyuburkan kecenderungan mementingkan diri, sehingga kepentingan sesama, Gereja, dan masyarakat terabaikan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Betapa makin banyaknya orang Katolik yang dengan mudah meninggalkan iman Katoliknya karena mendapat pasangan beda agama dan kepercayaan. Mengikuti agama calon pasangan lebih diutamakan daripada mengajak calon pasangan untuk mengikuti Kristus. Tidak sedikit pasangan yang diberi dispensasi menikah beda agama akhirnya tidak bisa mempertahankan imannya. Ada pula orang Katolik yang merasa terhambat kariernya karena imannya, akhirnya memilih untuk berpindah kepercayaan demi kelancaran kariernya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pengikut Kristus tidak bisa lepas dari tantangan. Karena itu, amat perlu bagi setiap orang beriman Katolik untuk selalu siap menghadapi tantangan baik dari dalam maupun dari luar dirinya. Dengan demikian, ketika tantangan datang bisa segera mengenalinya sebagai konsekuensi dan bagian dari hidup beriman dan tahu apa yang mestinya dilakukan. Santo Karolus Lwanga dan teman-temannya menghadapi tantangan besar, namun tetap setia sampai mati sebagai martir.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Yoh 14: 18; 16: 22)<br />Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu, demikianlah firman Tuhan; Aku akan datang lagi, dan hatimu akan bersukacita, alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
I will not leave you orphans, says the Lord; I will come to you again, and your heart will rejoice, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Tuhan Yesus, menderita dengan rela demi kebahagiaan di mana yang akan datang, tidaklah mudah. Namun, Engkau mengetahui isi lubuk hati kami yang paling dalam. Kuatkanlah hati kami agar mampu menerima kenyataan hidup ini dengan lapang hati sembari senantiasa terbuka akan penyertaan-Mu. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
E.<br />Novena Roh Kudus<br />Hari Keempat : Senin, 3 Juni 2019<br />Roh Nasehat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
VENI VENI VENITE, O SANCTE SPIRITU<br />DATANG DATANG DATANGLAH<br />O ROH MAHA KUDUS.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini; semoga kami selalu melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
===<br />Datanglah Roh Kudus, Roh kebenaran, Engkaulah upah untuk Para Kudus, penghibur jiwa, cahaya dalam kegelapan, harta bagi yang miskin, dambaan hati pencinta, makanan bagi yang lapar, teman orang mengembara..<br />Di dalam Engkau segala yang berharga terkumpul, Datanglah!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Seperti ketika Engkau menaungi Maria sehingga Sabda menjadi daging, bekerjalah pada kami juga dengan rahmat yang sama itu lewat dunia dan rahmat, Datanglah!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pemberi ilham-ilham kudus, sumber mata air kerahiman, puncak segala kemurnian, Datanglah!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hancurkanlah di dalam diri kami segala apapun yang menghalangi kami untuk dikuasai Engkau, Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
- St. Maria Magdalena de' Pazzi<br />------------------</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Breathe in me, O Holy Spirit,<br />that my thoughts may all be holy.<br />Act in me, O Holy Spirit, that my work, too, may be holy.<br />Draw my heart, O Holy Spirit, that I love but what is holy.<br />Strengthen me, O Holy Spirit, to defend all that is holy.<br />Guard me, then, O Holy Spirit, that I always may be holy. Amen.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berhembuslah dalam diriku, ya Roh Kudus, agar segala pikiranku kudus.<br />Bertindaklah dalam diriku, ya Roh Kudus, agar karyaku juga kudus.<br />Tariklah hatiku, ya Roh Kudus, agar aku mencintai hanya yang kudus.<br />Teguhkanlah aku, ya Roh Kudus, agar aku memperjuangkan segala yang kudus.<br />Peliharalah aku, ya Roh Kudus, agar aku senantiasa kudus. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Roh Kudus, Penasihat yang penuh kuasa, pengikat yang kudus antara Bapa dan Putra, harapan bagi mereka yang bersedih.<br />Turunlah dalam hatiku dan tinggallah didalamnya, nyalakan jiwaku yang nyaris padam dengan Kasih-Mu, agar aku dapat sepenuhnya menjadi milik-Mu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Aku percaya, bila Engkau tinggal di dalam aku, Engkau juga akan menyiapkan tempat tinggal bagi Bapa dan Putra.<br />Oleh karenanya, berkenanlah datang kepadaku, O Penasehat jiwa-jiwa yang ditinggalkan,<br />Pelindung mereka yang membutuhkan.<br />Bantulah aku dalam kelemahan dan dukunglah aku dalam kegoyahanku.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Datang dan sucikan diriku, semoga iblis tidak berniat memiliki diriku.<br />Engkau mengasihi yang bersahaja, dan menyingkirkan yang sombong.<br />Datanglah kepadaku, kemuliaan orang yang hidup dan harapan orang mati.<br />Tuntunlah diriku dengan karunia kasih-Mu, agar aku dapat senantiasa menyenangkan hati-Mu. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
- St. Agustinus</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Datanglah, ya Roh Kudus, penuhilah<br />hati umatmu<br />dan nyalakanlah di dalamnya api<br />cinta-Mu<br />Utuslah Roh-Mu maka segala sesuatu<br />akan diciptakan lagi<br />Dan Engkau akan membaharui muka bumi</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Marilah berdoa:<br />Ya Allah, Engkau telah mengajar hati umat-Mu<br />dengan terang Roh Kudus. Berilah<br />supaya dalam Roh yang sama ini kami<br />senantiasa berpikir benar dab<br />bijaksana, serta selalu gembira karena<br />lipurann-Nya<br />Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-8822590044589735972019-06-20T21:55:00.002+07:002019-06-20T21:55:50.264+07:00Minggu, 02 Juni 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK : HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI<br />HARAPAN IMAN KASIH</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Minggu, 02 Juni 2019<br />Hari Minggu Paskah VII -- Hari Minggu Komunikasi Sedunia<br />Kisah Para Rasul (7:55-60)<br />Wahyu (22:12-14.16-17.20)<br />Yohanes (17:20-26)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ut omnes unum sint – Become ONE - Supaya semua menjadi satu."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu bagian inti doa Yesus: "Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya, beberapa kali dalam doa-Nya, Yesus mendoakan 'supaya kita menjadi satu'. Kesatuan yang dimaksud bukanlah keseragaman karena sebenarnya kesatuan justru terlihat dengan baik di dalam keragaman ("unitas in diversitas").</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Betapa indahnya kesaksian gereja yang satu kudus katolik dan apostolik karena memiliki anggota dari berbagai suku, budaya dan strata sosial (multikultur).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lebih lanjut, kesatuan seperti yang Yesus bicarakan dalam doa adalah kesatuan global, mencakup luasnya dunia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jadi, bila kita mendengar adanya orang yang terkena bencana, janganlah tinggal diam. Sebagai anggota tubuh Kristus, kita adalah satu dengan orang yang terkena bencana itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Maka seharusnyalah kita ikut bermurah hati memberikan bantuan entah berupa Karya yang murah hati, Ucapan yang memberkati atau Doa yang sepenuh hati (Luk 6:36). Dalam bahasa Konsili Vatikan II: "Kita harus bersukacita dengan mereka yang bersukacita, menangis dg mereka yg menangis".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, kesatuan yang diharapkanNya bukan sekadar kesatuan lahiriah tapi kesatuan mesra seperti yang terdapat di dalam hubungan Yesus dan Bapa karena berdasar kasih dan efeknya ialah mendatangkan iman pada orang-orang yang ada di dunia (13:35).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelasnya, perekat persatuan ialah keyakinan bahwa Allah telah banyak mengasihi kita. Kesadaran akan kasih Allah ini membawa kita kepada persekutuan kasih yang terbuka dan diungkapkan di tengah-tengah keseharian hidup dengan sikap positif yang saling memberkati dan mengasihi, melayani dan menghargai.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dari Selat Sunda ke Uluwatu - Walau berbeda kita tetap bersatu."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Ambulemus una atque sinamus Evangelium fermentum esse, quod omnia imbuere valeat ac dare populis nostris laetitiam salutis!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Let us journey together, allowing the Gospel to be the leaven that permeates everything and fills our peoples with the joy of salvation!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Marilah kita melakukan perjalanan bersama, memperkenankan Injil menjadi ragi yang merasuki segalanya dan memenuhi umat kita dengan sukacita keselamatan!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
===<br />Patris amore amat Deus. Quaevis vita, unusquisque nostrum ad eum pertinet.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
God loves with a Father’s love. Every life, and every one of us, belongs to him.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Allah mengasihi dengan kasih Bapa. Setiap kehidupan, dan setiap orang dari kita, adalah milik-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH HARIAN.<br />O sungguh menggembirakan<br />Bahwa Yesus Kristus Tuhan<br />Yang tersalib di Golgota<br />Bertakhta di sisi Bapa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Marilah kita bersyukur<br />Memuji Allah yang luhur<br />Sambil mohon kepada-Nya<br />Kerinduan akan surga.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kita turut bahagia<br />Bersama seisi surga<br />Atas kemulyaan Tuhan<br />Yang jaya tak terkalahkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mulyalah Engkau ya Tuhan<br />Yang naik ke atas awan<br />Serta Bapa dan Roh suci<br />Mulyalah kekal abadi. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DOA<br />Allah, penyelamat kami, kami percaya bahwa Kristus sudah bersatu dengan Dikau dalam keagungan. Semoga Ia selalu menyertai kamu sampai akhir zaman, seperti dijanjikan-Nya. Sebab Dialah Putera-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.<br />“Unitas in diversitas – Bersatu dalam keanekaragaman!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah harapan Yesus yang tercermin dalam doanya: "Bapa yg kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tapi juga untuk orang-orang yang percaya kepadaKu oleh pemberitaan mereka, supaya mereka semua menjadi satu."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain:<br />Yesus menghendaki dan mendoakan agar kita selalu hidup "bersatu padu": harmonisasi - adem ayem tentrem loh jinawi dengan "yang lain": agama-budaya, sesama dan semesta tanpa banyak friksi-emosi dan sensasi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun persatuan dalam keberagaman ini juga tersirat dalam semboyan bangsa kita, Bhineka Tunggal Ika dan sarat dengan pesan bestari Bung Karno, "bersatu karena kuat dan kuat karena bersatu."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tercandra, 3 prasyarat supaya kita selalu bisa mengalami persatuan, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."Komunitas":<br />Kita mesti punya kelompok yang baik, semacam "CG", "connect group/care group", yang terbuka dan terkembangkan dalam semangat kebersamaan/kolegialitas yang dewasa dan komunikatif, entah karena seminat/sekarakter, seiman/sepekerjaan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2."Kapasitas":<br />Kita mesti mempunyai kecakapan sikap dalam hidup harian, tahu mana yang benar/salah, tahu prioritas dan kualitas. Hal ini tentunya memerlukan latihan kepekaan hati yang terus menerus diperjuangkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3."Katolisitas":<br />Inilah semangat keterbukaan yang bertanggung jawab, kebebasan yang tidak kebablasan. Ini adalah semangat persatuan yang tetap menekankan dimensi iman yang integral, yang tidak terpisah dari tantangan hidup harian tapi tetap membawa "yang insani" dalam dimensi dengan "Yang Ilahi".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dari kota Batu ke Jepara - Mari kita bersatu dan saling bersaudara."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />"Tremendum et fascinosum - Menggentarkan sekaligus membahagiakan.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah sebuah konsep pemikir Jerman, Rudolf Otto dalam bukunya Das Heilege (The Idea of the Holy).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam buku itu, Rudolf Otto berpendapat bahwa Tuhan tidak dapat didekati dengan pemikiran rasional, sebab Tuhan bukan untuk dipikirkan tetapi untuk dihayati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pemahaman Otto dimulai dengan suatu perasaan gentar (tremendum) ketika berhadapan dengan "yang kudus" (numinous) yang nampaknya misterius (misterium), tetapi untuk langkah selanjutnya ternyata yang misterius dan menggentarkan (tremendum) itu sekaligus "menyenangkan" (fascinosum).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hari ini, Yesus juga benar-benar menjadi pribadi yang "tremens et fascinans.” Ia benar-benar ilahi sekaligus benar-benar insani.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara imani, Dia yang ilahi berkenan turun mendoakan kita semua yang insani ini. Kebaikan hatiNya ini benar-benar menggentarkan sekaligus membahagiakan kita, bukan? Kebaikan dan ketulusan cinta dan perHATIanNya membuat diriNya benar-benar hadir dan mengalir dalam keseharian dan pergulatan kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun tiga buah inti doa yang dikatakan Yesus kepada Bapa, yakni:`</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. Kemuliaan:<br />"Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku". Ia bermurah hati memberikan kemuliaan kepada kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sejak dibaptis, kita mendapat karunia dan diangkat menjadi anak-anak Allah yang mulia, maka sudah sewajarnya juga, cara hidup yakni pikiran perkataan dan terlebih perbuatan kita mencerminkan kemuliaan sebagai anak-anak Allah yang sudah diselamatkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah orang di daratan Eropa pernah berkata, “noblisse oblisse” , yang bisa diartikan bahwa “nama/status” yang mulia sekaligus mengandung kewajiban untuk juga “bersikap dan bertingkah laku” dengan mulia: dewasa dan tidak lagi kekanak-kanakan, Kristussentris dan tidak lagi egosentris, menjadi berkat dan tidak lagi menjadi “batu sandungan” buat yang lain</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.Kebersamaan:<br />”Aku mau supaya di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku". Ia menghendaki agar kita senantiasa mengupayakan kebersamaan denganNya, yakni menjadi “satu communio” denganNya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hal ini bisa jadi diupayakan dengan pelbagai reksa rohani (entah pribadi/bersama), maupun tindakan sosial dan karya karya jasmani kita yang jelas menghadirkan Kristus dalam setiap gerak polah keseharian hidup kita: “Qualis rex, talis grex-Seperti hal rajanya, demikian pula rakyatnya”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. Kesatuan:<br />“Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau ya Bapa ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau.” Ia menghendaki adanya persatuan yang sungguh sejati, bukan sekedar basa-basi. Harapan adanya kesatuan hati yang sepenuh hati inilah yang membuatNya berkenan mendoakan kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
De facto, bukankah dunia kita penuh dengan ruang dan potensi perpecahan dan praktek adu domba? Marilah kita senantiasa belajar memaknai secara integral tentang arti iman menjadi anggota Gereja yang bukan hanya “Kudus”, “Katolik” dan “Apostolik” tapi juga Gereja yang “Satu”, yang tentunya kesatuan ini bisa dimulai dari perjumpaan dengan keluarga dan tetangga kita bukan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah menjadi benar kata Hamzah Kamturi, “saya sudah keliling kemana-mana mencari Tuhan, dan Tuhan ternyata cukup ditemui di dalam rumah, yah sebuah rumah bersama ketika kita bisa merasa bersatu dengan Tuhan dan semua sesama yang tinggal dalam rumah itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Ikan louhan ikan pari - Berkat Tuhan melimpah setiap hari.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />“Homo est animal loquens – Manusia adalah makhluk yang berkomunikasi.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah sebuah kesadaran bersama dengan komunikasi Yesus dalam doa kepada Bapa-Nya pada bacaan hari ini. Komunikasi sendiri adalah sebuah tindakan nyata khas manusia yang berasal dari bahasa latin, “communicare’ yang berarti “berbagi.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun Gereja memiliki empat pilar pokok tindakan komunikasinya yang saya sebut ‘LKMD’, yakni: ibadat (Liturgia), persekutuan (Koinonia) serta pengajaran iman (Kerygma), kesaksian (Martyria) serta pelayanan (Diakonia).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hasil sebuah komunikasi sendiri adalah terciptanya gereja atau masyarakat yang komunikatif.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun perangkat nilai supaya kita bisa menjadi komunitas yang komunikatif adalah “LOTIS.” Lotis itu sendiri adalah aneka buah, semacam rujak. Yah, sebuah keragaman yang menyegarkan. Unitas in Diversitas!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, setiap pribadi menyumbang rasanya. Seperti panggilan Samuel, Yeremia, Yesaya, mereka dipanggil secara pribadi tapi mereka sekaligus dipanggil juga dalam kesatuan dalam sebuah komunitas, seperti jemaat perdana, kelompok dua belas atau gereja awal.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sekarang apa nilai yang terkandung dalam filosofi “Lotis” tersebut?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. Loving: Mencintai<br />Kata Rasul Paulus, ada trilogi penting bagi orang Kristiani yakni ”HIK-Harapan Iman dan Kasih”. Yang terbesar adalah Kasih, karena Kasih mengalirkan kebaikan dan itulah loving!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. Transforming: Mengubah<br />Suatu perubahan dari dalam. Itulah transformasi! Ketika Stefanus dihukum rajam, terdapatlah seorang pemuda bernama Saulus menjadi saksi dari kekejaman itu dan menyetujuinya. Tak ada yang mengira bahwa nantinya Saulus yang berubah menjadi Paulus karena mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus itu mengalami sendiri sakitnya dihukum rajam ketika mewartakan Injil di Listra, meskipun dia tidak sampai mati</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yah, Gereja menjadi hadir dan mengalir ketika semuanya mau berubah menjadi lebih baik, ber-‘aggiornarmento”. Dalam bahasa Latin tepatlah apa kata pepatah “ecclesia semper reformanda-gereja selalu diperbarui, atau dalam bahasa Karl Rahner: “church in permanent genesis”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.Serving: Melayani<br />Salah satu tujuan Yesus hadir adalah menciptakan persatuan. Dan, secara sederhana, mengacu pada aneka surat Rasul Paulus, ada tujuh alasan teologis mengapa kita mesti menjaga persekutuan kita dengan Tuhan dan segenap umat beriman, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
- Kita disalibkan bersama dengan Dia (Rom 6: 6)<br />- Kita hidup bersama dengan Dia (Rom 6: 8)<br />- Kita dibangkitkan bersama dengan Dia (Kol 2:12)<br />- Kita dihidupkan bersama dengan Dia (Kol 2:13)<br />- Kita dimuliakan bersama dengan Dia (Rom 8: 17)<br />- Kita menjadi ahli waris bersama dengan Dia (Rom 6:17)<br />- Kita memerintah bersama dengan Dia (II Tim 2:12)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Soal persekutuan/persatuan ini bukan hanya menjadi perhatian Paulus, Yesus sendiri dalam kesatuannya dengan Allah Bapa dan Allah Roh Kudus, mendambakan Gereja dan para muridNya untuk senantiasa bersatu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lihatlah sebuah doa Yesus untuk para muridnya yang menjadi bacaan injil hari ini, terdapat sebuah kalimat yang dikatakan oleh Yesus, “ut omnes unum sint – semoga mereka semua menjadi satu.” Doa Yesus ini jelas diperuntukkan bagi para murid di masa datang, termasuk kita sekalian.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tema-tema kunci dari doa adalah: kesatuan, kemuliaan, kasih, yang masing-masing ditempatkan pada dua level. Level pertama adalah antara Yesus dan Bapa (ilahi), level kedua adalah dikomunikasikannya hubungan Yesus-Bapa itu kepada manusia. Kesatuan-kemuliaan- dan kasih ilahi tersebut diberikan kepada manusia sebagai sebuah karunia, yang bukan hanya memberi efek keselamatan tetapi juga berfungsi sebagai teladan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelasnya setiap orang juga mendambakan persatuan dan kesatuan. Lihatlah semboyan bangsa kita yakni Bhineka Tunggal Ika, dasar Negara yakni Pancasila, motto perjuangan kita yakni Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh, atau lagu ketika kita merayakan Sumpah Pemuda yakni “Satu nusa satu bangsa satu bahasa kita…..”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Seperti Tuhan yang menginginkan persatuan, kitapun juga diajak untuk menciptakan persatuan, dan Tuhan telah memberikan jalan mudahnya yakni dengan saling melayani, bukan melulu harus dalam kata dan tindakan, tapi terlebih juga dalam doa yang benar benar tulus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Beli sepatu di Pasaraya – Mari kita selalu bersatu dan bersaudara.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
D.<br />Doa untuk Kesatuan Umat Kristen (Puji Syukur 177)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bapa yang maha pengasih dan penyayang, menjelang akhir hidup-Nya, Yesus berdoa bagi para murid-Nya, “Semoga mereka semua bersatu, seperti Engkau, ya Bapa, ada dalam Aku dan Aku dalam Dikau; supaya mereka juga bersatu dalam Kita, agar dunia ini percaya bahwa Engkau mengutus Aku.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Maka kami mohon ya Bapa: semoga semua orang Kristen bersatu padu dan giat mengusahakan kesatuan. Semoga seluruh pemimpin umat-Mu semakin menyadari perlunya kesatuan. Musnahkanlah sandungan akibat perpecahan umat Kristen. Semoga persatuan umat Kristen merupakan sumber perdamaian, dan tanda kasih Kristus bagi seluruh umat manusia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bapa, Tuhan Yesus Kristus telah bersabda kepada para rasul, “Damai Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu”: Janganlah Kaupandang dosa-dosa kami, melainkan kepercayaan umat-Mu, dan berikanlah damai serta persatuan kepada kami sesuai dengan kehendak-Mu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pandanglah kawanan domba Yesus. Semoga semua, yang telah dikuduskan oleh satu pembaptisan, dipererat pula oleh persatuan iman dan ikatan kasih. Buatlah kami semua menjadi satu kawanan dengan Yesus sendiri sebagai satu-satunya Gembala, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala abad. Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
E.<br />Kutipan Teks Misa</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Para malaikat hadir di sini. Para malaikat dan para martir berkumpul di sini pada hari ini. Jika kamu ingin melihat para malaikat dan para martir, bukalah mata imanmu dan lihatlah pemandangan itu. Sebab jika udara terbuka dipenuhi oleh para malaikat, maka betapa lebih banyak lagi malaikat di dalam gereja! Dan jika gereja dipenuhi oleh para malaikat, maka betapa lebih banyak lagi malaikat pada hari ini ketika Tuhan mereka naik ke surga! Seluruh udara di sekitar kita dipenuhi oleh para malaikat. Dengarkanlah ajaran sang rasul [Paulus], ketika ia meminta wanita untuk menudungi kepala mereka dengan kerudung oleh karena kehadiran para malaikat itu.” — St. Yohanes Krisostomus</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DOA NOVENA ROH KUDUS LIHAT DI PUJI SYUKUR MULAI NOMOR. 90</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Mzm 27:7-9)<br />Dengarlah, Tuhan, seruanku kepada-Mu, kasihanilah aku dan jawablah aku! Seturut sabda-Mu kucari wajah-Mu, wajah-Mu kucari, ya Tuhan. Janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku. Alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
atau</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Exaudi, Domine, vocem meam, qua clamavi ad te, alleluia: tibi dixit cor meum, quæsivi vultum tuum, vultum tuum Domine requiram: ne avertas faciem tuam a me, alleluia, alleluia.<br />Mzm. Dominus illuminatio mea, et salus mea: quem timebo?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Ya Allah, meskipun Putra-Mu telah bersatu dengan Dikau di surga, kami percaya bahwa Ia senantiasa menyertai dan mendoakan kami. Kami mohon, berkatilah kami agar dapat selalu bersatu dengan umat-Mu dan memuliakan nama-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (7:55-60)<br />"Aku melihat Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di hadapan Mahkamah Agama Yahudi Srefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Maka katanya, “Sungguh, aku melihat langit terbuka, dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” Maka berteriak-teriaklah para anggota mahkamah, dan sambil menutup telinga serentak menyerbu Stefanus. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari batu, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku!” Dan sambil berlutut Stefanus berseru dengan suara nyaring, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah Stefanus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836<br />Ref. Segala bangsa bertepuktanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.<br />Ayat. (Mzm 97:1.2b.6.7c.9)<br />1. Tuhan adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya!<br />2. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.<br />3. Sebab Engkaulah, ya Tuhan, Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi. Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan diambil dari Kitab Wahyu (22:12-14.16-17.20)<br />"Datanglah Tuhan Yesus!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Aku, Yohanes, mendengar suara yang berkata kepadaku, “Sesungguhnya Aku datang segera, dan Aku membawa upah untuk membalas setiap orang menurut perbuatannya. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.” Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota yang turun dari surga, dari Allah. Aku mendengar pula suara yang berkata, “Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah Tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang gemilang.” Roh dan pengantin perempuan itu berkata, “Marilah!” Barangsiapa haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!” Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini berfirman, “Ya, Aku datang segera!” Amin, datanglah, Tuhan Yesus!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956<br />Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.<br />Ayat. (Yoh 14:18)<br />Aku tidak meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku akan kembali kepadamu, dan hatimu akan bersukacita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (17:20-26)<br />"Supaya mereka sempurna menjadi satu."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut-Nya, “Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku, dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga ada di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku, supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku, dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka, dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah Injil Tuhan<br />U. Terpujilah Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Sangat menarik bahwa Injil Lukas ditutup dengan kata-kata yang menggambarkan keadaan hati para murid yang bersukacita: “Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita” (Luk. 24:52). Suasana sukacita dan gembira ternyata mewarnai Injil Lukas sejak awal. Kepada Zakharia, malaikat mengatakan, “Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu” (Luk. 1:14). Dalam kidungnya, Maria menyatakan antara lain, hatiku bergembira karena Allah Juru Selamatku” (Luk. 2:47). Dalam Sabda Bahagia, Yesus mengajak para murid untuk “bersukacitalah dan bergembiralah” (Luk 6:23). Yesus pun ditampilkan sebagai yang bergembira dalam Roh Kudus (Luk. 10:20). Untuk melengkapi betapa sukacita menjadi warna Injil Lukas, silakan membaca juga Luk. 13:17; 15:6.7.9.10.23.32; 19:16.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ketika merenungkan hal sukacita ini, saya teringat akan pengalaman saya ketika berjumpa dengan seorang anak SMP, yang lahir dari keluarga yang ibunya beriman bukan Katolik. Anak itu ingin sekali menjadi Katolik, tetapi tidak diizinkan oleh ibunya. Dia ingin sekali mempunyai buku nyanyian ibadah dan rosario seperti temantemannya, tetapi tidak diizinkan juga oleh ibunya. Pada suatu hari anak itu --yang sudah saya kenal sejak beberapa waktubertemu dengan saya dan dengan wajah yang sangat riang gembira mengatakan kepada saya, “Rama, sekarang ibu mengizinkan saya untuk belajar agama Katolik, menjadi calon baptis”. Sampai sekarang saya masih ingat wajah anak yang begitu riang gembira karena diizinkan untuk mengikuti pelajaran agama Katolik. Pada waktu itu, saya sebagai seorang imam bertanya dalam hati, “Pernahkah saya merasakan kegembiraan sebesar itu, karena saya sudah menerima baptisan sejak bayi?” Sejak saat itu, salah satu doa harian saya adalah mohon kegembiraan, bukan karena alasan-alasan lain, melainkan kegembiraan iman. Itulah yang selalu dirindukan oleh seorang beriman sebagaimana terungkap dalam doa pemazmur, “Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu." (Mzm 51:14).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salah satu tanda dari iman yang hidup adalah hidup yang bersukacita. Sukacita tidak sama dengan senang-senang. Sukacita sejati bersumber pada keyakanan akan keselamatan yang dianugerahkan melalui Yesus (bdk. Luk. 24:46). Sukacita karena keselamatan yang kita alami itu juga mewajibkan dan mendorong klta untuk menjadi saksi-saksi yang andal dan kreatif untuk zaman kita ini. Untuk semakin memahami apa arti sukacita yang bersumber pada keselamatan, Anda dapat membaca Anjuran Apostolik Paus Fransiskus, Sukacita Injil, 24 November 2013.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Yoh 17:22)<br />Aku mohon, ya Bapa, semoga mereka bersatu, sebagaimana Kita pun bersatu. Alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
atau</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pater, cum essem cum eis, ego servabam eos, quos dedisti mihi, alleluia: nunc autem ad te venio: non rogo ut tollas eos de mundo, sed ut serves eos a malo, alleluia, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
=====<br />Pesan Bapa Suci Paus Fransiskus untuk Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-53 (2 Juni 2019):</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Kita adalah sesama anggota" (Efesus 4:25)<br />Berawal dari Komunitas Jejaring Sosial Menuju Komunitas Insani</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara dan Saudari yang terkasih,<br />Sejak adanya internet, Gereja selalu berupaya mendorong pemanfaatannya untuk melayani perjumpaan dan membangun solidaritas antapribadi. Saya sekali lagi ingin mengajak Anda untuk merenungkan fondasi dan makna mendasar tentang keberadaan kita yang terbentuk melalui relasi. Dalam konteks komunikasi dewasa ini yang penuh tantangan, mari kita menemukan kembali hasrat terdalam pribadi manusia yang tidak ingin terpuruk dalam isolasi dan kesendirian.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Metafora Tentang Jejaring Dan Komunitas<br />Cakupan media dewasa ini sudah merambah dan menyebar dan menjadi semakin tidak terpisahkan dari ranah kehidapan sehari-hari. Internet dewasa ini menjadi sumber daya dan pengetahuan, serta relasi yang berkat teknologi mengakibatkan terjandinya tranformasi yang paling hakiki dan berdampak pada proses produksi, distribusi serta penggunaan konten.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sejumlah ahli menyoroti faktor risiko yang mengancam pencarian, penerusan dan penyebaran informasi pada skala global. Meskipun internet pada satu sisi menyajikan sebuah kemungkinan yang luar biasa menyangkut akses pada pengetahuan, akan tetapi pada sisi lain, internet juga terbukti menjadi arena yang banyak terpapar informasi sesat, penyimpangan fakta dan distrosi relasi antarpribadi yang dilakukan sengaja untuk mendiskreditkan orang atau pihak tertentu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Harus diakui bahwa jejaring sosial sungguh membantu kita untuk lebih mudah terhubung, saling membantu sama lain. Meskipun juga disadari bahwa di sisi lain, jejaring sosial menjadi sarana dimana mudah terjadi upaya memanupulasi data pribadi demi mendapatkan keuntungan politik atau ekonomi tanpa menaruh hormat pada pribadi seseorang, termasuk hak-haknya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Data menunjukkan bahwa satu dari empat orang di kalangan kaum muda terlibat dalam kasus perisakan di dunia maya (cyber bullying). Dalam skenario yang kompleks ini barangkali bermanfaat untuk merenungkan kembali metafora tentang “net” atau jejaring, yang merupakan dasar dan pijakan awal agar internet dapat mulai menemukan kembali potensi positifnya. Gambaran tentang jejaring mengajak kita untuk merenungkan begitu banyaknya lini dan persimpangan yang menjamin stabilitas, meskipun tidak ada satu titik pusat, tidak ada satu struktur hierarkis, dan bahkan tidak ada satu bentuk organisasi yang bercorak vertikal di dalam jejaring.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jejaring berfungsi justru karena semua elemen di dalamnya saling berbagi tanggung jawab. Dari sudut pandang antropologi, metafora tentang jejaring ini mengingatkan kita pada sebuah citra atau gambaran lain yang sarat makna, yaitu komunitas. Sebuah komunitas niscaya menjadi jauh lebih kuat apabila bercorak kohesif (melekat satu dengan yang lain) dan suportif (saling memberi dukungan dan semangat), apabila digerakkan oleh rasa saling percaya dan mengupyakan pencapaian tujuan-tujuan bersama. Komunitas sebagai jejaring solidaritas menuntut dilibatkannya elemen saling mendengarkan dan dialog, dilandasi dengan penngunaan Bahasa secara bertanggung jawab. Dalam skenario ini, kita semua dapat memahami bahwa berbagai kelompok jejaring sosial tidak selalu sama bentuknya dengan komunitas.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sangat boleh jadi bahwa kelompok-kelompok di dalam dunia maya ini mampu menunjukkan kohesi dan solidaritas, tetapi seringkali tidak lebih daripada sekedar kelompok-kolompok individu yang yang saling mengenal karena memiliki minat yang sama atau kepedulian bersama yang dicirikan oleh ikatan-ikatan antarpribadi yang lemah. Lebih dari itu identitas atau jati diri dalam jejaring sosisal seringkali hanya didasarkan oleh adanya sikap pertetangan dengan pihak lain, yaitu pribadi pribdi di luar kelompok: kita mendefinisikan diri dengan mengawalinya dari apa yang memisahkan kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Alih-alih mengawali dari yang apa yang menkita, sehingga memunculkan kecrigaan dan terwujudkan dalam beragam jenis prasangka (etnis, jenis kelamain, agama dan lainnya). Kecenderungan ini mebiakkan kelompok-kelompok yang menafikan keberagaman, seedemikian rupa sehingga bahkan dalam dunia maya pun bertumbuh subur individualisme yang tidak terkendali dan tidak jarang berujung pada berkobarnya spiral kebencian.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Melalui cara demikian, apa yang seharusnya menjadi tingkap untuk melongok dunia, malah justru berubah menjadi tontonan di dunia maya untuk memerkan narsisme pribadi. Internet membuka peluang untuk memajukan perjumpaan dengan orang lain, tetapi dapat juga memperparah isolasi atau keterasingan diri, laksana perangkap yang dapat menjebak kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kaum muda adalah kelompok yang paling terpapar dapa angan-angan atau ilusi bahwa jejaring sosial dapat sepenuhnya memuaskan mereka pada ranah relasional. Ini merupakan fenomena yang sangat berbahaya, bahwa anak-anak muda pelan-pelan menjadi seperti “petapa sosial” yang beresiko mengasingkan diri mereka sepenuhnya dari masyarakat. Situasi dramatis ini mengungkapkan sebuah keretakan serius dalam jalinan-jalinan relasional masyarakat, yang tidak dapat kita abaikan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Realitas yang beragam dan berbahaya ini menimbulkan berbagai pertanyaan yang bersifat etis, sosial, yurudis, politis, dan ekonomis sekaligus juga menjadi tantangan bagi gereja. Para pemimpin negara sedang berupaya menyusun regulasi seputar dunia maya dan melindungi tujuan pertamanya tentang jejaring yang bebas, tebuka dan aman. Pada saat bersamaan kita semua sebagai gereja memiliki peluang dan tanggung jawab untuk mendorong pemanfaatan dunia maya secara positif.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelas bahwa tidaklah memadai untuk sekadar melipagandakan koneksi daring guna meningkatkan saling pengertian. Lalu, bagaimana kita dapat menemukan identitas komunitarian atau jadi diri kita dalam persekutuan yang sejati, seraya menyadari tanggung jawab kita antara satu terhadap yang lain dalam koneksi daring tersebut?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kita Adalah Sesama Anggota<br />Suatu alternatif jawaban dapat dipetik dari metafora ketiga, yaitu tentang tubuh dan anggota-anggotanya. Gambaran ini digunakan oleh Santo Pulus untuk melukiskan hubungan timbal-balik diantara semua bagian yang menyatukan mereka. “Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota” Efesus 4:35). Menjadi sesama anggota adalah tujuan utama sesama anggota.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Santo Paulus mengajak kita utnuk membuang dusta dan berkata benar. Tuga untuk menjaga kebenaran muncul dari kebutuhan untuk tidak mengingkari hubungan timbal balik yang saling menguntugkan di dalam sebuah persekutuan. Kebenaran terungkap dalam sebuah persekutaan. Di sisi lain, dusta atau kebohongan adalah penolakan yang egois untuk mengakui bahwa kita adalah sesama anggota, bagian dari tubuh yang satu dan yang sama. Dusta atau kebohongan adalah penolakan kita untuk memberikan diri kepada sesama sehingga kita kehilangan satu-satunya cara untuk menemukan diri kita sendiri. Metafora tentang tubuh dan anggota-anggotanya mengantar kita untuk merenungkan jati diri kita, yang berlandaskan persekutuan dan kebinekaan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebagai orang Kristiani, kita semua mengakui diri kita sebagai anggota dari tubuh yang satu dan sama dengan Kristus sebagai kepalanya. Pengakuan ini membantu kita untk melihat orang lain, bukan sebagai pesaing, melainkan sebaliknya mengangap musuh-musuh kita ssebagai pribadi. Kita tidak lagi membutuhkan musuh untuk mendefinisikan siapa diri kita. Tatapan yang merangkul semua orang seperti yang diteladani dari Kristus menuntun kita untuk menemukan kebinekaan atau perbedaan dengan cara baru, yaitu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dan prasyarat mutlak bagi suatu hubungan dan kedekatan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kemampuan untuk memperoleh pemahaman dan komunikasi di antara pribadi-pribadi manusia berlandaskan persekutauan kasih dari antara Pribadi Ilahi. Allah itu bukan Kesendirian, melainkan Persekutuan: Ia adalah kasih dan karenanya komunikasi. Lantaran kasih selalu berkomunikasi. Bahkan kasih itu mengomunikasikan dirinya untuk menjumpai yang lain. Agar dapat berkomunikasi dengan kita dan untuk mengomunikasikan diriNya kepada kita, Allah bahkan menyesuaiakn diriNya dengan bahasa kita, seraya membangun dialog nyata dengan umat manusia di sepanjang bentangan sejarah (bdk. Konsili Ekomnenis Vatikan II, Konstitusi Dogmatis Dei Verbum art. 2).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kita diciptakan seturut citra dan rupa Allah yang merupakan persekutuan yaitu Allah yang mengomunikasikan diriNya. Kita selamanya membawa serta di dalam hati kita suatu kerinduan untuk hidup dalam persektuan, untuk menjadi bagian dari dan tinggal di dalam sebuah komunitas. “Sesungguhnya, tidak ada yang lebih hakiki dan kodrat, kita sebagai manusia selain masuk ke dalam sebuah jalinan realasi satu sama lain, dan saling membutuhkan seorang terhadap yang lain”, kata Santo Basilius.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Konteks zaman ini mengajak kita untuk menyemai relasi dan menegaskan corak kemanusiaan kita yang interpersonal, termasuk di dalam dan melalui jejaring sosial. Terlebih lagi, sebagai orang Kristiani, kita dipanggil untuk mewujudkan persekutuan yang menjadi ciri khas jati diri kita sebagai kaum beriman. Sesungguhnya iman itu sendiri adalah sebuah relasi, sebuah perjumpaan. Dari bawah daya dorong kasih Allah, kita dapat berkomunikasi, menyambut dan memahami bakat atau talenta orang lain dan menanggapinya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Persekutan seturut citra dan rupa Allah Tritunggal jutru adalah hal yang membedakan pribadi dari individu. Bertolak dari iman akan Allah yang adalah Tritunggal, maka jelas bahwa untuk menjadi diriku, aku membutuhkan orang lain. Aku benar-benar manusia, benar-benar pribadi, hanya jika aku berhubungan dengan orang lain. Sesunggunya kata “persona”atau pribadi menandakan manusia sebagai sebuah “wajah”. Wajah ini senantiasa terarah kepada orang lain, terlibat dan bertaut dengan orang lain.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hidup kita menjadi lebih insani (manusiawi) hanya ketika memiliki sifat dasar yang kurang individual dan lebih personal. Kita melihat jalan autentik ini agar diri seseorang menjadi lebih insani (manusiawi) yang bergerak menjauhkan dirinya menjadi individual, ketika menganggap orang lain sebagai pesaing, dan bergerak menuju pemahaman sebagai seorang pribadi yang mengakui orang lain sebagi rekan seperjalanan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dari like ke Amin<br />Gambaran tentang tubuh dan anggota-anggotanya mengingatkan kita bahwa penggunaan “jejaring sosial” merupakan pelengkap bagi sebuah perjumpaan secara fisik, dan perjumpaan semacam itu menjadi kasatmata melalui tubuh, hati, mata, tatapan dan napas orang lain. Jika internet digunakan sebagai perpanjangan atau pengharapan serta kerinduan tentang perjumpaan semacam itu, maka gagasan asli tentang jejaring sosial dari tidak dikhianati dan tetap menjadi sebuah sumber daya bagi persekutuan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jika satu keluarga memakai intetnet agar semakin terhubung dan kemudian berkumpul di meja makan dan saling bertatap muka, maka internet menjadi sebuah sumber daya. Jika sebuah komunitas Gereja mengatur kegiatannya melalui internet dan kemudian merayakan Ekaristi bersama, maka internet menjadi sebuah sumber daya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jika internet menjadi wahana untuk berbagi aneka kisah dan pengalaman tentang keindahan atau penderitaan dari pribadi-pribadi yang secara fisik jauh dari kita, untuk berdoa bersama, dan bersama-sama mencari kebaikan untuk menemukan kembali apa yang menyatukan kita, maka internet menjadi sebuah sumber daya. Dengan cara ini kita dapat beralih dari sekedar teori menjadi sebuah aksi nyata dan tindakan konkret yang membuka jalan bagi terjadinya dialog, perjumpaan, tersenyum, dan mengungkapkan kelemah-lembutan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Seperti itulah jejaring sosial yang kita idamkan yaitu sebuah jejaring yang diciptakan bukan unutk menjebak, melainkan untuk membebaskan, untuk melindungi persekutaan priabadi-pribadi yang merdeka. Gereja itu sendiri adalah sebuah jejaring yang diteguhkan bersama melalui Ekaristi, dimana persatuan tidak berdasarkan “like” tetapi dilandasi oleh kebenaran iman dan pernyataan “Amin”. Dengan demikian masing-masing anggota melekat erat pada Tubuh Kristus dan sekaligus terbuka menyambut orang lain.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
PAUS FRANSISKUS.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-90931367532733516042019-06-01T16:36:00.003+07:002019-06-01T16:36:39.059+07:00Jumat, 31 Mei 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jumat, 31 Mei 2019<br />Pesta SP Maria mengunjungi Elisabeth<br />Nubuat Zefanya (3:14-18a) / Roma (12:9-16b)<br />(Yes 12:2-3.4bcd.5-6; R: 6b)<br />Lukas (1:39-56)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Beata es quee credidisti - bergembiralah ia, yang telah percaya”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah ungkapan iman Elisabeth yang kita kenangkan pada pesta Maria mengunjungi Elisabeth di akhir bulan Maria ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berangkat dari kabar malaikat yang telah memberitahukan kepada Maria bahwa Elisabet yang sebelumnya mandul, kini secara ajaib telah mengandung, maka Maria lalu segera mengunjungi kerabatnya itu, yang tinggal bersama suaminya Zakaria di sebuah kota Yudea "di daerah perbukitan" (kemungkinan di Yuttah, Yosua 15:55; 21:16, bersebelahan dengan Maon, sekitar 160 km dari Nazareth).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun “visitasi, kunjungan Maria dari Nazareth kepada Elisabet di Yudea ini sekaligus menjadi kunjungan cinta Tuhan sendiri kepada umat-Nya” (KGK. 717) dengan berporos pada tiga sikap dasar yang bisa kita petik dari perjumpaan iman mereka, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.Berbagi kedamaian:<br />Kata pertama yang diucapkan Maria ketika mengunjungi Elisabeth adalah “salam”. Dalam bahasa Ibrani, kata “salam” ini berarti “damai”. Ia berbagi kedamaian kepada saudarinya yang sedang mengandung pada usia tua. Ia hadir untuk menguatkan kerapuhan dan mendamaikan kegalauan hati saudarinya yang mengandung pada usia tua.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berangkat dari kebaikan hati Maria sebagai Ratu Pecinta Damai inilah, maka Gereja juga mempunyai sebuah doa khusus untuk memberi salam kepada Maria, yakni: “Salam ya Ratu, Bunda yang berbelaskasih! Hidup, hiburan dan harapan kami. Salam ya Perawan Maria yang rahim, yang penuh belas kasihan dan yang manis. Salve, Regina, Mater misericordiae! Vita, Dulcedo, et Spes nostra! Salve, o clemens, o pia, o dulcis Virgo Maria!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Intinya: Maria mengajak kita untuk berbagi”salam” kepada sesama kita. Kedamaian iman yang telah diterima oleh Maria karena dipilih untuk mengandung dan melahirkan Yesus, itulah yang dibagikannya kepada Elisabeth, yang juga sedang berbahagia menanti kelahiran Yohanes.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, kita yang sudah menjawab “ya” akan tawaran keselamatan Allah dalam hidup Yesus, diajak untuk juga belajar memberi kedamaian kepada sesama, seperti Maria memberi kedamaian kepada Elisabeth: Spes nostra! Salve. Salam Maria, harapan kita!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.Berbagi kepercayaan:<br />Begitu Maria tiba dan menyalami Elisabet, Elisabet dengan segera menyatakan Maria sebagai "ibu dari Tuhannya". Perjumpaannya dengan Maria membuahkan kepercayaan iman yang mendalam: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?” Ya, Elisabet sungguh bersukacita dan mengakui kepercayaannya bahwa Maria adalah sungguh ibu Tuhan yang diberkati. Seperti Elisabeth, kita juga diajak untuk berani mewartakan keyakinan iman kita kepada setiap orang dengan hati yang tulus dan penuh sukacita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.Berbagi kesaksian:<br />Kisah lawatan Maria ke rumah saudarinya Elisabet yang memuncak pada kidung magnificat juga menunjukkan figur Maria yang setia berbagi kesaksian sebab melihat tindakan Allah yang berkarya di tengah hidupnya: “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hambaNya” (Luk 1: 46-48).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebenarnya dalam masyarakat Yahudi tradisional, kidung magnificat ini merupakan bagian penting dalam hidup keagamaan yang disampaikan dari mulut seorang imam - hamba Yahwe. Tetapi magnificat kali ini keluar dari mulut seorang golongan anawim yang miskin dan diucapkan justru di rumah Zakaria, seorang imam.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelaslah, bahwa Maria berbagi kesaksian karena ketulusan hati dan keyakinan imannya akan penyertaan Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam, ya Ratu surgawi.<br />Salam, Bunda Putra Ilahi.<br />Darimulah hidup kami.<br />Memperoleh terang suci<br />Bersukalah, ya Maria.<br />Bunda yang paling jelita.<br />Hiduplah, Bunda mulia.<br />Doakanlah kami semua.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Burung tekukur di Taman Ria - Kita bersyukur punya Bunda Maria.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Putraku terkasih, berbelas-kasihanlah terhadap jiwa hamba-Mu ini yang telah mengasihi dan memuliakanku - Fili mi amantissime, miserere animae famuli tui amatoris et laudatoris mei.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH IBADAT BACAAN<br />Kristus yang dimuliakan<br />Bumi langit dan lautan<br />Dikandung bunda Maria<br />Dan menjadi manusia</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yang menguasai surya<br />Bulan bintang semuanya<br />Berkenan menjadi putra<br />Perawan yang hina dina</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sungguh bahagya Maria<br />Yang meskipun tetap dara<br />Dinaungi Roh ilahi<br />Menjadi bunda tersuci</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mulyalah Engkau ya Tuhan<br />Yang lahir dari perawan<br />Bersama Bapa dan RohNya<br />Sepanjang segala masa<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH IBADAT PAGI<br />O ratu kami yang mulya<br />Luhur tiada taranya<br />Engkau merangkul memangku<br />Tuhan Allah penciptamu</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pintu yang ditutup Hawa<br />Dibuka putera bunda<br />Engkaupun turut berjasa<br />Membukakan gerbang surga</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kami anggap tugas luhur<br />Untuk mengucapkan syukur<br />Dengan menyanyikan madah<br />Atas anugerah Allah</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dimuliakanlah Bapa<br />Bersama Putra dan RohNya<br />Yang melimpahkan kurnia<br />Kepada bunda Maria<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH IBADAT SIANG<br />Tuhan Allah mahaluhur<br />Hari dan malam Kauatur<br />Terang gelap bergiliran<br />Silih ganti berurutan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Senja hari yang mendekat<br />Melambangkan akhir hayat<br />Yang bagi umat beriman<br />Membuka keabadian</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kabulkanlah doa kami<br />Ya Allah Bapa surgawi<br />Bersama Putra dan RohMu<br />Sekarang serta selalu<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DOA<br />Allah yang kekal dan kuasa, santa perawan Maria yang sedang mengandung PuteraMu, Kaudorong untuk melawati Elisabet.<br />Semoga kami selalu mentaati dorongan Roh kudus dan memuliakan Dikau bersama Maria.<br />Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh kudus, sepanjang segala masa. Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.<br />"Regina Caeli - Ratu Surga."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu doa dan lagu gereja yang banyak dinyanyikan pada masa Paskah.<br />Dengan kenangan iman Maria sebagai Ratu Surga inilah, kita juga diajak untuk "SINAGA-SIap NAik ke surGA" dengan modal "KPK", al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. Kedamaian:<br />Maria yg sdg mengandung Yesus berjalan dari Nazaret ke Yehuda sejauh 160 KM u/menjumpai Elisabeth yg jg sdg mengandung Yoh Pembaptis.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun yg pertama dibuatnya ktika brtemu Elisabeth adl "memberi salam" (Luk 1:40). Kata "salam" dekat dg bhs Ibrani, "syalom" yg berarti kedamaian. Itu sebabnya Maria yg mjd "tabernakel hdp" krn mengandung Yesus ini byk digelari Regina Pacis - Ratu Damai" krn hadirnya sll mendamaikan+menghangatkan. Bukankah stiap kali kt menyambut komuni, kita jg diajak mjd "tabernakel hdp" krn mengandung Yesus sang Raja Damai dlm diri kita?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. Pujian:<br />"Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku dtg mengunjungi aku?" Inilah pujian spontan Elisabeth kpd Maria. Walaupun jauh lbh tua, ia tulus memuji Maria. Maria pun tdk sombong, tp ia malahan kembali memuji Allah: "Magnificat anima mea Dominum-Aku mengagungkan Tuhan" (Luk 1:46). Sudahkah kt blajar memuji?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. Kegembiraan:<br />Ketika Maria memberi salam, bayi Yoh Pembaptis (Yoh: "Allah yg memberkati) yg msh berada dlm rahim Elisabet bersorak kegirangan. Hatinya penuh sukacita krn mendengar salam Maria dan mrasakan hadirnya keilahian yg terkandung dlm rahim Maria. Maria jg bergembira krn diyakinkan bhw Yg Mahakuasa telah byk melakukan perbuatan2 besar+meninggikan orang2 yg rendah: "Hatiku bergembira krn Allah juruslamatku" (Luk 1:47). Sudahkah kt bergembira dlm iman?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Dari Samaria ke Sukabumi - Bunda Maria, doakanlah kami".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />"Dios quiere y La Virgen permite - Tuhan memberkati dan Bunda merestui."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah sebuah ungkapan devotif khas orang-orang di Amerika Latin yang kerap saya katakan juga di akhir setiap siaran radio.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hal ini terjadi karena saya banyak merasakan bahwa berkat Tuhan dan restu Bunda Maria selalu mewarnai hidup banyak orang setiap harinya di segala penjuru dunia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun di hari terakhir Bulan Maria ini, kita juga mengenangkan “colloquium salutatis”, kunjungan/percakapan keselamatan Bunda Maria dan Elisabeth. Kita pastinya juga berharap bahwa Bunda Maria berkenan juga datang dan mengunjungi hati kita masing-masing, terlebih hati yang sedang merasa lemah-rentan dan letih.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengacu pada nama "MARIA", adapun 5 keutamaannya yang bisa kita timba setiap harinya agar hadir di hati kita, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."Mater":<br />Di atas salib, Yesus menyapanya sebagai "Ibu". Dengan kata lain: Ia menjadi "Bunda" yang punya kerahiman (Yoh 19:26-27), hatinya hangat dan bersahabat bagi semua anaknya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2."Amabilis":<br />Diyakinkan oleh maklumat malaikat (Luk 1:30), ia selalu hadir sebagai pribadi yang berani mencintai, dari Betlehem sampai Yerusalem, dari kandang Natal yang jelata sampai salib Golgota yang penuh dukacita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3."Regna":<br />Ia menjadi "ratu" yang selalu memberi pedoman untuk mentaati perintah Yesus (Yoh 2:5), tidak banyak bicara tapi kaya makna. Adapun, ia dirayakan sebagai Maria Asumpta setiap 15 Agustus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
4."Immaculata":<br />Ia menjadi pribadi "tak bernoda". Itulah juga yang dikatakannya ketika muncul di Lourdes, hidupnya benar-benar suci karena penuh syukur, dekat dan bersatu dengan Allah (Luk 1:46-47).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
5."Admirabilis":<br />Ia mengagumkan krn sll membawa berkat (Luk 1:40)+sukacita (Luk 1:44). Hal ini menjadi lebih jelas ketika ia berkata "ecce ancilla Domini" (Luk 1:38). Bagaimana dengan kita?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Orang Sunda pergi ke warung indomie – Wahai ya Bunda, sertailah kami.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />“MOM – Mary Our Mother”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu judul buku terbaru saya seputar kisah dan penampakan Bunda Maria yang “MAu Rendah hati Ikut Allah”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengacu pada figurnya, Maria yang rendah hati hadir sebagai "BBM", Bulan-Bintang dan Matahari (Wahyu 12:1) dengan 3 daya cinta, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."Berdaya guna":<br />Maria berguna untuk yang lain. Lewat Maria, Elisabeth penuh dengan Roh Kudus dan lewat Maria, Yesus juga lahir. Ingatlah: Permintaannya berguna untuk terjadinya mukjizat di Kana dan doanya berguna untuk banyak orang yang “sedang kurang anggur”: letih, lesu dan berbeban berat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2."Berdaya makna":<br />Seperti kehadiran Maria yang bermakna bagi peneguhan iman Elisabeth dan Zakaria, bukankah Maria juga selalu bermakna karena ia hadir untuk berbagi cahaya sejak awal mula Gereja? Ia setia ada pada saat Kabar Sukacita ketika dalam kesediaannya yang bersahaja, dengan hati tulus murni, mengijinkan Putra Allah mengambil daging dalam rahimnya yang perawan. Ia juga setia ada di bawah kaki salib sementara Putranya menebus dunia sebagai bagian dari rencana keselamatan Allah. Di sana ia ditunjuk untuk menjadi "Bunda Mulia" (Yoh 19:26-27).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bahkan, pada Hari Raya Pentakosta, ketika misi apostolik Gereja dimulai, ketika para murid kehilangan Yesus, Maria setia berbagi kehadiran dan doa bersama. Ia adalah gejala menakjubkan - di tengah segala budaya patriarki, Maria menjulang dan bercahaya. Ia terus hadir tanpa banyak bicara, mengiringi perjalanan Gereja dengan segala ruwet rentengnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3."Berdaya tahan":<br />Meski diabaikan dan tidak diperhatikan, dilupakan dan diluputkan/dianggap menyilaukan, BBM tetap terus bersinar-pendar. Meski kadang terluka dan kecewa, bukankah Maria juga terus bersinar dan tidak tertutup hanya bagi hati orang Nazaret di kampung halamannya atau hati bangsa Israel tanah airnya? Maria terbuka hati dan tangannya bagi siapa saja. Ia pergi dari Nazareth ke Yehuda<br />untuk meneguhkan Elisabeth yang sedang hamil di masa tuanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dari Taman Ria ke Sukabumi- Bunda Maria doakanlah kami."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
D.<br />Origenes:<br />Maria mengunjungi Elisabeth sehingga Yesus dapat memberkati Yohanes:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Adalah lebih baik pergi kepada orang yang lebih lemah untuk memberikan pertolongan dengan kedatangannya. Itulah mengapa Sang Penyelamat datang kepada Yohanes untuk menguduskannya. Yesus masih berada dalam rahim Maria dan Dia bergegas untuk menguduskan Yohanes, yang juga masih berada dalam rahim ibunya. Sebelum Maria datang dan menyapa Elisabeth, sang bayi tidak bersukacita dalam rahimnya. Tapi segera setelah Maria mengucapkan kata-kata bahwa Putera Allah berada dalam rahim ibu-Nya, bayi Yohanes melonjak kegirangan. Pada saat itu, Yesus menjadikan pendahulu-Nya sebagai nabi untuk pertama kalinya” (Omelia sul Vangelo di Luca 7.1)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
=====<br />Maria sepenuhnya terbuka kepada kehendak Allah seperti seorang hamba yang setia. Meskipun demikian ia tidak tahu persis bagaimana secara konkret kehendak Allah itu akan terjadi dan bagaimana Allah akan menuntunnya. Namun ia berkata “ya” karena iman dan cinta. Kebahagiaan dan keselamatan kita pun mulai dengan jawaban “Ya” kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
St. Bernardus dari Clairvaux OCSO (1090-1153) membuat refleksi yang sangat indah yang menggambarkan betapa penting dan menentukan jawaban “Ya” Bunda Maria bagi keselamatan seluruh dunia :</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Engkau telah mendengar bahwa akan mengandung dan melahirkan seorang putera; engkau telah mendengar bahwa akan mengandung bukan dari seorang pria melainkan oleh kuasa Roh Kudus. Malaikat menantikan jawabanmu sebelum kembali kepada Allah yang mengutusnya. Kami juga menunggu, O Bunda, demi dunia yang memprihatinkan, bahkan demi kami yang menderita oleh kutukan dosa.<br />Dan di tanganmu keselamatan dunia ditentukan. Jika engkau menyetujuinya, kami selamat. Melalui Sabda Allah yang kekal kami telah diciptakan, namun sayang kami jatuh binasa; dengan satu kata jawabanmu kami semua akan hidup kembali.<br />Adam yang malang, terbuang dari surga bersama semua anak-anaknya dalam penderitaan dan kemalangan,yang tinggal di lembah bayang-bayang maut memohon dengan sangat padamu, ya perawan penuh kasih.Seluruh dunia menantikan jawabmu, berlutut di depan kakimu. Karena di bibirmulah tergantung penghiburan untuk orang-orang yang malang, penebusan para tawanan, pembebasan bagi yang tertindas, penyelamatan bagi semua anak-anak Adam. Jawablah, ya Bunda Perawan, jawablah tawaran malaikat secepatnya, dan dengan perantaraan malaikat berilah jawaban kepada Allah. Berbicaralah, dan terimalah Sang Sabda, persembahkanlah dirimu. Bukalah hatimu pada Penciptamu ya Perawan yang Terberkati, bukalah bibirmu dan jawablah”. Dan Maria pun menjawab, “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berkat kesanggupan Bunda Maria, karya keselamatan Allah dapat terlaksana. Kesanggupan Bunda Maria mengawali suatu peristiwa besar. Demikian pula dalam kehidupan sehari-hari. Kesanggupan pria dan wanita untuk membangun hidup berkeluarga, untuk menjadi suami isteri merupakan awal dari penciptaan generasi baru.Melalui kesanggupan mereka, Allah dapat terus melanjutkan karya penciptaan-Nya. Melalui kesanggupan para calon imam untuk ditahbiskan, karya Allah dalam Gereja dapat berlangsung terus. Betapa luar biasanya makna sebuah kesanggupan!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
E.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Maria tahu bahwa dalam beredarnya waktu ia akan melahirkan Dia, yang diakuinya sebagai sumber keselamatan sejak dari kekal” (St. Beda Venerabilis)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka<br />Maria, dengarkanlah, hai kalian yang takwa, aku hendak mewartakan yang dikerjakan Allah bagiku.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan, tanpa Syahadat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah mendorong Santa Perawan Maria, yang sedang mengandung Putra-Mu, untuk mengunjungi Santa Elisabet, saudarinya. Semoga kami pun senantiasa mentaati dorongan Roh Kudus. Maka bersama Santa Perawan Maria kami akan selalu dengan gembira memuji karya-Mu yang agung. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kitab Nubuat Zefanya (3:14-18a)<br />"Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bersorak sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; Engkau tidak akan takut lagi kepada malapetaka. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lunglai! Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Atau</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (12:9-16b)<br />"Bantulah orang yang kudus dalam kekurangannya, dan berusahalah selalu memberi tumpangan."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara-saudara, kasihmu janganlah pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik! Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah hendaknya kerajinanmu berkurang, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Bantulah orang-orang kudus dalam kekurangannya, dan berusahalah selalu memberi tumpangan! Berkatilah orang yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan yang muluk-muluk, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 864<br />Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.<br />Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6; R: 6b)<br />1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.<br />2. Pada waktu itu kamu akan berkata, "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!"<br />3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/4, PS 961<br />Ref. Alleluya, alleluya, alleluya<br />Ayat. (Luk 1:45)<br />Berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:39-56)<br />"Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.” Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan menceraiberaikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Tuhan kita!<br />U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Kaum ibu kalau berkunjung, atau menghadiri undangan perkawinan/undangan ulang tahun dll, sering kali membawa bingkisan. Bingkisan itu merupakan tanda kasih, dukungan atau pun tanda persaudaraan. Lebih dari itu, bingkisan itu merupakan tanda kehadiran dan kehidupan dari sang pemberi kepada orang itu. Bunda Maria, ketika mengunjungi Elisabeth, kemungkinan besarjuga membawa bingkisan, namun Lukas (penulis lnjll) tidak mencatat hal itu. Yang pasti adalah Maria membawa/menyampaikan/ memberi “salam” (tanda kasih, persaudaraan, dukungan, simpati, dan atau seluruh kehadiran dirinya) yang tulus, mendalam dan murni kepada Elisabeth. Salam itu merupakan simbol seluruh diri dan sukacitanya. Maka, Elisabeth pun bergembira, dan anak yang masih di kandungan pun bersorak kegirangan. Maria adalah utusan Allah (pahlawan) yang mengusir kesunyian dan kesedihan, dan menghantar mereka kepada kegembiraan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Luk 1:48-49)<br />Mulai sekarang aku disebut "yang bahagia" oleh sekalian bangsa. Sebab karya agung dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa, kuduslah nama-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Allah Bapa yang penuh kasih, Engkau memilih Maria menjadi Bunda penebus dalam hidup ini. Kami bersyukur kepada-Mu atas anugerah ini. Pun pula kami bersyukur atas penyertaan dan rahmat-Mu yang Engkau nyatakan kepada kami sepanjang bulan Mei ini, yang didedikasikan sebagai Bulan Maria. Semoga Bunda surgawi menuntun kami agar sampai kepada-Mu, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
“Sukacita merupakan kata kunci perjumpaan dengan Elisabet, di mana suara Maria dan kehadiran Yesus dalam rahimnya membuat Yohanes "melonjak kegirangan" (Luk 1:44). Sukacita juga memenuhi kawasan Betlehem ketika kelahiran Bayi Ilahi, Juruselamat dunia, diberitakan oleh nyanyian para malaikat dan dimaklumkan kepada para gembala sebagai "kesukaan besar" (Luk 2:10).” (Paus Yohanes Paulus II, Surat Apostolik Rosarium Virginis Mariae, No. 20)</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-15113422107325629652019-06-01T16:36:00.000+07:002019-06-01T16:36:03.654+07:00Kamis, 30 Mei 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kamis, 30 Mei 2019<br />Hari Raya Kenaikan Tuhan<br />Kisah Para Rasul (1:1-11)<br />(Mzm 47:2-3.6-7.8-9; Ul:6)<br />Efesus (1:17-23) / Ibrani (9:24-28; 10:19-23)<br />Lukas (24:46-53)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ite missa est – Pergilah, kamu diutus!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah seruan pastor di akhir misa dan inilah seruan Yesus juga ketika Ia naik terangkat ke surga. Hal inilah yang terjadi pada hari ke-40 setelah paskah dan sekaligus 10 hari sebelum pentakosta yang kerap disebut sebagai "Ulang Tahun Gereja."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bukit Zaitun adalah tempat Yesus yang naik ke surga dan mengutus para rasulNya ke seluruh dunia untuk menyampaikan Kabar Gembira kepada segala bangsa: ”Roh Kudus akan turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi (Kis 1:8).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain:<br />Ia mengajak kita untuk menjadi "saksi", pergi dan menjadikan semua bangsa muridNya dengan 3 kalimat peneguhanNya yang bisa kita maknai, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."KepadaKu telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi":<br />Ia menjadi "raja" yang punya kuasa kini dan nanti, di bumi dan di surga.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2."Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu":<br />Ia tidak hanya menjadi raja tapi juga sekaligus menjadi "guru" yang mengajarkan dan mencerahkan banyak orang dengan sabda dan kuasaNya. Menyitir kata St Petrus bahwa: "tidak ada nama lain yg diberikan kepada manusia yg olehnya kita dapat diselamatkan” (Kis 4:12).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3."Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir jaman":<br />Ia tidak hanya menjadi guru dan raja tapi Ia hadir sebagai sahabat yang hangat. Ia menjadi "Imanuel" di Betlehem pada masa Natal dan sebagai "Alpha et Omega" di Yerusalem pada masa Paskah. Hal ini menandakan bahwa penyertaan ilahi selalu setia untuk hadir dan mengalir di balik setiap peristiwa hidup harian.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Makan iga di Banjarsari - Ciptakanlah surga setiap hari."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />HARI RAYA KENAIKAN TUHAN</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Allah telah naik dengan diiringi sorak-sorai, ya Tuhan itu, dengan diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, bermazmurlah bagi Raja kita, bermazmurlah! Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan nyanyian pengajaran! Allah memerintah sebagai raja atas bangsa-bangsa, Allah bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus” (Mzm 47:6-9)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Allah, bersegeralah menolong aku<br />Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu<br />Kemuliaan..<br />Alleluya</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH IBADAT BACAAN<br />Raja mulia abadi<br />Yang menyelamatkan kami<br />Kematian Kaukalahkan<br />Kehidupan Kaumenangkan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Engkau pulang pada Bapa<br />Siap untuk menerima<br />Segala kekuasaan<br />Atas segenap ciptaan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan sangat kami minta<br />Maafkan segala dosa<br />Arahkanlah hati kami<br />Kepada alam surgawi</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mulyalah Engkau ya Tuhan<br />Yang naik ke atas awan<br />Serta Bapa dan Roh suci<br />Mulyalah kekal abadi<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH IBADAT PAGI<br />O sungguh menggembirakan<br />Bahwa Yesus Kristus Tuhan<br />Yang tersalib di Golgota<br />Bertakhta di sisi Bapa</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Marilah kita bersyukur<br />Memuji Allah yang luhur<br />Sambil mohon kepadaNya<br />Kerinduan akan surga</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kita turut bahagia<br />Bersama seisi surga<br />Atas kemulyaan Tuhan<br />Yang jaya tak terkalahkan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mulyalah Engkau ya Tuhan<br />Yang naik ke atas awan<br />Serta Bapa dan Roh suci<br />Mulyalah kekal abadi<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH IBADAT SIANG<br />Engkau Tuhan raja mulya<br />Yang mengatur segalanya<br />Fajar pagi Kauterbitkan<br />Panas siang Kaukobarkan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Padamkan api sengketa<br />Yang memisahkan sesama<br />Teguhkan s’mangat berpadu<br />Yang menyatukan sekutu</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kabulkanlah doa kami<br />Ya Allah Bapa surgawi<br />Bersama Putra dan RohMu<br />Sekarang serta selalu<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
BACAAN SINGKAT<br />(Why 1,17c-18)<br />Kulihat Putera manusia yang bersabda kepadaku:<br />“Akulah awal dan akhir. Aku mati namun kini Aku hidup.<br />Sungguh, Aku hidup selama-lamanya, dan Aku memang kunci kematian dan kerajaan maut”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DOA<br />Allah yang mahakuasa,<br />dengan ikhlas kami bersukacita, karena kenaikan Kristus telah meninggikan martabat kami.<br />Semoga kemuliaan yang dicapai oleh Kristus, kepala kami, menjadi pokok harapan kami, tubuhNya.<br />Sebab Dialah pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.<br />Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.<br />"Adoro Te - Aku menyembah Engkau!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bersama dengan momentum kenaikan Yesus ke surga, kita diajak untuk setia menyembahNya dengan doa-kata dan tindakan nyata.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengacu pada bac injili, Yesus yg kita sembah memberikan tiga amanat dasar, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. Pergilah:<br />Setelah "diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi", kita harus pergi kepada semua bangsa dan bersaksi (Luk 24:49; Kis 1:8). Kita harus “pergi”: keluar dari kubangan dosa dan ego pribadi demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan jiwa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. Beritakanlah Injil:<br />Kita diutus untuk memberitakan Injil (Ef 2:20). Tugas ini termasuk mengirim utusan ke setiap bangsa (Kis 13:1-4). Injil atau kabar baik yang diberitakan sendiri berpusat pada Tuhan terlebih pd "pertobatan dan pengampunan" (Luk 24:47), janji penerimaan "karunia Roh Kudus" (Kis 2:38) dan nasehat untuk memisahkan diri dari angkatan yang jahat (Kis 2:40) sambil menantikan kedatanganNya surga (Kis 3:19-20;1Tes 1:10).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. Aku menyertai kamu:<br />Yesus akan sll mendampingi kita (Mat 28:20; 1:23; Mat 18:20). Janji ini sendiri merupakan jaminan Yesus yg slalu menyertai kita di dalam Roh Kudus (Yoh 14:16,26) dan melalui Firman-Nya (Yoh 14:23). Ia memberikan kasih karunia yang memadai (2Kor 12:9) serta menyertai dan menuntun kita utk pulang ke rumah Bapa (Mat 18:20; Kis 18:10). Inilah jawaban iman terhadap semua bentuk ketakutan, keragu-raguan, kesulitan, sakit hati, dan keputusasaan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Singkatnya:<br />Ia selalu melimpahkan berkatNya, yakni sebuah "berkat" yg tidak boleh disamakan dengan keuntungan material perorangan atau ketiadaan penderitaan dalam kehidupan kita (Ibr 11:37-39; Wahy 2:8-10)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dari Tarsus ke Sukabumi - Tuhan Yesus sertailah kami!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />“Memoria aeterna - Kenangan abadi.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kenangan abadi akan cinta Tuhan yg sejati dan tak pernah berhenti tentulah menguatkan “HIK”, Harapan Iman Kasih: “Kamu sekarang diliputi dukacita tp Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yg dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun tiga core values, nilai dasar yg bisa kita jadikan “memoria/ingatan/kenangan iman, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. Perjuangan:<br />Sebuah kearifan lokal Jawa: "Jer basuki mowo beyo", utk hidup mulia/bahagia hrs berjuang dan berkorban. Dkl: "berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian". Kita diajak u/terus berjuang krn sebuah keyakinan iman “yg menabur dg bercucuran air mata akan menuai dg tawa+sorak sorai”: Ada kebangkitan setelah kematian, ada kemuliaan setelah penyaliban.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. Keberanian:<br />"Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Pesan 'jangan takut' sll disampaikan Tuhan kpd orang pilihanNya: Para nabi dari Yesaya sampai Yoh Pembaptis, Bunda Maria, Yosef, Zakharia, Magdalena, para gembala Betlehem dan para rasul.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.Penyertaan:<br />“Aku menyertai engkau dan tak ada seorangpun yg akan menjamah dan menganiaya Engkau." (Kis 18:9-10). Ya, alasan pokok yg membuat gereja bersukacita ialah Yesus tetap hadir di tengah kita. Kehadiran dan penyertaan Kristus yg berakar dalam kebangkitan merupakan peristiwa historis, dan tdk ada seorangpun dapat merampas sukacita itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dari Bekasi ke Tangerang - Mari bersaksi dan menjadi terang."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Ia tidak meninggalkan surga, ketika Ia turun dari surga kepada kita; dan Ia tidak meninggalkan kita, ketika Ia naik lagi ke surga” (St. Agustinus)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Bdk. Kis 1:11; PS 531)<br />Hai orang-orang Galilea, mengapa takjub memandang ke langit? Sebagaimana kamu melihat Yesus naik ke Surga demikian Ia akan datang kembali, alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Viri Galilæi, quid admiramini aspicientes in cælum? alleluia: quemadmodum vidistis eum ascendentum in cælum, ita veniet, alleluia, alleluia, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Yang Mahakuasa, semoga kami bersorak-sorai karena sukacita yang suci dan dengan gembira mengucap syukur. Sebab dalam diri Kristus yang naik ke surga kami ditinggikan, dan sebagai anggota Tubuh-Nya kami pun berharap akan turut serta dalam kemuliaan Kristus, Kepala Gereja, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:1-11)<br />"Mereka melihat Dia terangkat ke surga."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu, berkat kuasa Roh Kudus, Ia telah memberi perintah kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. Setelah penderitaan-Nya selesai, Ia menampakkan diri kepada mereka, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Pada suatu hari, ketika makan bersama-sama dengan mereka, Yesus melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa yang “telah kamu dengar dari pada-Ku”. Sebab, beginilah kata-Nya, “Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.” Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ, “Tuhan, pada masa inikah Engkau mau memulihkan Kerajaan bagi Israel?” jawab-Nya, “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi, kamu akan menerima kuasa, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, di seluruh Yudea dan Samaria, bahkan sampai ke ujung bumi.” Sesudah mengatakan demikian, terangkatlah Yesus disaksikan oleh murid-murid-Nya, sampai awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Yesus naik, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka, “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri menatap ke langit? Yesus yang terangkat ke surga meninggalkan kamu ini akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu lihat Dia naik ke surga.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 825<br />Ref. Allah telah naik, diiringi sorak-sorai. Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.<br />Ayat. (Mzm 47:2-3.6-7.8-9; Ul:6)<br />1. Hai segala bangsa, bertepuk-tanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja Agung atas seluruh bumi.<br />2. Allah telah naik diiringi sorak-sorai. Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah! Kidungkanlah mazmur bagi Raja kita, kidungkan mazmur!<br />3. Sebab Allah adalah Raja atas seluruh bumi, bermazmurlah dengan lagu yang paling indah! Allah merajai segala bangsa, di atas takhta-Nya yang kudus Ia bersemayam.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di<br />Efesus (1:17-23)<br />"Allah mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya dalam surga."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara-saudara, kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang Mahamulia, aku memohon supaya Ia memberi kamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar, supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya; yaitu betapa kaya kemuliaan yang dijanjikan-Nya untuk diwarisi oleh orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya. Kekuatan itu sesuai dengan daya kuasa Allah, yang bekerja dalam Kristus, yakni kuasa yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan Allah dalam surga. Di situ Kristus jauh lebih tinggi dari segala pemerintahan dan penguasa, kekuasaan dan kerajaan serta tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini melainkan juga di dunia yang akan datang. Segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan Allah kepada jemaat sebagai kepala dari segala yang ada. Jemaat itulah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Diri-Nya, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
atau</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (9:24-28; 10:19-23)<br />"Kristus masuk ke dalam surga sendiri."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara-saudara, Kristus telah masuk ke dalam tempat kudus bukan yang buatan tangan manusia, yang hanya merupakan gambaran dari tempat kudus yang sejati, tetapi ke dalam surga sendiri untuk menghadap hadirat Allah demi kepentingan kita. Ia pun tidak berulang-ulang masuk untuk mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagaimana Imam Agung setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus mempersembahkan darah yang bukan darahnya sendiri. Sebab kalau demikian, Kristus harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang ternyata, pada akhir zaman ini, Ia hanya satu kali saja menyatakan diri, untuk menghapuskan dosa lewat kurban-Nya. Seperti manusia ditetapkan Allah untuk mati hanya satu kali, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengurbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu, Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia. Jadi, Saudara-saudara, berkat darah Yesus kita sekarang dapat masuk ke dalam tempat kudus dengan penuh keberanian, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir yang tidak lain adalah diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah. Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat, dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan akan harapan kita sebab Dia, yang menjanjikannya, adalah setia!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 962<br />Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.<br />Ayat. (Mat 28:19.20)<br />Pergilah dan ajarlah semua bangsa, firman Tuhan; Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:46-53)<br />"Kristus masuk ke dalam surga sendiri."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sesudah bangkit dari antara orang mati, Yesus menampakkan diri kepada para murid. Kata-Nya kepada mereka, “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Dan lagi: Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini. Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari atas.” Lalu Yesus membawa murid-murid itu ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke surga. Para murid menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam bait Allah dan memuliakan Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.<br />U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Hari ini Gereja Katolik merayakan Hari Raya Kenaikan Tuhan. Itu artinya empat puluh hari setelah Paskah. Dan sepuluh hari lagi kita akan merayakan Hari Raya Pentakosta, turunnya Roh Kudus. Suatu renungan sederhana saya tawarkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“… dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, ..” (ay. 47). Dua kata, pertobatan dan pengampunan, berjalan bersama. Artinya pertobatan mengandaikan pengampunan. Bagaimana bila ada orang yang bertobat tetapi tidak ada yang memberi pengampunan? Bertobat artinya kembali kepada Bapa. Dan ketika anak kembali kepada bapanya, tentu dia akan mendengarkan apa yang dikatakan oleh bapanya. Pengampunan akan diberikan oleh Bapa saat anaknya pulang kembali menjumpai Sang Bapa (ingat kisah Anak yang Hilang, Luk. 15:11 dst.). Sang Bapa tidak memaksa dan tidak menuntut apa-apa. Diajuga tidak mendengarkan “pengakuan dan sesal” anaknya. Bapa sudah tahu sejak awal apa yang akan dialami oleh anaknya yang minta warisan di kala Bapanya masih hidup.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Drama Luk. 15 ini mengingatkan kepada kita akan pentingnya pertobatan dan pengampunan. Bisa saja kita ingin bertobat. Orang lain sulit memberi pengampunan; ini pun butuh pertobatan. Sulit? Memang benar bila kita memakai kekuatan kita sendiri, Pertobatan dan pengampunan adalah karunia dari Allah. Maka kita bisa memohonnya. Kalau kita sulit bertobat atau sulit mengampuni, datanglah pada Bapa, seperti anak bungsu yang pulang kepada Bapanya. Dengan sikap rendah hati dan berserah, rahmat pertobatan dan pengampunan akan kita alami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hanya mereka yang mengalami pertobatan dan pengampunan akan dengan lantang mampu mewartakannya. Masa Paskah adalah masa Mistagogi, masa untuk endalaman iman kita. Saatnya kita mawas diri dan melihat perjalanan hidup kita di hadapan Allah. Selamat hening dan merenung. Tuhan memberkati!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Bdk. Mat 28:20)<br />Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman, alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Behold, I am with you always, even to the end of the age, alleluia.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-20420802474235225952019-06-01T16:35:00.002+07:002019-06-01T16:35:34.411+07:00Rabu, 29 Mei 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Rabu, 29 Mei 2019<br />Hari Biasa Pekan VI Paskah<br />Kisah Para Rasul (17:15.22-18:1)<br />(Mzm 148:1-2.11-12b.12c-14a.14bcd)<br />Yohanes (16:12-15)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Venite - Datanglah!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah harapan iman Gereja ketika Tuhan memberikan Roh Kudus kepada kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengacu pada bacaan khas injili, adapun 3 kalimat inti yang kerap diberikan Yesus kepada para murid yang ketakutan dan tinggal di rumah dengan pintu-pintu yang terkunci rapat, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."Damai bagimu": Pendamaian.<br />Ia selalu memberikan kedamaian sejati yang mengubah ketakutan menjadi keberanian. Ia selalu menjadi Allah yang hadir dan bersolider di tengah mereka yang tidak mengalami damai, yang "takut dan kecut" karena pelbagai prahara dan gelora dunia ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2."Aku mengutus kamu": Perutusan. BersamaNya, kita diajak menjadi "co-creator", menciptakan bumi dan langit baru bersama semua orang yang berkehendak baik, yang penuh ketulusan dan kebaikan bagi sesama dan semesta.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.“Terimalah Roh Kudus": Peneguhan.<br />Disinilah, Ia memberikan peneguhan untuk kita masing-masing. Ia memberikan hadiah iman berupa Roh Kudus yang hadir sebagai Roh Pemersatu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Karena Roh Kudus-lah, para rasul dapat mempersatukan banyak orang yang berkumpul dari berbagai macam budaya dan bahasa karena mereka masing-masing dapat mengerti apa yang dikatakan para rasul (bac 1). Berkat Roh Kudus pula, semua orang dipersatukan dalam Kristus sebagai satu tubuh dengan menghasilkan pelbagai buah roh (bac II).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dan berkat pencurahan Roh Kudus pula, para rasul diberi kuasa untuk mengampuni dosa, yang dengan pengampunan itu orang berdosa yang telah memisahkan diri dari Tuhan kembali dipersatukan dan diperdamaikan dengan Tuhan dan sesama.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bagaimana dengan kita sendiri?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Buah tomat ada di Carita - Selamat hidup penuh sukacita."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />A.<br />"Veni Creator Spiritus – Datanglah ya Roh Pencipta"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berhembuslah dalam diriku, ya Roh Kudus,<br />agar segala pikiranku kudus.<br />Bertindaklah dalam diriku, ya Roh Kudus,<br />agar karyaku juga kudus.<br />Tariklah hatiku, ya Roh Kudus,<br />agar aku mencintai hanya yang kudus.<br />Teguhkanlah aku, ya Roh Kudus,<br />agar aku memperjuangkan segala yang kudus.<br />Peliharalah aku, ya Roh Kudus,<br />agar aku senantiasa kudus. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Veni Creator Spiritus - Datanglah ya Roh Pencipta" adalah salah satu judul lagu yang banyak dinyanyikan dalam HR Pentakosta.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yah, Roh Kudus sendiri datang sebagai roh yang menciptakan "spirit/semangat hidup" untuk:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
- semakin beriman kepada Yesus (Kis 2:14.21-22),<br />- semakin berani bersaksi tentang Yesus (Kis 2:23-24),<br />- semakin mengajak orang untuk bertobat dan mendekat kepada Yesus (Kis 2:28-40),<br />- semakin giat mewujudkan persekutuan hidup bersama dalam Yesus (Kis 2:41-43.46)<br />- semakin mengembangkan solidaritas dan pelayanan kasih bersama Yesus (Kis 2:44-45).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yah, Roh Kudus adalah hadiah untuk kita pada hari Pentakosta, hari “kelima puluh” sesudah Paskah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada masa Perjanjian Lama, pada hari itu dirayakan pesta syukur atas hasil panen. Bagi orang Kristiani, Pentakosta adalah pesta peringatan turunnya Roh Kudus atas para rasul di Yerusalem pada hari kelima puluh sesudah kebangkitan Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam tradisi Gereja, HR Pentakosta juga disebut sebagai Hari Ulang Tahunnya Gereja karena pada hari inilah Roh Kudus melahirkan Gereja, Ia dicurahkan kepada Gereja dalam segala bangsa dan bahasa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun empat sikap baik yang bisa diciptakan Roh Kudus dalam Hari Ulang Tahun Gereja ini, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. U- tuhkan hidup:<br />Dalam kalendarium Gereja, Pentakosta termasuk hari raya besar. Warna liturgi adalah merah untuk memperingati lidah-lidah api yang disebut dalam Kis 2 : 2 - 13 sebagai lambang Roh Kudus yang menganugerahkan kharisma untuk mewartakan Injil kepada semua bangsa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kharisma sendiri sebenarnya berarti: karunia / anugerah Roh Kudus, yang merupakan suatu rahmat istimewa yang menonjol pada diri seorang yang memilikinya. Kharisma bukan pameran rahmat, melainkan diberikan oleh Tuhan demi pembangunan / pengembangan Gereja/1 Kor 12:7. Singkatnya, kharisma diberikan sebagai anugerah khusus untuk menjalankan suatu tugas dengan baik di dalam Gereja / jemaat, Paulus menyebut beberapa kharisma, antara lain: karunia melayani, mengajar, memberi nasehat, membagikan derma, bahasa roh, penyembuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, Roh Kudus ajak kita bersyukur karena Allah selalu menyertai kita</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. LANG- kahkan cinta:<br />Kita diberikan hidup dan kuasa karya Roh Kudus, di mana Kristus dalam RohNya itu meraja di dalam hidup kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Maka, di sanalah akan terjadi perubahan dan pembaharuan dalam hidup bersama sebagai suatu persekutuan umat Allah dalam Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Roh Kudus pula memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran, yaitu mengajarkan kita bagaimana seharusnya kita hidup dan melaksanakan kehendak Bapa di surga. Disinilah, Roh Kudus juga ajak kita untuk mau berbagi rahmat dan karunia yang telah kita terima dari Gereja.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. TA- bahkan hati:<br />Salah satu buah Roh Kudus adalah bahwa kita diajak untuk bersabar dalam segala pergulatan dan masalah kehidupan. Yakni, agar kita mampu mengatasi segala problematika hidup (ketika berhadapan dengan diri sendiri, sesama, dan Tuhan, atau ketika sakit-sehat, untung-malang, gagal-berhasil, dll) dalam tuntunan Roh Kudus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dan lebih dari itu, sebagai manusia yang terdiri dari “daging” dan “roh”, kita mohon agar kita lebih kuat hidup menurut Roh dan berbuah Roh dalam hidup keseharian ; kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Gal 5 : 22 - 23a).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
4. HUN- jukkan doa:<br />Hari Raya Pentakosta mengingatkan kita akan turunnya Roh Kudus yang dijanjikan Yesus atas Gereja yang masih muda, yaitu atas para murid bersama Bunda Maria, yang dengan tekun, sehati dalam doa bersama menantikan kedatangan-Nya, sesudah la naik ke surga.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ketika tiba hari Pentakosta itu, turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah di mana mereka duduk. Lalu tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan sapta karunia Roh Kudus, kita diharapkan semakin beriman di tengah zaman dan hidup harian.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yang pasti, semoga dengan adanya HR Pentakosta ini, kita semakin dicurahkan Roh Kudus sehingga selalu terbiasa untuk “bersyukur-berbagi-bersabar-beriman” dalam suka duka dan gulat geliat hidup kita masing-masing.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ada rahmat di pantai Kuta - Selamat menyongsong Hari Raya Pentakosta."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />Datanglah, ya Roh Kudus, penuhilah<br />hati umatmu<br />dan nyalakanlah di dalamnya api<br />cinta-Mu<br />Utuslah Roh-Mu maka segala sesuatu<br />akan diciptakan lagi<br />Dan Engkau akan membaharui muka bumi</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Marilah berdoa:<br />Ya Allah, Engkau telah mengajar hati umat-Mu<br />dengan terang Roh Kudus. Berilah<br />supaya dalam Roh yang sama ini kami<br />senantiasa berpikir benar dab<br />bijaksana, serta selalu gembira karena<br />lipurann-Nya<br />Demi Kristus, Tuhan kami</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuhan berjanji akan mengutus Roh Kudus untuk membuat kita siap bagi rencana Allah. Sebab, seperti tepung kering tidak dapat melekat menjadi adonan, apalagi menjadi roti, tanpa sesuatu yang cair, begitu pula kita, karena banyak, tidak dapat menjadi satu dalam Kristus Yesus tanpa air yang datang dari surga (bdk. Yoh 7:38-39). Dan seperti tanah kering tidak dapat menghasilkan buah tanpa diberi air, begitu pula kita, yang semula adalah kayu kering, tidak akan dapat menghasilkan buah kehidupan tanpa hujan dari surga turun atas kemauan-kemauan kita. (St. Ireneus, Sumber: Bacaan Ofisi Hari Raya Paskah)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Apa yang kamu lihat adalah roti dan piala — inilah yang dinyatakan kedua matamu kepadamu; tetapi mengenai keduanya, imanmu meminta pemahaman lebih jauh, roti adalah tubuh Kristus dan piala itu berisi darah Kristus. ... Para sahabatku, kedua hal ini disebut sakramen karena alasan ini, karena dalam kedua hal itu terlihat suatu hal, tetapi hal yang lain dimengerti.” — St. Agustinus dari Hippo</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 18(17):30; 21:23)<br />Aku hendak memuji Engkau, ya Tuhan, dan mewartakan nama-Mu kepada saudara-saudaraku. Alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
I will praise you, Lord, among the nations; I will tell of your name to my kin, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa Maharahim, dengan gembira kami rayakan misteri kebangkitan Putra-Mu. Dengarkanlah doa kami, semoga kami dapat bergembira pula bersama semua orang kudus, bila Kristus datang kembali. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Iman Paulus membuatnya berani bersaksi dengan kebijaksanaan dan kuasa Allah di hadapan orang yang belum mengenal Yesus. Apa pun hasilnya, tugas kita adalah mewartakan dan Tuhan yang akan menyempurnakan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (17:15.22-18:1)<br />"Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberikan kepada kamu."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada waktu itu terjadilah kerusuhan di kota Berea. Maka Paulus pergi dari sana. Orang-orang yang mengiringi Paulus menemaninya sampai di kota Atena, lalu kembali dengan pesan kepada Silas dan Timotius, supaya mereka selekas mungkin menyusul Paulus. Di Atena Paulus pergi berdiri di atas Aeropagus dan berkata, “Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa. Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu. Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia. Ia juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup, nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. Dari satu orang saja Allah telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi, dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka serta batas-batas kediaman mereka. Maksudnya supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah serta menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah dikatakan juga oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.” Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia. Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberikan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua orang harus bertobat. Karena Allah telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia dengan perantaraan seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan orang itu dari antara orang mati.” Ketika mereka mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek, dan yang lain berkata, “Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu.” Lalu Paulus pergi meninggalkan mereka. Tetapi beberapa orang laki-laki menggabungkan diri dengan Paulus dan menjadi percaya, di antaranya juga Dionisius, anggota majelis Aeropagus, dan seorang perempuan bernama Damaris, dan juga orang-orang lain bersama-sama dengan mereka. Kemudian Paulus meninggalkan Atena, lalu pergi ke Korintus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan<br />Ref. Surga dan bumi penuh dengan kemuliaan-Mu.<br />Ayat. (Mzm 148:1-2.11-12b.12c-14a.14bcd)<br />1. Pujilah Tuhan di surga, pujilah Dia di tempat tinggi! Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!<br />2. Pujilah Tuhan, hai raja-raja di bumi dan segala bangsa, pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia. Pujilah Tuhan, hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda!<br />3. Biarlah semuanya memuji-muji Tuhan, sebab hanya nama-Nya yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.<br />4. Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil<br />Ref. Alleluya<br />Ayat. (Yoh 14:16)<br />Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Roh Kebenaran akan memimpin para murid Yesus. Kepempimpinan Roh Kebenaran tersebut penting karena mereka harus memberi kesaksian tentang kebenaran.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:12-15)<br />"Roh Kebenaran akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Tuhan kita!<br />U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Yesus telah berusaha agar kita benar-benar mengenal Allah. Oleh karena itu, Roh Kebenaran yang diutus-Nya bersama Bapa, akan selalu membantu kita untuk mengenal Dia dan Bapa-Nya. Mengenal Yesus dan Bapa-Nya dengan benar adalah syarat mutlak di dalam pewartaan kita. Maka, ketika di Atena, Paulus memperkenalkan Allah yang benar yang tampak di dalam diri Yesus, banyak orang percaya. Kita tidak bisa menyembah Allah secara buta. Kita perlu katekese untuk mengenal Allah agar menyembah Dia dengan benar, dalam Roh dan kebenaran.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kamis, 30 Mei 2019 adalah Hari Raya Kenaikan Tuhan merupakan hari raya wajib. Seturut Kitab Hukum Kanonik dalam Kanon nomor 1246 dan 1247 umat beriman berkewajiban untuk ambil bagian dalam Misa; selain itu, hendaknya mereka tidak melakukan pekerjaan dan urusan-urusan yang merintangi ibadat yang harus dipersembahkan kepada Allah atau merintangi kegembiraan hari Tuhan atau istirahat yang dibutuhkan bagi jiwa dan raga.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 15:16,19)<br />Aku telah memilih kamu dari dunia, demikianlah firman Tuhan, Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap. Alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
I have chosen you from the world, says the Lord, and have appointed you to go out and bear fruit, fruit that will last, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Allah Bapa yang hidup dan berkuasa, kami mohon rahmat pertobatan atas ketidakmengertian dan kebebalan hati kami. Betapa sering kami tidak menyadari bahwa Engkau, ya Bapa, adalah satu dengan Putra-Mu, Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-90579499079740183912019-06-01T16:34:00.005+07:002019-06-01T16:34:40.177+07:00Senin, 27 Mei 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Senin, 27 Mei 2019<br />Hari Biasa Pekan VI Paskah<br />Kisah Para Rasul (16:11-15)<br />(Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)<br />Yohanes (15:26--16:4a)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ite miisa est - Pergilah kamu diutus!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah sebuah kalimat latin yang dikatakan imam di akhir misa/ekaristi berdasar sebuah ajakan Yesus: "Kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saksi sendiri bisa berarti sebuah perutusan dasar agar semua orang beriman menjadi "Siap Ajarkan Kabar Sukacita Ilahi" dengan empat modal dasar yang saya sebut dengan "SPBU" iman, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. "S - ukacita hidupnya":<br />Kita diajak bersaksi dengan penuh rasa syukur karena yakin dicintaiNya. Adapun pengalaman syukur atas cintaNya membuat kita juga mau dan tulus untuk berani mencintai yang lain.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. "P - elayanan semangatnya":<br />Bukankah Yesus yang kita imani bersaksi "Aku datang bukan untuk dilayani tapi untuk melayani. Ia mengajak kita menjadi sahabat yang tetap bersemangat "HAMBA", dengan "sukarela" dan tidak dengan "sukar rela".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. "B - unda Maria teladannya":<br />Maria menjadi model/contoh seorang saksi, selalu rendah hati dan berhati hati, tidak mudah menghakimi tapi selalu mau untuk belajar memahami, meyakini adanya "providentia divina-penyelenggaraan ilahi" dalam hidup harian.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
4. "U - tuh kepribadiannya":<br />Kita diajak menjadi saksi yang utuh-penuh dan menyeluruh, yang tidak palsu tapi bermutu, yang berarti bahwa apa yang kita katakan juga kita wartakan, dan apa yang kita wartakan juga kita ejawantahkan dalam praksis hidup sehari-hari.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Cari nasi di Bosnia - Mari bersaksi ke segala penjuru dunia."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Kutipan Teks Misa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Untuk mendapatkan pengampunan, apakah engkau akan pergi kepada Bunda Maria atau kepada malaikat? Tidak. Apakah mereka akan memberikanmu Tubuh dan Darah Kristus? Tidak. Jika engkau memiliki dua ratus malaikat, apakah mereka dapat mengampuni engkau? Tidak. Seorang imam karena kuasa Kristus sendiri dapat melakukan hal itu; ia dapat mengatakan 'Pergilah dalam damai! Aku mengampunimu'. Oh betapa agungnya seorang imam. Seorang imam berusaha untuk menghadirkan Kristus kepada orang lain. Imamat berada pada jantung hati Yesus. Ketika engkau memandang seorang imam, engkau pasti berpikir tentang Yesus dan matamu tertuju kepada-Nya.” — St. Yohanes Maria Vianney</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Rm 6:9)<br />Kristus yang bangkit dari alam maut takkan wafat lagi; maut tidak menguasai-Nya lagi. Alleluya</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Christ, having risen from the dead, dies now no more; death will no longer have dominion over him, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa Maharahim, semoga rahmat Paskah yang telah kami terima, menghasilkan buah berlimpah dalam hidup kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (16:11-15)<br />"Tuhan membuka hati Lidia, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setelah Paulus mendapat pesan dari Surga supaya menyeberang ke Makedonia, kami, Paulus dan Silas, bertolak dari Troas dan langsung berlayar ke Samotrake. Keesokan harinya tibalah kami di Neapolis; dan dari situ kami ke Filipi, kota pertama di bagian Makedonia ini, suatu kota perantauan orang Roma. Di kota itu kami tinggal beberapa hari. Pada hari Sabat kami keluar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami duga ada di situ. Setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang berkumpul di situ. Salah seorang dari perempuan-perempuan itu, yang bernama Lidia, turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, seorang yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus. Sesudah dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, Lidia mengajak kami, katanya, “Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku.” Ia mendesak sampai kami menerimanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan<br />Ref. Tuhan berkenan kepada umat-Nya<br />Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)<br />1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.<br />2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.<br />3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil<br />Ref. Alleluya<br />Ayat. (bdk. Yoh 15:26b.27b)<br />Roh Kebenaran akan bersaksi tentang Aku, sabda Tuhan; tetapi kamu juga harus bersaksi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:26--16:4a)<br />"Roh kebenaran bersaksi tentang Yesus."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku. Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. Kamu akan dikucilkan; bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku. Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya, kamu ingat bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah Injil Tuhan<br />U. Terpujilah Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Sebelum terangkat ke surga, Tuhan Yesus menjanjikan Roh Kudus. Roh Kebenaran. Roh Kudus inilah yang akan mengajarkan tentang segala sesuatu yang telah dikerjakan-Nya di antara umat Israel. Roh Kudus yang akan melengkapi dan menggenapkan semua yang telah dikerjakan dan diajarkan Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saat ini sering terjadi kekerasan mengatasnamakan agama. Orang yang tidak sealiran atau sepaham dianggap sebagai musuh. Mereka harus dibinasakan demi melanggengkan sebuah prinsip, walau prinsip itu tidak benar. Aneka kekerasan ini seringkali meresahkan hidup bersama. Yesus sudah meramalkan hal ini sejak lama. menghayati agama secara benar mencakup baik aspek vertikal, yakni hubungan yang harmonis dengan Tuhan, maupun aspek horizontal, yakni hubungan yang harmonis dengan sesama. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ketika mendefinisikan arti agama, juga menegaskan pentingnya keseimbangan dan keharmonisan hubungan dengan Tuhan dan sesama, termasuk dengan lingkungan. Menurut KBBI, agama adalah "ajaran, sistem yg mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dng pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya". Demikian pula kalau kita memahami arti agama dari bahasa aslinya, yakni bahasa sansekerta: "A" yang berarti "tidak" dan "GAMA" yang berarti kacau. Agama berarti tidak kacau. Jadi, agama itu dimaksudkan untuk meniadakan kekacauan dan menciptakan keharmonisan hubungan manusia dengan Tuhan, sesama dan lingkungan. Dengan demikian, menghayati agama atau hidup beragama secara benar berarti menjalin hubungan yang harmonis dan damai baik dengan Tuhan, sesama maupun lingkungan. Dari sini jelas bahwa yang namanya kekerasan dan kekacauan atas nama agama tidak dapat dibenarkan sebab dengan sendirinya bertentangan dengan agama itu sendiri, apa pun nama agama itu. Sebagai umat beriman kita ditantang untuk tetap setia dan kuat dalam iman. Roh Kebenaran diutus oleh Bapa. Dia akan memberi kesaksian tentang Yesus. Namun para murid juga harus bersaksi tentang Dia. Karena sejak semula, mereka ada bersama-sama dengan Yesus. Kesaksian mencapai puncaknya dalam kemartiran. Karena ada banyak kesulitan untuk sungguh-sungguh hidup sebagai pengikut Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 20:19)<br />Yesus berdiri di tengah-tengah para murid-Nya dan berkata kepada mereka: Damai sejahtera bagi kamu, alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Jesus stood in the midst of his disciples and said to them: Peace be with you, alleluia.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-76413540947352585462019-06-01T16:34:00.002+07:002019-06-01T16:34:14.070+07:00Minggu, 26 Mei 2019 <br />
<div class="_3x-2" data-ft="{"tn":"H"}" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<div data-ft="{"tn":"H"}" style="font-family: inherit;">
<div class="mtm" style="font-family: inherit; margin-top: 10px;">
<div style="font-family: inherit; position: relative;">
<div class="_1ktf" data-ft="{"tn":"E"}" style="font-family: inherit; margin-left: -12px;">
<a ajaxify="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=615299968980490&set=a.141060346404457&type=3&eid=ARB6u-oyJwsCX4IfCwLvhBbVUtjyp4Zm0_kWA5uWucgajKDJbPr7C-AH4qHY-1LyZSGMzWtj3yb6u6Ya&size=1440%2C1541&source=13&player_origin=story_view" class="_4-eo _2t9n _50z9" data-ft="{"tn":"E"}" data-ploi="https://scontent.fjkt1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/61122168_615299972313823_3751862011336589312_o.jpg?_nc_cat=105&_nc_ht=scontent.fjkt1-1.fna&oh=c871a5ba3f2b787f789345d77d4353bc&oe=5D5C3903" data-plsi="https://scontent.fjkt1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/61042365_615299975647156_1277810920122220544_n.jpg?_nc_cat=106&_nc_ht=scontent.fjkt1-1.fna&oh=33736f3b25fca5a60a43ce245e98d762&oe=5D9BE16B" data-render-location="permalink" href="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=615299968980490&set=a.141060346404457&type=3&eid=ARB6u-oyJwsCX4IfCwLvhBbVUtjyp4Zm0_kWA5uWucgajKDJbPr7C-AH4qHY-1LyZSGMzWtj3yb6u6Ya" rel="theater" style="box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.05) 0px 1px 1px; color: #385898; cursor: pointer; display: block; font-family: inherit; position: relative; text-decoration: none; width: 500px;"></a></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<br />
<div class="_5pbx userContent _3576" data-ft="{"tn":"K"}" data-testid="post_message" id="js_3" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; line-height: 1.38; margin-top: 6px; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<div style="font-family: inherit; margin: 0px 0px 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.<span> </span><br />Minggu, 26 Mei 2019<span> </span><br />Hari Minggu Paskah VI<br />Kisah Para Rasul (15:1-2.22-29)<span> </span><br />(Mzm 67:2-3.5.6.8)<br />Wahyu (21:10-14.22-23)<br />Yohanes (14:23-29)</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
"Veni Sancte Spiritu - Datanglah Ya Roh Kudus!"</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Inilah harapan iman kita bahwa Roh Kudus (Ibrani: "Ruah"/Penyembuh, Yunani: "Parakleitos"/Penghibur, Latin: "Spiritus"/Api) akan selalu hadir dan menyertai hidup harian kita.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Adapun berkat Roh Kudus, para rasul yang tadinya takut menjadi berani (Kis 2:14-36), yang tadinya pecundang menjadi pahlawan sehingga banyak orang menjadi percaya kepada Kristus (Kis 2:37-40) dan terbentuklah persekutuan jemaat Gereja perdana (Kis 2:41-47).</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Dalam Syahadat Iman yang diakui oleh keluarga Gereja Katolik sedunia, terdapat sebuah penggalan kalimat, “Aku percaya akan Roh Kudus”. Disinilah Gereja mengajak kita sebagai satu keluarga beriman untuk benar-benar meyakini adanya Roh Kudus. Roh Kudus sendiri dalam pengertian dan pengartian Perjanjian Lama kerap mempunyai tiga arti, yakni:</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
- Pertama: קרוש (qadosy) yang berarti 'bersifat kudus atau khusus' (Keluaran 29:31).</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
- Kedua, ךןתאלהים (ruakh elohim), yang berarti 'Roh Allah, nafas Allah, angin Allah’.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
- Ketiga, ךןתקרוש (ruakh qadosy), yang berarti 'Roh Kudus' (Kejadian 1:2; Yehezkiel 37:1-14; Yunus 1:4; Zakharia 4:6).</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Menegaskan keyakinan ini, St. Ambrosius dalam De mysteriis pernah mengajarkan, “Karena itu, engkau harus ingat bahwa engkau telah menerima pemeteraian oleh Roh: roh kebijaksanaan dan pengetahuan, roh nasihat dan kekuatan, roh pengertian dan kesalehan, roh takut akan Allah; dan peliharalah apa yang telah engkau terima. Allah Bapa telah memeteraikan engkau, Kristus Tuhan telah menguatkan engkau dan memberikan jaminan Roh dalam hatimu” (7,42).</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Berangkat dari pelbagai hal di atas, arti kata Roh Kudus jelas memiliki arti yang sangat penting dalam sejarah iman umat manusia.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Hal ini terlebih tampak dalam keyakinan Yahudi dan fakta sejarah dalam Alkitab, dimana Roh Kudus memiliki peranan yang sangat lekat-dekat dengan manusia. Katekismus nomor 1831 bahkan menyatakan “Roh Kudus itu di utus ke seluruh Bumi, supaya menolong orang percaya tetap hidup baik.”</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Sebenarnya, kalau Roh Kudus itu turun dan diam di dalam diri kita, maka tentu akan terpancar di dalam kehidupan harian kita yaitu Ruah Hokema/Roh Hikmat, Ruah Bin'ah/Roh Pengertian, Ruah Etsa/Roh Nasehat, Ruah Geburah/Roh Keperkasaan, Ruah Yahweh Yir'et/Roh Takut akan Tuhan, serta Ruah Yahweh Da'at/Roh Pengenalan akan Tuhan, serta juga Roh Kesalehan (Bdk: Yesaya 11:12).</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Dan, indahnya ternyata pelbagai lambang Roh Kudus ini bisa kita singkat-padat dengan sebutan sederhana penuh makna yang saya tulis dalam buku “XXX-Family Way” (Kanisius), yakni “mama”,al:</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
1.Minyak (Kat 695):<br />Minyak urapan (Bdk. 1 Yoh. 2:20-27; 2 Kor 1:21). Tetapi untuk mengerti sepenuhnya bobot nilai dari lambang ini, orang harus mengingat urapan pertama, yang Roh Kudus kerjakan, yakni: Urapan Yesus. Yesus yang disebut "Khristos" sendiri (terjemahan dari perkataan Ibrani "Mesias") berarti “yang diminyak/diurapi dengan Roh Allah".</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Dalam tradisi Gereja Katolik, kita juga mengenal adanya tujuh sakramen, dan salah satu sakramen yang diberikan oleh Uskup, adalah sakramen krisma. Kata krisma sendiri bisa juga berarti minyak, “Khrismation" dalam Gereja-gereja Timur. Nama lain sakramen Krisma sendiri berarti sakramen penguatan. Dkl: Minyak ada untuk menguatkan yang lemah.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Dalam Kitab Suci, minyak kerap hadir, sebagai obat yang menguatkan: ia diberikan kepada yang sakit, atau diolesi pada luka (Mazmur 109:18; Yesaya 1:6; Injil Markus 6:13; Yakobus 5:14). Dkl: Sifat “mama” yang pertama yaitu, sebagai minyak, yang ada untuk menguatkan yang lemah.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
2.Air (Kat 694):<br />Air hidup yang melambangkan tindakan Roh Kudus dalam upacara pembaptisan: "kita dibaptis dalam satu Roh", kita juga "diberi minum dari satu Roh" (1 Kor. 12:13). Air hidup ini mengalir, dari Kristus yang disalibkan (Yoh. 19:34; 1 Yoh. 5:8) yang memberi kehidupan abadi (Bdk. Yoh. 4:10-14; 7:38; Kel. 17:1-6; Yes. 55:1; Zakh. 14:8; 1 Kor 10:4; Why. 21:6; 22:17).</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Air sendiri sesungguhnya adalah elemen penting dalam kehidupan, bahkan, seorang pemikir dan penulis buku dari Jepang mengatakan bahwa 80% lebih bagian tubuh manusia terdiri dari air. Jangan dilupakan juga, pelbagai kegiatan harian manusia pasti memerlukan air, seperti: mandi, minum, keramas, mencuci baju/celana/piring/gelas, dsbnya. Dkl: Sifat “mama” yang kedua, yaitu, sebagai air, yang ada untuk menyegarkan yang dahaga.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
3.Merpati (Kat 701).<br />Banyak dari kita tentu mengingat ketika Kristus naik dari air pembaptisan-Nya, Roh Kudus - dalam rupa merpati - turun atasNya dan berhenti di atasNya. Atau juga, ketika air bah sudah surut, maka dipilihlah seekor merpati, - yang diterbangkan oleh Nabi Nuh dari dalam bahtera. Merpati itu kembali dengan sehelai daun zaitun segar di paruhnya sebagai tanda bahwa bumi sudah dapat didiami lagi (Bdk. Kej 8:8-12). Yesus sendiri pernah mengatakan pada Injil Matius 10:16, "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Merpati sendiri adalah seekor burung yang mampu terbang berkilo-kilometer jauhnya, dan mau kembali ke tempat asalnya. Oleh karena itu, merpati dipakai sebagai lambang PT POS, yang mengantarkan surat ke tempat tujuannya, walaupun jaraknya jauh. Walaupun ia dilepas di tempat yang jauh, ia sanggup untuk kembali ke rumah. Lalu, dimana letak ketulusannya?</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Banyak orang menganggap, merpati putih adalah lambang perdamaian, karena sifatnya yang elok dan bulunya yang melambangkan kesucian. Dkl: Sifat “mama” yang ketiga yaitu, sebagai merpati, yang ada untuk melembutkan yang keras (Bdk: Mat 3:16,Yoh 1:32)</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
4.Api (Kat 696):<br />Api adalah lambang daya transformasi perbuatan Roh Kudus. Dalam "lidah-lidah seperti api", Roh Kudus turun atas para Rasul pada pagi hari Pentakosta dan memenuhi mereka (Kis 2:3-4).</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Dalam Alkitab, kita mengetahui bahwa Nabi Elia, yang "tampil bagaikan api dan perkataannya bagaikan obor yang menyala" (Sir 48:1), dengan perantaraan doanya, ia menarik api turun atas kurban di gunung Karmel (1 Raj 18:38-39). Yohanes Pembaptis, yang mendahului Tuhan "dalam roh dan kuasa Elia" (Luk 1:17) mengumumkan Kristus sebagai Dia, yang "akan membaptis dengan Roh Kudus dan dengan api" (Luk 3:16). Mengenai Roh ini, Yesus berkata: "Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapa Aku harapkan, api itu telah menyala" (Luk 12:49).</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Dalam tradisi rohani, lambang api ini dikenal sebagai salah satu lambang yang paling berkesan mengenai karya Roh Kudus. Rasul Paulus juga pernah menegaskan, "Janganlah padamkan api Roh Kudus" (1 Tes 5:19). Menurut Alkitab, murid-murid Yesus pada hari mereka menerima Roh Kudus mampu mempertobatkan tiga ribu jiwa, masing-masing memberi dirinya<span> </span><br />dibaptis.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Dkl: Sifat “mama” yang keempat yaitu, sebagai api, yang ada untuk menghangatkan yang dingin. Bukankah Rasul Paulus juga pernah berkata kepada jemaat di Roma, “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.” (Roma 12:11).</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Akhirnya, marilah kita memohon rahmat Tuhan, supaya setiap pribadi dalam keluarga kita, juga berani memiliki “mama”: minyak-menguatkan yang lemah, air-menyegarkan yang dahaga, merpati-melembutkan yang keras, serta api-menghangatkan yang dingin. Semoga!</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
“Cari kardus di Pasar Baru – Utuslah Roh Kudus dan semua akan menjadi baru.”</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
NB:<br />A.<br />“Veni veni venite – Datang, datang, datanglah!”</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Inilah harapan iman kita atas janji suci Tuhan akan datangnya Roh Kudus sebagai penolong (Yoh 14:16) dan penghibur (Yoh 14:26). Adapun macam-macam karunia Roh Kudus, diantaranya: spiritus sapientiae – roh kebijaksanaan, Ada spiritus intellectus—roh penalaran, ada spiritus consilii – roh penasehat dsbnya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Tradisi Gereja sendiri menyatakan bahwa karunia-karunia ini diberikan juga kepada semua orang beriman melalui Sakramen Baptis dan teristimewa Sakramen Krisma (Katekismus Gereja Katolik no. 1303).</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Menegaskan keyakinan ini, St. Ambrosius dalam De mysteriis mengajarkan, “Karena itu, engkau harus ingat bahwa engkau telah menerima pemeteraian oleh Roh: roh kebijaksanaan dan pengetahuan, roh nasihat dan kekuatan, roh pengertian dan kesalehan, roh takut akan Allah; dan peliharalah apa yang telah engkau terima. Allah Bapa telah memeteraikan engkau, Kristus Tuhan telah menguatkan engkau dan memberikan jaminan Roh ke dalam hatimu.”</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Adapun tiga keutamaan Roh Kudus yang perlu dimaknai secara imani, yakni:</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
1. Roh Kudus adalah “Karunia”:<br />Ini adalah rahmat (Bhs Latin: gratia-gratis, Inggris: grace) dari Allah, semacam karunia-karunia rohani yang bekerja dengan cara rohani. Karunia-karunia ini bukanlah karunia yang diberikan pada saat orang berseru dalam saat-saat genting; tetapi karunia ini diberikan kepada orang selama ia tetap berada dalam keadaan rahmat. Dalam hal ini, seperti yang ditegaskan oleh St. Thomas Aquinas, karunia-karunia tersebut merupakan kepenuhan dari “cara hidup” yang menandakan kehadiran dan karya mereka yang tetap dalam hidup sehari-hari.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
2. Roh Kudus adalah “Kebaikan”:<br />Pelbagai karunia Roh Kudus membantu orang untuk mencapai kebaikan/”bonum” yang kudus/”sanctum” dan menghantarnya pada kesempurnaan kebaikan, baik kebaikan ilahi (iman, harapan dan kasih) maupun kebaikan insani (kebijaksanaan, keadilan, keberanian dan penguasaan diri).</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
3. Roh Kudus adalah “Keselamatan”:<br />Karunia-karunia Roh Kudus tak diragukan lagi merupakan karunia yang teramat penting bagi keselamatan kita. Setiap umat Kristiani yang dibaptis dan dikuatkan dalam Krisma sepatutnya memohon dengan sangat kepada Roh Kudus untuk mengobarkan karunia-karunia ini dalam jiwanya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Dengan karunia Roh Kudus, kita siap sedia menghadapi segala macam tugas dan cakap mengatasi segala macam kesulitan: Dengan takut akan Allah, kita dihantar pada kesalehan, dari kesalehan kepada pengenalan, dari pengenalan kita menimba kekuatan, dari kekuatan kepada nasihat, dengan nasihat kita bergerak menuju pengertian, dan dengan pengertian menuju kebijaksanaan, dengan demikian, dengan ketujuh karunia Roh Kudus, terbukalah bagi kita di akhir pendakian, pintu masuk ke dalam kehidupan Surga bukan?</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
“Cari kardus di Cibubur - Datanglah Roh Kudus, Sang Penghibur”</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
B.<br />"Doa Mohon Ketujuh Karunia Roh Kudus."<br />(St Bonaventura, @ buku “TTM”- “Tribute To Mary", RJK)</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Kami mohon kepada Allah Bapa yang penuh belas-kasih melalui Engkau, Putra TunggalNya yang menjadi manusia demi keselamatan kami, yang disalibkan dan dimuliakan demi kami, agar mengirimkan kepada kami dari perbendaharaan harta karun surgawi ketujuh karunia Roh Kudus, yang menaungi Engkau dalam segala kepenuhanNya:</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
- karunia kebijaksanaan, guna memampukan kami menikmati buah dari pohon kehidupan, yang adalah sungguh Engkau Sendiri;</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
- karunia pengertian, guna mencerahkan akal budi kami;</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
- karunia nasehat, guna memampukan kami mengikuti jejak langkah-Mu;</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
- karunia keperkasaan, guna menghadapi serangan gencar musuh kami;</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
- karunia pengenalan, guna membedakan yang baik dari yang jahat oleh terang pengajaran yang kudus;</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
- karunia kesalehan, guna menyelubungi kami dengan kemurahan dan belas kasihan;</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
- karunia takut akan Allah, guna menjauhkan kami dari segala yang jahat dan tinggal damai dalam keterpesonaan akan kemuliaan-Mu yang abadi.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Itulah ya Tuhan permohonan kami. Sudi kabulkanlah demi kehormatan Nama-Mu yang kudus, bersama Bapa dan Roh Kudus, segala sembah sujud dan kemuliaan, puji-pujian, keagungan dan kuasa untuk selama-lamanya. Amin.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
"Cari kardus di Sukabumi - Roh Kudus penuhilah hati kami."</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
C.<br />"SOLO - Spirit Of Loving Others".</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Inilah semangat dasar yang bisa selalu kita timba dari Yesus: "Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku."</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Ya, kasih itu tidak cukup diungkapkan dengan kata tapi harus dibuktikan dengan tindakan nyata. Karena itu, Yesus mengatakan bahwa bukti nyata kalau kita mengasihi-Nya adalah memegang perintah-Nya dan melaksanakannya:</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
"Bertobatlah dan percaya kepada Injil!" (Mrk 1,15),<br />"Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia" (Mrk 1,17),<br />"Ikutlah Aku" (Mrk 2,14),<br />"Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" (Mrk 6,50),<br />"Setiap orang harus menyangkal dirinya, memikul salib dan mengikut Aku" (Mrk 8,34),<br />"Berikan kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" (Mrk 12,17),<br />"Kasihilah Tuhan Allah dengan segenap hati dan segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatanmu. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (Mrk 12,30.31), "Hati-hati dan berjagalah!" (Mrk 13,33),<br />"Berjagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan" (Mrk 14,38),<br />"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil" (Mrk 16,15), dll.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Singkatnya, menjadi orang percaya tidak hanya berhenti pada pengakuan "aku percaya" tapi bahwa kita harus pula mentaati segala perkataan-Nya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Kristus sendiri mengutus Roh Kebenaran yang akan mengajarkan dan mengarahkan kita untuk semakin mengenal dan mengasihi Dia. Melalui pekerjaan Roh Kebenaran, kita menikmati persekutuan dengan Bapa dan Putra dalam hidup kekal (Yoh 3:36; 14:21,23; 15:8-10,13-14;Luk 6:46-49; Yak 1:22;<br />2Pet 1:5-11; 1Yoh 2:3-6).</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Pastinya: Ketaatan kepada Kristus seharusnya bersifat sungguh dan penuh karena ketaatan adalah aspek hakiki dari iman yang menyelamatkan, yang timbul dari kasih kita bagi-Nya<br />(Yoh 14:15,21,23-24; Mat 7:21).</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
"Dari Pattaya ke Efesus - Mari percaya dan mentaati Yesus."</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
D.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
“Dunia bisa tidak setuju dengan Gereja, tapi dunia tahu dengan pasti dengan apa ia tidak setuju. Di masa depan, seperti di masa lalu, Gereja akan intoleran tentang kekudusan pernikahan, karena apa yang Allah satukan tidak boleh diceraikan manusia; Gereja akan intoleran tentang syahadatnya, dan siap mati baginya, karena ia tidak takut terhadap mereka yang membunuh tubuh, tapi takut kepada ia yang memiliki kuasa untuk melempar tubuh dan jiwa ke neraka” (Uskup Agung Fulton Sheen)</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Liturgi Sabda haruslah dilaksanakan sedemikian rupa sehingga mendorong umat untuk merenung. Oleh karena itu, setiap bentuk ketergesa-gesaan yang dapat mengganggu permenungan harus sungguh dihindari. Selama Liturgi Sabda, Sangat cocok disisipkan saat hening sejenak, tergantung pada besarnya jemaat yang berhimpun. Saat hening ini merupakan kesempatan bagi umat untuk meresapkan sabda Allah, dengan dukungan Roh Kudus, dan untuk menyiapkan jawaban dalam bentuk doa. Saat hening sangat tepat dilaksanakan sesudah bacaan pertama, sesudah bacaan kedua, dan sesudah homili. (Pedoman Umum Misale Romawi, No. 56)</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Antifon Pembuka (Bdk. Yes 48:20)<br />Beritakanlah kabar sukacita supaya didengar, siarkanlah sampai ke ujung bumi: Tuhan telah menebus umat-Nya, alleluya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Proclaim a joyful sound and let it be heard; proclaim to the ends of the earth: The Lord has freed his people, alleluia.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Vocem iucunditatis annuntiate, et audiatur, alleluia: nuntiate usque ad extremum terræ: liberavit Dominus populum suum, alleluia, alleluia.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa kami yang maha pengasih, pandanglah umat-Mu yang berhimpun dalam nama Yesus. Kami mohon agar Roh Kudus, Roh cinta kasih-Mu, mengajar kami dan mengingatkan kami akan semua ajaran cinta kasih Yesus. Maka kami akan menjalankan perintah-perintah-Mu dan satu sama lain mewujudkan cinta kasih, kedamaian dan kegembiraan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:1-2.22-29)<span> </span><br />"Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu."</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Sekali peristiwa beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ, “Jikalau kamu tidak disunat menurut adat-istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.” Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu. Pada akhir sidang di Yerusalem rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas. Yang terpilih yaitu Yudas yang disebut Barsabas, dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu. Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya, “Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, serta dari saudara-saudaramu, kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tidak mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka. Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi, yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya demi nama Tuhan kita Yesus Kristus. Maka kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu. Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu, yakni: Kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat!”</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 822<span> </span><br />Ref. Pujilah Allah alleluya, alleluya.<br />Ayat. (Mzm 67:2-3.5.6.8)<br />1. Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.<br />2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.<br />3. Kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu,. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Bacaan dari Kitab Wahyu (21:10-14.22-23)<span> </span><br />"Ia menunjukkan kepadaku kota kudus yang turun dari surga."</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Di dalam roh, aku, Yohanes, dibawa oleh seorang malaikat ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi. Di sana ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus, yakni Yerusalem, turun dari surga, dari Allah. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah, dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. Temboknya besar lagi tinggi, pintu gerbangnya dua belas buah. Di atas pintu gerbang itu ada dua belas malaikat, dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel. Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang, di sebelah utara tiga pintu gerbang, di sebelah selatan tiga pintu gerbang, dan di sebelah barat tiga pintu gerbang. Tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar, dan di atasnya tertulis nama kedua belas rasul Anak Domba. Di dalam kota itu tidak kulihat Bait Suci, sebab Allah, Tuhan yang Mahaesa sendirilah bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu. Kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk meneranginya, sebab kemuliaan Allahlah yang meneranginya, dan Anak Domba itulah lampunya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Bait Pengantar Injil, do = f, gregorian, PS 959<br />Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.<br />Ayat. (Yoh 14:23)<br />Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:23-29)</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
"Roh Kudus akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu."</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya, dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu! Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar daripada Aku. Sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya apabila hal itu terjadi, kamu percaya.”</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Inilah Injil Tuhan kita!<br />U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Renungan<span> </span><br />Suatu periode dalam dinamika kehidupan bermasyarakat di Indonesia sempat diramaikan oleh fenomena kabar bohong atau hoax. Kecepatan arus informasi turut mendukung tersebarnya kabar-kabar yang tidak memiliki dasar kebenaran dan menyasar texjadinya situasi gelisah dalam kehidupan masyarakat luas. Mereka yang tidak waspada akan mudah termakan kabar bohong itu. Akibatnya, mereka masuk perangkap. Mereka masuk dalam kegelisahan dan ketakutan. Akibat paling buruknya adalah masyarakat terhasut kabar bohong itu sehingga melakukan tindakan-tindakan yang diinginkan pihak-pihak yang menebar kabar bohong itu.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Tentu saja kita tidak ingin terjebak kabar bohong itu Untuk itu, kita harus senantiasa berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan kita. Selain itu, kita harus sungguh-sungguh mencari kabar yang benar. Kabar yang benar berasal dari sumber sumber yang tepercaya. Inilah yang dilakukan Paulus dan Barnabas. Mereka ikut serta dalam sidang agung di Yerusalem dengan membawa kabar dari jemaat-jemaat di seantero wilayah yang telah mereka kunjungi dalam perjalanan misinya. Mereka membawa kabar sukacita bahwa Kabar Gembira diterima dan dinikmati orang-orang yang tadinya tidak mengenal Kristus. Mereka pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakannya (bdk. Kis. 15:2).</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Menyampaikan kenyataan sebagai kebenaran inilah yang dilakukan Paulus dan Barnabas. Kebenaran ini menggembirakan sidang Yerusalem. Kegembiraan itu menghasilkan buah aflrmasi atau peneguhan terhadap karya misi yang dilakukan Paulus, Barnabas, dan teman-temannya. Peneguhan itu memberikan semangat kepada mereka untuk melanjutkan dan meluaskan karya misi tersebut. Menjadi jelas bagi kita bahwa kabar kebenaran membuahkan sukacita dan peneguhan. Selanjutnya, kabar kebenaran itu juga membuahkan semakin banyak upaya penegakan kebenaran sebagai tindak lanjutnya. Sebagai murid-murid Kristus, kita dituntut untuk ikut serta membawa kabar kebenaran untuk disebarkan kepada orang-orang yang kita jumpai. Kita percaya bahwa kabar kebenaran ini akan membuahkan sukacita dan peneguhan. Pada gilirannya, akan semakin banyak orang yang tergerak untuk ikut serta mewartakan kabar kebenaran itu. Dengan demikian, kebenaran akan mengalahkan kebohongan dan ketakutan.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Antifon Komuni (Yoh 14:15-16)<br />Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku, sabda Tuhan. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, Alleluya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
If you love me, keep my commandments, says the Lord, and I will ask the Father and he will send you another Paraclete, to abide with you for ever, alleluia.</div>
<div style="display: inline; font-family: inherit; margin: 6px 0px 0px;">
Ego vos elegi de mundo, ut eatis, et fructum afferatis: et fructus vester maneat, alleluia</div>
</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-20730297407065621672019-06-01T16:33:00.005+07:002019-06-01T16:33:41.216+07:00Sabtu, 25 Mei 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.<br />Sabtu, 25 Mei 2019<br />Hari Biasa Pekan V Paskah<br />Kisah Para Rasul (16:1-10)<br />(Mzm 100:1-2.3.5, R:3c)<br />Yohanes (15:18-21)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Qui habet aures audiendi audiat - Barang siapa bertelinga, hendaklah dia mendengar.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu pesan inti Yesus kita sbg umat pilihanNya yakni untuk benar-benar mendengarkan-meresapkan dan melaksanakan segala perintahNya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun tiga keutamaan iman supaya kita bisa mendengarkan-meresapkan dan melaksanakan perintah Tuhan dalam keseharian, yang berpola ”KPU”, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.K: Komitmen pada iman:<br />Ingatlah, bukankah pembajak yang mengagumi benda tetangganya di sawah sebelah tidak akan membajak dengan lurus? Kita tidak akan tetap berada di jalan yang sempit dan lurus, kalau mata kita selalu melihat ke kiri dan ke kanan, bukan? Cepat atau lambat akan tiba saatnya bahwa kita akan menyimpang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nah, sebagaimana membajak menuntut perhatian yang tak terbagi dari sang pembajak, demikian juga beriman kepada Yesus menuntut perhatian yang tak terbagi. Sekali kita memulai tugas kita, kita harus berkomitmen menyelesaikannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Komitmen sendiri berarti segera meninggalkan apa yang sedang mereka kerjakan dan mengikuti Yesus. Dkl: Menolak memberikan semuanya kepada Yesus berarti ada sesuatu yang lain yang kita ikuti yang kita anggap lebih penting daripada Yesus (Luk 14: 26-27).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah menjadi jelas bahwa pekerjaan, keluarga, ambisi kita dan bahkan hidup kita sendiri harus menjadi nomor dua setelah komitmen kita kepada Yesus. Ini tidak berarti bahwa kita melalaikan keluarga kita atau melakukan pekerjaan seenaknya sendiri. Yang dimaksudkan ialah bahwa Yesus harus didahulukan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.P: Percaya pada Tuhan:<br />Kepercayaan atau ‘percaya” itu dalam bahasa Ibrani, mengandung pengertian tertelungkup tanpa daya, dengan segenap hati, sebuah ketergantungan yang mutlak! Kecenderungan kita adalah percaya kepada diri sendiri, dan kurang bersandar pada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dkl: kita harus menyandarkan diri kita kepada Allah. Allah menjadi sandaran dan penolong kita. Kalau kita bersandar pada pengertian kita sendiri, kita akan kalah dan terluka.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yang pasti, kepercayaan pada Tuhan mengalahkan banyak kekuatiran karena keraguan melihat rintangan tapi kepercayaan melihat jalan, keraguan melihat malam kelam, tapi kepercayaan melihat hari terang! Keraguan bertanya “Siapa percaya”?, tapi kepercayaan menjawab “Saya!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yah, jika kita percaya pada Allah: Dominus meus et Deus meus - Ya Tuhanku dan Allahku”, kita boleh yakin bahwa Dia akan selalu membimbing kita (Rom l0:9 ,Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.U: Utuh dalam kehidupan:<br />Kita semestinya memiliki pengalaman pribadi dalam hubungan dengan Tuhan, entah yang berupa pengalaman akan Allah (mistis) atau pengalaman religius (inkarnatoris) yang dialami lewat doa pribadi, bacaan profan maupun bacaan rohani, juga lewat studi mendalam atau perjumpaan iman dengan orang lain.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengapa?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pertama, Pengalaman berjumpa dengan Allah secara pribadi inilah yang menjadi dasar pertumbuhan keutuhan sikap hidup kita kepada Tuhan, oleh karena masing-masing dari kita disentuh secara langsung oleh Allah sendiri dalam hidupnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kedua, Kemampuan kita untuk menyadari kehadiran Allah dalam setiap peristiwa hidup. Ini adalah sebuah kemampuan yang bisa kita latih sekaligus sebagai sebuah tanda pertumbuhan rohani secara utuh dan penuh, khususnya apabila dalam kegelapan hidup dan kesulitan yang kita hadapi, kita masih mampu beriman kepada Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Banyak biara di Yogyakarta - Kurangi bicara, banyaklah memberi cinta."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />1.<br />"Signum crucis - Tanda salib."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu ke-khas-an katolik yang kembali saya kupas ktika memberi retret para guru SMK St Maria Juanda Jakarta. Bahwasannya "dokar-doa+karya" kita mesti berpola salib: vertikal kpd Allah dan horisontal kepada sesama.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain:<br />Kita diajak menjadi tanda, menghadirkan "Yang Ilahi" di tengah "yang insani". Adapun alasan kita mjd "tanda" adl krn kt berbeda dg dunia (Yoh 15:19), dimana kita menetapkan budi dan hati pada "perkara yang di atas, bukan yang di bumi" (Kol 3:2).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lebih lanjut, Yoh 15:18-21 ini juga berkaitan dengan perikop sebelumnya yang mengisahkan tentang besarnya kasih Allah, yaitu kasih total yg "silaban", siap dan rela berkorban untuk sahabat-Nya (Yoh 15:13).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Namun tanggapan dunia bukanlah tanggapan kasih, namun kebencian. Maka, penganiayaan mjd tanda akan Gereja sejati, sebab sama seperti penganiayaan diterima oleh Kristus sang Kepala, penganiayaan juga diterima oleh Gereja yg adl anggota tubuh Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya, Gereja jelas ‘bukan dari dunia’, tapi ‘dipilih dari dunia'; dan hal ini menjadikan kita sekaligus sebagai tanda pertentangan (a sign of contradiction) seperti Kristus (Bdk. Mat 13:57, Luk 2: 34) yang ditolak oleh dunia. (Yes 1:3: “Lembu mengenal pemiliknya tp Israel tidak; keledai mengenal palungan, tp umat-Ku tidak”). Yesus jelas mengingatkan bahwa tidak ada kompromi antara Diri-Nya dg dunia (Yoh 3:19-20).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam bahasa St Gregorius: "Tak ada orang yang dapat menyenangkan Tuhan dan menyenangkan para musuh Tuhan pd saat yg sama ("In Ezechielem homiliae, 9").<br />Indahnya, kita meyakini bahwa pada akhirnya iman akan mengalahkan dunia (1 Yoh 5:4); dan bahwa iman akan membawa hidup kekal (Yoh 3:16).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Makan bakut di Pasar Koja - Jangan takut, imani saja."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />"Imago Dei - Citra Allah."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kita diajak menjadi citra Allah tapi juga sekaligus seseorang yang masih terpenjara dalam kelemahan insani (Ibrani 5:2). Di sinilah kita diajak untuk terus belajar berdiam di tengah dunia dengan kepekaan akan tanda-tanda jaman, dan sekaligus menafsirkannya dalam terang kehendak Allah sehingga benar-benar menjadi "alter christi" sekaligus menjadi "link" – ex officio – semacam jembatan antara manusia dan Tuhan serta manusia dengan sesamanya, karena benarlah kataNya, "kita ada di tengah dunia tapi kita bukan milik dunia."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, kita diajak menyadari sepenuhnya bahwa ”becoming a christian" berbeda dengan "being a christian". Persoalan menjadi seorang kristiani tidak sama dengan "menghidupi iman kristiani". Becoming lebih pada persoalan target, pencapaian dengan sejumlah persyaratan. Being lebih merupakan pergumulan dan pemaknaan terus menerus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelasnya, status sebagai org kristiani bukanlah sebuah terminal akhir, tapi awal sebuah awal pilihan dan komitmen yang harus terus dihidupi dan digumuli, karena benarlah harta ini kita punyai dalam bejana tanah liat, rapuh dan terbatas adanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kesadaran akan keterbatasan diri membawa kita untuk tidak henti memohon RahmatNya dalam sebaris doa yang mengawali setiap hari baru dlm rutinitas hdp kita: “...berilah aku hatiMu ya Allah, hati yang jujur untuk mengalami hadirMu, dalam tiap peristiwa hidupku..”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bagaimana dengan kita?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ada Sarju ada Johan - Mari maju bersama Tuhan."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada perayaan-perayaan Liturgi setiap anggota, entah pelayan (pemimpin) entah Umat, hendaknya dalam menunaikan tugas hanya menjalankan, dan melakukan seutuhnya, apa yang menjadi perannya menurut hakekat perayaan serta kaidah-kaidah Liturgi. (Sacrosanctum Concilium, No. 28)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Dunia ini tidaklah utuh ... Tetapi ke dalam dunia yang hancur ini, seorang Anak telah lahir, yang disebut Putra Yang Mahatinggi, Raja Damai, Juruselamat. Aku memandang Dia dan berdoa, ‘Terima kasih, Tuhan, Engkau telah datang .. Hati-Mu jauh lebih besar daripada hatiku.’” — Henri Jozef Michel Nouwen</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (lih.Kol 2:12)<br />Kita dikubur bersama Kristus dalam pembaptisan dan dibangkitkan bersama dengan Dia, berkat iman kita akan kuasa Allah, yang telah membangkitkan kita dari alam maut. Alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
You have been buried with Christ in Baptism, through which you also rose again by faith in the working of God, who raised him from the dead, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa yang kekal dan kuasa, dalam Sakramen Pembaptisan Engkau telah menganugerahkan hidup surgawi kepada kami sehingga maut tidak menguasai kami lagi. Bimbinglah kami agar dapat mencapai kemuliaan sepenuhnya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (16:1-10)<br />"Menyeberanglah ke Makedonia, dan tolonglah kami"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sekali peristiwa Paulus datang ke Derbe dan Listra. Di situ ada seorang murid bernama Timotius; ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi percaya, sedangkan ayahnya seorang Yunani. Timotius ini dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium. Paulus mau, supaya Timotius itu menyertainya dalam perjalanan. Paulus menyuruh menyunatkan dia demi orang-orang Yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa bapanya adalah orang Yunani. Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem dengan pesan supaya jemaat-jemaat menurutinya. Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman, dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya. Paulus dan Silas melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah untuk memberitakan Injil di Asia. Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengijinkan mereka. Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas. Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan; ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya katanya, “Menyeberanglah kemari dan tolonglah kami!” Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840<br />Ref. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!<br />Atau Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku<br />Ayat. (Mzm 100:1-2.3.5, R:3c)<br />1. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai.<br />2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.<br />3. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951<br />Ref. Alleluya, alleluya, alleluya<br />Ayat. (Kol 3:1)<br />Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas di mana Kristus berada, duduk di sebelah kanan Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:18-21)<br />"Kamu bukan dari dunia, sebab Aku telah memilih kamu dari dunia."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, sebab Aku telah memilih kamu dari dunia; maka dunia membenci kamu. Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu. Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya<br />U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Setia pada iman, panggilan dan tugas perutusan memang tidak akan terlepas dari aneka macam tantangan, hambatan atau aniaya: setia sebagai suami isteri yang saling mengasihi baik dalam untung maupun malang, setia pada janji imamat, setia pada kaul, setia pada janji baptis dst… Masa kini cukup banyak perceraian antara suami-isteri, ketidak-setiaan pada janji, tugas perutusan atau pekerjaan, karena orang hanya mengikuti keinginan atau seleranya sendiri, tidak menuruti firman/sabda Tuhan yang antara lain ‘diterjemahkan’ atau dibahasakan ke dalam berbagai macam tatanan dan aturan hidup atau bekerja. Di mata masyarakat dunia yang meninggikan nilai-nilai materialisme, pemenuhan nafsu secara bebas, aborsi, euthanasia, seks bebas, ateisme, jalan hidup Kristus seperti duri dalam daging. Karena pengikut Yesus ini biarpun bukan milik dunia, masih berada di dalam dunia bersama-sama mereka. Di banyak negara, Gereja Katolik dibenci dan dihujat. Kesalahan yang dibuat sejumlah kecil saja anggota Gereja mendapat ekspos secara besar-besaran. Di beberapa negara, para religius dan awam sampai saat ini mengalami penganiayaan bahkan hingga mati. Kita sendiri di negara ini mengalami ketidak adilan oleh sebagian masyarakat dan beberapa pemerintah setempat. Banyak Gereja ditutup, sebagian dibakar. Namun sebelum semua perlakuan buruk ini terjadi, Yesus sudah mengingatkan,"Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu."(Yoh 15:18) Kerajaan Allah yang diberikan Yesus kepada para pengikut-Nya mula-mula bukanlah kerajaan yang kelihatan oleh mata. Kerajaan itu hadir di dalam diri semua pengikut-Nya dan sudah dimulai sejak di dunia ini yaitu saat kita dibaptis. Suatu kerajaan damai sejahtera kekal yang berlanjut terus setelah umur kita di dunia ini selesai.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salah satu bentuk kesetiaan pada iman, panggilan atau tugas perutusan masa kini adalah bertindak jujur serta tidak korupsi dalam bentuk apapun. Kepekaan dan sikap kritis terhadap korupsi pada masa kini sungguh tipis kalau tidak boleh dikatakan tidak ada sama sekali. Orang mudah marah ketika dihina atau diejek, entah terkait dengan pribadi atau organisasi atau agama, tetapi ketika ada orang korupsi diam-diam saja, tidak protes atau menegurnya, apalagi memberantasnya. “Jujur hancur”, demikian kata sebuah rumor. Memang untuk hidup dan bertindak jujur orang harus bekerja keras, penuh pengorbanan dan perjuangan. Untuk melatih atau membina kejujuran pada anak-anak hendaknya dibiasakan sedini mungkin untuk bertindak jujur serta diberi teladan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Di dalam dunia yang penuh dengan kebisingan, dan penuh dengan kekacauan, ada suatu kebutuhan untuk menyembah dalam keheningan kepada Yesus yang tersembunyi dalam Hosti. Bertekunlah dalam doa adorasi dan ajarkanlah ini kepada umat beriman. Hal ini adalah suatu sumber penghiburan dan terang, terutama bagi mereka yang menderita.” — Paus Benediktus XVI</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Yoh 17:21)<br />Tuhan bersabda, "Ya Bapa, Aku berdoa bagi mereka, semoga mereka bersatu dalam Kita, agar dunia percaya, bahwa Engkaulah yang mengutus Aku." Alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Allah yang Mahakuasa dan kekal, kami bersyukur atas semua anugerah yang boleh kami terima hari ini. Namun, kami juga mohon berkat serta perlindungan-Mu malam ini sehingga esok hari kami tetap terbuka terhadap penyertaan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-26911334357689224772019-06-01T16:33:00.002+07:002019-06-01T16:33:13.673+07:00Jumat, 24 Mei 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK : HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI<br />HARAPAN IMAN KASIH.<br />Jumat, 24 Mei 2019<br />Hari Biasa Pekan V Paskah<br />Kisah Para Rasul (15:22-31)<br />(Mzm 57:8-9.10-12)<br />Yohanes (15:12-17)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“SOCIUS - Sahabat.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus secara tegas tidak ingin menyebut para murid-Nya sebagai hamba, tetapi sebagai sahabat. Ia pun menjadikan Diri-Nya sebagai sahabat sejati bagi mereka.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ukurannya jelas: Sahabat sejati akan mencintai sahabatnya dengan memberikan diri sehabis-habisnya. Tindakan dasar seorang sahabat adalah memberi, bukan mengambil, menjadi “giver” dan bukan “taker”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Karena itulah, para murid diminta untuk saling mengasihi seperti Yesus sendiri telah mengasihi mereka. Mereka harus saling menjadi sahabat dengan cara saling memberi diri. Lebih lanjut, kita yang adalah “sahabat Tuhan” dipilih "dari dunia" (Yoh 15:19) untuk "berbuah" (Yoh 15:2,4-5,8) yang menunjuk kepada:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
(1) Aneka kebajikan rohani, seperti buah Roh yang disebutkan dalam Gal 5:22-23: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Ef 5:9; Kol 1:6; Ibr 12:11; Yak 3:18).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
(2) Berusaha membawa orang kepada Kristus (Yoh 4:36; 12:24)<br />Ya, kita semua yang telah diangkat menjadi “sahabat” diajak juga mengingat nasehat Salomo dalam Amsal 17:17: "seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain:<br />Kita diajak dekat dan mencintai Tuhan setiap waktu dengan bermutu dan bersekutu, sejati dan sepenuh hati karena Dialah sahabat yang terbaik, yang telah memberikan nyawa-Nya untuk sahabat-sahabat-Nya (Yohanes 15:13).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bagaimana dengan kita?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Makan kue sus di Jayakarta - Tuhan Yesus sungguh sahabatku."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />A.<br />"Verba movent exempla trahunt - Kata kata menguap tapi teladan itu menggetarkan.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah sebuah ungkapan orang latin yang dalam bahasa orang muda disebut “Just Do It,” apalagi kalau kita bicara soal kasih, seperti yang disabdakanNya hari ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kata banyak org:<br />Di Inggris - I love you, Di Filipina - Mahal kita, Di Prancis - Je t'aime, Di Jerman - Ich liebe dich, Di Yunani - S'agapo, Di Italia - Ti amo, Di Jepang - Aishiteru, Di China - Wo ai ni, Di Portugis - Eu te amo, Di Rusia - Ya tebya liubliu, Di Spanyol - Te quiero, Di Swedia - Jag alskar dig, Di Taiwan - Wa ga ei li, Di Turki - Seni Seviyorum, Di Ukraina - Ya tebe kahayu, di Vietnam - Em ye^u anh.... "JUST DO IT!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kata Paulus dari Tarsus:<br />Kasih itu sabar; murah hati; tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain, tidak berkesudahan, "JUST DO IT!" "</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kata St. Fransiskus Sales:<br />Kita belajar menyanyi dengan menyanyi, belajar membaca dengan membaca, menulis dengan menulis, demikian kita belajar mengasihi dengan berbuat kasih. "JUST DO IT!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kata Blaise Pascal:<br />Hati punya alasan yang tidak dikenal oleh akal budi dan orang bisa mengasihi jika ia punya per-HATI-an pada yang lain. "JUST DO IT!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kata Ibu Teresa dari Kalkuta:<br />Bisa saja kita memberi tanpa mencintai, tapi mustahil kita mencintai tanpa memberi. "JUST DO IT!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kata Yesus:<br />"Aku memberikan perintah supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yang pasti: Hidup tanpa cinta adalah ibarat pohon tanpa bunga/buah, bukan? Mau mencoba terus mengasihi? JUST DO IT!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Mba Asih pergi ke Taman Asri - Andalkanlah kasih setiap hari."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />Kutipan Teks Misa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam rahim Maria, jiwa harus dilahirkan kembali seturut rupa Yesus Kristus. (St. Maksimilianus Kolbe)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Gereja disebut Katolik atau universal karena Gereja tersebar di seluruh dunia, dari ujung yang satu ke ujung yang lain. Sekali lagi, Gereja disebut Katolik karena Gereja mengajarkan sepenuhnya semua doktrin yang harus dibawa ke pengetahuan manusia, mulai dari hal-hal yang terlihat atau yang tak terlihat, dengan kenyataan surga atau hal-hal di bumi.” — St. Sirilus dari Yerusalem</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Why 5:12)<br />Anak Domba yang telah dikurbankan patut menerima kekuatan dan keallahan, kebijaksanaan, keperkasaan, dan kehormatan. Alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa Pangkal Keselamatan manusia, kami telah Kautebus dalam misteri Paskah Kristus yang kami rayakan dengan gembira. Semoga kami dilindungi dan diselamatkan oleh daya kekuatan Kristus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di akhir sidang di Yerusalem, Yudas dan Silas dipilih untuk menyampaikan pesan dan penghiburan bagi jemaat di Antiokhia, Siria dan Kilikia. Mereka telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan Yesus Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:22-31)<br />"Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada akhir sidang pemuka jemaat di Yerusalem yang membicarakan soal sunat, rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas. Yang terpilih yaitu Yudas yang disebut Barnabas, dan Silas. Keduanya adalah orang yang terpandang di antara saudara-saudara itu. Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu, kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tidak mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka. Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi, yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus. Jadi kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan tertulis ini juga kepada kamu. Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu, yakni: kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari pencabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat." Setelah berpamitan, Yudas dan Silas berangkat ke Antiokhia. Di situ mereka memanggil seluruh jemaat berkumpul, lalu menyerahkan surat itu kepada mereka. Setelah membaca surat itu, jemaat bersukacita karena isinya yang menghiburkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan<br />Ref. Aku mau bersyukur kepada-Mu, Tuhan, di antara bangsa-bangsa.<br />Ayat. (Mzm 57:8-9.10-12)<br />1. Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah hai gambus dan kecapi, mari kita membangunkan fajar!<br />2. Tuhan, aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa. Sebab kasih setia-Mu menjulang setinggi langit, dan kebenaran-Mu setinggi awan-gemawan. Bangkitlah mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu meliputi seluruh bumi!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil<br />Ref. Alleluya<br />Ayat. (Yoh 15:15b)<br />Aku menyebut kamu sahabat, sabda Tuhan, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus berpesan kepada murid-murid-Nya untuk saling mengasihi seperti kasih-Nya kepada mereka. Kasih Yesus adalah kasih seorang Sahabat yang rela mempertaruhkan nyawa-Nya bagi sahabat-sahabat-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:12-17)<br />"Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah orang akan yang lain."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya<br />U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />"Kamulah sahabat-sahabat-Ku bila melakukan perintah-Ku sabda Tuhan." Kalimat ini menjadi refren lagu "Kamu Sahabat-sahabat-Ku" (Puji Syukur, No. 685), refren yang sungguh indah dan mengharukan, ketika dinyanyikan saat pembasuhan kaki. Para murid diangkat Tuhan Yesus menjadi sahabat-sahabat-Nya. Syaratnya sederhana, yaitu setia melakukan segala perintah-Nya. Iman itu harus diwujudkan dalam tindakan nyata, kata Rasul Yakobus. Kita semua adalah sahabat Yesus bila setia meneladan hidup-Nya dan melaksanakan perintah-Nya dalam hidup sehari-hari.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni<br />Kristus yang disalibkan telah bangkit dan menebus kita. Alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, semoga perbuatan dan niat baik yang telah kami lakukan hari ini berkenan di hadapan-Mu. Sempurnakanlah kekurangan-kekurangan kami dalam melaksanakan kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-75171410797725723442019-06-01T16:32:00.005+07:002019-06-01T16:32:46.073+07:00Kamis, 23 Mei 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK : HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI<br />HARAPAN IMAN KASIH</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kamis, 23 Mei 2019<br />Hari Biasa Pekan V Paskah<br />Kisah Para Rasul (15:7-21)<br />(Mzm 96:1-2a.2b-3)<br />Yohanes (15:9-11)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Nemo dat quod non habet -Tak seorangpun dapat memberi jika dia tak punya".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus sungguh menyadari dikasihi oleh Bapa, maka Ia pun mengasihi kita. Ia juga mengajak kita untuk tinggal di dalam kasih-Nya. Artinya, Yesus mengajak kita untuk membangun relasi dengan-Nya atas nada dasar C, yakni cinta kasih karena hidup kita sudah banyak dikasihi olehNya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di lain segi, untuk bisa memiliki hidup dan cinta kasih yang sesungguhnya, hidup kita memang seharusnya diisi oleh cinta Kristus sendiri, sebagaimana Yesus mengatakan: “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-KU, kamu akan tinggal di dalam kasih-KU, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu KU-katakan kepadamu, supaya sukacita-KU ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh” (Yoh 15:9-11).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya, Yesus mengundang kita untuk tinggal di dalam kasih-NYA, menimba kekuatan cinta dari-NYA, karena di dalam DIA kita memperoleh kasih yang utuh, penuh dan menyeluruh. Ketika kita memliki kasih Yesus dan kasih-NYA hidup dalam diri kita, maka kita pun dengan bisa membagikan kasih itu kepada sesama, ketika hidup kita mjd cinta maka cinta menjadi hidup kita, bukan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Makan petai di Kramat Jati - Mari mencintai dengan tulus hati."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />A.<br />"Amor gignit amorem - Kasih melahirkan kasih".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah kesadaran awal yang diberikan Yesus bahwa “tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya" Dengan kata lain: Yesus mengasihi dan mengangkat kita sebagai sahabatNya seperti tampak juga dalam banyak kisah, termasuk kisah perwayangan, ketika Pandawa Lima mempunyai sahabat yang disebut Punakawan (Semar, Gareng, Petruk+Bagong).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pastinya, kasih dan persahabatan adalah dua hal yang tak terpisahkan. Dalam Alkitab sendiri, persahabatan bahkan merupakan tingkat hubungan yang berharga: Abraham disebut sebagai "Sahabat Allah" (Yak 2:23b), Daud disebut sebagai “seorang yang berkenan di hati Allah” (1 Sam 13:14), Santa Maria-para malaikat dan orang kudus juga disebut sebagai “sahabat-sahabat terbaik Allah” (KGK, Bab 4).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam kacamata biblis dan historiografi Gereja, terdapat juga banyak hubungan persahabatan: Bunda Teresa dan Bruder Roger. Daud dan Yonathan. Ignatius dan Xaverius. Fransiskus dan Clara. Don Bosco dan Dominikus Savio. Paulus dan Barnabas. Bartolomeus dan Yohanes. Yesus dengan Zakeus, Nikodemus, Bartimeus dan Magdalena.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah pertanyaan kritisnya: ketika beberapa gelintir sesama kita dirugikan dan menjadi "korban" ketamakan sesama, butuh tempat untuk berbagi pergulatan, apakah kita juga bertulus hati menjadi sahabatnya? Sahabat sendiri mempunyai tiga arti, "SAtu dalam suka (Yoh 2:1-11), HAdir dalam duka (Yoh 11:1-44) dan berjaBAT dalam doa (Yoh 17) karena bukankah tepat kata Amsal 17:17, "sahabat menaruh kasih setiap waktu dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran?" Bagaimana dengan kita?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Bang Takur makan soto Babat - Kita bersyukur untuk banyak sahabat."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />"Manete in Christe - Tinggallah dlm Kristus".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah harapan iman bhw kita diajak u/sll berpola "Kristus sentris", tinggal+hdp di dlm Kristus sang sumber kasih shingga sll bs mjd berkat bg byk org. Inilah juga slh satu sifat Katolik yg sy tulis jg dlm buku "HERSTORY" (Kanisius).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun 3 semangat dsrnya, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. "Servite in caritate - Layanilah dlm cinta kasih":<br />Inilah slh satu semangat yg sering sy hadirkan ktika memberi retret/misa utk para team medis/karyawan rumah sakit. Sperti Dia yg datang u/melayani, kita juga diajak u/blajar melayani sesama dg kasih sejati dan sepenuh hati. Sudahkah kita blajar mjd pelayan yg murah hati, yg melayani sepenuh hati tanpa menghitung untung rugi?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. "Donate in caritate - Berbagilah dlm cinta kasih":<br />Ia bagikan "HIK-Harapan Iman dan Kasih"Nya buat hdp kt. Ia mau dipecah+dibagi bagi. Siapkah kita jg mjd pribadi ekaristis yg siap berbagi, yg rela dipecah+dibagi-bagi semata mata u/kemuliaan Tuhan+kselamatan jiwa sesama?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. "Gaudete in caritate - Bersukacitalah dlm cintakasih":<br />Ia mengatakan, "semuanya ini Kukatakan spy sukacitaKu ada di dlm kamu+sukacitamu mjd penuh". Jelas, kasih Allah itu universal (Yun: catholic, bersifat umum), terbuka+membahagiakan semua org. Semua org diberi kesempatan u/mengenal, mengimani+menerima rahmatNya. Ia mjd "pandora", smacam kotak hadiah yg sgt indah bagi kita+byk sesama kita. Sudahkah kita sll mensyukurinya?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yg pasti, smua tindakan kita didasari oleh nada dasar "C", cinta kita kpd Tuhan (dimensi vertikal) yg terwujud dlm cinta kita kpd sesama (dimensi horisontal). Smg kita sll brjuang "meng-horisontal-kan kerajaan Allah dg kasih kita yg asli dan bukan basa basi, yg nyata dan bukan hanya sekedar mjd pabrik kata-kata.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Siap galah siap bersih bersih - Slalu tinggallah di dalam Kasih."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />Kutipan Teks Misa</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Manusia sejati diciptakan menurut gambar dan citra Allah” (St. Gregorius dari Nissa)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Kesalehan memiliki tata kramanya sendiri. Pelajarilah. Alangkah sayangnya melihat orang-orang yang ‘saleh’ itu tidak tahu bagaimana menghadiri Misa — walaupun mereka pergi ke Misa setiap hari. Mereka juga tidak tahu bagaimana membuat tanda salib (mereka membuat gerakan yang aneh dan terburu-buru), bagaimana berlutut di hadapan tabernakel (cara berlutut yang ganjil seperti cemoohan), bagaimana menundukkan kepala dengan hormat di hadapan gambar Bunda Maria.” — St. Josemaria Escriva</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Bdk. Kel 25:1-2)<br />Mari kita memuji Allah, pahlawan yang gagah perkasa. Ia menyelamatkan kita dengan kekuatan-Nya yang jaya. Alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Let us sing to the Lord, for he has gloriously triumphed. The Lord is my strength and my might; he has become my salvation, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa Pembebas umat, kami telah Kaubebaskan dari kejahatan dan Kauselamatkan dari kebinasaan berkat iman kami. Bantulah kami dengan rahmat-Mu, supaya tetap bertekun dalam iman. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Semua orang berhak mendapat kabar gembira tentang Yesus dan mengimani-Nya secara bebas tanpa ada pembedaan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:7-21)<br />"Kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Para Rasul dan penatua-penatua jemaat di Yerusalem bersidang, membicarakan soal sunat. Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung tukar pikiran, berdirilah Petrus dan berkata kepada para rasul serta penatua-penatua, “Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa sejak semula Allah telah memilih aku di antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya. Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita. Allah sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman. Kalau demikian, mengapa kamu mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri? Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga.” Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas menceritakan segala tanda dan mukjizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa lain. Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus, “Saudara-saudara, dengarkanlah aku: Simon telah menceritakan,bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-banga lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya. Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis: Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh. Reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, supaya semua orang lain mencari Tuhan, juga segala bangsa yang tidak mengenal Allah yang Kusebut milik-Ku, demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya, yang telah diketahui dari sejak semula ini. Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka yang dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah. Tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah. Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan<br />Ref. Kisahkanlah karya-karya Tuhan yang ajaib di antara segala suku.<br />Ayat. (Mzm 96:1-2a.2b-3)<br />1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Nyanyikanlah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.<br />2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari Tuhan. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.<br />3. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: Tuhan itu raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah, Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil<br />Ref. Alleluya<br />Ayat. (Yoh 10:27)<br />Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Semakin kuat kita melakukan perintah Tuhan, semakin kuat cinta dan berkat Yesus dalam hidup kita. Kita hidup dalam sukacita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:9-11)<br />"Allah telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Tuhan kita!<br />U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Orang yang beriman pasti mau menerima perbedaan. Banyak tantangan dalam perjalanan iman. Tantangan itu bisa datang dari dalam diri kita sendiri seperti, kurang pemahaman dan kurang penghayatan, maupun dari luar, karena perbedaan pandangan. Menghadapi perbedaan pandangan, para murid perdana mau duduk bersama untuk mencari pemecahan. Maka, komunikasi iman itu perlu untuk mencapai kedewasaan iman. Yesus selalu berkomunikasi dengan Bapa-Nya ketika mengalami tantangan. Kita pun perlu selalu berkomunikasi dengan Yesus bila mengalami tantangan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (2Kor 5:15)<br />Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka, alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Christ died for all, that those who live may live no longer for themselves, but for him who died for them and is risen, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Allah Bapa kami yang Mahakuasa dan kekal, bukalah telinga hati kami agar semakin mendengarkan suara Gembala Agung kami dan mengikuti serta melakukan apa yang dikehendaki-Nya yaitu saling mengasihi terhadap sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-63445914061615798282019-06-01T16:32:00.002+07:002019-06-01T16:32:19.481+07:00Rabu, 22 Mei 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Rabu, 22 Mei 2019<br />Hari Biasa Pekan V Paskah<br />Kisah Para Rasul (15:1-6)<br />(Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5; Ul: 1)<br />Yohanes (15:1-8)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Veritas - Kebenaran."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu gelar Yesus yang menyatakan diri sebagai "pokok anggur yang benar."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya, sebagaimana ranting hanya dapat hidup selama hidup dari pokok anggur mengalir ke dalamnya, demikian pula kita hanya mempunyai hidup selama hidup Kristus mengalir ke dalamnya dengan tetap tinggal di dalam Dia, dengan beberapa syarat dasarnya, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. Memelihara Firman Allah senantiasa dalam hati dan pikiran serta menjadikannya penuntun tindakan kita (Yoh 15:7);</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. Memelihara kebiasaan persekutuan yang mendalam dengan Kristus supaya mengambil kekuatan daripada-Nya (Yoh 15:7);</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. Menaati perintah-perintah-Nya, tinggal dalam kasih-Nya (Yoh 15:10) dan saling mengasihi (Yoh 15:12,17)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
4. Memelihara kekudusan, menolak segala dosa dan tunduk kepada pimpinan Roh Kudus (Yoh 15:3;Yoh 17:17; Rom 8:14;<br />Gal 5:16-25; Ef 5:26; 1Pet 1:22).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Indahnya, tinggal dalam Kristus mengakibatkan Kristus diam di dalam kita terus-menerus (Yoh 15:4), hidup akan berbuah banyak (Yoh 15:5), berhasil dalam doa (Yoh 15:7) dan sukacita menjadi penuh (Yoh 15:11).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebaliknya, dampak dari kegagalan untuk tetap tinggal di dalam Kristus adalah ketidakmampuan untuk berbuah (Yoh 15:4-5), dibuang dari Kristus dan kebinasaan (Yoh 15:2,6).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dari Tegal ke Tarsus - Selalulah tinggal bersama Yesus."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Paus Emeritus Benediktus XVI :<br />"Teman-teman, janganlah ada berita apapun yang melemahkan, melumpuhkanmu.<br />Jangan takut pada dunia ini, pada masa depan, pun pada kelemahanmu. Tuhan telah memberimu untuk boleh hidup di masa ini saat ini, supaya, karena imanmu, namaNya dapat terus bergema di dunia."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH HARIAN PAGI<br />(Rabu, 22 Mei 2019)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Fajar menyingsinglah sudah<br />Langit menggemakan madah<br />Bumi bersorak-sorailah<br />Neraka mengaduh kalah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kala raja nan perkasa<br />Menggempur markas neraka<br />Menggilas kuasa maut<br />Dengan gagah tanpa takut.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Meskipun tertutup batu<br />Dijaga banyak serdadu<br />Namun pemenang yang luhur<br />Bangkit mulya dari kubur.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mulyalah Engkau ya Tuhan<br />Yang bangkit tak terkalahkan<br />Serta Bapa dan Roh suci<br />Mulyalah kekal abadi. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DOA<br />Ya Allah, pemulih dan pencinta kemurnian hidup kami. Engkau telah meluputkan kami dari kegelapan. Arahkanlah hati kami kepada-Mu, supaya kami selalu tinggal dalam terang kebenaran-Mu. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.<br />“Manete in ME - Tinggallah dalam AKU.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus mengajarkan bahwa hidup bersatu dan tinggal di dalamNya adalah faktor pertama dan terutama dalam hidup beriman: "..Di luar Aku, kamu tdk dpt berbuat apa-apa” (Yoh 15:5)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lebih lanjut, Yesus yang hadir sebagai "pokok anggur yang benar" berbicara tentang dua macam "ranting": yang berbuah dan yang tidak berbuah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1) Ranting yang tidak berbuah adalah orang yang tidak lagi memiliki hidup yang datang dari hik-harapan iman dan kasih yang langgeng kepada Kristus. "Ranting-ranting" ini dipotong yaitu dipisahkan dari hubungan yang vital dengan Kristus (Mat 3:10).<br />Bila kita tidak lagi tinggal dalam Kristus, Allah menghakimi dan menolak kita (Yoh 15:6).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2) Ranting-ranting yang berbuah adalah orang yang memiliki hidup di dalamnya karena hik-harapan iman dan kasih yang langgeng kepada Kristus. "Ranting-ranting" ini dibersihkanNya supaya menjadi makin lebat buahnya. Tuhan menyingkirkan segala sesuatu dari kehidupan mereka yg mempersulit mengalirnya hidup yang vital dari Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Buahnya adalah kualitas hidup yang memuliakan Allah melalui hidup dan kesaksian lewat doa, ucapan dan karya nyata (Mat 3:8; 7:20; Rom 6:22; Gal 5:22-23; Ef 5:9; Fil 1:11).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun setelah kita percaya kepada Kristus dan menerima pengampunan dosa, kita menerima hidup kekal dan kuasa untuk tetap tinggal di dalam Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setelah kuasa itu diberikan, kt harus menerima tanggung jawab supaya tetap selamat dan tinggal di dalam Kristus. Sebagaimana ranting hanya dapat hidup selama hidup dari pokok anggur mengalir ke dalamnya, demikian pula kt hanya mempunyai hidup selama hidup Kristus mengalir ke dalamnya dengan tetap tinggal di dalam Dia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Cari galah di Sukabumi - Tuhan tinggallah bersama kami."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />"Ut omnes unum sint - Supaya mrk mjd satu."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah slh satu harapan dan doa Yesus agar kita semua saling bersatu-padu+tinggal di dlm kasihNya, atau dlm bahasa Clara Fey yg sy tulis dlm buku "HERSTORY" (Kanisius), "Manete in Me" (Tinggal di dlm DIA).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus sendiri hari ini hadir sbg pokok anggur dan kita adl ranting2Nya. Adapun 3 cara sederhana spy kt sll bisa mjd "ranting anggur yg hidup", yg berakar dlm iman-bertumbuh dlm persaudaraan+berbuah dlm pelayanan, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. "In God - Di dalam Tuhan":<br />Semua pikiran-kata+tind yg kita buat tdk melulu berdasarkan kekuatan diri sndiri tp sll kt bawa dlm kuasa+nama Tuhan: "In Nomine Iesu".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. "With God - Bersama Tuhan":<br />Semua pikiran-kata+tind kt bawa bersama Tuhan dlm doa+olah rohani kt, dlm devosi+ekaristi stiap harinya. 3."For God-Untuk kemuliaan Tuhan": Smua pikiran-kata+tind kt arahkan bukan melulu berhenti pd kepentingan+aktualisasi diri tp utk semata demi kemuliaan Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. "For God - Untuk kemuliaan Tuhan":<br />Semua pikiran-kata+tind kt arahkan bukan melulu berhenti pd kepentingan+aktualisasi diri tp utk semata demi kemuliaan Tuhan.<br />"Cari sepatu buat si Johan - Mari bersatu di dlm Tuhan".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />"Manete in Christe - Tinggallah dlm Kristus".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah harapan iman bhw kita diajak u/sll berpola "Kristus sentris", tinggal+hdp di dlm Kristus sang sumber kasih shingga sll bs mjd berkat bg byk org. Inilah juga slh satu sifat Katolik yg sy tulis jg dlm buku "HERSTORY" (Kanisius).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun 3 semangat dsrnya, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. "Servite in caritate - Layanilah dlm cinta kasih":<br />Inilah slh satu semangat yg sering sy hadirkan ktika memberi retret/misa utk para team medis/karyawan rumah sakit. Sperti Dia yg datang u/melayani, kita juga diajak u/blajar melayani sesama dg kasih sejati dan sepenuh hati. Sudahkah kita blajar mjd pelayan yg murah hati, yg melayani sepenuh hati tanpa menghitung untung rugi?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. "Donate in caritate - Berbagilah dlm cinta kasih":<br />Ia bagikan "HIK-Harapan Iman dan Kasih"Nya buat hdp kt. Ia mau dipecah+dibagi bagi. Siapkah kita jg mjd pribadi ekaristis yg siap berbagi, yg rela dipecah+dibagi-bagi semata mata u/kemuliaan Tuhan+kselamatan jiwa sesama?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. "Gaudete in caritate - Bersukacitalah dlm cintakasih":<br />Ia mengatakan, "semuanya ini Kukatakan spy sukacitaKu ada di dlm kamu+sukacitamu mjd penuh". Jelas, kasih Allah itu universal (Yun: catholic, bersifat umum), terbuka+membahagiakan semua org. Semua org diberi kesempatan u/mengenal, mengimani+menerima rahmatNya. Ia mjd "pandora", smacam kotak hadiah yg sgt indah bagi kita+byk sesama kita. Sudahkah kita sll mensyukurinya?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yg pasti, smua tindakan kita didasari oleh nada dasar "C", cinta kita kpd Tuhan (dimensi vertikal) yg terwujud dlm cinta kita kpd sesama (dimensi horisontal). Smg kita sll brjuang "meng-horisontal-kan kerajaan Allah dg kasih kita yg asli dan bukan basa basi, yg nyata dan bukan hanya sekedar mjd pabrik kata-kata.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Siap galah siap bersih bersih - Slalu tinggallah di dalam kasih."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
D.<br />Buku “Family Way” (RJK, Kanisius).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yoh 15:1-8:<br />“Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting padaKu yang tidak berbuah, dipotongNya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Marilah kita sejenak melihat buah, kulit dan biji anggur tersebut dengan pelbagai macam manfaat dan kekuatannya. Berangkat dari kacamata ilmu botani, anggur termasuk buah yang berada dalam keluarga Vitaceae. Anggur sendiri bisa diolah untuk membuat jus anggur, jelly, minuman anggur, minyak biji anggur dan kismis, atau juga bisa dimakan langsung.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bicara soal anggur, juga ada banyak jenis anggur. Beberapa diantaranya, Vitis vinifera, anggur untuk bahan minuman anggur di kawasan Eropa, Vitis labrusca, anggur khas Amerika Utara untuk membuat jus anggur. Vitis riparia, anggur liar di seantero daerah Amerika Utara, kadangkala untuk pembuatan minuman anggur. Vitis rotundifolia, muscadine, dapat digunakan untuk jelly. Vitis aestivalis, varietas Norton yang digunakan untuk pembuatan minuman anggur. Vitis lincecumii, Vitis berlandieri, Vitis cinerea, Vitis rupestris kerap digunakan untuk membuat minuman anggur hibrida.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bicara soal buah sekaligus kulit anggur, kita perlu ingat bahwa anggur sebetulnya adalah tanaman tertua yang dibudidayakan manusia. Ada sebuah penelitian historis: Pada mummi di Mesir (yang telah berusia lebih dari 3000 tahun), ditemukan biji-biji anggur yang diduga merupakan bekal kematian. Perlu diketahui, anggur adalah buah meja di lingkungan Kekaisaran Yunani dan Mesir Kuno, jelasnya buah anggur ini telah dikonsumsi sejak zaman pra sejarah. Beberapa warna anggur yaitu merah, ungu, hijau dan kuning.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ada juga banyak pengamatan yang mengatakan bahwa buah anggur mempunyai aneka manfaat, antara lain: terkenal kaya antioksidan; mengandung pelbagai vitamin: C, ProVit A, B1, B2; memiliki serat dan kadar air yang tinggi, serta memiliki kandungan mineral besi, fosfor, kalsium, serta kalium. Banyak kandungan zat besi dan gula juga berguna untuk melancarkan aliran darah dan obat bagi para penderita liver, ginjal dan sistem pencernaan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara sederhana, kegunaan buah anggur dapat disebutkan di bawah ini: Merangsang ginjal dan membantu mengeluarkan ampas-ampas tubuh. Menurunkan tekanan darah. Para penderita sakit perut, migrain, radang sendi, radang usus kecil, reumatik dan keracunan. Menguatkan organ jantung dan menyembuhkan batuk, serta meningkatkan kecantikan kulit karena anggur membersihkan darah. Meningkatkan pengeluaran air susu. Mengandung enzim yang bersifat tonik penggiat fungsi empedu, serta mempunyai kandungan gizi, vitamin dan bahan-bahan metalik, gula dan air.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bicara soal biji anggur, ternyata banyak penelitian medis yang mengatakan bahwa biji anggur dapat menghentikan penyebaran dari sel-sel kanker. Biji anggur, terlebih karena memiliki kandungan seng dan mangan juga ampuh untuk memerangi penuaan. Seng dan Mangan inilah yang berguna juga untuk menjaga libido seks pria, menjaga kesuburan pria, mengatasi peradangan prostat. Banyak dijual suplemen ekstrak biji anggur merah, yang diklaim bisa mengerem laju penuaan, mencegah penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis) termasuk mencegah stroke dan serangan jantung. Selain itu, biji anggur dapat merangsang pembentukan jaringan kolagen yang menggantikan kulit tua atau rusak. Biji anggur menjanjikan kemampuan lebih baik dalam meredam penuaan dan menggiatkan peremajaan sel-sel tubuh manusia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam bahasa Injil, sebuah ranting pohon anggur (masing-masing dari kita) tidaklah memiliki kemampuan untuk berbuah. Yang perlu dilakukan ranting-ranting anggur itu (baca; Gereja), hanyalah tinggal di dalam pokok anggur sehingga dengan sendirinya ia akan menghasilkan buah: berguna banyak buat keluarganya dan yang pasti juga berguna buat banyak orang lainnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dkl: kita sebagai anggota keluarga tidaklah memiliki kemampuan untuk menghasilkan buah. Tugas pokok kita, hanyalah melekatkan diri pada Kristus maka dengan sendirinya hidup kita akan berbuah berlimpah-limpah. Satu hal yang perlu diingat juga adalah bahwa, pokok anggur ketika musim berbuah, daun-daunnya harus dipotong, semakin berbuah semakin dibersihkan, supaya semakin bertambah banyak.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Marilah kita belajar terus berpegang pada pokok anggur yang benar, sehingga kita juga bisa semakin bisa berakar, bertumbuh dan akhirnya berbuah minimal bagi keluarga kita masing-masing.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Manete in Me – Tinggallah dalam AKU!”<br />Ya Allah semesta alam, kembalilah kiranya,<br />pandanglah dari langit, dan lihatlah!<br />Indahkanlah pohon anggur ini.<br />Mazmur 80:15</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
E.<br />Kutipan Teks Misa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Mukjizat<br />Tuhan Yesus,<br />Aku datang menghadap Engkau dalam keadaanku seperti ini<br />Aku mohon ampun atas segala dosaku<br />Aku menyesal atas segala dosa-dosaku harap diampuni</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di dalam nama-Mu, aku memaafkan semua orang yang membenciku termasuk semua perbuatanku.<br />Aku menyangkal setan, roh jahat, termasuk semua perbuatannya,<br />Aku serahkan semua hidupku pada_Mu, Tuhan Yesus,<br />Sekarang dan selamanya</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Aku mengundang Engkau masuk dalam hidupku, Yesus.<br />Aku menerima Engkau sebagai Tuhanku, Allahku dan Penyelamatku,<br />Sembuhkan aku, ubahlah aku, kuatkan tubuhku, jiwaku dan rohku,<br />Datanglah Tuhan Yesus, bungkuslah aku dengan Darah Suci-Mu, dan,<br />Penuhilah aku dengan Roh-Mu yang kudus,<br />Aku cinta pada-Mu Tuhan Yesus,<br />Aku bersyukur pada-Mu Yesus,<br />Aku mau mengikuti Engkau setiap hari dan selama hidupku</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bunda Maria, Ibuku, Ratu Damai, St. Peregrinus, Pelindung para penderita kanker, para malaikat dan semua orang kudus, tolonglah aku.<br />Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bagaimana persekutuan dengan Yesus harus dibangun? St. Yohanes Paulus II menjelaskan bahwa hubungan setiap murid dengan Yesus haruslah "hidup bersatu mesra" (Anjuran Apostolik Pastores Dabo Vobis, 25 Maret 1992, No. 46). Lebih lanjut dikatakan, "Persatuan kita dengan Tuhan Yesus, yang berakar dalam Pembaptisan dan dipupuk dengan Ekaristi, perlu mengungkapkan diri dan dibarui secara radikal dari hari ke hari." Tambahnya lagi, "Yesus telah mengajarkan kepada kita kenyataan hidup Kristen yang mengagumkan itu, yang juga merupakan jantung hidup rohani, dengan perumpamaan-Nya tentang pokok anggur dan ranting-rantingnya (Yoh 15:1.4-5)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
=====</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sejak awal, Yesus membiarkan para murid-Nya mengambil bagian dalam kehidupan-Nya Bdk. Mrk 1:16-20; 3:13-19.. Ia menyingkapkan bagi mereka misteri Kerajaan Allah Bdk. Mat 13:10-17. dan memberikan mereka bagian dalam perutusan-Nya, dalam kegembiraan-Nya Bdk.Luk 10:17-20. dan dalam kesengsaraan-Nya Bdk. Luk 22:28-30.. Yesus berbicara mengenai hubungan akrab antara Dia dan mereka, yang mengikuti Dia: "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu... Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya" (Yoh 15:4-5). Dan Ia menyatakan satu persekutuan yang penuh rahasia dan real antara tubuh-Nya dan tubuh kita: "Barang siapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia" (Yoh 6:56). (Katekismus Gereja Katolik, 787)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Mzm 71 (70): 8, 23)<br />Semoga mulutku bernyanyi dan memuji Engkau, dan bibirku bersorak bermadah kepada-Mu. Alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Let my mouth be filled with your praise, that I may sing aloud; my lips shall shout for joy, when I sing to you, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa Pemulih dan Pemurni Hidup, Engkau telah melepaskan kami dari kegelapan. Arahkanlah hati kami kepada-Mu, agar kami selalu tinggal dalam terang kebenaran-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:1-6)<br />"Paulus dan Barnabas pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal-soal yang timbul di tengah-tengah jemaat."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sekali peristiwa, beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ, “Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.” Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu. Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceritakan pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ. Setibanya di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul serta penatua-penatua, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka. Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata, “Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa.” Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan soal itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844<br />Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita<br />Atau: Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita!<br />Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5; Ul: 1)<br />1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.<br />2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.<br />3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954<br />Ref. Alleluya<br />Ayat. (Yoh 15:4)<br />Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, sabda Tuhan. Barangsiapa tinggal di dalam Aku, ia berbuah banyak.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:1-8)<br />"Barangsiapa tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting yang menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal ini Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak, dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Tuhan kita!<br />U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Yesus berkata: “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, dia berbuah banyak.”. Kata-kata ini membuat kita mengerti bahwa langkah pertama untuk menjadi kebun anggur yang memberikan buah yang diharapkan oleh Allah, adalah dengan bersatu dengan-Nya, dengan dicangkokkan kepada-Nya, karena – seperti Yesus katakan pada kita – “tanpa Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa,” kita tidak bisa menghasilkan buah-buah yang Allah harapkan dari kita. Buah-buah ini, oleh karena itu, pertama-tama adalah iman kita kepada Yesus dan persatuan kita dengan Dia. Kita dapat menghasilkan buah kita sendiri hanya tumbuh dalam iman kita melalui doa dan dengan mendengarkan Firman Allah dan ajaran Gereja dan tumbuh dalam persatuan kita dengan Kristus, khususnya melalui sakramen-sakramen, dan di atas semuanya itu, Sakramen Ekaristi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Perumpamaan hari ini menunjukkan kepada kita perhatian besar dari sang tuan pada kebun anggurnya. Yesus, berbicara tentang diri-Nya sendiri sebagai pokok anggur yang benar, mengatakan bahwa Bapa-Nya merawat cabang-cabang yang bersatu dengan-Nya sehingga mereka dapat lebih banyak berbuah, dengan kata lain, Bapa menyucikan mereka sehingga mereka dapat tumbuh lebih baik. Mari kita meminta Tuhan untuk membuat kita sadar akan tanggung jawab kita bagi diri kita sendiri, bagi Gereja dan bagi dunia, untuk setia dan menghasilkan buah-buah yang melimpah. Mari kita minta Dia untuk menghilangkan semua hambatan yang memisahkan kita dari-Nya, seperti yang kita lihat dalam perilaku penggarap-penggarap yang jahat, yaitu: dosa, ketidakpedulian dan keegoisan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni<br />Tuhan telah bangkit dan menerangi kita yang ditebus dengan darah-Nya. Alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
The Lord has risen and shone his light upon us, whom he has redeemed by his Blood, alleluia</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-51904470045932464832019-06-01T16:31:00.002+07:002019-06-01T16:31:49.493+07:00Selasa, 21 Mei 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selasa, 21 Mei 2019<br />Hari Biasa Pekan V Paskah<br />Kisah Para Rasul (14:19-28)<br />(Mzm 145:10-11.12-13ab.21; R:11a)<br />Yohanes (14:27-31a)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dona nobis pacem - Berilah kami damai."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah kesan pertama yang saya rasakan ketika mempersembahkan misa paskah untuk komunitas tuna netra Laetitia di aula LDD Katedral Jakarta tiga tahunan yang lalu. Walaupun buta, hati dan hidup mereka terasa terbuka akan rasa damai ketika bersatu dalam misa ("Damai - Dengan Allah Maka Akan Indah").</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ada sesuatu yang menghibur hati dan jiwa mereka. Itulah Yesus, sang "parakleitos/penghibur" yang menjiwai hidup beriman kita. Yesus yang kini bangkit dengan damai juga memberikan Roh Kudusnya, bukan semata-mata demi mengadakan mukjizat tapi mengajarkan kepada kita "segala sesuatu", yaitu segala kedamaian/kebenaran Allah yang telah dinyatakan melalui misteri hidup Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelasnya, buah parakleitos itu adalah damai sejahtera, yang tidak berasal dari dunia sebab dunia tidak mengenal-Nya. Dunia mampu memberikan damai, tetapi tidak akan menghasilkan sejahtera yang sejati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Makan siomai di Tangerang - Hiduplah berdamai dengan semua orang."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />A.<br />"RIP” – Race In Peace – Berpacu dalam damai!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah sebuah tema yang saya bawakan ketika diminta memberikan renungan natal dan tahun baru bagi para anggota MPR/DPR/DPD RI di Gedung Nusantara Senayan beberapa tahun lalu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah juga harapan kita yang sebenarnya sejajar dengan amanat perpisahan Yesus kepada para muridNya: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera Kuberikan kepadamu".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kata "damai" sendiri punya beberapa arti dasar, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.“Absentia belli - ketiadaan perang”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.“Absentia mallo - ketiadaan kekerasan”, dimana perdamaian tidak hanya ketiadaan perang tapi juga kehadiran keadilan, seperti yang digambarkan oleh Martin Luther King, Jr. Dalam konsepsi ini, sebuah masyarakat di mana suatu kelompok/keluarga ditekan oleh yang lainnya juga merupakan ketiadaan kedamaian.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3."Kindoki": Inilah arti damai yang lebih utuh-teduh-penuh dan menyeluruh di wilayah Danau Besar Afrika, yang menunjuk kepada keseimbangan harmonis antara sesama-semesta dan sejarahnya, sebagai sebuah “kosmos”/keteraturan dan bukan “khaos”/kekacauan, “harmonis dan tidak lagi mudah bersikap sinis”, “tulus dan tak lagi penuh akal bulus.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nah, mengacu pada bingkai biblis, dalam bahasa Ibrani, kata “damai” adalah “syalom” yang dalam bahasa Yunani diterjemahkan dengan tiga matra: “eirene” (“kedamaian”), “hugianinein” (“kesehatan”) dan “soteria” (“keselamatan”).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, kitapun juga dipanggil berbagi "syalom", menjadi “channel of peace”, saluran kedamaian di tengah dunia yang penuh ketidakdamaian dengan 3 tantangan dasarnya, antara lain: kemajemukan kultural, komunikasi global dan kemiskinan sosial.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pastinya, kedamaian perlu diperjuangkan dengan keterlibatan dan keberpihakan yang real dan kontekstual setiap harinya lewat "KUD”, yakni: Karya yang murah hati, Ucapan yang memberkati dan Doa yang sepenuh hati setiap harinya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Dari Sukabumi ke Kramat Jati - Damai di bumi dan damai di hati!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />Paus Fransiskus :<br />Bunda Maria kita penuh dengan keindahan karena ia penuh dengan berkat. Hendaklah kita mencari rahmat, dan marilah kita mencarinya melalui Maria....</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bunda Maria dari Fatima,<br />sembuhkanlah orang-orang sakit yang berlindung kepadamu.<br />Bunda Maria dari Fatima,<br />hiburlah orang-orang menderita yang percaya kepadamu.<br />Bunda Maria dari Fatima,<br />berilah damai bagi dunia.<br />(Kutipan Doa Bunda Maria dari Fatima, Kardinal Patriarch, Lisbon, 31 November 1938)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam Bintang Laut, Cahaya Nirmala<br />Tolonglah yang papa<br />Bimbinglah yang buta<br />Hiburlah yang duka<br />Sembuhkan yang luka</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam Bintang Laut, Cahaya Nirmala<br />Bantulah yang jatuh<br />Dampingilah yang teguh.<br />Kuatkanlah yang rapuh<br />Bangunkanlah yang runtuh</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam Bintang Laut, Cahaya Nirmala<br />Dengarkanlah kami semua<br />Yang bermohon dan berdoa, dengan hati yang percaya<br />Bila ditimpa bencana, kami mohon pertolongan<br />Bila terancam dosa, kami mohon perlindungan<br />Bila senja hidup tiba, kami mohon penyertaan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam Bintang Laut, Cahaya Nirmala<br />Kami mohon pengharapan,<br />Kami mohon iman,<br />Kami mohon kasih</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Izinkanlah kami meneladani jejakmu dengan gembira<br />Tariklah kami mengikuti engkau dalam harum kesucian.<br />Ya Bintang Laut, Cahaya Nirmala</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bagaimana damai sejahtera bisa hadir di dunia? Pertama, Yesus sendiri memberikannya. Kata Yesus kepada para murid-Nya, "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu" (Yoh 14:27ab). Diperlukan keterbukaan hati supaya hati bisa mengalami damai sejahtera dan membagikannya kepada orang lain (bdk. Mat 5:9). (Surat Apostolik Rosario Perawan Maria, No. 40)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (lih. Why 19:5;12:10)<br />Pujilah Allah kita, kamu sekalian, yang hina dan yang mulia, dan yang takut kepada-Nya, karena telah tiba keselamatan, kekuasaan dan Kerajaan Kristus. Alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sing praise to our God, all you who fear God, both small and great, for now salvation and strength have come, and the power of his Christ, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa kami yang hidup, berkat kebangkitan Kristus Engkau telah memulihkan hidup kami. Semoga kami teguh mengharapan hidup abadi, sebab Engkaulah yang menjanjikannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (14:19-28)<br />"Mereka menceritakan kepada jemaat, segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Waktu Paulus dan Barnabas di Kota Listra datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium, dan mereka membujuk orang banyak supaya memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu, dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati. Akan tetapi ketika murid-murid berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe. Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di Kota Derbe dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid, dan menasihati mereka supaya bertekun di dalam iman. Mereka pun mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat setempat, dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka. Paulus dan Barnabas menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia. Di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan yang kini telah mereka selesaikan. Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman. Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan<br />Ref. Orang-orang yang Kaukasihi, ya Tuhan, mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu.<br />Ayat. (Mzm 145:10-11.12-13ab.21; R:11a)<br />1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.<br />2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi. Pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.<br />3. Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil<br />Ref. Alleluya, alleluya<br />Ayat. (Luk 24:46,26)<br />Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:27-31a)<br />"Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu! Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar daripada Aku. Sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya apabila hal itu terjadi, kamu percaya. Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang, namun ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku. Tetapi dunia harus tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa, dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.<br />U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />“Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman” (Kis14: 27), demikian info perihal apa yang dilakukan oleh para rasul. Paulus dan Barnabas, di Antiokia. Marilah kita meneladan apa yang dilakukan oleh para rasul ini, yaitu “menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan kita antara lain ajakan untuk membuka pintu bagi semua bangsa kepada iman’. Allah memanggil kita untuk menjadi utusan atau rasul guna mengajak semua orang yang kita jumpai agar membuka diri terhadap penyelenggaraan Ilahi, yang berarti menghayati karya Allah dalam diri kita yang lemah dan rapuh ini, sehingga kita mengakui dan menghayati diri sebagai orang yang sungguh beriman, mempersembahkan diri seutuhnya kepada penyelenggaraan Ilahi. Hendaknya kita juga mengimani bahwa kabar gembira damai sejahtera diperuntukkan bagi semua orang/bangsa di dunia ini. Allah telah melakukan diri kita manusia ciptaan-Nya yang terluhur dan termulia di dunia ini sebagai gambar atau citra-Nya, dan karena Allah adalah kasih, maka sebagai gambar atau citra-Nya kita dipanggil untuk menghadirkan diri sebagai kasih bagi saudara-saudari kita, sehingga kita sebagai umat beriman hidup saling mengasihi satu sama lain. Damai sejahtera sejati memang akan terwujud atau menjadi nyata jika kita hidup saling mengasihi satu sama lain. Kami berharap para suami-isteri atau orangtua dapat menjadi saksi saling mengasihi bagi anak-anaknya, sehingga antar anak atau kakak-adik juga saling mengasihi. Kami percaya apa yang dialami di dalam keluarga akan menjadi bekal kekuatan dalam hidup bersama yang lebih luas di kemudian hari.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Yoh 6:8)<br />Jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
If we have died with Christ, we believe that we shall also live with Christ, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Allah Bapa yang berbelas kasih, kerahiman-Mu tak terhingga, tiada batasnya. Kini kami berserah kepada-Mu. Ampunilah kami orang yang berdosa ini. Semoga esok kami mampu bangun lagi, dengan semangat hidup yang baru sesuai dengan kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Siapakah penguasa dunia ini?<br />Pada saat Yesus menerima kematian dengan sukarela guna memberikan kehidupan-Nya kepada kita, kemenangan diperoleh atas "penguasa dunia" (Yoh 14:30) satu kali untuk selama-lamanya. Itulah pengadilan atas dunia ini, dan penguasa dunia ini "dilemparkan ke luar" (Yoh 12:31) Bdk Why 12:11.. Ia "memburu wanita itu" Bdk. Why 12:13-16., tetapi ia tidak berkuasa atasnya; Hawa baru yang "terberkati" oleh Roh Kudus, dibebaskan dari dosa dan dari kebusukan kematian (karena dikandung tanpa noda dosa dan karena sebagai Bunda Allah yang selalu perawan, Maria diangkat ke dalam surga). "Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain" (Why 12:17). Karena itu Roh dan Gereja berdoa: "Datanglah, ya Tuhan Yesus" (Why 22:20) Bdk. Why 22:17., karena kedatangan-Nya akan membebaskan kita dari yang jahat. (Katekismus Gereja Katolik, No. 2853)</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-21064019661657481572019-06-01T16:30:00.000+07:002019-06-01T16:30:01.919+07:00Minggu, 19 Mei 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK : HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN, IMAN, KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Minggu, 19 Mei 2019<br />Hari Minggu Paskah V<br />Kisah Para Rasul (14:21b-27)<br />(Mzm 145:8-9.10-11.12.13ab)<br />Wahyu (21:1-5a)<br />Yohanes (13:31-33a.34-35)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Si vis amari, ama - Jika kau ingin dicintai, cintailah!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah kutipan dari karya Publilius Syrus yg saya tulis dlm buku "Carpe Diem" yang mengingatkan kita akan sosok Pangeran dan Cinderella, Romeo dan Juliet, Abelardus dan Heloise, Rama dan Sinta, Arjuna dan Srikandi atau bahkan Rangga dan Cinta.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus juga pernah mengatakan: "Semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi" (Yoh 13:35).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain: cinta kasih adalah tanda kita sebagai seorang kristiani karena Allah telah jatuh cinta pada kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Model jatuh cinta ilahi antara Allah pada manusia adalah membebaskan dan tidak memaksa, memaafkan, mengorbankan diri, memberikan yang terbaik dan berbelas kasih.<br />Inilah sebuah cinta yang tak bersyarat, unconditional love. Inilah cinta kasih yang tulus, yang dapat dirasakan oleh hati, yang dapat dilihat oleh orang buta, dan yang dapat didengar oleh orang tuli.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun tiga ciri cinta yang tak bersyarat, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.Giver:<br />Ia selalu mau memberikan diri bagi Tuhan dan sesama dengan murah hati, karena mustahil kita mencintai tanpa memberi bukan? Baginya, hidup tanpa cinta adalah ibarat pohon tanpa bunga atau buah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.Supporter:<br />Ia selalu mau mendukung dan mengembangkan orang lain dengan tulus hati. Baginya, mencintai adalah memberi “sayap” padanya, dan bukan malah memberi “borgol”.<br />Baginya, cintakasih itu terwujud tatkala dia membuat seseorang bahagia, kendati dia bukan melulu menjadi bagian dari kebahagian orang tersebut.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.Healer:<br />Ia selalu berusaha untuk berbesar hati, karena jelaslah hidup pasti memiliki aneka kisah, yang tidak semuanya tulus tapi kadang penuh akal bulus, dimana kadang sesamanya bahkan yang seharusnya menjadi teladan iman malahan mudah saling menyakiti dan tidak saling mengasihi, asyik menghakimi dan tidak saling mengayomi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, ia meyakini bahwa obat segala penyakit, kesalahan, kekhawatiran, kesedihan, dan kekecewaan dalam hidup dan panggilannya, semuanya terletak pada satu kata, yakni ‘cinta.’</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Semoga kisah di akhir tulisan ini membuat kita semakin berani menjadi giver, supporter dan healer yang benar-benar tulus:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Alkisah:<br />Kapak, Gergaji, Palu, dan Nyala Api sedang mengadakan perjalanan bersama-sama. Di suatu tempat, perjalanan mereka terhenti karena terdapat sepotong besi baja yang tergeletak menghalangi jalanan. Mereka berusaha menyingkirkan baja tersebut dengan kekuatan yang mereka miliki masing-masing. "Itu bisa aku singkirkan," kata Kapak.<br />Pukulan-pukulannya keras sekali menghantam baja yang kuat dan keras juga itu. Tapi tiap bacokan hanya membuat kapak itu lebih tumpul sendiri sampai ia berhenti.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Sini, biar aku yang urus," kata Gergaji. Dengan gigi-gigi yang tajam tanpa perasaan, iapun mulai menggergaji. Tapi kaget dan kecewa ia, semua giginya jadi tumpul dan rontok. "Apa kubilang," kata Palu, "Kan aku sudah omong, kalian tak bisa. Sini, sini aku tunjukkan caranya."<br />Tapi baru sekali ia memukul, kepalanya terpental sendiri, dan baja tetap tak berubah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Boleh aku coba?" tanya Nyala Api. Dan iapun melingkarkan diri, dengan lembut menggeluti, memeluk, dan mendekapnya erat-erat tanpa mau melepaskannya. Baja yang keras itupun perlahan meleleh cair..</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Indah, ya indah ketika kita mengenakan kasih dan ketulusan dengan lembut dan tanpa henti, bukan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Dari Kota ke Lebak Bulus-<br />Milikilah cinta yang benar-benar tulus.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Kutipan Teks Misa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kebangkitan Kristus berarti kehidupan bagi orang mati, pengampunan bagi orang berdosa dan kemuliaan bagi orang kudus. (St. Maximus dari Turin)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 98:1-2)<br />Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; Ia telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa, alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
O sing a new song to the Lord. for he has worked wonders; in the sight of the nations he has shown his deliverance, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Cantate Domino canticum novum, alleluia: quia mirabilia fecit Dominus, alleluia: ante conspectum gentium revelavit iustitiam suam, alleluia, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah yang Mahakuasa dan kekal, Engkau berkenan memperbarui kami dengan pembaptisan kudus. Sempurnakanlah selalu sakramen Paskah ini dalam diri kami supaya berkat perlindungan-Mu kami menghasilkan banyak buah dan Engkau perkenankan mencapai sukacita hidup abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (14:21b-27)<br />"Mereka menceriterakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sekali peristiwa kembalilah Paulus dan Barnabas ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid dan menasihati mereka supaya bertekun di dalam iman. Mereka pun mengatakan bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat setempat, dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka. Paulus dan Barnabas lalu menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia. Di tempat inilah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan yang kini telah mereka selesaikan. Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka, dan bahwa Allah telah membuka pintu iman bagi bangsa-bangsa lain.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 836<br />Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.<br />Ayat. (Mzm 145:8-9.10-11.12.13ab)<br />1. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.<br />2. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.<br />3. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kitab Wahyu (21:1-5a)<br />"Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Aku, Yohanes, melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari surga, dari Allah, berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang dari takhta, “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia, dan Ia akan tinggal bersama-sama mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya, dan Ia akan menjadi Allah mereka. Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, ratap tangis atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama telah berlalu.” Ia yang duduk di atas takhta itu berkata, “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil<br />Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.<br />Ayat. (Yoh 13:34)<br />Perintah baru Kuberikan kepada kamu, sabda Tuhan, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi kamu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:31-33a.34-35)<br />"Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam perjamuan malam terakhir, sesudah Yudas meninggalkan ruang perjamuan, berkatalah Yesus kepada para murid yang lain, “Sekarang Anak Manusia dipermuliakan, dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, tinggal sesaat lagi Aku ada bersama kamu. Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya<br />U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Mengasihi adalah hukum tertinggi yang diajarkan oleh Yesus dan hukum universal yang berlaku dalam kehidupan di manapun. Memang ada tataran kasih dalam kehidupan ini. Ada orang yang mengasihi hanya kepada orang yang mengasihi, yang kenal, yang memberi keuntungan dan yang ada di sekitarnya. Namun ada kasih yang tanpa pamrih dan melulu demi kebaikan orang lain. ltulah kasih yang diharapkan oleh Yesus menjadi kasih semua orang kristiani.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus mengajak kita untuk saling mengasihi seperti Dia mengasihi. Kasih Yesus sangat nyata dalam kisah hidupnya. “Aku diutus untuk menyelamatkan”. la mengasihi sampai pada pengorbanan diri demi keselamatan manusia. Kasih-Nya tercurah dan terarah pada orang lain. Kasihnya terbukti dari pengorbanan hidupnya. Kasih-Nya menjadikan manusia merdeka dan terbebas dari segala dosa. Sekalipun berat mewujudkan kasih yang demikian, namun kita tidak boleh berhenti dan menyerah. Sekalipun banyak orang mengasihi dengan pamrih, kita dipanggil untuk mengasihi dengan tulus. Kasih yang demikian akan membawa kemajuan. perubahan dan keselamatan. Mari kita mohon rahmat bisa menjadi tanda kasih Allah pada zaman ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Contemplatio:<br />Hidup dalam kasih amatlah menyenangkan. Sebaliknya hidup dalam suasana konflik dan memendam rasa tidak suka adalah pengalaman berat. Coba bertanya pada diri anda. Anda mestinya suka hidup dalam keadaan yang damai, rukun dan harmonis. Apa yang bisa anda usahakan agar ada damai di antara anda dan orangorang di mana anda berada?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Oratio:<br />Tuhan yang maha cinta, kami bersyukur telah diberi teladan dan nasehat oleh Yesus Kristus. Semoga kasih Tuhan tumbuh dalam setiap pribadi sehingga mampu menyumbangkan diri demi dunia yang semakin baik. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Missio:<br />Aku akan mengasihi siapa pun dengan menjaga pikiran, mulut, dan tindakan tetap positif.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Yoh 15:1.5)<br />Akulah pokok anggur yang benar dan kamulah ranting-rantingnya, Sabda Tuhan; siapa saja yang tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
atau</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Ego sum vitis vera et vos palmites, qui manet in me, et ego in eo, hic fert fructum multum, alleluia, alleluia. (Yoh 15:5)</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-2181985111984846012019-06-01T16:28:00.005+07:002019-06-01T16:28:54.742+07:00Jumat, 17 Mei 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.<br />Jumat, 17 Mei 2019<br />Hari Biasa Pekan IV Paskah<br />Kisah Para Rasul (13:26-33)<br />(Mzm 2:6-7.8-9.10-11)<br />Yohanes (14:1-6)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Ego sum Via Veritas Vita -<br />Akulah Jalan Kebenaran Hidup” (Yoh 14:6).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah nubuat Yesus pada bacaan injili.<br />Ia memberikan “jalan” bagi yg tersesat,<br />“kebenaran” bagi yang pernah khilaf<br />dan “hidup” bagi yang mati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah juga yang saya yakini setiap kali saya mempersembahkan misa arwah: “Requiem aeternam dona eis Domine - Ya Tuhan berikanlah mereka istirahat kekal”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus sendiri "pergi" ke surga untuk menyediakan tempat bagi kita<br />(Mat 6:9; Maz 33:13-14; Yes 63:15) karena Allah mempunyai tempat tinggal bagi "keluarga Allah" yg ada di dunia sekarang (Ef 2:19); "di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yg tetap" (Ibr 13:14).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lebih lanjut, ada bbrp permenungan iman yg lain, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. Seperti Kristus terangkat ke surga, demikian juga Dia akan kembali untuk menjemput kita agar tinggal bersama dengan Dia di surga (Yoh 14:2, Yoh 17:24) ke tempat yang telah disediakan untuk mereka.<br />Inilah pengharapan kita agar dapat sll bersama-sama dengan-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. Yesus yg akan "membawa kamu ke tempat-Ku" menunjuk kepada semua orang beriman, yg akan "diangkat bersama-sama .. dlm awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dg Tuhan" (1Tes 4:17).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. Kedatangan Yesus untuk umat-Nya yang setia akan melepaskan mereka dari "hari pencobaan" yg akan datang atas dunia ini<br />(1Tes 5:9; Luk 21:36; 1Tes 1:10; Wahy 3:10).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
4. Perjumpaan yg penuh kemuliaan dan abadi ini merupakan suatu penghiburan iman bagi kita yang rindu "bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini"<br />(1Tes 4:17-18).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Dari Tangerang ke Maluku-<br />Yesus itu terang sejatiku!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />A.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Manusia adalah gambar dan rupa Allah, tempat Dia ingin untuk dihormati. (St. Fransiskus dari Assisi)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Misteri sengsara Yesus disembunyikan dalam roti yang terbuat dari gandum tanah. Tepung, gandum yang sudah digiling, melambangkan kematian dan kebangkitan gandum. Yesus sendiri menyatakan misteri terdalam ini ketika Ia bersabda: ‘Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji sata: tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah’ (Yoh 12:24). Dalam proses ditampi dan dipanggang, gandum kembali membawa dalam dirinya misteri sengsara yang sama. Hanya melalui kematian, datanglah kebangkitan: buah datang dan demikianpun kehidupan baru. Namun, anggur juga berbicara mengenai sengsara: pokok anggur harus berulang kali dipangkas untuk memuluskan pertumbuhannya. Anggur harus matang di bawah matahari dan pertumbuhannya. Anggur harus matang di bawah matahari dan hujan dan harus diperas: hanya melalui sengsaralah anggur yang baik menjadi matang.” (Paus Benediktus XVI, Homili Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus, 15 Juni 2006)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Why 5:9-10)<br />Tuhan, Engkau telah menebus kami dengan darah-Mu dari setiap suku, bahasa, rakyat, dan bangsa, dan Engkau telah menjadikan kami raja dan imam bagi Allah Bapa, alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
You have redeemed us, Lord, by your Blood, from every tribe and tongue and people and nation, and have made us into a kingdom, priests for our God, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa pokok kebebasan dan keselamatan kami, Engkau telah menebus kami dengan darah Putra-Mu. Dengarkanlah permohonan kami, supaya kami memperoleh hidup dalam diri-Mu dan menikmati keselamatan kekal. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:26-33)<br />"Janji telah digenapi Allah dengan membangkitkan Yesus."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam perjalanannya Paulus sampai di Antiokhia di Pisidia. Di rumah ibadat Yahudi di sana Paulus berkata, "Hai saudara-saudaraku baik yang termasuk keturunan Abraham maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan sudah disampaikan kepada kita. Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Yesus, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat. Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Yesus dibunuh. Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur. Tetapi Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini. Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan<br />Ref. Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan.<br />Ayat. (Mzm 2:6-7.8-9.10-11)<br />1. "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!" Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, "Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan."<br />2. "Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk."<br />3. Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan takwa, dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 959<br />Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.<br />Ayat. (Yoh 14:6)<br />Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:1-6)<br />"Akulah jalan, kebenaran, dan hidup."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku sudah mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke sana untuk menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke sana." Kata Tomas kepada-Nya, "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke sana?" Kata Yesus kepada-Nya, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya<br />U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Beberapa hari ini kita merenungkan perikop Injil Yohanes, yang menjabarkan berbagai gambaran akan Kristus. Kristus digambarkan sebagai gembala yang baik (Yoh 10:11,14) dan umat beriman digambarkan sebagai kawanan domba dalam sebuah kandang. Yesus juga digambarkan sebagai pintu kepada domba-domba itu (Yoh 14:7,9). Pada hari ini kita diajak untuk merenungkan kelanjutannya, yaitu bahwa Yesus bukan hanya adalah pintu, tetapi juga adalah jalan. Sebuah jalan untuk diikuti dalam menempuh kehidupan kita. Ada banyak jalan terpampang di hadapan kita, mungkin jalan-jalan itu nampak menarik, lebih menguntungkan, tetapi jika itu bukan Yesus, jalan itu tidak benar. “Jalan satu-satunya adalah Yesus, Ia adalah Pintu, Ia adalah Jalan,” demikian kata Paus Fransiskus. Dalam homilinya tentang perikop ini, Paus mengatakan, “Sejumlah dari kalian mungkin berkata: “Bapa, engkau adalah seorang fundamentalis!” Bukan. Sederhananya, inilah yang dikatakan Yesus: ‘Akulah pintu. Akulah jalan’. Ia memberikan kehidupan kepada kita. Sederhana. Ini adalah sebuah pintu yang indah, pintu kasih, sebuah pintu yang tidak menipu, yang tidak salah. Ia yang selalu mengatakan kebenaran, tetapi dengan kelemahlembutan dan cinta kasih…” (Paus Fransiskus, Homili, 23 April 2013).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
St. Agustinus mengatakan, “Adalah penting bahwa Tuhan Yesus mengatakan, ‘Akulah jalan’ untuk menunjukkan kepada para rasul bahwa mereka sesungguhnya telah mengetahui/ mengenal apa yang mereka pikir tidak mereka kenal, sebab mereka sudah mengenal Dia.” (St. Agustinus, In Ioann. Evang., 66,2) Nah, pertanyaannya sekarang: apakah kita sudah mengenal Tuhan Yesus? Dewasa ini, ada beberapa pihak yang berusaha mengubah kebenaran tentang perkataan Yesus tersebut. Bukannya berpegang teguh pada kebenaran bahwa hanya terdapat satu jalan kepada keselamatan, yaitu Yesus Kristus yang adalah “Jalan, Kebenaran dan Hidup”, mereka malah menciptakan suatu ilusi bahwa ada banyak jalan menuju keselamatan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kesesatan pengajaran ini akhirnya melahirkan mentalitas “semua agama sama saja, sama-sama membawa seseorang kepada Tuhan”; “semua agama sama-sama mengajarkan hal yang baik”, atau “semua agama itu sama benarnya”. Sebuah pola pikir yang sangat bertentangan dengan perkataan Kristus sendiri. Kesesatan yang jahat ini – entah disadari atau tidak disadari oleh mereka yang mengajarkannya – sebenarnya merupakan pengulangan kesesatan yang disebut indiferentisme, yang sudah dikecam oleh Paus Gregorius XVI dalam ensiklik Mirari Vos. Tidakkah hal ini mengingatkan kita pada hasutan si ular yang seakan-akan memberikan jaminan keamanan bagi manusia pertama, namun di balik itu sebenarnya ia hendak mengubah pola pikir manusia akan perintah Allah yang telah dinyatakan dengan jelas dan pasti?. Hanya melalui Yesus, manusia dapat masuk ke kedamaian kawanan dan keluar ke kebahagiaan padang rumput yang hijau. Bagi kita orang Katolik, pemahaman Yesus sebagai Gembala sejati, yang menuntun kita ke padang rumput yang hijau dan menjaga kita dari segala marabahaya, serta sebagai Pintu, yang menjadi jalan satu-satunya menuju Kerajaan Allah, harus berurat-berakar kuat di dalam iman kita. Hanya dengan mengimani Yesus seperti itulah, kita akan bertahan dari segala godaan pencuri dan penyamun.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Rm 4:25)<br />Kristus, Tuhan kita diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita, alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Christ our Lord was handed over for our transgressions and was raised again for our justification, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />SCHOOL OF MERCY.<br />Renungan Dan Doa Harian St.Faustina:<br />FA hami Tuhan<br />US ahakan iman<br />dengan ha TI<br />yang sederha NA</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Kita nggak akan memiliki sebuah gadget di rumah kita selama lima menit dan membiarkannya saja tanpa tahu apa gunanya benda tersebut; tetapi beberapa orang hidup duapuluh atau enampuluh tahun tanpa mengetahui mengapa mereka ada di sini atau ke mana mereka akan pergi. Ketika hidup tidak berarti, hidup jadi membosankan: ketiadaan tujuan melahirkan kekhawatiran, kecemasan, psikosis, dan neurosis. Apa gunanya hidup kecuali kita mengetahui tujuan hidup?" (Uskup Agung Fulton J. Sheen)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Marilah Berdoa:<br />LITANI KERAHIMAN ILAHI<br />(Buku Tribute To Mercy - RJK)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuhan, kasihanilah kami;<br />Tuhan, kasihanilah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kristus, kasihanilah kami;<br />Kristus, dengarkanlah kami,<br />Kristus, kabulkanlah doa kami</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Allah Bapa di surga, kasihanilah kami.<br />Allah Putra Penebus dunia, kasihanilah kami.<br />Allah Roh Kudus, kasihanilah kami.<br />Allah Tritunggal Mahakudus,<br />Tuhan Yang Maha Esa, kasihanilah kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, yang mengalir dari rahim Bapa, Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, sifat Allah yang tertinggi, Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, misteri yang tak terselami, Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, mata air yang mengalir dari misteri Tritunggal yang Mahakudus,<br />Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, yang tak terselami oleh akal budi, baik manusia maupun malaikat,<br />Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, sumber segala kehidupan dan kebahagiaan,<br />Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, yang melampaui surga, Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, sumber mukjizat dan segala keajaiban, Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, yang mencangkup seluruh semesta, Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, yang turun ke bumi dalam Pribadi Sabda yang menjelma,<br />Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, yang mengalir dari luka Hati Yesus yang menganga,<br />Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, yang terkandung dalam Hati Yesus bagi kami khususnya bagi orang-orang berdosa, Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, yang tak terselami dalam penetapan Ekaristi kudus,<br />Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, dalam pembentukan gereja kudus, Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, dalam sakramen baptis yang kudus, Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, dalam penyelamatan kami lewat Yesus Kristus,<br />Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, yang menyertai kami sepanjang hidup, Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, yang merengkuh kami, khususnya pada saat kematian,<br />Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, yang menganugerahkan kehidupan kekal, Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, yang menyertai kami setiap saat sepanjang hidup kami, Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, yang melindungi kami dari api neraka, Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, dalam pertobatan orang-orang berdosa yang keras hati,<br />Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, yang mempesona para malaikat dan tak terselami oleh orang-orang kudus, Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, yang tak terselami dalam semua misteri Allah,<br />Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, yang merenggut kami keluar dari segala kemalangan,<br />Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, sumber kebahagiaan dan sukacita kami, Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, yang memanggil kami dari ketiadaan kepada keberadaan,<br />Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, yang merangkum semua karya tangan Allah,<br />Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, mahkota segala karya Allah yang ada maupun yang akan ada,<br />Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, yang didalamnya kami dibenamkan, Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, kelegaan nyaman bagi hati yang sangat menderita,<br />Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, harapan satu-satunya bagi jiwa-jiwa yang putus asa,<br />Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, tempat istirahat bagi hati, dan damai di tengah ketakutan,<br />Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, kesukaan dan kenikmatan jiwa-jiwa yang suci,<br />Engkau andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kerahiman Ilahi, yang membangkitkan harapan di luar segala harapan,<br />Engkaulah andalanku!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,<br />seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad,<br />Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />MADAH HARIAN PAGI<br />(Jumat, 17 Mei 2019)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Fajar menyingsinglah sudah<br />Langit menggemakan madah<br />Bumi bersorak-sorailah<br />Neraka mengaduh kalah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kala raja nan perkasa<br />Menggempur markas neraka<br />Menggilas kuasa maut<br />Dengan gagah tanpa takut.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Meskipun tertutup batu<br />Dijaga banyak serdadu<br />Namun pemenang yang luhur<br />Bangkit mulya dari kubur.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mulyalah Engkau ya Tuhan<br />Yang bangkit tak terkalahkan<br />Serta Bapa dan Roh suci<br />Mulyalah kekal abadi. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
DOA<br />Allah, pokok kebebasan dan keselamatan kami, Engkau telah menebus kami dengan darah Putera-Mu. Dengarkanlah permohonan kami, supaya kami memperoleh hidup dalam Engkau dan menikmati keselamatan yang kekal. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-48110696660471579482019-06-01T16:28:00.002+07:002019-06-01T16:28:17.301+07:00Kamis, 16 Mei 2019<div class="_5pbx userContent _3576" data-ft="{"tn":"K"}" data-testid="post_message" id="js_3" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.38; margin-top: 6px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kamis, 16 Mei 2019<br />Hari Biasa Pekan IV Paskah<br />Kisah Para Rasul (13:13-25)<br />(Mzm 89:2-3.21-22.25.27)<br />Yohanes (13:16-20)</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Servito ergo sum - Aku melayani maka aku ada."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah sebuah eksistensi keberimanan yang kembali ditekankan pada bacaan hari ini ketika Yesus membasuh kaki para muridNya dan berkata: “Seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya; ataupun seorang utusan daripada dia yang mengutusnya."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain:<br />Yesus yang adalah "Guru dan Tuan" memberikan teladan pelayanan kepada para "murid dan hamba" dengan semangat "HAMBA" ("Hangat Andal Militan Bahagia dan Aktual").</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, di tengah kondisi bangsa yang miskin dan dahaga akan semangat pelayanan, adapun beberapa semangat sederhana yang bisa menjelaskan eksistensi kita sebagai orang beriman bersemangat "hamba", antara lain:</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."Smile":<br />Kita diajak untuk menjadi "pelayan" yang ramah, selalu tersenyum di balik setiap hidup harian dan gulat geliat kita, karena bukankah banyak orang yang sekarang mudah muram dan sangat pelit berbagi senyuman karena melupakan betapa banyaknya efek baik dari sebuah senyuman?</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2."Shine":<br />Kita diajak untuk selalu melayani dengan ringan hati karena dengan hal inilah, hidup kita menjadi sinar indah yang mencerahkan dunia yang gelap oleh kultur egoisme dan hedonisme.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3."Share":<br />Kita diajak untuk menjadi orang yang sukarela berbagi, karena orang itu menjadi kaya bukan karena menumpuk miliknya tapi karena mau membagikan miliknya bagi kebaikan smakin banyak orang.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ada Wayan di kota Bali - Jadilah pelayan bagi Sang Ilahi."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Allah mengasihi kita, agar kita saling mengasihi sebagai umat Allah dan putra-putri Yang Mahatinggi” (St. Agustinus)</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Yesus yang bangkit, setelah menampakkan diri kepada para rasul, lalu menampakkan diri kepada St. Thomas yang tidak percaya bahwa Dia telah bangkit, dan Dia bersabda kepadanya: ‘Lihatlah tangan-Ku, dan taruhlah jarimu di sini. Ulurkan tanganmu dan taruhlah di lambung-Ku. Jangan ragu-ragu lagi, tetapi percayalah!’ (Yoh 20:27). Mendengar Sang Sabda dan menerima tubuh Tuhan dengan cara ini, kita pun dapat menatap Tuhan Yesus yang bangkit yang hadir dalam ‘tanda-tanda suci’ ini dan kita dapat mengaku bersama Rasul Thomas: ‘Tuhanku dan Allahku!’ (Yoh 20:28).” (Paus St. Yohanes Paulus II, Dies Domini No.29)</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Mzm 68:8.9.20)<br />Ya Allah, ketika Engkau tampil di depan umat-Mu, melangkah mendahului dan tinggal di tengah mereka, maka bumi goncang dan langit bergetar, alleluya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
O God, when you went forth before your people, marching with them and living among them, the earth trembled, heavens poured down rain, alleluia.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah yang berbelas kasih, Putra-Mu telah Kauanugerahkan kepada kami sebagai Juruselamat. Limpahkanlah berkat-Mu atas kami agar tetap setia pada iman akan Dia di saat mengalami tawaran-tawaran dunia yang dapat membuat kami mengingkari Dia dan meninggalkan Gereja-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:13-25)<br />"Allah telah membangkitkan Juruselamat dari keturunan Daud."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam perjalanannya Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia. Tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem. Dari Perga Paulus dan kawan-kawannya melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ. Setelah selesai pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah ibadat bertanya kepada mereka, “Saudara-saudara, jikalau Saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakan!” Maka bangkitlah Paulus. Ia memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata, “Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah! Allah umat Israel telah memilih nenek moyang kita, dan membuat umat itu menjadi besar. Ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang perkasa Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu. Empat puluh tahun lamanya Ia sabar terhadap tingkah laku mereka di padang gurun. Dan setelah membinasakan tujuh bangsa di tanah Kanaan, Ia membagi-bagikan tanah itu kepada mereka untuk menjadi warisan mereka selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun. Sesudah itu Ia memberi mereka hakim-hakim sampai pada zaman Nabi Samuel. Kemudian mereka meminta seorang raja, dan Allah memberikan kepada mereka Saul bin Kish dari suku Benyamin, empat puluh tahun lamanya. Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan ketika hampir selesai menunaikan tugasnya, Yohanes berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 868<br />Ref. Kerelaan Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya.<br />Atau Kasih setia-Mu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya.<br />Ayat. (Mzm 89:2-3.21-22.25.27)</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetian-Mu turun temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya, kesetiaan-Mu tegak seperti langit.<br />2. Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus. Maka tangan-Ku tetap menyertai dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.<br />3. Kesetiaan dan kasih-Ku menyertai dia, dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi. Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.”</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963<br />Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.<br />Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.<br />Ayat. (Why 1:5ab)<br />Ya Yesus Kristus, Engkaulah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati; Engkau mengasihi kami dan telah melepaskan kami dari dosa kami oleh darah-Mu.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:16-20)<br />"Barangsiapa menerima orang yang Kauutus, ia menerima Aku."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam perjamuan malam terakhir Yesus membasuh kaki para murid-Nya. Sesudah itu Ia berkata, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya; ataupun seorang utusan daripada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku. Aku mengatakannya kepadamu sekarang sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku.”</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Tuhan kita!<br />U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Umumnya orang suka hiburan. Hiburan model tradisional adalah Pasar Malam. Orang modern lebih suka menghibur diri dengan jalan-jalan di mal-mal atau supermarket untuk belanja sambil cuci mata. Anak-anak zaman dulu bermain bersama di pelataran rumah untuk main petak umpet dan sepak sekong. Namun sekarang, anak-anak lebih suka main game di komputer atau malah di game online. Semua mencari hal yang sama dari dulu sampai sekarang: hiburan dan relaksasi.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hiburan dalam rangka iman dan ibadat itu berbeda lagi. Pada bacaan pertama hari ini, pejabat di rumah ibadat berkata: Jikalau saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakan! Paulus yang hadir di rumah ibadat itu bangkit berdiri dan langsung menggunakan kesempatan itu untuk mewartakan Injil. Kali ini, Paulus menguraikan sejarah keselamatan Allah dalam bangsa Israel hingga puncaknya pada Yesus Kristus. Paulus ingin menghibur umat dengan cara mewartakan Kabar Baik, yakni berita mengenai Yesus Kristus yang menyelamatkan manusia. Ketika orang menerima Paulus sebagai yang diutus Tuhan, maka orang juga menerima Tuhan sendiri yang mengutusnya. Yesus menjamin dalam Injil: Barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku. Maka, hiburan dalam arti rohani ialah menerima Tuhan dalam hidupnya dan memberikan Tuhan melimpahkan sukacita sejati kepadanya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Marilah kita renungkan ini: apakah mungkin ya, kita mencari penghiburan tidak hanya dari hal-hal duniawi saja, seperti shopping atau pergi ke Skin Care dst, tetapi justru mencari penghiburan yang lebih mendalam melalui berbagai acara doa, bacaan Kitab Suci, rekoleksi, retret, ataupun berbagai pertemuan dan pendalaman iman?</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Mat 28:20)<br />Sesungguhnya, Aku menyertai kamu senantiasa bahkan sampai akhir zaman, alleluya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Behold, I am with you always, even to the end of the age, alleluia.</div>
<div style="display: inline; font-family: inherit; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Allah Bapa yang kekal dan kuasa, berkat kebangkitan Putra-Mu, Engkau memulihkan kami untuk hidup abadi. Semoga rahmat Paskah semakin tampak dalam hidup kami dan memberi kekuatan untuk mencapai keselamatan abadi. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.</div>
</div>
<div class="_3x-2" data-ft="{"tn":"H"}" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px;">
<div data-ft="{"tn":"H"}" style="font-family: inherit;">
<div class="mtm" style="font-family: inherit; margin-top: 10px;">
<div class="_2a2q _65sr" style="font-family: inherit; height: 500px; margin-left: -12px; margin-right: -12px; overflow: hidden; position: relative; width: 500px;">
<a ajaxify="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=609188666258287&set=pcb.609185552925265&type=3&__tn__=HH-R&eid=ARBqYwZ0atp5dBwq7GQlGUzXI4m8iyIt5WobW-Kc56fsDPWyDHh7MVRJKa4s00jzY_TVENNQxrXMN6Z1&size=720%2C720&source=13&player_origin=story_view" class="_5dec _xcx" data-ploi="https://scontent.fjkt1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/60550146_609188669591620_4733798518542565376_n.jpg?_nc_cat=104&_nc_ht=scontent.fjkt1-1.fna&oh=f166d400ce8e653ad7a0c5dcbb0642a7&oe=5D90757F" data-render-location="permalink" href="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=609188666258287&set=pcb.609185552925265&type=3&__tn__=HH-R&eid=ARBqYwZ0atp5dBwq7GQlGUzXI4m8iyIt5WobW-Kc56fsDPWyDHh7MVRJKa4s00jzY_TVENNQxrXMN6Z1" id="u_0_12" rel="theater" style="color: #385898; cursor: pointer; display: block; font-family: inherit; height: 500px; left: 0px; position: absolute; text-decoration-line: none; top: 0px; width: 333px;"></a></div>
</div>
</div>
</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-85685508357003681472019-06-01T16:27:00.003+07:002019-06-01T16:27:46.168+07:00Rabu, 15 Mei 2019<div class="_5pbx userContent _3576" data-ft="{"tn":"K"}" data-testid="post_message" id="js_3" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.38; margin-top: 6px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
HIK – HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN, IMAN, KASIH.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Rabu, 15 Mei 2019<br />Hari Biasa Pekan IV Paskah<br />Kisah Para Rasul (12:24 - 13:5a)<br />(Mzm 67:2-3.5.6.8; Ul: 4)<br />Yohanes (12:44-50)</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Lumen Gentium - Terang Para Bangsa”.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu judul dokumen Konsili Vatikan II yang terpenting bahwa Tuhan datang sebagai “Lux Aeterna – Terang Abadi”: "Aku datang sebagai terang supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara ideal, inilah misteri Allah yg harus kita maknai: Belajar menerangi tanpa menyakiti, tegar menghangatkan tapi tidak menyilaukan</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara real, kita senyatanya hidup di dunia yang gemerlap dengan terang “hedonis-egois dan materialis, dimana segala sesuatu kini terang-terangan menjadi sangat komersial sekaligus dangkal: Uang menjadi seakan ”hosti”, mall menjadi seakan “gereja”, komputer dan televisi menjadi seakan “tabernakel”, bahkan kedirian seakan menjadi “Tuhan” bagi sesama.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di tengah terang dunia yang tidak benar-benar terang inilah, kita kadang turut masuk dalam pusaran dan lingkaran kegelapan. Hidup menjadi seolah seperti komedi putar: makin cepat dan makin cepat, namun tidak bisa keluar dari putaran itu sendiri. Dunia yang kita tinggali adalah dunia yang instan: ambil uang tinggal tekan tombol, ingin makan tinggal pesan di KFC atau Mc D, malas mencuci pakaian-langsung bawa ke laundry.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelasnya, kita hidup di dunia pasca-aksara, di mana mimpi dan kenyataan berlapis-lapis, yg nyata kadang seperti maya atau sebaliknya, yg maya mjd nyata.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Implikasinya: banyak orang beriman yang mengalami “malam gelap”: kaya harta tapi miskin cinta, cantik tapi kadang terjerat narkotik, sibuk "di luar" tapi hampa "di dalam", terkenal tapi sebenarnya kesepian dan pelbagai topeng kepalsuan yang dialami oleh banyak pribadi dari pinggir desa sampai tengah kota.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berangkat dari konteks real-aktual inilah, adapun tata nilai dasar yang saya usulkan supaya kita bisa menjadi “terang sejati” bagi yang lain adalah "4S", seperti yang saya tulis dalam buku “Via Veritas Vita” (RJK, Gn Sopai Press), al:</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
a."Solitude/Kesendirian”:<br />Bukankah Yesus punya kebiasaan untuk pergi dan sendirian bersama Allah di tempat yang sunyi?<br />Setiap kali kembali dari “persembunyiannya”, wajahnya menjadi bercahaya. Harus diakui bahwa kita pasti memerlukan kesendirian “alone with GOD”-hanya bersama Allah yang sangat mencintai, supaya wajah kita juga bisa memancarkan terang Allah yang mendamaikan.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
b."Silence/Keheningan”:<br />Bukankah seorang empu pembuat keris tidak hanya membuat pisau tajam berkelak-kelok belaka, tapi harus ada pamor nya?<br />Bukankah seorang penari tidak hanya menari dengan baik, tapi harus memiliki greget nya? Dan, bukankah itu menjadi lebih ranum dan harum dalam keheningan?</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
c."Stillness/Ketenangan”:<br />“Lilin Lilin Kecil”. Inilah lagu yg mengajak kita untuk perlahan tapi pasti setia menanggalkan “gelap” dan mengenakan “terang”:<br />Yang lemah akan menjadi kuat-yang kuat akan menjadi lemah,<br />yang sekarang berjalan akan berhenti, dan yang sekarang berdiri akan jatuh. Siapa yang tenang tentu dialah yang siap “menang”, ya walau kadang terang kita diperdaya oleh iri dan dengki sesama, tapi kita diajak untuk berani terus menerus berdaya-cahaya dengan tenang, karena bukankah tepat kata Yeremia bahwa kita berharga di mataNya? (Bdk: Yer 29:11-14).</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
d."Simplicity/Kesederhanaan:<br />Bukankah lebih banyak orang yang jatuh dan salah arah, dari pada mereka yang berkembang? Untuk sampai pada kesempurnaan hidup rohani, orang yang demikian harus mengalami proses 'dark night of the soul'. Satu sikap yang paling utama untuk bisa berkembang mengatasi situasi itu adalah "simplicity"-kesderhanaan yang dekat-lekat dengan 'humility-kerendahan hati', karena membiarkan Allah yang benar-benar menyelenggarakannya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Harapannya: In nomine Dei feliciter, dalam nama Tuhan semoga makin berbuah krn jelaslah kita hanyalah pantulan sinar dari matahari, hanyalah air yang mengalir dari sumbernya bukan?</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Sabun Lux ada di Tangerang - Fiat Lux, Jadilah Terang!"</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Kutipan Teks Misa</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku." --- Yoh 12:44-45</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Betapa baiknya Kristus yang telah memberikan sakramen-sakramen bagi Gereja-Nya! Sakramen-sakramen itu merupakan obat bagi segala keperluan kita. Muliakanlah sakramen-sakramen itu dan bersyukurlah kepada Allah dan Gereja-Nya.” — St. Josemaria Escriva</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Mzm 18:50; 22:23)<br />Aku hendak memuji Engkau, Ya Tuhan, dan mewartakan nama-Mu kepada saudara-saudaraku, alleluya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa kami, Engkaulah kehidupan umat beriman, kemegahan orang-orang kecil dan kebahagiaan orang-orang saleh. Dengarkanlah kami yang haus akan janji-Mu dan puaskanlah kami dengan kelimpahan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (12:24 - 13:5a)<br />"Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada waktu itu firman Tuhan makin tersebar dan makin banyak didengar orang. Setelah menyelesaikan tugas pelayanan mereka, Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem ke Antiokhia. Mereka membawa Yohanes, yang disebut juga Markus. Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu Barnabas dan Simon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus. Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus, “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.” Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi. Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus. Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 822<br />Ref. Pujilah Allah alleluya, alleluya<br />atau Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan; kiranya bangsa-bangsa semua bersyukur kepada-Mu.<br />Ayat. (Mzm 67:2-3.5.6.8; Ul: 4)<br />1. Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya. Kiranya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.<br />2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.<br />3. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = f, gregorian, PS 959<br />Ref. Alleluya, alleluya.<br />Ayat. (Yoh 8:12)<br />Akulah terang dunia, sabda Tuhan, barangsiapa mengikut Aku, ia akan mempunyai terang hidup.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:44-50)<br />"Aku telah datang ke dunia sebagai terang."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sekali peristiwa, Yesus berseru di hadapan orang-orang Farisi yang percaya kepada-Nya, “Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia percaya bukan kepada-Ku, tetapi kepada Dia yang telah mengutus Aku; dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia yang telah mengutus Aku. Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan. Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, bukan Aku yang menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan; itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman. Sebab bukan dari diri-Ku sendiri Aku berkata-kata, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku, untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana difirmankan oleh Bapa kepada-Ku.”</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.<br />U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Seorang utusan biasanya tidak berbicara atas namanya sendiri, tetapi atas nama orang yang mengutusnya. Demikian juga Yesus, Ia datang ke dunia karena diutus Bapa-Nya. Yesus bersabda: “Bukan dari diri-Ku sendiri Aku berkata-kata, tetapi Bapa, yang mengutus aku. Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan aku sampaikan” ( Yoh.12:49 ).</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Barangsiapa percaya kepada Yesus, ia percaya kepada Bapa, dan barangsiapa melihat Yesus, ia melihat Bapa. Yesus datang sebagai utusan Bapa-Nya untuk membawa terang, supaya orang yang percaya kepada-Nya tidak hidup dalam kegelapan, melainkan memperoleh keselamatan dan kehidupan kekal.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan pertama hari ini mengisahkan dengan bagus bagaimana jemaat perdana di Antiokhia gemar berdoa dan berpuasa. Justru saat berdoa dan berpuasa itulah Tuhan mengutus Barnabas dan Saulus untuk karya misi, pewartaan Injil ke segala bangsa. Dengan doa dan puasa, mereka menjadi komunitas yang subur dalam hidup iman dan kesaksian, komunitas yang siap untuk diutus! Berdoa itu selalu membutuhkan waktu. Jadi tidak bisa praktis-praktis saja. Ada orang yang berdoa sambil mulutnya memakan krupuk atau mengulum permen. "Lho, aku kan berdoa sambil bekerja!" Berdoa juga tidak bisa cepat-cepat karena berdoa itu bukan hanya soal memejamkan mata dan tangan terkatub, tetapi juga masalah hati dan perasaan yang memerlukan waktu untuk hening dan konsentrasi.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (1Yoh 1:7)<br />Jika kita berjalan dalam terang sama seperti Allah berada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa, alleluya.</div>
<div style="display: inline; font-family: inherit; margin-top: 6px;">
If we walk in the light, as God is in the light, then we have fellowship with one another, and the blood of his Son Jesus Christ cleanses us from all sin, alleluia.</div>
</div>
<div class="_3x-2" data-ft="{"tn":"H"}" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px;">
<div data-ft="{"tn":"H"}" style="font-family: inherit;">
<div class="mtm" style="font-family: inherit; margin-top: 10px;">
<div class="_2a2q _65sr" style="font-family: inherit; height: 500px; margin-left: -12px; margin-right: -12px; overflow: hidden; position: relative; width: 500px;">
<a ajaxify="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=608661702977650&set=pcb.608661829644304&type=3&__tn__=HH-R&eid=ARBccIEF9BHXrBGwPcTC3LdOx4f3Hf4-T3hcGLo9dTmY6DDOwTtABsusecQ4vkG9WEwS3rj968NDAWhg&size=960%2C755&source=13&player_origin=story_view" class="_5dec _xcx _487t" data-ploi="https://scontent.fjkt1-1.fna.fbcdn.net/v/t1.0-9/60488999_608661706310983_6442659490432024576_n.jpg?_nc_cat=109&_nc_ht=scontent.fjkt1-1.fna&oh=80e1e2eb4e793260da641892be56bcdc&oe=5D8BE741" data-render-location="permalink" href="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=608661702977650&set=pcb.608661829644304&type=3&__tn__=HH-R&eid=ARBccIEF9BHXrBGwPcTC3LdOx4f3Hf4-T3hcGLo9dTmY6DDOwTtABsusecQ4vkG9WEwS3rj968NDAWhg" id="u_0_12" rel="theater" style="color: #385898; cursor: pointer; display: block; font-family: inherit; height: 333px; left: 0px; position: absolute; text-decoration-line: none; top: 0px; width: 500px;"></a></div>
</div>
</div>
</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-74033111731332760522019-06-01T16:27:00.000+07:002019-06-01T16:27:07.168+07:00Selasa, 14 Mei 2019<div class="_1dwg _1w_m _q7o" style="font-family: inherit; padding: 12px 12px 0px;">
<div style="font-family: inherit;">
<div class="_5pbx userContent _3ds9 _3576" data-ft="{"tn":"K"}" data-testid="post_message" id="js_15" style="border-bottom: none; font-family: inherit; font-size: 14px; line-height: 1.38; margin-top: 6px; padding-bottom: 12px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
HIK : HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI<br />HARAPAN IMAN KASIH<br />Selasa, 14 Mei 2019.<br />Pesta S. Matias, Rasul<br />Kis 1:15-17.20-26;<br />Mzm 113:1-2.3-4.5-6.7-8;<br />Yoh 15:9-17</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Non scholae, sed vitae discimus - Kita belajar bukan untuk sekolah tapi untuk hidup. “</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adagium yang saya tulis dalam buku Carpe Diem" (RJK, Kanisius) dan berasal dari surat-surat Seneca pada “Epistulae morales ad Lucilium” ini merupakan penyadaran integral bahwa kita diajak untuk terus ber - “sekolah” setiap hari.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya, bersama teladan salah satu murid Yesus yakni St Matias (Yun: Matthias, Ibrani: Mattathias: “anugerah atau hadiah Allah”), yang kita pestakan hari ini, kita diajak untuk terue ber-"sekolah" dengan tiga jalan iman, yakni: “SEtia, dan KOkoh, ikut AlLAH.”</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.SE: Setia:<br />Dalam Kitab Suci, nama Matias hanya tercatat dalam Kis 1:23,26. Menurut kisah itu, Simon Petrus mengusulkan agar ditambahkan seorang ke dalam bilangan kesebelas rasul untuk menggantikan tempat Yudas Iskariot.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Syaratnya adalah “seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke surga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya” (Kis 1:21-22).</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya, syarat agar seseorang dapat menjadi rasul adalah memiliki “kesetiaan”, yakni selalu mau mengalami kehidupan bersama dengan Yesus dan para murid-Nya. Matias sendiri adalah salah seorang dari tujuh puluh murid Yesus yang setia (“SElalu Taat dan Ingat Allah”, buku Family Way, RJK, Kanisius) menyertai hidup Yesus dari pembaptisan Yohanes sampai kenaikan Yesus ke surga.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.KO: Kokoh:<br />Dalam sejarah Gereja, Eusebius menulis bahwa Matias dipilih untuk menggantikan posisi Yudas Iskariot dan selama kerasulannya ia dikenal sebagai pejuang yang kokoh. Menurut Sinopsis Dorotheus, Matias memberitakan Injil dengan gigih dan kokoh kepada orang-orang kanibal di pedalaman Etiopia.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yang pasti, peran pengganti tidak selalu jelek, bukan? Matias bagaikan “ban serep” atau “pemain cadangan” yang memainkan perannya secara kokoh dan tangguh, walau kadang awalnya hanya dipandang sebelah mata dan tidak banyak diperHATIkan oleh yang lain.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.LAH: Ikut Allah:<br />Menurut metode pemilihan kuno, hasil dari pembuangan undi dalam suasana doa diyakini sebagai kehendak Allah yang penuh kasih.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, di tengah para rasul, Matias dipilih untuk mengikuti Allah lewat jalan cintakasih. Belajar dari Yesus yang menunjukkan model mengasihi: "Inilah perintah-Ku, supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu" (Yoh 15:12), Matias juga menunjukkan cintakasihnya dengan berani mengikuti “via dolorosa-jalan salib” Allah sendiri.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ia dirajam oleh orang-orang Yahudi dan dipenggal kepalanya di Yerusalem. Relikwinya sendiri dibawa oleh Ratu Helena ke Roma dan disimpan di Basilika Maria Maggiore. Relikwinya juga ada yang tersimpan di kota Trier — Jerman, dimana dia dijadikan santo pelindung untuk kota itu sampai sekarang.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Mbak Tyas suka makan bakmie - Santo Matias doakanlah kami.”</div>
<div style="display: inline; font-family: inherit; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
</div>
<div class="_3x-2" data-ft="{"tn":"H"}" style="font-family: inherit;">
<div data-ft="{"tn":"H"}" style="font-family: inherit;">
</div>
</div>
<div style="font-family: inherit;">
</div>
</div>
</div>
<div style="font-family: inherit;">
<form action="https://www.facebook.com/ajax/ufi/modify.php" class="commentable_item" data-ft="{"tn":"]"}" id="u_0_1z" method="post" rel="async" style="margin: 0px; padding: 0px;">
<div class="_4299" style="border-radius: 0px 0px 3px 3px; color: #1c1e21; display: flex; flex-direction: column; font-family: inherit; font-size: 13px; width: 500px;">
<div class="_5vsi" style="background-color: white; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-top: 0px;">
</div>
<div class="_78bu" style="background-color: white; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif;">
<div class="_68wo" data-testid="fbFeedStoryUFI/feedbackSummary" style="font-family: inherit; position: relative;">
<div class="_3vum" style="align-items: center; border-bottom: 1px solid rgb(218, 221, 225); color: #606770; display: flex; font-family: inherit; line-height: 20px; margin: -2px 12px 0px; padding: 0px 0px 10px;">
<div class="_66lg" style="align-items: center; display: flex; flex-grow: 1; font-family: inherit; overflow: hidden;">
<span aria-label="See who reacted to this" class="_1n9r _66lh" role="toolbar" style="align-items: center; display: flex; font-family: inherit; margin-bottom: -2px; margin-right: 2px; margin-top: -2px;"><span class="_1n9k" data-hover="tooltip" data-testid="UFI2TopReactions/tooltip_LIKE" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border-radius: 12px; display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0px 0px 0px -2px; outline: none; padding: 2px; position: relative; z-index: 3;" tabindex="-1"><a ajaxify="/ufi/reaction/profile/dialog/?ft_ent_identifier=ZmVlZGJhY2s6MjQxNDM2NjgzMTkyODQxMg%3D%3D&reaction_type=1&av=100015014774975" aria-label="3 Like" class="_1n9l" href="https://www.facebook.com/ufi/reaction/profile/browser/?ft_ent_identifier=ZmVlZGJhY2s6MjQxNDM2NjgzMTkyODQxMg%3D%3D&av=100015014774975" rel="dialog" role="button" style="color: #385898; cursor: pointer; font-family: inherit; text-decoration-line: none;" tabindex="0"><span class="_7j36 _7j0h _1n9q _3uet _4e-m" style="display: inline-block; font-family: inherit; height: 18px; position: relative; vertical-align: top; width: 18px;"></span></a></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</form>
</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-12825415150800579622019-06-01T16:25:00.003+07:002019-06-01T16:25:18.539+07:00Minggu, 12 Mei 2019<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Minggu, 12 Mei 2019<br />Hari Minggu Paskah IV<br />Kisah Para Rasul (13:14.43-52)<br />(Mzm 100.2.3.5)<br />Wahyu (7:9.14b-17)<br />Yohanes (10:27-30)</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Pastor Aeternus - Gembala Sejati."</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus adalah Sang Gembala Sejati dan kita adalah para domba ("Damai OMongannya karna Bersama Allah", buku "TANDA", RJK, Kanisius).</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebagai gembala, ia memiliki caritas pastoralis - cinta kasih kegembalaan", ketika Ia berkata: "Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-dombaKu mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa dan Aku memberikan nyawaKu bagi domba-dombaKu."</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus menyebut setidaknya ada 2 ciri orang yang mempunyai cinta kasih kegembalaan, yakni "keterbukaan" (mengenal semua "domba-dombanya" dengan penuh kasih dan tidak pilih kasih) serta "ketulusan" (berani berkorban. "memberikan nyawa" bagi yang keselamatan yang lain).</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan keterbukaan dan ketulusannya sebagai Gembala inilah, Ia tercandra memiliki 3 peran dasar, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. "Animator"/Menghidupkan:<br />"Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba2Ku".<br />Ia memberikan semangat kasih dan perHATIanNya sepenuh hati bagi keseharian hidup dan kesegaran jiwa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. "Salvator"/Menyelamatkan:<br />"Akulah PINTU". Ia menjadi fontifex/jembatan, semacam pintu masuk dan perantara keselamatan kekal bagi hidup kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. "Liberator"/membebaskan:<br />"Aku memberikan nyawaKu bagi domba2Ku." Ia bebaskan kita dari kuasa dosa dengan pengorbanan dan nyawaNya di atas salib:<br />"Ave crux spes unica-Salam ya Salib harapan yang utama".</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nah, atas kesadaran iman bhw Dia benar benar sudah 100% mencintai kita, maka kita juga diutus untuk ikut berjuang sebagai "gembala" kecil ("GEMbira dlm karya-BAwa dlm doa-LAyani dlm cinta", buku "TANDA, Kanisius) yang berani "menghidupkan-menyelamatkan dan membebaskan" orang lain, terlebih keluarga kita dari kuasa dosa dan jerat dunia yang semakin carut marut ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bukankah “setiap orang bisa menjadi "pastor" (gembala)? Iya, tanpa masuk seminari, tanpa harus belajar bahasa latin atau hidup di asrama/biara selama belasan tahun, tanpa harus hidup selibat, tanpa harus mengikrarkan kaul, karena senyatanya setiap orang adalah pastor (baca: gembala) bagi umat yang lainnya:</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Suami adalah gembala bagi istrinya, orangtua gembala bagi keluarga dan anak-anaknya, warga gembala bagi sesamanya, begitu juga sebaliknya bukan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelasnya, kita bisa memulainya dari diri sendiri, dari hal-hal kecil dan mulai dari hari ini, misalnya: "menghidupkan" semangat org lain dengan sapaan hangat kita, "menyelamatkan" nama baik orang lain dengan tidak memperguncingkan/mencap buruk orang lain, "membebaskan belenggu orang lain dengan memberikan ruang/kesempatan untuk bisa bekerja dan hidup lebih sejahtera.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ada jala diikat pita - Jadilah seorang gembala yg sll bersukacita".</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-80900118998297924922019-06-01T16:24:00.005+07:002019-06-01T16:24:41.367+07:00Sabtu, 11 Mei 2019<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sabtu, 11 Mei 2019<br />Hari Biasa Pekan III Paskah<br />Kisah Para Rasul (9:31-42)<br />(Mzm 116:12-13.14-17; Ul: 1Kor 10:lh.16)<br />Yohanes (6:60-69)</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Mater et Magistra - Bunda dan Guru".</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu gelar yang diberikan kepada Gereja karena kehadirannya selalu diharapkan menjadi "bunda" yang menghangatkan dan "guru" yang mengajarkan banyak hal baik kepada semua orang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hal ini juga didasarkan karena Yesus sebagai batu penjuru gereja juga selalu menjadi "magister". Ia banyak mengajar dan "menghajar", bahkan kadang ajarannya tegas dan pedas karena membutuhkan komitmen yang penuh utuh dan menyeluruh.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ketika para murid yang lain menjadi mundur karena pengajaran Yesus yang "keras dan tegas", Simon Petrus tetap maju dan "on track", ia berpegang padaNya dengan berkata: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? PerkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal. Kami telah percaya dan tahu bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bersama dengan awal hari ini baru ini, adapun tetralogi iman yang membuat Simon Petrus tetap "on track" menghadapi keras dan tegasnya pelbagai ajaran ilahi, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."Pemahaman akan Allah":<br />Ia mengajak kita untuk mempunyai "hidup iman", benar-benar tahu dan percaya akan Allah yang diikuti dan diimaniNya. Dalam bahasa Paulus, "scio cui credidi, aku tahu kepada siapa aku percaya."</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2."Pengalaman akan Allah":<br />Ia mengajak kita mengalami Allah secara personal, lewat "hidup doa" yang terarah dan teratur, lewat pelbagai praktek kesalehan sehingga yang ilahi benar-benar dirasakan dan dialami secara nyata.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3."Pengamalan akan Allah":<br />Seperti Petrus yang mengamalkan kasih ilahi secara nyata lewat pewartaan dan kesaksiannya, kita juga diajak mempunyai "hidup karya", yang penuh kasih dan kerahiman, yang mempunyai keterlibatan sekaligus keberpihakan karena bukankah tepat bahwa iman kita tidak berjalan di atas awan? Bukankah iman yang kita yakini dan pahami juga harus kita bumikan secara real dan aktual dalam hidup nyata?</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
4."Penghayatan akan Allah":<br />Akhirnya semua pemahaman-pengalaman dan pengamalan mengantar kita untuk sampai kepada penghayatan akan Allah yang selalu hadir dan mengalir, yang bersolider dengan suka dan duka lara, tawa dan tangis dunia kita lewat "hidup harian".</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dari Matraman sampai Kranji - Jadilah orang beriman yang tahan uji."</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-70208048035999296132019-06-01T16:24:00.002+07:002019-06-01T16:24:10.213+07:00Jumat, 10 Mei 2019<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jumat, 10 Mei 2019<br />Hari Biasa Pekan III Paskah<br />Kisah Para Rasul (9:1-20)<br />(Mzm 117:1bc.2)<br />Yohanes (6:52-59)</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Medicus curat sed Deus sanat - Dokter mengobati tapi Tuhan menyembuhkan”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bukankah setiap orang ingin “sehat - SEtia HAdirkan Tuhan” dan “sembuh - SEMakin bertumBUH?”</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun salah satu syarat dasar supaya “sehat dan sembuh” adalah tersedianya makanan yang merupakan kebutuhan pokok manusia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelasnya, Tuhan juga hadir secara insani dalam rupa makanan imani yang “menyehatkan” dan “menyembuhkan”: "Barangsiapa memakan Aku, akan hidup oleh Aku".</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Seperti halnya makanan yang biasa kita santap, Tuhan juga rela mengalami 4 proses dasar yang saya sebut juga dalam buku “HERSTORY” (RJK. Kanisius), yakni: “dipilih, diberkati, dipecah dan dibagi-bagi.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. Dipilih:<br />Ada banyak yang dipanggil tapi sedikit yang dipilih, bukan? Kita adalah umat pilihan Tuhan lewat satu pembaptisan dalam Gereja Katolik yang satu kudus dan apostolik. Inilah kesadaran awal yang mesti kita syukuri bahwa kita sudah dipilih dan dikuduskan di dalam Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. Diberkati:<br />Dengan makan, kita menjadi “kenyang” bukan? Itulah salah satu buah nyata dari makanan. Bukankah dengan menyantap tubuh Tuhan dalam ekaristi kita juga menjadi “kenyang”, menjadi umat yang selalu diberkati oleh tangan-tangan Tuhan setiap harinya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. Dipecah:<br />Yesus menemukan jalan untuk memperpanjang kasihNya sehingga selalu bersama kita, yaitu pengalaman “dipecah”. Ia rela menjadi seorang pribadi yang rela dipecah: Ia mengajak kita keluar dari karakter egosentris menjadi kristus sentris, dari parameter hati yang tertutup menjadi hati yang terbuka.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
4. Dibagi-bagi:<br />Bukankah dengan menerima Tubuh Kristus yang dibagi-bagi, berarti kita juga ambil bagian dalam kehidupan Allah sendiri? Allah yang mau dibagi-bagi, yang mau memberikan dirinya sebagai makanan agar manusia memperoleh tenaga baru darinya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelasnya, kita dipanggil untuk mau berbagi dan membawa hidup serta kasih kepada semakin banyak orang. Bukankah penerimaan komuni dalam ekaristi membawa kekuatan yang luar biasa karena itu memberi kita kemampuan untuk hidup di dalam Dia sebagaimana Dia hidup dalam kita?</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Suka mendengkur lupa sikat gigi - Mari bersyukur dan jangan lupa berbagi.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-34823589338922517942019-06-01T16:22:00.002+07:002019-06-01T16:22:28.496+07:00Rabu, 08 Mei 2019<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Rabu, 08 Mei 2019<br />Hari Biasa Pekan III Paskah<br />Kisah Para Rasul (8:1b-8)<br />(Mzm 66:1-3a.4-5.6-7a; R:1)<br />Yohanes (6:35-40)</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Venite - Datanglah!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pernyataan "Aku adalah roti hidup" yang mengundang kita untuk datang kepadaNya, adalah nubuat pertama dari 7 nubuat "Aku adalah" dalam Injil Yohanes (Bdk: “Bulan Bintang Matahari”, Kanisius, RJK).</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pernyataan ini memberitahukan kita bahwa Kristus adalah makanan yang memelihara jiwa (Yoh 6:53).</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun 6 pernyataan lainnya adl:<br />"terang dunia" (Yoh 8:12),<br />"pintu" (Yoh 10:9),<br />"gembala baik" (Yoh 10:11,14),<br />"kebangkitan+hidup" (Yoh 11:25),<br />"jalan-kebenaran-hidup" (Yoh 14:6)<br />dan "pokok anggur yg benar" (Yoh 15:1,5).</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Indahnya, Yesus sebagai "roti hidup" berjanji akan menerima semua orang yang datang kepada-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mereka yang datang kepada Yesus datang sebagai jawaban terhadap kasih karunia yang diberikan Allah dengan beberapa inti permenungan iman, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1) Bukan kehendak Allah bahwa seorang beriman jatuh dari kasih karunia (Gal 5:4) dan dengan demikian terpisah dari Allah; juga bukan kehendak-Nya jikalau ada orang binasa (2Pet 3:9) atau gagal datang kepada kebenaran dan diselamatkan (1Tim 2:4).</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2) Akan tetapi, ada perbedaan besar di antara kehendak Allah yang sempurna dengan kehendak-Nya yang mengizinkan.<br />Dia tidak meniadakan tanggung jawab manusia untuk bertobat dan percaya sekalipun itu berarti kehendak-Nya yang sempurna tidak tercapai (Luk 19:41).</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3) Keinginan Allah bahwa orang beriman akan dibangkitkan pada akhir zaman tidak membebaskan mereka dari tanggung jawab untuk menaati dan mendengarkan suara-Nya serta mengikuti-Nya (Yoh 10:27; 14:21).</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pastinya, “Semua orang yang diberikan Bapa kepadaKu akan datang kepadaKu, dan barangsiapa datang kepadaKu ia tidak akan Kubuang”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus mau mewujudkan kehendak Bapa di dalam hidupNya dengan menerima dan menebus semua orang yang datang kepadaNya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Misi Yesus adalah menyelamatkan semua orang. Bagaimana dengan kita?</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Makan bubur di Taman Sari - Mari menabur kasih stiap hari."</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-19129380739670544122019-06-01T16:21:00.002+07:002019-06-01T16:21:30.012+07:00Selasa, 07 Mei 2019<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK : HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selasa, 07 Mei 2019<br />Hari Biasa Pekan III Paskah<br />Kisah Para Rasul (7:51-8:1a)<br />(Mzm 31:3-4.6.7.)<br />Yohanes (6:30-35)</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"El Camino - Jalan."</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu buku Jose Maria Escriva, pendiri Opus Dei yang juga sangat mencintai ekaristi (Buku "XXI-INTERUPSI", RJK, KANISIUS).</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam "El Camino" nomor 533, dikatakan bahwa: "Kerendahan hati Yesus jelas: di Betlehem, di Nazareth, di Kalvari. Akan tetapi, lebih tampak jelas di Ekaristi. Ia merendahkan diri dalam hosti terkudus. Lebih daripada di Betlehem, lebih daripada di Nazareth, lebih daripada di Kalvari. Itulah sebabnya mengapa kita seharusnya mencintai Ekaristi."</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengacu pada bacaan injili hari ini, tepatlah kata Yesus yang dengan rendah hati mengatakan: “Akulah roti hidup! Barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi dan barangsiapa percaya kepadaKu, ia tidak akan haus lagi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain: Kita diajak untuk datang dan percaya kepadaNya dalam Ekaristi supaya tidak lapar dan tidak haus lagi. Ia yang hadir lewat "roti suci/hosti" benar-benar menjadi "hosti (Yun: "korban") untuk mengenyangkan "lapar" dan memuaskan "dahaga" kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun arti "roti" adalah "Rahmat Oleh Tuhan yakni Iman." Mengacu pada sakramen ekaristi, adapun tiga rahmat iman yang bisa kita dapatkan, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."Dimurnikan":<br />Ia memurnikan hati kita dengan kerahimanNya, itu sebabnya baiklah kita berdoa sebelum misa dan terlebih sebelum menyambut komuni, supaya kita benar-benar layak menyambutNya dengan hati yang murni, karena bukankah pemazmur mengatakan, "yang boleh naik ke gunung Tuhan adalah orang yang bersih tangannya dan murni hatinya."</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2."Dicerahkan":<br />Kita dicerahkan lewat bacaan-bacaan +homili, juga diyakinkan bahwa Kristus sendiri yang hadir dalam Ekaristi. Kita diajak untuk mengenang/ber-"anamnesis" tentang misteri penyelamatan ilahi sehingga baiklah ketika menyambut komuni, kala pastor mengatakan "Tubuh Kristus", kita menjawabnya dengan jelas dan mantap: "amin".</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3."Disatukan":<br />Kita bersyukur bahwa Tuhan berkenan bersatu dengan kita. Ia rela dipecah dan dibagi untuk kita, umat yang berdosa ini. Ia bersatu dalam setiap pergulatan hidup harian kita karena Ia adalah benar Allah yang hidup, "Dominus vivit".</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dari Pati ke Kramat Jati - Rayakan ekaristi dengan sepenuh hati."</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-63531944962405646852019-06-01T16:20:00.002+07:002019-06-01T16:20:52.960+07:00Senin, 06 Mei 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.<br />Senin, 06 Mei 2019<br />Hari Biasa Pekan III Paskah<br />Kisah Para Rasul (6:8-15)<br />(Mzm 119:23-24.26-27.29-30; Ul: 1b)<br />Yohanes (6:22-29)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Cura ut valeas-Berusahalah agar kau berhasil."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kita diajak untuk selalu berusaha sebagai orang beriman yang mendambakan kehidupan yang kekal.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Usaha nyata itu bisa ditegaskan dengan pesan ilahi hari ini: "Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yg kekal."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun tiga semangat dari beberapa tokoh yang berusaha untuk berhasil menciptakan "surga di bumi", yang bekerja untuk hidup yang lebih sejati bagi kemuliaan Tuhan dan keselamatan jiwa sesama, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."Golek sego golek swargo":<br />Inilah salah satu semangat iman yang diwariskan oleh Romo Van Lith kepada para muridnya di Kolese Xaverius Muntilan. Ia mengharapkan adanya usaha "kolaboratif sebagai orang beriman yang ada di tengah dunia. Kita sadar ada di tengah dunia tapi tidak menjadi milik dunia. Diharapkan adanya keseimbangan antara mencari harta juga mencari surga, tidak lekat pada harta benda dunia yang sebenarnya tidak abadi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2."Ad Maiorem Dei Gloriam":<br />Inilah semangat khas St Ignatius Loyola yang diwariskannya kepada para Jesuit supaya setiap orang mempunyai "inisiatif", bekerja semata demi kemuliaan Allah yang lebih besar lewat setiap bakat dan talenta, minat dan cipta yang diwartakan kepada dunia karena sejatinya hidup kita dengan segala warna warninya ini adalah sarana/media untuk memuliakan Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3."Deus providebit": "Tuhan yang menyelenggarakan!"<br />Inilah semangat kerja dari Bunda Magdalena Daemen yang diwariskannya pada para suster OSF. Ia mengajak kita untuk selalu merasakan dan menyandarkan diri pada adanya banyak penyelenggaraan ilahi dalam segala doa dan karya, suka dan duka hidup harian kita. Kita diajak untuk tidak tinggi hati dan iri hati tapi selalu rendah hati dan hati-hati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ada louhan masuk jala-Temukan Tuhan di dlm segala."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />1.<br />“Sol lucet omnibus - Matahari menyinari semua orang”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kutipan dari karya Petronius Satiricon Liber inilah yg mewakili kehadiran Kristus dan Stefanus sbg cahaya ilahi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun perayaan Stefanus disebut-sebut dlm kidung Natal Good King Wenceslas yg merupakan hari libur nasional di Republika Srpska, Irlandia, Italia, Austria dan Finlandia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dari figur Kristus+Stefanus, terdapat tiga semangat dsrnya, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A. Martiria (“kesaksian”):<br />Kristus berarti “yg diurapi” dan Stefanus berarti “yg dimahkotai” adl dua saksi iman yg sama-sama wafat sbg martir. Kristus disalib dan Stefanus dirajam. Bicara lbh lanjut soal Stefanus, ia digelari mahkota kemartiran dan dilukiskan dg tiga buah batu beserta dahan palma. Campur tangan Allah membuat ajarannya didengar+dipercaya oleh byk org.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Karena itulah, ada sekelompok org yg mrasa tersaingi+terbutakan oleh rasa iri-dengki sehingga mrk merancang kejahatan+fitnah yg kejam bagi Stefanus. Bukankah itu juga yg dialami oleh Kristus?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yg pasti, Kristus+Stefanus tdk takut terhadap “salib”: kesalahpahaman, fitnah, umpatan+caci-maki sepihak. Sebaliknya, mrk malahan setia bersaksi u/sll merangkul salib dg pengharapan+sukacita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B. Diakonia (“pelayanan’):<br />Stefanus adl slh satu dari tujuh org yg hidupnya saleh+terpandang yg dipilih oleh para rasul sbg diakon pada jaman gereja perdana u/mengurus para janda+org miskin. Begitu juga dg Kristus bukan? Mrk dtg bukan u/dilayani tp u/melayani!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C. Koinonia (“kesatuan):<br />Hubungan mendalam dg Bapa membuat Stefanus begitu penuh dg kuasa Roh Kudus. Ia fasih dlm Kitab Suci dan krn kesalehannya, ia jg mengerjakan byk mujizat dan wajahnya nampak bagaikan seorang malaikat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selain itu, walaupun byk difitnah+disakiti, ia menghadapi semuanya dg tenang. Ketika byk orang marah+melemparinya dg batu, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku, Tuhan janganlah Kau tanggungkan dosa ini atas mereka, sebab mrk tidak tahu apa yg diperbuat”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Menjelang ajalnya, Stefanus mengalami suatu teofani (penampakan Allah kepada manusia). Begitu juga yg dialami oleh Kristus bukan? Mrk jelas bersatu-padu dg Bapa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Pasang bendera di Jembatan Tiga - Berani sengsara demi kerajaan surga”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Didalam perayaan Ekaristi, roti dan anggur diubah melalui perkataan Kristus dan seruan kepada Roh Kudus, menjadi tubuh dan darah Kristus. Sesuai dengan petunjuk Tuhan, demi kenangan akan Dia, Gereja melanjutkan apa yang telah Ia lakukan pada malam sebelum sengsara-Nya sampai kedatangan-Nya kembali dalam kemuliaan: "Ia mengambil roti..... "Ia mengambil piala yang berisi air anggur". Roti dan anggur menjadi tubuh dan darah Kristus atas cara yang penuh rahasia, tetapi tinggal tanda-tanda tentang kebaikan ciptaan. Karena itu, dalam mempersiapkan persembahan kita berterima kasih kepada Pencipta untuk roti dan anggur Bdk. Mzm 104:13-15., hasil dari usaha manusia", tetapi pertama-tama "hasil dari bumi" dan "pokok anggur", anugerah Pencipta. Gereja melihat di dalam tindakan Melkisedek, raja dan imam yang membawa "roti dan anggur" (Kej 14:18), satu pratanda bahan persembahannya sendiri Bdk. MR, Doa SyukurAgung Romawi 95: "Supra quae".. (Katekismus Gereja Katolik, 1333)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Saya yakin bahwa tanggung jawab utama dari keruntuhan iman ini harus ditanggung oleh para imam. Kami tidak selalu mengajarkan doktrin di seminari-seminari dan universitas Katolik. Kami mengajarkan apa pun yang kami suka! Katekismus untuk anak-anak telah ditinggalkan. Pengakuan dosa diremehkan. Selain itu, tidak ada lagi imam di kamar pengakuan dosa! Karena itu sebagian dari kami bertanggung jawab atas keruntuhan ini. Khususnya pada tahun 1970-an dan 1980-an, setiap imam melakukan apa pun yang disukainya selama Misa. Tidak ada dua Misa yang sama: itulah yang membuat banyak umat Katolik enggan pergi ke gereja. Paus Benediktus XVI mengatakan bahwa krisis liturgi menyebabkan krisis Gereja. Lex orandi, lex credendi: cara kita berdoa menunjukkan iman kita. Jika tidak ada lagi iman, liturgi direduksi menjadi pertunjukan, pertunjukan cerita rakyat, dan umat beriman berpaling. Kami mungkin bersalah karena kelalaian. Desentralisasi liturgi selalu memiliki konsekuensi yang serius. Kami ingin memanusiakan Misa, membuatnya dapat dipahami, tetapi hal itu tetaplah menjadi misteri di luar pemahaman [manusia]. Ketika saya mempersembahkan Misa, ketika saya memberikan absolusi, saya memahami kata-kata yang saya ucapkan, tetapi daya akal budi tidak dapat memahami misteri yang dihasilkan oleh kata-kata ini. Jika kami tidak adil terhadap misteri agung ini, kami tidak bisa menuntun orang-orang ke hubungan yang benar dengan Allah. Bahkan hari ini kami masih memiliki praktik pastoral yang terlalu horizontal: bagaimana kamu mengharapkan orang untuk berpikir tentang Allah jika Gereja disibukkan secara eksklusif dengan masalah sosial?” — Robert Kardinal Sarah</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka<br />Telah bangkit gembala yang baik. Ia menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya, dan rela mati untuk kawanan-Nya. Alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa sumber cahaya ilahi, Engkau menunjukkan cahaya kebenaran-Mu kepada orang-orang yang sesat, supaya mereka kembali ke jalan yang benar. Semoga kami yang menamakan diri orang kristiani, menjauhkan segala yang bertentangan dengan nama itu, serta berusaha hidup sebagai orang kristiani sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (6:8-15)<br />"Mereka tidak sanggup melawan hikmat Stefanus dan Roh yang mendorong dia berbicara."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini. – Anggota-anggota jemaat ini adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria. – Mereka datang bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus, tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara. Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan, “Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah.” Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; maka mereka menyergap Stefanus, lalu menyerahkan dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama. Lalu mereka mengajukan saksi-saksi palsu yang berkata, “Orang ini terus menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini dan hukum Taurat. Sebab kami telah mendengar dia mengatakan bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merobohkan tempat ini dan mengubah adat-istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita.” Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan<br />Ref. Berbahagialah orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.<br />Ayat. (Mzm 119:23-24.26-27.29-30; Ul: 1b)<br />1. Sekalipun para pemuka duduk bersepakat melawan aku, hambamu ini merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku, dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.<br />2. Jalan hidupku telah kuceritakan dan Engkau menjawab aku; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.<br />3. Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku. Aku telah memilih jalan kebenaran, dan menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil<br />Ref. Alleluya, alleluya, alleluya<br />Ayat. (Mat 4:4)<br />Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:22-29)<br />"Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setelah Yesus mempergandakan roti, keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang danau Tiberias, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain yang dipakai murid-murid Yesus. Mereka melihat juga bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat. Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias ke dekat tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya. Ketika orang banyak melihat bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya, “Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?” Yesus menjawab, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.” Lalu kata mereka kepada-Nya, “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” Jawab Yesus kepada mereka, “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.<br />U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Dalam Yoh 6:27 Yesus berkata: “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." Pertanyaan yang dulu ditanyakan oleh para pendengar-Nya adalah sama dengan pertanyaan yang kita ajukan sekarang: “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” (Yoh 6:28). Kita mengetahui jawaban Yesus: ”Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah” (Yoh 6:29). Tuhan Yesus menghendaki agar kita menyambut Diri-Nya sendiri agar kita beroleh hidup yang kekal. Tuhan Yesus mengajarkan bahwa motivasi kita mencari Tuhan seharusnya tidak terarah kepada kebutuhan duniawi semata, tetapi terarah kepada kehidupan yang kekal. Oleh karena itu, percaya kepada Yesus Kristus adalah jalan untuk sampai dengan pasti kepada keselamatan. Beriman akan Kristus berarti mengenakan hidup baru, menjadi manusia baru yaitu manusia injili. Maka tuntutannya adalah praksis hidup mereka harus sepadan dengan keberadaan yang baru sebagai murid Kristus. Motivasi beriman tidak bergantung pada keinginan pribadi atau keuntungan material belaka, tetapi bertumpu pada kesetiaan melakukan kehendak Tuhan dalam hidup. Orang Yahudi yang berdialog dengan Yesus masih berpatokan pada keinginan untuk terpuaskan secara mterial dan belum sampai pada iman akan Kristus. Yesus mengarahkan mereka untuk meninggalkan keinginan material dan berjuang mencapai iman akan Diri-Nya sebagai roti hidup yang membawa keselamatan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Yoh 14:27)<br />Tuhan bersabda, "Damai sejahtera kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu. Apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan dunia kepadamu." Alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Allah Bapa yang kekal dan kuasa, berkat kebangkitan Kristus Putra-Mu, Engkau memulihkan kami untuk hidup abadi. Semoga rahmat Paskah semakin tampak dalam hidup kami, dan memberi kami kekuatan untuk mencapai keselamatan kekal. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-2876775766023049312019-06-01T16:19:00.002+07:002019-06-01T16:19:43.155+07:00Minggu, 05 Mei 2019<div class="_1dwg _1w_m _q7o" style="font-family: inherit; padding: 12px 12px 0px;">
<div style="font-family: inherit;">
<div class="_5pbx userContent _3ds9 _3576" data-ft="{"tn":"K"}" data-testid="post_message" id="js_15" style="border-bottom: none; font-family: inherit; font-size: 14px; line-height: 1.38; margin-top: 6px; padding-bottom: 12px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Minggu, 05 Mei 2019<br />Hari Minggu Paskah III<br />Kisah Para Rasul (5:27b-32.40b-41)<br />(Mzm 30:2.4.5-6.11.12a.13b; Ul: 2a)<br />Wahyu (5:11-14)<br />Yohanes 21:1-19 (Singkat: 21:1-14)</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Exsultate - Bersoraklah!"</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu gema pujian di malam paskah lalu yang mengajak kita untuk selalu bersyukur atas kebangkitan Yesus.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun kebangkitanNya yang penuh sukacita juga disusul dengan penampakanNya kepada murid-muridNya, termasuk penampakanNya di pantai danau Tiberias yang merupakan penampakan yang ketiga.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Keberadaan kota penting Tiberias di salah satu tepi Danau Galilea membuat danau itu dinamai Danau Tiberias (Yoh 21:1) yang berada sekitar 210 mtr dpl, panjang 21 km, lebar 12 km dg kedalaman berkisar 40-50 m.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Situasi permukaan air danau itu sama sekali tidak tentu, ada kalanya sangat tenang tapi tiba-tiba bisa muncul gelombang ombak mengamuk karena angin badai yang datang dari pegunungan Hermon.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, danau Galilea/Tiberias dikenal sebagai "Yam Kinneret" (Ibr: yam =laut/danau”, kinnor=kecapi) karena bentuk danau itu menyerupai kecapi (Bil 34:11) dan dalam Injil, danau itu disebut Genesaret (Mrk 6:53; Mat 14:34; Luk 5:1).</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara reflektif, mengacu pada penampakan ilahi Yesus pada bacaan injili, terkandung 3 semangat iman, antara lain:</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A."Intensitas":<br />Ia tidak hanya sekali muncul, tapi berkali-kali dan intens, dengan membawa pesan perdamaian dan perutusan. Dgn kata lain: Kita juga diajak hadir di gereja tidak hanya "napas nikmat" saja (NAtal PASkah NIKah dan MATi).</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B."Intimitas":<br />Ia muncul kepada orang-orang yang "intim", dekat dan percaya padaNya. Kita juga diajak untuk hadir dan bangkit pertama tama mulai dari orang-orang yang ada dan dekat di sekitar kita.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C."Integritas":<br />Yesus membuktikan bahwa diriNya adalah "aplha et omega-awal dan akhir", yang sejati dan abadi, utuh dan penuh, tetap hidup dan tak redup. Kita juga diajak menjadi orang Katolik yang sejati, tidak paruh waktu dan tidak setengah hati.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Sate Kadir ada di Taman Safari - Tuhan hadir setiap hari."</div>
<div style="display: inline; font-family: inherit; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
</div>
<div class="_3x-2" data-ft="{"tn":"H"}" style="font-family: inherit;">
<div data-ft="{"tn":"H"}" style="font-family: inherit;">
</div>
</div>
<div style="font-family: inherit;">
</div>
</div>
</div>
<div style="font-family: inherit;">
<form action="https://www.facebook.com/ajax/ufi/modify.php" class="commentable_item" data-ft="{"tn":"]"}" id="u_0_29" method="post" rel="async" style="margin: 0px; padding: 0px;">
<div class="_4299" style="border-radius: 0px 0px 3px 3px; color: #1c1e21; display: flex; flex-direction: column; font-family: inherit; font-size: 13px; width: 500px;">
<div class="_5vsi" style="font-family: inherit; margin-top: 0px;">
</div>
<div class="_78bu" style="font-family: inherit;">
<div class="_68wo" data-testid="fbFeedStoryUFI/feedbackSummary" style="font-family: inherit; position: relative;">
<div class="_3vum" style="align-items: center; border-bottom: 1px solid rgb(218, 221, 225); color: #606770; display: flex; font-family: inherit; line-height: 20px; margin: -2px 12px 0px; padding: 0px 0px 10px;">
<div class="_66lg" style="align-items: center; display: flex; flex-grow: 1; font-family: inherit; overflow: hidden;">
<span aria-label="See who reacted to this" class="_1n9r _66lh" role="toolbar" style="align-items: center; background-color: white; display: flex; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: -2px; margin-right: 2px; margin-top: -2px;"><span class="_1n9k" data-hover="tooltip" data-testid="UFI2TopReactions/tooltip_LIKE" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border-radius: 12px; display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 11px; line-height: 16px; margin: 0px 0px 0px -2px; outline: none; padding: 2px; position: relative; z-index: 3;" tabindex="-1"><a ajaxify="/ufi/reaction/profile/dialog/?ft_ent_identifier=ZmVlZGJhY2s6MjM5NzQ5MDc4Njk0OTM1MA%3D%3D&reaction_type=1&av=100015014774975" aria-label="7 Like" class="_1n9l" href="https://www.facebook.com/ufi/reaction/profile/browser/?ft_ent_identifier=ZmVlZGJhY2s6MjM5NzQ5MDc4Njk0OTM1MA%3D%3D&av=100015014774975" rel="dialog" role="button" style="color: #385898; cursor: pointer; font-family: inherit; text-decoration-line: none;" tabindex="0"><span class="_7j36 _7j0h _1n9q _3uet _4e-m" style="display: inline-block; font-family: inherit; height: 18px; position: relative; vertical-align: top; width: 18px;"><i class="_7j03 _7j02 _7j0h _hly" style="background-image: url("/rsrc.php/v3/yI/r/1EAUp6uwsqY.png"); background-position: -50px -1056px; background-repeat: no-repeat; background-size: 98px 1234px; display: block; height: 18px; left: 9px; margin-left: -9px; margin-top: -9px; position: absolute; top: 9px; transform: none; width: 18px;"></i></span></a></span></span><a ajaxify="/ufi/reaction/profile/dialog/?ft_ent_identifier=ZmVlZGJhY2s6MjM5NzQ5MDc4Njk0OTM1MA%3D%3D&av=100015014774975" class="_3dlf" data-testid="UFI2ReactionsCount/root" href="https://www.facebook.com/ufi/reaction/profile/browser/?ft_ent_identifier=ZmVlZGJhY2s6MjM5NzQ5MDc4Njk0OTM1MA%3D%3D&av=100015014774975" rel="dialog" role="button" style="background-color: white; cursor: pointer; display: block; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; line-height: 16px; max-height: 16px; overflow: hidden; text-decoration-line: none;" tabindex="0"></a></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</form>
</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-88138958261088223492019-06-01T16:18:00.002+07:002019-06-01T16:18:40.391+07:00Jumat Pertama, 03 Mei 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK : HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Jumper": Jumat Pertama, 03 Mei 2019<br />Pesta St. Filipus, dan Yakobus, Rasul<br />1 Korintus (15:1-8)<br />(Mzm 19:2-3.4-5; R: 5a)<br />Yohanes (14:6-14)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Si Deus pro nobis, quis contra nos - Bila Tuhan beserta kita, siapa yang berani melawan kita?”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bersama teladan St.Filipus dan St Yakobus Alfeus yg dikenangkan hari ini, kita diyakinkan bahwa Tuhan selalu beserta kita: Ia menjadi sang Imanuel, sang Alpha dan Omega. Adapun beberapa keutamaan yang bisa kita timba dari dua figur beriman yang selalu disertai Tuhan ini, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.Mediator - Perantara:<br />Filipus adalah nama Yunani yang berasal dari kata philippos dan berarti pencinta kuda (“Kuda”: “KUat dan tak bernoDA”). Ia berasal dari Betsaida dekat Danau Galilea, sedaerah dengan Andreas dan Simon Petrus (Yoh 1:44). Ketika salah satu temannya, Natanael yang terpelajar dan suka berdebat banyak meragukan pengenalannya akan Mesias, maka ia langsung mempertemukannya kepada Yesus: “Mari dan lihatlah!” (Yoh 1:47). Ia membawa orang lain menuju kepada Yesus. itulah karakter dasar Filipus. Ia juga menjadi perantara antara Yesus dan orang-orang Yahudi Kristen berbahasa Yunani dan orang-orang Yunani dan dunia kafir Romawi yang takut akan Allah dan yang telah bertobat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sedangkan Yakobus adalah nama Yunani, yang berasal dari nama Ibrani Ya’aqob. Ia dijuluki Yakobus Muda, anak Alfeus dan Maria (Mrk 15:40) dari Galilea. Ia ikut serta dalam peristiwa-peristiwa penting hidup Yesus, seperti perjalanan ke Yerusalem, perjamuan malam terakhir dan penangkapan-Nya di Getsemani. Di Galilea, ia juga menjadi saksi penampakan Yesus yang bangkit, menyusul perutusannya sebagai rasul. Di Yerusalem pun ia berada bersama para murid ketika Yesus terangkat ke surga (Kis 1:9-13). Setelah ia turut hadir dalam pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta (Kis 2:1-4), ia semakin banyak mengantar orang di Yerusalem dan Persia untuk mengenal Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.Viator-Peziarah:<br />Dalam Perjamuan Terakhir, ketika Yesus berbicara tentang keberangkatan-Nya menuju rumah Bapa, Filipus juga yang berkata kepada-Nya: “Tuhan, tunjukkan Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami. “Filipus mewakili banyak orang yang bingung tentang keberadaan Allah Bapa dan relasi denganNya. Yesus pun menjawab: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, Ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dan diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya” (Yoh 14:8-10). Dari diskusi itu nyata bahwa Filipus adalah seorang beriman yang tertarik untuk semakin mengerti akan Yesus dalam peziarahan hidupnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sedangkan Yakobus Alfeus adalah tipe orang yang sederhana dan selalu berziarah. Sejarawan Hegesippus mencatat: “Ia tidak makan daging dan tidak minum anggur. Ia tidak memakai alas kaki dan pakaiannya pun hanya selembar. Ia banyak berdoa dengan berlutut hingga lututnya menjadi keras dan tebal.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.Pastor-Penggembala:<br />Filipus menjadi gembala dan mewartakan Injil di Perancis, Rusia Selatan, Asia Kecil dan India. Sedangkan Yakobus Alfeus menjadi gembala dan mewartakan Injil di Persia. Namun tidak banyak catatan tentang karya penggembalaan mereka.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mereka jelas diakui sebagai seorang rasul, tetapi karya kerasulannya tidak terlalu dikenal banyak orang. Kiranya itulah panggilan sejati seorang gembala: bukan popularitas tapi loyalitas, bukan ketenaran tapi persaudaraan, bukan melulu perkataan tapi lebih pada teladan dalam keseharian.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Ada Wayan, ada Nyoman - Jadilah pelayan dan pelaksana firman.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Paus Fransiskus :<br />"Saya mengajak anda untuk berdoa Rosario bagi perdamaian, di sepanjang bulan Mei ini."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Madah Ibadat Harian<br />(Jumat, 3 Mei 2019)<br />Pesta St. Filipus & Yakobus,<br />Rasul.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Allah, bersegeralah menolong aku<br />Ya Tuhan, perhatikanlah umat-Mu<br />Kemuliaan...<br />Alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH IBADAT BACAAN<br />Para rasul ketakutan<br />Susah tidak terhiburkan<br />Sebab Tuhannya dibunuh<br />Semua harapan runtuh</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Namun tersiar berita<br />Yang sungguh tidak terduga<br />Para wanita mengira<br />Melihat Yesus berjaya</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Para rasul pun terkesan<br />Akan penampakan Tuhan<br />Dan mereka ditugaskan<br />Mewartakan kebangkitan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mulyalah Engkau ya Tuhan<br />Yang bangkit tak terkalahkan<br />Bersama Bapa dan RohNya<br />Sepanjang segala masa<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH IBADAT PAGI<br />O para rasul mulia<br />Duta raja yang kuasa<br />Didikan guru utama<br />Yang mengatasi segala</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di Yerusalem surgawi<br />Penuh cahaya ilahi<br />Kalian menjadi dasar<br />Bagi Gereja yang benar</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kami rayakan pestamu<br />Kami kenangkan jasamu<br />Sambil mengucapkan syukur<br />Atas pengurbanan luhur</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Terpujilah Yesus Kristus<br />Yang sudah sudi mengutus<br />Rasul yang dipilih Bapa<br />Dipenuhi dengan RohNya<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH IBADAT SIANG<br />Tuhan Allah mahaluhur<br />Hari dan malam Kauatur<br />Terang gelap bergiliran<br />Silih ganti berurutan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Senja hari yang mendekat<br />Melambangkan akhir hayat<br />Yang bagi umat beriman<br />Membuka keabadian</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kabulkanlah doa kami<br />Ya Allah Bapa surgawi<br />Bersama Putra dan RohMu<br />Sekarang serta selalu<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DOA<br />Ya Allah, kerinduan umat manusia. Setiap tahun kami kau gembirakan dengan pesta rasulMu Filipus dan Yakobus.<br />Semoga berkat doa mereka kami mengambil bagian dalam sengsara dan kebangkitan PuteraMu yang tunggal serta diizinkan memandang wajahMu dalam kebahagiaan abadi.<br />Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MOM - MARY OUR MOTHER<br />Tak pernah sekali pun terdengar pernah terjadi di suatu waktu atau pun tempat bahwa Bunda Maria menolak mendengarkan doa anak-anaknya yang di bumi.<br />- St. Bernardus</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.<br />"Imago Dei - Citra Allah."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Itulah yang menjadi panggilan dasar kita seperti kata Yesus hari ini: "Barangsiapa melihat Aku, ia melihat Bapa." Bersama pesta St. Filipus dan St. Yakobus yang kita kenangkan hari ini, adapun beberapa sifat orang yang siap menjadi "citra Allah", antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."Perantara":<br />Filipus mengantar Natanael untuk datang kepada Yesusdan Yakobus Alfeus juga sangat berjasa bagi Paulus, lebih-lebih pada awal pertobatannya. Ketika Paulus ditangkap di Yerusalem dan minta diadili di Roma, Yakobuslah yang menjadi perantara Paulus sampai ke Roma. Dengan kata lain: Kita juga diajak mengantar semakin banyak orang kepada Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2."Pembela":<br />Menurut Injil Yohanes, Filipus adalah orang ke-3 yang dipilih untuk mengikuti Yesus, setelah Andreas dan Simon Petrus (Yoh 1:35-44). Sementara itu, yang dimaksud Yakobus di sini adalah anak Alfeus dan bukan Yakobus anak Zebedeus, saudara Yohanes. Setelah Yesus wafat dan bangkit, Yakobus menjadi Uskup Yerusalem yang pertama dan oleh Paulus disebut sebagai soko guru Gereja (Gal 2:9). Mereka berdua sama-sama berani membela iman dan mati sebagai martir karena imannya, tidak takut sengsara dan berdukalara.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3."Pendoa":<br />Sebagai citra Allah, kita tidak hanya menjadi "man for others", tapi juga "man of god"/"man of prayer". Seperti Filipus+Yakobus yang berdoa bersama kita, kita juga diajak untuk selalu saling mendoakan dan menguatkan setiap harinya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dari Sudan ke Matraman - Jadilah teladan dalam iman."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />Tradisi Jumat Pertama:<br />Selayang Pandang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ada hubungan yang erat antara Devosi kepada Hati Kudus Yesus dengan Misa Jumat Pertama, karena Misa Jumat Pertama merupakan salah satu bentuk Devosi kepada Hati Kudus Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. Sejarah Devosi kepada Hati Kudus Yesus:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Devosi berfokus kepada Hati Yesus yang maha kudus yang melambangkan kasih Kristus yang menebus dosa manusia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Walaupun tradisi mengatakan bahwa praktek devosi ini telah dimulai sekitar tahun 1000, atau pada jaman St. Anselmus dan St. Bernard (1050-1150) dan juga telah dianjurkan oleh banyak orang kudus di abad pertengahan, seperti St. Albertus Agung, St. Catherine dari Siena, St. Fransiskus dari Sales, dan juga para Benediktin, Dominikan dan Carthusian; namun Santa yang paling sering diasosiasikan dengan devosi Hati Kudus Yesus adalah St. Margaret Mary Alacoque (1647-1690).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
St. Margaret memperoleh wahyu pribadi dari Tuhan Yesus yang menghendaki perayaan liturgis Hati Kudus Yesus dan praktek mempersembahkan silih (reparation) terhadap dosa- dosa yang dilakukan terhadap Sakramen Maha Kudus, pada setiap hari Jumat pertama dalam setiap bulan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada tahun 1856 Paus Pius IX menetapkan Pesta (perayaan liturgis) Hati Kudus Yesus. Pada tahun 1928 Paus Pius XI mengeluarkan surat ensiklik Miserentissimus Redemptortentang silih kepada Hati Kudus Yesus; sedangkan tahun 1956 Paus Pius XII mengeluarkan surat ensiklik tentang Haurietis aquas, tentang devosi kepada Hati Kudus Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Devosi umumnya dilakukan menjelang perayaan Pesta Hati Kudus Yesus yang jatuh pada hari Minggu kedua setelah hari raya Pentakosta. Kemudian, devosi kepada Hati Kudus Yesus ini diadakan setiap bulan, yaitu pada hari Jumat pertama.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. Pengantar kepada devosi Hati Kudus Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kasih kepada Yesus Kristuslah yang seharusnya menjadi dasar devosi dari umat Katolik. Kurangnya devosi kepada Hati Kudus Yesus menjadi sebab bagi jatuhnya seseorang kepada dosa yang serius, sebab ia tidak memberikan perhatian yang cukup dan tidak cukup terdorong untuk mempunyai kasih kepada Kristus, padahal kasih inilah yang mempersatukan jiwa manusia dengan Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kita tidak akan sungguh dibentuk menjadi gambaran Tuhan, atau bahkan menginginkan untuk dibentuk menjadi serupa dengan-Nya, jika kita tidak merenungkan kasih yang telah ditunjukkan oleh Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Untuk maksud inilah maka Tuhan Yesus menyatakan kehendak-Nya kepada St. Margaret Mary Alacoque, agar devosi dan perayaan Hati Kudus Yesus diadakan dan disebarluaskan di Gereja. Melalui devosi ini yaitu melalui adorasi dan doa, umat beriman membuat silih bagi segala luka yang diterima oleh Hati Kudus Yesus karena umat manusia yang tidak berterimakasih dan menghina Sakramen Maha Kudus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Lihatlah Hati itu”, seperti yang dikatakan oleh Yesus kepada St. Margaret, “yang telah mengasihi umat manusia dan memberikan segala- galanya kepada mereka, bahkan menyerahkan dirinya sediri sebagai jaminan kasih-Nya, tetapi menerima dari sebagian besar umat manusia, bukan balasan kasih, melainkan rasa tidak berterimakasih, dan penghinaan kepada Sakramen Kasih.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Maka devosi Hati Kudus tidak lain adalah ekspresi kasih kepada Penyelamat kita. Obyek dari devosi ini adalah Hati Yesus yang menyala oleh karena kasih kepada semua umat manusia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. Hari Jumat Pertama.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adalah menjadi kerinduan Tuhan Yesus, seperti yang dinyatakan kepada St. Margaret, bahwa setiap hari Jumat pertama setiap bulan dikhususkan untuk devosi dan adorasi kepada Hati Kudus Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Untuk mempersiapkannya, adalah baik jika pada malam sebelumnya kita membaca tentang devosi ini, atau Jalan Salib/ Kisah sengsara Tuhan Yesus dan untuk mengunjungi Sakramen Maha Kudus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada hari Jumat tersebut, begitu bangun tidur, kita mempersembahkan diri kita dan meng-konsekrasikan, seluruh pikiran, perkataan dan perbuatan kita kepada Tuhan Yesus, agar Hati Kudus-Nya dapat dihormati dan dimuliakan. Kita mengunjungi gereja, berlutut di hadapan-Nya yang hadir di tabernakel, agar kita dapat membangkitkan di dalam jiwa kita rasa duka cita (deep sorrow) atas begitu banyaknya penghinaan/ perlawanan yang ditujukan kepada Hati Kudus-Nya di dalam Sakramen Maha Kudus, [dan kemudian mengikuti Misa Kudus].</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tidaklah sulit untuk melakukan hal ini jika kita memiliki sedikit saja kasih kepada Kristus. Jika kita menjadi suam- suam kuku, mari mengingat kembali begitu banyaknya alasan yang kita miliki untuk memberikan hati kita kepada Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setelah itu, kita harus mengakui segala kesalahan kita atas kekurangan hormat kita di dalam hadirat Allah dalam Sakramen Maha Kudus, atau melalui kelalaian kita untuk mengunjungi dan menerima Dia di dalam Komuni kudus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Komuni pada hari itu dipersembahkan untuk membuat silih terhadap segala bentuk penghinaan yang diterima Kristus dalam Sakramen Maha Kudus, dan semangat kasih yang sama harus menghidupkan segala tindakan kita sepanjang hari.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Meskipun devosi ini diadakan sekali sebulan (pada hari Jumat Pertama) namun latihan- latihan rohani ini tidak terbatas hanya sebulan sekali pada hari itu. Yesus layak dihormati setiap saat. Dengan demikian mereka yang terhalang untuk merayakan devosi Hati Kudus Yesus pada hari Jumat pertama, dapat melakukannya pada hari- hari lainnya pada bulan itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pastinya, mengikuti Misa Jumat Pertama setiap bulan merupakan bagian dari devosi kepada Hati Kudus Yesus, seperti yang telah diajarkan oleh banyak orang kudus, terutama St. Margaret Mary Alacoque (1647-1690). Betapapun baiknya mengikuti Misa Jumat Pertama, namun Gereja tidak pernah mensejajarkan Misa Jumat Pertama dengan Misa Hari Minggu yang merupakan peringatan hari Kebangkitan Yesus yang merupakan puncak iman Kristiani.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Indahnya, hari Jumat sebagai peringatan sengsara dan wafat Yesus ditandai dengan pantang, sebagai tanda pertobatan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kitab Hukum Kanonik 1983 mengatakan:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kan. 1250<br />Hari dan waktu tobat dalam seluruh Gereja ialahsetiap hari Jumat sepanjang tahun, dan juga masa prapaskah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kan. 1251<br />Pantang makan daging atau makanan lain menurut ketentuan Konferensi para Uskup hendaknya dilakukan setiap hari Jumat sepanjang tahun, kecuali hari Jumat itu kebetulan jatuh pada salah satu hari yang terhitung hari raya; sedangkan pantang dan puasa hendaknya dilakukan pada hari Rabu Abu dan pada hari Jumat Agung, memperingati Sengsara dan Wafat Tuhan Kita Yesus Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
==<br />C O R D I C O L E</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Terjemahan bebas ‘Cordicole‘ adalah penyembah hati; dan ‘Cordilatria‘, penyembahan hati. Maka nampaknya istilah ini kemungkinan berkaitan dengan istilah yang diberikan oleh sekelompok orang kepada umat Katolik yang berdevosi kepada Hati Kudus Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nampaknya istilah ini berkonotasi negatif, sebab sepengetahuan saya Gereja Katolik tidak pernah menggunakan istilah tersebut untuk menjelaskan devosi kepada Hati Kudus Yesus, sebab latria (penyembahan) itu sendiri hanya diberikan kepada Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jika dikatakan ‘cordilatria‘, ada kesan bahwa seolah- olah yang disembah adalah hati, dan bukan Tuhan, dan tentu ini tidak cocok dengan inti devosi kepada Hati Kudus Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah letak kontroversinya. Sebab sesungguhnya, devosi kepada Hati Kudus Yesus tersebut tidak terlepas dari devosi dan penyembahan kepada Yesus yang adalah Tuhan itu sendiri. Sebab Hati Kudus Yesus tidak pernah berdiri sendiri, namun selalu ada di dalam diri Yesus Kristus. Hati itu hanyalah sebagai lambang kasih Kristus yang menyala bagi umat manusia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Penekanan tentang kasih Tuhan tersebut menjadi penting pada masa devosi tersebut diajarkan sendiri oleh Kristus kepada St. Margaret Mary Alacoque, karena saat itu (abad ke 16) berkembangnya aliran sesat Jansenism, yang tidak mengajarkan tentang kasih Allah dengan benar.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jansenism mengajarkan tentang predestinasi yang sempit (Tuhan memberikan rahmat tidak kepada semua orang, namun hanya kepada orang- orang tertentu saja yang ditakdirkan untuk diselamatkan) dan manusia yang menerima rahmat Allah ini, tidak dapat menolaknya. Ini tidak sesuai dengan hakekat kasih Allah yang bersifat universal/ tidak pilih kasih (karena Allah adalah kasih (1 Yoh 4:8)), dan bahwa kasih Allah sifatnya bebas dan tidak memaksa (bisa diterima atau ditolak oleh manusia).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan perkataan lain, Allah memberikan rahmat kasih-Nya kepada semua orang, namun pada kenyataannya tidak semua orang bekerjasama dengan rahmat Allah itu. Sebab kenyataannya, Tuhan Yesus sudah memberikan rahmat kasih-Nya -yang dilambangkan dengan Hati Kudus-Nya- kepada semua orang, namun faktanya ada banyak orang yang menolak kasih-Nya itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Untuk itulah Kristus menghendaki agar mereka yang memilih untuk percaya dan menerima kasih-Nya untuk berdoa bagi mereka yang menolak kasih-Nya, dan mempersembahkan doa silih bagi mereka. Inilah sebenarnya yang antara lain disampaikan oleh Kristus dalam wahyu pribadi kepada St. Margaret Mary Alacoque.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jadi penghormatan kepada Hati Kudus Yesus itu sama sekali tidak berdiri sendiri terlepas dari penghormatan kepada Kristus. Kristus menunjuk kepada Hati-Nya, karena Ia menghendaki agar pada saat kita menyembah-Nya, kita merenungkan kasih-Nya yang tak terkira itu (digambarkan dengan Hati-Nya yang menyala), yang meskipun sudah dicurahkan sehabis- habisnya, namun tetap saja ada banyak orang yang menolak kasih-Nya, dan ini membuat Hati-Nya terluka (digambarkan dengan tertusuknya Hati Kudus itu oleh untaian duri).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dari ensiklik Haurietis Aquas in Gaudio, Paus Pius XII memberikan dua alasan dasar devosi kepada Hati Yesus yang mahakudus ( Haurietis Aquas no. 21 dan 22) :</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. Dari prinsip dasar bahwa Hati Yesus merupakan bagian yang paling mulia dari sifatNya sebagai manusia, yang bersatu secara hypostatis dalam pribadi sang Sabda Allah. Hati kudus Yesus merupakan tanda cinta kasih yang amat besar dalam kemanusiaan Yesus Kristus. Oleh karena itu menghormatan kepada Hati Yesus sama setaranya dengan pribadi Putera Allah yang berinkarnasi sebagai manusia, sebagaimana dalam credo (dari konsili Efesus dan Konstantinopel II).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. Berkaitan dengan hati sebagai tempat dan simbol cinta kasih Allah yang begitu besar kepada manusia. Paus Leo XIII, dalam Ensikliknya “Annum Sacrum”, 1899, berkata : "Hati Kudus Yesus merupakan simbol dan gambaran nyata dari cinta kasih Kristus Yesus yang tak terbatas, cinta yang mendorong kita untuk saling mencintai satu sama lain."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />Kutipan Teks Misa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam Kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus dari Nazaret. (St. Filipus)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka<br />Merekalah orang-orang suci, yang dipilih Tuhan dalam cinta kasih besar, dan dimahkotai dengan kemuliaan abadi. Alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
These are the holy men whom the Lord chose in his own perfect love; to them he gave eternal glory, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada misa ini ada Madah Kemuliaan, tanpa Syahadat</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa, kerinduan umat manusia, Engkau telah memperkenankan kami bergembira merayakan Pesta rasul-Mu Filipus dan Yakobus. Kami percaya akan bantuan doa mereka. Maka kami mohon semoga kami Kauperkenankan bersama mereka ikut serta dalam sengsara dan kebangkitan Putra-Mu dan pada suatu ketika memandang wajah-Mu dalam kebahagiaan abadi. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (15:1-8)<br />"Tuhan menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu akan Injil yang aku beritakan kepadamu dan telah kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, sebagaimana kuberitakan kepadamu; - kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. – Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, yakni bahwa Kristus telah wafat karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah dimakamkan, dan pada hari yang ketiga telah dibangkitkan sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas, dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, lalu kepada semua rasul. Dan yang paling akhir Ia menampakkan diri juga kepadaku, seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, re = b, 4/4, PS 834<br />Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.<br />Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; R: 5a)<br />1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkan kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.<br />2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = d, PS 959<br />Ref. Alleluya, alleluya, alleluya<br />Ayat. (Yoh 14:6)<br />Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tak seorang pun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:6-14)<br />"Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, namun engkau tidak mengenal Aku!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada Tomas, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia, dan kamu telah melihat Dia.” Kata Filipus kepada Yesus, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata ‘Tunjukkanlah Bapa kepada kami?’ Tidak percayakah engkau bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya, barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa pun yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Tuhan kita!<br />U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 14: 8-9)<br />"Tuhan Yesus, tunjukkanlah Bapa kepada kami, maka puaslah kami."<br />"Filipus, orang yang telah melihat Aku, telah melihat Bapa." Alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lord, show us the Father, and that will be enough for us. Whoever has seen me, Philip, has seen the Father also, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Ya Tuhan, bimbinglah aku agar tetap setia kepada-Mu sehingga aku beroleh hidup yang kekal. Tuhan, aku bersyukur kepada-Mu atas imanku ini. Amin.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-47168863943480253752019-06-01T16:17:00.002+07:002019-06-01T16:17:45.450+07:00Kamis, 02 Mei 2019<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kamis, 02 Mei 2019<br />Hari Biasa Pekan II Paskah<br />Inilah Injil Yesus Kristus menurut<br />Kisah Para Rasul (5:27-33)<br />(Mzm 34:2.9.17-18.19-20; R: 7a)<br />Yohanes (3:31-36)</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Credo - Aku percaya."</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Itulah nama lain dari syahadat iman yang kita ucapkan setiap misa mingguan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya, kepercayaan kepada Allah itu seyogyanya mempengaruhi "capi/cara pikir, capan-cara pandang dan catin/cara bertindak" kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Singkatnya, seperti yang saya tulis dalam buku "3 Bulan 5 Bintang 7 Matahari" (RJK, Kanisius), keberimanan itu seharusnya mewarnai "cahi/cara hidup" kita secara real-aktual dan operasional sehingga iman kita tidak berjalan di atas awan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun tiga syarat dasar orang yang percaya supaya memperoleh hidup kekal, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. "Humilitas/kerendahan hati":<br />Bukankah dengan hati yang terbuka dan miskin di hadapanNya, kita lebih berdaya makna, mudah menjadi peka dengan segala karya dan rencana Allah yang kadang juga tersamar?</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. "Fidelitas/kesetiaan":<br />Kita dipanggil bukan melulu untuk sukses, tapi juga untuk setia, karena dengan setia inilah kita lebih bisa hidup dengan berdayatahan, bahkan ketika banyak mengalami "salib": pergulatan dan pencobaan dalam kehidupan, terlebih ketika terjatuh/dijatuhkan karena dengki/irihati sesama kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. "Veritas/kebenaran":<br />Inilah "core value" yang membuat kita bisa berdayaguna karena yakin bahwa Allah yang kita ikuti adalah Allah sang Kebenaran, maka kita juga diajak untuk berani berperasaan-berpikiran dan bertindak secara benar, tidak ada kepalsuan/kemunafikan, tidak ada intrik-taktik-konflik dan hal-hal problematik.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hal hal yang ada hanyalah kejujuran/kepercayaan tulus yang berkobar-kobar bahwa Allah sang Kebenaran/Veritas benar-benar mencintai kita dan mengajak kita untuk mewartakan "veritas-veritas" kecil setiap harinya dengan pikiran-kata dan tindakan nyata kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ada buaya di Taman Sari - Kami percaya pada Allah setiap hari."</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-18175169388136081952019-06-01T16:16:00.002+07:002019-06-01T16:16:41.021+07:00Rabu 01 Mei 2019<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK : HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Rabu 01 Mei 2019<br />PF S. Yusuf, Pekerja</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yoh 6:22-29<br />"Venite - Datanglah!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah ajakan iman supaya kita selalu datang dan mendekat kepada Yesus di tengah dunia yang menderita "kelaparan". Inilah "makanan" yang bertahan sampai hidup kekal yang diberikan oleh ANAK MANUSIA (Yoh 6:22-29).</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di lain matra, hari ini, kita memperingati St. Yusuf Pekerja. Orangnya sama dengan St. Yusuf Suami Bunda Maria. Namun, fokus keutamaan yang hendak kita hadirkan dan kita teladani kali ini adalah semangatnya dalam bekerja (sebagai tukang kayu). Maka, hari ini pun juga merupakan hari buruh: kesempatan untuk mensyukuri dan menunjukkan penghargaan kepada para buruh.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Baiklah kita juga mengingat teguran Yesus hari ini: "Sesungguhnya kamu datang/mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang."</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya, datang kepada Tuhan tentu merupakan hal yang sangat baik tapi kadang dibarengi dengan beberapa kesadaran hidup yang kurang baik, antara lain :</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.Karena kewajiban:<br />Datang hanya karena merasa untuk memenuhi aturan sebagai orang kristiani yang baik.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.Karena kebutuhan:<br />Datang hanya ketika merasa punya banyak beban dan masalah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.Karena keterpaksaan:<br />Datang hanya karena tidak enak dengan yang lain.<br />Disinilah kita diajak untuk benar benar datang ke hadiratNya bukan karena merasa sebagai kewajiban/keterpaksaan tapi karena merasa dahaga dan lapar akan makanan rohani yang sejati, yang datang dari kasihNya yang jauh lebih dulu dan lebih besar mengasihi kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah sebuah iman yang sejati, yang didasari hasrat/kerinduan akan hadirnya "Yang Ilahi" di tengah "yang insani".</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ikan louhan ikan pari - Datanglah ke Tuhan setiap hari."</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />1.<br />"Cura ut valeas - Berusahalah agar kau berhasil."</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kita diajak untuk selalu berusaha sebagai orang beriman yang mendambakan kehidupan yang kekal.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Usaha nyata itu bisa ditegaskan dengan pesan ilahi hari ini: "Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yg kekal."</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun tiga semangat dari beberapa tokoh yang berusaha untuk berhasil menciptakan "surga di bumi", yang bekerja untuk hidup yang lebih sejati bagi kemuliaan Tuhan dan keselamatan jiwa sesama, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A."Golek sego golek swargo":<br />Inilah salah satu semangat iman yang diwariskan oleh Romo Van Lith kepada para muridnya di Kolese Xaverius Muntilan. Ia mengharapkan adanya usaha "kolaboratif sebagai orang beriman yang ada di tengah dunia. Kita sadar ada di tengah dunia tapi tidak menjadi milik dunia. Diharapkan adanya keseimbangan antara mencari harta juga mencari surga, tidak lekat pada harta benda dunia yang sebenarnya tidak abadi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B."Ad Maiorem Dei Gloriam":<br />Inilah semangat khas St Ignatius Loyola yang diwariskannya kepada para Jesuit supaya setiap orang mempunyai "inisiatif", bekerja semata demi kemuliaan Allah yang lebih besar lewat setiap bakat dan talenta, minat dan cipta yang diwartakan kepada dunia karena sejatinya hidup kita dengan segala warna warninya ini adalah sarana/media untuk memuliakan Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C."Deus providebit":<br />"Tuhan yang menyelenggarakan!" Inilah semangat kerja dari Bunda Magdalena Daemen yang diwariskannya pada para suster OSF. Ia mengajak kita untuk selalu merasakan dan menyandarkan diri pada adanya banyak penyelenggaraan ilahi dalam segala doa dan karya, suka dan duka hidup harian kita. Kita diajak untuk tidak tinggi hati dan iri hati tapi selalu rendah hati dan hati-hati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ada louhan masuk jala - Temukan Tuhan di dalam segala."</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />“Sol lucet omnibus - Matahari menyinari semua orang”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kutipan dari karya Petronius Satiricon Liber inilah yg mewakili kehadiran Kristus (pada bacaan injil) dan Stefanus (pada bacaan pertama) sebagai cahaya ilahi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun perayaan Stefanus disebut-sebut dalam kidung Natal Good King Wenceslas yang merupakan hari libur nasional di Republika Srpska, Irlandia, Italia, Austria dan Finlandia.<br />Dari figur Kristus dan Stefanus, terdapat tiga semangat dasarnya, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A. Martiria (“kesaksian”):<br />Kristus berarti “yg diurapi” dan Stefanus berarti “yg dimahkotai” adl dua saksi iman yg sama-sama wafat sbg martir. Kristus disalib dan Stefanus dirajam. Bicara lbh lanjut soal Stefanus, ia digelari mahkota kemartiran dan dilukiskan dg tiga buah batu beserta dahan palma. Campur tangan Allah membuat ajarannya didengar+dipercaya oleh byk org. Karena itulah, ada sekelompok org yg mrasa tersaingi+terbutakan oleh rasa iri-dengki sehingga mrk merancang kejahatan+fitnah yg kejam bagi Stefanus. Bukankah itu juga yg dialami oleh Kristus?</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yg pasti, Kristus+Stefanus tdk takut terhadap “salib”: kesalahpahaman, fitnah, umpatan+caci-maki sepihak. Sebaliknya, mrk malahan setia bersaksi u/sll merangkul salib dg pengharapan+sukacita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B. Diakonia (“pelayanan’):<br />Stefanus adl slh satu dari tujuh org yg hidupnya saleh+terpandang yg dipilih oleh para rasul sbg diakon pada jaman gereja perdana u/mengurus para janda+org miskin. Begitu juga dg Kristus bukan? Mrk dtg bukan u/dilayani tp u/melayani!</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C. Koinonia (“kesatuan):<br />Hubungan mendalam dg Bapa membuat Stefanus begitu penuh dg kuasa Roh Kudus. Ia fasih dlm Kitab Suci dan krn kesalehannya, ia jg mengerjakan byk mujizat dan wajahnya nampak bagaikan seorang malaikat. Selain itu, walaupun byk difitnah+disakiti, ia menghadapi semuanya dg tenang. Ketika byk orang marah+melemparinya dg batu, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku, Tuhan janganlah Kau tanggungkan dosa ini atas mereka, sebab mrk tidak tahu apa yg diperbuat”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Menjelang ajalnya, Stefanus mengalami suatu teofani (penampakan Allah kepada manusia). Begitu juga yg dialami oleh Kristus bukan? Mrk jelas bersatu-padu dg Bapa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Pasang bendera di Jembatan Tiga - Berani sengsara demi kerajaan surga”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.<br />"Credo et fido - Aku percaya dan aku mengimani."</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah yang ditunjukkan oleh para murid ketika Yesus mengatakan dan mengerjakan hal-hal yang sulit untuk dimengerti.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kepercayaan iman inilah, para murid dalam bilangan 12 rasul menjadi gereja perdana yang selalu hadir sebagai umat pilihan Tuhan yang "dikhususkan-disatukan dan dikuduskan".</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun 3 kebiasaan dasar sebagai umat pilihan Tuhan, antara lain: "PIkirkan tujuan-LIbatkan iman dan ANdalkan Tuhan".</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Caranya? Belajarlah dari pilihan kita sebagai orang Katolik yang mempunyai 7 karakteristik iman, seperti yang saya tulis dalam buku "HERSTORY" (RJK, Kanisius), antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A."K ristussentris"/belajar hidup berpusat pada Kristus-bukan lagi egosentris/pastorsentris;</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B."A postolik"/belajar dari tradisi iman para rasul yang turun-menurun.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C."T ujuh sakramen"/ belajar bersaksi - menjadi tanda hadirnya "Yang Kudus", citra Allah dinyatakan setiap hari.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
D."O rang kudus"/ belajar beriman dari teladan dan doa Bunda Maria dan santo santa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
E."L iturgi ekaristi"/ belajar berdoa dan selalu bersyukur.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
F."I nkarnasi"/ Allah menjadi manusia-belajar terlibat dan turun tangan membuat interupsi di tengah jemaat dan masyarakat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
G."K itab suci"/ belajar untuk akrab dan selalu mencintai firmanNya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal.</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Just do it!</div>
<div style="background-color: white; color: #1c1e21; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
“Dari Matraman ke Kroya – Mari beriman dan selalu berkarya.”</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-28072436631089134212019-04-30T21:27:00.002+07:002019-04-30T21:27:57.085+07:00Selasa, 30 April 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selasa, 30 April 2019<br />Hari Biasa Pekan II Paskah<br />Kisah Para Rasul (4:32-37)<br />(Mzm 93:1ab.1cd-2.5)<br />Yohanes (3:7b-15)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Veni vidi vici - Aku datang aku lihat aku menang."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu motto yang kerap kali kita dengar dalam banyak musim olimpiade antar bangsa. Inilah juga yang bisa dimaknai dari arti nama Nikodemus (Yun: “nikos: pemenang" dan “demos: rakyat/bangsa").</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kitapun diajak menjadi "bangsa pemenang" di tengah banyak "pecundang" dengan tiga sikap dasar Nikodemus yang punya "NIat dan KOmitmen DEmi Membela YesUS", antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."Kerinduan hati":<br />Hati Nikodemus ingin sekali bertemu dengan Yesus. Diantara 6000 orang Farisi dan 70 Sanhedrin yang lainnya, Nikodemus yang adalah seorang Farisi dan pemimpin agama Yahudi (Sanhedrin) justru menjadi tertarik untuk mengenal Yesus lebih dalam. Ia datang untuk mencari dan berbincang dengan Yesus di waktu malam hari.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2."Kerendahan hati":<br />Nikodemus mau diajar dan dibentuk Yesus. Walaupun Nikodemus adalah seorang tokoh agama terpandang, ia tak segan menyapa Yesus sebagai “Rabi (Guru). Ia mau belajar dari “Si Tukang Kayu”. Inilah sikap rendah hati, yang selalu terbuka dan mau terus blajar dari yang lain.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3."Perubahan hati":<br />Setelah berjumpa dengan Yesus, Nikodemus semakin rindu untuk belajar kepada Yesus. Hidupnya juga menjadi berubah dan berbuah sebagai orang beriman. Ia jadi berapi untuk membela Yesus di depan umum (Yoh 7:45-52). Bahkan, ia setia pada akhir kematian Yesus (Yoh 19:38-40). Ia juga yang membawa campuran minyak mur dan gaharu (Yoh 19:39) untuk membubuhi mayat Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Karena perubahan hatinya, ada pernyataan terkenal Yesus kepada Nikodemus yang baik untuk kita ingat: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa tapi beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:16).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dari Penang ke Tarsus - Mari menang dalam nama Tuhan Yesus."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />1.<br />"Via positiva - Jalan positif".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Itulah yang diharapkan pada hari ini bahwa kita selalu bisa berpikir positif bahkan terhadap pengalaman buruk dan musuh kita sekalipun karena tepatlah apa yang dikatakan oleh filsuf Prancis, Rene Descartes, "cogito ergo sum - aku berpikir maka aku ada."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain:<br />Bukankah pikiran menentukan kualitas tindakan dan hidup kita?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Masalahnya:<br />Kita sering mudah berpikir buruk-berperasaan negatif dan menghakimi orang. Itulah yang juga terjadi pada diri orang-orang Yahudi yang mudah curiga dan mudah menghakimi tanpa melihat konteks utuhnya: asyik bicara "TENTANG" tapi tidak pernah bicara "DENGAN".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Baiklah kita sekarang belajar juga dari figur Nikodemus (Yun: "pemenang") dengan 3 sikap dasarnya seperti yang saya tulis dalam buku "TANDA" (Kanisius), al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A."NI"at:<br />Dia datang malam hari untuk mencari dan menjumpai Yesus (Yoh 3). Sudahkah kita juga selalu punya "goodwill", niat baik dalam kata-kata dan pikiran kita?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B."KO"mitmen:<br />Nikodemus adalalah orang yang bersama Yusuf Arimatea menurunkan jenazah Yesus dan meminyakinya dengan banyak minyak wangi (Yoh 19). Ia setia mengikuti Tuhan. Sudahkah kita juga berkomitmen dalam gulat geliat iman kita?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C."DEmi Membela YesUS":<br />Hari ini, Nikodemus membela Yesus di depan teman-temannya, para Farisi yang suka menghakimi Yesus (Yoh 7). Ya, memang jelas bahwa Yesus tidak perlu dibela, tapi bukankah Yesus adalah "Sang Kebenaran-Kebaikan+Keadilan". Jada setiap kali kita membela hidup dan pikiran "yang benar-yang baik dan yang adil", kita juga membela Yesus sendiri yang hadir disitu?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Berenang di kali - Jadilah pemenang buat yang Ilahi".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Dengan kebangkitan-Nya, Tuhan memotong kematian dari daging.” (St. Agustinus).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Kristus yang telah bangkit hidup dalam hati umat beriman” (Katekismus Gereja Katolik, 655)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (bdk. Why 19:7.6)<br />Marilah kita bergembira dan memuliakan Tuhan, Raja yang Mahakuasa, alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Let us rejoice and be glad and give glory to God, for the Lord our God the Almighty reigns, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa Mahakuasa, semoga kami mewartakan kemuliaan Putra-Mu yang telah bangkit, agar dapat memperoleh kurnia yang Kaujanjikan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:32-37)<br />"Mereka sehati dan sejiwa."<br />Kumpulan orang yang telah percaya akan Yesus sehati dan sejiwa. Dan tidak ada seorang pun yang berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus, dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Di antara mereka tidak ada seorang pun yang berkekurangan. Karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. Ia menjual ladang miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 836<br />Ref. Segala bangsa bertepuk-tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.<br />atau Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan!<br />Ayat. (Mzm 93:1ab.1cd-2.5)<br />1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, dan kekuatanlah ikat pinggang-Nya.<br />2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah! Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.<br />3. Peraturan-Mu sangat teguh; bait-Mu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan sepanjang masa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil<br />Ref. Alleluya, alleluya<br />Ayat. (Yoh 3:14b.15)<br />Anak Manusia harus ditinggikan supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:7b-15)<br />"Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam percakapannya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Janganlah engkau heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau; engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu darimana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.” Nikodemus menjawab, katanya, “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” Jawab Yesus, “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui, dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal surgawi? Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Tuhan kita!<br />U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Tujuan utama hidup manusia yang harus diperjuangkan ialah memperoleh hidup yang kekal. Hidup yang kekal berarti hidup bersama Allah selamanya. Sekarang ini di dunia, manusia hanya hidup sementara. Akan ada kehidupan baru setelah kita mati. Kehadiran Tuhan Yesus di dunia adalah bukti dari cinta kasih Allah yang mendalam kepada umat manusia. Allah menghendaki semua manusia memperoleh keselamatan. Tetapi untuk memeperoleh keselamatan manusia harus percaya kepada Allah. Percaya kepada Allah tidak hanya sekedar kata-kata seperti doa "Aku Percaya" yang biasanya kita ucapkan saat perayaan Ekaristi. Percaya kepada Allah harus diwujudkan dalam tindakan. Selain itu, orang yang percaya kepada Allah lebih banyak mengucap bersyukur dan memuji Allah. Kita bisa belajar dari umat Israel. Pada waktu mereka sudah menyeberangi laut Teberau mereka berungut-sungut kepada Allah dan kepada Musa. Akibatnya banyak dari mereka yang digigit ular. Dan kita sendiri bisa melihat pengalaman kita bahwa sikap bersungut-sungut justru membuat hati kita tidak tentram dan damai. Sebaliknya sikap bersyukur dan berserah kepada kebaikan Allah akan mendatangkan suka cita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Bdk. Luk 24:46,26)<br />Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, dan masuk ke dalam kemuliaan-Nya, alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
The Christ had to suffer and rise from the dead, and so enter into his glory, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Ya Bapa, kini kami telah mengakhiri satu hari yang telah kami isi dengan berbagai pengalaman dan perjumpaan dengan sesama. Kami bersyukur karena kami boleh menyapa-Mu sebagai Bapa kami. Engkau selalu menyertai dan menjaga kami, maka dalam istirahat malam ini kami pun tetap Kaujaga dan Kaulindungi serta Kauantar kepada hari baru yang cerah. Doa ini kami unjukkan pada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-29851946808068528992019-04-30T21:24:00.000+07:002019-04-30T21:27:22.632+07:00Senin, 29 April 2019.<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK : HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI<br />
HARAPAN IMAN KASIH</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
29 April 2019.<br />
St. Katarina dari Siena,<br />
Perawan dan Pujangga Gereja</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Fluctuat nec mergitur - Terombang-ambing tapi tak tenggelam”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah motto kota Perancis yang juga saya tulis dalam buku “Carpe Diem” (RJK, Kanisius). Adapun, para murid Yesus juga “terombang-ambing” karena berada jauh dariNya. Inilah sebuah pemaknaan iman bahwa mereka berada dalam situasi keterpisahan dengan lima indikasi: “kedinginan-kegelapan-ketakutan-kegelisahan dan kebimbangan mendalam”. Ya, kapal yang mereka naiki terombang-ambing oleh badai dan gelombang di danau Galilea.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun Danau Galilea terkait-paut dengan keberadaannya yang membentang luas di daerah Galilea (Mat 4:18; Mrk 1:16). Dlm KSPL, danau ini dikenal dengan yam Kinneret, karena bentuk danau itu menyerupai kecapi (Ibrani: ‘yam’= laut/danau, ‘kinnor’=kecapi). Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, danau ini juga disebut danau Genesaret (Mrk 6:53; Mat 14:34; Luk 5:1).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dua ajaran iman yang mendasar kita peroleh dari kata-kata Yesus hari ini, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A. ”Ini Aku”:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ia membagikan kesaksian, karena ungkapan ini yang dalam bhs Yunani, “ego eimi”, mempunyai tekanan ilahi kuat untuk menggemakan nama Yahwe seperti yang terdapat dlm Yes 43:10,13,25. Jadi, Yesus adalah kehadiran ilahi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B. “Jangan takut”:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ia membagikan kekuatan. Sebuah analogi sederhana: kata “takut” memiliki 5 huruf, di tengah-tengah huruf itu ada huruf “K”, yg bisa berarti “Kristus.” Jadi, mengapa kita takut jika kita yakin dan mengimani ada “K”, yaitu “Kristus” di tengah-tengah pergulatan hidup kita?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nah, bagaimana kita juga bisa belajar berbagi kekuatan dan kesaksian?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengacu pada Latihan Rohani Ignasian, ada empat langkah yg bisa kita buat, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
a. Kita perlu mempertegas visi misi hidup, yakni tercapainya keselamatan hidup karena memuji, menghormati dan mengabdi Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
b. Kita perlu menisbikan segala barang ciptaan yang ada di dalam maupun di luar tubuh kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
c.Kita perlu mendalami-mengagumi dan merasuki misteri derita serta wafat Yesus Kristus untuk mencapai kebangkitan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
d.Marilah kita merasakan dan menikmati cinta Allah yang sudah ada dalam hidup kita, sehingga rasa takut tidak mendominasi hati dan hidup kita setiap harinya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dari Kebon Kacang ke Pulau Tarsus – Walau hidup sedang tergoncang tetaplah dekat dg Yesus.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />
Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />
Fiat Lux - Be the Light -<br />
Jadilah Terang!<br />
(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.<br />
"Saevis tranquillus in undis - Tetap tenang dalam gelombang".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah yang kita rasakan ketika ruwet renteng dan carut marut hidup kita letakkan dalam kasih dan penyelenggaraan ilahi. Tuhan jelas mengalahkan ketakutan itu sendiri.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lihatlah kata "takut"! Bukankah di awal dan akhirnya terdapat huruf "T" yang artinya bisa dimaknai sebagai "Tuhan"? Dan bukankah pada huruf tengahnya ada "K" yang bisa dimaknai sebagai "Kristus"?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain: Kita mengimani bahwa Tuhan selalu ada di awal dan akhir hidup kita dan juga hadir di tengah suka duka dan tawa tangis hidup kita. Pada hari Natal, Ia datang sebagai "Immanuel" yang menyertai kita dan pada hari Paskah, Ia datang sebagai "Alpha et Omega", yang ada di awal dan akhir hidup kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
De facto, kita kerap terombang-ambingkan oleh berbagai macam "HTAG"-"Hambatan Tantangan Ancaman Gangguan, seperti perahu para murid yang diombang-ambingkan angin kencang di atas laut.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah realitas yang mesti kita hadapi, tapi bersama Tuhan, kita pasti sampai di tujuan dengan selamat: "Ini Aku, Jangan takut" (Yoh 6:16-21). Ia selalu hadir dan menyertai kita.Ia tdk pernah meninggalkan kita asal kita juga setia untuk tinggal bersamaNya ("Manete in Deo"), lewat cinta-doa dan ekaristi yang kita rayakan dan wujudkan secara nyata dlm hidup sehari-hari.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Makan bakut di warung jamu - Jangan takut karena Tuhan selalu besertamu."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />
Pesan Paus Fransiskus.<br />
"BIARKAN HIDUP KITA DITAKLUKKAN DAN DIUBAH OLEH KEBANGKITAN!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Paus Fransiskus memimpin para peziarah di Lapangan Santo Petrus, Vatikan untuk menyanyikan dengan meriah "Kristus telah bangkit!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Di dalam Dia, melalui Pembaptisan kita, kita telah bangkit, kita telah berpindah dari kematian menuju kehidupan, dari perbudakan dosa menuju kebebasan kasih", kata Paus Fransiskus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ini adalah kabar baik di mana kita dipanggil untuk membawanya kepada orang lain di setiap lingkungan, dijiwai oleh Roh Kudus", beliau berujar.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Iman akan kebangkitan Yesus dan harapan yang telah Ia bawa kepada kita adalah karunia terindah yang dapat dan harus ditawarkan seorang Kristiani kepada saudara dan saudarinya". lanjut Paus Fransiskus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Kepada seseorang dan semua orang, oleh karena itu, janganlah bosan mengulang : Kristus telah bangkit", beliau mendesak umat yang hadir di Lapangan Santo Petrus, mengundang mereka untuk mengulangi kalimat itu bersama beliau sebanyak tiga kali.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Paus Fransiskus mengatakan Kabar Baik Kebangkitan seharusnya "bersinar dalam wajah kita, dalam perasaan kita dan dalam perilaku kita, dalam cara yang di dalamnya kita memperlakukan orang lain".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Kita memberitakan kebangkitan Kristus ketika cahaya-Nya menerangi saat-saat gelap dari keberadaan kita, dan kita dapat membagikannya dengan orang lain; ketika kita tahu kapan harus tersenyum bersama orang-orang yang tersenyum, dan menangis bersama orang-orang yang menangis; ketika kita menemani orang-orang yang bersedih dan beresiko kehilangan harapan; ketika kita menceritakan pengalaman iman kita kepada mereka yang sedang mencari makna dan kebahagiaan", kata Paus Fransiskus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dan di sana - dengan sikap kita, dengan kesaksian kita, dengan hidup kita - kita mengatakan 'Yesus telah bangkit', dengan jiwa kita".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Paus Fransiskus menyebutkan kebenaran yang "sukar dipahami" yang diberlakukan Liturgi dalam seluruh Oktaf - delapan hari - Paskah sebagai salah satu hari, untuk "membantu kita masuk ke dalam misteri" pesta.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.<br />
SEPANJANG JALAN KENANGAN :<br />
Dari Yerusalem ke Emaus........</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dominus vivit – Tuhan itu hidup.<br />
Dominus surrexit – Tuhan itu bangkit.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ia yang hidup dan yang bangkit adalah Ia yang setia menyertai perjalanan kita seperti ketika Ia hadir dan berjalan bersama dengan dua murid menuju Emaus dalam bacaan injil hari ini. Ia menjadi Immanuel, yang menyertai kita dan Ia menjadi Alpha et Omega, Awal dan Akhir dalam setiap suka-duka dan gulat-geliat “dokar”, doa dan karya kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pertanyaannya: Mengapa Emaus?<br />
Secara geografis: Emaus adalah “dusun”, sebuah desa kecil yang letaknya kira-kira 11 km dari Yerusalem. Kerap lokasinya disamakan dengan “Emaus” yang disebut dalam kitab 1 Makabe (3:40-57; 4:3; 9:50) dimana di Emaus lah pernah terjadi kemenangan Yudas Makabe terhadap kekuasaan asing pada tahun 166 SM. Disinilah, Emaus seakan menyuburkan harapan akan datangnya seorang Mesias yang membangun kembali kejayaan bangsanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tetapi secara teologis, Emaus bisa berarti: “Ekaristi Mengubah Aku Untuk Sembuh”. Ya, di tengah banyak penyakit dan rasa sakit, banyak orang yang mau sembuh bukan? Sembuh dari racun penyakit, sembuh dari rasa kecewa dan marah, sembuh dari luka dan prasangka, dari derita dan airmata yang kadang juga diciptakannya sendiri.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nah, adapun tiga jalan iman ”Emaus Way” yang bisa membuat kita “sembuh”, semakin berakar dalam iman, bertumbuh dalam harapan dan berbuah dalam kasih. Tiga jalan “Emaus Way” itu, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A. Via Purgativa – Jalan Pemurnian:<br />
Emaus adalah sebuah dusun kecil. Namanya tidak banyak tercatat, tidak terkenal dan tidak menjadi tujuan wisata. Tidak ada kompleks perumahan, tak ada mall, plaza, kuliner ataupun sinagoga pun gereja yang megah dan indah. Ia bukanlah tempat yang menonjol dan ia tidaklah diperhitungkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, kita diajak untuk mengalami pemurnian bahwa Tuhan memilih jalan yang kecil, yang tidak populer dan tidak diperhitungkan dan itulah “via dolorosa, jalan salib”. Ia mengingatkan kita bahwa derita adalah bagian tak terpisahkan dari cinta, bahwa yang redup itu dekat dengan yang hidup, bahwa tidak ada hidup tanpa pengorbanan, tidak ada kebangkitan tanpa kematian, dan tidak ada kemuliaan tanpa penyaliban.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebenarnya hidup kita sendiri adalah sebuah perjalanan seperti kedua murid Emaus itu. Kita sering ditimpa “malam gelap”: ketika hidup terasasuram dan muram, frustrasi dan tanpaekspresi, putus asa, merasa kecil dan tidak diperhitungkan sehingga sulit melihat kehadiran dan penyertaan Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, perjumpaan dengan Yesus yang menyertai di Jalan Emaus merupakan sebuah Jalan Pemurnian supaya kita sungguh berani hidup tulus, intentiopura dan bukan intentio pura-pura, serta tidak takut menderita bersamaNya, karena mengikutiNYA tidaklah selalu mulus dan lurus, karena tahtaNya juga bukan melulu singgasana yang indah dan megah tapi sebuah salib yang hina; pakaianNya bukan dari bahan yang halus berkilau-kilau tapi tubuh telanjang berlumur darah; mahkotaNya bukan dari emas tapi dari duri; tongkat pemerintahanNya adalah sebatang buluh dan minumNya adalah cuka dan empedu asam. Inilah jalan iman, “jalan turun” yang mesti kita lalui dengan rendah hati, yang dalam Bahasa Dom Helder Camara mendapatkan peneguhannya: “Tuhan bila SALIB menimpa kami maka hancurlah hidup kami, tapi bila Engkau yang datang bersama SALIB, Engkaulah yang setia memeluk kami.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B. Via illuminativa – JalanPencerahan:<br />
Hanya satu dari kedua orang murid tadi disebutkan namanya, yakni Kleopas (Luk 24:18). Mengapa? Siapa yang satunya? Lelaki atau perempuan? Injil tidak menjelaskannya karena sesungguhnya nama murid yang satu itu bisa jadi adalah nama diri kita sendiri, ya kita yang hina dandina ini, kita yang mudah terluka – kecewa dan patah semangat ini, kita yang mudah menggerutu dan sulit bersatu ini diperkenankan tercatat dan ikut berjalan bersama Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Perjalanan kita dari Yerusalem ke Emaus sendiri adalah sebuah proses katekisasi tentang Yesus. Caranya sederhana: Bersama Kleopas, kita diajak untuk bercerita, mengingat-ingat kembali semua yang sudah pernah didengar tentang Yesus. Sembari menceritakan rasa dan pengalaman tentang Yesus, kita-pun dicerahkan, dari “buta” menjadi “terbuka” serta dihadapkan kepada sumber-sumber yang sejati, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, kita diajak untuk setia berbagi pengalaman iman dengan orang lain serta mau untuk terus belajar dari kitab suci dan Gereja Suci agar dicerahkan olehNya, dan tidak lagi menjadi “orang bodoh dan lamban pikiran” seperti yang dikecam Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C. Via Unitiva – JalanPersatuan:<br />
Hati kedua murid yang awalnya membeku dan muram mulai mencair dan tentram. Itu tampak dalam hospitalitas, keramahan ketika mereka menawarkan tumpangan: "Mane Nobiscum Domine – Tuan, Tinggallah bersama kami!" Dan terjadilah, ketika Yesus mengambil roti, mengucap syukur, memecah roti dan membagi-bagikannya kepada mereka, saat itulah mata kedua murid terbuka. Mereka melihat dan mengenali Yesus yang bangkit! Mereka mengalami bahwa kini Yang Ilahi bisa benar-benar hadir dan bersatu di tengah-tengah yang insani!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pengalaman persatuan inilah yang sungguh mengubah mereka, yaitu dari hati yang ngoss/muram dan suram (Luk 24:17) kepada hati yang joss/hangat dan berkobar (Luk 24:32). Inilah "transformasi sejati”, dari hati amarah ke yang fitrah, dari hati yang iri ke yang fitri, dari hati takabur menjadi lebur, dari hati yang mencaci ke hati yang suci, dari hati yang banyak akal bulus kehati yang sungguh tulus dan kudus, dari hati yang galau menjadi hati yang berkilau karena yakin akan cinta dan penyertaannya Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dan….pengalaman persatuan ini bukan melulu berhenti pada waktu kita mengikuti perayaan ekaristi saja tapi sungguh lebih terjadi ketika kita juga mewujud-nyatakan apa yang kita rayakan, yakni menjadi pribadi ekaristis, menjadi “roti” dan “anggur” hidup, yang siap dan rela dipecah dan dibagi-bagi untuk yang lain, lewat KUD, K-arya yang murah hati, U-capan yang memberkati dan D-oa yang sepenuh hati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Cari bahan di Meruya – Pujilah nama Tuhan, Haleluya!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
4.<br />
“Berhati-hatilah, untuk melaksanakan satu perayaan Ekaristi. Sebab terdapat satu Tubuh Tuhan kita, Yesus Kristus, dan satu piala Darah-Nya yang membuat kita satu, dan satu altar, sama seperti terdapat satu Uskup bersama dengan para imam dan diakon, sesama pelayan seperti saya.” (St. Ignatius dari Antiokhia)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Cry out with joy to God, all the earth; O sing to the glory of his name. O render him glorious praise, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jubilate Deo omnis terra, alleluia: psalmum dicite nomine eius, alleluia: date gloriam laudi eius, alleluia, alleluia, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Paus Pius XII dalam surat ensikliknya tentang Liturgi Suci, Mediator Dei (1947) mendefinisikan liturgi sebagai, “ibadat publik yang dilakukan oleh Penebus kita sebagai Kepala Gereja kepada Allah Bapa dan juga ibadat yang dilakukan oleh komunitas umat beriman kepada Pendirinya [yaitu Kristus], dan melalui Dia kepada Bapa. Singkatnya, liturgi adalah ibadat penyembahan yang dilaksanakan oleh Tubuh Mistik Kristus secara keseluruhan, yaitu Kepala dan anggota-anggota-Nya” (Mediator Dei, 20). Definisi ini terpenuhi dalam tingkat yang tertinggi dalam perayaan Ekaristi/ Misa kudus. Sebab dalam Misa Kudus, kurban Kristus yang satu dan sama itu oleh kuasa Roh Kudus, dihadirkan kembali oleh Gereja, untuk keselamatan umat manusia. Maka perayaan Misa adalah doa Gereja yang sempurna (par excellence), yaitu doa Kristus yang dipersembahkan oleh Gereja kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bagi umat Kristen yang tidak mempercayai dan tidak melakukan perayaan Ekaristi, peristiwa perjalanan ke Emaus adalah seperti peristiwa di masa lalu dan sulit untuk dihubungkan dengan apa yang terjadi pada saat ini secara lebih mendalam. Namun, bagi umat Katolik, peristiwa ini dihadirkan kembali setiap hari, dalam perayaan Ekaristi. Ekaristi yang menjadi pusat kehidupan Gereja perdana akan terus menjadi pusat kehidupan Gereja Katolik sampai akhir zaman, sampai terjadinya Perjamuan kawin Anak Domba (lih. Why 19:9). Dapat dikatakan bahwa iman akan Ekaristilah yang dapat menguak misteri Sabda Allah di Lukas 24:13-35 secara lebih mendalam, karena itulah yang dialami para murid, itulah yang dilakukan oleh jemaat perdana, itulah yang dilakukan oleh Gereja sepanjang sejarah Gereja, dan itulah yang dilakukan oleh Gereja Katolik saat ini, sampai segala abad. Sesungguhnya yang pertama kali mengajarkan tata cara perayaan Ekaristi [yaitu adanya liturgi Sabda dan liturgi Ekaristi] adalah Tuhan Kristus sendiri, yaitu melalui penampakan-Nya kepada kedua orang murid di perjalanan ke Emaus (Lih. Luk 24:13-35); sedangkan tentang prinsip liturgi Ekaristinya sendiri mengacu kepada apa yang diajarkan Yesus dalam Perjamuan Terakhir dengan para Rasul-Nya (Mat 26:26-28; Mrk 14:27-31; Luk 22:24-38).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
5.<br />
Para murid mengenali Tuhan Yesus ketika Ia memecah-mecahkan roti, alleluya - The disciples recognized the Lord Jesus in the breaking of the bread, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Cantate Domino, alleluia: cantate Domino, benedicite nomen eius: bene nuntiate de die in diem salutare eius, alleluia, alleluia. (Mzm 96:2)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Menyanyilah bagi Tuhan, alleluya, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari, alleluya, alleluya. (Mzm 96:2)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Berhati-hatilah supaya kamu jangan menjadi rusak akibat mengasihi kaum sesat; oleh sebab itu, jangan menerima ajaran sesat apapun dengan mengatasnamakan kasih."—St. Yohanes Krisostomus</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
====<br />
Inilah perawan bijaksana yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita bernyala, alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Here is a wise virgin, from among the number of the prudent, who went forth with lighted lamp to meet Christ, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Ya Allah, Engkau mengobarkan hati Santa Katarina dengan kasih ilahi setiap kali ia merenungkan sengsara Kristus dan melayani Gereja-Mu. Semoga berkat doa dan permohonannya umat-Mu, yang dipersatukan dengan misteri Kristus, selalu bersukacita memandang kemuliaan-Nya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.<br />
<br />
----------------------------------------------<br />
<br />
<br />
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px;">
HIK – HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN, IMAN, KASIH.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Senin, 29 April 2019<br />Peringatan Wajib St. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja<br />Kisah Para Rasul (4:23-31)<br />(Mzm 2:1-3.4-7a.7b-9)<br />Yohanes (3:1-8)</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Nikodemus - Kaum Pemenang”</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nama Nikodemus disebut dalam beberapa tulisan apokrif seperti Injil Nikodemus (Nicodemi Evangelium).</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berdasarkan tradisi Kristiani, Nikodemus<br />("nikos": pemenang, "demos" : "rakyat/kaum/ bangsa) dianggap sebagai salah satu martir pada abad pertama. Ia adalah seorang Farisi dan pemimpin agama Yahudi. Dengan kata lain:pengetahuan dan kesalehan Nikodemus tidak perlu diragukan.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun tiga hal yang bisa kita petik sebagai “kaum pemenang”,antara lain :</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.Datang kepadaNya:<br />Nikodemus datang kepada Yesus pada waktu malam. Inilah sebuah simbol kerapuhan diri, yang gelap-pekat. Kita diajak untuk datang kepada sumber terang, terlebih ketika hidup terasa hambar: sumbunya mulai pudar dan nyalanya mulai redup.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. Bersama denganNya:<br />Nikodemus yang bersama dengan Yesus perlu dilahirkan kembali agar mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Yesus kemudian menjelaskan bahwa orang baru dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah kalau dilahirkan dari air dan roh.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hal ini merujuk kepada Yeh. 36:25-27 yang menjelaskan bahwa air adalah tanda pentahiran, sedangkan Roh diberikan untuk memberikan pembaharuan. Ini menegaskan bahwa dosa telah membuat semua orang tidak layak masuk ke dalam kemuliaan Tuhan, kecuali bila dibaharui Roh.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.Berbuah dalam namaNya:<br />Orang dapat dilahirkan kembali dari air dan roh jika percaya akan Yesus dan karena itu akan menerima roh hidup kekal. Bicara soal “roh”, baik dalam bahasa Ibrani (ruah) maupun dalam bahasa Yunani (pneuma), kata yang sama berarti angin/nafas. Dan, sebagaimana halnya dengan angin, sekalipun tidak tampak, namun diketahui karena aktivitas dan desirannya, demikian pula Roh Kudus diketahui melalui “buah”: tindakan nyata dalam keseharian hidup.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dari Pasar Baru ke Sriwedari - Mari lahir baru setiap hari."</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />“Ya Allah, Engkau telah melimpahkan anugerah kepada Santa Katarina yang menghiasi jiwanya dengan kemurnian, kesabaran dan rahmat pertolonganMu, sehingga ia menang dalam melawan serangan roh-roh jahat. Dengan demikian ia tetap setia dalam kasih cinta kepada namaMu yang suci. Kami mohon, bantulah kami supaya mampu mengikuti teladannya, tak acuh terhadap kesia-siaan dunia, serta menang terhadap serangan musuh, sehingga kami dapat dengan damai mencapai kemuliaanMu di Surga. Oleh Kristus Tuhan kami. Amin.” (Doa Mohon Semangat St. Katarina dari Siena)</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.<br />MADAH HARIAN PAGI<br />(Senin, 29 April 2019 - Peringatan wajib Santa Katarina dari Siena, Perawan & Pujangga Gereja)</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Inilah perawan bijaksana yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita bernyala, alleluya - Here is a wise virgin, from among the number of the prudent, who went forth with lighted lamp to meet Christ, alleluia."</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Allah, Engkau mengobarkan hati Santa Katarina dengan kasih ilahi setiap kali ia merenungkan sengsara Kristus dan melayani Gereja-Mu. Semoga berkat doa dan permohonannya umat-Mu, yang dipersatukan dengan misteri Kristus, selalu bersukacita memandang kemuliaan-Nya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nyalakanlah pelitamu<br />Engkau perawan Tuhanku<br />Masuklah ke perjamuan<br />Teriring lagu pujian.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bersatulah suci murni<br />Dengan pengantin surgawi<br />Dalam pelukan yang mesra<br />Bahagia selamanya.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Semoga Santa Maria<br />Ratu perawan semua<br />Sudi melindungi Greja<br />Yang berjuang di dunia.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Terpujilah Allah Bapa<br />Bersama Putra dan Roh-Nya<br />Yang memberi kemenangan<br />Kepada para perawan. Amin.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DOA<br />Allah mahapengasih, hati Santa Katarina Kaukobarkan dengan cinta ilahi dalam merenungkan penderitaan Kristus dan mengabdikan diri kepada Gereja. Semoga berkat doa permohonannya umat-Mu tetap diikutsertakan dalam penebusan Kristus dan bersukaria melihat kemuliaan-Nya. Sebab Dialah pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />Sketsa Historiografi.<br />MANE NOBISCUM DOMINE<br />(RJK, Buku "HERSTORY", Kanisius).</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
PROLOG<br />Katarina dari Siena (1347-1380) adalah seorang perempuan yang bergelar Pujangga Gereja. Mengenai orang kudus pelindung negeri Italia ini, kita mengutip apa yang ditulis oleh Rhonda Chervin (dalam Mary Neil OP dan Ronda Chervin, GREAT SAINTS - GREAT FRIENDS): “Cerita tentang Katarina dari Siena, meskipun kurang dikenal dibandingkan dengan cerita tentang Fransiskus dari Assisi, adalah cerita yang spektakuler, penuh semangat dan membuat dirinya disayangi. Siapa yang tidak akan merasa takjub membaca tentang seorang perempuan yang diangkat menjadi seorang Pujangga Gereja, yang tadinya buta huruf sampai diajar membaca oleh Yesus sendiri?”</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
SKETSA PROFIL<br />Gereja Katolik mengenal empat Santa Katarina dalam sejarahnya, dengan abad yang relatif berbeda jauh.<br />Ada Katarina dari Alexandria, yang hidup pada permulaan abad pertama.<br />Ada St. Katarina dari Bologna, yang terlahir pada tanggal 9 Maret 1463.<br />Yang ketiga adalah St. Katarina dari Laboure, yang dilahirkan 2 Mei 1806, di Fain-les-Motiers, Perancis, seorang suster biarawati dari Kongregasi Puteri Kasih yang juga mengalami penampakan Bunda Maria, yang terkenal dengan Medali Wasiatnya.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada tgl 29 April ini, kita akan mengenal Katarina yang keempat, yakni:<br />Katarina dari Siena.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada abad ke-14, kota Siena menjadi ibukota sebuah republik yang makmur dan merdeka. Di kota inilah, tepat pada perayaan Minggu Palma tahun 1347 yang jatuh pada tanggal 25 Maret, lahirlah Katarina. Keluarganya tergolong besar tapi sederhana. Katarina sendiri adalah anak ke-24 dari 25 anak (saudara kembarnya, anak ke-23, meninggal pada saat kelahiran).</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Orangtuanya bernama Jacomo dan Mona Lapa Benincasa, yang bekerja sebagai tukang celup pakaian di Siena, Italia Utara. Sungguh berbahagia Mona Lapa isteri Jacomo ini, karena bayi yang dilahirkannya itu di kemudian hari menjadi pemudi termasyhur yang mengagungkan kota Siena, kota kelahirannya.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mona Lapa, seorang perempuan yang berbudi baik dan sangat cekatan dalam menyelenggarakan rumah tangganya.<br />Namun keinginan akan kehidupan abadi belum dapat menggetarkan hatinya. Lapa selalu giat penuh perhatian bagi peristiwa-peristiwa dunia sekitarnya. Maka dari jantung ibu Mona Lapa mengalir sifat keberanian yang selalu siap giat ke dalam kalbu Katarina, sedangkan kebaktian serta kelembutan hati diwarisinya dari bapa Jacomo.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Katarina kecil, anak kesayangan penghuni Via dei Tintori ini amat riang lagi lemah lembut tingkah lakunya. Anak yang berparas ayu dan lincah ini bertumbuh menjadi gadis yang riang gembira, sedikit keras kepala tapi sangat religius. Katarina sendiri tidak bersekolah dan tidak pandai menulis. Keterampilan membaca sangat sedikit dikuasainya (hal ini sedikit menolongnya untuk mengikuti doa ofisi di kemudian hari ketika ia masuk biara).</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mulut Katarina sendiri tak mungkin diam. Tutur katanya ringan lagi cepat, bagai ombak air yang tak pernah surut. Katarina kecil selalu berlompat-lompatan sambil berlagu merdu. Hanya bila para biarawan Dominikan lewat, barulah Katarina tenang. Diamat-amatinya langkah para biarawan yang berjubah hitam putih. “Aku juga mau menjadi Dominikan kelak!” seru Katarina ketika barisan para biarawan telah melewatinya.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dan gadis kecil itu tak mengerti mengapa ia ditertawakan. Bibirnya menjorok ke muka seakan-akan hendak menangis. “Tak mengapa manis, tapi para biarawan Dominikan harus banyak berdoa dan berdiam diri,” bujuk seorang wanita. “Aku pun dapat,” jawab Katarina kecil. Keteguhan hatinya mulai memancarkan keindahannya. Sejak hari itu, Katarina belajar berdiam dan berdoa beberapa saat setiap senja.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada suatu senja, ketika Katarina berumur kurang lebih 6 tahun, bersama Stephano kakaknya yang lebih tua sedikit, pulang dari rumah kakak Bonaventura yang letaknya dekat menara San Ansana. Tiba-tiba, di dekat bukit Camporeggi yang menghijau di sekeliling gereja San Domenico, Katarina berhenti. Matanya terbelalak tiada berkedip memandang jauh ke langit seakan-akan dilihatnya sesuatu yang indah. Stephano, yang tidak melihat apa-apa, marah kepada Katarina. Dipegangnya dan diguncang-guncangnya bahu adiknya sambil berteriak, “Katarina, gilakah engkau? Ayo! Kita harus pulang sebelum gelap!” Katarina mengeluh sambil memandang Stephano dengan penuh keheranan. Bisiknya dalam hatinya, “Ah! Sekarang hilang lenyap! Jika engkau pun dapat melihatnya tentu tak mengganggu.” Tanpa bercakap-cakap mereka beriring berjalan terus.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Beberapa wanita nampak sedang menanti di sumber mata air dan anak-anak sedang bermain di halaman rumah. Tapi Katarina tak mengacuhkan lagi hal itu. Segala sesuatu seakan berubah baginya. Ya, sejak senja itu, Katarina terpikat pada penampakan surgawi di langit terbelah.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada suatu hari, ketika ajakan itu menggema lagi dalam kalbunya, pergilah Katarina meninggalkan rumah ayah ibunya. Dan, ketika dilihatnya pintu gerbang Sant Sano terbuka lebar-lebar, ditinggalkannya pula kota Siena. Tiada lama antaranya, tibalah Katarina di lembah Vallepiatta yang kaya akan bukit karang dan gua-gua yang terbentuk oleh tetesan air hujan yang meresap ke dalam batu karang kapur.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Hah, ini padang gurun tempat para pertapa tinggal,” pikir Katarina sambil memasuki sebuah gua. la berlutut dan mulai berdoa hingga melupakan segala sesuatu di sekelilingnya. Ketika Katarina kecil sadar kembali, matahari telah terbenam dan bunyi jangkrik telah ramai membelah kesunyian alam. Tiba-tiba Katarina merasa takut kalau-kalau pintu gerbang kota telah ditutup. Entah bagaimana, bagaikan melayang saja, Katarina telah tiba dekat Sant Sano.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam perkembangan waktu, Katarina mengalami pelbagai peristiwa ajaib, yang memberi tanda surgawi bahwa ia akan dipilih Allah untuk suatu tugas khusus dalam Gereja. Ia juga pernah melihat Yesus Kristus di atas gereja Santo Dominikus yang sedang memberkatinya. Peristiwa ini menyebabkan perubahan besar dalam hidupnya. Sejak saat itu, ia suka memencilkan diri untuk berdoa.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam hidup doanya, Katarina sering mengalami penglihatan-penglihatan dan mendengar suara-suara. Setelah pengalaman itulah, hanya satu hal yang terang baginya, Katarina berjanji kelak tak akan menikah. Ia berniat mengabdikan seluruh hidupnya bagi kemuliaan Tuhan. Sejak hari itu juga Katarina mulai berpantang untuk makan daging.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Melihat kepribadian dan kebiasaan Katarina yang suka menyendiri dan berdoa ini, Mona Lapa kadang bersungut-sungut, “Akan kusuruh bekerja hingga jera si keras kepala itu!” Namun Mona Lapa salah sangka. Katarina malahan bekerja dengan rajin sekuat tenaganya dengan penuh hormat dan ramah, tetapi ia tetap teguh memegang pendiriannya. Akhirnya bapa Jacomolah yang membantunya. Ia tak sampai hati melihat Katarina semakin pucat dan kurus. Maka pada suatu hari dilarangnya Mona Lapa “mengganggu” Katarina. “Biarlah anak itu menuruti dorongan kalbunya. Masakan kita berhak merintangi pergaulan yang suci itu. Malahan kita akan terberkati oleh doanya!”</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Untuk mempersiapkan dirinya menjadi anggota Ordo Ketiga Dominikan, Katarina mengurung dirinya selama tiga tahun di bawah bengkel ayahnya. Dia keluar dari isolasinya pada tahun 1366 guna menanggapi dorongan untuk – dalam nama Kristus – melayani orang-orang sakit dan dipenjara. Dia juga melakukan evangelisasi, menjelaskan bahwa keberanian diperlukan seseorang apabila mau mengikuti jejak Kristus di dunia.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di dalam biara, ia tetap melaksanakan doa dan meditasi di samping karya amal dan kerasulannya. Lama-kelamaan ia menjadi pusat perhatian semua anggota biara. Begitulah ia melanjutkan hidupnya, menjadi suster. Pemikirannya mengenai kehidupan menggereja dan teologi begitu tinggi walaupun ia tidak pernah mempelajari hal tersebut secara formal, hanya berdasarkan pengalaman imannya dalam kehidupan sehari-hari dan bimbingan rohani yang diterimanya dari Raymondus dari Capua.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pengalaman mistisnya pun berlanjut terus, ia banyak mendapatkan penglihatan akan Yesus, Bunda Maria dan orang kudus lainnya. pada tahun 1375. Yah, sebagai seorang mistikus, Katarina mempunyai banyak pengalaman rohani yang berpuncak pada tahun 1375. Ia mengalami rasa sakit sama seperti yang dialami Yesus di kayu salib (stigmata). Akan tetapi gejala-gejala itu tidak terlihat dari luar.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pengalaman-pengalaman mistik Katarina menginspirasikan Buku tentang Doktrin Ilahi, yang dinilai berisikan tulisan-tulisan tentang mistisisme Kristiani paling besar di abad ke 14. Semua tulisan Katarina sendiri dipenuhi dengan kesadaran akan cintakasih dan pengampunan Kristus.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dia bercakap-cakap dengan Allah, yang mengatakan kepadanya hal-hal seperti mengapa orang-orang Kristiani harus mengasihi sesama mereka: “Jiwa yang mengenal Aku langsung berkembang untuk mengasihi sesamanya, karena dia melihat bahwa Aku mengasihi sesama itu dengan cara yang tak terlukiskan, jadi dia sendiri mengasihi obyek di mana dilihatnya Aku telah mengasihi lebih lagi. Dia juga akan lebih lanjut mengetahui bahwa dia tidak ada gunanya bagi-Ku dan bagaimana pun tidak dapat membayar kembali kepada-Ku cintakasih murni dengan mana dia merasakan dirinya dikasihi oleh-Ku, dengan demikian dia berusaha untuk membayar kembali itu melalui medium yang telah Kuberikan kepadanya, yaitu sesamanya, yang adalah medium yang melaluinya kamu semua dapat melayani Aku” (Lawrence G. Lovasik SVD, BEST – LOVED SAINTS, hal. 99).</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kesucian hidup Katarina juga menjadi sumber inspirasi bagi orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat dan membawa banyak sekali pertobatan. Karena perhatiannya terhadap hal-hal yang bersifat kemasyarakatan, ia juga menjadi pusat perhatian seluruh lapisan warga kota Siena, baik itu bangsawan, rakyat jelata, maupun para rohaniwan dan kaum awam lainnya. Cerita-cerita mengenai penglihatan-penglihatan spiritual dan karya amalnya menarik sekelompok sahabat dan pengikutnya yang dikenal sebagai Caterinati yang selalu mengikuti ke mana saja Katarina pergi.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Menjelang usia 30 atau pada tahun 1377, ia menjadi juru damai antara penguasa Firenze dan negara Kepausan. Ia membujuk agar Paus Gregorius XI meninggalkan Avignon (Perancis) dan kembali ke Roma, Paus Gregorius pun menyetujuinya. Tetapi ketika Paus Gregorius wafat dan digantikan dengan Paus Urbanus VI, timbul perpecahan besar sehingga muncullah Paus tandingan.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada tahun 1378, Katarina dengan sekitar 24 orang pengikutnya berangkat ke Roma untuk mencoba membantu Paus Urbanus VI mengatasi masalah skisma kepausan.<br />Pada waktu itu ada dua orang anti paus, sehingga memecah-belah Gereja Barat ke dalam kelompok-kelompok yang saling bertentangan. Katarina berjuang keras membela Paus Urbanus VI dengan mendiktekan (Katarina tidak pernah belajar menulis) sebuah surat yang bernada ajakan tegas dan tak kenal kompromi kepada kaum gerejawan dan pemimpin awam dimana-mana.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam pengamatan lebih lanjut, Katarina memang diakui memiliki kharisma yang besar untuk mempengaruhi banyak orang. Ia berhasil membawa kembali banyak pendosa ke jalan Tuhan, termasuk mendamaikan raja-raja dengan Gereja. Ia sendiri menganggap dirinya hanyalah alat Tuhan untuk menegakkan kemuliaan Tuhan.<br />Kumpulan surat-surat dan risalahnya yang menggambarkan kedekatannya dengan Tuhan membuahkan sebuah tulisan yang berjudul, “Dialogue” (percakapan).</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebuah pengalaman rohani yang indah bersama dengan Tuhan dan merupakan tulisan yang menakjubkan serta menjadi harta karun bagi kehidupan sejarah iman dan spiritualitas dalam Gereja Katolik.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Masa Paskah di tahun 1380, Katarina mencapai umur 33 tahun. Ia tak berdaya lagi pergi ke gereja. Badannya hanya tinggal tulang terbalut kulit. Beberapa minggu Katarina jatuh sakit. Ia dirawat oleh Lisa dan ibu Mona Lapa. Pada tanggal 29 April tepat jam 12 siang, Katarina berpulang.<br />Harum mewangi sekeliling jenazahnya. Dan, meski jenazah itu tiga hari tinggal terbaring di peti, tetap bagus dan anggota tubuhnya mudah digerakkan seperti orang yang hanya tertidur saja. Pada saat itu barulah diketahui stigmata yang dialaminya bertahun-tahun sebelumnya.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sekali lagi pohon-pohon zaitun di Via Romana melambai-lambaikan dahannya kepada Katarina pada tanggal 5 Mei 1383, ketika jenazah Katarina diusung dan akan dimakamkan di kotanya.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ia sendiri dinyatakan kudus oleh Paus Pius II pada tahun 1461. Pada tahun 1970, Paus Paulus VI mengangkatnya sebagai Pujangga Gereja. Katarina menerima kehormatan besar ini karena ia melayani Gereja Kristus dengan gagah berani sepanjang masa hidupnya yang singkat.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
REFLEKSI TEOLOGIS</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
SEJUTA<br />“Setia, Jujur dan Takut akan Allah”.<br />“Nada te turbe, nada te espante,<br />quien a Dios tiene, nada le falta”, “</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
...Jangan biarkan sesuatu mengganggumu,<br />jangan biarkan sesuatu menakutkanmu,<br />barangsiapa memiliki Allah, ia tidak kekurangan sesuatupun...”,<br />(Br. Roger Schultz, Taize)</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sejuta adalah sebuah angka nominal dengan enam angka nol di belakangnya. Tapi sejuta sendiri sebenarnya punya arti, yakni : “Setia, Jujur dan Takut akan Allah”. Indahnya, Katarina dari Siena juga memiliki ketiga keutamaan iman ini.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
- SETIA:<br />Situasi gereja pada masa itu kacau-balau. Imam-imam dan pimpinan Gereja tidak setia pada tugas perutusan Yesus. Pengkhianatan dan peperangan antar negara dan antar raja-raja juga timbul dimana-mana. Di samping itu, Paus di Avignon, Perancis yang sudah berusia 70 tahun menimbulkan percekcokan di kalangan pemimpin-pemimpin gereja.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah Katarina tetap setia pada Yesus dan Gerejanya. Katarina berhasil meyakinkan Paus untuk pulang ke Roma sebagai kota abadi dan pusat Gereja. Pada masa itu, Gereja mengalami banyak sekali masalah ketidaksetiaan dan banyak pertikaian yang terjadi di seluruh Italia. Dengan setia, Katarina kerap menulis surat-surat kepada para raja dan ratu. Ia bahkan datang menghadap para penguasa agar berdamai dengan paus dan mencegah peperangan.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebuah cerita lain:<br />Suatu malam, sebagian besar penduduk Siena ke luar ke jalan-jalan untuk suatu perayaan. Yesus menampakkan diri kepada Katarina yang sedang setia berdoa seorang diri dalam kamarnya. Bersama Yesus, datang juga Bunda Maria. Bunda Maria memegang tangan Katarina lalu memberikannya kepada Putra-nya. Yesus menyematkan sebentuk cincin di jari tangan Katarina dan ia menjadi pengantin-Nya. Katarina tidak pernah lupa bahwa Yesus ada dalam hatinya.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Melalui dia, Yesus setia memelihara orang-orang sakit yang dirawatnya. Melalui dia, Yesus setia menghibur para tahanan yang dikunjunginya di penjara.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
- JUJUR:<br />Katarina adalah seorang yang amat jujur dan terus terang di hadapan Yesus. Suatu ketika ia bertanya kepada-Nya, “Di manakah Engkau, Tuhan, ketika aku mengalami cobaan yang begitu mengerikan?” Yesus menjawab, “Puteri-Ku, Aku ada dalam hatimu. Aku membuatmu menang dengan rahmat-Ku.” Yah, ia adalah seorang pribadi yang jujur kepada Tuhan, sebagai buah nyata atas kedekatannya dengan Tuhan.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
- TAKUT AKAN ALLAH:<br />Alkitab menggunakan beberapa kata untuk mengartikan takut atau ketakutan. Yang paling umum adalah kata Ibrani יראה - YIR'AH dan פחד - PAKHAD, Yunani φοβος – phobos . Ketakutan yang kudus (ketaatan kepada Allah) adalah pemberian Allah, yang memampukan orang takut sekaligus menghormati kekuasaan Allah, mentaati perintah-perintah Allah, membenci sambil menjauhkan diri dari semua bentuk kejahatan. Lagi pula takut akan Tuhan itu permulaan hikmat (Mazmur 111:10), rahasia kelurusan hati (Amsal 8:13), ciri umat yang disenangi Allah (Mazmur 147:11), dan kewajiban setiap orang (Pengkhotbah 12:13).</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dan sikap iman inilah yang dimiliki oleh Katarina Siena sejak masa mudanya.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Begini kisahnya:<br />Dalam perjalanan waktu, ketika Katarina berumur 12 tahun. Kemudian Mona Lapa, ibunya mulai mempengaruhi Katarina. Dibujuknya Katarina, supaya ia mau bersolek sedikit dan dilarang bepergian seorang diri. Rupanya Katarina terbujuk oleh ibunya, hingga pada bulan Agustus tahun 1362, Bonaventura kakak yang sangat dicintainya meninggal dengan tiba-tiba.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tiba-tiba pula, sadarlah Katarina akan keteledorannya. Katarina sangat menyesali kelalaiannya akan janji sucinya itu. Yah, walaupun pada awalnya, ayah dan ibunya menghendaki agar ia menikah dan hidup bahagia. Tetapi, Katarina hanya ingin menjadi seorang biarawati. Untuk menyatakan tekadnya, ia memotong rambutnya yang panjang dan indah. Ia ingin menjadikan dirinya tidak menarik.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Orangtuanya amat jengkel dan seringkali memarahinya. Mereka juga menghukumnya dengan memberinya pekerjaan rumah tangga yang paling berat. Tetapi Katarina pantang menyerah karena takutnya pada Tuhan jauh lebih besar daripada takutnya terhadap orang lain. Semenjak masuk ke dalam Ordo ketiga Santo Dominikus, Katarina juga makin memperkeras puasanya dan mempererat kedekatannya dengan Yesus.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
EPILOG<br />Katarina dari Siena adalah seorang anggota Dominikan awam yang meneladani dan mengikuti semangat St. Dominikus. Dalam hidupnya, Katarina menghabiskan hidupnya berbicara dengan Tuhan, tentang Tuhan dan bersama Tuhan. Ia juga menerima stigmata sebagai tanda kesalehan hidupnya. Jelaslah, ia merupakan salah seorang yang paling populer dari semua orang kudus perempuan yang memiliki karunia profetis (kenabian).</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kebesaran dan kepopuleran Katarina bukan karena kegiatan politis dan sosialnya, tetapi terlebih dalam kesucian, kepercayaan dan perhatiannya yang meluap-luap terhadap rakyat jelata dan keselamatan sesama manusia. Meskipun dia banyak melibatkan diri dalam berbagai kegiatan sosial dan politik zamannya, yang patut dicatat adalah kesuciannya dan kepercayaannya akan perlunya persatuan dan kesatuan umat Kristiani.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Maka, bersama Katarina dari Siena, bolehlah kita senantiasa berseru penuh harap, ‘Mane Nobiscum Domine - Tuhan, tinggallah bersama kami”.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
ASPIRASI.<br />“Engkau bagaikan misteri yang dalam sedalam lautan; semakin aku mencari, semakin aku menemukan, dan semakin aku menemukan, semakin aku mencari Engkau.<br />Tetapi, aku tidak akan pernah merasa puas; apa yang aku terima menjadikanku semakin merindukannya. Apabila Engkau mengisi jiwaku, rasa laparku semakin bertambah, menjadikanku semakin kelaparan akan terang-Mu.” (Katarina dari Siena)</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.<br />"Dominus te cum - Tuhan sertamu!"</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah yang dialami oleh Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi dan kaum Farisi. Namanya disebut dalam beberapa tulisan apokrif seperti Injil Nikodemus (Nicodemi Evangelium). Ia juga dianggap sebagai salah satu martir pada abad pertama dan diperingati setiap 3 Agustus sebagai orang yang berhati lurus dan setia.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun nama "Nikodemus" berarti: "nikos" ("pemenang") dan "demos" ("rakyat/bangsa") dengan 3 sikap dasarnya, antara lain:</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A."Mengetahui Yesus":<br />Nikodemus percaya dan tahu benar bahwa Yesus adalah seorang Guru yang diutus Allah: "Rabi, kami tahu bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B."Menjumpai Yesus":<br />Dia ingin bertemu dan bercakap-cakap dengan Yesus. Ia datang pada waktu malam untuk berbicara secara pribadi. Hal ini terjadi pada tahun pertama Yesus memulai pelayanannya dalam rangka perayaan Paskah di Yerusalem. Inti percakapan Yesus dan Nikodemus adalah tentang "lahir kembali" dan "hidup kekal".</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebuah pernyataan terkenal Yesus kepadanya: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup kekal.”</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C."Mencintai Yesus":<br />"Lamentation" (Ratapan atas kematian Kristus) adalah sebuah karya Giotto yang menggambarkan kecintaan Nikodemus. Setelah Yesus mati disalibkan, Yusuf Arimatea meminta kepada Pilatus supaya diperbolehkan menurunkan mayat Yesus dan menguburkannya. Nikodemus juga datang kesitu dan membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira 50 kati beratnya. Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain:<br />Nikodemus adalah orang yang setia mencintai Yesus sampai mati. Bagaimana dengan kita?</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Abdullah berenang bersama Johan - Jadilah kaum pemenang bersama Tuhan."</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
4.<br />"Unless one is born anew"</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Scripture: John 3:1-8<br />Now there was a man of the Pharisees, named Nicodemus, a ruler of the Jews. This man came to Jesus by night and said to him, "Rabbi, we know that you are a teacher come from God; for no one can do these signs that you do, unless God is with him." Jesus answered him, "Truly, truly, I say to you, unless one is born anew, he cannot see the kingdom of God." Nicodemus said to him, "How can a man be born when he is old? Can he enter a second time into his mother's womb and be born?" Jesus answered, "Truly, truly, I say to you, unless one is born of water and the Spirit, he cannot enter the kingdom of God. That which is born of the flesh is flesh, and that which is born of the Spirit is spirit. Do not marvel that I said to you, `You must be born anew.' The wind blows where it wills, and you hear the sound of it, but you do not know whence it comes or whither it goes; so it is with every one who is born of the Spirit."</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Meditation<br />Do you nourish your faith with prayerful reflection of the word of God? When Nicodemus heard about Jesus' miracles and extraordinary teaching, he decided to meet with him privately, away from the crowds and the public spotlight. Nicodemus was no ordinary Jew. He was a religious ruler and member of the Sanhedrin, which was the supreme court of the Jews, and a teacher of Israel (John 3:10). He was a devout Pharisee who sought to perfectly follow the law of Moses, as prescribed in the Five Books of Moses (Genesis, Exodus, Deuteronomy, Leviticus, and Numbers) and further elaborated in the numerous scribal laws, recorded in the Mishnah and the Talmud.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nicodemus decided to meet with Jesus at night, possibly for two reasons. He may have been cautious and not ready to publicly associate himself with Jesus since many Pharisees opposed Jesus' teaching and called him a Sabbath breaker. It is also likely that Nicodemus chose the night as the best time for seeking a private and undisturbed conversation with Jesus. The rabbis declared that the best time to study the law was at night after the day's work was completed and the household was at rest. When Nicodemus saw Jesus he addressed him as rabbi (a teacher of God's word and law) and acknowledged that Jesus' teaching came from God.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jesus' conversation with Nicodemus went to the very heart of the Mosaic law - how can one get right with God and enter God's kingdom? Jesus' answer was brief and startling: "Unless one is born anew, he cannot see God." The new birth which Jesus spoke about was not a physical birth but the beginning of a spiritual birth which is something completely new and radical, and from above, namely from God himself. Jesus said that this rebirth was necessary if one was to enter God's kingdom.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nicodemus thought that to be born again, even spiritually, was impossible. He probably knew too well from experience that anyone who wants to be changed from within, can't accomplish this by oneself. Jesus explained that this change could only come about through the work and action of the Holy Spirit. This rebirth in the Spirit is very real and experiential, like the wind which can be felt and heard while it is visibly unseen to the naked eye.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Rebirth in the Spirit<br />What does it mean to be reborn in the Spirit? The new birth which Jesus speaks of is a spiritual birth to a life which is transformed through the power of God. This new life brings us into an experiential relationship with God as his adopted sons and daughters (Romans 6:4; 8:10-11). This new birth is made possible when one is baptized into Christ and receives the gift of the Holy Spirit. God wants to renew all of his people in the gift of new life in his Holy Spirit. This new life in the Spirit brings us into God's kingdom of righteousness, peace, and joy (Romans 14:17).</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
What is the kingdom of God - which is also called the kingdom of heaven? God's kingdom - his reign and blessing as King over us - is the abundant everlasting life and power from heaven which God shares with those who accept him as the Eternal Father and Author of Life and Ruler of All he has created. Jesus explains in the prayer he gave to his disciples, what we call the Lord's Prayer or the Our Father, that God's kingdom is that society of men and women who acknowledge God as their Lord and Ruler and who obey his word and live according to his will on earth as it is in heaven (Matthew 6:10).</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
To be reborn in the Spirit is to enter that society in which God is honored and obeyed. Those who willingly accept God's rule in their lives become citizens of God's heavenly kingdom and members of God's family - his adopted sons and daughters. And they enter into possession of the life which comes from God himself, an everlasting life of love, peace, joy, and freedom from sin, oppression, and corruption. Do you know the joy and freedom of the new birth and abundant life which Jesus Christ has won for you?</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Lord Jesus Christ, you offer us abundant new life and power to live as sons and daughters of our Father in heaven. Renew in me the gift of faith to accept and obey your life-giving word and to cooperate with the transforming power of your Holy Spirit who changes us into your likeness. May your kingdom come and your will be done in my life today, tomorrow, and always."</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Psalm 2:1-9<br />Why do the nations conspire, and the peoples plot in vain?<br />The kings of the earth set themselves, and the rulers take<br />counsel together, against the LORD and his anointed,<br />saying,<br />"Let us burst their bonds asunder, and cast their cords<br />from us."<br />He who sits in the heavens laughs; the LORD has them in<br />derision.<br />Then he will speak to them in his wrath, and terrify them<br />in his fury, saying,<br />"I have set my king on Zion, my holy hill."<br />I will tell of the decree of the LORD: He said to me,<br />"You are my son, today I have begotten you.<br />Ask of me, and I will make the nations your heritage, and<br />the ends of the earth your possession.<br />You shall break them with a rod of iron, and dash them<br />in pieces like a potter's vessel."</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Daily Quote from the Early Church Fathers<br />"And then that rebirth, which brings about the forgiveness of all past sins, takes place in the Holy Spirit, according to the Lord's own words, 'Unless one is born of water and the Spirit, one cannot enter the kingdom of God.' But it is one thing to be born of the Spirit, another to be fed by the Spirit; just as it is one thing to be born of the flesh, which happens when a mother gives birth, and another to be fed from the flesh, which appears when she nurses the baby. We see the child turn to drink with delight from the bosom of her who brought it forth to life. Its life continues to be nourished by the same source which brought it into being." (Augustine of Hippo, 354-430 A.D., excerpt from Sermon 71.19)</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
5.<br />Kutipan Teks Misa.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Berhati-hatilah supaya kamu jangan menjadi rusak akibat mengasihi kaum sesat; oleh sebab itu, jangan menerima ajaran sesat apapun dengan mengatasnamakan kasih."—St. Yohanes Krisostomus</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka<br />Inilah perawan bijaksana yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita bernyala, alleluya.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Here is a wise virgin, from among the number of the prudent, who went forth with lighted lamp to meet Christ, alleluia.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Ya Allah, Engkau mengobarkan hati Santa Katarina dengan kasih ilahi setiap kali ia merenungkan sengsara Kristus dan melayani Gereja-Mu. Semoga berkat doa dan permohonannya umat-Mu, yang dipersatukan dengan misteri Kristus, selalu bersukacita memandang kemuliaan-Nya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:23-31)<br />"Ketika para rasul berdoa, mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani."</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setelah dilepaskan oleh Mahkamah Agama Yahudi, pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka. Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya, “Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. Oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap, dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya. Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi. Mereka melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu. Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami. Maka berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu. Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.” Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu. Mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan<br />Ref. Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Mu, ya Tuhan<br />Ayat. (Mzm 2:1-3.4-7a.7b-9)<br />1. Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya: “Marilah kita memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka dari kita!”<br />2. Dia, yang bersemayam di surga, tertawa; Tuhan memperolok-olok mereka. Maka berkatalah Ia kepada mereka dalam murka-Nya, Ia mengejutkan mereka dalam kehangatan amarah-Nya: “Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!”<br />3.Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, “Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan. Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk.”</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil<br />Ref. Alleluya, alleluya, alleluya<br />Ayat. (Kol 3:1)<br />Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:1-8)<br />"Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus; ia seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang kepada Yesus pada waktu malam dan berkata, “Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.” Yesus menjawab, kata-Nya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” Kata Nikodemus kepada-Nya, “Bagaimana mungkin seorang dilahirkan kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?” Jawab Yesus, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh adalah roh. Janganlah engkau heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau; engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu darimana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Tuhan kita!<br />U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Bacaan Injil hari ini mengkisahkan tentang Nikodemus seorang pemimpin Yahudi yang melihat tanda-tanda yang dibuat Kristus yang tak seorang pun mampu mengadakan tanda seperti yang dibuat Yesus. Yesus berkata bahwa seseorang harus dilahirkan kembali di dalam air dan Roh agar dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah (lih. Yoh 3:5). Kelahiran kembali di dalam air dan Roh inilah yang disebut sebagai Pembaptisan. Karena itu, Pembaptisan ini menjadi pintu gerbang kehidupan di dalam Roh dan awal yang memungkinkan kita menerima sakramen-sakramen yang lain, yang menguduskan kita dan mengarahkan kita kepada keselamatan kekal. Melalui Pembaptisan, dosa-dosa kita diampuni; kita dilahirkan kembali sebagai anak-anak angkat Allah, sebagai anggota Kristus dan dipersatukan dengan Gereja-Nya, serta mengambil bagian di dalam misi Gereja. Tanpa Yesus dan belas kasih Allah maka kita akan sulit mencari dan mendapatkan kejelasan tentang keselamatan tersebut. Maka, kita pun sudah seharusnya dilahirkan terus-menerus dalam nama Yesus tanpa memandang umur. Siapa pun, usia berapa pun, dan dalam keadaan apa pun, setiap orang dapat menerima Allah kapan pun juga. Sebab Roh Allah akan pergi ke mana pun ia mau untuk menyelamatkan domba-domba-Nya. Janganlah kamu heran. Allah bertindak maka semuanya terjadi.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Yoh 17:24)<br />Ya Bapa, Aku menghendaki agar semua orang yang Kauserahkan kepada-Ku, tinggal bersama Aku di tempat Aku berada, supaya mereka memandang kemuliaan, yang telah Kauberikan kepada-Ku. Alleluya.</div>
<div style="display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Terima kasih, ya Tuhan, atas rahmat Pembaptisan yang telah kuterima. Semoga Sakramen yang selalu menyertai langkah hidupku sehari-hari, menjaga aku dari segala keinginan yang tak teratur. Amin</div>
<br /></div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-69651632120012362372019-04-30T21:21:00.000+07:002019-04-30T21:23:19.230+07:00Minggu Pesta Kerahiman Ilahi 28 April 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />
HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Minggu Pesta Kerahiman Ilahi<br />
28 April 2019</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Misericordia – Kerahiman Ilahi”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah tema pokok pada Minggu Paskah II yang kita rayakan hari Minggu ini, 28/4/2019.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara semiotik, kata "kerahiman" (Ibr: "rahamim") terkait dengan kata "rehem" ("rahim, kandungan"), menunjuk pada belas kasih Allah yang sifatnya seperti rahim Ibu "Sang Bunda Pemersatu": seorang ibu yang hadir untuk melindungi-menghidupi- menghangatkan-memberi pertumbuhan-menjaga dan mengasihi tanpa syarat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dan, bersama dengan syukur atas rahmat kerahiman Tuhan untuk kita, mengacu pada peziarahan saya ketika napak tilas dan berkesempatan memimpin misa di Biara St Faustina Krakow dan tempat favorit St John Paul II di Jasna Gora Polandia, adapun seluruh novena menjelang Pesta Kerahiman dan sekaligus HMKI - Hari Minggu Kerahiman Ilahi ini adalah usaha PENGUDUSAN, "conceratio", yakni: dikuduskan kepada ALLAH sekaligus digabungkan dengan GEREJA yang menyertainya, dimana Gereja yang rahim adalah "rumah bersama", bukan melulu museum untuk para kudus tapi terlebih juga rumah buat para pendosa dan yang acuh tak acuh pada kerahiman TUHAN.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelasnya, kita semua terlebih yang menghayati kerahiman dipanggil untuk menjadi kudus, yakni menjadi milik khusus Bapa dan komunitas, bukan milik diri sendiri lagi. Menjadi berkat dan berbagi berkat, juga bagi setiap orang yang pernah menyakiti hati kita, sehingga nama TUHAN terus dimuliakan dan keselamatan sesama terus diperjuangkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengacu pada pesan kerahiman Yesus sendiri, adapun "tiga vitamin iman" supaya kita sungguh menjadi kudus dan menjadi milik khususnya Allah dan Gereja yang juga merangkul "unchurched people", orang yang acuh tak acuh, yaitu:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A:<br />
Ask for His Mercy ~ Mohon Belas Kasih Allah<br />
Tuhan mau supaya kita memiliki “HARAPAN" kepadaNYA.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada bagian Injil di Masa Paska, Tuhan selalu memberikan harapan yang penuh kedamaian di tengah kegalauan, bahkan diserukanNya sampai 3x (Yoh 20:19b.21.26b): "DAMAI SEJAHTERA BAGIMU".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya, jika dalam masa Natal, Tuhan banyak disebut sebagai “Imanuel-Tuhan beserta kita”, maka dalam masa Paskah, Ia disebut sebagai “Alpha et Omega-Awal dan Akhir” karena Ia selalu hadir dari awal sampai akhir hidup kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, kita sebagai pribadi dan komunitas diajak untuk setia mengajak orang lain untuk datang kepada-Nya dalam doa, bertobat dengan sungguh dimana dalam bahasa St Benediktus, datang dengan "pertobatan yang sungguh (ad veram morum conversionem) dan terpusat pada ketaatan yang iklas "(alacri oboedientia).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelasnya, dengan modal "sejuta", SEtia - JUjur dan TAkut akan Allah, kita diajak untuk terus menyesali dosa-dosa kita dan mohon kepada-Nya untuk terus mencurahkan belas kasih-Nya atas kita, komunitas dan atas seluruh dunia terlebih untuk mereka yang "kuli" - kurang peduli, "kuman" - kurang beriman, "kudis" - kurang disiplin, "kutu" - kurang bersekutu, "kurap" - kurang berharap, "kuper" - kurang percaya, "kusem" - kurang semangat dan "kutang" - kurang tanggung jawab:.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus sendiri berpesan kepada St Faustina: “Jiwa-jiwa yang mohon belas kasih-Ku menyenangkan hati-Ku. Kepada jiwa-jiwa ini aku menganugerahkan bahkan lebih banyak dari yang mereka minta. Aku tak dapat menghukum bahkan seorang pendosa besar sekalipun, jika ia mohon belas kasih-Ku (1146)…. Mohonlah belas kasih bagi seluruh dunia (570)…. Tak satu jiwa pun yang mohon belas kasih-Ku akan dikecewakan (1541).”)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B:<br />
Be Merciful ~ Berbelas Kasih kepada Sesama<br />
Tuhan mau supaya kita memiliki “KASIH" kepadaNYA.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kita menerima belas kasih-Nya dan membiarkannya mengalir melalui kita kepada sesama.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan sepenuhnya menjadi milik khusus Allah dengan cara menjadi milik khusus Gereja, kita bisa belajar berbelaskasih terlebih kepada mereka yang acuh dan "kuli" alias"kurang peduli", lewat tiga hal berpola "KUD"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
K: Karya yang murah hati<br />
U: Ucapan yang memberkati<br />
D: Doa yang sepenuh hati, entah pribadi atau bersama.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pesan Yesus sendiri kepada St Faustina: “Aku menghendaki dari kalian perbuatan-perbuatan belas kasih yang timbul karena kasih kepada-Ku. Hendaklah kalian menunjukkan belas kasih kepada sesama di setiap waktu dan di setiap tempat. Janganlah kalian berkecil hati atau berusaha mencari-cari alasan untuk tidak melakukannya…. Bahkan iman yang terkuat sekalipun tak akan ada gunanya tanpa perbuatan (742)…. Apabila jiwa tak melakukan perbuatan belas kasih dengan cara apapun, ia tak akan mendapatkan belas kasih-Ku pada hari penghakiman (1317).”)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C:<br />
Completely Trust ~ Percaya Penuh kepada-Nya<br />
Tuhan mau supaya kita memiliki “IMAN" kepadaNYA.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ia memberikan kekuatan dan keberanian kepada kita yang kadang dicekam ketakutan. Seperti bacaan injil pada Pesta Kerahiman, “Tuhan” yang pada awalnya disangka sebagai “Hantu” berkenan masuk ke dalam rumah untuk hadir dan menguatkan iman para murid. Dan seperti pada bacaan Injil di masa Paskah dan Natal, Tuhan selalu berkata: "Jangan takut!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, kita semakin tahu bahwa rahmat-rahmat belas kasih-Nya tergantung pada besarnya iman kita. Semakin kita percaya kepada-Nya, semakin berlimpah rahmat yang kita terima sehingga kita tidak mudah takut dan kecut tapi tetap tegar sabar dan berkobar.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Paus Yohanes Paulus II (Paus Kerahiman) sendiri pernah berkata: "Jangan takut !<br />
Milikilah keberanian dan kerendahan hati untuk menampilkan pada dunia; dirimu yang bertekad untuk menjadi suci, karena kebebasan yang penuh dan sejati lahir dari kesucian."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yang pasti, St.Agustinus juga pernah mengatakan: “Dengan pengakuan Thomas dan dengan menjamah luka-luka Tuhan, ia sudah mengajarkan kepada kita apa yang harus dan patut kita percayai. Ia melihat “sesuatu” dan percaya akan “sesuatu”. Matanya memandang kemanusiaan Yesus, namun imannya mengakui keallahan Yesus, sehingga dengan suara penuh kegembiraan tercampur penyesalan mendalam ia berseru dengan penuh kedamaian: ‘Ya Tuhanku dan Allahku.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pesan Yesus sendiri kepada St Faustina:<br />
“Aku telah membuka Hati-Ku sebagai sumber belas kasih yang hidup. Biarlah segenap jiwa menimba hidup darinya. Biarlah mereka menghampiri samudera belas kasih ini dengan penuh kepercayaan (1520). Di salib, sumber belas kasih-Ku dibuka lebar-lebar dengan tombak bagi segenap jiwa - tak suatu jiwa pun Aku kecualikan! (1182). Rahmat-rahmat belas kasih-Ku diperoleh dengan sarana satu timba saja, yaitu - kepercayaan. Semakin suatu jiwa percaya, semakin banyak ia menerima (1578)”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Akhirnya, bersama dengan "dokar:, yakni doa dan karya kita untuk gereja dan dunia, semoga kita semakin hidup kudus dengan tiga vitamin iman di hari yang penuh syukur ini:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A sk for His Mercy<br />
B e Merciful<br />
C ompletely Trust</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Cari kardus di Kramat Jati - Jadilah kudus sampai mati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ikan louhan di Salatiga - Berkat Tuhan buat kita sekeluarga</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dari Mekah ke kota Surabaya - Selamat Paskah. Haleluia</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Marilah Berdoa:<br />
Bapa yang kekal, pandanglah dengan mata penuh kerahiman pada jiwa-jiwa kami. Dari hati-Nya yang maharahim, Putera-Mu pernah mengeluarkan keluhan di Bukit Zaitun, “Biarlah cawan ini berlalu daripada-Ku." (Mat26:39).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kami mohon demi sengsara yang dahsyat dari Putera-Mu terkasih Tuhan kami Yesus Kristus dan demi sakratul maut-Nya selama 3 jam di salib, nyalakanlah semangat baru dalam hati kami, untuk menjunjung kehormatan-Mu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuangkanlah ke dalam hati kami, harapan iman dan kasih yang benar, supaya kami hidup kembali dan mampu melaksanakan perbuatan belas kasih di dunia ini dan akhirnya memuji kerahiman-Mu di surga untuk selama-lamanya. Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />
Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />
Fiat Lux - Be the Light -<br />
Jadilah Terang!<br />
(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />
SEKILAS TENTANG "HMKI - HARI MINGGU KERAHIMAN ILAHI"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada tanggal 30 April 2000, bertepatan dengan proses kanonisasi Santa Faustina Kowalska, Paus Yohanes Paulus II mengumumkan bahwa Hari Minggu Paskah II, hari Oktaf Paskah (hari ke-7 setelah Paskah), sebagai Hari Minggu Kerahiman Ilahi dan Gereja Katolik di seluruh dunia diminta untuk merayakannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pemberian nama ini mirip dengan hari oktaf Natal (hari ke-7 setelah Natal) yang disebut Hari Raya Bunda Allah (1 Januari).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Santa Faustina Kowalska adalah seorang biarawati yang mendapat penampakan-penampakan Yesus dan menggalakkan devosi kepada Kerahiman Ilahi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pengumuman Paus Yohanes Paulus II ini kemudian ditindaklanjuti oleh Kongregasi untuk Ibadat dan Sakramen.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Melalui Dekrit "Misericos et Miserator" yang diterbitkan pada 5 Mei 2000, Kongregasi untuk Ibadat dan Sakramen menyatakan secara resmi bahwa Hari Minggu Paskah II disebut Hari Minggu Kerahiman Ilahi, saat untuk mengenang karunia-karunia rahmat Bapa yang Maharahim.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
KWI sudah mencantumkan hal ini sejak tahun 2001 dalam buku Penanggalan Liturgi. Jadi, perayaan Hari Minggu Kerahiman Ilahi bukanlah manasuka, tapi wajib untuk seluruh Gereja. Perayaan Kerahiman Ilahi adalah perayaan resmi Gereja dan berlaku untuk semua Gereja Katolik sedunia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pesta Kerahiman Ilahi juga bukan peringatan untuk Santa Faustina Kowalska, sebab pada Minggu Paskah II itu tidak disebutkan sama sekali nama Santa Faustina Kowalska.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Meski devosi Kerahiman Ilahi didasarkan pada wahyu pribadi yang diterima Santa Faustina, tetapi perayaan tersebut tidak harus merujuk pada devosi Kerahiman Ilahi yang digalakkan Santa Faustina.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Perayaan Kerahiman Ilahi juga tidak bisa disebut sebagai milik gerakan devosional Kerahiman Ilahi tersebut. Maka, kurang tepat jika dikatakan bahwa Hari Minggu Kerahiman Ilahi ini mencampurkan devosi dan liturgi resmi Gereja.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pentingnya Kerahiman Ilahi berulang-ulang digarisbawahi Paus Yohanes Paulus II, bahkan sampai saat-saat terakhir hidupnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada saat terakhir hidupnya, 2 April 2005, beliau menuliskan pesan kepada dunia. Isi pesan ini kemudian diumumkan pada saat doa Angelus pada hari Minggu Kerahiman Ilahi, 3 April 2005.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pesan itu berbunyi: "Sebagai karunia kepada umat manusia, yang kadang tampak bingung dan terdesak oleh kuasa kejahatan, egoisme, dan ketakutan, Tuhan yang bangkit menawarkan kasih-Nya yang mengampuni, mendamaikan, dan membuka kembali hati bagi kasih. Inilah sebuah kasih yang mempertobatkan hati dan memberikan damai. Betapa dunia perlu mengerti dan menerima Kerahiman Ilahi! Tuhan, yang menyatakan kasih Bapa dengan wafat dan kebangkitan-Mu, kami percaya pada-Mu dan dengan yakin mengulangi kepada-Mu hari ini: Yesus, Engkau andalanku, limpahkan kerahiman atas kami dan atas seluruh dunia".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nama "Kerahiman Ilahi" dengan indah sekali sangat cocok dengan doa-doa, bacaan-bacaan, dan Mazmur pada hari raya itu, yaitu tentang Kerahiman Ilahi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sesungguhnya perayaan ini merujuk pada kasih kerahiman Allah yang sudah tampak dalam tradisi kuno dan sudah diungkapkan dalam liturgi hari Minggu Paskah II itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara liturgis, perayaan Oktaf Paskah itu selalu dipusatkan pada tema Kerahiman Ilahi dan pengampunan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Maka, Bapa Suci hanyalah mengeksplisitkan apa yang sudah ada dalam liturgi Gereja dan secara resmi menetapkannya sebagai perayaan liturgis Gereja Universal.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Paus Yohanes Paulus II menunjukkan Kerahiman Ilahi itu dalam khotbahnya sesudah doa Regina Caeli pada Minggu Kerahiman Ilahi, tahun 1995: "Seluruh Oktaf Paskah adalah bagaikan satu hari, ... yang dimaksudkan untuk mengungkapkan syukur atas kebaikan Allah yang telah ditampakkan kepada manusia dalam seluruh misteri Paskah".<br />
<br />
-----------------------------------------<br />
<br />
<br />
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Minggu, 28 April 2019<br />Hari Minggu Paskah II - Minggu Kerahiman Ilahi<br />Kisah Para Rasul (5:12-16)<br />(Mzm 118:2-4.22.25-27a; Ul:1)<br />Wahyu (1:9-11a.12-13.17-19)<br />Yohanes (20:19-31)</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Fides et misericordia – Iman dan kerahiman”</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah tema pokok pada Minggu Paskah II yang merupakan Hari Minggu Kerahiman Ilahi.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara semiotik, adapun kata "kerahiman" (Ibr: "rahamim") terkait-paut dengan kata "rehem" ("rahim, kandungan"), menunjuk pada belas kasih Allah yang sifatnya seperti rahim ibu: melindungi-menghidupi- menghangatkan-memberi pertumbuhan-menjaga-menerima tanpa syarat.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sedangkan dalam bahasa Latin, kerap diartikan sebagai “misericordia” (miseri: orang yang berduka, cordia: hati, punyai hati untuk sesama yang ‘berduka’).</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Seperti yang saya tulis dalam buku “357” (RJK, Kanisius), pesan utama Kerahiman Ilahi adalah bahwa Allah selalu mengasihi kita. Ia mengundang kita untuk datang kepadaNya, menerima belas kasihNya dan membiarkannya mengalir melalui kita kepada sesama (Bdk: Salam Kerahiman “ABC”,</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A sk for His mercy (mohon belaskasihNya);<br />B e merciful (berbelaskasih pada sesama);<br />C ompletely (turut/percaya penuh kpdNya).</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun tiga kerahiman ilahi yang ditampakkan Yesus, antara lain:</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. Penguatan: "Jangan takut"<br />Ia memberikan kekuatan dan keberanian kepada para murid yang dicekam ketakutan pada orang Yahudi. Ketika mereka “ngumpet” di pintu rumah yang terkunci rapat, “Tuhan” yang pada awalnya disangka sebagai “Hantu” masuk ke dalam rumah untuk hadir dan menguatkan mereka. Karena pesan Tuhan inilah, para murid menjadi gagah dan berani untuk menjadi martir iman.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bahkan menurut tradisi, yang dibenarkan oleh St. Ambrosius dan Hieronymus, salah satu muridNya yang sempat “kuper-kurang percaya”, yakni Tomas (“Tuhan Omong Maka Aku Sadar”) mewartakan Injil sampai ke India Milaipur (Madras) dan mati ditusuk tombak.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Catatan lain tentang Tomas termuat dalam: Kitab Wahyu Tomas terjemahan berbahasa Latin (Baca A. Santos Otero) dan Injil Tomas dari sekitar tahun 140-150, yang mirip dengan ogia Jesu (kumpulan sabda-sabda Yesus) dan ditemukan dalam naskah Nag Hammadi pada tahun 1945 di Mesir (Baca R.M. Wilson, The Gospel of Thomas).</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pastinya, di dalam kasih tidak ada ketakutan karena kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan' (1Yoh 4:18).</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. Perdamaian: "Damai sejahtera bagi kamu!"<br />Ia memberikan kedamaian di tengah kegalauan, bahkan diserukanNya sampai 3x (Yoh 20:19b.21.26b). Jika dalam masa Natal, Tuhan banyak disebut sebagai “Imanuel-Tuhan beserta kita”, maka dalam masa Paskah, Ia disebut sebagai “Alpha et Omega-Awal dan Akhir” karena Ia selalu hadir dari awal sampai akhir hidup dan pergulatan karya kita. Ia tak pernah membiarkan kita berjalan sendirian di tengah kegalauan hidup.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yang pasti, belajar dari St Thomas, St.Agustinus pernah mencatat: “Dengan pengakuannya dan dengan menjamah luka-luka Tuhan, ia sudah mengajarkan kepada kita apa yang harus dan patut kita percayai. Ia melihat “sesuatu” dan percaya akan “sesuatu”. Matanya memandang kemanusiaan Yesus, namun imannya mengakui keallahan Yesus, sehingga dengan suara penuh kegembiraan tercampur penyesalan mendalam ia berseru dengan penuh kedamaian: ‘Ya Tuhanku dan Allahku.”</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. Perutusan: "Aku mengutus kamu"<br />Ia memberikan perutusan supaya kita juga mau berbelaskasihan lewat "KUD", Karya yang murah hati, Ucapan yang memberkati dan Doa yang sepenuh hati. Dkl: Perutusan bisa dimulai dengan karya belas kasih (memberi makan kepada yang lapar, memberi minum kepada yang haus, memberi tumpangan kepada tunawisma, mengenakan pakaian kepada yang telanjang, mengunjungi orang miskin, mengunjungi orang tahanan, menguburkan orang mati); ucapan belas kasih (mengajar, memberi nasehat, menghibur, membesarkan hati, mengampuni) maupun dengan “doa yang penuh belaskasihan”.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Menyitir kata-kata Yesus dalam buku harian St. Faustina: “Ya, hari Minggu pertama sesudah Paskah adalah Pesta Kerahiman Ilahi, namun demikian haruslah ada perbuatan-perbuatan belas kasih…. Aku menuntut dari kalian perbuatan-perbuatan belas kasih yang timbul karena kasih kepada-Ku. Hendaklah kalian menunjukkan belas kasih kepada sesama di setiap waktu dan di setiap tempat. Janganlah kalian berkecil hati atau berusaha mencari-cari alasan untuk tidak melakukannya” (742).</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Cari kurma dan delima - Mari berderma bagi sesama”.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Madah Ibadat Bacaan, Pagi, Siang<br />Pesta Kerahiman Ilahi</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Allah, bersegeralah menolong aku<br />Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu<br />Kemuliaan..<br />Alleluya..</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH IBADAT BACAAN<br />Ini sungguh hari Tuhan<br />Hari penuh kesukaan<br />Dosa kita dibersihkan<br />Oleh darah suci Tuhan<br />O betapa mengagumkan<br />Bahwasanya cinta Tuhan<br />Berhasil meniadakan<br />Ketakutan yang menekan<br />O betapa mentakjubkan<br />Bahwasanya kematian<br />Berhasil mengembalikan<br />Hidup yang tak terkalahkan<br />Terpujilah Kristus Tuhan<br />Kaukalahkan kematian<br />Engkau dibangkitkan Bapa<br />Dengan kekuatan RohNya<br />Amin</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH IBADAT PAGI<br />Fajar menyingsinglah sudah<br />Langit menggemakan madah<br />Bumi bersorak-sorailah<br />Neraka mengaduh kalah<br />Kala raja nan perkasa<br />Menggempur markas neraka<br />Menggilas kuasa maut<br />Dengan gagah tanpa takut<br />Meskipun tertutup batu<br />Dijaga banyak serdadu<br />Namun pemenang yang luhur<br />Bangkit mulya dari kubur<br />Mulyalah Engkau ya Tuhan<br />Yang bangkit tak terkalahkan<br />Serta Bapa dan Roh suci<br />Mulyalah kekal abadi<br />Amin</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH IBADAT SIANG<br />Ya Roh kudus sumber cinta<br />Serta Bapa dan Putera<br />Datanglah di tengah kami<br />Membawa hidup Ilahi<br />Gerakkanlah hati kami<br />Agar giat penuh bakti<br />Menyanyikan lagu puji<br />Mengamalkan cinta suci<br />Kabulkanlah doa kami<br />Ya Allah Bapa surgawi<br />Bersama Putera dan RohMu<br />Sekarang serta selalu<br />Amin</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
BACAAN SINGKAT<br />(Kis 10,40-43)<br />Allah telah membangkitkan Yesus pada hari yang ketiga, dan dengan kuasa Allah, Yesus menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah.<br />Kamilah saksi-saksi itu, kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari alam maut.<br />Kepada kami ditugaskan oleh Allah mewartakan kepada seluruh bangsa dan memberi kesaksian bahwa Yesuslah yang ditentukan Allah menjadi hakim atas orang yang hidup dan yang mati.<br />Tentang Dialah semua nabi memberi kesaksian, bahwa barang siapa percaya kepadaNya akan mendapat pengampunan dosa demi namaNya.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DOA<br />Allah maharahim, pada hari raya Paska Engkau membaharui iman umatMu.<br />Tambahkanlah rahmat dalam hati kami, supaya kami mengerti: betapa agungnya sakramen pembaptisan, betapa luhurnya Roh yang melahirkan kami kembali dan betapa indahnya darah yang telah menebus kami.<br />Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.<br />Amin</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.<br />"Sadhana - Jalan menuju Tuhan."</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu buku yang saya pelajari ketika ada di Seminari Menengah. Adapun bersama dengan “HMKI”, kt juga diajak ber-"sadhana" dengan 3 jalan iman, antara lain:</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A."Kedamaian":<br />Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan berdiri di tengah-tengah para murid dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Banyak orang kudus juga selalu menawarkan kedamaian meski sama-sama hidup dalam konteks ketidakdamaian akibat perang. Mereka membuat ruang dialog dengan antar agama, budaya dan orang miskin, demi terciptanya "pacem in terris - damai di bumi."</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B."Kekudusan":<br />Ia memberikan kita Roh Kudus: yang menyembuhkan (ruah), yang menguatkan (parakleitos) dan menghangatkan (spiritus).</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Itu sebabnya juga Paus Kerahiman, yakni Paus Yohanes Paulus II dengan mottonya "Totus Tuus" ("Total untukMu") selalu mengatakan pada setiap "World Youth Day": "Jangan takut menjadi suci."</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C."Kerahiman":<br />Hari ini, kita merayakan Pesta Kerahiman Ilahi. Bacaan Injil berbicara tentang Yesus yang hadir di tengah-tengah para murid, terlebih untuk meyakinkan Tomas ("Tuhan Omong Maka Aku Sadar").</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kerahimanNya, Ia menjadi Allah yang mau "turun", memahami kedegilan Thomas dan tidak langsung menghakmi tapi mengajak Tomas untuk melihat dan mengalami langsung sehingga menjadi orang pertama yang mengakui "kemahakuasaan Allah:<br />"Ya Tuhan dan Allahku".</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dari Bekasi ke Kalimati - Mari bersaksi sepenuh hati."</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />“Visio beatifica - Pandangan yang membahagiakan.”</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pengalaman perjumpaan dengan Yesus yang bangkit trnyata mengubah kehidupan para murid dengan beberapa dimensi dasar, antara lain:</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.Kedamaian:<br />Diceritakan bagaimana Yesus menampakkan diri kepada murid-muridnya ketika mereka mengunci diri ketakutan akan para penguasa Yahudi. Yesus mengucapkan salam: "damai sejahtera". Saat itu juga ketakutan mereka lenyap dan mereka mulai merasakan kedamaian.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.Kehidupan:<br />Seperti dalam penciptaan manusia dulu (Kej 2:7), kini para murid menerima nafas kehidupan dari Yesus yang telah bangkit (Yoh 20:22). Yesus berbagi kehidupan dengan para murid. Dalam perjamuan terakhir disebutkan bahwa ia sadar betul bahwa dirinya berasal dari Bapa dan akan kembali kepada-Nya. Semuanya sudah terjadi. Dan kini, dia yang telah kembali bersatu dengan Bapa itu berbagi nafas dengan para murid. Artinya, kini mereka sungguh dapat menjadi anak-anak Bapa yg hidup baru.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.Kebangkitan:<br />Setelah mendapat kedamaian dan kehidupan baru, para murid diajak "bangkit", ikut serta menjalankan perutusan dari Bapanya. Iman akan kebangkitan membangun ruang seluas-luasnya bagi kita agar semakin menjadi makhluk yang mampu mengalami Yang Maha Kuasa sebagai yang penuh kerahiman dan berbagi pengalaman ini dengan sesama.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lebih lanjut, Yesus menampakkan diri kepada Tomas dan membuatnya berseru, “Tuhanku dan Allahku!” Saat itulah mata batin Tomas terbuka. Melihat Yesus berarti melihat Allah Yang MahaTinggi.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Itulah sebabnya Tomas menyerukan dua sebutan itu. Yesus sendiri dulu mengatakan, siapa mengenalnya akan mengenali Bapanya pula (Yoh 8:19; 14:7.9-11).</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dari Tarsus ke Maluku - Yesus itu andalanku."</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.<br />Renungan Dan Doa Harian St.Faustina<br />@ Pesta Kerahiman Ilahi.<br />(Minggu, 28 April 2019).</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hari ini kembali kupersembahkan diriku lagi sebagai jiwa silih untuk para pendosa. Ya Yesusku, jika akhir hidupku sudah mendekat, aku mohon dengan sangat, terimalah kematianku dalam persatuan dengan-Mu sebagai kurban silih yang pada hari ini dalam keadaan sehat total dan secara sadar kupersembahkan dengan tiga tujuan;</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pertama, supaya karya kerahiman-Mu meluas keseluruh dunia dan Pesta Kerahiman Ilahi disahkan secara resmi dan dirayakan.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kedua, supaya para pendosa, khususnya mereka yang sedang menghadapi ajalnya, mengungsi kedalam kerahiman-Mu sambil mengalami dampak kerahiman-Mu yang tak terucapkan itu.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ketiga, supaya seluruh karya kerahiman-Mu dilaksanakan sesuai dengan kehendak-Mu; juga untuk seseorang yang menangani karya ini.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Terimalah, ya Yesus yang amat rahim, kurbanku yang tak berarti ini, yang pada hari ini kupersembahkan di hadapan segenap isi surga dan bumi.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Semoga Hati-Mu yang maha kudus, yang penuh kerahiman, melengkapi apa yang kurang padaku dan mempersembahkannya kepada Bapak-Mu demi pertobatan para pendosa. Aku merindukan jiwa-jiwa, ya Kristus. (1680).</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
BHSF.1325<br />Ya Allahku, biarlah segala yang ada dalam diriku memuji Engkau, Tuhan dan Penciptaku, dengan segenap denyut jantungku, aku ingin memuji kerahiman-Mu yang tak terselami.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Aku ingin menuturkan kebaikan-Mu kepada jiwa jiwa dan aku ingin mendorong mereka untuk mengandalkan kerahiman-Mu. Inilah misiku, yang telah Engkau percayakan sendiri kepadaku, ya Tuhan, dalam hidup ini dan dalam kehidupan yang akan datang.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.<br />PESTA MINGGU KERAHIMAN ILAHI</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Buku Catatan Harian St Faustina memuat setidak-tidaknya empat belas bagian di mana Tuhan kita meminta suatu “Pesta Kerahiman Ilahi” ditetapkan secara resmi dalam Gereja.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Pesta ini muncul dari lubuk kerahiman-Ku yang terdalam, dan diperteguh oleh kedalaman belas kasih-Ku yang paling lemah lembut (420)…. Adalah kehendak-Ku agar pesta ini dirayakan dengan khidmad pada hari Minggu pertama sesudah Paskah.… Aku menghendaki Pesta Kerahiman Ilahi menjadi tempat perlindungan dan tempat bernaung bagi segenap jiwa-jiwa, teristimewa para pendosa yang malang. Pada hari itu, lubuk belas kasih-Ku yang paling lemah-lembut akan terbuka. Aku akan mencurahkan suatu samudera rahmat atas jiwa-jiwa yang menghampiri sumber kerahiman-Ku (699)”</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tergerak oleh permenungan akan Allah sebagai Bapa yang Maharahim, maka Bapa Suci Yohanes Paulus II menghendaki agar sejak saat ditetapkannya, Minggu Paskah II secara resmi dirayakan sebagai Minggu Kerahiman Ilahi oleh segenap Gereja semesta.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hal ini dimaklumkan beliau pada tanggal 30 April 2000, tepat pada hari kanonisasi St Faustina Kowalska. Lebih lanjut, Paus Yohanes Paulus II memberikan tugas kepada para imam, sebagaimana tercantum dalam Dekrit Penitensiary Apostolik 29 Juni 2002, untuk memberikan penjelasan kepada umat Katolik mengenai Minggu Kerahiman Ilahi ini.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />PENGHORMATAN LUKISAN KERAHIMAN ILAHI</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lukisan Yesus, Allah yang Maharahim, hendaknya mendapat tempat terhormat yang istimewa pada Pesta Kerahiman Ilahi, sebagai suatu sarana pengingat yang kelihatan atas segala yang telah Yesus lakukan bagi kita melalui Sengsara, Wafat dan Kebangkitan-Nya .… dan juga, sebagai sarana pengingat akan apa yang Ia kehendaki dari kita sebagai balasannya, yaitu percaya penuh kepada-Nya dan berbelas kasih kepada sesama.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Aku menghendaki lukisan ini diberkati secara khidmad pada hari Minggu pertama sesudah Paskah, dan Aku menghendaki lukisan ini dihormati secara umum agar setiap jiwa dapat tahu mengenainya (341).”</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />INDULGENSI KHUSUS PADA MINGGU KERAHIMAN ILAHI</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuhan kita berjanji untuk menganugerahkan pengampunan penuh atas dosa dan penghukuman pada Pesta Kerahiman Ilahi, seperti dicatat sebanyak tiga kali dalam Buku Catatan Harian St Faustina; setiap kali dengan cara yang sedikit berbeda:</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Aku akan menganugerahkan pengampunan penuh kepada jiwa-jiwa yang menerima Sakramen Tobat dan menyambut Komuni Kudus pada Pesta Kerahiman Ilahi (1109).”<br />“Jiwa yang menghampiri Sumber Hidup pada hari ini akan dianugerahi pengampunan penuh atas dosa dan penghukuman (300).”<br />“Jiwa yang menerima Sakramen Tobat dan menyambut Komuni Kudus akan mendapatkan pengampunan penuh atas dosa dan penghukuman (699).”</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebagai kelanjutan dari dimaklumkannya hari Minggu pertama sesudah Paskah sebagai Minggu Kerahiman Ilahi, Imam Agung di Roma, terdorong semangat yang berkobar untuk menggairahkan semaksimal mungkin praktek Devosi Kerahiman Ilahi dalam diri umat Kristiani dengan harapan mendatangkan buah-buah rohani yang berguna bagi kaum beriman, maka pada tanggal 13 Juni 2002 beliau memaklumkan bahwa Gereja memberikan indulgensi, baik indulgensi penuh maupun sebagian, kepada mereka yang mempraktekkan Devosi Kerahiman Ilahi dengan syarat-syarat seperti yang ditetapkan Gereja.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
D.<br />RAHMAT-RAHMAT LUAR BIASA</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Satu hal tampak jelas: melalui janji di atas, Tuhan kita menekankan nilai tak terhingga Sakramen Tobat dan Komuni Kudus sebagai mukjizat-mukjizat belas kasih-Nya. Tuhan ingin kita menyadari bahwa karena Ekaristi adalah Tubuh, Darah, Jiwa dan Ke-Allah-an-Nya Sendiri, maka Ekaristi adalah “Sumber Hidup” (300).</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ekaristi adalah Yesus, Ia Sendiri, Allah yang Hidup, yang rindu mencurahkan DiriNya sebagai Belas kasih ke dalam hati kita.<br />Dalam penampakan-penampakan-Nya kepada St Faustina, Tuhan kita menunjukkan dengan jelas apa yang Ia tawarkan kepada kita dalam Komuni Kudus dan betapa amat melukai hati-Nya apabila kita acuh tak acuh terhadap kehadiran-Nya:</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Sukacita-Ku yang besar adalah mempersatukan DiriKu dengan jiwa-jiwa. Apabila Aku datang ke dalam hati manusia dalam Komuni Kudus, tangan-tangan-Ku penuh dengan segala macam rahmat yang ingin Aku limpahkan atas jiwa. Namun, jiwa-jiwa bahkan tak mengindahkan Aku; mereka mengacuhkan DiriKu dan menyibukkan diri dengan hal-hal lain. Oh, betapa sedih Aku sebab jiwa-jiwa tak mengenali Kasih! Mereka memperlakukan-Ku bagaikan suatu benda mati (1385)….”</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Sungguh amat menyakitkan hati-Ku apabila jiwa-jiwa religius menerima Sakramen Cinta Kasih hanya karena kebiasaan belaka, seolah mereka tak mengenali santapan ini. Aku tak mendapati baik iman maupun kasih dalam hati mereka. Aku datang ke dalam jiwa-jiwa demikian dengan keengganan besar. Akan lebih baik seandainya mereka tak menerima Aku (1258)….”</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Betapa menyakitkan Aku bahwa jiwa-jiwa begitu jarang mempersatukan dirinya dengan-Ku dalam Komuni Kudus. Aku menanti jiwa-jiwa, dan mereka acuh tak acuh terhadap-Ku. Aku ingin mencurahkan rahmat-rahmat-Ku atas mereka, tetapi mereka tak hendak menerimanya. Mereka memperlakukan-Ku bagaikan suatu benda mati, padahal Hati-Ku penuh cinta dan belas kasih. Agar engkau dapat memahami setidak-tidaknya sedikit rasa sakit-Ku, bayangkanlah seorang ibu yang paling lembut hati, yang amat mengasihi anak-anaknya, namun anak-anaknya itu menolak kasihnya. Bayangkan betapa pilu hatinya. Tak seorang pun akan mampu menghibur hatinya. Begitulah, gambaran akan kasih-Ku (1447).”</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jadi, janji Tuhan kita akan pengampunan penuh merupakan suatu peringatan sekaligus panggilan. Suatu peringatan bahwa Ia nyata hadir dan nyata hidup dalam Ekaristi, berlimpah kasih bagi kita, menanti kita datang kepada-Nya dengan penuh kepercayaan. Suatu panggilan bagi kita semua untuk dibasuh bersih dalam Kasih-Nya melalui Sakramen Tobat dan Komuni Kudus - tak peduli betapa berat dosa-dosa kita - dan kita memulai hidup baru kembali. Yesus menawarkan kepada kita suatu permulaan yang baru, suatu lembaran yang bersih.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Agar dapat sungguh memahami janji ini, kita perlu melihatnya dalam konteks janji-janji lain yang Tuhan Yesus tawarkan kepada kita dalam Pesta Kerahiman. Ia tidak hanya menawarkan satu rahmat saja, melainkan rahmat-rahmat yang tak terhingga:</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Pada hari itu, lubuk belas kasih-Ku yang paling lemah-lembut akan terbuka. Aku akan mencurahkan suatu samudera rahmat atas jiwa-jiwa yang menghampiri sumber kerahiman-Ku. Jiwa yang menerima Sakramen Tobat dan menyambut Komuni Kudus akan mendapatkan pengampunan penuh atas dosa dan penghukuman. Pada hari itu seluruh pintu-pintu rahmat Ilahi dari mana rahmat-rahmat mengalir akan dibuka (699).”</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam “Penilaian Resmi” Sensor Teologis Kedua atas catatan-catatan St Faustina, kita dapati penjelasan terperinci mengenai limpahan rahmat istimewa ini:</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Agar Pesta Kerahiman Ilahi dapat sungguh menjadi suatu pengungsian bagi segenap jiwa-jiwa, kemurahan hati Yesus yang terdalam dibuka lebar pada hari ini guna mencurahkan ke atas jiwa-jiwa, tanpa menahan-nahan sedikit pun, segala macam dan segala tingkatan rahmat - bahkan yang belum pernah dikenal sekalipun. Kemurahan hati ini merupakan … motivasi untuk memohon kepada Kerahiman Ilahi, dengan kepercayaan penuh serta tanpa batas, segala karunia rahmat yang ingin Tuhan curahkan pada hari Minggu ini….”</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Apakah yang harus kita lakukan agar memperoleh rahmat-rahmat yang ingin Tuhan curahkan atas kita? Lagi, “Penilaian Resmi” Sensor Teologis Kedua menyajikan jawabnya:<br />“Karena kepercayaan penuh merupakan sarana menghampiri Belas Kasih Ilahi, patut kita simpulkan bahwa makna mendalam dari harapan dan janji-janji sehubungan dengan Pesta Kerahiman Ilahi adalah sebagai berikut:</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada hari Pesta-Nya, Yesus ingin menganugerahkan kepada kita semua - teristimewa orang-orang berdosa - suatu limpahan rahmat yang luar biasa. Dan karenanya, pada hari ini Ia menanti kita datang menghampiri Kerahiman-Nya dengan kepercayaan semaksimal mungkin.”</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
E.<br />BAGAIMANA MEMPERSIAPKAN DIRI DENGAN PANTAS?</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salah satu cara yang terpenting, tentu saja, dengan menyambut Komuni Kudus pada hari Minggu Kerahiman Ilahi dan menerima Sakramen Tobat yang bahkan dapat dilakukan sebelum Pekan Suci; sepanjang Masa Prapaskah merupakan persiapan untuk menyambut Minggu Kerahiman Ilahi!</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tetapi, kita tidak hanya sekedar dipanggil untuk mohon belas kasih Tuhan dengan penuh kepercayaan, melainkan kita juga dipanggil untuk berbelas kasih kepada sesama. Perkataan Tuhan kita kepada St Faustina mengenai tuntutan untuk berbelas kasih kepada sesama sangat tegas dan jelas:</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Ya, hari Minggu pertama sesudah Paskah adalah Pesta Kerahiman Ilahi, namun demikian haruslah ada perbuatan-perbuatan belas kasih…. Aku menuntut dari kalian perbuatan-perbuatan belas kasih yang timbul karena kasih kepada-Ku. Hendaklah kalian menunjukkan belas kasih kepada sesama di setiap waktu dan di setiap tempat. Janganlah kalian berkecil hati atau berusaha mencari-cari alasan untuk tidak melakukannya” (742).</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Novena Kerahiman Ilahi<br />Pada hari Jumat Agung 1937, Yesus meminta St Faustina mendoakan suatu novena khusus menjelang Pesta Kerahiman Ilahi; novena dimulai pada hari Jumat Agung hingga Sabtu sebelum Minggu Paskah II. Yesus Sendiri yang mendiktekan intensi-intensi novena untuk tiap-tiap hari. Dengan novena ini, St Faustina diminta untuk membawa kepada Hati Yesus Yang Mahakudus sekelompok jiwa-jiwa yang berbeda setiap hari dan membenamkan mereka ke dalam samudera belas kasih-Nya, mohon pada Allah Bapa - dengan mengandalkan jasa-jasa Sengsara Yesus - rahmat-rahmat bagi mereka.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tidak seperti Novena Koronka, yang dengan jelas Tuhan kehendaki agar setiap orang mendaraskannya, Novena Kerahiman tampaknya diperuntukkan terutama bagi kepentingan pribadi St Faustina. Hal ini dapat dilihat dari perintah Tuhan, di mana Tuhan menyebutkan kata “kamu” dalam bentuk tunggal.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Namun demikian, karena St Faustina diperintahkan untuk menuliskannya, pastilah Tuhan bermaksud agar novena didoakan oleh yang lain juga. Begitu diterbitkan, novena segera menjadi sangat populer; orang banyak mendoakan novena, bukan hanya sebagai persiapan merayakan Minggu Kerahiman Ilahi, melainkan mereka mendoakannya di waktu-waktu lain juga.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan mendoakan Novena kepada Kerahiman Ilahi, kita sungguh menjadikan intensi-intensi Tuhan Yesus sebagai intensi kita sendiri - sungguh suatu perwujudan nyata yang indah dari hak dan kewajiban istimewa Gereja, sebagai Mempelai Kristus, menjadi pendoa di sisi Kristus yang bertahta di atas singgasana belas kasih.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
==<br />“ABC – Tiga Vitamin Iman”</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
. A: Ask for His Mercy:<br />Mintalah Belas Kasih AllahTuhan menghendaki supaya kita memiliki “HARAPAN”.<br />Kita datang kepada-Nya dalam doa secara terus-menerus, menyesali dosa-dosa kita dan mohon kepada-Nya untuk mencurahkan belas kasih-Nya atas kita dan atas dunia.<br />“Jiwa-jiwa yang mohon belas kasih-Ku menyenangkan hati-Ku.<br />Kepada jiwa-jiwa ini aku menganugerahkan bahkan lebih banyak dari yang mereka minta.<br />Aku tak dapat menghukum bahkan seorang pendosa besar sekalipun, jika ia mohon belas kasih-Ku" (1146)</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
. B: Be Merciful:<br />Berbelaskasihanlah.<br />Tuhan menghendaki supaya kita memiliki “KASIH”.<br />Kita menerima belas kasih-Nya dan membiarkannya mengalir melalui kita kepada sesama.<br />Tuhan menghendaki kita memperluas kasih serta pengampunan kepada sesama seperti yang Ia lakukan kepada kita.<br />“Aku menghendaki dari kalian perbuatan belas kasih yang timbul karena kasih kepada-Ku.<br />Hendaklah kalian menunjukkan belas kasih di setiap waktu dan di setiap tempat.<br />Janganlah berkecil hati atau berusaha mencari-cari alasan untuk tidak melakukannya, bahkan iman yang terkuat sekalipun tak akan ada gunanya tanpa perbuatan" (742).</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
. C: Completely Trust:<br />Percaya Penuh kepada-Nya.<br />Tuhan ingin menghendaki supaya kita memiliki “IMAN”.<br />Kita tahu bahwa rahmat-rahmat belas kasih-Nya tergantung pada besarnya iman kita.<br />Semakin kita percaya kepada-Nya, semakin berlimpah rahmat yang kita terima.<br />“Aku telah membuka Hati-Ku sebagai sumber belas kasih yang hidup.<br />Biarlah segenap jiwa menimba hidup darinya.<br />Biarlah mereka menghampiri samudera belas kasih ini dengan penuh kepercayaan" (1520).</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
4.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Iman adalah kebajikan ilahi, olehnya kita percaya akan Allah dan segala sesuatu yang telah Ia sampaikan dan wahyukan kepada kita dan apa yang Gereja kudus ajukan supaya dipercayai. Karena Allah adalah kebenaran itu sendiri. Dalam iman “manusia secara bebas menyerahkan seluruh dirinya kepada Allah” (Dei Verbum 5). Karena itu, manusia beriman berikhtiar untuk mengenal dan melaksanakan kehendak Allah. “Orang benar akan hidup oleh iman” (Rom 1:17) Iman yang hidup “bekerja oleh kasih” (Gal 5:6). (Katekismus Gereja Katolik, 1814)</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (1Ptr 2:2)<br />Jadilah seperti bayi yang baru lahir, yang selalu haus akan air susu rohani yang murni supaya olehnya kamu tumbuh dan diselamatkan, alleluya.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Quasi modo geniti infantes, alleluia: rationalbiles, sine dolo lac concupiscite, alleluia, alleluia, alleluia.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Like newborn infants, you must long for the pure, spiritual milk,that in him you may grow to salvation, alleluia.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Yang Maharahim, dalam perayaan pesta Paskah ini Engkau menyalakan iman umat yang dikuduskan bagi-Mu. Tambahkanlah rahmat yang telah Engkau anugerahkan agar kami semua semakin memahami betapa agung pembaptisan yang menyucikan kami, betapa luhur Roh yang melahirkan kami kembali, dan betapa mulia darah yang menebus kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:32-35)<br />"Kumpulan orang yang percaya itu sehati dan sejiwa."</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kumpulan orang yang telah percaya akan Yesus sehati dan sejiwa. Dan tidak seorang pun yang berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus, dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Di antara mereka tidak ada seorang pun yang berkekurangan. Karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do = bes, 2/4, PS 831<br />Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!<br />Ayat. (Mzm 118:2-4.16ab-18.22-24)<br />1. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!" Biarlah kaum Harun berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!" Biarlah orang yang takwa pada Tuhan berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!"<br />2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan. Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan. Tuhan telah menghajar aku dengan keras, tetapi Ia tidak menyerahkan daku kepada maut.<br />3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1Yoh 5:1-6)<br />"Semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia."</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara-saudaraku yang terkasih, setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Dan perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia, yakni iman kita. Tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah! Dia inilah yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air tetapi dengan air dan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, kanon, PS 955<br />Ref. Alleluya, alleluya, alleluya<br />Ayat. (Yoh 20:29)<br />Yesus bersabda, "Hai Tomas, karena melihat Aku, engkau percaya; berbahagialah yang tidak melihat namun percaya."</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:19-31)<br />"Delapan hari kemudian Yesus datang."</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setelah Yesus wafat di salib, pada malam pertama sesudah hari Sabat, berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus, berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, "Damai sejahtera bagi kamu!" Sesudah berkata demikian, Yesus menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi, "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Dan sesudah berkata demikian, Yesus menghembusi mereka dan berkata, "Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada." Pada waktu Yesus datang itu Tomas, seorang dari kedua belas murid, yang juga disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka. Maka kata murid-murid yang lain kepada-Nya, "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu, dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu, dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang. Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, "Damai sejahtera bagi kamu!" Kemudian Yesus berkata kepada Tomas, "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku. Ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku, dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah!" Tomas menjawab kepada-Nya, "Ya Tuhanku dan Allahku!" Kata Yesus kepadanya, "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini. Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya oleh imanmu kamu memperoleh hidup dalam nama-Nya.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya<br />U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Penampakan diri Yesus kepada kesebelas murid-Nya, di mana Rasul Tomas juga hadir, merupakan penampakan yang memberikan ketegasan iman kepada para murid-Nya dan kita sekaligus yang percaya kepada Yesus. Rasul Tomas sebetulnya mewakili kita manusia yang tidak berjumpa dengan Yesus. Kita mendengarkan berita tentang Yesus, termasuk tentang wafat dan kebangkitan-nya lewat pewartaan para rasul. Kadang iman kita pun seperti Rasul Tomas, kita kurang percaya kalau belum "menyentuh" Yesus secara langsung.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kepada Tomas, Yesus menunjukkan diri-Nya. Yesus mengecam kedegilan hati Tomas. Iman berarti kepercayaan mutlak akan pewartaan para rasul tentang wafat dan kebangkitan Yesus. Iman itu ditopang pula oleh sikap hidup yang penuh penyerahan Yesus. Seperti Yesus yang menyerahkan hidup-Nya kepada Bapa di surga, demikian pun kita, berserah diri kepada Yesus dan membiarkan diri dibimbing oleh-Nya. Seruan "Ya Tuhanku dan Allahku" adalah seruan iman yang harus kita dengungkan setiap hari dalam hidup kita. Mari kita berserah diri kepada-Nya.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Yoh 20:27)<br />Ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku. Jangan sangsi lagi, tetapi percayalah, alleluya.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mitte manum tuam, et cognosce loca clavorum, alleluia: et noli esse incredulus, sed fidelis, alleluia, alleluia.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bring your hand and feel the place of the nails,and do not be unbelieving but believing, alleluia. incredulus, sed fidelis, alleluia, alleluia.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
5.<br />ULASAN EKSEGETIS<br />BACAAN MISA HARI MINGGU PASKAH II<br />(Yoh 20:19-31; 1Ptr 1:3-9) :<br />“DAMAI SEJAHTERA BAGI KAMU!”</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Peristiwa kebangkitan diwartakan dalam Injil Yohanes sebagai penjelasan mengapa Yesus yang baru saja dimakamkan itu tidak lagi diketemukan lagi di situ, dan mengapa para murid tidak lagi merasa kehilangan dia. Bahkan kini mereka semakin merasakan kehadirannya.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Agak ada miripnya dengan ingatan mengenai akan orang-orang yang sudah mendahului tetapi tetap menjadi bagian hidup kita. Tetapi besar pula bedanya.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bagi para murid, menimang-nimang ingatan akan dia yang pernah berada bersama mereka di dunia bukan lagi hal yang penting. Dia bukan lagi sekadar kenangan mereka. Mereka malah merasa lebih menjadi bagian Yesus yang bangkit itu. Itulah persepsi mereka akan kebangkitan Yesus.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dan pengalaman ini mengubah kehidupan mereka dari yang dirundung ketakutan menjadi penuh kedamaian. Ini disampaikan dalam Yoh 20:19-31 yang dibacakan pada hari Minggu Paskah II.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.<br />DAMAI & HIDUP SEJAHTERA</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Diceritakan bagaimana Yesus menampakkan diri kepada murid-muridnya ketika mereka mengunci diri ketakutan akan para penguasa Yahudi. Yesus mengucapkan salam damai sejahtera dan kemudian menghembusi mereka dengan Roh (Yoh 20:21-22; lihat juga ay. 26).</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saat itu juga ketakutan mereka lenyap dan mereka mulai merasakan kedamaian. Memang pengalaman ini belum terjadi pada banyak orang lain. Barulah kelompok kecil ini yang melihat Yesus yang telah bangkit. Juga bekas luka paku dan tusukan tombak mereka saksikan.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pembicaraan mengenai bekas luka di situ dimaksud untuk menegaskan bahwa yang kini menampakkan diri itu sama dengan dia yang tadi meninggal di salib. Yang kini datang di tengah-tengah mereka itu bukan sekedar ingatan belaka. Orang-orang lain yang tidak hadir dalam peristiwa itu hanya dapat mendengar kesaksian mereka. Dan ini memang bukan perkara yang mudah.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Cerita penampakan Yesus kepada Tomas dalam Yoh 20:24-29 mengolah kesulitan ini. Yesus menampakkan diri kepada Tomas dan memintanya meraba bekas luka itu sendiri bila tindakan ini bakal membuatnya percaya. Tomas diminta memutuskan sendiri apa dia yang kini datang itu sama dengan yang dulu diikutinya.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kepercayaan yang sedemikian besar dari pihak yang bangkit itu membuat Tomas mengenalinya. Ia berseru, “Tuhanku dan Allahku!” Saat itulah mata batin Tomas terbuka. Melihat Yesus berarti melihat Allah Yang Maha Tinggi yang mengutus Yesus ke dunia ini. Itulah sebabnya Tomas menyerukan dua sebutan itu. Yesus sendiri dulu mengatakan, siapa mengenalnya akan mengenali Bapanya pula (Yoh 8:19; 14:7.9-11). Dan Bapanya itu Allah.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bagi murid-murid dari zaman kemudian, amat besarlah daya kata-kata Yesus kepada Tomas pada akhir peristiwa itu (Yoh 20:29), “Karena engkau melihat aku maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.” Walaupun kata-kata itu ditujukan kepada Tomas, isinya diperdengarkan kepada siapa saja, baik yang ada di situ waktu itu maupun kepada pembaca kisah tadi sepanjang masa. Dia yang bangkit itu mempercayakan diri kepada manusia agar dikenali dalam hidup mereka, seperti yang terjadi pada Tomas.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />MAKNA “MELIHAT” MENURUT YOHANES</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam kisah kebangkitan ini penulis Injil memerankan diri sebagai “murid yang dikasihi” yang ikut mendengar dari Maria Magdalena bahwa Yesus tak ditemukan di makam.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bersama Petrus ia lari ke makam dan mendahuluinya. Ia menjenguk ke dalam dan tampaklah kain kafan di tanah. Petrus masuk dan mendapati kafan terletak di tanah, kain peluh yang tadinya di kepala Yesus didapatinya terlipat tidak di tanah, tapi di tempat lain. Murid yang tadi ikut masuk dan melihat yang dilihat Petrus.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saat itulah “ia percaya” (Yoh 20:8), maksudnya percaya bahwa Yesus sudah bangkit. Dapat dibayangkan betapa murid yang tak disebut namanya ini kemudian merasa dikuatkan ketika mendengar kata-kata Yesus kepada Tomas tadi.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tetapi memang “melihat” itu memiliki makna khusus. Yohanes menggarap hubungan antara melihat dan percaya dalam kisah pengalaman orang buta sejak lahir yang disembuhkan Yesus (Yoh 9) dengan cara yang khas. Ketika orang-orang sibuk menanyai siapa yang membuatnya melek, jawabnya (ay. 11), “Orang yang bernama Yesus itu” mengutuhkan penglihatannya dengan lumpur dan menyuruhnya mandi di kolam Siloam.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Beberapa waktu kemudian ketika beberapa orang Farisi menanyainya, jawabnya makin tegas (ay. 17), “Ia itu nabi!” Tetapi orang-orang Farisi itu malah berusaha mengintimidasi orang tadi. Ketika bertemu Yesus lagi dan Yesus bertanya apa ia percaya kepadanya - Yesus menyebut diri “Anak Manusia” - orang itu balik bertanya, mana orangnya supaya ia bisa menyatakan diri percaya. Yesus mengatakan bukan saja ia melihat tapi sedang berbicara dengannya. Dan saat itu orang yang tadinya buta itu berseru (ay. 38), “Aku percaya, Tuhan!”</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada awalnya orang itu hanya mengenal Yesus sebagai orang yang menyembuhkannya, kemudian menegaskannya sebagai nabi, tapi akhirnya bersujud dan percaya kepadanya, maksudnya mengakui keilahian yang ada pada dirinya.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kisah penampakan Yesus kepada para murid dan kepada Tomas menunjukkan proses yang amat mirip. Melihat membuat orang berkembang dan mengenali kebenaran. Tapi bila melihat tidak berkembang, bisa jadi orang malah tidak dapat mempercayai apapun.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Orang Farisi dalam kisah penyembuhan orang buta itu melihat tapi tak percaya. Mengapa? Karena mereka tidak terbuka untuk mengakuinya, apalagi mempercayainya. Mereka sebenarnya bukan menolak untuk percaya, bukan itu yang diminta. Mereka tidak bisa menerima diri dipercaya agar dapat mengenali apa yang sedang terjadi. Tragis.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bagaimanapun juga, dalam pertumbuhan iman masih perlu bantuan dari yang dipercaya atau dari orang yang bisa membantu mempersaksikan kebenaran iman. Hal ini dapat disimak lewat kisah penampakan Yesus kepada Maria Magdalena (Yoh 20:11-18).</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dikatakan dalam ay. 16 bahwa perempuan itu melihat Yesus tapi tidak segera mengenalinya. Baru setelah mendengar sapaan “Maria!”, ia bisa mengenali Yesus. Maria Magdalena seperti domba yang mengenal suara gembalanya (Yoh 10:4). Tapi seandainya Maria Magdalena tidak melihat orang yang disangkanya sebagai tukang kebun tadi, boleh jadi panggilan “Maria!” tadi tak segera berarti. Kita ingat dahulu kala Samuel muda berulang kali mendengar dirinya disapa oleh Tuhan, tapi hanya mengira sedang dibangunkan oleh Eli. Baru setelah Eli menjelaskan apa yang terjadi, maka Samuel pun mulai mengerti dan mendengar betul.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />NAFAS KEHIDUPAN.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Seperti dalam penciptaan manusia dulu (Kej 2:7), kini para murid menerima nafas kehidupan dari Yesus yang telah bangkit (Yoh 20:22). Yesus kini berbagi kehidupan dengan para murid.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam perjamuan terakhir disebutkan bahwa ia sadar betul bahwa dirinya berasal dari Bapa dan akan kembali kepada-Nya. Semuanya sudah terjadi. Dan kini, dia yang telah kembali bersatu dengan Bapa itu berbagi nafas dengan para murid. Artinya, kini mereka sungguh dapat menjadi anak-anak Bapa.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam bagian pembukaan Injil Yohanes disebutkan bahwa sang Sabda datang kepada miliknya tetapi orang-orang miliknya itu tidak menerimanya (Yoh 1:11) Dalam ayat berikutnya dikatakan, semua orang yang menerimanya diberinya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu orang-orang yang percaya dalam namanya (ay. 12).</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mereka ini orang-orang yang menerima Yesus, menerima sang Sabda dan mereka telah sering mendengar bahwa Yang Maha Kuasa itu boleh dan ingin dipanggil Bapa. Mereka ini kumpulan kecil yang bisa menerima kekuatan menjadi anak-anak Allah.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dan apa kekuatan yang sesungguhnya itu? Kekuatan itu ialah nafas yang dihembuskan Yesus ketika ia menampakkan diri kepada mereka di situ. Apa itu anak-anak Allah? Yohanes sendiri memberi penjelasan dalam Yoh 1:13, yaitu orang-orang yang dilahirkan bukan dari darah atau dari keinginan jasmani...melainkan dari Allah. Inilah yang berpadanan dengan hembusan nafas kehidupan dalam Kej 2:7. Dalam peristiwa penampakan kepada para murid itulah lahirlah kemanusiaan baru.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
D.<br />MAKNA KEBANGKITAN</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Apa makna kebangkitan bagi orang zaman sekarang? Pada dasarnya, percaya bahwa Yesus telah bangkit itu sama bagi murid-murid yang pertama dan bagi orang sekarang. Setelah mendapat kekuatan Rohnya, para murid diajaknya ikut serta menjalankan perutusan dari Bapanya.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam bahasa yang mudah dipahami orang waktu itu, mengampuni dosa atau menyatakan dosa tetap ada (Yoh 20:23). Yang dimaksud dengan dosa ialah sikap menjauhi dan menolak dia yang membawakan kehidupan dari sumber kehidupan itu sendiri. Murid-murid dulu ditugasi untuk hidup sesuai dengan semangat kebangkitan, yakni hidup merdeka sebagai anak-anak Allah sendiri.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Iman akan kebangkitan membangun ruang seluas-luasnya bagi manusia agar semakin menjadi makhluk yang mampu mengalami Yang Maha Kuasa sebagai yang penuh kerahiman dan berbagi pengalaman ini dengan sesama. Pengutusan dan perutusan yang sama masih ada hingga kini buat semua orang dan demi semua orang.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
E.<br />DARI BACAAN KEDUA (1Ptr 1:3-9)</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bagian surat ini menggambarkan inti hidup orang yang percaya, yakni hidup yang “dipelihara” oleh kekuatan Allah sendiri, seperti ditegaskan dalam 1Petr 1:5. Dalam ungkapan Yunani yang dipakai di situ, termuat pula gagasan “dilindungi, dijaga, diawasi” oleh kekuatan ilahi. Inilah pokok yang digarisbawahi dalam petikan kali ini. Karena itu orang beriman boleh merasa aman meski sedang berjalan di tengah-tengah kesulitan dan pelbagai hal yang terasa mengancam. Inilah kegembiraan yang muncul dari dalam iman.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Surat ini dialamatkan kepada pelbagai komunitas kristiani asal Yahudi yang berkebudayaan Yunani yang dulu hidup di wilayah timur dan utara negeri Turki sekarang, juga sekitar Istambul (1Petr 1:1 ...kepada orang-orang pendatang yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia....). Mereka ini menghayati alam pikiran leluhur, yang amat menekankan kepercayaan akan naungan Allah dan hidup sejalan dengan pengaturannya. Akan tetapi dengan menjadi kristiani, mereka juga menyadari bahwa naungan ilahi ini nyata dalam kedatangan sang Mesias yang sudah lama dinanti-nantikan.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yang dibawakannya ialah kehidupan baru yang penuh harapan akan kebahagiaan nanti di akhirat. Pusat perhatian mereka meluas dari kesejahteraan yang bisa didambakan dalam hidup di dunia ini menjadi keselamatan yang dialami sekarang di dunia ini tapi yang juga berlangsung terus kelak. Yang terakhir ini tadinya tidak begitu ditekankan dalam keagamaan Yahudi yang mereka kenal sebelumnya. Dalam komunitas kristiani justru inilah yang dijadikan pegangan dalam kehidupan kini.</div>
<div style="font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan latar itu jelaslah mengapa surat ini menekankan harapan, keteguhan kepercayaan serta penyerahan kepada Yesus Kristus sang Mesias yang dikirim Allah sendiri demi keselamatan mereka.</div>
<div style="display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-top: 6px;">
Gagasan-gagasan tadi memang amat berakar dalam kehidupan agama dan kerohanian mereka dulu. Bagaimana dengan orang dari tempat lain dan zaman lain seperti kita? Namun rasa-rasanya di mana pun dan kapan pun, kiranya hasrat-hasrat untuk berada dekat dengan kekuatan ilahi yang melindungi, mengawasi, mengawani ...memelihara tadi bisa mendapatkan peneguhan dari kata-kata surat Petrus kali ini. Satu tambahan. Acapkali kehadiran ilahi tadi sudah ada di dekat, hanya butuh disadari, atau seperti terjadi pada Tomas dalam Injil Yoh 20:28, diakui dan diseru. (AG)</div>
</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-64171799380774306892019-04-30T21:20:00.002+07:002019-04-30T21:20:25.045+07:00Sabtu, 27 April 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sabtu, 27 April 2019<br />Hari Sabtu dalam Oktaf Paskah</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Today is the 5th anniversary of the canonization of Pope John Paul II. He was canonized together with Pope John XXIII. The Canonization Mass was celebrated by Pope Francis. About 150 Cardinals and 700 bishops concelebrated the Mass, and at least 800,000 people attended the Mass.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kisah Para Rasul (4:13-21)<br />(Mzm 118:1.14-15.16ab-18.19-21)<br />Markus (16:9-15)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Christus surrexit - Kristus telah bangkit!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun bacaan hari ini merupakan ringkasan dari penampakan-penampakan Kristus yang telah bangkit, ditutup dengan kenaikan-Nya. Penampakan kepada sebelas orang murid terjadi langsung sesudah dua orang dari Emaus melaporkannya. (Luk. 24:36-49: Yoh. 20: 19-25).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Para penginjil tidak memberikan kesan bahwa Yesus memarahi mereka atas ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, tetapi bahwa Dia mengetahui betapa sulit bagi mereka untuk percaya. Dan Yesus berusaha menghilangkan kesulitan mereka dengan menawarkan bukti-bukti kebangkitan-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya, para murid sangat lamban untuk percaya. Mereka sulit menerima kesaksian dari orang-orang yang sudah melihat Yesus yang bangkit. Mereka tidak langsung menerima pemberitaan Maria Magdalena dan dua murid dalam perjalanan ke Emaus (Luk. 24:13-35), sehingga Yesus sendiri harus menampakkan diri dan menegur kedegilan hati mereka.<br />Meski demikian, Yesus terus mendorong mereka dengan otoritas-Nya untuk menjalankan misi mereka memberitakan Injil ke seluruh dunia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus menjanjikan penyertaan-Nya. Itulah yang menjadi kekuatan yang mengubah hidup para murid.Seperti apakah penyertaan Yesus kepada para murid?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pertama, Yesus turut bekerja di dalam dan melalui para murid sehingga berita Injil dapat disebarkan sehingga banyak orang yang bertobat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kedua, firman yang Yesus ajarkan kepada mereka menjadi dasar yang teguh bagi pemberitaan Injil.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ketiga, tanda-tanda yang menyatakan otoritas Kristus memperteguh para murid bahwa mereka memberitakan Injil bukan dengan kekuatan sendiri melainkan dengan kuasa Allah yang dicurahkan bagi mereka.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pastinya, kuasa yang sama, yang menyertai para murid generasi pertama, juga menyertai kita, sampai sekarang bukan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ada pepaya ada srikaya - Haleluia Tuhan bercahaya."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Kebangkitan terutama mensahkan apa yang telah dilakukan atau diajarkan Kristus” (Katekismus Gereja Katolik, 651)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Mzm 105:43)<br />Tuhan mengantar umat-Nya dalam kegembiraan, dan para pilihan-Nya dengan sukacita. Alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
The Lord brought out his people with joy, his chosen ones with shouts of rejoicing, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selama Oktaf Paskah Madah Kemuliaan diucapkan atau dinyanyikan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Ya Allah, Engkau telah melimpahkan rahmat-Mu kepada bangsa-bangsa yang percaya kepada-Mu. Pandanglah umat pilihan-Mu yang telah dilahirkan kembali dalam pembaptisan. Semoga kami Kauperkenankan memperoleh kebahagiaan abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:13-21)<br />"Tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada waktu itu Rasul Petrus dan Yohanes dihadapkan ke Mahkamah Agama Yahudi. Ketika para pemimpin Yahudi dan tua-tua umat serta ahli-ahli Taurat melihat keberanian mereka, padahal keduanya adalah orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka. Dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus. Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan para rasul itu berdiri di samping kedua rasul itu mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya. Maka mereka enyuruh rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang. Lalu berundinglah mereka, dan berkata, “Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang ini? Sebab telah nyata kepada semua penduduk Yerusalem, bahwa mereka telah mengadakan suatu mukjizat yang menyolok dan kita tidak dapat menyangkalnya.Tetapi supaya hal itu jangan makin luas tersiar di antara orang banyak, baiklah kita mengancam dan melarang mereka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapa pun dalam nama itu.” Setelah kedua rasul itu disuruh masuk lagi, mereka diperintahkan supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus. Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka, “Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: Taat kepada kamu atau taat kepada Allah. Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar.” Mereka semakin keras mengancam rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan mereka juga, sebab sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan orang banyak yang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do = bes, 2/4, PS 831<br />Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!<br />Atau. Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku.<br />Ayat. (Mzm 118:1.14-15.16ab-18.19-21)<br />1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik. Kekal abadi kasih setia-Nya. Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku; ia telah menjadi keselamatanku. Suara sorak-sorai dan kemenangan terdengar di kemah orang-orang benar.<br />2. Tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan, tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan. Tuhan telah menghajar aku dengan keras, tetapi Ia tidak menyerahkan daku kepada maut.<br />3. Bukakan aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada Tuhan. Inilah pintu gerbang Tuhan, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya. Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = d, PS 959<br />Ref. Alleluya, alleluya, alleluya<br />Ayat. (Mzm 118:24)<br />Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut<br />Markus (16:9-15)<br />"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setelah Yesus bangkit dari antara orang mati, pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan. Lalu Maria Magdalena pergi memberitahukannya kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis. Tetapi ketika mereka mendengar bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya. Sesudah itu Yesus menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari para murid, ketika keduanya dalam perjalan ke luar kota. Ketika mereka kembali dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, kepada mereka pun teman-teman itu tidak percaya. Akhirnya Yesus menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan. Yesus mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah Injil Tuhan<br />U. Terpujilah Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Yesus memberikan perintah kepada para rasul-Nya agar melanjutkan karya penyelamatan-Nya dengan memberitakan Injil kepada segala makhluk. Penampakan diri Yesus kepada Maria Magdalena, kedua orang murid yang berjalan ke Emaus dan kepada kesebelas rasul dimaksudkan oleh Yesus sebagai sebuah pembelajaran dan pemberian kekuatan kepada mereka untuk memberitakan Injil.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Injil yang diberitakan adalah kabar baik bahwa Allah menyelamatkan umat-Nya lewat Yesus Kristus Putra-Nya. Allah mendamaikan diri-Nya dengan manusia lewat wafat Yesus. Kebangkitan Yesus adalah pembenaran bahwa Allah menerima manusia ke dalam kehidupan-Nya. Allah peduli kepada manusia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lewat baptisan, kita dipanggil juga untuk menjadi rasul Yesus: memberitakan Injil ke seluruh penjuru dunia. Semoga kita selalu berani untuk bersaksi tentang Yesus di tengah dunia dengan memberitakan warta cinta: Tuhan cinta dan menerima manusia sebagai umat-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Contemplatio: Duduklah dalam keheningan dan membayangkan Anda sedang dipanggil oleh Yesus sambil berkata, "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk". Apakah Anda bersedia menjadi pewarta-Nya?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Oratio: Tuhan Yesus, jadikanlah aku perpanjangan tangan-Mu yang setia untuk mewartakan Injil kepada orang lain melalui cara hidupku yang baik. Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Missio: Hari ini saya akan berusaha untuk memberi kesaksian hidup dengan cara hidup yang baik dan saleh.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Gal 3:27)<br />Kita sekalian yang telah dibaptis dalam Kristus sudah dipersatukan dengan Kristus. Alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
All of you who have been baptized in Christ have put on Christ, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Ya Yesus, jagalah kami malam ini dari gangguan kuasa kegelapan. Kuasailah hati dan budi kami agar terarah hanya kepada-Mu. Semoga istirahat malam ini menjadikan jiwa dan raga kami sehat dan segar kembali. Amin.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-83698059187248401232019-04-30T21:19:00.002+07:002019-04-30T21:19:30.551+07:00Kamis, 25 April 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK – HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN, IMAN, KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kamis, 25 April 2019<br />Pesta St Markus, Penulis Injil<br />1 Petrus (5:5b-14)<br />(Mzm 89:2-3.6-7.16-17)<br />Markus (16:15-20)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Ite et donate – Pergi dan Bagikanlah”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Gereja pada hari Kamis ini mengenangkan salah satu penulis Injil yakni St Markus (Lat: Mārcus, Yun: Μᾶρκος; Koptik: Μαρκοϲ; Ibr: מרקוס). Ia adalah seorang Yahudi dari suku Lewi yang terlahir di Gyréne, satu dari lima kota barat di Libya, di sebuah desa kecil bernama Aberyatolos dan besar di Yerusalem. Ibunya adalah salah satu "Maria" yang mengikuti Kristus dan ayahnya adalah Artistopolos, sepupu istri Santo Petrus Rasul.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun tiga semangat dasarnya yang penuh Harapan Iman dan Kasih, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.Bersemangat:<br />Lambang Markus sebagai penulis injil adalah singa bersayap, yang menggambarkan keadaan siaga serta semangat penuh keyakinan/optimisme yang terus menyala. Markus yang adalah keponakan Barnabas dan dipermandikan oleh Petrus berkarya dengan semangat. Ia antusias menemani para rasul dari Yerusalem ke Antiokia, Siprus, Roma dan Alexandria (Mesir).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hidupnya bersemangat, walau kadang juga pernah “gagal”, ketika ia kembali lagi ke Yerusalem karena “tidak tahan” menemani Paulus-Barnabas di Siprus. Ia pernah jatuh tapi bangkit lagi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.Bersahabat:<br />St. Markus bukan termasuk bilangan dua belas Rasul Yesus tapi dia bersahabat dengan para rasul. Dia adalah teman perjalanan St. Paulus dan Barnabas dalam karya Pewartaan Injil ke Antiokia (Kis12:25) dan Siprus (Kis13:4-5). Dia juga seorang murid serta asisten St. Petrus. Bahkan St. Petrus memperlakukannya seperti "anak sendiri": “Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku” (1 Ptr 5:13).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selain itu, rumah Markus biasanya digunakan sebagai pertemuan para sahabatnya. Ketika Petrus dipenjarakan, banyak sekali orang Kristen berkumpul di rumahnya dan berdoa bagi keselamatan Petrus. Dkl: Ia mengenal-mencintai dan semakin bersahabat dengan Yesus melalui pewartaan dan perjumpaan iman dengan para Rasul yang adalah para sahabatnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.Bermanfaat:<br />Markus (nama Romawi ) yang berarti “palu”, ternyata memiliki nama lain, yaitu "Yohanes" yang adalah nama Yahudi dan berarti "Kebaikan Allah/Allah yang menganugerahi" (Kis 13:5, 13). Seperti “palu” yang bermanfaat bagi tukang bangunan, ia juga bermanfaat bagi Gereja: Ia mahir berbahasa Yunani, Latin dan Ibrani. Dia juga belajar hukum, kitab suci dan sejarah para nabi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kekayaan pengetahuan itulah, ia melayani Barnabas-Paulus di Antikohia dan Siprus. Di Roma, ia menjadi pembantu dan juru bicara Petrus. Menurut Eusebius dari Kaisarea, pada tahun ke-2 Kaisar Claudius, Markus mendampingi Petrus sebagai penterjemah. Ia mencatat segala sesuatu yang diingatnya tentang ucapan Petrus kepada orang banyak.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ia juga berangkat ke Aleksandria dan mendirikan gereja Aleksandria, yang sekarang menjadi gereja Koptik Ortodoks. Dia menjadi uskup pertama di Aleksandria dan dihormati sebagai pendiri kristianitas di Afrika dan penulis injil Markus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelas, hidupnya benar-benar bermanfaat, bahkan Paulus mengakui Markus (yang dulu telah ditolaknya dan di cap ‘orang yang gagal’) sebagai rekan yang sangat berharga: "Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku” (2 Tim 4:11).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bersama teladan St Markus yang “bersemangat-bersahabat dan bermanfaat, kita sebenarnya juga diutus untuk selalu bersaksi: pergi dan membagikan warta Injil (Yun: "euangalion"= kabar baik, "KAsih-saBAR dan Bahagia Ikut Kristus”, buku “TANDA”, Kanisius) tentunya dengan hati yang bersemangat, hidup yang bersahabat dan karya yang bermanfaat bagi kemuliaan Tuhan dan keselamatan jiwa-jiwa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ada tikus suka makan bakmie - Santo Markus doakanlah kami”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />1.<br />Pesta St Markus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Pax tibi Marce, evangelista meus. Hic requiescet corpus tuum-<br />Damai padamu, Markus, penginjilKu. Di sini berbaring tubuhmu".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
St Markus Penginjil yang adalah pelindung kota Venesia juga adalah pelindung dari notaris, penulis, pekerja kaca, pelukis kaca dan pembuat kacamata.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ia lahir di luar Palestina dari keluarga kaya dan wafat pd tahun 68 sebagai Martir di kota Alexandria, Mesir.<br />Pd 24 April tubuhnya ditarik di sepanjang jalan ke Alexandria dengan tali diikat dilehernya lalu dibuang ke penjara.<br />Keesokan harinya ia dianiaya dengan keji dan meninggal. Tubuhnya yg dibakar berhasil diselamatkan oleh umat beriman.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Relikwi St Markus berhasil dibawa dari Alexandria ke Venesia pd tahun 828 oleh dua legenda pedagang Venesia: Rustico dari Torcello dan Buono dari Malamocco.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Relikwi disambut dg sukacita di Venesia dan menarik para peziarah dari seluruh Eropa.<br />Sebuah Basilika kemudian dibangun th 832 tp mengalami kebakaran th 976 yg menyebabkan rakyat marah dan melawan Duke Candiano IV yg saat itu memimpin Venesia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tubuh St Markus pun hilang tak diketemukan.<br />Tahun 1063 berhasil dibangun kembali Basilika dan dipersembahkan u/St Markus tanggal 25 Apr 1094.<br />Proses konsakrasinya didahului dg tiga hari masa tobat dan puasa dan doa untuk memohon mukjizat diketemukannya tubuh Orang Kudus itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setelah Misa pemberkatan Basilika oleh Uskup, terjadilah mukjizat itu dengan terbelahnya batu marmer yg melapisi sebuah pilar di sebelah kanan basilika di samping altar kotbah (ambo), dan tampaklah sebuah peti kaca yang menyimpan relikwi St Markus dan segeralah tercium wangi harum di seluruh Basilika.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun simbol St Markus adalah sebuah patung singa yg mengangkat pedang dan satu kakinya menginjak sebuah buku bertuliskan:<br />"Pax tibi Marce, evangelista meus.<br />Hic requiescet corpus tuum."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />“Ite missa est - Pergilah kamu diutus!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Itulah kata-kata di akhir misa yang juga saya tulis dalam buku “HERSTORY” (RJK, Kanisius).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya, bersama teladann St Markus, kita diutus untuk bermisi sebagai “duda” : “duta damai”, tergerak - bergerak dan berarak dari altar perjamuan ke pasar kehidupan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelasnya, kita diutus ber-misi sebagai “model”/teladan iman umat Allah, “mediator”/perantara kuasa Allah dan “messenger/pembawa pesan Allah”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam bahasa Dom Helder Camara yang saya tulis dalam buku “XXI - Interupsi” (RJK, Kanisius), bermisi sebagai duta damaiNya berarti: mau meninggalkan, pergi dan keluar dari diri sendiri, memecah dinding egoisme, yang memenjarakan kita, dalam ke”AKU”an. Misi berarti berhenti berkisar pada diri sendiri. Misi selalu berarti meninggalkan, tapi tidak selalu mengadakan perjalanan. Di atas semua itu, misi berarti membuka diri dan hati bagi Tuhan dan bagi yang lain, sebagai saudara dan saudari, menemukan dan menjumpai mereka dalam Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun 3 semangat dasar sebuah karya misi ilahi, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A."Societas: Kebersamaan".<br />Ia memanggil 12 murid dan mengutus mereka berdua-dua. Iman kita tidak hanya berdimensi personal tapi juga sosial (socius: sahabat, sosial:bersahabat). Gereja sebagai “Umat Allah” diajak berjalan bersama sebagai sahabat seperjalanan, sebagai suatu gerakan komunio, “societas perfecta” menuju surga abadi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B. "Simplicitas: Kesederhanaan".<br />Mereka dilarang membawa banyak bekal, kecuali tongkat-sehelai baju dan alas kaki, supaya lebih fokus pada tugas perutusan dan bersemangat “lepas bebas” - tidak terbebani dengan kelekatan tak teratur pada berbagai bekal jasman dan materi. Bukankah Yesus yang ber-“kenosis”- yang mengosongkan diri juga sekaligus datang sebagai “yang sederhana”: terbaring di palungan dan terpaku di penyaliban?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C. "Totalitas: Kepenuhan",<br />Inilah sikap berserah secara utuh, penuh dan menyeluruh. Mereka diajak untuk cuma bersandar pada Tuhan, terlebih mereka telah diberi “bekal ilahi”, kuasa untuk mengusir roh jahat dan menyembuhkan orang sakit. Nilai dasar yang ditawarkan adalah “Deus providebit - Tuhan yang menyelenggarakan”, semacam kepercayaan akan “providential divina - penyelenggaraan ilahi”, bahwa Tuhan akan selalu ikut berkarya dalam suka duka hidup dan gulat geliat karya kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Ikan louhan cari makan - Ikut Tuhan semuanya akan dicukupkan".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.<br />"Ite inflammate omnia - Pergilah kobarkan API bagi dunia!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah seruan Ignatius kepada Xaverius yang diyakini kesadaran magis bahwa Yesus mengajak kita "pergi & diutus" dari altar ke pasar, dengan 3 sikap dasar yang diberikanNya, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A. Otoritas.<br />Inilah kenangan iman bahwa Yesus pernah memberikan tenaga & kuasa ilahi serta mengutus ke12 muridNya untuk mewakili Dia dalam kata & tindakan. Ke12 murid itu kini menjadi orang yang berkuasa untuk mengusir setan & menyembuhkan penyakit. Mereka bukan bangsawan tapi dipakai Allah secara menawan untuk mewartakan KerajaanNya. Adapun perintah yang diberikan kepada ke12 orang itu, menurut ayat paralelnya di kitab Matius adalah pergi kepada "domba-domba yang hilang dari umat Israel" (Mat 10:6). Tapi setelah kebangkitanNya, Yesus mengubah jangkauannya kepada segala bangsa, "sampai akhir zaman" (Mat 28:18-20; Mrk 16:15-20).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B. Prioritas.<br />Misi utama Yesus adalah untuk memberitakan Kerajaan Allah dengan perintah untuk menyembuhkan orang sakit & mengusir setan (Mat 9:35-38; 10:7-8; Mrk 3:14-15; 6:7-13; Mrk 16:15,17; Luk 9:2,6; 10:1,9; bdk Luk 4:17-19). Dengan kata lain: Kita diajak menomorsatukan kehendak Allah dimana pemberitaan Injil juga harus disertai dengan penyembuhan & pembebasan secara real-aktual & kontekstual.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C. Totalitas.<br />Yesus berpesan supaya para murid tidak membawa apa-apa dalam perjalanan, termasuk bekal (Yun: pēra). Bekal yang dimaksud adalah dompet yang dibawa seorang pengemis, dengan kata lain: Yesus melarang mereka mengemis sebagaimana kadang dilakukan penganut agama lainnya. Jelasnya, mereka tidak diperkenankan mengandalkan penampilan luar tapi harus sepenuh hati mengandalkan pemeliharaan Allah & kebaikan orang lain sehingga selalu terfokus pada tujuan utama tugas perutusan yaitu memberitakan Injil kerajaan Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ada galah ada kaktus - Pergilah kamu semua diutus!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
4.<br />"Fiat voluntas Tua - Jadilah kehendakMu."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah kalimat terakhir yang saya tulis dalam buku pertama saya tentang Maria di tahun 2008 ("BBM", RJK, Kanisius) yang mengajak kita untuk tidak takut karena bukan kehendakku tapi KehendakNya saja yang berkuasa. Dan, ketika diutus datang ke dunia, Yesus jelas berkehendak untuk membinasakan perbuatan Iblis (Mr 1:27; 1Yoh 3:8) dan membebaskan mereka yang ditindas oleh Iblis (Luk 4:18).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kitapun juga diutus untuk menjadikan kehendakNya nyata dalam hidup semua orang. Itu sebabnya, Yesus memberikan "kuasa" kepada kita untuk mengalahkan kejahatan dengan beberapa modal, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A."Keberdayaan".<br />Ia memberikan daya/kuasa untuk mengusir setan. (Mrk 3:14-15; Mat 10:1)<br />Dan, setelah mengutus 72 murid, Ia memberikan kepada mereka "daya dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh". (Luk 10:1,17-19; Mat 10:1-8; Mr 6:7,13)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B."Keberagaman"<br />Para murid itu bukan saja diutus untuk memberitakan Injil. (Mrk 3:14; Mat 10:7), supaya mereka bertobat dan percaya kepada Injil (Mrk 1:14), tapi juga untuk mewartakan aneka ragam keselamatan ilahi, al melawan Iblis, mengusir roh jahat dan menyembuhkan segala penyakit (Mat 10:1,7-8). Adapun penyembuhan dengan jalan mengoleskan minyak (Yak 5:14) sebagai lambang dari kehadiran dan kuasa Roh Kudus (Za 4:3-6)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C."Kebersamaan".<br />"Ia memanggil ke12 murid itu dan mengutus mereka berdua-dua."<br />Jelaslah bahwa perutusan kita itu bukan berpola "single fighter dan popularitas" tapi ada dalam suasana "keterbukaan dan komunitas" yakni kebersamaan untuk bekerjasama dengan semua orang yang berkehendak baik.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya, kita tidak dipanggil sendiri tapi diajak untuk berjalan bersama di belakang Yesus, mengikutiNya dengan semangat rendah hati sekaligus murah hati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dari Brastagi ke Korintus - Mari pergi kita diutus!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
5.<br />Madah Ibadat Bacaan-Pagi-Siang<br />PESTA ST. MARKUS</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Allah bersegeralah menolong aku<br />Ya Tuhan perhatikanlah hambaMu<br />Kemuliaan..<br />Alleluya..</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH BACAAN<br />Allah mahkota mulia<br />Bagi pahlawan yang jaya<br />Kami memuji martirMu<br />Sambil mohon doa restu</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ia menumpahkan darah<br />Rela mati dengan tabah<br />Tetap teguh dalam iman<br />Tanpa dapat digoncangkan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berkat doa pahlawanMu<br />Ya Allah yang mahatahu<br />Ampunilah dosa kami<br />Meski ynag besar sekali</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dipuji dimulyakanlah<br />Allah Bapa mahamurah<br />Bersama Putra dan RohNya<br />Sepanjang segala masa<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH PAGI<br />Ya martir pahlawan suci<br />Jejak Kristus kau ikuti<br />Musuh sudah kau kalahkan<br />Kini engkau dimulyakan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
S’moga doamu yang sakti<br />Menghapuskan dosa kami<br />Menyingkirkan kejahatan<br />Yang merusak kesatuan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Terlepas sudah tubuhmu<br />Dari ikatan belenggu<br />Lepaskan belenggu kami<br />Agar dapat hidup suci</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dipujilah Allah Bapa<br />Bersama Putra tercinta<br />Dan Roh penghibur ilahi<br />Selalu tak kunjung henti<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH SIANG<br />Yesus penebus ilahi<br />Kami mohon Kaudampingi<br />Dalam usaha mengabdi<br />Kepada sesama kami</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sudilah Engkau berkarya<br />Melalui suka duka<br />Yang harus kami alami<br />Dalam kehidupan ini</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sampaikanlah doa ini<br />Ya Yesus junjungan kami<br />Kepada Bapa surgawi<br />Dalam kuasa Roh suci<br />Amin</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
BACAAN PILIHAN<br />Segala kesempurnaan dalam hidup ini biasanya masih mengandung hal-hal yg tidak sempurna; dan segala pandangan kita kebanyakan tentu masih berkabut.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengenal diri sendiri dengan kerendahan hati adalah jalan lebih aman menuju Allah daripada pemeriksaan mendalam dan teliti berdasarkan ilmu pengetahuan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sudah barang tentu kita tidak boleh mencela ilmu atau pengetahuan yg sederhana mengenai hal apa pun juga yg pada hakikatnya adalah baik dan diatur oleh Tuhan, tetapi tidaklah dapat diingkari, bahwa suara hati yang baik dan hidup bertakwa adalah lebih baik daripada semuanya ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“….Dan kelak, di saat begitu banyak jalan - pergilah kemana HATI membawamu."<br />(Va’ dove ti porta il cuore)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
6.<br />Kutipan Teks Misa:<br />Pesta St Markus, Penulis Injil<br />1 Petrus (5:5b-14)<br />(Mzm 89:2-3.6-7.16-17)<br />Markus (16:15-20)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Katekese memainkan peranan penting sekali dalam misi pewartaaan Injil, upaya yang utama untuk mengajarkan dan mengembangkan iman (bdk. Yohanes Paulus II, Anjuran Apostolik; “Catechesi Tradendae” tgl. 16 Oktober 1979, AAS, 71, 1979).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Mrk 16:15)<br />"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk, alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Go into all the world, and proclaim the Gospel to every creature, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Ya Allah, Engkau memuliakan Santo Markus, Penginjil-Mu, dengan anugerah sebagai pewarta Injil. Kami mohon, semoga berkat ajarannya kami makin berkembang dalam iman dan dengan setia mengikuti jejak Kristus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (5:5b-14)<br />"Salam dari Markus, anakku."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara-saudara terkasih, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya pada waktunya kamu ditinggikan oleh-Nya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Dialah yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, Si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. Dialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya. Amin. Dengan perantaraan Silwanus, yang kuanggap sebagai saudara yang dapat dipercaya, aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk menasihati dan meyakinkan kamu, bahwa kasih karunia ini benar-benar datang dari Allah. Berdirilah dengan teguh di dalamnya! Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku. Berilah salam seorang kepada yang lain dengan cium yang kudus. Damai sejahtera menyertai kamu sekalian yang berada dalam Kristus. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan<br />Ref. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya<br />Ayat. (Mzm 89:2-3.6-7.16-17)<br />1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.<br />2. Sebab itu langit bersyukur karena keajaiban-keajaiban-Mu, ya Tuhan, bahkan karena kesetiaan-Mu di antara jemaah orang-orang kudus. Sebab siapakah di angkasa yang sejajar dengan Tuhan, siapakah di antara penghuni surga yang sama seperti Tuhan?<br />3. Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai, ya Tuhan, mereka hidup dalam cahaya wajah-Mu; karena nama-Mu mereka bersorak-sorai, dan karena keadilan-Mu mereka bermegah-megah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil<br />Ref. Alleluya, alleluya<br />Ayat. (1Kor 1:23-24)<br />Kami memberitahukan Kristus yang tersalib; Dialah kekuatan dan hikmat Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:15-20)<br />"Pergi ke seluruh dunia, beritakanlah Injil."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada suatu hari Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Sesudah berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Tuhan Yesus ke surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka pergilah para murid memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah Injil Tuhan<br />U. Terpujilah Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Tuhan turut bekerja dan meneguhkan itulah yang tertulis dalam Injil. Dan itulah memang kenyataannya sampai hari ini. Kadang dalam kesulitan, kita merasa kehilangan Tuhan. Tuhan merasa 'pergi' meninggalkan kita. Hati kita, mata kita terasa 'buta' untuk melihat bagaimana Tuhan yang bekerja dan meneguhkan. Kita merasa berjalan sendirian, berjuang sendirian. Dalam kesulitan dan tantangan kehidupan, dalam tangis dan air mata kita, kita tidak menemukan Tuhan yang bekerja, Tuhan yang meneguhkan. Tapi kalau kita berani duduk diam 'melihat' sepanjang perjalanan hidup kita, kita pasti akan mampu melihat, jejak-jejak penyertaan Tuhan dalam setiap perjuangan hidup kita. Tuhan tidak pernah diam dan membiarkan, Tuhan menyertai. Mungkin sekali-kali Tuhan marah melihat kebebalan kita, melihat kesombongan kita yang terkadang 'melecehkan' dan 'membiarkan' Tuhan, bahkan mungkin 'memanipulasi' Tuhan, dan 'memanfaatkan' Tuhan untuk suatu keserakahan dan kejahatan kita. Tapi Tuhan pasti tidak dapat mengingkari Diri-Nya sendiri, bahwa Ia sangat mencintai kita, dan memberikan sepenuh Diri-Nya pada kita. Semoga kita mempunyai kesadaran akan penyertaan Allah, akan Allah yang bekerja, dan meneguhkan semua pekerjaan, perjuangan dan harapan kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Mat 28:20)<br />Sesungguhnya, Aku menyertai kamu senantiasa bahkan sampai akhir zaman, demikianlah firman Tuhan, alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Behold, I am with you always, even to the end of the age, says the Lord, alleluia.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-45754341983276962262019-04-30T21:18:00.002+07:002019-04-30T21:18:50.082+07:00Rabu, 24 April 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Rabu, 24 April 2019<br />Hari Rabu dalam Oktaf Paskah<br />Kisah Para Rasul (3:1-10)<br />(Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9; Ul: 7a.8a)<br />Lukas (24:13-35)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Mane nobiscum Domine - Tuhan tinggallah bersama kami."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah seruan dua murid Emaus ("Ekaristi Mengubah Aku Untuk Sembuh"), yang saya kenang ketika dulu rutin mempersembahkan misa dan novena kerahiman bersama para narapidana di rutan Salemba Jakarta dan Surakarta.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun dua murid yang mengajak Yesus tinggal ini tadinya berjalan sepanjang 7 mil (Luk 24,13) dimana 7 mil adalah enam puluh stadia (1 stadia: 185 meter). Kemungkinan mereka berangkat dari Yerusalem masih pagi dan sampai di Emaus sudah menjelang malam (Luk 24,29).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sepanjang perjalanan itu, Yesus hadir dan menyertai tanpa langsung dikenali dan disadari, meskipun mereka bisa merasakan daya-Nya (Luk 24,32).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain:<br />Tuhan tidak akan membiarkan para muridNya tetap dalam kemurungan tapi selalu hadir dan berjalan bersama kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bagaimana Yesus sendiri mewartakan kebangkitan-Nya?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.Yesus menegur dan mengingatkan mereka bahwa penderitaan adalah bagian tidak terpisahkan dalam hidupNya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.Yesus menunjuk pada kesaksian kitab suci tentang diriNya. Karya penebusanNya melalui penderitaan sendiri merupakan tema utama PL (Kej 3:15; Kej 22:18; Kej 49:10; Bil 24:17; Maz 22:2,19; 110:1; Yes 25:8; 52:14; Yes 53:1-12; Yer 23:5; Dan 2:24,35,44; Mi 5:1; Za 3:8; 9:9; 13:7; Mal 3:1).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.Yesus mengambil roti-memecah dan memberkatinya. Ya, inilah penampakan diri Kristus yang dikenal sebagai "nabi" yang diutus dari Allah (Ul 18:15-16,19; Mr 6:4; Kis 3:22; Luk 6:23). Mereka pada awalnya tidak mengenal Tuhan dan baru mengenal setelah Yesus memberi "tanda" (Luk 24:30, Luk 24:35,37, Luk 24:39-43; Yoh 20:14,16,20; Yoh 21:4,6-7; Mat 28:17).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Semoga kita juga bisa mengenali hadirnya Tuhan lewat pelbagai "tanda" dalam gulat geliat hidup harian kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ada kaktus di Jayawijaya - Bersama Kristus kita bangkit jaya."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />1.<br />"Christus surrexit - Kristus telah bangkit!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun bacaan hari ini merupakan ringkasan dari penampakan-penampakan Kristus yang telah bangkit, ditutup dengan kenaikan-Nya. Penampakan kepada sebelas orang murid terjadi langsung sesudah dua orang dari Emaus melaporkannya. (Luk. 24:36-49: Yoh. 20: 19-25).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Para penginjil tidak memberikan kesan bahwa Yesus memarahi mereka atas ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, tetapi bahwa Dia mengetahui betapa sulit bagi mereka untuk percaya.Dan Yesus berusaha menghilangkan kesulitan mereka dengan menawarkan bukti-bukti kebangkitan-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya, para murid sangat lamban untuk percaya.Mereka sulit menerima kesaksian dari orang-orang yang sudah melihat Yesus yang bangkit.Mereka tidak langsung menerima pemberitaan Maria Magdalena dan dua murid dalam perjalanan ke Emaus (Luk. 24:13-35), sehingga Yesus sendiri harus menampakkan diri dan menegur kedegilan hati mereka.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Meski demikian, Yesus terus mendorong mereka dengan otoritas-Nya untuk menjalankan misi mereka memberitakan Injil ke seluruh dunia. Yesus menjanjikan penyertaan-Nya. Itulah yang menjadi kekuatan yang mengubah hidup para murid.Seperti apakah penyertaan Yesus kepada para murid?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pertama, Yesus turut bekerja di dalam dan melalui para murid sehingga berita Injil dapat disebarkan sehingga banyak orang yang bertobat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kedua, firman yang Yesus ajarkan kepada mereka menjadi dasar yang teguh bagi pemberitaan Injil.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ketiga, tanda-tanda yang menyatakan otoritas Kristus memperteguh para murid bahwa mereka memberitakan Injil bukan dengan kekuatan sendiri melainkan dengan kuasa Allah yang dicurahkan bagi mereka.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pastinya, kuasa yang sama, yang menyertai para murid generasi pertama, juga menyertai kita, sampai sekarang bukan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ada pepaya ada srikaya - Haleluia Tuhan bercahaya."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Misteri Paskah salib dan kebangkitan Kristus adalah jantung warta gembira.” – Katekismus Gereja Katolik, No. 571</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Bdk. Mat 25:34)<br />Marilah, hai kamu yang diberkati Bapa-Ku. Terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan, alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Come, you blessed of my Father; receive the kingdom prepared for you from the foundation of the world, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selama Oktaf Paskah Madah Kemuliaan diucapkan atau dinyanyikan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa sumber sukacita kami, setiap tahun Engkau menggembirakan kami dengan perayaan Kebangkitan Kristus. Semoga perayaan yang kami langsungkan ini membimbing kami menuju sukacita abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (3:1-10)<br />"Apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Dalam nama Yesus Kristus, berjalanlah!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. Di situ ada seorang laki-laki yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah. Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. Mereka menatap dia dan Petrus berkata, “Lihatlah kepada kami.” Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. Tetapi Petrus berkata, “Emas dan perak tidak ada padaku! Tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” Lalu Petrus memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian kemari dan mengikuti Petrus dan Yohanes ke dalam Bait Allah; ia berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah. Ketika seluruh rakyat melihat dia berjalan sambil memuji Allah, mereka mengenali dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah. Maka mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan<br />Ref. Biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.<br />Ayat. (Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9; Ul: 7a.8a)<br />1. Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya; percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!<br />2. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!<br />3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya, Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.<br />4. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = f, PS 959<br />Ref. Alleluya, alleluya, alleluya<br />Ayat. (Mzm 118:24)<br />Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:13-35)<br />"Mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada hari Sabat sesudah Yesus dimakamkan, dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenali Dia. Yesus berkata kepada mereka, “Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?” Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya, “Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” Kata-Nya kepada mereka, “Apakah itu?” Jawab mereka, “Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret! Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati, dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Dan beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan bahwa Yesus hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat.” Lalu Ia berkata kepada mereka, “Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?” Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. Sementara itu mereka mendekati kampung yang mereka tuju. Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanannya. Tetapi mereka mendesak-Nya dengan sangat, “Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam.” Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Waktu duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenali Dia. Tetapi Yesus lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain, “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?” Lalu bangunlah mereka dan langsung kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid. Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman mereka. Kata mereka kepada kedua murid itu, “Sungguh, Tuhan telah bangkit, dan telah menampakkan diri kepada Simon.” Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagaimana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.<br />U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Kisah tentang dua murid Yesus yang pergi ke Emaus pasca wafat Sang Guru merupakan salah satu kisah favorit tentang kebangkitan. Kita pasti sudah tidak asing dengan kisah tersebut. Bahkan, boleh jadi kita sudah menghafalnya di luar kepala: kedua murid pergi ke Emaus, dalam perjalanan ketemu seseorang yang ternyata piawai menjelaskan Kitab Suci, lalu mereka makan bersama, dan .... pada sat itu kedua murid mengenal sosok tersebut sebagai Yesus, Guru mereka. Sayangnya, Dia segera lenyap.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kalau kita membaca kembali kisah tersebut, ada bagian yang sesungguhnya menarik untuk direnungkan. Ketika mereka sudah mendekati Emaus, ....Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi mereka mendesak-Nya dengan sangat, "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Apa yang menarik dengan kutipan itu? Yesus berpura-pura meneruskan perjalanan-Nya, tetapi kedua murid mendesak-Nya supaya tinggal bersama mereka.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Alasannya sederhana: hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam. Dengan kata lain, mereka mendesak Yesus agar ia berkenan menginap bersama mereka pada malam itu. Apakah upaya kedua murid itu berhasil? Ya, upaya mereka berhasil. Dan berkat itu, mereka pun mengenali Yesus pada saat perjamuan bersama. Syukur, berkat dan pembagian roti ini kita kenangkan atau peringati setiap kali kita merayakan Perayaan Ekaristi, puncak ibadat dan hidup Gereja.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Maka marilah setiap kali kita berpartisipasi dalam Perayaan Ekaristi kita persiapkan dengan sungguh-sungguh, bukan seperti orang mau menonton saja, agar kita sungguh dapat berpartisipasi dalam perayaan tersebut. Di dalam perayaan kita juga menerima Tubuh Kristus, pemberian Diri yang terdalam dan seutuhnya kepada kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada zaman sekarang ini, kita tidak perlu mengharapkan dapat berjumpa dengan Yesus secara fisik, seperti yang dialami para murid pada zaman dulu. Namun, kita dapat mengalami kehadiran Tuhan secaya nyata dan istimewa, yaitu dalam Perayaan Ekaristi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebab, dalam setiap Perayaan Ekaristi, Tuhan Yesus selalu hadir dalam rupa roti dan anggur yang telah dikonsekrerir dalam Doa Syukur Agung. Jadi, dengan merayakan Ekaristi, kita sungguh-sungguh berjumpa dengan Yesus. Bahkan, tidak hanya berjumpa tetapi kita juga menerima-Nya dan bersatu dengan Dia melalui komuni suci. Oleh karena itu, marilah kita semakin mencintai dan menghargai Ekaristi serta memberinya tempat yang istimewa dalam hidup kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Bdk. Luk 24:35)<br />Para murid mengenali Tuhan Yesus dalam pemecahan roti, alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
The disciples recognized the Lord Jesus in the breaking of the bread, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Allah Bapa Mahapengasih, dampingilah kami dalam mencari kedamaian; kuatkanlah kami berkat sabda-Mu dan semoga di dalam diri kami cinta kasih tetap jaya melawan segala paksaan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Rencana ilahi untuk mendatangkan keselamatan melalui kematian keji "orang benar, hamba-Ku" (Yes 53:11) Bdk. Kis 3:14., sudah dimaklumkan lebih dahulu dalam Kitab Suci, sebagai misteri penebusan yang mencakup segala sesuatu, artinya sebagai tebusan, yang membebaskan manusia dari perhambaan dosa Bdk. Yes 53:11-12; Yoh 8:34-36.. Dalam sebuah pengakuan iman, yang tentangnya Ia berkata, bahwa Ia "telah menerimanya" sendiri (1 Kor 15:3), santo Paulus mengakui: "Kristus telah wafat untuk dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci - (ibid.) Bdk. juga Kis 3:18; 7:52; 13:29; 26:22-23.. Wafat Yesus yang menebuskan terutama memenuhi nubuat mengenai hamba Allah yang menderita Bdk. Yes 53:7-8 dan Kis 8:32-35.. Yesus sendiri menjelaskan arti kehidupan-Nya dan kematian-Nya dalam terang kata-kata hamba Allah ini Bdk. Mat 20:28.. Setelah kebangkitan-Nya Ia memberi penjelasan tentang Kitab Suci ini kepada murid-murid Emaus Bdk. Luk 24:25-27. dan sesudah itu kepada para Rasul sendiri Bdk. Luk 24:44-45. (Katekismus Gereja Katolik, 601)</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-15511496941134257712019-04-30T21:14:00.002+07:002019-04-30T21:14:46.579+07:00Senin, 22 April 2019<div class="_5pbx userContent _3576" data-ft="{"tn":"K"}" id="js_6" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.38; margin-top: 6px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Senin, 22 April 2019<br />Hari Senin dalam Oktaf Paskah<br />Kisah Para Rasul (2:14.22-32)<br />(Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10.11; Ul: 5a)<br />Matius (28:8-15)</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Haleluia - Puji Tuhan!"</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuhan yang kita puji ini berkata di hari Paskah: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea dan di sanalah mereka akan melihat Aku" (Mat 28:10)</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Rahmat keberanian dan perutusan iman diberikan-Nya kepada para perempuan yang menjadi personifikasi orang lemah.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya, walau lemah di mata dunia tapi mereka "kuat" di mata surga karena tetap setia ketika dunia menyalibkan dan menghina Dia.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain :<br />Kita tidak perlu takut apabila kita tetap setia kepada-Nya di tengah-tengah dunia yang menolak kasih-Nya (bdk. 1Yoh 2:28: ”Manete in ME- Tinggallah dalam AKU")</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pastinya, Ia memang telah bangkit (Mrk 16:6, Mat 28:6, Luk 24:6) yang diperkuat oleh beberapa fakta, antara lain :</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. Kubur kosong:<br />Jika musuh Yesus mencuri mayat-Nya, mereka pasti memperlihatkannya untuk membuktikan bahwa Ia tidak bangkit. Jikalau murid yang mencuri mayat-Nya, mereka pasti tidak akan pernah mau mengorbankan nyawa dan harta mereka untuk apa yang mereka ketahui sebagai kebohongan.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. Keberadaan, kuasa dan sukacita Gereja Perdana :<br />Jika Yesus tidak bangkit dan menampakkan diri, mereka yang menjadi Bapa Gereja Perdana tidak akan pernah berubah, bertransformasi dari kemurungan kepada sukacita dan kasih pengharapan yang luar biasa (Luk 24:52-53).</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. Penulisan Perjanjian Baru:<br />Perjanjian Baru ditulis oleh para rasul yang memberikan nyawanya bagi Yesus. Mereka pasti tidak akan pernah mau bersusah-payah untuk menulis tentang Yesus jikalau pelayanan-Nya berakhir dalam kematian dan ketidakpastian (1Kor 15:12-19).</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
4. Pentakosta:<br />Fakta bahwa Roh Kudus telah dicurahkan pada hari Pentakosta sebagai suatu kenyataan merupakan bukti bahwa Yesus telah bangkit dan ditinggikan di sebelah kanan Allah (Kis 1:3-5; 2:33). Jika Kristus tidak bangkit, tidak akan pernah ada pengalaman "baptisan dalam Roh Kudus" (Yoh 16:7).</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
5. Kesaksian orang :<br />Berjuta-juta orang sepanjang 2000-an tahun yang telah mengalami kehadiran Yesus dalam hati dan hidup mereka.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dari Tarsus jangan lupa ke sinagoga - Yesus itu Sang Alpha dan Omega"</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Harapan akan kebangkitan Kristen diwarnai seluruhnya oleh pertemuan-pertemuan dengan Kristus yang bangkit. -- Katekismus Gereja Katolik, No. 995</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (bdk. Kel 13:5.9)<br />Tuhan telah mengantar kamu masuk ke tanah yang berlimpah-limpah susu dan madu. Semoga hukum Tuhan kamu renungkan selalu. Alleluya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
The Lord has led you into a land flowing with milk and honey, that the law of the Lord may always be on your lips, alleluia.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selama Oktaf Paskah ada Madah Kemuliaan.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa sumber kehidupan, Engkau selalu menambah umat-Mu dengan anggota baru. Semoga kami, hamba-hamba-Mu ini, hidup sesuai dengan sakramen baptis yang telah kami terima dalam iman. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kisah Para Rasul (2:14.22-32)<br />"Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada hari Pentakosta, bangkitlah Petrus berdiri bersama kesebelas rasul. Dengan suara nyaring ia berkata kepada orang banyak, “Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan, mukjizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh dengan tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan-Nya dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan. Karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram. Sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu. Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburnya masih ada pada kita sampai hari ini. Tetapi ia adalah seorang nabi, dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas tahtanya. Karena itu Daud telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.”</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840<br />Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.<br />atau Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.<br />Ayat. (Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10.11; Ul: 5a)<br />1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku."<br />2. Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.<br />3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.<br />4. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = d, PS 959<br />Ref. Alleluya, alleluya, alleluya<br />Ayat. (Mzm 118:24)<br />Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (28:8-15)<br />"Katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan disanalah mereka akan melihat Aku."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada waktu itu, perempuan-perempuan pergi dari kubur, diliputi rasa takut dan sukacita yang besar. Mereka berlari cepat-cepat untuk memberitahukan kepada para murid bahwa Yesus telah bangkit. Tiba-tiba Yesus menjumpai mereka dan berkata, “Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya, memeluk kaki-Nya dan menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka, “Jangan takut! Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.” Ketika mereka masih di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga makam Yesus ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan kaum tua-tua, mereka mengambil keputusan, lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata, “Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid Yesus datang malam-malam dan mencuri jenazah-Nya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa.” Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.<br />U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Berita dan fakta tentang kebangkitan Yesus rupanya menimbulkan aneka macam reaksi dan tanggapan. Dalam Injil hari ini, kita melihat dua sikap berbeda yang ditampakkan oleh dua kelompok ketika menanggapi peristiwa kebangkitan Yesus. Kedua kelompok ini sama-sama menyaksikan dengan mata kepala sendiri, peristiwa dan fakta yang sama: kubur kosong, gempa bumi dan penampakan malaikat yang memberitakan bahwa Yesus telah bangkit dari mati.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kelompok pertama, para wanita. Ketika melihat kubur kosong, mereka yakin dan percaya bahwa Yesus telah bangkit dari mati. Mengalami peristiwa itu, mereka diliputi sukacita dan ingin mewartakan peristiwa kebangkitan Yesus ini kepada yang lain. Sementara itu, kelompok kedua, para penjaga kubur, justru diliputi ketakutan dan kecemasan.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Para wanita tersebut dipenuhi sukacita warta Paskah karena selama ini mereka hidup dan beriman kepada Yesus. Mereka adalah orang-orang yang mau hidup dan menghidupi kebenaran iman akan Yesus. Sementara para penjaga dan imam kepala, malah ketakutan dan tidak bersedia menerima kebenaran akan fakta Yesus yang bangkit karena mereka takut jika mengakui kebenaran akta itu, akan ada yang harus diambil dari diri mereka: kesombongan, kekayaan, reputasi, serta rasa aman yang mereka nikmati selama ini.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Paskah memang bukan sekadar sebuah perayaan tentang bangkitnya Yesus dari kematian, tetapi juga sebuah pewartaan akan kebenaran iman, bahwa hidup, kata dan karya Yesus di dunia ini adalah satu-satunya JALAN KEHIDUPAN bagi siapa pun yang ingin menghayati hidup seturut kehendak Allah. Pewartaan ini menuntut sebuah tanggapan dari siapa pun yang merayakan Paskah.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mereka yang dalam pergumulan hidupnya senantiasa merindukan Tuhan dan kebenaran-Nya akan memberikan tanggapan seperti para wanita yang ada dalam kisah Injil hari ini. Hidup mereka akan dipenuhi sukacita dan kesediaan untuk menjadi SAKSI akan kebangkitan Yesus. Sedangkan mereka yang pergumulan hidupnya hanya mencari keamanan, kenyamanan, kekayaan dan reputasi duniawi akan bersikap seperti para penjaga kubur Yesus. Mereka menolak kebenaran iman akan kebangkitan Yesus. Bagaimana dengan Anda sendiri menanggapi warta Paskah ini?</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Rm 6:9)<br />Kristus yang bangkit dari alam maut, takkan mati lagi. Maut takkan menguasai-Nya lagi. Alleluya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Christ, having risen from the dead, dies now no more; death will no longer have dominion over him, alleluia.</div>
<div style="display: inline; font-family: inherit; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Tuhan Yesus, Engkau sungguh telah bangkit dan mengalahkan maut. Kebangkitan-Mu meneguhkan kami bahwa hidup hanyalah diubah, bukannya dilenyapkan. Oleh karena itu, ya Tuhan, aku bersyukur atas rahmat iman akan Engkau yang telah bangkit dan mulia namun senantiasa menyertai perjuangan hidup kami, kini dan sepanjang masa. Amin.</div>
</div>
<div class="_3x-2" data-ft="{"tn":"H"}" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px;">
<div data-ft="{"tn":"H"}" style="font-family: inherit;">
<div class="mtm" style="font-family: inherit; margin-top: 10px;">
<div class="_2a2q _65sr" style="font-family: inherit; height: 500px; margin-left: -12px; margin-right: -12px; overflow: hidden; position: relative; width: 500px;">
<a ajaxify="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=595394237637730&set=pcb.595394414304379&type=3&__tn__=HH-R&eid=ARDlrjbiBOSeH-_7IjDXg82GLNKYHk-ERe4TNd2EBbqCVTB6nRZfEF0_zcCvV6-sI9wn0ZYvRAejA3SX&size=474%2C502&source=13&player_origin=story_view" class="_5dec _xcx _487t" data-ploi="https://scontent-sin2-2.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/57738826_595394240971063_8985521601315340288_n.jpg?_nc_cat=108&_nc_ht=scontent-sin2-2.xx&oh=995670521b393a423c08ea89717e9fab&oe=5D33074F" data-render-location="permalink" href="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=595394237637730&set=pcb.595394414304379&type=3&__tn__=HH-R&eid=ARDlrjbiBOSeH-_7IjDXg82GLNKYHk-ERe4TNd2EBbqCVTB6nRZfEF0_zcCvV6-sI9wn0ZYvRAejA3SX" id="u_0_14" rel="theater" style="color: #365899; cursor: pointer; display: block; font-family: inherit; height: 333px; left: 0px; position: absolute; text-decoration-line: none; top: 0px; width: 500px;"></a></div>
</div>
</div>
</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-85440034655653891882019-04-30T21:11:00.002+07:002019-04-30T21:11:13.721+07:00Minggu, 21 April 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Minggu, 21 April 2019<br />HARI RAYA PASKAH - HARI RAYA KEBANGKITAN TUHAN (Misa Minggu Pagi)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kisah Para Rasul (10:34a.37-43)<br />(Mzm 118:1-2.16ab-17.22-23; Ul:24)<br />Kolose (3:1-4)<br />Yohanes (20:1-9)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Menurut Injil Yohanes, pada hari pertama pekan itu, pagi-pagi benar, Maria Magdalena datang ke makam Yesus. Ia melihat batu penutup telah diambil dari kubur. Segera ia berlari mendapatkan Petrus dan murid lain yakni “murid yang dikasihi” Yesus dan menyampaikan berita bahwa Yesus diambil orang dan tak diketahui di mana sekarang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Maka Petrus dan murid yang lain itu berlari ke makam. Murid yang lain tadi sampai terlebih dahulu, menjenguk ke dalam kubur dan melihat kain kafan terletak di tanah. Petrus juga datang, lalu masuk dan mendapati juga kafan terletak di tanah, tapi kain peluh terlihat di tempat lain. Kedua murid ini mendapati makam kosong. Kesimpulan pembaca Injil: dia sudah bangkit. Seandainya janazahnya cuma dipindahkan atau disembunyikan, mestinya kafan dan kain peluh tidak dilepas dan ditinggalkan di makam.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Murid yang lain, yang tadi ada di luar itu, menyusul masuk ke makam, dan disebutkan, “ia melihatnya”, maksudnya, ia melihat bekas-bekas Yesus di situ, tapi kini sudah bangkit. Ditambahkan dalam ay. 8, “Dan ia percaya.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pengalaman pembaca Injil Yohanes dulu masih bisa kita ikuti pula. Ia akan pertama-tama menyimpulkan bahwa Yesus sudah bangkit dan baru sejenak kemudian percaya, seperti murid yang lain tadi. Ini cara berkisah Yohanes yang melibatkan pembaca. Ia membuat siapa saja yang mengikuti kisahnya merasa seolah-olah ikut berlari ke makam, dan boleh jadi datang mendahului Petrus dan bahkan murid yang dikasihi itu sendiri. Dan mendahului percaya Yesus sudah bangkit!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mari kita bandingkan dengan Injil Lukas. Dalam Luk 24:35 ketika dua murid melaporkan kepada kesebelas murid di Yerusalem mengenai penampakan Yesus di Emaus, mereka yang di Yerusalem itu juga menegaskan bahwa “Tuhan telah bangkit dan menampakkan diri kepada Simon”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Akan tetapi, Lukas tidak menceritakan Petrus secara khusus mendapat penampakan Tuhan. Memang dalam 1Kor 15:5, Paulus menyebut bahwa Yesus menampakkan diri kepada Kefas, yaitu Petrus, dan menyebutkan murid-murid lain.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Namun demikian, apa yang dialami Petrus sesungguhnya? Rupa-rupanya Lukas sengaja hanya menyebut Petrus “heran memikir-mikirkan apa yang telah terjadi”. Lukas mengajak pembaca ikut serta dalam pengalaman Petrus mengenai “apa yang telah terjadi itu”, yakni Yesus tidak lagi berada di tempat orang mati dan hanya kain kafannya masih di situ. Begitulah Petrus nanti juga sampai pada kesadaran bahwa Yesus sudah bangkit.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />KUTIPAN TEKS MISA.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Karena itu Hari Raya Paskah bukan saja salah satu pesta di antara yang lain, mclainkan "pesta segala pesta", "perayaan segala perayaan", sebagaimana Ekaristi adalah Sakramen segala Sakramen (Sakramen agung). Santo Atanasius menamakan pesta Paskah "Minggu agung" (ep. fest. 1), sebagaimana pekan suci di dunia timur dinamakan "pekan agung". Misteri kebangkitan, di mana Kristus mengalahkan kematian, meresapi zaman kita yang lama dengan kekuatannya yang besar, sampai segala sesuatu ditaklukkan kepada Kristus. (Katekismus Gereja Katolik, 1169)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Luk 24:34; Mzm 118:1.1.16ab-17.22, PS 516/GR 196, Mode VI)<br />Aku telah bangkit dan s'lalu bersama Engkau, Bapa-Ku, alleluya.<br />Tangan-Mu yang kudus telah Kautumpangkan atas diri-Ku, alleluya.<br />Kebijaksanaan-Mu menakjubkan, alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Resurrexi, et adhuc tecum sum, alleluia:<br />Posuisti super me manum tuam, alleluia:<br />Mirabilis facta est scientia tua, Alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Domine probasti me, et cognovisti me:<br />tu cognovisti sessionem meam,<br />et resurrectionem meam.<br />Gloria Patri...</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Ya Allah, pada hari ini dengan pengantaraan Putra Tunggal-Mu Engkau telah menaklukkan kematian dan membuka bagi kami pintu keabadian. Semoga kami yang merayakan pesta Kebangkitan Tuhan dibarui oleh Roh-Mu dan bangkit dalam terang kehidupan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan Pertama<br />Bacaan dari Kisah Para Rasul (10:34a.37-43)<br />"Kami telah makan dan minum bersama dengan Yesus setelah Ia bangkit dari antara orang mati."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sekali peristiwa Allah menyuruh Petrus pergi ke rumah perwira Kornelius. Di sana Petrus berkata, "Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah pembaptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: Bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh dan kuat kuasa. Yesus itulah yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. Kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat Yesus di tanah Yudea maupun di Yerusalem! Dia telah dibunuh dan digantung pada kayu salib. Tetapi Allah telah membangkitkan Dia pada hari yang ketiga. Dan Allah berkenan bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Dan Yesus telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 821<br />Ref. Pada hari ini Tuhan bertindak! Mari kita rayakan dengan gembira.<br />Ayat. (Mzm 118:1-2.16ab-17.22-23; Ul:24)<br />1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik, kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya."<br />2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan. Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan!<br />3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan Kedua<br />Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (3:1-4)<br />"Pikirkanlah perkara yang di atas, dimana Kristus berada."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara-saudara, kamu telah dibangkitkan bersama dengan Kristus. Maka carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus dalam Allah. Kristuslah hidup kita! Apabila Ia menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
atau</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 5:6b-8)<br />"Buanglah ragi yang lama, agar kamu menjadi adonan baru."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara-saudara, kamu tahu bahwa ragi yang sedikit saja dapat mengkhamirkan seluruh adonan. Maka buanglah ragi yang lama, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab Kristus, anak domba Paskah kita, sudah disembelih. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan roti yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
SEKUENSIA, do = d, PS 518<br />wajib dinyanyikan pada Hari Minggu Paskah I, sebelum Bait Pengantar Injil<br />Hai umat Kristen, pujilah Kristus, Sang Kurban Paskah.<br />Cempe menebus domba: Kristus yang tak berdosa mendamaikan kita dengan Bapa.<br />Maut dan kehidupan dahsyat saling menyerang:<br />Sang Hidup yang mati, bangkit jaya.<br />Katakan, Maria, yang kaulihat di jalan!<br />Kubur dan kemuliaan Sang Kristus yang hidup serta bangkit:<br />Saksi malaikat, kain peluh dan kafan.<br />Kristus, harapanku bangkit, mendahului ke Galilea.<br />Kita yakin Kristus bangkit dari kematian: Kau Raja Pemenang, kasihanilah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
atau</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Victimae paschali laudes<br />immolent Christiani.<br />Agnus redemit oves:<br />Christus innocens Patri<br />reconciliavit peccatores.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mors et vita duello<br />conflixere mirando:<br />dux vitae mortuus,<br />regnat vivus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dic nobis Maria,<br />quid vidisti in via?<br />Sepulcrum Christi viventis,<br />et gloriam vidi resurgentis:<br />Angelicos testes,<br />sudarium, et vestes.<br />Surrexit Christus spes mea:<br />praecedet suos in Galilaeam.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Scimus Christum surrexisse<br />a mortuis vere:<br />tu nobis, victor Rex,<br />miserere.<br />Amen. Alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = f, PS 959<br />Ref. Alleluya, alleluya, alleluya<br />Ayat. (1Kor 5:7b-8a)<br />Mari kita merayakan perjamuan Paskah, sebab Yesus Kristus sudah dikurbankan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan Injil<br />Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:1-9)<br />"Yesus harus bangkit dari antara orang mati."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur Yesus, dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur. Maka ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus. Ia berkata kepada mereka, "Tuhan telah diambil orang dari kubur-Nya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur. Ia menjenguk ke dalam dan melihat kain kafan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka tibalah juga Simon Petrus menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kafan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kafan itu, tetapi agak di samping, di tempat yang lain, dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai ke kubur itu; ia melihatnya dan percaya. Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci, yang mengatakan bahwa ia harus bangkit dari antara orang mati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Tuhan kita!<br />U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Guru Asmika membagi kulit/cangkang telur pada anak-anak. Mereka pun men cangkang itu dengan berbagai jenis serangga. Mereka bersukacita menceritak Perjuangannya menangkap kupu-kupu, belalang, jangkrik, dan jenis serangga lainnyav Akhirnya, majulah seorang anak dengan cangkang telur yang masih kosong. “Mengapa cangkang telurmu kosong?” tanya guru. Jawabnya, “Bukankah Yesus sudah bangkit?” Kubur itu kosong karena Yesus telah bangkit.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Maria Magdalena melihat batu penutup kubur telah diambil, lalu lari kepada Simon Petrus dan berkata, “Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.” Simon pun pergi ke kubur, masuk ke dalamnya dan melihat kain kafan dan kain peluh tergulung, tetapi semua itu tak membuatnya percaya akan kebangkitan Kristus. Malah dikatakan ia belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati. Murid yang lain juga pergi ke kubur, menjenguk ke dalamnya dan melihat kain kafan, tetapi semua itu juga tak membuatnya percaya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kata Yunani blepho untuk kedua murid itu artinya melihat dan objeknya material. Penglihatan material berupa kubur kosong, kain kafan dan kain peluh saja tidak membawa pada kepercayaan akan kebangkitan Yesus. Baru setelah murid yang lain itu masuk ke dalam kubur, ia “melihat dan percaya”. Kata Yunani harao (melihat) dikaitkan dengan kata kerja ephisteusen (percaya) yang objek dari kepercayaan ini adalah kebangkitan Kristus. Kepercayaan murid yang lain itu diperjelas: “Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci.” Maksudnya, sebelum pergi ke kubur, murid yang lain itu belum mengerti isi Kitab Suci, tetapi setelah pergi ke kubur, masuk ke dalamnya, dan melihat kain kapan dan kain peluh, ia ingat dan mendapat terang tentang isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati. Pengertian tentang isi Kitab Suci itu yang membuatnya percaya, sehingga ia melihat dan percaya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kita kadang masih ragu mengapa kubur kosong tak bisa dij adikan bukti kebangkitan Yesus, padahal Kitab Suci telah menunjukkan bahwa melihat kubur kosong saja Maria Magdalena malah percaya kalau Yesus telah diambil orang, Simon Petrus dan murid yang lain pun tak percaya dan pulang ke rumah. Tidak jarang kita pun kurang percaya akan peran Kitab Suci yang dapat membuat seseorang percaya akan kebangkitan Yesus. Mengapa? Murid yang lain percaya akan kebangkitan Yesus, karena setelah masuk ke dalam kubur dan hanya menemukan kain kafan dan kain peluh saja ia ingat dan mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan “Ia harus bangkit dari antara orang mati.” Kita adalah pengikut-pengikut Kristus zaman ini yang seharusnya terus-menerus membaca hingga mengerti isi/arti setiap perkataan dalam Kitab Suci. Apa mau kita sekarang?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (1Kor 5:7-8)<br />Kristus, Anak Domba Anak Paskah kita sudah dikurbankan, Alleluya; Maka marilah kita berpesta dengan roti tak beragi, yakni kesucian dan kebenaran. Alleluya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Christ our Passover has been sacrificed, alleluia;<br />therefore let us keep the feast with the unleavened bread<br />of purity and truth, alleluia, alleluia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Pascha nostrum immolatus est Christus, alleluia: itaque epulemur in azymis sinceritatis et veritatis, alleluia, alleluia, alleluia</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-23910711198218907282019-04-30T21:10:00.002+07:002019-04-30T21:10:40.961+07:00Sabtu Malam, 20 April 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.<br />Sabtu Malam, 20 April 2019<br />Vigili Paskah<br />(Malam Paskah - Tirakatan Kebangkitan Tuhan)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Surrexit Dominus - Tuhan sudah bangkit!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun pada misa Minggu Paskah bersama dengan api yang diberkati, lilin Paskah yang dinyalakan dan madah indah Exultate yang baru dilambungkan, kita diajak untuk selalu melihat SALIB sebagai sebuah proses kemenangan iman.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Itu sebabnya Hari Paskah mengajak kita bersukacita: "bersorak-bertepuk-bergirang", karena setelah penyaliban hadirlah kemuliaan, setelah kematian hadirlah kebangkitan, setelah penderitaan hadirlah kebahagiaan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Persiapan sepanjang 40 hari dalam masa Prapaskah dengan ber-“PDAM” - "Puasa-Doa-Amal-Misa" diakhiri dengan kemuliaan, kemenangan dan kehidupan yang dikenangkan pada Hari Raya Paskah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengacu pada pelbagai bacaan injil seputar Paskah, baik di Injil Sinoptik dan Injil Yohanes, ada 3 pengalaman supaya kita selalu melihat SALIB sebagai sebuah ruang HIK, ruang yang penuh harapan iman dan kasih, antara lain :</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."Pengalaman personal":<br />Inilah yang dialami Maria Magdalena ketika Yesus yang bangkit menjumpainya secara pribadi dengan 3 kalimat: "Damai bagimu - Jangan takut dan Pergilah ke Galilea!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2."Pengalaman sosial":<br />Inilah yang terjadi ketika Petrus dan Yohanes bersama-sama bergegas mencari Yesus yang bangkit karena informasi yang diberikan Magdalena.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3."Pengalaman ecclesial":<br />Inilah yang diwartakan ketika Yohanes (murid yang dikasihiNya) menunggu Petrus dan membiarkannya masuk ke makam Yesus terlebih dulu. Yohanes tidak langsung sok dan bekerja sendirian tapi terus bersabar dan menyadari dirinya sebagai bagian dari gereja universal yang bersama-sama bergegas mencari wajah Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam bahasa Paus Emeritus Benediktus XVI: "Dunia diselamatkan oleh Dia yang Tersalib, bukan oleh mereka yang menyalibkanNya. Dunia yang dihancurkan oleh ketidaksabaran manusia telah ditebus oleh kesabaran Tuhan."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dari Mekkah ke Yerusalem - Selamat Paskah, Berkah Dalem".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />A.<br />P A S K A H<br />P erempuan<br />A dalah<br />S aksi<br />K ebangkitan<br />A llah<br />H aleluya</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ia adalah perempuan yang tak setinggi Petrus dalam hirarki tapi lebih dekat kepada Yesus melalui hatinya (Henri-Dominique de Lacordaire, “Sainte Marie Madeleine", 1860)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ia adalah seorang perempuan yang menemukan hidup baru dalam Kristus (Paus Gregorius)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ia adalah jembatan antara yang manusiawi dan ilahi, "divine ascended masters" (New Ages);</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ia adalah “illuminata et Illuminatrix, yang cerah dan mencerahkan” (Uskup Agung Genoa, Jacobus de Voragine, “Golden Legend”, 1250).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />"Scimus Christum surrexisse a mortuis vere - Kristus sungguh telah bangkit dari antara org mati!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah keyakinan iman yang dirayakan dalam Hari Raya Paskah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun kata Yunani “Pascha” berasal dari bahasa Ibrani, “Pesach” yang artinya: “Paskah” (Passover) yakni melewati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain: Yesus hadir melewati kematian menuju kebangkitan, melewati penyaliban menuju kemuliaan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengacu pada bacaan injil, Paskah bisa berarti: "Perempuan Adalah Saksi Kebangkitan Allah," karena bukankah Yesus yang bangkit pertama-tama memilih para perempuan sebagai saksi kebangkitanNya?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
De facto, dalam tradisi patriarkal, perempuan kerap dianggap sebagai sumber dosa (istilah "hawa nafsu", bukan "adam nafsu). Mereka juga tidak boleh bertanya/berpendapat/mengajar. Mereka dianggap "kelas dua", hanya bisa di sumur-dapur dan kasur, hanya "asah asah-momong bocah-ngumbah ngumbah-jaga omah dan mlumah mlumah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun kabarnya 3 nama mereka adalah: Magdalena (bekas "pelacur" yang kerasukan 7 roh jahat), Maria Kleopas (yang dicap sebagai tukang kawin) dan Maria Salome (janda Zebedeus , ibunya Yakobus dan Yohanes).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bisa jadi, mereka adalah wajah kita semua yang bercela dan tidak sempurna, yang rapuh dan berdosa tapi malahan dipilih Tuhan dengan 3 ajakan dasarNya, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."Salam bagimu":<br />Inilah kata pertama Yesus pada mereka. Salam dalam bahasa Ibrani dekat dengan "Shalom", yang berarti damai bagimu. Ia bagikan HIK pertama, yakni harapan yang penuh kedamaian.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2."Jangan takut":<br />Ia menguatkan hidup kita supaya tidak takut dan kecut. Ia bagikan HIK kedua, yakni iman yang penuh keberanian.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3."Pergilah ke Galilea":<br />Galilea adalah tempat Ia banyak mengajar dan makan bersama, berkarya dan berjalan bersama para murid. Kita juga diajak mengingat saat-saat bahwa Tuhan benar-benar hidup: Ia dekat dan mengasihi kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun beberapa lambang khas mitologi Paskah, antara lain: kelinci/kesuburan, telor/kehidupan dan bunga bakung/keindahan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain:<br />Kita diajak pergi ke "Galilea", ke tengah hidup harian kita dengan selalu setia berbagi kesuburan-kehidupan dan keindahan secara nyata.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Cari nafkah di Rawabuaya - Selamat Paskah Alleluia."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />Surrexit Dominus: Tuhan sudah bangkit!"<br />Holy Saturday<br />"They laid him in a rock-hewn tomb"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Meditation.<br />Jesus not only died for our sins (1 Corinthians 15:3); he also, by the grace of God, tasted death for every one (Hebrews 2:9). It was a real death that put an end to his earthly human existence. Jesus died in mid afternoon and the Sabbath began at 6:00 pm. Since the Jewish law permitted no work on the Sabbath, the body had to be buried quickly. Someone brave enough would have to get permission from the Roman authorities to take the body and bury it. The bodies of executed criminals were usually left unburied as carion for the vultures and dogs. Jesus was spared this indignity through the gracious intervention of Joseph of Arimethea.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Who was this admirer and secret disciple of Jesus? Luke tells us that Joseph was a member of the Sanhedrin, the supreme Jewish council that condemned Jesus. We are told that he did not agree with their verdict. He was either absent from their meeting or silent when they tried Jesus. What kind of man was Joseph? Luke tells us that he was "good and righteous" and "looking for the kingdom of God". Although he did not stand up for Jesus at his trial, he nonetheless, sought to honor him in his death by giving him a proper burial. This was to fulfill what the prophet Isaiah had foretold: "He was cut off out of the land of the living ..and they made his grave with the wicked and with a rich man in his death, although he had done no violence, and there was no deceit in his mouth" (Isaiah 53:8-9).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
In the Book of Revelation, the Lord Jesus speaks: "Fear not, I am the first and the last, and the living one: I died, and behold I am alive for evermore, and I have the keys of Death and Hades" (Revelation 1:17-18). No tomb in the world could contain the Lord Jesus for long.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
His death on the cross purchased our redemption and his triumph over the grave on Easter morning defeated death. What preserved the Lord Jesus from corruption? He was kept from decay and he rose from the dead by divine power. "My flesh will dwell in hope. For you will not let your Holy One see corruption" (Psalm 16:9-10). The mystery of Christ's lying in the tomb on the sabbath reveals the great sabbath rest of God after the fulfillment of our salvation which brings peace to the whole world (Colossians 1:18-20). Is your hope in this life only, or is it well founded in the resurrection of Christ and his promise that those who believe in him will live forever?<br />"Lord Jesus, you died that I might live forever in your kingdom of peace and righteousness. Strengthen my faith that I may I know the power of your resurrection and live in the hope of seeing you face to face for ever."</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-49352560801652872762019-04-30T21:09:00.000+07:002019-04-30T21:09:04.982+07:00Kamis, 18 April 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kamis, 18 April 2019<br />Malam: Kamis Putih (Peringatan Perjamuan Tuhan)<br />Keluaran (12:1-8.11-14)<br />(Mzm 116:12-13.15-16bc.17-18; R: lh. 1Kor 10: lh.16)<br />(1Kor 11:23-26)<br />Yohanes (13:1-15)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"In Memoriam - Dalam Kenangan!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah yang selalu dirayakan Gereja pada awal Trihari Suci (Sacrum Triduum Paschale), dimana Gereja mengenangkan 5 misteri imannya, antara lain: pelayanan/pembasuhan kaki murid; kasih/perintah untuk mengasihi; ekaristi/dasar misa kudus; imamat/dasar tahbisan; serta "memoria passionis/kenangan sengsaraNya".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah juga hari dimana Yesus memberikan kita "teladan" berdimensi "4 K":</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
k asih<br />k erendahan hati<br />k etulusan<br />k esederhanaan”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah kita ingat orang Latin yang kerap ber-pepatah: "verba movent-exempla trahunt - kata-kata menguap tapi teladan itu menyentuh hati". Adapun jalan iman supaya kita bisa menjadi "teladan" ber-dimensi "4K", antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. "TE"guhkan iman:<br />Yesus mengatakan dan melaksanakan apa yang disebutnya sebagai kasih yang meneguhkan iman kita: “Aku memberikan perintah baru, supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu hrs saling mengasihi." Ia teguhkan iman kita dengan kasih: tidak saling menghakimi, tapi saling memahami, tidak saling menyakiti tapi saling memberkati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam bahasa Leo Tolstoy, sastrawan besar Rusia: “kasihNya adalah kasih suci, yang mampu memberikan putihnya pada pakaian kita yang hitam dan memberikan cahayanya pada jiwa kita yang kelam."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. "LA"yani Tuhan:<br />Kita juga mengenangkan Kristus yang melayani dengan membasuh kaki para rasul. Inilah inti visi dan misi manajemen pelayananNya: Ia merendahkan diri di hadapan muridNya: "Jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kaki".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain:<br />Yesus mengajak kita melayani "Yang Ilahi" lewat kehadiran "yang insani", terlebih sesama kita yang sakit dan terjepit, yang tersingkir dan kurang diperHATIkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan membasuh kaki para rasul, Ia memberikan teladan untuk menjadi pelayan yang tulus dan rendah hati (bdk. Yoh 13:1-15) karena biasanya membasuh kaki dilakukan oleh seorang hamba untuk tuannya. Ia mengosongkan diri untuk melayani sepenuh hati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, kita diajak untuk menjadi orang yang tidak egois, tapi saling merendahkan hati dan saling melayani sekaligus memberkati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. "DAN" ikutlah perjamuan:<br />Hari inilah secara tegas, Yesus mengatakan: “Inilah TubuhKu-Inilah DarahKu yang akan membebaskan kamu. Bila kamu melakukan ini,” kataNya, “ingatlah akan Aku.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya, lewat Kamis Putihlah, Ekaristi mendapatkan bentuk awalnya. Seperti yang selalu dikatakan oleh Paus Yoh Paulus II bahwa Kamis Putih adalah “Hari Ekaristi”, bahkan setiap Kamis Putih sejak 1979, Paus ini selalu membuat ensiklik untuk para uskup, imam-diakon-anggota tarekat dan semua umat beriman.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dkl: Gereja mengimani bahwa Ekaristi dipercayakan oleh Tuhan kepada para rasul dan penerusnya: “Justru dalam kesinambungan dengan praktek para Rasul dan dalam ketaatan pada perintah Tuhan, Gereja merayakan Ekaristi sepanjang abad” (EE 27).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pastinya, sebagaimana Kristus memberikan tubuh dan darahNya bagi kita, kita diutus untuk menjadi "hosti" yang siap dipecah dan dibagi-bagi lewat tugas - kerja dan karya pelayanan kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dari Loji Wetan ke Laweyan - Jauhkan kejahatan dan belajarlah jadi pelayan."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />1.<br />"Mercy’s Way - Jalan Kerahiman."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu judul buku terbaru saya yang juga menjadi pokok jalan kerahiman yang diajarkan Yesus pada awal trihari suci dengan pola dasar, “KPK”, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.Kerendahan hati:<br />Yesus "turun" untuk memenuhi sesuatu yang biasanya hanya pantas dilayankan oleh seorang budak non-Yahudi atau perempuan/anak-anak, bukan lelaki Yahudi dewasa. Kini, Ia yang adalah Guru dan Tuhan merekalah yang melakukan tindakan itu. Dengan kata lain: Dia mengajarkan sikap "turun", rendah hati dan murah hati karena keinginan untuk menjadi yang terbesar senantiasa mengganggu pikiran para muridNya. (Mat 18:1-4; 20:20-27; Mr 9:33-37; Luk 9:46-48).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.Pelayanan:<br />Yesus menyatakan bahwa pembasuhan kaki merupakan tanda bahwa mereka ikut mengambil bagian dalam Dia, artinya ikut mengambil bagian dalam jalannya Yesus yakni jalan pelayanan. Dengan jalan inilah Ia memungkinkan kita memperoleh "bagian di dalam Dia" (ayat 8; bdk.Luk. 22:29-30) dan memperoleh "pembersihan" dari dosa (Yoh. 13:10; bdk. 1Yoh. 1:7)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.Kasih:<br />Inilah dasar semuanya. Ia menunjukkan kepada murid-murid-Nya betapa besar kasih-Nya kepada mereka. Ia mengasihi mereka sampai pada kesudahannya atau pada akhirnya. Ungkapan ini (eis telos) juga bisa berarti "sepenuh-penuhnya" (I Tes. 2:16).<br />Bagaimana dengan kita?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ada Silalahi ada juga Sibarani-<br />Mari saling mengasihi, melayani dan mengampuni."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />Holy Thursday<br />"Jesus' supreme humility"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A. Gospel Reading: John 13:1-15</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Now before the feast of the Passover, when Jesus knew that his hour had come to depart out of this world to the Father, having loved his own who were in the world, he loved them to the end. And during supper, when the devil had already put it into the heart of Judas Iscariot, Simon's son, to betray him, Jesus, knowing that the Father had given all things into his hands, and that he had come from God and was going to God, rose from supper, laid aside his garments, and girded himself with a towel. Then he poured water into a basin, and began to wash the disciples' feet, and to wipe them with the towel with which he was girded.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
He came to Simon Peter; and Peter said to him, "Lord, do you wash my feet?" Jesus answered him, "What I am doing you do not know now, but afterward you will understand." Peter said to him, "You shall never wash my feet." Jesus answered him, "If I do not wash you, you have no part in me." Simon Peter said to him, "Lord, not my feet only but also my hands and my head!" Jesus said to him, "He who has bathed does not need to wash, except for his feet, but he is clean all over; and you are clean, but not every one of you." For he knew who was to betray him; that was why he said, "You are not all clean."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
When he had washed their feet, and taken his garments, and resumed his place, he said to them, "Do you know what I have done to you? You call me Teacher and Lord; and you are right, for so I am. If I then, your Lord and Teacher, have washed your feet, you also ought to wash one another's feet. For I have given you an example, that you also should do as I have done to you.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B. Old Testament Reading: Exodus 12:1-8,11-14</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
The LORD said to Moses and Aaron in the land of Egypt, "This month shall be for you the beginning of months; it shall be the first month of the year for you. Tell all the congregation of Israel that on the tenth day of this month they shall take every man a lamb according to their fathers' houses, a lamb for a household; and if the household is too small for a lamb, then a man and his neighbor next to his house shall take according to the number of persons; according to what each can eat you shall make your count for the lamb. Your lamb shall be without blemish, a male a year old; you shall take it from the sheep or from the goats; and you shall keep it until the fourteenth day of this month, when the whole assembly of the congregation of Israel shall kill their lambs in the evening.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Then they shall take some of the blood, and put it on the two doorposts and the lintel of the houses in which they eat them. They shall eat the flesh that night, roasted; with unleavened bread and bitter herbs they shall eat it. In this manner you shall eat it: your loins girded, your sandals on your feet, and your staff in your hand; and you shall eat it in haste. It is the LORD's passover. For I will pass through the land of Egypt that night, and I will smite all the first-born in the land of Egypt, both man and beast; and on all the gods of Egypt I will execute judgments: I am the LORD. "This day shall be for you a memorial day, and you shall keep it as a feast to the LORD; throughout your generations you shall observe it as an ordinance for ever.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C. Meditation</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Does your love waver when you encounter bitter disappointments and injury from others? As Jesus' hour of humiliation draws near he reveals to his disciples the supreme humility which shaped the love he had for them. He stoops to perform a menial task reserved for servants - the washing of smelly, dirty feet. In stooping to serve his disciples Jesus knew he would be betrayed by one of them and that the rest would abandon him through disloyalty. Such knowledge could have easily led to bitterness or hatred. Jesus met the injury of betrayal and disloyalty with the greatest humility and supreme love.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jesus loved his disciples to the very end, even when they failed him and forsook him. The Lord loves each of us unconditionally. His love has power to set us free to serve others with Christ-like compassion and humility. Does the love of Christ rule in your heart, thoughts, intentions and actions?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saint Augustine of Hippo in his sermon for this day, wrote:<br />"He had the power of laying down his life; we by contrast cannot choose the length of our lives, and we die even if it is against our will. He, by dying, destroyed death in himself; we are freed from death only in his death. His body did not see corruption; our body will see corruption and only then be clothed through him in incorruption at the end of the world. He needed no help from us in saving us; without him we can do nothing. He gave himself to us as the vine to the branches; apart from him we cannot have life.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Finally, even if brothers die for brothers, yet no martyr by shedding his blood brings forgiveness for the sins of his brothers, as Christ brought forgiveness to us. In this he gave us, not an example to imitate but a reason for rejoicing. Inasmuch, then, as they shed their blood for their brothers, the martyrs provided "the same kind of meal" as they had received at the Lord's table. Let us then love one another as Christ also loved us and gave himself up for us."<br />"Lord Jesus, your love conquers all and never fails. Help me to love others freely, with heart-felt compassion, kindness and goodness. Where there is injury, may I sow peace rather than strife."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
D. Psalm 116:12-13, 16-18</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
What shall I render to the LORD for all his bounty to me?<br />I will lift up the cup of salvation and call on the name of<br />the LORD,<br />Precious in the sight of the LORD is the death of his<br />saints.<br />O LORD, I am your servant; I am your servant, the son of<br />your handmaid. You have loosed my bonds.<br />I will offer to you the sacrifice of thanksgiving and call on<br />the name of the LORD.<br />I will pay my vows to the LORD in the presence of all his<br />people.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
E. Daily Quote from the Early Church Fathers</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Even though the man Christ Jesus, in the form of God together with the Father with whom He is one God, accepts our sacrifice, nonetheless He has chosen in the form of a servant to be the sacrifice rather than accept it. Therefore, He is the priest Himself Who presents the offering, and He Himself is what is offered." (Augustine of Hippo, 354-430 A.D., excerpt from excerpt from City of God, 10,20)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.<br />MADAH HARIAN PAGI</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salib suci nan mulia<br />Kayu paling utama<br />Tiada yang menandingi<br />Daun bunga buahnya<br />Kayu paku bahagia<br />Memangku pangkal hidup.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pohon bungkukkan dahanmu<br />Lemaskanlah uratmu<br />Lembutkan juga kerasmu<br />Yang jadi bawaanmu<br />Sediakan batang empuk<br />Bagi tubuh rajamu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Engkaulah kayu yang pantas<br />Mentakhtakan penebus<br />Menyajikan tempat labuh<br />Bagi bumi yang karam<br />Berhiaskan darah suci<br />Anakdomba sejati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Terpuji terhormatilah<br />Allah mahakuasa<br />Bapa bersama Putera<br />Dan Roh Kudus penghibur<br />Yang jaya bertakhta mulya<br />Selalu selamanya. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DOA<br />Ya Allah, sumber cinta kasih dan keselamatan, dalam kematian Putera-Mu Engkau memberi kami harapan akan hidup abadi. Maka kami mohon kepada-Mu: limpahkanlah kurnia kasih setia-Mu kepada kami, agar berkat kebangkitan Kristus kami memperoleh kemuliaan kekal yang kami harapkan. Sebab Dialah pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
=====<br />Maundy Thursday</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam bahasa Inggris tradisional, hari Kamis Putih ini disebut Maundy Thursday. Sebutan itu diambil dari antifon pertama upacara pembasuhan kaki yang dalam bahasa Latin berbunyi: “Mandatum Novum” atau perintah baru: “Aku memberi perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi” (Yoh 13:34).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
4.<br />Actions Speak Louder Than Words</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
01.<br />Sejarah keselamatan menurut Yohanes bisa digambarkan seperti sebuah pendulum. Gerakan berawal dari atas turun ke bawah dan kemudian naik ke atas lagi. Prakarsa keselamatan berasal dari Allah yang turun ke dunia(katabatis) untuk mengajak manusia naik kembali ke surga agar dapat mengalami kemuliaan-Nya (anabatis).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam perspektif itu Injil Yohanes dapat dibagi menjadi 2 bagian besar. Bagian Pertama (Yoh 1-12) disebut Kitab Penjelmaan dan bagian Kedua (Yoh 13-20) disebut Kitab Kemuliaan. Kitab Kemuliaan diawali dengan kisah pembasuhan kaki. Kisah ini tidak hanya berisi pelajaran moral agar para murid saling melayani tetapi juga merupakan persiapan Kisah Sengsara. Membasuh kaki para murid merupakan tindakan simbolik yang menyertai pengajaran tentang kehidupan bersama yang mesti diwujudkan oleh para murid. Tindakan Yesus itu tidak lazim. Biasanya pembasuhan kaki dikerjakan oleh para pelayan kepada tamu yang sangat dihormati dan dilakukan sebelum perjamuan dimulai untuk membersihkan debu jalanan yang mengotori kaki para tamu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan tindakan itu, Yesus sebagai Guru dan Tuhan ingin mengukir dalam hati dan pikiran para murid nilai yang telah dijalani-Nya yakni bahwa Ia datang untuk melayani dan bukan dilayani (Mat 20:28; Fil 2:6-11). Dari awal hingga akhir, hidup-Nya dipenuhi dengan kasih Allah yang selalu memberi dan bahkan memberikan Diri-Nya seutuhnya di salib (ay. 1). Dia memberikan hidup seutuhnya untuk melayani semua orang. Kita diajak untuk melakukan hal yang sama, “Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.” (ay. 15). Melakukan seperti yang diteladankan Yesus tidak hanya copy-paste tindakan itu secara lahiriah tetapi mencakup perubahan orientasi dasar seluruh hidup.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Artinya kita masuk ke dalam inti gerak hidup dan misi Yesus: kita diciptakan dan ada untuk mencintai dan melayani!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
02.<br />Ay. 1-3 tidak hanya menjadi pengantar kisah pembasuhan kaki tetapi juga merupakan introduksi untuk bagian kedua Injil Yohanes (Yoh 13-20): Hidup Yesus telah mencapai klimaks, telah sampai pada “saat” Ia meninggalkan dunia ini untuk pergi kepada Bapa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berbeda dengan Injil Sinoptik yang mengisahkan Perjamuan Terakhir sebagai Perjamuan Paskah, Injil Yohanes menempatkan kisah Perjamuan Terakhir “sebelum hari raya Paskah mulai” (ay. 1) sehingga penyaliban Yesus terjadi tepat pada hari Paskah Yahudi, saat domba-domba kurban disembelih di Bait Allah. Yohanes mau mewartakan bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah yang dikorbankan secara sempurna, sekali untuk selamanya, sebagai tebusan bagi dosa-dosa kita. Dengan demikian Paskah atau penebusan kita, yakni peralihan dari kematian kepada kehidupan hanya dapat terjadi melalui perendahan diri di salib, yang dalam Perjamuan Terakhir perendahan diri itu disimbolkan dengan pembasuhan kaki para murid.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
03.<br />Pengertian “Paskah” dalam tradisi Yahudi berdasar pada Kel 12:12-13 yakni Tuhan melewati rumah orang-orang Yahudi yang telah ditandai dengan darah anak domba sehingga mereka tidak ikut dihukum atau dimusnahkan bersama dengan orang Mesir. Paskah Perjanjian Baru mempunyai makna yang jauh melampaui Paskah Yahudi. Dengan darah Anak Domba Allah kita tidak hanya dibebaskan dari hukuman tetapi juga diperkenankan mengambil bagian dalam kemuliaan Bapa (Yoh 17:5). Itulah sebabnya mengapa Yohanes dalam ay. 1 merumuskan Paskah sebagai “saat” Yesus beralih dari dunia ini untuk kembali kepada Bapa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
04.<br />Ungkapan bahwa Yesus mengasihi murid-murid-Nya sampai pada kesudahannya (ay. 1, eis telos) mempunyai dua arti. Pertama, kasih Yesus itu sangat mendalam sampai akhir hidup dalam pengertian waktu kronologis.Kedua, kasih Yesus itu utuh, penuh dan sempurna. Dengan ungkapan itu penginjil mau menyatakan bahwa dengan menyerahkan Diri untuk para murid-Nya, Yesus menunjukkan kesempurnaan dan kepenuhan kasih-Nya,“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” (Yoh 15:13).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada saat Yesus wafat, Ia bersabda, “Sudah selesai” [Yoh 19:30, consummatum est (Latin) atau tetelestai (Yunani)]. Kasih itu diberikan dengan tuntas. Kasih yang penuh, sempurna dan tuntas itu disimbolkan dengan pembasuhan kaki.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
05.<br />Dengan teliti penginjil menceritakan proses pembasuhan kaki, “Yesus bangun dan menanggalkan (tithesin)jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkanair ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu." (ay. 4-5). Kata kerja tithenai juga berarti “memberikan nyawa” seperti yang dipakai dalam Yoh 10:11.15.17.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan demikian, sekali lagi, penginjil menghubungkan pembasuhan kaki dengan wafat-Nya. Keterkaitan itu oleh penginjil juga dinyatakan dalam ay. 3 : “Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.”. Dia yang merendahkan Diri sedemikian ekstrem itu sebenarnya adalah Putra Allah. Pembasuhan kaki itu oleh Yesus dilakukan sebagai persiapan untuk menyongsong saat “kembali kepada Allah”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
06.<br />Dalam sebuah perjamuan keluarga, membasuh kaki lazimnya dilakukan oleh seorang budak. Dalam Midrash Mekilta atas Kel 21:3, tindakan itu tidak boleh dituntut dari budak Yahudi tetapi hanya dilakukan oleh budak bukan Yahudi. Namun di lain pihak, seorang isteri dan anak laki-laki atau perempuan dapat membasuh kaki suami atau ayah sebagai tanda bakti mereka.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kadang-kadang sebagai tanda kasih dan hormat, seorang murid dapat membasuh kaki gurunya. Dalam Perjamuan Terakhir Yesus membalikkan peran itu untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan-Nya. Yesus melakukan sendiri apa yang telah disabdakan-Nya melalui perumpamaan,“Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.” (Luk 12:37).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
07.<br />Penolakan Petrus dalam ay. 7 menunjukkan kontras antara kehendak Yesus dengan ketidaktahuan Petrus. Perendahan diri Sang Sabda yang terwujud dalam inkarnasi menjadi cara yang dipilih Allah untuk menyelamatkan manusia. St. Paulus memberikan nasehat yang begitu indah, “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” (Fil 2:5-8).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sulit bagi Petrus untuk memahami cara Allah menyelamatkan ini. Penolakan Petrus dalam ay. 8 seakan-akan mengulangi lagi protes yang pernah disampaikan kepada Yesus setelah Ia menubuatkan penderitaan-Nya (Mat 16:22). Kalau dalam Mat 16:23 tanggapan Yesus sangat keras, "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.", dalam ay. 8 tanggapan Yesus lebih halus tetapi tegas, "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.". Kitalah yang mesti bertobat, menyesuaikan diri dengan Allah, bukan sebaliknya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
08.<br />Kesalahpahaman antara Petrus dengan Yesus terus berlanjut (ay. 9). Yesus berbicara tentang pembersihan atau purifikasi spiritual sebagai syarat ikut serta bersama-Nya dalam kemuliaan, sedangkan Petrus menangkapnya secara jasmaniah. Dalam Injil Yohanes kesalahpahaman seperti ini sering terjadi dan menjadi kesempatan bagi Yesus untuk menyampaikan pewahyuan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Misalnya kesalahpahaman dengan wanita Samaria tentang air kehidupan (Yoh 4:15) dan dengan orang Yahudi mengenai roti kehidupan (Yoh 6:34). Yesus selalu berbicara pada level spiritual, realitas yang melampaui kenyataan materialitas. Untuk mewahyukan realitas rohani itu Yesus memakai simbol-simbol material karena bagi-Nya simbol-simbol itu cukup memadai untuk menjelaskan kenyataan spiritual yang ingin diwahyukan-Nya. Bagi Yesus, para rasul, kecuali Yudas Iskariot, sudah bersih karena telah menerima dan mengimani Sang Sabda (Yoh 15:3). Para murid telah dilahirkan kembali dari air dan Roh (Yoh 3:5) artinya telah dibabtis, maka tidak perlu dibersihkan secara menyeluruh, hanya perlu disempurnakan dengan masuk ke dalam misteri sengsara dan wafat-Nya yang disimbolkan dengan pembasuhan kaki.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
09.<br />Tindakan Yesus yang begitu mengesan dan kaya akan makna baru bisa dipahami oleh para murid kemudian setelah peristiwa sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya terjadi. Pemahaman yang utuh itu dimiliki oleh para murid berkat bimbingan dan penerangan Roh Kudus karena “Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yoh 14:26).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dari seluruh perikop ini setidaknya ada 2 pemaknaan yang saling melengkapi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pertama, pembasuhan kaki menjadi simbol perendahan diri Yesus yang terlaksana pada salib dan wafat-Nya membersihkan dosa semua orang beriman. Gagasan ini selaras dengan Mrk 10:35-45 yang menghubungkan perendahan diri sebagai hamba agar dapat memberikan diri sebagai tebusan bagi semua orang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kedua, pembasuhan kaki menjadi teladan bagi para murid untuk saling melayani. Gagasan ini sesuai dengan percakapan pada Perjamuan Terakhir dalam Injil Lukas (Luk 22:24-27) yang menegaskan bahwa kebesaran hidup seseorang itu terletak dalam perannya untuk kebaikan sesama yakni dengan melayani. Berikanlah hatimu untuk mencintai dan ulurkanlah tanganmu untuk melayani.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
10.<br />Orang mengatakan bahwa sebuah gambar lebih bernilai daripada ribuan kata-kata. Ungkapan itu sering kita temukan kebenarannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjelaskan cara kerja sebuah mesin yang rumit atau mencari alamat yang sulit kita mempergunakan skema, diagram atau peta.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Untuk menggerakkan hati orang agar mau berbagi kepada anak-anak miskin yang menderita kurang gizi cukup dengan menampilkan gambar seorang anak yang kurus kering, kelaparan dan terbaring di pinggir jalan. Untuk memotivasi orang mencintai dan memajukan perdamaian kita menampilkan gambar-gambar yang menunjukkan kekejaman perang. Gambar itu juga bisa berbentuk cerita atau kisah, bisa juga berwujud tindakan simbolis.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kisah motivasi lebih menarik daripada serangkaian nasehat. Karena itu dalam pengajarannya, Yesus banyak mempergunakan kisah perumpamaan. Untuk mengajarkan tentang kerendahan hati, Yesus mengambil seorang anak kecil dan menjadikannya sebagai model.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam Perjamuan Terakhir, Yesus memakai tindakan simbolis untuk menyampaikan pesan-Nya. Tindakan yang tidak lazim dan membuat para murid bertanya-tanya. Lazimnya yang membasuh kaki itu pelayan kepada tuannya atau murid kepada gurunya. Tapi dalam perikop ini perannya dibalik. Seorang Guru Agung bahkan Putra Allah berjongkok di depan para murid dan membasuh kaki mereka, membersihkan debu kotoran yang menempel di kaki mereka.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tanpa kata-kata. Sebuah tindakan yang luar biasa, tidak masuk akal dan menghebohkan. Actions speak louder than words. Sesudah tindakan simbolis itu, Tuhan memberikan penjelasan singkat: hendaknya kamu saling melayani. Sebuah keteladanan memang lebih bermakna dan bernilai daripada seribu nasehat. Keselamatan dan kedamaian baru terwujud bila kita saling melayani. Kebahagiaan sejati dirasakan bila kita saling berbagi. Melayani dan berbagi merupakan wujud kasih. Mencintai itu sederhana, berawal dari senyuman dan kedamaian hati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
11.<br />Seorang murid bertanya kepada guru kebijaksaaan, “Guru bagaimana kita dapat mewujudkan secara konkret nasehat untuk saling mencintai dan melayani? Mengapa kekerasan dan kebencian justru lebih dominan dalam dunia ini?”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Guru itu mengajak muridnya ke sebuah tanah lapang di pinggir desa. Sore itu cuaca sangat cerah. Di tanah lapang itu beberapa anak asyik bermain. Ada yang berkejaran, bercanda, bermain lompat-lompatan. Suasana begitu menyenangkan, penuh dengan suara gelak tawa dan teriak kegembiraan. Sang guru berkata, “Lihatlah anak-anak itu. Mereka bisa menikmati kegembiraan karena mereka melihat kawannya sebagai teman bermain. Mereka saling membutuhkan. Kehadiran teman dibutuhkan agar permainan dapat dilakukan. Tetapi aku bisa mengubah suasana yang penuh kegembiraan itu menjadi tangisan.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Guru itu kemudian memanggil agar anak-anak mendekatinya. Sang guru mengeluarkan segenggam uang koin dari sakunya sambil mengatakan, “Anak-anak, uang ini akan kusebar dan kalian boleh memperebutkan dan memilikinya”. Guru itu kemudian menyebarkan segenggam uang koin itu ke tengah anak-anak. Anak-anak mulai berebutan. Saling mendorong, saling menginjak, saling memukul. Suasana kegembiraan berubah menjadi kemarahan. Mulai terdengar jeritan tangis, bentakan kemarahan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Guru itu berkata, “Lihatlah anak-anak itu. Mereka berebut untuk mendapatkan koin itu. Mereka saling mendorong, memukul dan melukai. Mereka melihat temannya sebagai saingan yang harus disingkirkan. Kawan-kawannya tidak lagi dibutuhkan kehadirannya tetapi malah menjadi gangguan dan ancaman. Pada saat itulah muncul kebencian, sakit hati dan dendam”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hidup kita ditentukan oleh sudut pandang. Cara kita memandang sesama menentukan sikap dan tindakan kita kepada mereka. Hanya bila kita memandang sesama secara positif yakni sebagai teman seperjalanan yang kehadirannya kita butuhkan, hanya bila kita berpikir, menduga dan berharap yang baik dan tidak berprasangka buruk serta tidak melihat sesama sebagai saingan sehingga kehadirannya mengganggu dan harus disingkirkan, barulah kita bisa melaksanakan kehendak Tuhan untuk saling melayani.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
12.<br />Pada spanduk promosi suatu Sekolah Dasar kubaca visi dan misinya yakni "menyiapkan lulusannya untuk siap BERSAING di dunia yang semakin KOMPETITIF". Bukankah "bersaing" berarti menciptakan musuh, membangun semangat rivalitas, saling mengalahkan dan menghancurkan? Bukankah semangat persaingan itu menjadikan kehadiran orang lain sebagai pengganggu dan ancaman yang harus disingkirkan? Mengapa tidak diubah menjadi "mempersiapkan lulusannya untuk siap dan bisa BEKERJASAMA menciptakan dunia yang nyaman untuk semua orang"?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kisah Sang Guru yang membasuh kaki murid-murid-Nya mengajak kita untuk mengubah sudut pandang bahwa sahabat-sahabatku adalah teman seperjalanan yang kehadirannya kubutuhkan. Mereka adalah bagian dari hidupku yang membuat hidupku lebih bermakna, lebih penuh, lebih membahagiakan. Berkah Dalem.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
5.<br />Kutipan Teks Misa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Gereja merayakan misteri terbesar penebusan manusia setiap tahun pada trihari yang berlangsung dari Misa Perjamuan Malam Terakhir pada waktu Kamis Putih sampai dengan ibadat sore Minggu Paskah. Kurun waktu ini selayaknya bernama: "Trihari Penyaliban, Pemakaman dan Kebangkitan Kristus" (Bdk. SRC Decr. "Maxima redemptionis nostrae mysteria" (6-11-1955), AAS 47 (1955) 858; St. Agustinus, Epistola, 55, 24, PL 35, 215) ;juga disebut "Trihari Paskah", karena di dalamnya dipentaskan dan diwujudkan misteri Paskah, artinya, peralihan Tuhan dari dunia ini kepada Bapa. Oleh perayaan misteri ini, dalam tanda liturgis dan sakramental Gereja disatukan secara mesra dengan Kristus, mempelainya. (Perayaan Paskah dan persiapannya, No. 38)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Gal 6:14; PS 496/MB 417)<br />Kita harus bangga akan salib Tuhan kita Yesus Kristus, pohon keselamatan, kehidupan dan kebangkitan kita, sumber penebusan dan pembebasan kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nos autem gloriari oportet, in cruce Domini nostri Iesu Christi: in quo est salus, vita, et resurrectio nostra: per quem salvati, et liberati sumus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
We should glory in the Cross of our Lord Jesus Christ, in whom is our salvation, life and resurrection, through whom we are saved and delivered.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pengantar<br />Antifon Pembuka Misa Kamis Putih didasarkan pada ayat Kitab Suci tepatnya dari Gal 6:14. Gereja menghendaki kita untuk mengaitkan upacara Kamis Putih tidak hanya sebatas ‘kasih’, namun juga dengan sengsara dan wafat Tuhan, termasuk kebangkitan-Nya. Perlu diketahui pula bahwa hitungan hari dalam liturgi mengikuti tradisi Yahudi dimana hari dimulai saat setelah matahari terbenam. Jadi hari pertama dari Trihari Paskah dimulai pada hari Kamis sore saat matahari terbenam sampai Jumat sebelum matahari terbenam. Sehingga Trihari Paskah tidak diawali dari hari Kamis pagi, melainkan pada sore hari saat Misa Kamis Putih dirayakan. Dengan demikian maka hari pertama Trihari Paskah terdapat dua perayaan besar, yakni Kamis Putih yang diadakan malam hari dan Jumat Agung yang diadakan jam 3 siang. Hari kedua adalah Jumat malam sampai Sabtu menjelang Malam Paskah; dan hari ketiga mulai Malam Paskah, sampai dengan Misa Hari Raya Paskah sore pada hari Minggu yang menutup Trihari Paskah. Dari penjelasan di atas tampak lebih jelas, bahwa nyanyian pembuka PS 496/MB 417 tidak hanya membuka Kamis Putih, namun juga membuka keseluruhan Trihari Paskah yang berpusat pada wafat Kristus di kayu salib dan kebangkitan-Nya yang mulia. Nyanyian ini tidak hanya mengajak kita untuk merenungkan bagaimana caranya saling mengasihi, tetapi juga wujud kasih yang paling besar yang dicontohkan Tuhan sendiri, yakni kesediaan-Nya untuk menderita dan wafat di kayu salib. Pada Hari Raya Paskah, salib tidak lagi dimaknai sebagai sumber penderitaan, namun sebagai kemenangan. Dan kita pun terkadang menyebut tanda salib sebagai tanda kemenangan. Maka dari itu pantaslah kita berbangga dalam salib Yesus Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Ya Allah, dalam perjamuan malam yang amat kudus ini, Putra Tunggal-Mu menyerahkan diri-Nya kepada kematian, mempercayakan kepada Gereja kurban yang baru dan kekal, serta perjamuan cinta kasih-Nya. Semoga kami yang merayakan perjamuan malam ini menimba kepenuhan kasih dan hidup dari misteri yang luhur dan agung itu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kitab Keluaran (12:1-8.11-14)<br />"Aturan perjamuan Paska."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada waktu itu berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir, “Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang pertama bagimu tiap-tiap tahun. Katakanlah kepada segenap jemaat Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini hendaklah diambil seekor anak domba oleh masing-masing menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga. Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama dengan tetangga yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang. Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela dan berumur satu tahun; kamu boleh mengambil domba, boleh kambing. Anak domba itu harus kamu kurung sampai tanggal empat belas bulan ini. Lalu seluruh jemaat Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada senja hari. Darahnya harus diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas rumah, tempat orang-orang makan anak domba itu. Pada malam itu juga mereka harus memakan dagingnya yang dipanggang; daging panggang itu harus mereka makan dengan roti yang tidak beragi dan sayuran pahit. Beginilah kamu harus memakannya: pinggangmu berikat, kaki berkasut, dan tongkat ada di tanganmu. Hendaknya kamu memakannya cepat-cepat. Itulah Paskah bagi Tuhan. Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir, dan membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia maupun anak sulung hewan, dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman. Akulah Tuhan. Adapun darah domba itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah tempat kamu tinggal. Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan melewati kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, pada saat Aku menghukum negeri Mesir. Hari ini harus menjadi hari peringatan bagimu, dan harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan turun temurun.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, 3/4, PS 856<br />Ref. Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu. Inilah Darah-Ku yang ditumpahkan bagimu. Lakukanlah ini akan peringatan kepada-Ku.<br />Ayat. (Mzm 116:12-13.15-16bc.17-18; R: lh. 1Kor 10: lh.16)<br />1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.<br />2. Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu; aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu. Engkau telah melepaskan belengguku.<br />3. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 11:23-26)<br />"Setiap kali kamu makan dan minum, kamu mewartakan wafat Tuhan."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara-saudara, apa yang telah kuteruskan kepadamu ini telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam Ia diserahkan, mengambil roti, dan setelah mengucap syukur atasnya, Ia memecah-mecahkan roti itu seraya berkata, “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagimu; perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku!” Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata, “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan dalam darah-Ku. Setiap kali kamu meminumnya, perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku.” Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum dari cawan ini, kamu mewartakan wafat Tuhan sampai Ia datang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, Mzm 95:8ab, do = bes, 4/4, PS 965<br />Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.<br />Ayat. (Yoh 13:34)<br />Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:1-15)<br />"Ia mengasihi mereka sampai saat terakhir."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebelum Hari Raya Paskah mulai, Yesus sudah tahu bahwa saatnya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sebagaimana Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya, demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai saat terakhir. Ketika mereka sedang makan bersama, Iblis membisikkan dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, rencana untuk mengkhianati Yesus. Yesus tahu, bahwa Bapa telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Maka bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya. Kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya, lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya, “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?” Jawab Yesus kepadanya, “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti sekarang, tetapi engkau akan memahaminya kelak.” Kata Petrus kepada-Nya, “Selama-lamanya Engkau tidak akan membasuh kakiku!” Jawab Yesus, “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak akan mendapat bagian bersama Aku.” Kata Simon Petrus kepada-Nya, “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!” Kata Yesus kepadanya, “Barangsiapa sudah mandi, cukuplah ia membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Kamu pun sudah bersih, hanya tidak semua!” Yesus tahu siapa yang akan menyerahkan Dia; karena itu Ia berkata, “Tidak semua kamu bersih.” Sesudah membasuh kaki mereka, Yesus mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka, “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Nah, jikalau Aku, Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kaki. Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepadamu, supaya kamu juga berbuat seperti yang telah Kuperbuat padamu.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah Injil Tuhan<br />U. Terpujilah Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Kamis putih adalah perayaan suci yang memperingati lahirnya Ekaristi Kudus. Dalam peristiwa perjamuan itu, Yesus memberikan pengajaran dengan tindakan simbolis, yakni mencuci kaki para rasul. Tindakan itu tentu saja kontroversial. Sebab mencuci kaki adalah pekerjaan hamba sahaya, sangat tidak pantas dilakukan oleh Sang Guru Agung Yesus. Maka sangat bisa dimengerti jika Petrus awalnya memprotes tindakan Yesus itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Satu nilai yang hendak diajarkan Yesus adalah: tindakan pelayanan itu harus dilakukan dengan total, tanpa perlu memandang status. Yesus yang adalah Guru dan Tuhan, dan memang Ia adalah Guru dan Tuhan, mau mencuci kaki para rasul. Maka hendaknya semua pengikut-Nya saling melayani mencontohi tindakan Sang Guru dan Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tidak semua kita bisa menerima dan memahami ajaran Yesus itu. Tak jarang kita masih terkena virus arogansi kekuasaan, jabatan dan status diri, sehingga kita menuntut orang lain harus menghormati kita. Orang-orang yang kita pandang rendahan harus hormat pada diri kita. Bawahan dan karyawan harus hormat pada pimpinan. Peristiwa Kamis Putih menjungkirbalikkan pola pikir semacam itu. Yesus justru menampilkan diri sebagai seorang hamba yang rendah hati, mencuci kaki para rasul yang adalah murid-murid-Nya.<br />Beranikah kita mengubah pola pikir kita yang ingin dihormati dan dihargai?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sudahkah kita mengikuti ajakan Yesus yang rendah hati mau melayani mereka yang kita anggap benar?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (1Kor 11:24.25)<br />Inilah Tubuh, yang dikurbankan bagimu. Inilah piala Perjanjian Baru dalam Darah-Ku. Setiap kali kamu menyambut-Nya, lakukanlah untuk mengenangkan Daku.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
This is the Body that will be given up for you;this is the Chalice of the new covenant in my Blood, says the Lord;do this, whenever you receive it, in memory of me.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hoc corpus, quod pro vobis tradetur: hic calix novi testamenti est in meo sanguine, dicit Dominus: hoc facite, quotiescumque sumitis, in meam commemorationem.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 23: 1-2a, 2b-3a, 3b, 4ab, 4cd, 5ab, 5cd, 6ab atau Mazmur 116</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-9939438839427272019-04-30T21:03:00.002+07:002019-04-30T21:03:25.776+07:00Rabu, 17 April 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.<br />Rabu, 17 April 2019<br />Hari Rabu dalam Pekan Suci<br />Yesaya (50:4-9a)<br />(Mzm 69:8-10.21bcd-22.31.33-34)<br />Matius (26:14-25)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Iskariot - Palsu!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah sebuah istilah yang diturunkan dari bahasa Aram "isyqarya", dimana bahasa Yunaninya adalah "sikarios" yang artinya "pembunuh bayaran".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun nama Iskariot kerap dilekatkan pada figur Yudas anak Simon (Yoh 6:71) yang dalam daftar para rasul selalu diletakkan paling belakang dengan predikat “yang mengkhianati Dia” (Mat 10:4; Mrk 3:19; Luk 6:16).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pengkhianatan Yudas sendiri dilakukan dengan penyerahan Yesus kepada imam-imam kepala (Mrk 14:10; Luk 22:4; Yoh 12:4). Belajar dari Yudas, adapun beberapa ciri orang yang "palsu", antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. "Tidak tulus":<br />Yudas hadir sebagai orang yang penuh intrik, tidak tulus tapi penuh akal bulus. Ia memberi tanda ciuman palsu pada Yesus: “Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia” (Mat 26:48; Mrk 14:44; Luk 22:47-48).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. "Tidak lurus":<br />Hidupnya tidak lurus karena cenderung terbutakan oleh materi dan kemegahan duniawi. Adapun Yudas memperoleh 30 uang perak sebagai "upah" (Mat 26:15; bdk. Mrk 14:11; Luk 22:5).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. "Tidak kudus":<br />Yudas adalah bendahara yang tidak menjaga kesucian. Ia kikir dan mudah mengritik (Yoh 12:5; Mat 26:8-9; Mrk 14:4-5). Ia juga sering mengambil uang yang disimpan dalam kas” (Yoh 12:6).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selain itu, pengkhianatan Yudas juga banyak berhubungan dengan pengaruh Iblis. Dalam Perjamuan Malam Terakhir, “mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot untuk mengkhianati Dia” (Yoh 13:2,27; Luk 22:3-4).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tentang akhir hidup Yudas, Mat 27:5 mencatat bahwa ia menggantung diri. Menurut legenda, Yudas menggantung diri pada sebatang pohon yang kuncupnya berwarna merah, yang sering disebut “Pohon Yudas”. Dalam Kis 1:16-19, Lukas mengaitkan kematian Yudas dengan Hakal-Dama, yang artinya “Tanah Darah”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nah bagaimana dengan kita, tulus - lurus dan kuduskah hidup kita?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ada kardus di seminari - Jadilah kudus setiap hari."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />A.<br />Spy Wednesday....</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hari Rabu dalam Pekan Suci juga dikenal dengan sebutan “Spy Wednesday” karena menurut tradisi, pada hari inilah Yudas Iskariot mengkhianati Yesus dengan bertindak sebagai mata-mata untuk Sanhedrin (Mat 26:12-14, Mrk 14:10-12, Luk 22:3-6).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebenarnya kisah pengkhianatan ini bisa dianggap sebagai penggenapan Perjanjian Lama. Dalam kitab Kejadian 37, Yusuf salah satu dari 12 anak Yakub, dikhianati oleh saudara-saudaranya. Salah satu saudaranya, Yehuda menjual Yusuf untuk 20 keping perak.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus juga dikhianati oleh Yudas Iskariot, salah satu dari 12 murid-Nya untuk 30 keping perak.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nama Yudas dalam bahasa Ibrani adalah Yehuda.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yusuf “bangkit dari kematian”setelah dikeluarkan dari dalam lubang, dan akhirnya dibawa ke Mesir. Nantinya, dia akan menjadi penyelamat saudara-saudaranya dari kelaparan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sedangkan Yesus, yang mati dan bangkit dari alam maut, menjadi penyelamat kita dari dosa dan kematian.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />Kutipan Teks Misa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tata perayaan Sengsara dan Wafat Kristus yang berasal dari tradisi kuno Gereja, (yakni: ibadat Sabda, penghormatan salib, perayaan komuni) harus diadakan dengan tepat dan setia, dan tak boleh diubah sesukanya. (Perayaan Paskah dan Persiapannya, 64)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Flp 2:10.8.11)<br />Dalam nama Yesus, bertekuklah setiap lutut di surga, di bumi dan di bawah bumi. Sebab Yesus telah taat sampai wafat, bahkan di salib. Maka, Yesus Kristus adalah Tuhan untuk kemuliaan Allah Bapa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
At the name of Jesus, every knee should bend of those in heaven and on the earth and under the earth, for the Lord became obedient to death, death on a cross: therefore Jesus Christ is Lord, to the glory of God the Father.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa yang mahabijaksana, menurut rencana-Mu, Yesus Putra-Mu terkasih menanggung derita sampai mati di kayu salib untuk mematahkan kuasa musuh atas kami. Bantulah kami hamba-hamba-Mu, agar kami dapat memperoleh anugerah kebangkitan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kitab Yesaya (50:4-9a)<br />"Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku diludahi."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku aku tidak akan mendapat malu. Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku beperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku! Sungguh, Tuhan Allah menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan<br />Ref. Demi kasih setia-Mu yang besar, ya Tuhan, jawablah aku pada waktu Engkau berkenan.<br />Ayat. (Mzm 69:8-10.21bcd-22.31.33-34)<br />1. Karena Engkaulah ya Tuhan, aku menanggung cela, karena Engkaulah noda meliputi mukaku. Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, menjadi orang asing bagi anak-anak ibuku; sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.<br />2. Cela itu telah mematahkan hatiku, dan aku putus asa; aku menantikan belaskasihan, tetapi sia-sia, dan waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam.<br />3. Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur; Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965<br />Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.<br />Ayat. Salam, ya Raja kami, hanya Engkaulah yang mengasihani kesesatan-kesesatan kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (26:14-25)<br />"Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan apa yang tertulis tentang Dia, tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sekali peristiwa, pergilah seorang dari keduabelas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata, “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu Yudas mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. Pada hari pertama dari hari raya Roti Tak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata, “Di manakah Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu? Jawab Yesus, “Pergilah ke kota, kepada Si Anu, dan katakan kepadanya: Beginilah pesan Guru: Waktu-Ku hamper tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku.” Lalu murid-murid melakukan seperti apa yang ditugaskan Yesus kepada mereka, dan mempersiapkan Paskah. Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama dengan keduabelas murid itu. Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya, “Bukan aku, ya Tuhan?” Yesus menjawab, “Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan! Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan!” Yudas, yang hendak menyerahkan Yesus itu menyahut, “Bukan aku, ya Rabi?” Kata Yesus kepadanya, “Engkau telah mengatakannya.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah Injil Tuhan<br />U. Terpujilah Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Pekan Suci merupakan masa pertobatan. Sebagai manusia bisa saja kita melakukan kesalahan-kesalahan kecil maupun besar. Injil hari ini mengisahkan beberapa dosa; ketidakpercayaan, penolakan dan ejekan, kebencian bahkan nafsu untuk membunuh Yesus oleh para pemimpin kepada Yesus. Juga kekecutan hati Pilatus, kebengisan Para serdadu, pengkhianatan Yudas yang begitu menyedihkan terhadap Yesus, penyangkalan Petrus dan pelarian para murid Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kita pun tidak luput dari dosa-dosa itu. Sering kali kita menyangkal dan mengkhianati Yesus dalam diri suami atau istri, mengkhianati janji perkawinan, kaul religius, mengkhianati Gereja, mengkhianati pimpinan perusahaan yang sesungguhnya bermaksud baik bagi kita. Demi uang seperti Yudas, bisa saja kita mudah disuap dan menyuap. Demi kekuasaan dan nafsu badaniah begitu mudahnya kita merendahkan harga dan martabat diri dengan uang. Bahkan bisa, kita menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan kita, yaitu menyangkal dan mengkhianati. Khianat berarti tipu daya, perbuatan tak setia. Namun demikian kita percaya, “Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya” (Mzm. 145:8).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam Pekan Suci ini, hendaknya kita sadar bahwa justru dalam saat kegelapan, Kurban Kristus secara tersembunyi menjadi sumber yang mengalirkan pengampunan dosa. Allah yang penuh kerahiman mengasihi kita umat-Nya tanpa batas. Kalau kita tidak memberi maaf dan ampun terhadap sesama berartijustm kita meracuni dan mencegah pikiran kita untuk menikmati kehidupan hari yang bahagia. Dengan memberi maaf dan ampun, kita akan melihat kehidupan hari ini sebagai pengalaman baru.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni Mat. 20:28<br />Putra Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
The Son of Man did not come to be served but to serve and to give his life as a ransom for many.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-66718011381004406862019-04-30T21:02:00.005+07:002019-04-30T21:02:51.740+07:00Selasa, 16 April 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selasa, 16 April 2019<br />Hari Selasa dalam Pekan Suci<br />Yesaya (49:1-6)<br />(Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15.17)<br />Yohanes (13:21-33.36-38)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Fides est discipulus - Iman adalah pemuridan".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus pernah "menegur" 2 muridnya: Yudas Iskariot (Iskariot adalah nama Yunani dari bahasa Ibrani "isy kariot"= orang dari Kariot, yang dalam bahasa Ibrani="palsu", dalam bahasa Yun= "pembunuh bayaran") serta Simon Petrus (Simon adalah nama Yunani, Petrus adalah nama Latin yang dalam bahasa Yun: Petros, Ibr: Kefas= "batu karang").</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun dalam teks bahasa Inggris, para murid Yesus tidak disebut sebagai "student" tapi sbg "disciple" (murid yang selalu belajar, learner), yang erat terkait-paut dengan sikap "disiplin". Dengan kata lain: Bukankah pemuridan lekat dengan kedisiplinan? Bukankah Tuhan juga banyak "mendidik dan mendisiplinkan" hidup kita (Ibr 12:5-6)?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun dua hal dasar yang membuat kita tidak bisa menjadi "disciple" seperti yang saya tulis dalam buku "3 Bulan 5 Bintang 7 Matahari" (RJK, Kanisius), antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. "KUTU - Kurang bersatu":<br />Yudas ("Yang Ucapannya peDAS") adalah rasul yang selalu diletakkan paling belakang dengan predikat "yang mengkhianatiNya" (Mat 10:4, Mrk 3:19, Luk 6:16). Karena "kutu", ia terpengaruh iblis (Yo 13:2,27, Luk 22:3-4) dan tega "menjual" Yesus untuk mencari laba pribadi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bukankah hidup kita juga pernah penuh "kutu", ketika kita mudah mengadu domba, bergosip-ber"issue" ria dan mempergunjingkan orang lain, menjadi "LIPI-Lembaga Intrik Penyebar Isu", bahkan terhadap rekan yang seiman?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. "KUMAN-KUrang beriMAN":<br />Simon Petrus yang seakan selalu menjadi "batu karang", rasul paling tegar dan "paus pertama" (Mat 10:1-4, Mrk 3:13-19, Luk 6:12-16), ternyata karena kesombongan dirinya malahan "jatuh". Imannya yang tampaknya "tegar" ternyata "keropos": Ia menyangkal Yesus berkali-kali (Yo 13:38, 18:17-18, 25-27, Bdk: Mat 26, Mark 14, Luk 22).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bukankah kita punya "kuman", ketika kita juga merasa sok kuat dan "takabur", congkak hati dalam hidup beriman padahal di dalamnya hidup beriman kita malahan keropos: menyangkal Tuhan dan membohongi hati nurani?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hari inilah, kita diajak meninggalkan "petrus dan yudas" tapi mengenakan "kristus" yang ber-"enkrateia" (bertanggungjawab). Ia "disiplin" pada jalan imannya yang mesti dilewati karena Ia percaya bahwa tidak ada kebangkitan tanpa salib, tidak ada kemuliaan tanpa kematian?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Maukah kita mati dari "kutu" dan "kuman" kita?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Cari sepatu pakai delman - Mari bersatu dan makin beriman."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.<br />Daily Quote from the Early Church Fathers.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"As Christians, our task is to make daily progress toward God. Our pilgrimage on earth is a school in which God is the only teacher, and it demands good students, not ones who play truant. In this school we learn something every day. We learn something from the commandments, something from examples, and something from Sacraments. These things are remedies for our wounds and materials for our studies." (Augustine of Hippo, 345-430 A.D., excerpt from Sermon 16A,1)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />Kutipan Teks Misa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Manusia diselamatkan dalam penderitaan, salib, pemakaman, dan kebangkitan Kristus.” (St. Basilius Agung)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm. 27(26):12)<br />Ya Tuhan, janganlah menyerahkan aku kepada yang mengejar-ngejar aku, sebab telah bangkit menyerang aku saksi-saksi dusta dan yang bersumpah palsu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Do not leave me to the will of my foes, O Lord, for false witnesses rise up against me and they breathe out violence.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah yang kekal dan kuasa, perkenankanlah kami memperingati misteri sengsara Yesus Kristus, Tuhan kami, dengan penuh iman dan cinta kasih, agar kami memperoleh pengampunan dosa. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kitab Yesaya (49:1-6)<br />"Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing, dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. Ia berfirman kepadaku, “Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku.” Tetapi aku berkata, “Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia! Namun, hakku terjamin pada Tuhan, dan upahku pada Allahku.” Maka sekarang berfirmanlah Tuhan yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya; yang karenanya aku dipermuliakan di mata Tuhan, dan Allahku menjadi kekuatanku; beginilah firman-Nya, “Terlalu sedikit bagimu untuk hanya menjadi hamba-Ku, hanya menegakkan suku-suku Yakub, dan mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Maka Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan<br />Ref. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, ya Tuhan.<br />Ayat. (Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15.17)<br />1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-sekali aku mendapat malu. Lepaskan dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!<br />2. Jadilah padaku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik!<br />3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku!<br />4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965<br />Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.<br />Ayat. Salam, ya Raja kami yang setia kepada Bapa; Engkau dibawa untuk disalibkan, tidak membuka mulut seperti domba yang dibawa ke pembantaian.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:21-33.36-38)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Salah seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku ... Sebelum ayam jantan berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di dalam perjamuan Paskah dengan murid-murid-Nya Yesus sangat terharu, lalu bersaksi, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain; mereka bertanya-tanya siapa yang dimaksudkan-Nya. Seorang di antara murid-murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata, “Tanyakanlah siapa yang dimaksudkan-Nya!” Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada Yesus, “Tuhan, siapakah itu?” Jawab Yesus, “Dia adalah orang, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.” Sesudah berkata demikian, Yesus mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya, “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.” Tetapi tidak ada seorang pun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas. Karena Yudas memegang kas, ada yang menyangka bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin. Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam. Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus, Sekarang Anak Manusia dipermuliakan, dan Allah dipermuliakan dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, tinggal sedikit waktu saja Aku bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi ‘Ke tempat Aku pergi tidak mungkin kamu datang’ demikian pula Aku mengatakannya sekarang kepada kamu. Simon Petrus berkata kepada Yesus, “Tuhan, ke manakah Engkau pergi?” Jawab Yesus, “Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang,, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku.” Kata Petrus kepada-Nya, “Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu.” Sahut Yesus, “Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah Injil Tuhan.<br />U Terpujilah Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Pengalaman yang menyakitkan dalam kehidupan adalah ketika pribadi-pribadi terdekat yang paling kita cintai, mengkhianati kita. Inilah satu kepahitan dalam kehidupan. Pengalaman inilah yang teriadi dalam kehidupan Yesus. Salah satu murid-Nya mengkhianati-Nya dan muridmurid lainnya menyangkal dan lari meninggalkan-Nya. Namun demikian Yesus memahami dan memaafkan murid-murid yang dikasihi-Nya itu. Cinta Tuhan menang atas segala kebencian dan balas dendam. Cinta inilah yang senantiasa diajarkan oleh Yesus kepada para pengikut-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Firman Tuhan hari ini mengingatkan kepada kita bahwa kisah pahit kehidupan yang pernah dialami Tuhan, dapat terjadi dalam diri setiap manusia dan juga kita para pengikut-Nya. Namun sebagaimana Yesus, kita para murid Tuhan dipanggil untuk meneladan dengan memafkankan dan mengampuni mereka yang mengkhianati kita. Panggilan ini berat. Tapi kepada kita yang berjuang untuk melakukannya, Tuhan akan memberi kekuatan. Cinta sejati adalah cinta yang tanpa syarat. Dan cinta serta rahmat Tuhan kepada kita, tidak pernah meminta syarat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Rm. 8:32)<br />Allah tidak menyayangkan Putra-Nya sendiri, tetapi menyerahkan-Nya bagi kita semua.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
God did not spare his own Son, but handed him over for us all.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Ya Yesus, hati-Mu teguh seperti gunung batu saat menghadapi ketidaksetiaan murid-Mu. Jadilah kekuatan di saat langkahku menjadi terasa berat dan kelu dalam menjalani hidup ini. Semoga aku setia mengusahakan kebaikan-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan dan Penyelamatku. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />PAUS FRANSISKUS MENGUNJUNGI PAUS EMERITUS BENEDIKTUS XVI UNTUK MENGUCAPKAN SELAMAT ULANG TAHUN</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sore hari Senin, 15 April 2019, pada awal Pekan Suci, Paus Fransiskus pergi ke Biara Bunda Gereja untuk mengucapkan selamat Paskah dan selamat ulang tahun ke-92 kepada Paus Emeritus Benediktus XVI.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Paus Emeritus Benediktus (Joseph Aloisius Ratzinger) lahir di Marktl am Inn, Bavaria (Jerman) pada tanggal 16 April 1927. Beliau terpilih menjadi paus ke-265 pada tanggal 19 April 2005 dalam konklaf pasca wafatnya Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 2 April 2005. Karena alasan kesehatan dan usia, beliau mengundurkan diri pada tanggal 28 Februari 2013. (PS)</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-63665257301273116672019-04-30T21:02:00.002+07:002019-04-30T21:02:17.735+07:00Senin, 15 April 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Senin, 15 April 2019<br />Hari Senin dalam Pekan Suci<br />Yesaya (42:1-7)<br />(Mzm 27:1.2.3.13-14; R:1a)<br />Yohanes (12:1-11)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Perfectae caritas - Cinta kasih yang sempurna”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah yang ditampil-kenangkan Maria Betania hari ini. Memang, ada banyak nama “Maria” dalam Injil, bahkan National Geographic meneliti bahwa nama terpopuler bayi perempuan dari thn 1905-1995 di Amerika ialah “Mary”. Tapi, yang mana dan siapakah persisnya Maria yang mengurapi kaki Yesus dengan minyak narwastu dan mengeringkan dengan rambutnya ini?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Seperti yang saya tulis dalam buku “HERSTORY” (RJK, Kanisius), Paus Gregorius Agung (abad VI) pernah mengatakan bahwa Maria yang dimaksudkan hari ini merupakan gabungan tiga figur: “Pendosa besar/pelacur - Maria Betania dan Maria Magdalena”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun perdebatan tentang identitas dan entitas “Maria” telah berlangsung sejak Gereja Perdana. Mengacu pada naskah injil apokrif, Henri-Dominique de Lacordaire, malah menegaskan bahwa “Ia tak setinggi Petrus dalam hirarki, tapi lebih dekat kepada Yesus melalui hatinya".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lepas dari itu semua, kita bisa belajar pada tokoh ini yang jelas-jelas adalah pengikut Yesus, dengan 3 sikap dasar, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. Meminyaki kaki Yesus:<br />Ia murah hati. Walaupun harga setengah kati minyak Narwastu adalah mahal, yakni 300 dinar (1 dinar=upah buruh sehari, berarti orang harus bekerja 300 hari untuk dapat membelinya), tapi Maria bermurah hati. Ia tidak hitung-hitungan pada Tuhan, bahkan minyak mahal ini dipakainya untuk meminyaki kaki Yesus. Jelas, cinta dan kemurahan hatinya tulus dan tanpa pamrih karena ia mempunya “intentio pura-maksud yang murni”, bukan “intentio pura-pura” yang palsu dan penuh akal bulus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. Menyeka dengan rambutnya:<br />Ia rendah hati. Rambut adalah mahkota bagi perempuan, tp ia berkenan menyeka minyak di kaki Yesus dg rambut indahnya yg panjang dan bergelombang. Ia merendahkan hati: Bagian yang paling tinggi (rambutnya Maria) diberikannya utk bagian yang paling rendah (kaki Yesus) krn ia sadar sebagai orang berdosa yg telah memperoleh pengampunan dan persahabatan dg Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. Menyebarkan keharuman:<br />Ia sepenuh hati. Ia menjadi saksi sepenuh hati, bukan seperti para murid lain yang setengah hati. Ia adalah murid yang selalu setia menyertai Yesus: saksi karya dan sengsara Yesus, saksi wafat-pemakaman dan kebangkitan Yesus. Ada sebuah legenda populer bahwa Maria Betania-Martha- Lazarus mendaratdan bersaksi di Marseilles dimana “Maria Betania” juga bertapa 30-an tahunan di goa La Sainte-Baume.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun atribut “Maria Betania” yakni: Biru gelap/lambang harapan-pertobatan; Merah/simbol iman; Botol minyak narwastu/simbol kasih dan pengurapan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Atribut-atribut lain yang juga dikenakannya adalah “tengkorak”/mati terhadap dunia; Buku/kekayaan iman; Memandang ke surga/pribadi yang kontemplatif, “jembatan” antara yang manusiawi dan ilahi: "divine ascended masters".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yang pasti dari banyak atribut itulah, ia menyebarkan “keharuman“ cinta Tuhan bagi gereja dan dunia sekitar kita, bukan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Cari bahan bakar di Jalan Sudirman - Mari selalu berakar di dalam iman.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />1.<br />"Oleum catechumenorum - Minyak katekumen/OC"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ini adalah salah satu minyak yang diberkati Gereja selain minyak untuk orang sakit (OI/oleum infirmorum) dan minyak krisma (SC/sacrum chrisma).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengacu pada bacaan injil hari ini, Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni untuk meminyaki kaki Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun pelbagai referensi Kitab Suci yang menyatakan pentingnya minyak: Ia digunakan untuk memasak dan membuat roti sebagai bahan makanan pokok (Bil 11:7-9); bahan bakar pelita (Mat 25:1-9); unsur penyembuh dalam pengobatan (Yes 1:6+Luk 10:34).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di samping itu, orang Yahudi mengurapi kepala tamu mereka dengan minyak sebagai ucapan selamat datang (Luk 7:46), memperelok penampilan (Rut 3:3) dan memburat jenazah sebelum dimakamkan (Mrk 16:1). Dalam praktek keagamaan, minyak juga dipakai untuk mempersembahkan kurban (Kel 29:40) dan tugu peringatan (Kej 28:18); menguduskan kemah pertemuan, tabut perjanjian, meja, kandil, mezbah pembakaran ukupan, mezbah korban bakaran dan bejana pembasuhan (Kel 30:26-29). Jelasnya, minyak menjadi bagian dari hidup masyarakat sehari-hari.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebenarnya, kita juga diajak menjadi "minyak yang hidup" dengan 3 ciri, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A."Menguatkan":<br />“Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak (Maz 23:5) menggambarkan kekuatan dari Tuhan. Atau dalam bahasa Maz 45:8: “Allah telah mengurapimu dengan minyak sebagai tanda kesukaan." Disinilah kita diajak untuk saling menguatkan sesama dalam hidup harian</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B."Mengharumkan":<br />Seperti Maria yang mengharumkan Yesus dan seisi rumahnya, kita juga diajak untuk belajar mengharumkan nama Tuhan dan sesama dengan smua ucapan dan tindakan baik kita, tidak malah menyebarkan "bau busuk" dengan bergunjing dan menyebarkan kejelekan orang lain.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C."Menyembuhkan":<br />Yesus yang menggemakan kata Yesaya: “Roh Tuhan ada padaKu oleh sebab Ia telah mengurapi Aku untuk membebaskan orang tawanan-miskin-tertindas..” (Luk 4:18) mengajak kita untuk saling menyembuhkan, menjadi teman dalam kelemahan di tengah dunia yang terluka ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Cari sikat di Taman Sari - Jadilah berkat slalu dan setiap hari."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sengsara Tuhan dan Penyelamat kita Yesus Kristus memberikan kepada kita harapan akan kemuliaan dan ketabahan dalam penderitaan. (St. Agustinus)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 35 (34): 1-2; 140 (139):<br />Ya Tuhan, adililah mereka yang merugikan daku, perangilah mereka yang memerangi aku. Angkatlah senjata dan perisai dan bangkitlah membantu aku, ya Tuhan, sumber selamatku.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Contend, O Lord, with my contenders; fight those who fight me.Take up your buckler and shield; arise in my defense, Lord, my mighty help.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah yang mahakuasa, kami sering patah semangat karena kelemahan kami. Maka kami mohon, semoga berkat sengsara Putra Tunggal-Mu kami mendapat kekuatan baru. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kitab Yesaya (42:1-7)<br />"Ia tidak berteriak atau memperdengarkan suaranya di jalan."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Beginilah firman Tuhan, “Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suaranya, atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.” Beginilah firman Allah, Tuhan, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang menghuninya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya, “Aku, Tuhan, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan. Aku telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 801<br />Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.<br />atau Tuhan adalah terang dan keselamatanku.<br />Ayat. (Mzm 27:1.2.3.13-14; R:1a)<br />1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?<br />2. Ketika penjahat-penjahat menyerang untuk memangsa aku, maka lawan dan musuh itu sendirilah yang tergelincir dan jatuh.<br />3. Sekali pun tentara berkemah mengepung aku, tidak takutlah hatiku; sekali pun pecah perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap percaya.<br />4. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965<br />Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.<br />Ayat. Salam, ya Raja kami. Hanya Engkaulah yang mengasihani kesesatan-kesesatan kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (12:1-11)<br />"Biarkanlah Dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang Ia bangkitkan dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia. Marta melayani, dan salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak itu semerbak memenuhi seluruh rumah. Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata, “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar, dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?” Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Maka kata Yesus, “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.” Banyak orang Yahudi mendengar bahwa Yesus ada di Betania. Maka mereka datang, bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. Lalu imam-imam kepala bermufakat untuk membunuh Lazarus juga, sebab karena dialah banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah Injil Tuhan<br />U. Terpujilah Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Kita telah memasuki Pekan Suci. Para pemimpin agama semakin gencar untuk mencari menghabisi Yesus (Yoh. 10:31; 11:8,53). Hidup Yesus sungguh berada di dalam bahaya. Itulah sebabnya, sejak saat itu, Yesus tidak bisa lagi tampil di muka umum di antara orang-orang Yahudi (Yoh. 11:54). Dalam situasi yang mencekam semacam itu, Yesus datang ke Betania, ke rumah abat-sahabat-Nya: Maria, Marta, dan Lazarus. Ketiga orang ini menerima Yesus di rumah mereka dan menawarkan kepada-Nya makanan. Bukan hanya itu. Maria meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu yang sangat mahal harganya, yakni 300 dinar (kira-kira itu sama dengan upah kerja selama 300 hari). Yudas, yang biasanya mencuri uang kas, sampai protes melihat tindakan Maria.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kiranya keluarga Maria, Marta, dan Lazarus tahu persis risiko menerima Yesus di mmah mereka. Mereka tahu bahwa Yesus sedang dikejar-kejar para pemimpin agama, sehingga berteman dengan-Nya bisa jadi membahayakan hidup mereka sendiri. Hal ini tampak dari ancaman pembunuhan yang dialami oleh Lazarus (Yoh. 12:10). Lebih jauh, jelas Maria paham juga bahwa minyak narwastu yang dia gunakan untuk meminyaki kaki Yesus adalah minyak yang mahal. Pertanyaannya, mengapa mereka melakukan itu semua? Jawabannya adalah kasih. Kasih mereka kepada Yesus mengalahkan rasa takut yang menyerang mereka. Kasih Maria kepada Yesus jauh lebih berharga daripada minyak narwastu senilai 300 dinar.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kasih yang begitu besar kepada Yesus telah menjiwai begitu banyak orang kudus dalam sejarah Gereja. Kasih itu pula yang mendorong saudara-saudari seiman kita untuk berkarya bagi Tuhan dan sesama. Jikalau ada saatnya kita merasa beriman secara suam-suam kuku, barangkali itu karena kasih kita kepada Tuhan memudar pula.]ikalau kita tergoda untuk tidak setia lagi dengan iman kita, dengan panggilan kita, bisa jadi itu karena kasih kepada-Nya sudah tiada. Pada Pekan Suci ini kita dipanggil untuk memperbarui hati hingga menjadi seperti Maria, Marta, dan Lazarus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Bdk. Mzm. 102(101):3)<br />Janganlah Kaupalingkan wajah-Mu dari padaku. Bila aku sedih, dengarkanlah keluhanku. Bila aku memohon, kabulkanlah doaku.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Do not hide your face from me in the day of my distress. Turn your ear towards me; on the day when I call, speedily answer me.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-67211650780266838972019-04-30T21:01:00.003+07:002019-04-30T21:01:47.245+07:00Minggu, 14 April 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Minggu, 14 April 2019<br />Hari Minggu Palma - Hari Minggu Prapaskah VI - Mengenangkan Sengsara Tuhan<br />Perarakan: Lukas (19:28-40)<br />Yesaya (50:4-7)<br />(Mzm 22:8-9.17-18a.19-20.23-24; Ul: 2a)<br />Filipi (2:6-11)<br />Lukas: (22:14-23:56)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Kutipan Teks Misa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hari ini biarlah kita juga menyanyikan lagu suci, sambil melambaikan rantai rohani jiwa kita: Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel ---- St. Andreas dari Kreta</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<br />BACAAN PERARAKAN<br />Susunan Liturgi Minggu Palma yang lengkap untuk bahasa Indonesia silahkan membuka Buku Misa Minggu dan Hari Raya, Kanisius 2011, mulai halaman 315, bahasa Inggris, "The Roman Missal, Third Edition" mulai halaman 273.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Mat 21:9; PS 491)<br />Terpujilah Putra Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Terpujilah Yang Mahatinggi!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hosanna filio David: benedictus qui venit in nomine Domini. Rex Israel: Hosanna in excelsis.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pengantar<br />Hari ini kita mengawali Pekan Suci dengan merayakan Minggu Palma. Perayaan ini disebut Minggu Palma karena kita mengenangkan Yesus yang memasuki kota Yerusalem dan dielu-elukan oleh khalayak ramai dengan membawa daun palma. Konon, daun palma merupakan simbol kemenangan dan sering digunakan untuk menyatakan kemangan para martir. Maka, kalau sekarang kita menggunakan daun palma, itu karena kita menyongsong kemartiran Kristus yang mendatangkan kemenangan atas dosa dan kematian.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Marilah kita bersama-sama memohon kepada Tuhan agar Ia berkenan menguduskan dan memberkati daun-daun palma ini yang akan kita pakai untuk mengiringi Kristus dalam menyongsong sengsara-Nya demi keselamatan kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan Injil<br />Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:28-40)<br />"Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, ketika telah dekat Betfage dan Betania, yang terletak di gunung yang bernama Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan, “Pergilah ke kampung yang di depanmu itu! Pada waktu masuk kampung itu, kamu akan mendapati seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah ke mari! Dan jika ada orang bertanya kepadamu, ‘Mengapa kamu melepaskannya?’ Jawablah begini, ‘Tuhan memerlukannya’.” Lalu pergilah kedua murid yang disuruh itu, dan mereka mendapati segala sesuatu seperti yang telah dikatakan Yesus. Ketika mereka melepaskan keledai itu, berkatalah orang yang empunya keledai itu, “Mengapa kamu melepaskan keledai itu?” Kata mereka, “Tuhan memerlukannya.” Mereka membawa keledai itu kepada Yesus, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka, dan menolong Yesus naik ke atasnya. Dan sementara Yesus mengendarai keledai itu, mereka menghamparkan pakaian di jalan. Ketika Yesus sudah dekat Yerusalem, di jalan yang menurun dari Bukit Zaitun, mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena mukjizat yang telah mereka lihat. Kata mereka, “Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan! Damai sejahtera di surga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!” beberapa orang Farisi yang turut dengan orang banyak itu berkata kepada Yesus, “Guru, tegurlah murid-murid-Mu itu!” Jawab Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu: Jika mereka ini diam, maka batu-batu ini akan berteriak.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Tuhan kita!<br />U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Perarakan Daun Palma<br />Antifon 1 (atau lihat PS 492)<br />* Sambil membawa ranting-ranting zaitun anak-anak Ibrani menyambut Tuhan seraya berseru: Hosanna di tempat yang mahatinggi.<br />Ayat. (Mzm 24)<br />1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya*, jagat dan semua penghuninya. Ia telah mendasarkan di atas lautan* dan menegakkan di atas sungai-sungai.<br />2. Siapakah yang mendaki gunung Tuhan* dan berdiri di tempat kudus-Nya?<br />Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, + dan tidak menginginkan dusta*, dan juga tidak bersumpah palsu.<br />3. Ia akan mendapat berkat dari Tuhan*, dan rahmat dari Allah penyelamatnya.<br />Inilah bangsa yang mencari Dia*, yang mencari wajah Allah Yakub.<br />4. Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, + dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi*, supaya masuklah raja mulia. Siapakah itu raja mulia?* Tuhan yang mahakuat dan mahakuasa, Tuhan yang jaya dalam pertempuran.<br />5. Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, + dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi, supaya masuklah raja mulia. Siapakah itu raja mulia? * Allah segala kuasa, Dialah raja mulia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon 2<br />* Anak-anak Ibrani membentangkan pakaian di jalan dan berseru: Hosanna bagi Putra Daud. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan.<br />Ayat. (Mzm 47)<br />1. Bertepuktanganlah, hai segala bangsa, *<br />bersoraklah bagi Allah dengan nyanyian gembira.<br />Sebab dahsyatlah Tuhan yang mahatinggi, *<br />raja agung atas seluruh bumi.<br />2. Ia menaklukkan bangsa-bangsa kepada kita, *<br />dan menundukkan suku-suku ke bawah kaki kita.<br />Ia menentukan warisan bagi kita, *<br />kebanggaan Yakub yang dicintai-Nya.<br />Allah telah naik diiringi sorak-sorai, *<br />Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.<br />3. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, *<br />bermadahlah bagi raja kita, bermadahlah.<br />Sebab Allah merajai seluruh bumi,*<br />bermadahlah dengan tulus hati.<br />4. Allah memerintah segala bangsa, *<br />Ia bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus.<br />Para pemimpin bangsa-bangsa berkumpul<br />bersama Umat Allah Abraham +<br />karena seluruh bumi milik Allah, *<br />sangat mulialah pula.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MISA<br />Setelah selesai perarakan, atau upacara masuk meriah, Imam memulai misa dengan doa pembuka, hingga misa berakhir nyanyian yang digunakan adalah nyanyian sengsara</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (bdk. Yoh 12:1, 12-13; Mzm 24:9-10)<br />* Enam hari sebelum Hari Raya Paskah, tatkala Tuhan memasuki Kota Yerusalem, anak-anak menyongsong Dia. Mereka membawa daun palma dan bersorak gembira:<br />* Hosanna di tempat yang mahatinggi. Diberkatilah Engkau yang datang dengan membawa kerahiman berlimpah. Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi, supaya masuklah raja mulia. Siapakah itu raja mulia? Allah segala kuasa, Dialah raja mulia.<br />* Hosanna di tempat yang mahatinggi. Diberkatilah Engkau yang datang dengan membawa kerahiman berlimpah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, Engkau telah mengutus Putra-Mu mengenakan kemanusiaan kami dan memanggul salib hina. Perkenankanlah kami sebagai hamba-hamba mengikuti rajanya dalam dukacita penderitaan, agar dapat ikut serta dalam sukacita kebangkitan-Nya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kitab Yesaya (50:4-7)<br />"Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabuti janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 819<br />Ref. Allahku, ya Allahku, mengapa Kautinggalkan daku?<br />Ayat. (Mzm 22:8-9.17-18a.19-20.23-24; Ul: 2a)<br />1. Semua yang melihat aku mengolok-olok, mereka mencibirkan bibir dan menggelengkan kepala! Mereka bilang: “Ia pasrah kepada Allah! Biarlah Allah yang meluputkannya, biarlah Allah yang melepaskannya! Bukankah Allah berkenan kepadanya?”<br />2. Sekawanan anjing mengerumuni aku; gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung.<br />3. Mereka membagi-bagikan pakaianku di antara mereka dan membuang undi atas jubahku. Tetap Engkau, Tuhan, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku!<br />4. Maka aku akan memahsyurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji Engkau di tengah jemaat: Hai kamu yang takut akan Tuhan, pujilah Dia! Hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia! Gentarlah terhadap Dia, hai segenap anak cucu Israel.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (2:6-11)<br />"Yesus merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara-saudara, walaupun dalam rupa Allah, Kristus Yesus tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Sebaliknya Ia telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan menganugerahi-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lututlah segala yang ada di langit, yang ada di atas dan di bawah bumi, dan bagi kemuliaan Allah Bapa semua lidah mengakui “Yesus Kristus adalah Tuhan”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan.<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 965<br />Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.<br />Ayat. (Flp 2:8-9)<br />Kristus taat untuk kita sampai wafat-Nya di salib. Dari sebab itulah Allah mengagungkan Yesus, dan menganugerahkan nama yang paling luhur kepada-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N: Narator<br />†: Yesus<br />PP: Pontius Pilatus<br />Pe: Petrus<br />Rs: Para Rasul/Murid<br />Im: Imam Agung<br />S: Serdadu<br />R: Wakil Rakyat<br />W: Wanita<br />SO: Semua Orang</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Lukas: (22:14-23:56)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Ketika tiba saat perjamuan Paskah, Yesus duduk makan bersama-sama dengan rasul-rasul-Nya. Kata-Nya kepada mereka,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
†. “Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku menderita. Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi sampai perjamuan ini digenapkan dalam Kerajaan Allah.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Kemudian Yesus mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
†. “Ambillah ini dan bagikanlah di antara kamu! Sebab Aku berkata kepadamu: Mulai sekarang ini Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah datang.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Lalu Yesus mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahnya dan memberikannya kepada mereka, seraya berkata,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
†. “Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
†. “Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu. Tetapi, lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku ada bersama Aku di meja ini. Sebab Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Lalu mulailah mereka mempersoalkan siapa di antara mereka yang akan berbuat demikian. Lalu terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus tentang siapa yang dapat dianggap terbesar di antara mereka. Yesus berkata kepada mereka,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
†. “Raja-raja para bangsa memerintah rakyatnya, dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut ‘pelindung’. Tetapi janganlah demikian di antara kamu; yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda, dan yang pemimpin menjadi pelayan. Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan. Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami. Maka Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku. Kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku, dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Kemudian Yesus berkata kepada Petrus,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
†. “Simon, Simon, lihat Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum. Tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Jawab Petrus,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pe. “Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Tetapi Yesus berkata,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
†. “Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal Aku.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Lalu Yesus berkata kepada semua rasul,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
†. “Ketika Aku mengutus kamu dengan tidak membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa?”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Jawab mereka,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Rs. “Suatu pun tidak!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Kata-Nya kepada mereka,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
†. “Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya; demikian juga yang mempunyai bekal, dan siapa yang tidak mempunyainya, hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang. Sebab Aku berkata kepada kamu, bahwa nas Kitab Suci ini harus digenapi pada-Ku: Ia akan terhitung di antara pemberontak-pemberontak. Sebab apa yang tertulis tentang Aku sedang digenapi.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Kata mereka,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Rs. “Tuhan, ini ada dua pedang.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Jawab-Nya,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
†. “Sudah cukup!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Lalu pergilah Yesus ke luar kota, dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun. Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia. Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
†. “Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Kemudian Yesus menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya. Di sana Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
†. “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku. Tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang hendaknya terjadi.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri untuk memberi kekuatan kepada-Nya. Yesus sangat ketakutan, dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan di tanah. Lalu Ia bangkit dari doa-Nya dan kembali kepada murid-murid-Nya. Tetapi Ia mendapati mereka sedang tidur karena dukacita. Kata-Nya kepada mereka,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
†. “Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Waktu Yesus masih berbicara, datanglah serombongan orang, sedang murid-Nya yang bernama Yudas mendekati Dia untuk mencium-Nya. Maka kata Yesus kepadanya,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
†. “Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Ketika mereka, yang bersama-sama dengan Yesus, melihat apa yang akan terjadi, berkatalah mereka,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Rs. “Tuhan, mestikah kami menyerang mereka dengan pedang?”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Dan seorang dari mereka menyerang hamba Imam Agung, sehingga putuslah telinga kanannya. Tetapi Yesus berkata,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
†. “Sudahlah!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Lalu Yesus menjamah telinga orang itu dan menyembuhkannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Maka Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan para kepala pengawal bait Allah serta tua-tua yang datang untuk menangkap Dia, kata-Nya,<br />†. “Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung? Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu di dalam bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tapi inilah saatmu, dan inilah kuasa kegelapan itu!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Lalu Yesus ditangkap dan dibawa dari tempat itu. Ia digiring ke rumah Imam Agung. Dan Petrus mengikuti dari jauh. Di tengah-tengah halaman rumah itu orang memasang api, dan mereka duduk mengelilinginya. Petrus juga duduk di tengah-tengah mereka. Seorang hamba perempuan melihat dia duduk dekat api; ia mengamat-amati Petrus, lalu berkata,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
W. “Orang ini juga bersama-sama dengan Yesus!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Tetapi Petrus menyangkal, katanya,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pe. “Bukan, aku tidak mengenal Dia!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Tidak berapa lama kemudian seorang lain melihat dia lalu berkata,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
R. “Engkau juga seorang dari mereka!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Tetapi Petrus berkata,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pe. “Bukan, aku bukan seorang dari mereka!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Dan kira-kira sejam kemudian seorang lain lagi berkata dengan tegas,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
R. “sungguh, orang ini juga bersama-sama dengan Yesus, sebab ia juga orang Galilea.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Tetapi Petrus berkata,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pe. “Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Seketika itu juga, sementara Petrus berkata, berkokoklah ayam. Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya, “Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku.” Lalu Petrus pergi ke luar dan menangis dengan sedih. Sementara itu Yesus diolok-olok dan dipukuli oleh orang-orang yang menahan-Nya. Mereka menutupi muka Yesus dan bertanya,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
R. “Coba katakan, siapa yang memukul Engkau?”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Dan banyak lagi hujat yang mereka ucapkan kepada-Nya. Setelah hari siang, berkumpullah sidang para tua-tua Bangsa Yahudi, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Lalu mereka menghadapkan Yesus ke Mahkamah Agama mereka, katanya,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Im. “Jikalau Engkau adalah Mesias, katakanlah kepada kami.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Jawab Yesus,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
†. “Sekalipun Aku mengatakan kepadamu, kamu toh tidak percaya! Dan sekalipun Aku bertanya sesuatu kepadamu, kamu toh tidak akan menjawab. Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Kata mereka semua,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
SO. “Kalau begitu, Engkau ini Anak Allah?”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Jawab Yesus,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
†. “Kamu sendiri mengatakan bahwa Akulah Anak Allah.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Lalu kata mereka,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
SO. “Untuk apa kita perlu kesaksian lagi? Kita telah mendengarnya dari mulut-Nya sendiri!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Lalu bangkitlah seluruh sidang itu, dan Yesus dibawa menghadap Pilatus. Di situ mereka mulai menuduh Dia, katanya,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
SO. “Telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami; Ia melarang orang membayar pajak kepada kaisar, dan tentang diri-Nya Ia mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Pilatus bertanya kepada Yesus,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
PP. “Benarkah Engkau raja orang Yahudi?”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Jawab Yesus,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
†. “Engkau sendiri mengatakannya.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Kata Pilatus kepada imam-imam kepala dan seluruh orang banyak itu,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
PP. “Aku tidak menemukan kesalahan apa pun pada orang ini.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Tetapi mereka makin kuat mendesak, katanya,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
SO. “Ia menghasut rakyat dengan ajaran-Nya di seluruh Yudea! Ia mulai di Galilea, dan kini sudah sampai di sini!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Ketika Pilatus mendengar itu, ia bertanya, apakah Yesus itu seorang Galilea. Dan ketika tahu bahwa Yesus seorang dari wilayah Herodes, Pilatus mengirim Dia menghadap Herodes, yang pada waktu itu ada juga di Yerusalem. Ketika melihat Yesus, Herodes sangat girang. Sudah lama ia ingin melihat Yesus, karena ia sering mendengar tentang Dia; lagi pula ia berharap dapat melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda. Ia mengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus, tetapi Yesus tidak memberi jawab apa pun. Sementara itu imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat maju ke depan, dan melontarkan tuduhan-tuduhan yang berat kepada Yesus. Maka mulailah Herodes dan pasukannya menista serta mengolok-olok Yesus. Ia mengenakan jubah kebesaran kepada Yesus, lalu mengirim Dia kembali kepada Pilatus. Dan pada hari itu juga bersahabatlah Herodes dan Pilatus, yang sebelumnya bermusuhan. Lalu Pilatus mengumpulkan imam-imam kepala serta rakyat, dan berkata kepada mereka,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
PP. “Kamu telah membawa orang ini kepadaku sebagai seorang yang menyesatkan rakyat. Kamu lihat sendiri bahwa aku telah memeriksanya, dan dari kesalahan-kesalahan yang kamu tuduhkan kepada-Nya tidak ada yang kudapati pada-Nya. Herodes pun tidak menemukan kesalahan pada-Nya, sehingga ia mengirimkan Dia kembali kepada kami. Sesungguhnya tidak ada suatu apa pun yang dilakukan-Nya yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya. (Sebab Pilatus wajib melepaskan seorang tahanan bagi rakyat pada hari raya itu).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Tetapi mereka berteriak bersama-sama,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
SO. “Enyahkanlah Dia, lepaskanlah Barabas bagi kami!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Barabas ini dimasukkan ke dalam penjara berhubung dengan suatu pemberontakan yang telah terjadi di dalam kota dan karena pembunuhan. Sekali lagi Pilatus berbicara dengan suara keras kepada mereka, karena ia ingin melepaskan Yesus. Tetapi mereka berteriak membalasnya,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
SO. “Salibkanlah Dia! Salibkanlah Dia!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Kata Pilatus untuk ketiga kalinya kepada mereka,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
PP. “Kejahatan apa yang sebenarnya telah dilakukan orang ini? Tidak ada suatu kesalahan pun yang kudapati pada-Nya, yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi Aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Tetapi dengan berteriak mereka mendesak dan menuntut, supaya Yesus disalibkan. Akhirnya mereka menang dengan teriakan mereka. Lalu Pilatus memutuskan, supaya tuntutan mereka dikabulkan. Jadi Pilatus melepaskan Barabas yang dimasukkan ke dalam penjara karena pemberontakan dan pembunuhan itu sesuai dengan tuntutan mereka. Ketika membawa Yesus untuk disalibkan, para serdadu menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu meletakkan salib Yesus di atas bahunya, supaya ia memikul sambil mengikuti Yesus. Sejumlah besar orang mengikuti Yesus; di antaranya banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia. Yesus berpaling kepada mereka dan berkata,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
†. “Hai putri-putri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu! Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata: Berbahagialah perempuan mandul, berbahagialah perempuan yang rahimnya tidak pernah melahirkan dan yang tidak pernah menyusui. Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung: Runtuhlah menimpa kami! Dan kepada bukit-bukit: Timbunlah kami! Sebab jikalau orang berbuat demikian terhadap kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Bersama Yesus digiring juga dua orang lain, yaitu dua penjahat untuk dihukum mati bersama-sama dengan Dia. Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ. Kecuali Yesus, disalibkan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan, yang lain di sebelah kiri-Nya. Ketika bergantung di salib, Yesus berkata,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
†. “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian Yesus. Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Yesus, katanya,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
R. “Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia benar-benar Mesias, orang yang dipilih Allah.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Juga prajurit-prajurit mengolok-olok Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya dan berkata,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
S. “Jika Engkau raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: Inilah Raja orang Yahudi. Salah seorang dari penjahat yang digantung itu menghujat Yesus, katanya,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
R. “Bukankah Engkau Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Tetapi penjahat yang seorang lagi menegur dia, katanya,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
R. “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah? Padahal engkau menerima hukuman yang sama! Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Lalu ia berkata kepada Yesus,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
R. “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Kata Yesus kepadanya,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
†. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini juga engkau akan ada bersama-sama Aku di dalam Firdaus.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Ketika itu kira-kira pukul dua belas. Kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, sebab matahari tidak bersinar. Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua. Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
†. “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Dan sesudah berkata demikian, Yesus menyerahkan nyawa-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
(Semua hening sejenak mengenangkan wafat Tuhan)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya,</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
S. “Sungguh, orang ini adalah orang besar!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
N. Di situ berkerumun pula orang banyak yang datang untuk menyaksikan seluruh peristiwa itu. Sesudah melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri. Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semua itu. Waktu itu ada seorang yang bernama Yusuf. Ia anggota Majelis Agung, dan seorang yang baik lagi benar. Ia tidak setuju dengan putusan dan tindakan Majelis itu. Ia berasal dari Arimatea, sebuah kota Yahudi, dan ia menanti-nantikan Kerajaan Allah. Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta jenazah Yesus. Dan sesudah menurunkan jenazah itu, ia mengafaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan satu jenazah pun. Hari itu adalah hari persiapan, dan Sabat hampir mulai. Perempuan-perempuan yang datang bersama Yesus dari Galilea ikut serta dan melihat kubur itu; juga mereka melihat bagaimana jenazah Yesus dibaringkan. Setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur. Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah Injil Tuhan<br />U. Terpujilah Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Hari-hari retret agung yang dijalani Gereja sejak Hari Rabu Abu yang lalu bermuara dan mencapai puncaknya dalarn Pekan Suci ini. Sebelum merayakan Trihari Suci, hari ini kita merayakan Hari Minggu Palma. Perayaan hari ini bersisi ganda; bagian pertama berwarna “terang cerah” untuk mengenangkan peristiwa masuknya Yesus ke Kota Yerusalem, lalu menyusul bagian kedua bernuansa “gelap kelabu” untuk mengenang Sengsara Tuhan dan untuk itu dibacakan kisah passio.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada bagian pertama, sejauh kondisi sosial masyarakat setempat memungkinkan, dibuat upacara perarakan dari luar gereja memasuki gereja sambil umat melambaikan daun palma. Latar-belakang pemakaian daun palma ini ditemukan dalam Yoh_ 12:13; pada Injil Sinoptik, misalnya Luk. 19:35-36 hanya dikatakan orang banyak menghamparkan pakaian di jalan untuk dilewati Yesus yang datang dengan keledai Dalam tradisi Yahudi, daun palma menjadi simbol kemenangan sekaligus ungkapan pengharapan besar bahwa Yesus inilah Sang Mesias yang sudah lama dinantikan; Dia akan menjadi Raja yang akan mengantar kepada kejayaan di bidang politik dan militer, Maka kepada Yesus diarahkan seruan pekikan “Hosanna Sang Raja ...”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Menyusul bagian upacara yang kedua dengan fokus Injil yakni pembacaan passio (kisah sengsara Tuhan). Baru saja khalayak ramai mengelu-elukan Yesus sebagai Raja, tidak lama sesudahnya Yesus ditolak mentah-mentah oleh massa yang sama. Mereka ramai-ramai menjadikan Yesus sebagai “pesakitan”. Perhentian demi perhentian menandai perjalanan derita dan salib Tuhan. Semua pihak kompak bersatu dalam ujaran kebencian dan pekikan hujatan “salibkan Dia, salibkan Dia.”<br />Demikianlah sikap dasar kita manusia, dapat begitu cepat berubah bagaikan arah angin. Sementara Allah dengan kasih karunianya yang tak pernah berkesudahan terus melimpah ruah demi penebusan dan keselamatan kita manusia. Mari kita mengikuti jejak Tuhan kita, kita belajar mengasihi tanpa batas dan tidak pamrih!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Mat 26:42)<br />Ya Bapa, jika tak mungkin piala ini berlalu tanpa Kuminum, jadilah kehendak-Mu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Father, if this chalice cannot pass without my drinking it, your will be done.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Pater, si non potest hic calix transire, nisi bibam illum: fiat voluntas tua.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-88158430418966921562019-04-13T14:02:00.000+07:002019-04-13T14:02:02.218+07:00Sabtu, 13 April 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.<br />Sabtu, 13 April 2019<br />Hari Biasa Pekan V Prapaskah<br />Yehezkiel (37:21-28)<br />(Yeremia 31:10.11-1abc.13)<br />Yohanes (11:45-56)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Yerusalem - Kota Damai."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah kota yang hendak dimasuki Yesus pada pekan suci. Inilah juga kota yang menyimpan "war and peace", bukan hanya kota "shalom/kedamaian" tapi juga "zalim/kebencian", karena di sinilah Yesus yang dielu-elukan juga menjadi Yesus yang ditinggalkan dan ditanggalkan, disingkirkan dan dikorbankan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelasnya, di kota inilah Yesus mengalami kehinaan sebagai jalan menuju kemuliaan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di balik itu semua, Yesus tetap hadir dengan 3 berkat ilahi-Nya, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. Mempersatukan:<br />Seperti Yehezkiel yang meyakini kehadiran Tuhan yang mempersatukan dan membuat segalanya baru, itu jugalah yang dihadirkan Yesus. Ia "mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai" (Yoh 11:52)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. Menggembalakan:<br />Yeremia sebagai nabi dan pemazmur memproklamirkan Allah sebagai Gembala. Indahnya, Yesus juga datang sebagai Gembala Baik (Yoh 10:11). Ia mengenal dan menggembalakan semua domba-Nya dengan penuh kerahiman.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. Menghidupkan:<br />Pasca Yesus membuat Lazarus ("pertolongan Tuhan") yang mati menjadi hidup kembali, makin tersiarlah kabar untuk membunuh Yesus, sampai sampai Kayafas - Imam Besar Yahudi bernubuat: "Lebih berguna jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa binasa".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah nubuat bahwa Yesus harus mati untuk menghidupkan bukan hanya bangsa-Nya sendiri tapi seluruh bangsa (Yoh 11:51-52). Ia menjadi tebusan bagi banyak orang (Mrk 10:45, Rm 5:12-20).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tiga berkat ilahi ini pastinya membutuhkan pengorbanan ("silaban - SIap reLA berkorBAN") karena bukankah Yesus sendiri datang sebagai hosti yang artinya adalah korban? Ia siap dipilih - diberkati - dipecah + dibagi-bagi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bagaimana dengan kita?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Cari baki cari moci - Selamat memasuki pekan suci"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Gereja tidak mengenal sarana lain dari Pembaptisan, untuk menjamin langkah masuk ke dalam kebahagiaan abadi” (Katekismus Gereja Katolik, 1257)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Mzm 22(21):20.7)<br />Tuhan, jangan Kaujauhkan bantuan-Mu dari padaku, tetapi segera tolonglah aku. Aku ini bagaikan cacing dan bukan manusia, cercaan orang dan hinaan rakyat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
O Lord, do not stay afar off; my strength, make haste to help me! For I am a worm and no man, scorned by everyone, despised by the people.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa kami, Engkau selalu menyelamatkan umat manusia. Tetapi, kini Engkau menggembirakan kami dengan rahmat-Mu yang lebih melimpah. Pandanglah kiranya umat pilihan-Mu, kuatkanlah dan lindungilah kami umat beriman, baik yang sudah maupun yang akan dibaptis. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (37:21-28)<br />"Aku akan menjadikan mereka satu bangsa."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka. Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu orang raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan. Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan berhala-berhala, atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan, atau dengan semua pelanggaran mereka. Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan mereka, dengan mana mereka berbuat dosa. Aku akan mentahirkan mereka, sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya. Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala. Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia. Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal; sungguh, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya, dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya. Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan melipat gandakan mereka, dan memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya. Tempat kediaman-Ku pun akan ada pada mereka; Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kidung Tanggapan<br />Ref. Tuhan Allah menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.<br />Ayat. (Yeremia 31:10.11-1abc.13)<br />1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya.<br />2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebaikan Tuhan.<br />3. Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965<br />Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.<br />Ayat. (Yeh 18:31)<br />Buanglah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, dan perbaharuilah hati serta rohmu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (11:45-56)<br />"Yesus akan mati untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria, dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus terhadap Lazarus percaya kepada-Nya. Tetapi ada juga yang pergi kepada orang-orang Farisi, dan menceritakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu. Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul. Mereka berkata, “Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mukjizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya, lalu orang-orang Roma akan datang, dan merampas tempat suci kita serta bangsa kita.” Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka, “Kamu tidak tahu apa-apa! Kamu tidak insyaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa.” Hal ini dikatakan Kayafas bukan dari dirinya sendiri. Tetapi, sebagai Imam Besar pada tahun itu, ia bernubuat bahwa Yesus akan mati untuk seluruh bangsa; bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di tengah orang-orang Yahudi. Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim. Di situ Ia tinggal bersama murid-murid-Nya. Waktu itu hari raya Paskah orang Yaudi sudah dekat, dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu. Mereka mencari Yesus, dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain, “Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya<br />U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Pekan suci sudah mulai mendekat. Karena itu, bacaan-bacaan menampilkan pertentangan-pertentangan yang makin memanas antara Yesus dengan orang-orang Yahudi. Walaupun Yesus telah melakukan mukjizat pembangkitan Lazarus namun mereka tetap berkeyakinan bahwa Yesus harus dihukum mati. Tidak jelas apa pun yang dituduhkan kepada Yesus. Kayafas berkata, "lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa." Yesus menjadi begitu populer dan mampu menarik banyak murid. Kenyataan ini tentu saja menjadi ancaman bagi orang-orang Yahudi, apalagi secara terang-terangan Yesus sering mengkritik kebijakan atau ajaran-ajaran mereka. Dengan sangat jelas nampak bahwa para penatua Yahudi, ahli Taurat dan orang Farisi sering dipermalukan. Mereka kehilangan wibawa dan harga diri mereka. Karena itu gerakan untuk membunuh Yesus, semakin menguat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara sadar atau tidak sadar terkadang sering di antara kita terjebak oleh pola hidup seperti orang Yahudi. Ketika kita merasa terancam, tersaingi atau terganggu, kita akan berupaya dengan berbagai cara menyingkirkan ancaman itu. Kita tak jarang memfitnah sesama, menjatuhkan sesama untuk kepentingan dan ambisi kita pribadi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 11:52)<br />Kristus diserahkan, untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Christ was handed over, to gather into one the scattered children of God.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
“Perbuatan baik harus dilakukan dengan gembira, tidak dengan muram” (St. Gregorius dari Nazianze)</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-4974732853838780212019-04-13T14:00:00.005+07:002019-04-13T14:00:43.751+07:00Rabu, 10 April 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Rabu, 10 April 2019<br />Hari Biasa Pekan V Prapaskah<br />Daniel (3:14-20.24-25.28)<br />(Dan 3:52.53.54.55.56)<br />Yohanes (8:31-42)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Fides et fidelitas – Iman dan kesetiaan.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah “via unitiva - jalan persatuan” tapi juga bisa menjadi “via dolorosa - jalan dukacita” karena bisa mendatangkan nestapa dan derita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tapi, seperti yang saya tulis dalam buku “HERSTORY”, “Deus providebit", biarkan Tuhan yang menyelenggarakan karena Tuhan selalu setia menunjukan kasihNya kepada kita yang setia beriman padaNya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun, kata ‘setia’ mempunyai 3 arti dasar, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.Dalam kamus umum:<br />Setia = “taat, patuh; bagaimanapun berat dan susah - selalu melakukan tugas dan berpegang pada janji.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain:<br />Kita diajak punya “kasih - caritas” entah waktu "hujan/panas, suram-buram/temaram, juga ketika ada pelangi dan bersinar mentari", karena bukankah mendapatkan mawar berarti juga mau menerima durinya?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. Dalam kosakata Inggris:<br />Setia = “faithful“, terbentuk dari kata dasar “faith/ iman”. Kesetiaan terkait dengan iman.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam kacamata iman, kita=hamba. Martabat hamba diukur dari kesetiaannya: Jika setia, dia dpercaya, jika tidak setia, akan dicampakkan oleh tuannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain:<br />Kita diajak mempunyai “iman-fides”, karena Tuhan yang kita imani adalah Tuhan yang pengasih - yang sabar dan berlimpah kasih setia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. Dalam kosakata “otak atik gathuk”:<br />Setia = “SElalu Taat & Ingat Allah.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kata “selalu” mengandaikan konsistensi: sama di setiap tempat dan saat: “kita tidak dipanggil untuk sukses, tapi untuk setia! Kata “taat” berarti ketika sukar, selalu patuh& mendekat pd Tuhan:"Bukan kehendakku tp kehendakMu yg terjadi”. Dan, kata “ingat Allah” adalah keutamaan iman untuk selalu ingat pada janji Tuhan bahkan bila keadaan dan semuanya tidak menguntungkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain:<br />Kita diajak mempunyai “harapan-spes”: “Sekalipun pohon ara tidak berbunga-anggur tidak berbuah-hasil pohon zaitun mengecewakan-sekalipun ladang tidak menghasilkan bahan makanan-kambing domba terhalau dari kurungan dan tidak ada lembu sapi dalam kandang tapi aku akan bersorak-sorak dalam Tuhan.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yang pasti, tujuan hidup adalah melakoni hidup dengan tujuan, dan bukankah itu semua bisa lebih mudah sekaligus lebih indah dengan selalu setia beriman kepadaNya?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Mas Hari pelihara burung - Mari kita buang hati yang murung.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />1.<br />Luka: “LUpa akan Kasih Allah”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yoh. 3:16).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kadang kita memiliki luka dan hidup dengan luka tersebut bukan? Kedirian kita sendiri memang dibentuk oleh pengalaman cinta tapi juga luka, yang kadang tak kunjung terolah dan terselesaikan. Apa yang kerap membuat kita mudah terluka: mudah marah, gampang kecewa, kerap sinis-skeptis dan pesimis, sulit memuji orang dan mudah menjelekkan orang lain?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Satu hal yang saya lihat, kita mudah terluka karena mungkin kita lupa akan kasih Allah. Allah yang begitu sungguh mencintai kita, secara pribadi sekaligus mendalam. Bicara soal lupa, kadang kita lupa bukan? Wajar, jika kita diminta untuk biasa mengingat bukan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengingat sendiri adalah sebuah action. Mengingat juga adalah dialog yang khusyuk antara saya dan diri saya sendiri. Aktivitas mengingat dengan demikian merupakan refleksi atas pengalaman dengan dunia di luar diri saya,terlebih mengingat pengalaman kapan Tuhan sungguh mencintai dan menyapa saya secara pribadi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Idealnya, aktualisasi dialog reflektif ini menghasilkan suara hati. Tapi realnya, kadang kita lupa, sehingga hidup menjadi dangkal, gagal untuk memikirkan apa yang sedang dilakukan. Kita hidup dalam suatu ungkapan kesadaran praktis menurut seorang sosiolog Inggris, Giddens. Kita mudah lupa, dan tidak biasa berpikir mendalam, gagal mengambil jarak atau memberi makna pada setiap tindakan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelasnya lagi, apa yang perlu kita ingat? Sekali lagi, ingatlah yang baik, yang telah banyak Tuhan perbuat. Inilah penggalan dari Erich Kastner, dalam, In Memoriam Memoriae, “Siapa lupa akan apa yang indah, dia akan jadi jahat.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah menjadi jelas, kita harus belajar melibatkan kesadaran reflektif: mengambil jarak, bersikap kritis, mempertanyakan dan memberi makna pada tindakan, sehingga luka kita bisa perlahan berubah kembali menjadi cinta.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam hal ini, pharmakos (“racun” karena dilukai) mesti diubah menjadi pharmakon (“obat” karena dicintai). Karena kasih Allah yang begitu besar pada dunia ini sehingga ia memberikan anaknya yang supaya yang percaya tidak binasa tetapi beroleh hidup kekal (Bdk. Yoh 3:16) tetapi semua manusia berdosa sehingga hak untuk hidup kekal disurga menjadi hilang (Bdk, Roma 3:23 & Roma 6:23) sehingga Allah melalui Putranya Yesus Kristus mendamaikan hubungan Allah dengan kita dan Yesus yang adalah “jalan kebenaran dan hidup” (Bdk Yoh 14:6) merintis jalan itu dengan wafat, kematian-Nya serta dengan kebangkitan-Nya yang melambangkan kekalahan maut atau dosa yang mendamaikan kita dengan Allah (Bdk Rom 5:10).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Satu kalimat klasik yang membuat saya tidak mudah lupa, yakni jalan sederhana ala Bunda Teresa, “Berikanlah pada dunia hal terbaik yang kamu miliki dan kamu akan mendapatkan kekecewaan. Bagaimanapun juga berikanlah pada dunia hal terbaik yang dapat kamu berikan.” Sekarang anda masih lupa betapa baiknya Allah?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />"Libertas - Kemerdekaan!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah yang menjadi salah satu pesan inti hari ini bahwa: "setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa dan tidak tetap tinggal di rumah; yang tetap tinggal dalam rumah adalah anak. Bila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara praktis, Gereja juga mengajak kita untuk selalu mengisi kemerdekaan dengan keterlibatan dan keberpihakan. Itu sebabnya Johann Baptist Metz, seorang teolog politik pernah memberikan definisi tersingkat dari agama yaitu interupsi/unterbrechung/keterlibatan. Agama itu berangkat dari interupsi Allahke tengah dunia yg carut marut. Agama mengkhianati panggilannya bila berhenti membuat interupsi, bukan? Jelasnya, kita sbg anak-anak Allah yang merdeka juga perlu terus melakukan interupsi, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap dunia yg ada di sekitar.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam intensi seperti ini, kita sebagai warga gereja yang merdeka hendaknya tidak meninggalkan sesama di pinggir jalan sendirian, tapi mestinya menjadi gereja yang merdeka, yang hadir dan mengalir di tengah pasar, tidak melulu di altar dan mimbar.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Memang, dalam bahasa Rm Mangun, kita kerap seperti ‘Putri Duyung Yang Mendamba’, di satu sisi mau mencapai bintang di langit dengan lengan-lengan manusianya, tapi kakinya masih tertangkap dalam air dan terbungkus sirip ikan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah kita tidak usah menanti sempurna tapi harus terus menyuarakan hati nurani, wahyu Ilahi dan nilai kemanusiaan, sehingga kita sungguh menghorisontalkan kerajaanNya: “Gaudere cum gaudentibus, et fiere cum fientibus - Bersukacita dengan yang bersukacita dan menangis dengan yang menangis".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelasnya, Tuhan ingin kita terlibat di tengah gulat geliat kehidupan dan mau menghidup-kembangkan iman sebagai sebuah interupsi untuk selalu menghadirkan kemerdekaan sebagai anak anak Allah: Ecclesia semper reformanda - Gereja harus selalu diperbarui."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ada penculik cari cuka - Jadilah orang Katolik yang merdeka!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuhan kita Yesus Kristus, Putra Allah, berdoa untuk kita, berdoa dalam diri kita, dan kepada-Nya kita berdoa. (St. Agustinus)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Hanya percaya bahwa Allah itu ada, tidak akan saya sebut sebagai komitmen. Bahkan iblis pun percaya bahwa Allah itu ada! Percaya [kepada Allah] berarti [kita] harus mengubah cara hidup kita” – Mother Angelica</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 18:48-49)<br />Tuhan, Engkau membebaskan daku dari musuh. Engkau memberi aku kemenangan atas segala lawan dan merebut aku dari tangan orang jahat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
My deliverer from angry nations, you set me above my assailants; you saved me from the violent man, O Lord.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu kepada kami. Kami mohon, semoga pertentangan-pertentangan yang terjadi dalam rangka menanggapi kedatangan Putra-Mu itu, tidak menghancurkan kami tetapi justru semakin menguji kemurnian dan kesungguhan iman kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Nubuat Daniel (3:14-20.24-25.28)<br />"Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sekali peristiwa berkatalah Nebukadnezar, raja Babel, kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, “Apakah benar, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu? Sekarang, jika kamu bersedia, demi mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah kamu menyembah patung yang kubuat ini! Tetapi jika kamu tidak menyembah, seketika itu juga kamu akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?” Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab, “Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada Tuanku dalam hal ini. Jika Allah yang kami puja sanggup melepaskan kami, Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya Raja. Tetapi seandainya tidak, hendaklah Tuanku mengetahui, bahwa kami tidak akan memuja dewa Tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang Tuanku dirikan itu.” Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar. Air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lipat lebih panas dari yang biasa. Kepada beberapa orang yang sangat kuat di antara tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego, dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu. Tetapi terkejutlah Raja Nebukadnezar, lalu bangun dengan segera. Berkatalah ia kepada para menterinya, “Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?” Jawab mereka kepada raja, “Benar, ya Raja!” Kata raja, “Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu. Mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!” Maka berkatalah Nebukadnezar, “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya tetapi melanggar titah raja, yang menyerahkan tubuh mereka karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kidung Tanggapan<br />Ayat. (Dan 3:52.53.54.55.56)<br />P. Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.<br />U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.<br />P. Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.<br />U Kepada-Mulah pujian selama segala abad.<br />P. Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus.<br />U Kepada-Mulah pujian selama segala abad.<br />I. Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu.<br />U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.<br />P. Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.<br />U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.<br />P. Terpujilah Engkau di bentangan langit.<br />U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965<br />Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.<br />Ayat. Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan menghasilkan buah dalam ketekunan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<br />Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:31-42)<br />"Apabila Anak memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya, “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, maka kamu benar-benar murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Jawab mereka, “Kami adalah keturunan Abraham, dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?” Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa, dan hamba tidak tetap tinggal di rumah; yang tetap tinggal dalam rumah adalah anak. Tetapi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka. Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku, karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. Apa yang kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, seperti halnya kamu melakukan apa yang kamu dengar dari bapamu.” Jawab mereka kepada-Nya, “Bapa kami ialah Abraham.” Kata Yesus kepada mereka, “Sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah! Pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri.” Jawab mereka, “Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah.” Kata Yesus kepada mereka, “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Tuhan kita!<br />U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Dalam bacaan pertama kita mendengar kisah heroik ketiga pemuda saleh, yaitu Sadrakh, Mesakh dan Abednego (Dan 3:14-20.24-25.28). mereka sangat beriman kepada Allah yang benar. Tetapi, karena iman mereka, mereka dihadapkan pada dua pilihan: menyembah raja dengan jaminan tetap hidup atau bertahan pada iman mereka dengan konsekuensi, mereka dibakar hidup-hidup. Tanpa ragu-ragu mereka memilih tetap bertahan dan setia dalam iman kaepada Allah, apa pun risikonya. Sikap mereka telah menjadi teladan bagi teman-teman sebangsanya untuk tetap setia dan bertahan dalam iman, meskipun mereka harus berhadapan dengan hukuman dan kematian.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Injil hari ini menampilkan pembicaraan seru antara Yesus dengan orang-orang Yahudi. Pembicaraan mengarah kepada perdebatan tentang siapa sesungguhnya yang hidup dalam kebenaran Firman Allah, orang Yahudi yang merupakan keturunan Abraham atau Yesus yang setia melaksanakan kehendak Bapa yang mengutus-Nya. Menurut Yesus, orang Yahudi yang tidak percaya akan Sabda Yesus, bukanlah keturunan Abraham yang sesungguhnya. Abraham adalah bapa kaum beriman, kalau dia percaya akan Firman Tuhan dan melaksanakannya. Sementara orang Yahudi tidak mau menerima Yesus dalam perkataan dan perbuatan memperlihatkan kehendak Bapa surgawi. Mereka terbelenggu dalam kekerasan hati mereka, mereka bukan orang merdeka. Karena itu, siapa pun yang mengaku sebagai keturunan Abraham hendaknya setia kepada Tuhan, kehendak, panggilan dan tugas perutusan-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Orang yang merdeka adalah mereka yang melakukan segala sesuatu seturut hati nuraninya tanpa ada paksaan karena mereka yakin bahwa hal itu baik, benar, dan dikehendaki Tuhan. Yesus ingin para murid-Nya menjadi orang yang merdeka, bebas dari belenggu dosa dan sungguh-sungguh berpasrah diri kepada-Nya. Buah Sakramen Baptis adalah dosa-dosa asal dan dosa yang kita lakukan dihapuskan. Kita diangkat menjadi anak Allah yang Mahatinggi. Kita mendapat anugerah istimewa berupa hak dan warisan kehidupan kekal di surga. Anugerah istimewa ini memerdekakan dan membebaskan kita dari belenggu dosa. Ada banyak kesempatan di dalam hidup kita, di mana Tuhan menawarkan keselamatan. Tinggal dari pihak kita: mau atau tidak.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Kol 1:13-14)<br />Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
God has brought us to the kingdom of his beloved Son, in whom we have redemption through his Blood, the forgiveness of sins.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
4.<br />INTERMEZZO.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Va’ dove ti porta il cuore<br />Pergilah ke mana hati membawamu..</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Deus bonus est<br />Allah itu baik<br />Ah qu'I'll est bon, le bon Dieu<br />Ah btapa baiknya Allah yg baik<br />God is Good..</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dan, di saat begitu banyak jalan terbentang di hadapanmu dan kau tak tahu jalan mana yang harus diambil, janganlah memilihnya dengan asal saja, tetapi duduklah dan tunggulah sesaat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tariklah nafas dalam-dalam, dengan penuh kepercayaan, seperti saat kau bernafas di hari pertamamu di dunia ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jangan biarkan apapun mengalihkan perhatianmu, tunggulah dan tunggu lebih lama lagi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berdiam dirilah, tetap hening, dan dengarkanlah hatimu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lalu ketika hati itu berbicara, beranjaklah, dan pergilah ke mana hati membawamu, va’ dove ti porta il cuore...</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
===<br />CARPE DIEM – SEIZE THE DAY -<br />Reguklah hari ini !</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adjutorium nostrum in nomine Domini, qui fecit caelum et terram - Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sering kali kita terlalu sibuk menambah masalah-masalah baru sehingga kita lupa menghitung berkat- berkat yang kita peroleh, padahal satu-satunya persiapan terbaik untuk hari esok adalah menggunakan hari ini sebaik-baiknya. Karena hari ini, niscaya endapan hari kemarin sekaligus proyeksi esok hari, bukan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Janganlah melihat masa lampau dengan penyesalan, jangan pula melihat masa depan dengan ketakutan, tapi lihatlah sekitar hidup kita dengan penuh syukur dan kesadaran.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jika kita terlalu sibuk melihat masa lalu atau bahkan cemas terhadap kehidupan masa mendatang, kita tidak akan mudah untuk melihat Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jangan biarkan hidup kita terpuruk di masa lampau atau dalam mimpi di masa depan karena satu hari hidup pada suatu waktu berarti hidup untuk seluruh waktu hidupmu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tak ada orang yang akan tenggelam oleh beban satu hari. Tetapi bila beban esok ditambah ke beban hari ini, tak ada orang yang sanggup menanggungnya. Mari mengayuh dan mari melaju bersama Tuhan!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Orang yang menantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama Rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya,<br />mereka berlari dan tidak menjadi lesu,<br />mereka berjalan dan tidak menjadi lelah."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam Rajawali, punya jiwa punya nyali!<br />"Vaya con Dios – Pergilah bersama Tuhan."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
===<br />Kita bisa mengeluh bahwa ada duri di antara bunga mawar, atau kita bisa bersyukur bahwa ada bunga mawar di antara duri.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kita tidak dapat mengatur arah angin bertiup tapi kita dapat menyesuaikan layar perahu kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengubah pola pikir =<br />Mengubah sudut pandang =<br />Mengubah diri =<br />Mengubah negatif jadi positif =<br />Membuka saluran berkat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
5.<br />GIFT<br />GENU-INE FROM TRAPPIST<br />@ Gedono</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada sebuah lembah hijau, berdiri tegak sebuah bangunan dengan tembok yang tebal. Di balik tembok itu, seribu kisah bisa didedah mengenai para perempuan yang mendedikasikan hidupnya untuk mengabdi pada Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nama tempat itu Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono di Bukit Gedono, Dukuh Weru, Dusun Jetak, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, 15 kilometer arah barat daya kota Salatiga.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tempat itu merupakan pertapaan pertama rubiah (sebutan untuk pertapa wanita) Ordo Cisterciensis Observansi Ketat (OCSO) atau di Indonesia lebih dikenal dengan Trappist, yang didirikan pada tahun 1987.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Diwarnai hawa dingin berkabut dan kadang disertai rerintik hujan yang menyelimut, membuat wilayah pertapaan ini makin erat dengan semestanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun luas areal yang diarsiteki oleh Romo Mangunwidjaya Pr dan dibantu Romo Abas beserta para rahib dari Pertapaan Santa Maria Rawaseneng ini mencapai delapan hektare: satu hektare untuk bangunan khas Mangunan dengan aksentuasi pada batu kayu dan bahan bahan yang ramah dengan alam, selebihnya area pepohonan, perkebunan, dan pemakaman. Di depan pintu utama, terpatri jadwal doa yang dipajang, seolah-olah mengatakan kepada para pengunjung bahwa para rubiah menghabiskan banyak sekali waktu untuk berdoa, yang disebut sebagai OPUS DEI.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Diwarnai suasana hening, "silentium", kita tak perlu dan tak diperkenankan untuk 'banbir' alias banyak bicara. Kalau kita merasa perlu, kita bisa memencet bel tamu di pintu masuk untuk bertemu seorang suster (petugas ruang tamu) yang akan membimbing dan memberikan pelbagai informasi yang kita rasa perlu. Kita juga bisa meminta waktu konsultasi atau bertemu dengan suster di dalam Ruang Bicara. Jelasnya, biara tanpa banyak bicara ini mengisyaratkan kepada semua tamu bahwa pintu pertapaan terbuka untuk siapa pun yang sedang mencari Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengacu pada historiografi Gedono, pendirian pertapaan calon rubiah pertama di Indonesia ini diprakarsai oleh komunitas para rahib di Rawaseneng dan diberkati oleh Almarhum Justinus Kardinal Darmoyuwono Pr pada tanggal 31 Mei 1988.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Perlu diketahui, kehidupan para Rubiah Cisterciensis memberi corak khas bahwa mereka mengarahkan hidup untuk kontemplasi. Mereka membaktikan diri seutuhnya kepada Tuhan semata dalam kesunyian, keheningan, doa, dan pertobatan terus-menerus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dua tahunan terakhir ini, ada 40an suster di sana, 20an di antaranya sudah mendapat kaul kekal dengan menggunakan jubah hitam putih plus kovel khas Trappist, dan sisanya ada belasan suster yang masih berkaul sementara/profes/monastikat, dan yang masih menjalani masa novisiat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Namun demikian, mereka tetap harus bekerja untuk mendapatkan nafkah dan untuk mengungkapkan solidaritas, terutama untuk kaum pekerja kecil. Bagi rubiah Cisterciensis, kerja merupakan kesempatan yang menunjang perkembangan pribadi untuk memberi diri masing-masing kepada sesama.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Contohnya, ada seorang suster yang tengah memberikan pelayanan kepada para penduduk sekitar biara berupa pemberian semacam beasiswa bagi anak-anak yang kurang mampu, serta setiap satu bulan sekali memberikan pelayanan pengobatan gratis. Mereka juga bekerja membuat hosti, kefir (susu fermentasi semacam yogurt), selai, dan sirup. Ada juga aneka cetakan kartu bergambar dengan teks rohani dan doa, beberapa buku terjemahan, pembuatan rosario, dan ikon juga dikerjakan mereka.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pengelolaan kebun pertapaan yang akhirnya akan menghasilkan buah dan sayur juga merupakan bagian dari kerja tangan mereka untuk menafkahi mereka sendiri.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
”Ada banyak mulut untuk diberi makan di dalam biara. Tak hanya para rubiah, tetapi juga tamu-tamu yang begitu banyak,” ujar salah satu suster di Gedono, ”Ya, dengan keringatmu sendiri, engkau akan menghasilkan makananmu. Itulah sesuatu yang penting dari kerja dan tidak boleh dilupakan oleh siapa pun juga.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam biara itu, mereka mengelola rumah tangganya sendiri dengan dipimpin oleh seorang ibu abdis bernama Sr. Martha Driscoll OCSO, didampingi dua wakil abdis, pemimpin novisiat, dan bagian keuangan yang disebut ekonom.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebagai biara kontemplatif yang "terbuka", maksudnya bisa dikunjungi orang luar, Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono memang kerap didatangi orang dari berbagai tempat. Mereka datang untuk visitasi (kunjungan singkat) atau bermalam mengasingkan diri untuk berdoa (retret).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun rumah retret adalah salah satu kawasan yang steril dari kebisingan. Bagi seseorang atau keluarga yang ingin berdoa dan meresapi keheningan pertapaan, disediakan kamar penginapan dengan tarif Rp 50 ribu per orang per malam termasuk makan tiga kali sehari. Biasanya, mereka ini disebut ”retretan”. Para retretan datang ke pertapaan untuk mengikuti ibadat harian/offisi dan perayaan ekaristi bersama dengan komunitas rubiah di kapel pertapaan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Indahnya, semua bangunan yang ada di sana memiliki dinding dari batu alam dan bernilai seni tinggi. Maklum, pertapaan tersebut didesain oleh almarhum Yusuf Bilyarta Mangunwijaya (Romo Mangun) yang dikenal sebagai pastor, pendidik, arsitek, sastrawan, serta budayawan. Sebagai seorang arsitek, karyanya cukup banyak. Salah satu karyanya pernah memperoleh Aga Khan Award tahun 1992, semacam penghargaan Nobel untuk karya arsitektur yaitu desain pemukiman Kali Code di Yogyakarta.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Desain Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono ini juga mendapat penghargaan utama dari Ikatan Arsitek Indonesia untuk kategori Desain Arsitektur. Polanya berupa arsitektur monastik Cisterciensis yang melambangkan keserasian dan keindahan ilahiah. Bangunan-bangunan dalam biara monastik dibangun dengan sederhana dan bersahaja.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di luar itu, yang jelas, suasana teduh, hening, dan sunyi di pertapaan ini sungguh menjadi daya tarik utama dipadukan dengan keagungan pesona alam lereng Gunung Merbabu. Semua itu tentunya akan membantu kekhusukan dalam melambungkan hati ke hadirat Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Masing-masing bagian bangunan dibuat terpisah satu sama lain. Misalnya, ruang ibadah dalam satu bangunan, rumah tamu dalam satu bangunan, ruang cuci satu bangunan, ruang dapur dan makan satu bangunan, serta ruang tidur dari empat bangunan berbentuk rumah panggung serta Pondok Baca Maria yang terletak di tengah-tengah alam terbuka. Khusus mengenai rumah tamu, bangunannya cukup besar menghadap ke utara dalam bentuk memanjang dan berkoridor. Temboknya terbuat dari batu alam yang tersusun rapi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bangunan itu berdiri di atas gundukan tanah dengan dua undakan tangga di depannya. Tangga pertama langsung menghubungkan area parkir dengan tempat pendaftaran tamu. Tangga kedua berfungsi menghubungkan rumah tamu dengan rumah retret. Tangganya berbentuk tiga sengkedan dengan atap di atasnya. Begitu harmonis. Ornamennya juga unik, dengan dua pintu yang saling berseberangan, empat jendela berbentuk kubah, serta banyak kisi jendela berbentuk persegi dan bulat. Selain itu, ada juga rumah toko yang menyediakan beragam hasil kerja tangan para rubiah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Boleh dibilang, tak sesaat pun waktu dalam biara yang tak dilewatkan untuk berdoa. Melalui Lectio Divina (cara monastik untuk berdoa dengan menggunakan kitab suci), komunitas rubiah Cisterciensis berkumpul untuk merayakan liturgi Ekaristi dan ibadat harian tujuh kali sehari, yaitu ibadat Laudes, Prima, Terzia, Sexta, Nona, Vesper, dan Completorium.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Acara harian monastik merupakan keseimbangan antara doa pribadi, doa liturgi, lectio divina, dan kerja tangan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selama mengikuti retret, kita diajak membiasakan diri bangun pukul 02.55. Lima menit sebelum jadwal ibadat dimulai, lonceng kapel sudah berdentang memecah kelam dan kejekutan hari yang menggigilkan tubuh. Para rubiah di Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono segera menyudahi tidurnya. Usai berbenah diri, dengan mengenakan kovel (mantel putih) bak mutiara yang teruntai rapi mereka bergegas dalam keheningan memasuki kapel.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tepat pukul 03.15, mazmur dan kidung mulai berkumandang. Ibadat Malam dimulai. Selepas itu, mereka membaktikan diri dalam doa hening, disusul dengan Bacaan Ilahi (Lectio Divina). Bergulir ke pukul 05.45 WIB, kumandang mazmur dan kidung kembali terdengar. Ibadat Pagi itu pun mengalir dalam iringan lembut musik. Kadang orgen, kadang juga gending atau sejenis kecapi yang sangat syahdu dan menyentuh hati. Puncak dari seluruhnya adalah perayaan Ekaristi pada pukul 07.30.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selepas itu, acara harian ditentukan oleh jam-jam Ibadat Harian (Ofisi Ilahi) sebagai sarana untuk memperpanjang Ekaristi sepanjang hari dan menguduskan waktu dan dunia. Ibadat-ibadat yang dilakukan dalam rangkaian madah, mazmur dan kidung, bacaan, serta saat-saat hening itu bergulir dari waktu ke waktu. Ada Ibadat Jam Ketiga (usai perayaan Ekaristi), Ibadat Jam Keenam (11.15), Ibadat Jam Kesembilan (13.30), dan Ibadat Sore (16.45). Sebelum istirahat malam (19.30), pada pukul 18.55, para Rubiah Cisterciensis itu menutup hari dengan Ibadat Penutup yang diakhiri dengan nyanyian ”Salam, Ya Ratu” (Salve Regina) sesuai tradisi monastik untuk menyerahkan diri ke dalam perlindungan Bunda Maria.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kegembiraan di suatu senja yang tenang dan penuh rasa kekeluargaan itu ditutup dengan sebuah ibadat yang disebut Completorium. Itulah waktu untuk merenungkan hari yang sebentar lagi akan berlalu dan mengungkapkan beberapa kata taubat serta menerima pengampunan sehingga kita boleh mengaso dalam damai. Di sela-sela jam-jam rutinitas harian itu, para rubiah melakukan kegiatan di dalam kompleks klausura atau slot (ruangan pertapaan yang tertutup untuk umum dan hanya terbuka bagi para rubiah saja). Mereka mencari nafkah dengan kerja tangan (membuat hosti, selai, sirup, rosario, dan kartu rohani). Melalui persetujuan tata tertib rumah tangga yang menetapkan hari-hari sebagai waktu hening tanpa bunyi radio atau televisi, membuat mereka selalu mendambakan kedamaian batin sebagai tempat persemaian yang hikmat. Namun, kadang-kadang para rubiah berkumpul di ruang Kapitel untuk mendengarkan sebagian dari Peraturan St Benediktus, pembacaan, pengumuman akan berita dunia, diskusi, dan dialog atau pengajaran Ibu Abdis, Sr Martha E Driscoll OSCO.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Begitulah, dalam sehari, waktu seolah-olah tak boleh dibiarkan berlalu untuk kesia-siaan. Waktu harus dikuduskan dengan doa dan bekerja. (BC)</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-43822604796020893912019-04-13T14:00:00.002+07:002019-04-13T14:00:13.136+07:00Selasa, 09 Maret 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selasa, 09 Maret 2019<br />Hari Biasa Pekan V Prapaskah<br />Bilangan (21:4-9)<br />(Mzm 102:2-3.16-18.19-21)<br />Yohanes (8:21-30)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Lumen Mundi - Terang Dunia.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu gelar Yesus yang kita imani.<br />Terang sendiri berfungsi memberi cahaya dan terang yang sejati adalah Yesus:<br />"Akulah terang dunia” (Yoh 8:12).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Namun, banyak orang tidak bisa melihat hal itu karena ketertutupan hati dan kesombongan diri yang membuat mereka jatuh binasa<br />(Yoh 8:40; Yoh 8:45).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Padahal, Yesus sudah bersaksi dan menunjukkan bahwa semua kata dan wartaNya, doa dan karyaNya menerangi banyak orang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kitapun sebenarnya diajak menjadi terang dengan 3 jalan iman, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.Via purgativa- Jalan pemurnian:<br />Yesus berasal dari atas, yaitu Surga, tempat di mana tak ada dosa sedangkan kita berasal dari bawah dan penuh dengan dosa.<br />Tapi, karena kerahimanNya-lah, Ia berkenan turun dan disalibkan untuk memurnikan kita dari segala dosa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nah, ketika kita merasa lelah, putus asa, kecewa dan terluka hendaknya memandang Dia yang tersalib karna pengorbanan dan penderitaan yang kita alami sebenarnya tak seberapa jika dibandingkan dengan pengorbananNya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.Via unitiva- Jalan persatuan:<br />Yesus menunjukkan kesatuanNya dengan Bapa.<br />Keseluruhan hidup-Nya Dia arahkan pada penggenapan kehendak Bapa di dalam dan melalui diri-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.Via illuminativa- Jalan Pencerahan:<br />Yesus hadir sebagai "Terang”.<br />Ia bukan terang lampu/matahari/bulan tetapi "Terang Dunia."<br />Terang itulah yang selalu menerangi hati dan hidup kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Itu berarti bahwa kita yang sudah diterangiNya tidak boleh lagi hidup sebagai anak-anak gelap. Sebaliknya, karna syukur atas terangNya, kitapun selalu rela menjadi anak terang bagi sesama dan semesta lewat setiap doa dan karya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pastinya, ungkapan "Akulah Dia" (Yun: Ego eimi; 24, 28) merujuk kepada pernyataan Allah dalam kitab Yesaya (Ibr: Ani hu: "Aku tetap Dia"/"Akulah Dia", Yes. 41:4; 43:10, 13, 25; 46:4; 48:12), yaitu Allah penyelamat. Dkl: Yesus sungguh menjadi satu-satu-Nya penyelamat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Buah srikaya buah pepaya - Jadilah orang percaya yang bercahaya.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Kutipan Teks Misa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Salib Tuhan menjadi sumber semua berkat, asal mula segala berkat” (St. Leo Agung)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Mzm 27(26):14)<br />Taruhlah harapan-Mu pada Tuhan. Jadilah perwira dan tabahkanlah hatimu. Percayalah pada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Wait for the Lord; be strong; be stouthearted, and wait for the Lord!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa sumber segala kebajikan, bantulah kami mengabdi Engkau dengan tekun. Semoga pada zaman ini umat-Mu berkembang dalam kebajikan dan bertambah dalam jumlahnya. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Israel memberontak melawan Allah dan mereka dihukum. Banyak orang Israel tewas karena terpagut ular. Sebagian akhirnya diselamatkan karena memandang ular tembaga yang ditinggikan oleh Musa pada sebuah tiang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kitab Bilangan (21:4-9)<br />"Setiap orang yang terpagut ular, jika ia memandang ular tembaga itu, ia akan tetap hidup."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ketika umat Israel berangkat dari Gunung Hor, mereka berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom. Bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa, “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air! Kami telah muak akan makanan hambar ini!” Lalu Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel itu mati. Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata, “Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan Tuhan dan engkau; berdoalah kepada Tuhan supaya dijauhkan ular-ular ini dari kami.” Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.” Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang. Maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan<br />Ref. Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu.<br />Ayat. (Mzm 102:2-3.16-18.19-21)<br />1. Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu. Janganlah sembunyikan wajah-Mu terhadap aku pada hari aku tersesak. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku; pada hari aku berseru, segeralah menjawab aku!<br />2. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.<br />3. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965<br />Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.<br />Ayat. Benih itu adalah Sabda Tuhan, penaburnya adalah Kristus. Setiap orang yang menemukan Dia, akan hidup selama-lamanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus bicara sebagai utusan Bapa. Barangsiapa yang percaya akan kata-kata-Nya akan hidup. Sebaliknya, yang tidak percaya akan mati. Yesus lalu membandingkan diri-Nya dengan ular tembaga yang ditinggikan oleh Musa di padang gurun. Yesus akan ditinggikan di kayu salib. Justru dengan itu, Ia menyelamatkan umat manusia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:21-30)<br />"Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu bahwa Akulah Dia."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang banyak, “Aku akan pergi, dan kamu akan mencari Aku; tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang.” Maka kata orang-orang Yahudi itu, “Apakah Ia mau bunuh diri, dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?” Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.” Maka kata mereka kepada-Nya, “Siapakah Engkau?” Jawab Yesus kepada mereka, “Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu. Akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya itulah yang Kukatakan kepada dunia.” Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. Maka kata Yesus, “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia yang telah mengutus Aku,menyertai Aku! Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.” Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.<br />U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Yesus menegaskan kembali kesatuan-Nya dengan Bapa dalam situasi yang secara manusiawi sangatlah berat. Penderitaan dan kematian yang akan dialami-Nya bukanlah akhir dari segalanya. Justru dalam peristiwa itu, Yesus menegaskan bagaimana Bapa akan menyertai-Nya. Yesus sadar bahwa bagi manusia, peristiwa penderitaan dan kematian-Nya itu adalah sebuah peristiwa yang tidak bisa dipahami dan bahkan cenderung ditakuti. Dengan menunjukkan pengalaman penderitaan, kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus hendak menunjukkan bahwa Allah benar-benar menyertai manusia dalam melewati setiap penderitaan dan bahkan kematian menuju situasi yang lebih baik bahkan kebangkitan. Bagaimana kepasrahan kita pada Allah, terutama dalam situasi-situasi hidup yang tidak mengenakkan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Yoh 12:32)<br />Apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku, demikianlah firman Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
When I am lifted up from the earth, I will draw all to myself, says the Lord.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Tuhan, sumber sukacitaku, syukur dan terima kasih atas perlindungan-Mu sepanjang hari ini. Semoga malam ini, aku dapat beristirahat tanpa gangguan apa pun dan besok pagi dapat bangun dengan segar dan semangat yang baru. Terutama aku dapat bergabung bersama umat-Mu untuk merayakan hari raya Kabar Sukacita yang disampaikan Malaikat Gabriel kepada Maria, Bunda-Mu dan Bunda Gereja. Amin.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-36204888697481178292019-04-13T13:59:00.005+07:002019-04-13T13:59:47.892+07:00Senin, 08 April 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Senin, 08 April 2019<br />Hari Biasa Pekan V Prapaskah<br />Daniel 13:1-9.15-17.19-30.33-6 (Singkat: 13:41c-62)<br />(Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: lih 1)<br />Yohanes (8:12-20)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Lumen Mundi - Terang Dunia.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu gelar Yesus yang kita imani.<br />Terang sendiri berfungsi memberi cahaya dan terang yang sejati adalah Yesus: "Akulah terang dunia” (Yoh 8:12).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Namun, banyak orang tidak bisa melihat hal itu karena ketertutupan hati dan kesombongan diri yang membuat mereka jatuh binasa<br />(Yoh 8:40; Yoh 8:45).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Padahal, Yesus sudah bersaksi dan menunjukkan bahwa semua kata dan wartaNya, doa dan karyaNya menerangi banyak orang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kitapun sebenarnya diajak menjadi terang dengan 3 jalan iman, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.Via purgativa- Jalan pemurnian:<br />Yesus berasal dari atas, yaitu Surga, tempat di mana tak ada dosa sedangkan kita berasal dari bawah dan penuh dengan dosa.<br />Tapi, karena kerahimanNya-lah, Ia berkenan turun dan disalibkan untuk memurnikan kita dari segala dosa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nah, ketika kita merasa lelah, putus asa, kecewa dan terluka hendaknya memandang Dia yang tersalib karna pengorbanan dan penderitaan yang kita alami sebenarnya tak seberapa jika dibandingkan dengan pengorbananNya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.Via unitiva- Jalan persatuan:<br />Yesus menunjukkan kesatuanNya dengan Bapa.<br />Keseluruhan hidup-Nya Dia arahkan pada penggenapan kehendak Bapa di dalam dan melalui diri-Nya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.Via illuminativa- Jalan Pencerahan:<br />Yesus hadir sebagai "Terang”.<br />Ia bukan terang lampu/matahari/bulan tetapi "Terang Dunia."<br />Terang itulah yang selalu menerangi hati dan hidup kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Itu berarti bahwa kita yang sudah diterangiNya tidak boleh lagi hidup sebagai anak-anak gelap. Sebaliknya, karna syukur atas terangNya, kitapun selalu rela menjadi anak terang bagi sesama dan semesta lewat setiap doa dan karya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pastinya, ungkapan "Akulah Dia" (Yun: Ego eimi; 24, 28) merujuk kepada pernyataan Allah dalam kitab Yesaya (Ibr: Ani hu: "Aku tetap Dia"/"Akulah Dia", Yes. 41:4; 43:10, 13, 25; 46:4; 48:12), yaitu Allah penyelamat. Dkl: Yesus sungguh menjadi satu-satu-Nya penyelamat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Buah srikaya buah pepaya - Jadilah orang percaya yang bercahaya.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Salib Tuhan menjadi sumber semua berkat, asal mula segala berkat” (St. Leo Agung)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai pemindahan Sakramen Mahakudus dan Tuguran pada hari Kamis Putih: Tidak diizinkan menggunakan monstrans. Sakramen harus berada dalam tabernakel altar persinggahan, atau dalam pixis/sibori. Tempat sakramen disinggahkan tidak dizinkan dibuat seolah sebuah makam. (Kongregasi Ibadat Ilahi, Perayaan Paskah dan persiapannya, 16 Januari 1988)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Mzm 56(55):2)<br />Kasihanilah aku, ya Allah, sebab orang menginjak-injak aku, sepanjang hari orang memerangi dan menghimpit aku.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Have mercy on me, O God, for people assail me; they fight me all day long and oppress me.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa Maha Pengasih, demi cinta kasih-Mu yang agung kami Kauperkaya dengan berbagai karunia. Bantulah kami berbalik dari hidup berdosa menuju hidup baru dan menjadi layak untuk Kerajaan Surga. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ada beberapa set bacaan pada hari ini. Bacaan I dan Mazmur Tanggapan serta Bacaan Injil yang digunakan di Paroki anda mungkin dapat berbeda. Kami mengacu pada penanggalan liturgi USCCB dan buku renungan Mutiara Iman.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Nubuat Daniel 13:1-9.15-17.19-30.33-6 (Singkat: 13:41c-62)<br />"Sungguh, aku rela mati, meskipun aku tidak melakukan suatu pun dari yang mereka tuduhkan."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada waktu itu Susana dijatuhi hukuman mati atas tuduhan berbuat serong. Maka berserulah Susana dengan suara nyaring, “Allah yang kekal, yang mengetahui apa yang tersembunyi, dan mengenal sesuatu sebelum terjadi, Engkau pun tahu, bahwa mereka itu memberikan kesaksian palsu terhadap aku. Sungguh, aku mati, meskipun aku tidak melakukan sesuatu pun dari yang mereka dustakan tentang aku.” Maka Tuhan mendengarkan suaranya. Ketika Susana dibawa ke luar untuk dihabisi nyawanya, Allah membangkitkan roh suci dalam diri seorang anak muda, Daniel namanya. Anak muda itu berseru dengan suara nyaring, “Aku tidak bersalah terhadap darah perempuan itu!” Maka segenap rakyat berpaling kepada Daniel, katanya, “Apa maksudnya kata-katamu itu?” Daniel pun lalu berdiri di tengah-tengah mereka. Katanya, “Demikian bodohkah kamu, hai orang Israel? Adakah kamu menghukum seorang puteri Israel tanpa pemeriksaan dan tanpa bukti? Kembalilah ke tempat pengadilan, sebab kedua orang itu memberikan kesaksian palsu terhadap perempuan ini!” Maka bergegaslah rakyat kembali ke tempat pengadilan. Orang tua-tua berkata kepada Daniel, “Kemarilah, duduklah di tengah-tengah kami dan beritahulah kami sebab Allah telah menganugerahkan kepadamu martabat orang tua-tua.” Lalu kata Daniel kepada orang yang ada di situ, “Pisahkanlah kedua orang tua-tua tadi jauh-jauh, maka mereka akan diperiksa.” Setelah mereka dipisahkan satu sama lain, Daniel memanggil seorang di antara mereka dan berkata kepadanya, “Hai engkau yang sudah beruban dalam kejahatan, sekarang engkau ditimpa dosa-dosa yang dahulu telah kauperbuat dengan menjatuhkan keputusan-keputusan yang tidak adil, dengan menghukum orang yang tidak bersalah dan melepaskan orang yang bersalah, meskipun Tuhan telah berfirman: Orang yang tak bersalah dan orang benar janganlah kaubunuh. Oleh sebab itu, jikalau engkau sungguh-sungguh melihat dia, katakanlah: Di bawah pohon apakah telah kaulihat mereka bercampur?” Sahut orang tua-tua itu, “Di bawah pohon mesui!” Kembali Daniel berkata, “Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri! Sebab malaikat Allah telah menerima firman dari Allah untuk membela engkau!” Setelah orang itu disuruh pergi, Daniel pun lalu menyuruh bawa yang lain kepadanya. Kemudian berkatalah Daniel kepada orang itu, “Hai keturunan Kanaan dan bukan keturunan Yehuda, kecantikan telah menyesatkan engkau dan nafsu birahi telah membengkokkan hatimu. Kamu sudah biasa berbuat begitu dengan puteri-puteri Israel, dan mereka pun terpaksa menuruti kehendakmu karena takut. Tetapi puteri Yehuda ini tidak mau mendukung kefasikanmu! Oleh sebab itu katakanlah kepadaku: Di bawah pohon apakah telah kaudapati mereka bercampur? Sahut orang tua-tua itu, “Di bawah pohon berangan!” Kembali Daniel berkata, “Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri. Sebab malaikat Allah sudah menunggu-nunggu dengan pedang terhunus untuk membahan engkau, supaya engkau binasa!” Maka berserulah seluruh himpunan itu dengan suara nyaring. Mereka memuji Allah yang menyelamatkan siapa saja yang berharap kepada-Nya. Serentak mereka bangkit melawan kedua orang tua-tua itu, sebab Daniel telah membuktikan dengan mulut mereka sendiri bahwa mereka telah memberikan kesaksian palsu. Lalu mereka diperlakukan sebagaimana mereka sendiri mau mencelakakan sesamanya. Sesuai dengan Taurat Musa kedua orang itu dibunuh. Demikian pada hari itu diselamatkan darah yang tak bersalah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849<br />Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.<br />Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: lih 1)<br />1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.<br />2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.<br />3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.<br />4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang dan senantiasa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965<br />Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.<br />Ayat. (Yeh 33:11)<br />Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan kepada pertobatannyalah Aku berkenan, supaya ia hidup.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:12-20)<br />"Akulah terang dunia."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang banyak, "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." Kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Engkau bersaksi tentang diri-Mu, kesaksian-Mu tidak benar." Jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, namun kesaksian-Ku itu benar, sebab Aku tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Tetapi kamu tidak tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Kamu menghakimi menurut ukuran manusia, Aku tidak menghakimi seorangpun, dan jikalau Aku menghakimi, maka penghakiman-Ku itu benar, sebab Aku tidak seorang diri, tetapi Aku bersama dengan Dia yang mengutus Aku. Dan dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah; Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku." Maka kata mereka kepada-Nya: "Di manakah Bapa-Mu?" Jawab Yesus: "Baik Aku, maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku." Kata-kata itu dikatakan Yesus dekat perbendaharaan, waktu Ia mengajar di dalam Bait Allah. Dan tidak seorangpun yang menangkap Dia, karena saat-Nya belum tiba.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Tuhan kita!<br />U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Allah telah berbicara pada kita melalui bacaan-bacaan yang baru saja diwartakan. Bacaan tersebut terutama menghadirkan misteri terang. Memberi kesaksian pada zaman modern ini bukan hal yang mudah. Kita adalah saksi-saksi Yesus, Sang Terang Dunia sejati. Menjadi saksi terang berarti senantiasa mewartakan kebenaran-kebenaran, maka untuk itu mau tidak mau pasti akan menghadapi aneka tantangan, hambatan dan masalah dari mereka yang kurang atau tidak beriman. Kita diharapkan menyikapi segala sesuatu tidak menurut ukuran manusia, melainkan menurut ukuran Tuhan, tidak hanya berhenti pada ukuran manusia, melainkan sampai ke yang ilahi. Ada banyak tantangan dan risiko yang mengikuti dan harus ditanggung. Belum lagi, tidak semua orang mau menerimanya. Ada yang menolak dengan terang-terangan dan apa pula yang mencurigainya sebagai tindakan cari sensasi, apalagi jika kesaksiannya abal-abal alias palsu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Allah, yang adalah terang, melalui Kristus Sang Terang dunia yang sejati, mencapai dan menerangi hidup kita yang diawali dengan sakramen Baptis, yang dahulu disebut “pencerahan”. Dan terang ilahi ini terus-menerus diberikan kepada kita, khususnya melalui sakramen-sakramen lainnya, yang melaluinya kita dapat memulihkan terang itu ketika kita kehilangannya karena dosa, kita dapat kian menambahkannya dan kita dapat memberikannya kepada orang lain. Semua hidup Kristiani dapat direnungkan sebagai jalan pemberian yang progresif dari Allah dan penerimaan terang ilahi ini dari manusia hingga kita masuk ke dalam kepenuhan terang keabadian. Mari kita semua memegang teguh apa yang Yesus katakan “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” (Yoh 8:12).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Yoh 8:12)<br />Akulah terang dunia, sabda Tuhan; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
I am the light of the world, says the Lord; whoever follows me will not walk in the darkness,but will have the light of life.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-23996151351622739492019-04-13T13:59:00.002+07:002019-04-13T13:59:20.045+07:00Minggu, 07 April 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Minggu, 07 April 2019<br />Hari Minggu Prapaskah V<br />Yesaya (43:16-21)<br />(Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6)<br />Filipi (3:8-14)<br />Yohanes (8:1-11)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mercy's Way – Jalan Kerahiman</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu judul buku terbaru saya yang terinspirasi dari pesan injili bahwa Allah selalu mengasihi tak peduli banyaknya dosa kita. Ia mengundang kita untuk datang kepadaNya dengan penuh iman-menerima kerahimanNya dan membiarkannya mengalir bagi yg lain.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebaliknya, kaum Farisi malahan merasa dirinya lebih bersih dan selalu berhasrat untuk menjadi “hakim” bg orang lain. Mereka adalah kaum munafik yang bisa jadi juga hidup dalam hati kita: “Mereka datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya padahal hatinya menjauh drpdKu” (Yes 29:13).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hari inilah, kita diajak menanggalkan kesombongan dan mengenakan kerahiman! Mengacu pada “DKI-Devosi Kerahiman Ilahi” yang saya tulis dalam buku “SKI-Sekolah Kerahiman Ilahi”, ada 3 jalan kerahiman, yakni “KUD”, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
K arya belaskasih<br />U capan belaskasih<br />D oa belaskasih</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun karya jasmani kerahiman, al:<br />memberi makan pada yang lapar-memberi minum pada yang haus-memberi tumpangan pada tunawisma-mengenakan pakaian pada yang telanjang-mengunjungi orang miskin dan tahanan serta menguburkan orang yang mati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sedangkan karya karya rohani kerahiman, al:<br />mengajar-memberi nasehat-menghibur-membesarkan hati-mengampuni-menanggung dg sabar+mendoakan org.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dari pelbagai tindakan dan karya kerahiman ini, kita diajak mempunyai 3 poros dasar sebuah kerahiman ilahi, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."Pengampunan":<br />Mengampuni (forGIVE) berarti menjadi “giver”, memberi ruang kebebasan secara fair bagi orang lain untuk memperbaiki diri dan dilandasi nada dasar kasih yang tulus bukan yang penuh akal bulus, karena di dalam kasih tidak ada ketakutan dan kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. "Peneguhan":<br />Tak seorang pun sia-sia ketika ia meringankan beban orang lain, bukan? Yesus meringankan beban berat yang diderita pendosa: dicap buruk-disingkirkan dan dikorbankan. Ia memberi peneguhan bahwa pendosa ini tidak dihukum.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. "Perutusan":<br />Yesus mengutusnya untuk ”pergi dan jangan berbuat dosa lagi.”Ia mengajak kita yang penuh dosa ("sin") untuk bermisi menjadi penuh cinta ("saint"), lahir sebagai manusia baru dan mewartakan secara nyata dengan pelbagai hal baik entah lewat pikiran, kata/tindakan nyata.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Burung Garuda Burung Indonesia - Tanggalkan semua noda biar hidup kita tak sia-sia.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />1.<br />“Pax et Bonum - Damai dan Kebaikan”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu semangat dasar para Fransiskan yang saya tulis dalam buku “HERSTORY” (RJK, Kanisius) dan ditampilkan Yesus kepada wanita pendosa yang berzinah pada bacaan hari ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya, dalam tradisi Yahudi, zinah bisa mendatangkan hukuman mati tapi dalam Injil hari ini, Yesus datang sebagai raja Damai dan Kebaikan, yang mengampuni pezinah yang bertobat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, zinah adalah segala jenis tindakan yang melanggar bidang seksual/susila dan dihukum keras dalam hukum kekudusan (Im 18:20).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, ada 2 arti zinah, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
- “Porneia”, semacam pelanggaran seksual (1Kor 6:13-18; Ef 5:3; Mat 5:32) dan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
- “Akatharsia”, yakni kenajisan ibadat (Rom 1:24; 2Kor 12:21; Gal 5:19).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yang pasti, bukankah kita juga pernah “berzinah” dalam artian rohani, ketika hidup dan iman kita tidak setia - murtad/menduakan Tuhan dengan menyembah "tuhan-tuhan kecil": harta-tahta dan kuasa (Bdk.Kitab Yehezkiel dan Hosea).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun 3 pesan dasar Yesus supaya kita selalu punya “pax et bonum”, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A. ”Aku tidak menghukum kamu”:<br />Ia ajak kita untuk ”berbelaskasihan” pada org lain, terlebih org kecil-tersingkir/disingkirkan karena kita juga banyak mendapat pengampunan dariNya, terebih orang kecil kerap hanya menjadi korban/kambing hitam penguasa, entah di gereja/masyarakat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B. ”Pergilah”:<br />Ia mengajak kita untuk ”berubah”: pergi dari manusia lama ke manusia baru, bongkar/tinggalkan pola lama dan membangun hidup sebagai manusia yang lahir baru.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C. ”Jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang”:<br />Ia mengajak kita untuk ”berbuah”. Pengalaman dicintai membuat kita mau mencintai, pengalaman diampuni membuat kita juga mau mengampuni dan bukankah itu adalah buah nyata dari sebuah pengalaman cinta dan perjumpaan dengan Tuhan secara pribadi? Disinilah kita diajak untuk semakin mau konsisten: menjauh dari kegelapan (“malum”) dan mendekat kepada sumber kebaikan (“bonum”) dengan doa-kata-kata dan tindakan cinta kita, tidak lagi menjadi batu sandungan tapi jadi berkat buat semakin banyak org.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Bermain kayang di kota Palu - Yesus kusayang terkenang selalu”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />"Ab imo pectore - Dari lubuk hati yang paling dalam."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah yang diharapkan dari semangat pengampunan seperti pada Injil hari ini yang menampilkan sosok Yesus yang mengampuni perempuan yang dicap buruk dan disingkirkan karena dianggap berzinah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, kita diajak untuk menjadi pribadi yang mengampuni karena “yang murah hati akan memperoleh kemurahan Allah.”(Mat 5:7).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Etika Kristiani sendiri memang selalu menekankan hubungan timbal balik: Kita ingin dihormati orang? Hormatilah orang lain! Kita minta dilayani? Jadilah pelayan! Bila kita mengharapkan pengampunan maka tiket yang mesti kita bayar adalah tiket kesediaan untuk mengampuni: ”Penghakiman yang tak berbelas-kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasih” (Yak 2:13).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun 2 jenis pengampunan:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
a.”pengampunan formal”: mulut memaafkan tapi hati tetap panas. Pemazmur menegur pengampunan jenis ini: ”Biarlah doanya menjadi dosa”(Mzm 109:7). Mengapa? Sebab berdoa dengan mulut memuji Tuhan tapi dengan hati yang sesak oleh amarah dan dendam adalah dosa. Norman Vincent Peale menegaskan: “kebencian/dendam tidak menyakiti orang yang kita benci tapi setiap hari dan setiap malam perasaan itu malahan akan menggerogoti kita sendiri.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
b.”pengampunan sementara”: sekarang memaafkan tapi siap untuk mengungkitnya kembali. Dengan kata lain: Kesalahan orang disimpan di ”gudang”. Padahal sebenarnya orang yang tidak pengampun adalah orang yang dengan sengaja menutup pintu pengampunan bagi dirinya sendiri, karena begitu mudah minta pengampunan tapi begitu sulit mengampuni.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, satu hal yang paling penting bahwa Allah hanya berkenan mengampuni orang yang pengampun: "jika kamu tidak mengampuni maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.”(Mark 11:25-26). Bukankah setiap relasi itu kerap 70% memaafkan dan 30% mencintai, maka marilah kita belajar menjadi pribadi yang murah hati dan lebih berhati-hati, yang mau belajar untuk saling mengampuni.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ada arang di Bakauheni - Jadilah orang yang mengampuni."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.<br />“Salva nos omnes - Selamatkanlah kami semua.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah harapan kita karena percaya bahwa Yesus adalah rahim dan penuh belaskasihan. Ia hadir untuk menyelamatkan dan ini sekaligus menunjukkan tujuan-Nya dalam menebus umat manusia (Yoh 3:16).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun, Yesus tidak menghukum wanita tersebut sebagai orang yang tidak layak diampuni, tetapi menghadapinya dengan lembut dan kesabaran supaya menuntunnya kepada pertobatan (Luk 7:47).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus dapat saja melemparkan batu kepada perempuan itu sebab Dia tanpa dosa; tetapi Dia lebih memperhatikan pemulihan orang berdosa itu ketimbang ketaatan pada hukum Taurat secara teliti.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Apabila perkataan-Nya, “Aku pun tidak menghukum engkau”, kedengaran terlalu lunak, maka hal tersebut diimbangi oleh kelanjutannya, “Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sungguh berbeda sikap Yesus dengan para pemimpin agama Yahudi bukan? Yesus yang paling layak untuk melempari perempuan itu dengan batu malahan menyatakan pengampunan-Nya dengan memperbolehkan perempuan itu pergi dalam pertobatan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nah, kita yang telah mendapat banyak anugerah-Nya juga wajib menerima dan mengasihi orang lain karena inilah yang Allah inginkan, belas kasih kepada sesama dan bukan sikap menghakimi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ada galah di pohon kurma - Berbelaskasihanlah kepada sesama."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
4.<br />“Relicti sunt duo, misera et misericordia”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
01. Para ahli tafsir sepakat bahwa perikop ini ditambahkan ke dalam Injil Keempat oleh generasi sesudah Yohanes karena tidak ditemukan dalam manuskrip kuno baik yang berbahasa Yunani maupun Latin. Nampaknya beberapa bapa Gereja seperti Tertulianus, Cyprianus, Tatianus, Yohanes Chrysostomus, Clemen dan Origenes juga tidak mengenal perikop ini karena mereka sama sekali tidak menyebut teks ini dan memberikan komentar atasnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selain itu baik tata bahasa maupun gaya penuturannya pun berbeda dengan gaya Yohanes, malah lebih dekat dengan Injil Sinoptik, terutama Injil Lukas. Namun kisahnya menarik, khas dan tindakan Yesus yang diceritakan dalam kisah itu sesuai dengan karakter yang diceritakan dalam keempat Injil. Maka Gereja tanpa ragu-ragu memasukkannya ke dalam kanon. Eusebius dari Caesaria (275-339) dan Hieronimus (347-420) menyebut teks ini otentik dan mempunyai asal-usul rasuli. Nampaknya kisah ini tidak dimasukkan ke dalam Injil Yohanes sejak semula karena dikawatirkan bisa dimaknai secara keliru sehingga dapat menimbulkan sikap permisif terhadap perzinaan. Perikop ini kiranya dimaksudkan sebagai ilustrasi konkret dari sabda Yesus dalam Yoh 8:15, “Kamu menghakimi menurut ukuran manusia, Aku tidak menghakimi seorang pun.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
02. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi menghadapkan kepada Yesus seorang perempuan yang tertangkap basah melakukan zinah. Mereka mengacu pada ketentuan Hukum Taurat yang menegaskan bahwa para pelaku zinah harus dihukum mati. Tetapi mereka memanipulasikannya untuk menjebak Yesus. Dalam Im 20:10 dan Ul 22:22 disebutkan bahwa yang dihukum mati itu adalah kedua belah pihak, yakni laki-laki dan perempuan; dan tidak disebutkan bagaimana hukuman mati itu harus dijalankan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam kisah ini mereka hanya menangkap yang perempuan dan meminta pendapat Yesus apa yang mesti dilakukan terhadap perempuan itu. Bahkan secara halus mereka menggiring Yesus masuk ke dalam jebakan agar Dia memutuskan untuk melempari perempuan itu dengan batu sampai mati, padahal dalam hukum Taurat hukuman seperti itu hanya diberlakukan untuk perzinahan yang dilakukan oleh perempuan yang sudah bertunangan atau bersuami, “Apabila ada seorang gadis yang masih perawan dan yang sudah bertunangan, jika seorang laki-laki bertemu dengan dia di kota dan tidur dengan dia, maka haruslah mereka keduanya kamu bawa ke luar ke pintu gerbang kota dan kamu lempari dengan batu, sehingga mati: gadis itu, karena walaupun di kota, ia tidak berteriak-teriak, dan laki-laki itu, karena ia telah memperkosa isteri sesamanya manusia.“ (Ul 22:23-24).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
03. Mereka menempatkan Yesus dalam sebuah dilemma yang cukup sulit. Bila Yesus melarang melempari perempuan itu dengan batu sampai mati berarti Ia tidak melaksanakan hukum Taurat dengan setia. Dengan demikian ada alasan bagi mereka untuk membawa Yesus ke depan Sanhedrin dengan tuduhan melanggar hukum Taurat. Namun bila Yesus menyetujui untuk melempari perempuan itu dengan batu sampai mati berarti Yesus mengadakan pengadilan jalanan dan melanggar hukum Romawi yang melarang Sanhedrin atau lembaga Yahudi mana pun menjatuhkan hukuman mati tanpa persetujuan Roma. Selain itu pewartaan Yesus tentang kasih dan kerahiman Allah kepada orang yang berdosa tidak bisa dipercaya lagi. Sungguh sebuah dilemma yang tidak gampang ditemukan solusinya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
04. Yesus tidak langsung menanggapi masalah itu, tetapi malah membungkuk dan menulis dengan jari-Nya di tanah. Tidak ada penjelasan apa yang ditulis Yesus. Para ahli tafsir memaknai tindakan Yesus ini dengan penjelasan yang berbeda-beda. Ada yang menjelaskan bahwa Yesus menuliskan keputusan yang akan dijatuhkan kepada perempuan itu dengan mengacu pada tata cara pengadilan Romawi. Sebelum menjatuhkan vonis, ketua pengadilan menuliskan terlebih dahulu keputusan itu. Namun kiranya tidak terlalu bermanfaat menduga-duga apa yang dituliskan Yesus. Perubahan postur tubuh Yesus dari duduk mengajar (ay. 2) kemudian membungkuk menuliskan sesuatu di tanah (ay. 6) merupakan bahasa tubuh yang mengungkapkan penolakannya untuk menanggapi masalah yang dibawa oleh orang-orang Farisi dan ahli Taurat. Yesus merasa diri-Nya bukan merupakan pihak yang kompeten untuk mengadili dan menjatuhkan vonis untuk perkara seperti itu. Ada lembaga yang lebih berkompenten yakni Mahkamah Agama.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
05. Setelah didesak-desak, Yesus akhirnya memberikan tanggapan yang sangat cemerlang, "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." (ay. 7). Yesus memakai model yang dipakai dalam Taurat untuk menentukan kredibilitas sebuah kesaksian, “Saksi-saksi itulah yang pertama-tama menggerakkan tangan mereka untuk membunuh dia, kemudian seluruh rakyat” (Ul 17:7 bdk Ul 13:9 dan Im 24:14). Yesus tidak menolak hukum tetapi mengajak untuk menggali semangat dasar yang ada di balik rumusan hukum. Hukum tidak dimaksudkan untuk menghancurkan kehidupan namun justru sebaliknya, bertujuan untuk melindungi kehidupan dari kejahatan yang dapat menghancurkannya. Maka hakekat hukuman adalah untuk mendorong orang untuk bertobat atau membuat efek jera agar orang tidak melakukan kesalahan yang sama dan dengan demikian kejahatan dan keburukan dapat diminimalisir, “Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu.” (Ul 22:21.24 dst). Hukuman seberat apa pun kalau tidak menimbulkan efek jera dan tidak mendorong orang untuk bertobat serta berkembang dalam kebaikan maka hukum gagal menjalankan fungsinya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan adanya hukum seharusnya menjadikan kita semakin mencintai kebaikan, kebenaran dan kesucian. Hukum mesti dijalankan dengan hati nurani yang jernih untuk memajukan kebaikan dan keadilan bukan karena dendam dan kebencian. Karena itu Yesus menekankan perlunya memeriksa motivasi yang mendasari kita menghakimi sesama. Sebelum mengadili orang lain sepantasnya kita melihat hidup kita sendiri. Yesus pernah memberikan teguran, “Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?”. (Mat 7:3 bdk. Mat 18:31-35). Tanggapan Yesus menyadarkan bahwa hidup mereka pun tidak lebih baik dari perempuan itu, sehingga pantas mengadilinya. Maka satu demi satu mulai dari yang paling tua, mereka meninggalkan tempat itu. Seperti kebaikan, dosa pun berproses, berkembang dari waktu ke waktu. Kisah ini ditutup dengan ungkapan yang menarik, “Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu” (ay. 9). St. Agustinus merumuskan, “Relicti sunt duo, misera et misericordia”. Yang tinggal hanya dua: manusia pendosa yang mendamba belaskasih dengan Sang Sumber Belas Kasih.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
06. Yesus tidak menempatkan wanita itu di hadapan hukum, tetapi di hadapan diri-Nya, Sang Wajah Kerahiman Allah, Sang Mahakasih yang menjelma menjadi manusia. St. Agustinus mengatakan, “Pokok pewartaan Injil adalah kisah Sang Maha Belas Kasih yang mencari dan menjumpai manusia berdosa dan menderita”. Dari atas kayu salib Yesus mengampuni semua pendosa, membangun kembali kebaikan asali manusia seperti saat diciptakan di Firdaus (bdk. Luk 23:43, : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”), memperbaharui ciptaan agar semakin sempurna menjadi citra Allah, gambar dan rupa kebaikan, kebenaran dan kesucian yang sempurna. Dan membangunnya menjadi umat-Nya yang baru. Pengampunan-Nya mendahului pertobatan manusia. Dia mengampuni kita masing-masing secara pribadi, aku dan kamu, manusia berdosa ini. Bukan karena bertobat kita diampuni tetapi karena kita sudah diampuni maka sepantasnya kita bertobat. Karena itu Tuhan bersabda, "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." (ay. 11). Betapa pun hebatnya kita, kita tidak bisa kembali ke masa lalu dan mengubahnya. Kita tidak bisa mengembalikan bubur menjadi nasi lagi. Kita diajak untuk menerima masa lalu sebagai sebuah realitas yang sudah terjadi. Menjalani dan berfokus pada saat ini dengan keyakinan bahwa Tuhan selalu ada di dalam setiap usaha dan perjuangan untuk mempersiapkan masa depan dengan penuh optimis, tanpa rasa takut. Menjalani saat demi saat, detik demi detik dalam kesadaran akan pendampingan dan penyertaan Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
07. Berhadapan dengan belas kasih dan kerahiman Allah mungkin kita bertanya-tanya : mengapa Yesus lebih mencintai dan merangkul para pendosa dari pada mereka yang selalu setia kepada-Nya? Dalam perumpamaan tentang “Anak Yang Hilang”, anak sulung itu menjadi iri dan marah karena ayahnya menerima kembali adiknya dengan penuh cinta dan kegembiraan bahkan memulihkan kembali hak-haknya seperti semula. Tentu saja Allah berkenan kepada mereka yang berusaha sekuat tenaga untuk setia sampai akhir. Bunda Maria mendapatkan mahkota kemuliaan karena kesetiaannya sampai akhir. Namun kerahiman Allah secara melimpah tercurah kepada para pendosa karena merekalah yang paling membutuhkannya. Bukankah cinta dan perhatian seorang ibu lebih besar tercurah kepada anaknya yang sakit atau cacat? Seperti seorang dokter yang hadir untuk menyembuhkan para penderita sakit, Sang Penebus datang untuk mencari yang hilang, yang sakit, yang terperangkap dalam dosa. Kepada kita yang dengan kerendahan hati memohon pengampunan dari-Nya, Dia akan bersabda, "Aku pun tidak menghukum engkau.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
08. Seorang ibu memberikan nasehat pada putrinya yang mulai menginjak dewasa, “Anakku, kalau kamu pengin hidupmu bermakna dan bahagia, belajarlah dari pensil ini. Pertama, Pensil bisa menghasilkan tulisan indah dan mempunyai nilai seni tinggi hanya bila di tangan sang penulis yang handal. Hal itu mengingatkan bahwa kamu pun bisa membuat hal-hal yang hebat dalam hidup ini karena ada dalam tangan Sang Penulis Kehidupan. Jangan pernah lupa ada tangan yang selalu membimbing langkahmu. Dialah Allah yang selalu ada dalam setiap langkahmu. Kedua, Dalam proses menulis, kadang beberapa kali kita harus menggunakan rautan untuk menajamkan kembali ujung pensil. Rautan ini pasti akan membuat pensil menderita. Tapi setelah diraut, pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena semua itu akan membuatmu menjadi lebih baik. Ketiga, ketika kita salah menulis selalu ada kemungkinan untuk dihapus, dikoreksi. Memperbaiki kesalahan dalam hidup ini membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar. Keempat, Bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalamnya. Maka, hati-hatilah dan sadarilah caramu berpikir dan merasakan, waspadailah perspektif atau sudut pandangmu. Kelima, Sebuah pensil selalu meninggalkan goresan. Hal itu mengingatkan bahwa apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan tinggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah berhati-hati dengan setiap tindakan yang kamu pilih dan sadarilah segala konsekuensinya. Berkah Dalem.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
5.<br />GAGASAN HOMILI<br />Bacaan Injil Hari Minggu Prapaskah V<br />Tahun C – 7 April 2019 (Yoh 8:1-11):<br />"KASUS DI BAIT ALLAH."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Rekan-rekan yang baik!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kebanyakan para ahli tafsir beranggapan bahwa kasus perempuan zinah dalam Yoh 8:1-11 yang dibacakan pada hari Minggu Prapaskah V/C pada awalnya tidak termasuk Injil Yohanes meskipun mereka setuju asalnya dari tradisi mengenai kehidupan Yesus juga.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Peristiwa ini tidak termuat di dalam naskah-naskah tertua Injil Yohanes dalam bahasa Yunani. Juga dari segi gaya bahasa ada perbedaan. Misalnya, Yohanes biasa menyebut “orang banyak” dengan kata Yunani “okhlos”, bukan “laos” seperti di sini. Kata untuk “pagi-pagi” biasanya “prooi”, tapi di sini dipakai “orthrou”. Nama “Bukit Zaitun” tidak dijumpai dalam Injil Yohanes kecuali di sini. Juga ahli Taurat tidak disebut musuh Yesus selain di sini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Baru pada abad ke-4 kisah perempuan zinah itu mulai didapati di dalam naskah-naskah Kitab Suci Yunani. Tetapi kisahnya agaknya sudah dikenal sebelumnya di kalangan Gereja Latin di Barat dan termasuk bahan bacaan selama liturgi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Oleh karenanya tidak mengherankan bila menjadi bagian Injil. Biasanya tempatnya di antara Yoh 7:52 dan 8:12, boleh jadi untuk menyiapkan pembaca agar mengerti kata-kata Yesus nanti dalam Yoh 8:15 “Kamu menghakimi menurut ukuran manusia, Aku tidak menghakimi seorang pun.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tapi ada pula beberapa naskah yang menaruhnya sebagai tambahan di bagian belakang Injil Yohanes. Karena teks ini telah lama diterima sebagai bagian dari Injil Yohanes dalam liturgi, wajarlah bila kita mendalaminya seperti bagian Injil juga.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.<br />BUKIT ZAITUN, BAIT ALLAH, PENYALIBAN</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Peristiwa yang sedang dibicarakan ini terjadi di dalam minggu terakhir kehidupan Yesus. Selama waktu itu dari pagi hingga sore ia berada di Yerusalem tetapi malam hari dilewatkannya di Bukit Zaitun, di sebelah timur kota, bersama murid-muridnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Seperti disebutkan dalam Mrk 11:11, setelah meninjau Bait Allah, Yesus bersama dua belas muridnya ke Betania pada sore hari, yaitu sebuah perkampungan di sisi timur Bukit Zaitun. (Bukan Betania di seberang sungai Yordan yang disebut dalam Yoh 1:28.)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Latar di atas membuat peristiwa yang dibacakan hari ini berhubungan erat dengan penyaliban dan kebangkitan Yesus. Dia yang tidak menjatuhkan hukuman kepada pendosa yang dihadapkan kepadanya itu sama dengan dia yang nanti wafat di kayu salib menanggung dosa-dosa orang lain dan kemudian bangkit – tidak lagi tertindih dosa dan hukuman. Yang bersedia menerima warta ini bakal ikut mendapat kekuatan untuk tidak membiarkan diri terus ditindih dosa dan hukuman, dengan kata lain, untuk sungguh bertobat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Peristiwa yang dibacakan hari ini terjadi di dalam Bait Allah, pusat kekayaan spiritual. Ke sanalah orang-orang berkiblat, di situlah orang bertanya, di tempat inilah diberikan jawaban dari Tuhan. Dan jawaban ini berujud manusia yang dapat dikenali, dapat diajak berdialog, dapat dibayang-bayangkan. Tetapi juga bisa dijauhi, dimusuhi, dan dibunuh. Kehadiran Tuhan seperti ini membuat orang perlu berpikir lebih dalam.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />MENULIS DI TANAH?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam ayat 6 dipakai kata Yunani “kategraphen” yang artinya “ia mencatat”, bukan sekedar menulis, yang memang muncul dalam ayat 8 sebagai “egraphen”. Dalam kedua ayat itu ada keterangan “di tanah”, artinya, bisa dilihat siapa saja, tidak ditutup-tutupi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pertanyaan kita, apakah Yesus betul-betul mencatat dan menulis sesuatu? Dan apa itu? Tidak dilaporkan apa yang ditulis Yesus di tanah. Ada yang menafsirkan bahwa dalam ayat 6 dan 8 ia menuliskan kata-kata yang nanti diucapkannya dalam ayat 7, yaitu “Siapa saja di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ada pelbagai upaya tafsir. Ada yang merujuk pada tatacara Romawi yang mewajibkan ketua pengadilan menulis terlebih dahulu keputusan yang bakal diucapkannya. Bila begitu maka kata-kata dalam ayat 7 itulah keputusan yang dimintakan para ahli Taurat dan orang Farisi. Walaupun tidak lebih dari sekadar dugaan belaka, penjelasan ini menarik.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kedua kata kerja Yunani dalam ayat 6 tadi ada dalam bentuk yang biasanya dipakai membicarakan kejadian yang sedang berlangsung di masa lampau. (Istilah tatabahasa Yunani ialah bentuk imperfekt).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tapi bentuk ini juga tak jarang menandakan tindakan yang tidak utuh terjadi, bahkan sering digunakan untuk membicarakan perbuatan yang hanya diniatkan belaka. Dalam pemakaian seperti itu maka ayat 6 sebetulnya mengatakan “(Yesus membungkuk,) SIAP mencatat di tanah” dan ayat 8 “(Lalu ia membungkuk lagi) MAU menulis”. Jadi ia belum mencatat atau menulis apapun. Dalam tatabahasa Yunani bentuk ini dinamai “imperfekt konatif” (“imperfekt coba-coba”).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Contoh lain, Luk 5:6, ketika tangkapan ikan banyak, “jala mereka HAMPIR koyak (dierreesseto)”. Jala tidak koyak betul-betul sehingga ikan-ikannya tidak lepas kembali! Menurut Yoh 21:11 jala memang tidak koyak. Mrk 15:23, sebelum menyalibkan Yesus, disebutkan “mereka BERMAKSUD memberinya (edidoun) anggur yang dicampur mur, tetapi Yesus menolaknya.” Anggur tidak benar-benar diberikan, karena jelas dikatakan di situ Yesus menolaknya. Ada banyak lagi contoh imperfekt konatif seperti itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara ringkas, tidak bisa dikatakan bahwa Yesus benar-benar mencatat atau menulis sesuatu. Juga tidak bisa dikatakan Yesus tidak menggubris para ahli Taurat dan orang Farisi yang datang kepadanya. Sebaliknya, pencerita malahan menyarankan bahwa Yesus siap mencatat dan menulis bila memang ada yang patut dituliskan saat itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Penjelasan ini ada hubungannya dengan perubahan postur tubuh Yesus. Dari duduk mengajar, Yesus membungkuk mencatat dan menulis. Apa artinya? Dengan perubahan postur tubuh itu ia hendak menunjukkan bahwa ia mau mencatat dan menuliskan kebijaksanaan para ahli Kitab dan orang Farisi bila mereka memang memiliki sesuatu yang dapat diajarkan. Tapi para ahli Taurat dan orang Farisi itu tidak berani menerima peralihan peran itu. Bahkan mereka “terus menerus bertanya kepadanya” (ayat 7).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada saat itulah Yesus bangkit berdiri lalu berkata, “Siapa saja di antara kamu tidak berdosa hendaklah ia yang pertama yang melemparkan batu kepada perempuan ini” (ayat 7). Segera sesudah berkata demikian ia membungkuk lagi dan siap menulis di tanah, supaya bisa dilihat semua yang hadir.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sekali lagi ia meminta mereka mengajarkan apa yang bisa ia tuliskan, ia siap untuk itu. Apa yang terjadi? Satu per satu mereka pergi meninggalkan tempat itu, mulai dari yang paling senior. Yesus tidak menyaingi para ahli Taurat dan orang Farisi atau mengecilkan peran mereka. Ia justru minta mereka menunjukkan apa mereka dapat mengajarkan sesuatu yang patut dicatat dan ditulis bagi orang banyak. Ternyata tak ada seorang pun yang tampil. Mengapa? Di hadapan orang yang tulus hati ini, suara hati ahli Taurat dan orang Farisi itu sendiri tidak mengizinkan mereka mengajarkan hukuman atau tindakan keras yang mempersyaratkan kebersihan diri sendiri dulu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />AJAKAN AGAR GANTI HALUAN</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam cerita ini dua kali Yesus berbicara mengenai “dosa”. Yang pertama kepada para ahli Taurat dan orang Farisi (ayat 7), yang kedua kalinya kepada perempuan yang dihadapkan kepadanya (ayat 11). Dua kali pula Yesus “bangkit berdiri” dan mulai menyapa masing-masing pihak (ayat 7 dan 10).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Begitulah cara pencerita menunjukkan Yesus memberi perlakuan yang sama baik kepada perempuan tadi maupun kepada para ahli Taurat dan orang Farisi. Ironis, kaum terpandang itu sebetulnya tidak lebih baik dari pada orang yang mereka anggap pendosa yang patut dihukum mati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pernyataan Yesus bahwa siapa yang tak berdosa hendaknya melempar batu pertama mengikis habis perbedaan yang boleh jadi disembunyi-sembunyikan. Di hadapan utusan Tuhan yang sedang menampilkan kewibawaannya mengajar di Bait Allah ini semua orang sama, sama berdosanya. Pengadilan dengan pikiran manusia saja tidak mencukupi. Semua orang membutuhkan kerahiman Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus meminta kepada para penuduh agar melihat apakah mereka sendiri tanpa dosa. Mereka perlu memeriksa diri, menengok ke belakang. Kepada perempuan itu Yesus mengatakan “mulai sekarang” jangan lagi berdosa. Ada pandangan ke masa depan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pembaca yang menyelami kisah ini akan melihat bahwa baik para ahli Taurat dan orang Farisi maupun perempuan itu sama-sama diajak melepaskan jalan hidup mereka yang lama, yang menindih diri mereka sendiri, agar dapat menempuh arah baru.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pengalaman perempuan itu membawanya ke jalan baru yang dijanjikan Tuhan dalam nubuat yang diucapkan di dalam bacaan pertama Yes 43:16-21. Setelah membebaskan umat-Nya dari pembuangan di Babel, Tuhan memperkenalkan diri sebagai Dia yang pernah menuntun keluar umat-Nya (keluar dari Mesir) lewat laut dan menghancurkan pengejar-pengejar mereka (ayat 16-17).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ditegaskan agar mereka kini tak usah lagi mengungkit-ungkit perkara lama (ayat 18) tetapi hendaknya melihat hal baru yang dibuat Tuhan, yakni jalan di padang gurun (ayat 19) di situ ia membuat air memancar di padang gurun untuk memberi minum umat pilihan-Nya (ayat 20). Mereka akan memberitakan kemasyhuran-Nya bersama-sama dengan ciptaan lain yang ikut menerima kebaikannya (ayat 21).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam bacaan kedua (Fil 3:8-14) Paulus bersaksi, setelah menemukan Kristus Kebenaran Sejati itu, ia menganggap semua hal lain tidak banyak artinya lagi. Ia merasa telah ditangkap oleh kebenaran itu. Ia juga telah melupakan yang ada di belakang dan sekarang mau berlomba-lomba mendekat ke hadirat Yang Ilahi. Perempuan tadi pergi dan berganti cara hidup, para penuduhnya juga satu demi satu meninggalkan pandangan mereka sendiri, Paulus juga melepaskan dirinya yang lama. Mereka semua ini telah bertemu dengan Dia yang menerangi relung-relung gelap dan meluruskan hati. Inilah peristiwa menggembirakan yang boleh diharapkan dalam menyongsong Minggu Suci sepekan lagi. (AG)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
===<br />Ada beberapa pertanyaan dari pembaca mengenai Yoh 8:1-11:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
TANYA: Bagaimana sih kok pendosa zinah dilepas begitu saja dan habis perkara? Apa tidak aneh?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
JAWAB: Memang akan kurang masuk akal bila petikan itu dibaca sebagai peristiwa pengadilan. Tetapi peristiwa yang dikisahkan bukan pengadilan. (Tidak seperti pengadilan Yesus di hadapan Mahkamah Agama nanti yang memang pengadilan). Penghakiman tidak dijalankan di Bait Allah. Yang dilakukan di situ ialah ibadat, perlindungan, dan pengajaran dalam ujud dialog atau simposium atau seminar para ahli agama. Nah dalam suatu seminar seperti itu tampillah guru-guru ternama seperti Yesus, ahli Taurat & orang Farisi, dan perempuan pezinah yang mereka datangkan sebagai narasumber otentik bagi studi kasus mereka. Dalam kesempatan ini ada juga banyak pengikut dan murid yang dalam Yoh 8:2 disebut “orang banyak/rakyat”. Mereka belajar dari kepintaran guru-guru tadi. Karena situasi ini bukan situasi pengadilan dan bukan tindak lanjut penggerebekan tempat zina, tidak ada risiko bahwa perempuan itu akan betul-betul dilempari batu menurut hukum rajam seperti termaktub dalam Ul 22:21-24. Namun demikian, seminar itu bukan sekadar anggar kata mengenai perzinahan dengan tiga profesor kondang yang bila selesai ya bubar, lalu orang ambil piagam untuk dapatkan kredit guna kenaikan pangkat. Peristiwa itu langsung berdampak pada sikap hidup masing-masing peserta. Yesus berhasil menghadapkan ahli Taurat dan orang Farisi ke suara batin mereka sendiri seperti dijelaskan dalam ulasan di atas. Dan ini terjadi di Bait Allah, bukan di ruang pengadilan. Hal ini penting disadari penafsir. Dalam pengadilan yang sungguh, juga di kalangan orang Yahudi dulu, perasaan hakim, penuduh, pembela tidak bisa berperan langsung. Para anggota Sanhedrin yang mendakwa Yesus menghujat memang tidak bisa lain kecuali mendakwa menurut hukum mereka. Jadi peristiwa kali ini bukan kisah pengadilan pezinah melainkan kisah penjernihan suara hati manusia dalam rangka menyiapkan diri memahami peristiwa paskah Yesus nanti. Maka hal yang disebut dalam ayat 2 bahwa peristiwa ini terjadi di Bait Allah dan dalam rangka pengajaran amat penting bagi penafsiran warta petikan ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
TANYA: Apa “melempari dengan batu” (Yoh 8:5 dan 7) itu sama dengan praktek “hukum rajam”?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
JAWAB: Ancaman dirajam sampai mati termaktub dalam Taurat, juga dalam kasus perzinahan, lihat Ul 22:21-24, bandingkan Yehezkiel 16:40 23:47. Beberapa tindak pidana lain juga dikenai sanksi rajam sampai mati: menyembah berhala: Ul 13:10 17:5; menghujat Tuhan Im 24:14 bdk. Yoh 10:33; mengorbankan anak: Im 20:2; praktek jalangkungan & nini thowokan Im 20:27; melanggar hari Sabat: Bil 15:32-36 dan beberapa kasus lain. Namun apakah ancaman hukuman mati dengan rajam bisa divoniskan begitu saja dan sungguh dieksekusikan adalah perkara lain. Pertama-tama boleh dicatat bahwa bagi orang Yahudi dari zaman ke zaman hukum kasuistik (“bagi perkara X, hukumnya Y”) dalam Taurat lebih berfungsi sebagai sumber “berteologi” dan tidak diberlakukan begitu saja sebagai pasal-pasal hukum KUHP. Mereka memiliki semacam KUHP yang rinci yang dijabarkan dari Taurat, dan kemudian dikenal antara lain dengan nama Misyna. Hukum-hukum yang ada di dalamnya perlu dipelajari dengan komentar para yurist mereka. Di situ ada aturan-aturan rumit cara mempidana orang. Ada peraturan yang tidak memudahkan orang bisa dikenai hukuman begitu saja. (Misalnya hanya bila tertangkap basah, mesti ada lebih dari satu saksi, dst.) Juga ada beberapa aturan pelaksanaan atau eksekusi dengan tenggang waktu cukup lama agar memungkinkan pengampunan pada hari raya tertentu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam pelbagai masyarakat di pelbagai kebudayaan, ancaman atau sanksi hukuman yang amat keras sering tidak dijalankan harfiah. Ini memiliki dampak pada teologi. Nabi-nabi Perjanjian Lama dulu berbicara mengenai ketaksetiaan Israel yang ipso facto mestinya mendatangkan kehancuran umat (=putusan hukuman mati), tetapi belas kasihan Tuhan menyelamatkan umat dari kehancuran total. Di Firdaus difirmankan, bila makan buah pengetahuan baik dan buruk akan mati seketika. Tetapi Hawa dan suaminya tidak mati seketika walaupun makan buah itu. Kesimpulan teologis yang bisa ditarik pembaca: Tuhan berbelaskasihan sehingga hukuman yang ditetapkan-Nya sendiri diubah-Nya menjadi “nasib” ular, wanita dan lelaki dan pengusiran dari Firdaus pada akhir Kej 3. Tetapi, sebelum itu, perhatikan Kej 3:21, Tuhan yang baru saja menjatuhkan firman kutukan tadi itu tiba-tiba berubah menjadi penuh perhatian kembali kepada manusia. Ia membuatkan manusia dan istrinya pakaian dari kulit binatang dan “mengenakannya kepada mereka”, artinya, ia mengukur persis persis bahu, dada, lengan, pinggul ke bawah, sehingga pakaian kulit binatang itu tidak kedodoran.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
TANYA: Ada yang pernah mendengar penjelasan sbb.: “…..batu yang dilempar itu bukan batu besar, tapi batu kecil-kecil. Batu tersebut tidak ditujukan ke badan/tubuh si wanita, melainkan dilempar ke depannya. Orang yang yang melempar batu menyatakan setuju wanita itu harus dihukum mati dan dibawa ke penguasa Romawi agar hukuman disahkan. Jadi batu itu sebagai alat menghitung (seperti voting).” Bagaimana pendapat Romo tentang tafsiran ini?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
JAWAB: Tafsir itu akibat kerancuan degan praktek “membuang undi” dalam meramal atau mengundi barang yang dadunya bisa dibayangkan besarnya seperti kerikil…! Memang lembaga peradilan Yahudi pada zaman Yesus tak berhak menjatuhkan hukuman mati. Bila menurut hukum mereka memang harus dikenai pidana mati,maka perlu dibawa dan disahkan oleh penguasa Romawi (lihat juga Yoh 18:31). Tidak dikenal praktek pungut suara di Bait Allah, kalau toh mau dijajaki pendapat para tetua maka akan dilakukan di mahkamah,tidak di Bait Allah. (AG)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
6.<br />MADAH HARIAN PAGI<br />(Minggu, 7 April 2019 - Hari Minggu Prapaskah V)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kami menghadap pada-Mu<br />Allah yang baik selalu<br />Hati kami hancur luluh<br />Kami menangis mengaduh.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kami sungguh menyadari<br />Kedosaan diri kami<br />Namun kami tetap ingat<br />Akan Dikau sumber rahmat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ampunilah dosa kami<br />Yang sudah kami sesali<br />Semoga berkat restu-Mu<br />Kani bertobat selalu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kami mohon pada Tuhan<br />S’moga masa persiapan<br />Yang kami langsungkan ini<br />Kaulimpahi rahmat suci. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DOA<br />Tuhan Allah mahapengasih, Putera-Mu telah menyerahkan nyawa dan wafat demi keselamatan dunia. Semoga dengan pertolongan-Mu kami meneladan cinta kasih-Nya. Sebab Dialah pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
7.<br />Kutipan Teks Misa.<br />Minggu, 07 April 2019<br />Hari Minggu Prapaskah V</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tradisi Gereja telah memasukkan juga "hal menegur para pendosa" ini di antara perbuatan-perbuatan kasih yang bersifat spiritual. Pentinglah memulihkan kembali dimensi kasih kristiani ini. Kita tidak boleh diam saja terhadap kejahatan. Saya ingat akan semua orang kristiani yang, hanya karena pertimbangan manusiawi atau hanya karena kecocokan dengan selera pribadi lebih mengadaptasi mentalitas yang sedang berlaku umum dari pada menegur saudara dan saudarinya untuk menentang cara berpikir dan bertindak yang bertentangan dengan kebenaran dan yang tidak mengikuti jalan kebaikan. --- Pesan Paus Benediktus XVI, Prapaskah 2012</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 43:1-2)<br />Berilah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh. Luputkanlah aku dari penipu dan orang yang curang. Sebab Engkaulah Allahku dan kekuatanku.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Iudica me Deus, et discerne causam meam de gente non sancta: ab homine iniquo et doloso eripe me: quia tu es Deus meus, et fortitudo mea.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Tuhan dan Allah kami, Putra-Mu telah menyerahkan diri-Nya sampai wafat karena kasih-Nya kepada kami. Kami mohon, semoga berkat bantuan-Mu, kami hidup dan bertindak penuh semangat dalam kasih yang sama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kitab Yesaya (43:16-21)<br />"Aku hendak membuat sesuatu yang baru dan Aku akan memberi minum umat pilihan-Ku."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuhan telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat; Ia telah menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, dan membawa tentara serta pasukan yang gagah, yang terbaring dan tidak dapat bangkit lagi, yang sudah mati dan padam laksana sumbu. Beginilah firman Tuhan yang telah melakukan semua itu, “Janganlah mengingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh; belumkah kamu mengetahuinya? Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. Binatang hutan akan memuliakan Aku, demikian pula serigala dan burung unta, sebab Aku telah membuat air memancar di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku. Umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan.<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830<br />Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.<br />Ayat. (Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6)<br />1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria, dan lidah kita dengan sorak-sorai.<br />2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.<br />3. Pulihkanlah kepada kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.<br />4. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di<br />Filipi (3:8-14)<br />"Oleh karena Kristus aku telah melepaskan segala sesuatu, sambil membentuk diri menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara-saudara, segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus dan berada dalam Dia, bukan dengan kebenaranku sendiri karena menaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena iman kepada Kristus, yaitu kebenaran yang dianugerahkan Allah berdasarkan kepercayaan. Yang kukehendaki ialah: mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya, dan bersatu dalam kematian-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya akhirnya aku pun beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Bukan berarti aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap bahwa aku telah menangkapnya; tetapi inilah yang kulakukan: Aku melupakan apa yang telah di belakangku, dan mengarahkan diri kepada apa yang ada di hadapanku; aku berlari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan.<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965<br />Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.<br />Ayat. (Yl 2:12-13)<br />Berbaliklah kepada-Ku dengan sepenuh hatimu, sabda Tuhan, sebab Aku maha pengasih dan penyayang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:1-11)<br />"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sekali peristiwa Yesus pergi ke Bukit Zaitun. Pagi-pagi benar Ia berada di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah, lalu berkata kepada Yesus, “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari dengan batu perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal ini?” Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Yesus, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis di tanah dengan jari-Nya. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka, “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini.” Lalu Yesus membungkuk lagi dan menulis di tanah. Tetapi setelah mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu, yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya, “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawab perempuan itu, “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus, “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Tuhan kita!<br />U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Tahun C; Yoh 8:10-11)<br />Tidak adakah seorang pun yang menghukum engkau? Tidak ada Tuan. Aku pun tidak menghukum engkau: mulai sekarang jangan berbuat dosa lagi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
===<br />"Go, and do not sin again"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Gospel Reading: John 8:1-11</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Early in the morning he came again to the temple; all the people came to him, and he sat down and taught them. The scribes and the Pharisees brought a woman who had been caught in adultery, and placing her in the midst they said to him, "Teacher, this woman has been caught in the act of adultery. Now in the law Moses commanded us to stone such. What do you say about her?" This they said to test him, that they might have some charge to bring against him. Jesus bent down and wrote with his finger on the ground. And as they continued to ask him, he stood up and said to them, "Let him who is without sin among you be the first to throw a stone at her." And once more he bent down and wrote with his finger on the ground. But when they heard it, they went away, one by one, beginning with the eldest, and Jesus was left alone with the woman standing before him. Jesus looked up and said to her, "Woman, where are they? Has no one condemned you?" She said, "No one, Lord." And Jesus said, "Neither do I condemn you; go, and do not sin again."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Old Testament Reading:<br />Isaiah 43:16-21</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Thus says the LORD, who makes a way in the sea, a path in the mighty waters, who brings forth chariot and horse, army and warrior; they lie down, they cannot rise, they are extinguished, quenched like a wick: "Remember not the former things, nor consider the things of old. Behold, I am doing a new thing; now it springs forth, do you not perceive it? I will make a way in the wilderness and rivers in the desert. The wild beasts will honor me, the jackals and the ostriches; for I give water in the wilderness, rivers in the desert, to give drink to my chosen people, the people whom I formed for myself that they might declare my praise.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Meditation<br />Are you ready to be changed and transformed in Christlike holiness? God never withholds his grace from us. His steadfast love and mercy is new every day (Lamentations 3:22-23). Through the gift and grace of the Holy Spirit we can be changed and made new in Christ. He can set us free from our unruly desires and passions. Jesus never lost an opportunity to bring freedom to those oppressed by sin and guilt. His frequent association with sinners, however, upset the sensibilities of the religious leaders. When a woman caught in adultery was brought to them for trial, they confronted Jesus on the issue of retribution. Jewish law treated adultery as a serious crime since it violated God’s ordinance and wreaked havoc on the stability of marriage and family life. It was one of the three gravest sins punishable by death.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
This incident tells us a great deal about Jesus’ attitude to the sinner. The scribes and Pharisees wanted to entrap Jesus with the religious and civil authorities. That is why they brought a woman caught in adultery before Jesus. Jesus turned the challenge towards his accusers. In effect he said: Go ahead and stone her! But let the man who is without sin be the first to cast a stone. The Lord leaves the matter to their own consciences. When the adulterous woman is left alone with Jesus, he both expresses mercy and he strongly exhorts her to not sin again. The scribes wished to condemn, Jesus wished to forgive and to restore the sinner to health. His challenge involved a choice – either go back to your former way of sin and death or to reach out to the new way of life and happiness with him. Jesus gave her pardon and a new start on life. God’s grace enables us to confront our sin for what it is – unfaithfulness to God, and to turn back to God with a repentant heart and a thankful spirit for God’s mercy and forgiveness. Do you know the joy of repentance and a clean conscience?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"God our Father, we find it difficult to come to you, because our knowledge of you is imperfect. In our ignorance we have imagined you to be our enemy; we have wrongly thought that you take pleasure in punishing our sins; and we have foolishly conceived you to be a tyrant over human life. But since Jesus came among us, he has shown that you are loving, that you are on our side against all that stunts life, and that our resentment against you was groundless. So we come to you, asking you to forgive our past ignorance, and wanting to know more and more of you and your forgiving love, through Jesus Christ our Lord." (Prayer of Saint Augustine)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Psalm 126:1-6</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
When the LORD restored the fortunes of Zion,<br />we were like those who dream.<br />Then our mouth was filled with laughter, and our<br />tongue with shouts of joy; then they said<br />among the nations, "The LORD has done great<br />things for them."<br />The LORD has done great things for us; we are<br />glad.<br />Restore our fortunes, O LORD, like the<br />watercourses in the Negeb!<br />May those who sow in tears reap with shouts of<br />joy!<br />He that goes forth weeping, bearing the seed for<br />sowing, shall come home with shouts of joy,<br />bringing his sheaves with him.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-26115478237498781352019-04-13T13:58:00.003+07:002019-04-13T13:58:58.498+07:00Sabtu, 06 April 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sabtu, 06 April 2019<br />Hari Biasa Pekan IV Prapaskah<br />Yeremia (11:18-20)<br />(Mzm 7:2-3.9b-10.11-12)<br />Yohanes (7:40-53)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Veni vidi vici - Aku datang aku lihat aku menang."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu motto yang kerap kali kita dengar dalam banyak musim olimpiade antar bangsa. Inilah juga yang bisa dimaknai dari arti nama Nikodemus (Yun: “nikos: pemenang" dan “demos: rakyat/bangsa").</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kitapun diajak menjadi "bangsa pemenang" di tengah banyak "pecundang" dengan tiga sikap dasar Nikodemus yang punya "NIat dan KOmitmen DEmi Membela YesUS", antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."Kerinduan hati":<br />Hati Nikodemus ingin sekali bertemu dengan Yesus. Diantara 6000 orang Farisi dan 70 Sanhedrin yang lainnya, Nikodemus yang adalah seorang Farisi dan pemimpin agama Yahudi (Sanhedrin) justru menjadi tertarik untuk mengenal Yesus lebih dalam. Ia datang untuk mencari dan berbincang dengan Yesus di wkt malam hari.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2."Kerendahan hati":<br />Nikodemus mau diajar dan dibentuk Yesus. Walaupun Nikodemus adalah seorang tokoh agama terpandang, ia tak segan menyapa Yesus sebagai “Rabi (Guru). Ia mau belajar dari “Si Tukang Kayu”. Inilah sikap rendah hati, yang selalu terbuka dan mau terus blajar dari yang lain.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3."Perubahan hati":<br />Setelah berjumpa dengan Yesus, Nikodemus semakin rindu untuk belajar kepada Yesus. Hidupnya juga menjadi berubah dan berbuah sebagai orang beriman. Ia jadi berapi untuk membela Yesus di depan umum (Yoh 7:45-52). Bahkan, ia setia pada akhir kematian Yesus (Yoh 19:38-40). Ia juga yang membawa campuran minyak mur dan gaharu (Yoh 19:39) untuk membubuhi mayat Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Karena perubahan hatinya, ada pernyataan terkenal Yesus kepada Nikodemus yang baik untuk kita ingat: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa tapi beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:16).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dari Penang ke Tarsus - Mari menang dalam nama Tuhan Yesus."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Jika kau dapat menolong seseorang, lakukanlah.<br />Jika kau tak dapat menolong, berdoalah baginya.<br />Jika kau tak dapat berdoa, pikirkanlah tentang yang baik untuknya.<br />Dan ini saja sudah membantu, karena pikiran-pikiran yang baik juga adalah persenjataan yang baik.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.<br />SENSUS CATHOLICUS.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Gereja Katolik konon memiliki tradisi untuk mendedikasikan hari dan bulan kepada Kristus dan/atau orang kudus/misteri ilahi tertentu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
HARI<br />Minggu :<br />Kebangkitan dan Allah Tritunggal<br />Senin :<br />Roh Kudus dan Jiwa-jiwa di Api Penyucian<br />Selasa :<br />Para Malaikat Kudus<br />Rabu :<br />Sto.Yosef<br />Kamis :<br />Sakramen Mahakudus (Ekaristi)<br />Jumat :<br />Wafat Kristus dan Hati Kudus Yesus<br />Sabtu :<br />Santa Perawan Maria dan Hati Tak Bernoda Maria</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
BULAN<br />Januari :<br />Nama Kudus Yesus dan Kanak-kanak Yesus<br />Februari :<br />Keluarga Kudus<br />Maret :<br />Sto.Yosef<br />April :<br />Sakramen Mahakudus (Ekaristi)<br />Mei :<br />Bunda Maria<br />Juni :<br />Hati Kudus Yesus<br />Juli :<br />Darah Kristus<br />Agustus :<br />Hati Tak Bernoda Maria<br />September :<br />Tujuh Dukacita Maria<br />Oktober :<br />Rosario (dan non-formal : para Malaikat Kudus)<br />November :<br />Jiwa-jiwa di Api Penyucian<br />Desember :<br />Maria Dikandung Tanpa Noda</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
===<br />EKARISTI<br />Elok KArena kRIStus ada di haTI</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Belajarlah untuk menempatkan Ekaristi sebagai pusat hidupmu. Dengan merenungkan Injil, engkau akan memperdalam pemahamanmu akan maknanya. Hal ini akan membantumu untuk menemukan kembali nilai dan keindahan persekutuan Ekaristi hari Minggu, sukacita menjadi bagian dari orang-orang yang membawa Kristus yang disalibkan dan bangkit dalam hati mereka. ( St. Yohanes Paulus II )</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
===<br />Gereja hidup dari Ekaristi tentu saja bukan pertama-tama karena ritus-upacaranya, tetapi terutama karena apa yang dirayakan dalam ritus itu, yakni misteri penebusan Kristus melalui peristiwa sengsara, wafat dan kebangkitanNya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, Ekaristi yang menjadi jantung hidup Gereja (EE 3) sekaligus sumber dan puncak hidup beriman, fons et culmen (LG 11), memiliki arti mendasar yakni: “Elok KArena kRIStus ada di haTI, .” Dan, bukankah Ekaristi menjadi lebih elok jika kita merenung-menungkannya bersama Maria Sang Bunda Ekaristi, Mater Eucharistia?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pastinya:<br />Kerendahan hati Yesus: di Betlehem, di Nazaret, di Kalvari. Akan tetapi, lebih merendahkan diri dalam Hosti terkudus; lebih daripada di kandang, lebih daripada di Nazaret, lebih daripada di atas salib. Itulah sebabnya mengapa kita harus begitu mencintai<br />ekaristi, bukan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selamat menjadi pribadi ekaristis yang berpola "4 dimensi" :<br />Di pilih<br />Di berkati<br />Di pecah<br />Di bagi bagi</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
===<br />Santo Michael Malaikat Agung,<br />belalah kami dalam pertempuran,<br />jadilah pelindung kami terhadap kejahatan dan jerat iblis.<br />Semoga Tuhan menegurnya,<br />kami memohon dengan rendah hati.<br />Dan engkau, panglima surgawi;<br />dengan kuasa Allah,<br />doronglah ke dalam neraka,<br />setan dan roh-roh jahat yang berkeliaran di dunia untuk menghancurkan jiwa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />"Via positiva - Jalan positif".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Itulah yang diharapkan pada hari ini bahwa kita selalu bisa berpikir positif bahkan terhadap pengalaman buruk dan musuh kita sekalipun karena tepatlah apa yang dikatakan oleh filsuf Prancis, Rene Descartes, "cogito ergo sum - aku berpikir maka aku ada."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain:<br />Bukankah pikiran menentukan kualitas tindakan dan hidup kita? Masalahnya, kita sering mudah berpikir buruk-berperasaan negatif dan menghakimi orang. Itulah yang juga terjadi pada diri orang-orang Yahudi yang mudah curiga dan mudah menghakimi tanpa melihat konteks utuhnya: asyik bicara "TENTANG" tapi tidak pernah bicara "DENGAN".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Baiklah kita sekarang belajar juga dari figur Nikodemus (Yun: "pemenang") dengan 3 sikap dasarnya seperti yang saya tulis dalam buku "TANDA" (Kanisius), al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A."NI"at:<br />Dia datang malam hari untuk mencari dan menjumpai Yesus (Yoh 3). Sudahkah kita juga selalu punya "goodwill", niat baik dalam kata-kata dan pikiran kita?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B."KO"mitmen:<br />Nikodemus adalalah orang yang bersama Yusuf Arimatea menurunkan jenazah Yesus dan meminyakinya dengan banyak minyak wangi (Yoh 19). Ia setia mengikuti Tuhan. Sudahkah kita juga berkomitmen dalam gulat geliat iman kita?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C."DEmi Membela YesUS":<br />Hari ini, Nikodemus membela Yesus di depan teman-temannya, para farisi yang suka menghakimi Yesus (Yoh 7). Ya, memang jelas bahwa Yesus tidak perlu dibela, tapi bukankah Yesus adalah "Sang Kebenaran-Kebaikan+Keadilan". Jada setiap kali kita membela hidup dan pikiran "yang benar-yang baik dan yang adil", kita juga membela Yesus sendiri yang hadir disitu?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Berenang di kali - Jadilah pemenang buat yang Ilahi".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Hidup ini hanya berlangsung beberapa jam saja, namun luar biasa besar imbalannya nanti” (St. Theresia dari Avila).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Mzm 17:5-7)<br />Rintihan maut membisingkan telingaku, jeritan neraka menegakkan bulu romaku. Terhimpit aku berteriak kepada Tuhan, dan dari bait-Nya yang suci Ia mendengarkan seruanku.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
The waves of death rose about me; the pains of the netherworld surrounded me. In my anguish I called to the Lord, and from his holy temple he heard my voice.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa Yang Mahamurah hati, bimbinglah kiranya hati kami, sebab kami sadar bahwa tanpa Engkau kami tak dapat hidup baik. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kitab Yeremia (11:18-20)<br />"Aku seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nabi berkata, “Tuhan memberitahukan ancaman-ancaman yang dirancang orang terhadapku; maka aku mengetahuinya. Pada waktu itu Engkau, ya Tuhan, memperlihatkan ancaman mereka kepadaku. Dulunya aku seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih; aku tidak tahu bahwa mereka mengadakan persepakatan jahat terhadap aku dengan berkata, “Marilah kita binasakan pohon ini dengan buah-buahnya! Marilah kita melenyapkannya dari negeri orang-orang yang hidup, sehingga namanya tidak diingat orang lagi!” Tetapi, Tuhan semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan<br />Ref. Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung.<br />Ayat. (Mzm 7:2-3.9b-10.11-12)<br />1. Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung; selamatkanlah aku dari semua orang yang mengejar aku, dan lepaskanlah aku, supaya jangan mereka seperti singa menerkam aku dan menyeret aku, dengan tidak ada yang melepaskan.<br />2. Hakimilah aku, Tuhan, apakah aku benar, dan apakah aku tulus ikhlas. Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil.<br />3. Perisaiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati; Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965<br />Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.<br />Ayat. (Luk 8:15)<br />Orang yang mendengarkan firman Tuhan, dan menyimpannya dalam hati yang baik, akan menghasilkan buah dalam ketekunan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (7:40-53)<br />"Apakah Engkau juga orang Galilea?"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sekali peristiwa Yesus mengajar di Yerusalem. Beberapa di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan Yesus, berkata, “Dia ini benar-benar nabi yang akan datang.” Yang lain berkata, “Ia ini Mesias.” Tetapi yang lain lagi berkata, “Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal.” Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Yesus. Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang berani menyentuh-Nya. Maka ketika penjaga-penjaga yang ditugaskan imam-imam kepala dan orang-orang Farisi pergi kepada imam-imam kepala, orang-orang Farisi berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak membawa-Nya?” Jawab penjaga-penjaga itu, “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!” Jawab orang Farisi itu kepada mereka, “Adakah kamu juga disesatkan? Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi? Orang banyak itu tidak mengenal hukum Taurat! Terkutuklah mereka!” Nikodemus, seorang dari mereka yang dahulu telah datang kepada Yesus, berkata kepada mereka, “Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang sebelum ia didengar, dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?” Jawab mereka, “Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci, dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea.” Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah Injil Tuhan<br />U. Terpujilah Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Dalam hidup ini berbagai persoalan ringan atau berat bisa saja terjadi pada setiap orang. Tidak terkecuali berbagai ancaman atau teror menyerang kehidupan seseorang. Ada kemungkinan jika kita bertindak benar, jujur dan adil di tengah-tengah kebohongan dan kepalsuan hidup pada masa kini, kita juga akan menghadapi aneka tekanan dan ancaman serta terror, dan kita merasa sendirian serta berada ‘di ujung tanduk’. Sering kita jumpai keluh kesah seorang pegawai, yang diketahui beragama Katolik sendirian di tempat ia bekerja: ia merasa diawasi terus menerus, dicari-cari kesalahan dan kekurangannya serta ada kesan mau disingkirkan atau dipecat. Jika Anda mengalami atau menghadapi macam itu marilah kita tetap tegar, lemah lembut dan rendah hati, setia pada tugas dan panggilan kita dan dalam hati berdoa seperti Yeremia: ”Kepada-Mulah kuserahkan perkaraku”. Janganlah takut, karena Tuhan menjadi hakim yang adil. Penyerahan diri kepada Allah adalah cara yang terbaik. Marilah kita tetap bertindak dengan benar, jujur dan adil serta percaya bahwa Tuhan senantiasa menyertai dan mendampingi kita. Percayalah bahwa kebenaran, keadilan dan kejujuran pasti akan menang atas kebohongan, kepalsuan dan ketidak-adilan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam rangka menyambut pemilihan umum 2019 kami berharap Anda sekalian yang telah memiliki hak pilih menggunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya. Siapa pun calon dan partai apa pun pilihan Anda, hendaknya dipilih dengan keyakinan bahwa calon tersebut dan partainya akan mewakili rakyat dengan berjuang bersama seluruh komponen masyarakat mewujudkan cita-cita bersama bangsa Indonesia, menghargai dan membela kemajemukan agama, suku, etnis dan ras yang ada di Indonesia dan mampu mengelolanya menjadi sebuah taman bunga Indonesia yang indah dan menawan yang dibangun di atas dasar Pancasila. Pilihlah calon yang rekam jejaknya menunjukkan semangat kebangsaan yang mendalam yang tampak dalam sikap toleransi, komitmen kebebasan beragama dan beribadah serta keberanian untuk membela kelompok-kelompok minoritas dalam masyarakat, memiliki kematangan pribadi, menghormati dan membela kehidupan, menghargai dan memperjuangkan hak-hak asasi manusia, melayani dan mengusahakan kesejahteraan umum serta berkomitmen terhadap kelestarian alam dan keutuhan ciptaan, memiliki komitmen yang kuat dan tegas untuk memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya. Hendaknya pilihan Anda tidak dipengaruhi oleh uang atau imbalan-imbalan lainnya. Membeli suara pemilih dengan uang atau barang lainnya, membiarkan suara hati dibeli dengan uang serta memanipulasi hasil Pemilu adalah tindakan-tindakan yang berlawanan dengan Perintah Allah yang mulia: “Jangan menipu” (bdk. Ul. 5:20). Lebih dari itu politik uang menodai prinsip-prinsip moral Kristiani yang menjadi landasan kehidupan bersama yakni kejujuran, kebenaran, keadilan dan kesejahteraan umum.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Bdk. 1 Ptr 1:18-19)<br />Dengan Darah Kristus yang sama seperti Darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat kita telah ditebus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
By the precious Blood of Christ, the Blood of a spotless and unblemished Lamb, we have been redeemed.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Yesus, Engkau tetap sabar, apa yang benar selalu Kulakukan, namun tidak pernah diakui oleh mereka yang memusuhi-Mu. Ajarilah aku untuk bersabar hati seperti Engkau dan berilah aku keberanian untuk selalu bertindak benar tanpa takut menderita bila harus menghadapi ketidakadilan. Amin.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-44284859598467051992019-04-05T21:31:00.002+07:002019-04-05T21:31:13.782+07:00Kamis, 04 April 2019<div class="_5pbx userContent _3576" data-ft="{"tn":"K"}" id="js_4" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.38; margin-top: 6px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kamis, 04 April 2019<br />Hari Biasa Pekan IV Prapaskah<br />Keluaran (32:7-14)<br />(Mzm 106:19-20.21-22.23)<br />Yohanes (5:31-47)</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Habemus Papam - Kami memiliki Paus”.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengacu pada bacaan harian bahwa Yesus datang sebagai saksi yang siap bekerja: “Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya.” (Yoh 5,36),</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bersama dengan kenangan 6 tahun terpilihnya Paus Fransiskus yang terlahir pada 17 Des 1936 dari orang tua yang adalah pekerja rel kereta dan imigran dari Italia ini, kita diajak untuk menjadi "saksi" (“Siap Ajarkan Kabar Sukacita Ilahi”) yang siap bekerja dengan 3 semangat dasar, antara lain:</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. Kerendahan hati: ”SSD - Servus Servorum Dei - Hamba dari Segala Hamba Tuhan”:</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah semboyan pokok yang selalu muncul pada akhir konklave di Kapel Sistina Vatikan. Kardinal Bergoglio alias Paus Fransiskus sendiri memang terkenal rendah hati: Di Argentina, ia memilih tinggal di rumah sederhana daripada katedral, memasak/mencuci piring dan mengembalikan limosine untuk memilih pergi dengan naik bus. Ia juga mengambil nama kepausan, “Fransiskus” (Asisi), pendiri “OFM-Ordo Fratrum Minorum-Saudara Hina Dina” yang terkenal dengan semangat kesederhanaannya untuk menciptakan "Pax et Bonum - Damai dan Kebaikan".</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. Kesadaran diri: ”AMDG - Ad Maiorem Dei Gloriam - Demi Semakin Besarnya Kemuliaan Nama Tuhan”:</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah semboyan khas para Jesuit dimana Kardinal Bergoglio alias Paus Fransiskus sendiri adalah salah satu anggotanya. Adapun paus terakhir yang juga adalah anggota tarekat yakni Paus Gregorius XVI dari tarekat Benediktin (1831).</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ia sungguh bersadar diri, itu sebabnya juga sebelum memberi berkat kepausan perdana kepada umat, Paus Fransiskus ini juga lebih dulu meminta doa dan berkat dari semua umat supaya sungguh semuanya hanya demi kemuliaan Tuhan semata.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. Kegairahan misi: ”IIM - Ite Inflammate Omnia - Pergilah dan kobarkanlah api Tuhan ke dunia”:</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah semboyan salah satu founding father Jesuit, St Fransiskus (Xaverius). Adapun Kardinal Bergoglio alias Paus Fransiskus ini merupakan paus pertama yang berasal dari Amerika Latin. Kata-kata perdananya di Vatikan: “Saya datang dari ujung dunia yang jauh. Mari kita pergi memulai perjalanan ini bersama, perjalanan persahabatan-kasih-kepercayaan dan iman."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selain itu, selama ini, Paus Fransiskus juga dikenal sebagai pembela kaum miskin dan tidak gentar mengkritik ketidakadilan sosial-ekonomi dalam setiap tugas misi dan perutusannya. Kini, Tuhan juga seolah mengajak kita bersama Gereja untuk pergi bersaksi dengan semangat api yang berkobar-kobar di tengah carut maut dan ruwet renteng dunia.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pastinya:<br />Kita sendiri kerap mengenal kesaksian Malaikat Gabriel yang berkata kepada Maria: “anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah” (Luk 1,35; bdk. ay. 32); juga kesaksian Yohanes Pembaptis: “Ia inilah Anak Allah” (Yoh 1,34); lalu kesaksian dari Allah Bapa sendiri: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nya Aku berkenan” (Mt 3,17). Dan, indahnya - dalam Injil hari ini, Yesus memberikan kesaksian dari diri-Nya sendiri, bukan dengan kata-kata dan pengajaran tetapi dengan pekerjaan yang Ia lakukan. Sebagai Anak, Ia mengerjakan pekerjaan Bapa yang mengutus-Nya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nah, bagaimana dengan kita sendiri?<br />AYO KERJA!!</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Kereta senja dari Yogyakarta - Mari kita bekerja dengan sukacita."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />1.<br />"Labora - Kerja!"</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu dimensi iman bahwa kita diajak untuk selalu bekerja dengan giat, dengan "keras, cerdas dan ikhlas - hand-head dan heart", yang dalam bahasa Yesus: “Aku mempunyai suatu kesaksian tentang segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepadaKu supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu jugalah yang sekarang Kukerjakan dan yang memberi kesaksian tentang Aku bahwa Bapa yang mengutus Aku dan yang bersaksi tentang Aku" (Yo 5:36).</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain: kualitas iman kita ditentukan tdk melulu oleh apa yang "dikatakan" tapi terlebih oleh apa yang "dikerjakan" dalam keseharian.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara ideal, ada 3 tujuan kerja orang beriman, antara lain: kebaikan untuk masa depan dunia (bonum utile), kebaikan untuk kemanusiaan (bonum humanum) dan kebaikan untuk hidup bersama (bonum commune).</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara real, kita kerap malas bekerja tapi malahan sibuk berkata-kata belaka, seperti tampak dalam cerita singkat ini:</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dulu hiduplah seekor singa liar dan buas. Setiap kali bertemu makhluk lain dan terutama manusia pasti saja diterkam dan dilahap habis.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ketika tahu bahwa orang Kristiani adalah orang-orang baik, maka berkatalah ia kepada teman-teman yang lain: "Aku telah mendengar seruan di padang gurun dan aku ingin bertobat. Aku tak akan mengganggu orang-orang Kristiani lagi. Aku akan membiarkan mereka tetap hidup dan tak akan menjadikan mereka santapan pemuas isi perutku.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setelah lewat beberapa hari, seorang Kristiani lewat. Singa liar itu malahan lagi-lagi melahap orang itu. Seluruh bagian tubuh orang tersebut dimakan habis tak tersisa, kecuali bibirnya saja.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ia lalu dicemooh teman- temannya: 'Bukankah engkau ingin bertobat dan berjanji tak akan menjadikan orang kristen sebagai santapan lezatmu? Kenapa hari ini engkau justru membunuh orang Kristiani lagi?</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setelah berpikir panjang, singa buas itu menjawab: 'Aku memang sudah berjanji untuk tidak menerkam orang Kristiani. Tapi orang yang telah kumakan itu telah kucium dulu sebelum diterkam. Ternyata sama sekali tak tercium aroma kekristenan, kecuali bibirnya saja. Karena itu bibirnya sajalah yang tidak kumakan.'</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />Meditasi “DOA YESUS”: Sebuah Introitus.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“DOA YESUS” atau “JESUS PRAYER” (berbeda dengan ‘Doa yang diajarkan Yesus’ = Bapa Kami) adalah suatu rumusan doa singkat (hanya 1 kalimat) yang umum digunakan dalam tradisi Ortodoks dan Katolik, khususnya Ritus Timur, sejak lama.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Para pertapa, entah yang hidup senobit dan terlebih yang hidup eremit serta para Bapa Gereja dari abad lampau memiliki kebiasaan bermeditasi dengan mengucapkan doa ini berulang-ulang dalam keseharian mereka, dengan bantuan tali doa/ prayer rope/ komboskini ataupun mendaraskannya tanpa henti di dalam hati, untuk menghindarkan diri dari obrolan remeh temeh dan memusatkan diri dalam persatuan dengan Tuhan dalam doa setiap saat.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Doa Yesus” ini dipercaya, jika didaraskan dengan penghayatan penuh setiap kata-katanya, adalah doa yang sempurna, yang berkekuatan besar untuk mendapatkan indulgensi (baik bagi diri sendiri atau dipersembahkan kepada jiwa-jiwa di api penyucian), dan memberi perlindungan yang kuat terhadap setan, karena di dalam satu kalimat saja, tersimpul/terangkum banyak doktrin iman.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Rumusan Doa Yesus tidak dirumuskan secara pasti, namun intinya adalah sama. Versi tersingkatnya bisa hanya berupa kata “Yesus” saja, atau “Tuhan Yesus Kristus, kasihanilah aku/ Kyrie eleison”, yang diulang-ulang, namun versi yang paling populer dan umum digunakan adalah :</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yunani:<br />"Κύριε Ἰησοῦ Χριστέ, Υἱὲ τοῦ Θεοῦ, ἐλέησόν με τὸν ἁμαρτωλόν."<br />Kyrie Iesou Christe, Huie tou Theou, Eleēson me ton hamartolon</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inggris:<br />"Lord Jesus Christ, Son of God, have mercy on me, a sinner."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Indonesia:<br />"Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah, kasihanilah aku, orang berdosa."<br />=======</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Meditasi DOA YESUS menurut Kitab Suci</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.Κύριε (Kyrie)<br />Adalah kata tunggal yang menunjuk pada Kyrios = Tuhan.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
a. Efesus 4:5 :<br />Satu Tuhan (Kyrios), satu iman, satu baptisan.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
b. 1 Korintus 8:6 :<br />Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan (Kyrios) saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
c. Filipi 2:10-11 :<br />Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan (Kyrios)”, bagi kemuliaan Allah, Bapa!</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. Ἰησοῦ (Iesou)<br />Kata tunggal dari Iesous, berasal dari bahasa Ibrani : Yeshua, yang berarti “keselamatan”.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
a. Matius 1:21 :<br />Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus (Iesous) karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
b. Lukas 23:42 :<br />Lalu ia berkata: Yesus (Iesous), ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
c. Wahyu 19:10b :<br />Karena kesaksian Yesus (Iesous) adalah roh nubuat.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. Χριστέ (Christe)<br />Dari kata Christos yang berarti : Yang terurapi, Sang Mesias, Kristus.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
a. Matius 16:16 :<br />Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias (Christos), Anak Allah yang hidup!"</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
b. Yohanes 20:31 :<br />tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias (Christos), Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
c. Titus 2:13 :<br />dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus (Christos).</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
4. Υἱὲ (Huie),<br />Dari kata huios, berarti : Anak (laki-laki)</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
a. 1 Yohanes 5:11-12<br />Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya (Huios).<br />Barangsiapa memiliki Anak (Huios), ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak (Huios), ia tidak memiliki hidup.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
b. Matius 28:19 :<br />Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak (Huios) dan Roh Kudus.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
c. Matius 3:17 :<br />lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku (Huios) yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
5. τοῦ Θεοῦ (tou Theou)<br />Dari kata Theos, berarti : Allah</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
a. 1 Yohanes 4:15 :<br />Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah (Theos), Allah (Theos) tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah (Theos).</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
b. 1 Yohanes 5:13<br />Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah (Theos), tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
c. 1 Yohanes 5:5 :<br />Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah (Theos) ?</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
6. ἐλέησόν με (Eleēson me): Have mercy on me = Kasihanilah aku.<br />Ungkapan yang tepat tentang siapa diri kita dibandingkan dengan Jesus, bahwa kita memerlukan “belas kasihan”Nya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
a. Matius 15:22 :<br />Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku (Eleēson me), ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
b. Markus 10:47 :<br />Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku (Eleēson me)!"</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
c. Lukas 18:35-38 :<br />Waktu Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di pinggir jalan dan mengemis..... Lalu ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku (Eleēson me)!"</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
7. τὸν ἁμαρτωλόν (ton hamartolon).<br />Bentuk tunggal dari hamartolos, yang berarti : orang berdosa.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
a. Markus 2:17 :<br />Yesus... berkata kepada mereka: "... Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa (hamartolos).”</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
b. Lukas 5:8 :<br />Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa (hamartolos).”</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
c. Lukas 15:7 :<br />Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa (hamartolos) yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
=================</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kyrie Iesou Christe, Huie tou Theou, Eleēson me ton hamartolon</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lord Jesus Christ, Son of God, have mercy on me, a sinner.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah, kasihanilah aku, orang berdosa.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Kemenangan salib tidak tertutup bagi orang yang lemah, siapa pun juga” (St. Leo Agung)</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Mzm 105:3-4)<br />Bergembiralah orang yang mencari Tuhan. Rindukanlah Tuhan dan kamu akan dikuatkan. Pandanglah selalu wajah-Nya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa Mahakudus, kami telah Kausucikan karena bertobat dan melatih diri dalam amal baik. Dengan rendah hati kami mohon kemurahan hati-Mu, semoga kami selalu menaati perintah-mu dengan tulus ikhlas, agar dapat merayakan Paskah dengan hati murni. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kitab Keluaran (32:7-14)<br />"Allah menyesali malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di Gunung Sinai Allah berfirman kepada Musa, “Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak perilakunya. Begitu cepat mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka. Mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah serta mempersembahkan kurban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.” Lagi firman Tuhan kepada Musa, “Telah Kulihat bangsa ini, dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk! Oleh sebab itu biarkanlah murka-Ku bangkit terhadap mereka, dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar.” Lalu Musa mencoba melunakkan hati Tuhan, Allahnya, dengan berkata, “Mengapakah Tuhan, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat? Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi? Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu, dan menyesallah akan malapetaka yang hendak kaudatangkan kepada umat-Mu. Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya.” Dan menyesallah Tuhan atas malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan<br />Ref. Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umatku.<br />Ayat. (Mzm 106:19-20.21-22.23)<br />1. Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan; mereka menukar Yang Mulia dengan patung sapi jantan yang makan rumput.<br />2. Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal yang besar di tanah Mesir; yang melakukan perbuatan-perbuatan ajaib di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi laut Teberau.<br />3. Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965<br />Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.<br />Ayat. (Yoh 3:16)<br />Begitu besar kasih Allah kepada dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya, beroleh hidup yang kekal.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (5:31-47)<br />"Yang mendakwa kamu adalah Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapan."</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang Yahudi, “Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar. Ada yang lain yang bersaksi tentang Aku, dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes, dan ia telah bersaksi tentang kebenaran. Tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. Yohanes adalah pelita yang menyala dan bercahaya, dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting daripada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku supaya Aku melaksanakannya. Pekerjan itu jualah yang sekarang Kukerjakan, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. Dialah yang bersaksi tentang Aku! Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. Kamu menyelidiki Kitab-Kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya kamu mempunyai hidup kekal. Tetapi walupun Kitab-Kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. Aku datang dalam nama Bapa-Ku, dan kamu tidak menerima Aku. Jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. Bagaimanakah kamu dapat percaya, karena kamu menerima hormat seorang dari orang lain tetapi tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa? Jangan kamu menyangka bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa yang kepadanya kamu menaruh pengharapan. Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab Musa telah menulis tentang Aku. Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulis oleh Musa, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Aku katakan?”</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah Injil Tuhan<br />U. Terpujilah Kristus.</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Tanda-tanda tertentu bisa membantu kita untuk mengenali seseorang. Hari ini Yesus berusaha meyakinkan orang tentang diri-Nya. Dengan berbagai cara Ia menegaskan bahwa Dia adalah Anak Allah. Sebagai Anak, Ia memiliki hubungan yang sangat dekat bahkan memiliki kesatuan yang tak terpisahkan. Namun kata-kata-Nya belum membantu kita untuk semakin percaya. akhirnya Ia hanya mengatakan, "Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku." Yesus menegaskan bahwa kesaksian yang paling utama tentang diri-Nya sebagai Anak Allah adalah pekerjaan yang Ia lakukan, yakni melaksanakan kehendak Bapa. "Makananku adalah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya" begitulah Ia mempunyai prinsip (Yoh 4:34). Hidup kekal menjadi tujuan terakhir peziarahan hidup orang beriman. Hidup kekal berarti percaya kepada Allah yang hidup dan kepada Yesus Kristus yang diutus-Nya. Barangsiapa percaya kepada-Nya akan hidup dan selamat.</div>
<div style="display: inline; font-family: inherit; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Yer 31:33)<br />Tuhan bersabda, "Hukum-Ku Kutaruh dalam batin mereka dan Kutulis dalam hati mereka. Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka menjadi umat-Ku."</div>
</div>
<div class="_3x-2" data-ft="{"tn":"H"}" style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px;">
<div data-ft="{"tn":"H"}" style="font-family: inherit;">
<div class="mtm" style="font-family: inherit; margin-top: 10px;">
<div class="_2a2q _65sr" style="font-family: inherit; height: 500px; margin-left: -12px; margin-right: -12px; overflow: hidden; position: relative; width: 500px;">
<a ajaxify="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=585207465323074&set=pcb.585207485323072&type=3&__tn__=HH-R&eid=ARDP0-V52mxRheK3LtDkPIQCcJOSTB-veCjFjB0DqwHWv1jmIvde-sWLluEXjEM3zJ7ntNnplQUjt9AO&size=1432%2C1401&source=13&player_origin=story_view" class="_5dec _xcx _487t" data-ploi="https://scontent-sin6-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/55882152_585207468656407_9062904486648872960_o.jpg?_nc_cat=108&_nc_ht=scontent-sin6-1.xx&oh=e8412d5823154b3f2f5914780b1b99b0&oe=5D42C43B" data-plsi="https://scontent-sin6-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/56119961_585207471989740_963631481144475648_n.jpg?_nc_cat=111&_nc_ht=scontent-sin6-1.xx&oh=e2109e72bf1cb831aca06d04c58fef81&oe=5D4ED7CD" data-render-location="permalink" href="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=585207465323074&set=pcb.585207485323072&type=3&__tn__=HH-R&eid=ARDP0-V52mxRheK3LtDkPIQCcJOSTB-veCjFjB0DqwHWv1jmIvde-sWLluEXjEM3zJ7ntNnplQUjt9AO" id="u_0_12" rel="theater" style="color: #365899; cursor: pointer; display: block; font-family: inherit; height: 249px; left: 0px; position: absolute; text-decoration-line: none; top: 0px; width: 500px;"></a></div>
</div>
</div>
</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-47807294004479256782019-04-05T21:30:00.005+07:002019-04-05T21:30:44.430+07:00Rabu, 03 April 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Rabu, 03 April 2019<br />Hari Biasa Pekan IV Prapaskah<br />Yesaya (49:8-15)<br />(Mzm 145:8-9.13c-14.17-18)<br />Yohanes (5:17-30)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Laborare est orare - Bekerja adalah berdoa”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kita diajak untuk terus bekerja karena itu adalah wujud iman sebagai citra Allah: “BapaKu bekerja sampai skarang maka Aku juga bekerja.” Ia selalu berkarya karena Ia bukan Allah yang cuci tangan tapi Allah yang turun tangan: “Vivit Dominus - Allah yang hidup!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun 3 sikap dasar manusia yang bekerja yang juga saya tulis dalam buku "Family Way" (RJK, Kanisius), antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. Komunikatif:<br />Tujuan komunikasi (Bhs Lat: communis: sama; communicare=“membuat sama”), yakni sama-sama saling mengerti.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelasnya, di tengah kesibukan kerja, kita juga diajak untuk selalu berkomunikasi secara personal dengan Tuhan dan secara sosial dengan sesama/alam semesta, karena bukankah “animal est homo loquens", manusia adala makhluk yang berkomunikasi?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Komunikasi yang lebih dari sekedar bertukar ide, tapi bisa terjadi lewat ungkapan rasa lewat kata dalam doa – eskpresi dalam jiwa dan keheningan dalam karya karena komunikasi yang terbaik kerap didasarkan pada kemampuan untuk mendengarkan, dalam hal ini mendengarkan suara Tuhan sendiri.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. Transformatif:<br />Orang bisa berubah karena informasi dan refleksi tapi itu tidak bertahan lama, karena orang yang berubah harus datang dari dalam hatinya sendiri. Inilah transformasi!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kita bisa belajar pada Tiram:<br />Sebutir pasir terbawa arus masuk ke dalam cangkangnya, melukai dagingnya yang halus. Ia tak berdaya melepaskannya. Apa yang dilakukan? Ia keluarkan lendir - membungkus pasir itu dan setelah berbulan/bertahun lewat, sebutir pasir itu telah berubah menjadi mutiara.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ssst, bukankah sebuah perubahan menjadi sesuatu yang luar biasa dan penuh makna datang dari hal-hal yang biasa-sederhana dan menyakitkan? Ya, Allah mengajak kita untuk terus berubah dan berbenah secara nyata dalam karya kita</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. Moderatif:<br />Inilah sebutan bagi sifat seseorang yang bisa menjembatani/menjadi penengah. Karya kita di tengah carut-marut dunia juga diajak untuk menjadi jembatan hadirnya wajah Tuhan. Lewat kerja/karya, kita ambil bagian secara aktif dalam karya Allah, menjadi “co-creator”, menciptakan surga-langit dan bumi yang baru. Siapkah kita bekerja bagi NYA?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Makan pepaya di pasar Koja - Kita bercahaya kalau rajin bekerja".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Bagi seluruh sahabat yang merayakan : Selamat Hari Isra Miraj Nabi Muhammad SAW: Hijrah-Ziarah-Sejarah</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hitam berpindah ke putih.<br />Putih menjadi lebih putih.<br />Berkilau tanpa membuat yang lain menjadi silau.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Buruk berpindah ke baik.<br />Baik menjadi lebih baik.<br />Bersinar tanpa membuat yang lain menjadi pudar.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kotor berpindah ke bersih.<br />Bersih menjadi lebih suci.<br />Menyinari dan memberkati tanpa membuat yang lain menjadi iri dan tersakiti.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tinggalkan yang salah.<br />Segarkan yang lelah.<br />Tanggalkan yang keliru.<br />Kuatkan yang haru.<br />Asal tidak menjadi benalu.<br />Berpindahlah selalu.<br />Hijrahlah selalu.<br />Tanpa malu malu.<br />Karna setiap manusia itu perlu hijrah-ziarah-sejarah.<br />Menjadi lebih baru tanpa harus terburu-buru.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selamat berhari baru dan lahir menjadi manusia baru. Selamat ber-silahturahmi sembari saling mengilhami. Selamat memberkati tanpa saling menyakiti. Selamat saling memahami tanpa saling menghakimi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah sebuah "kairos" bukan hanya "kronos", sebuah "momento" bukan hanya "tempo".<br />Inilah sebuah "quality time", waktu yang berkualitas, yang membuat hidup bergerak dan hati makin semarak, ketika terbitnya keterbukaan relung hati akan lahirnya rahmat sejati dalam hidup harian yang imani.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hijrah dari "gelap" ke "terang", yang dalam bahasa Arab disebut "minazh zhulumaati ilan-nuur", sebuah kiasan dalam surat Al Baqarah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah sebuah kontemplasi kalbu,<br />dari hati amarah kembali ke yang fitrah,<br />dari hati yang iri kembali ke yang fitri,<br />dari hati takabur menjadi lebur,<br />dari hati yang mencaci ke hati yang suci,<br />dari yang banyak akal bulus ke yang tulus,<br />ke yang sejati, yang benar benar asli sebagai potret kehadiran yang Ilahi dalam kehidupan yang insani.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1.<br />"Voyes comme’est simple, il suffit d’aimer - Lihatlah bagaimana sederhananya, semua yang kau lakukan untuk mencintai".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah kalimat terakhir Bernadeth Soubirus di kamarnya sebelum dia meninggal di Paris, tepat pada hari Paskah, 1879.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Seperti Bernadeth, Yesus juga mengajak kita untuk selalu bekerja dengan nada dasar C, cinta lewat tiga indikasinya, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A."Bersyukur":<br />“Dulu saya sedih karena tidak memiliki sepatu sampai saat saya berjumpa dengan seorang lelaki yang tidak mempunyai kaki.” Dari nukilan ini, ajakannya jelas: jika kita tak mempunyai apa-apa yang kita cintai, maka cintailah apa-apa yang kita punyai. Dengan kata lain: Kita diajak untuk selalu membuka hari dan kerja dengan doa syukur: akan setiap pagi yang baru, akan istirahat dan perlindungan tadi malam, akan kesehatan dan makanan, akan kasih dan sahabat, akan segala yang kita lihat dan alami. Nah, bukankah hidup dan semua kerja kita sebenarnya merupakan undangan untuk bersyukur?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B."Bergiat":<br />Yesus berkata, “BapaKu bekerja sampai sekarang maka Aku pun bekerja juga" mengajak kita untuk menjadi orang yang giat dalam segala pekerjaan baik, yang tidak mudah menunda-nunda kerja harian. Itu sebabnya Kardinal Carlo Martini pernah menyatakan bahwa hidup banyak orang kudus sama saja dengan kebanyakan orang, yang terdiri dari peristiwa-peristiwa kecil harian yang tak melulu tercatat dalam buku sejarah dunia. Kesucian diraih dalam giat dan kesungguhannya pada kehidupannya sehari-hari yang biasa-biasa saja.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C."Berpasrah":<br />Keyakinan iman bahwa Tuhan pasti turut menyelenggarakannya membuat kita meyakini premis iman bahwa "aku mengerjakan apa yang dapat kulakukan dan biarlah Tuhan yang melakukan apa yang tidak dapat kulakukan". Dalam bahasa novelis Rusia, Fyodor Dostoevsky: “cintailah semua ciptaan, cintailah setiap bagiannya, setiap helai dedaunan, setiap berkas sinar, binatang, tanaman juga benda yang tak ber-roh sekalipun dan akhirnya engkau akan mencintai Tuhan".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dari Koja ke Yogyakarta - Mari bekerja dengan penuh cinta dan sukacita."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />"Ora et labora - Berdoa dan bekerja!”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus terus bekerja tanpa banyak alasan karena nada dasar kerjanya adalah kasih.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun Yesus berkata: “BapaKu bekerja sampai sekarang, maka aku pun bekerja juga”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Perkataan ini menimbulkan pertentangan dengan orang Yahudi karena beberapa alasan:<br />A.Yesus meniadakan hari sabat.<br />B.Yesus memanggil Allah sebagai Bapa sehingga Ia di-cap "penghojat Allah".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kedua hal ini membuat orang Yahudi marah dan mau membunuh Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Apa tanggapan Yesus?<br />Ia mengatakan bahwa apa yang Ia lakukan dalam hal ini perbuatan kasih dan keselamatan bagi manusia adalah pekerjaan Bapa. Ia sendiri melihat Bapa mengerjakannya maka Ia pun mengerjakan hal yang sama: kerja kerja dan kerja.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain: Yesus menjadi orang yang bermental “sijabat”, siap kerja dan bersahabat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam Katekismus Gereja Katolik dikatakan: “Karya manusia adalah tindakan langsung dari manusia yang diciptakan menurut Citra Allah. Manusia dipanggil untuk bersama-sama melanjutkan karya penciptaan (Kej 1:28).” Jadi, pekerjaan adalah sebuah tugas dan panggilan bagi manusia (2Tes 3:10).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nah, sebagai murid Kristus, kita jelas dipanggil untuk terus bekerja bersama Kristus. Pekerjaan sekecil apapun dapat menjadi sarana pengudusan dan dapat meresapi kenyataan duniawi dengan semangat Kristus”. (KGK 2427).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Maka, pilihlah kerjamu dan kerjakanlah pilihanmu karna “Bapaku bekerja sampai saat ini dan aku pun bekerja juga”. Tuhan saja terus bekerja mengapa kita malahan bermalas-malasan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dari Koja ke Kalimati-<br />Mari bekerja sepenuh hati."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.<br />“Habemus Papam - Kami memiliki Paus”.<br />Kel 32:7-14; Yoh 5:31-47</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengacu pada bacaan injili bahwa Yesus dan Musa datang sebagai saksi, Paus Fransiskus yang terlahir pada 17 Des 1936 dari orang tua yang adalah pekerja rel kereta dan imigran dari Italia ini juga mengajak kita untuk menjadi "saksi" (“Siap Ajarkan Kabar Sukacita Ilahi”) dengan 3 semangat dasar, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A. ”SSD - Servus Servorum Dei - Hamba dari Segala Hamba Tuhan”:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah semboyan pokok yang selalu muncul pada akhir konklav. Kardinal Bergoglio alias Paus Fransiskus sendiri terkenal rendah hati: Di Argentina, ia memilih tinggal di rumah sederhana daripada katedral, memasak/mencuci piring dan mengembalikan limosine untuk memilih pergi dengan naik bus. Ia juga mengambil nama kepausan, “Fransiskus” (Asisi), pendiri “OFM-Ordo Fratrum Minorum-Saudara Hina Dina” yang terkenal dengan semangat kesederhanaannya untuk menciptakan "Pax et Bonum - Damai dan Kebaikan".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B. ”AMDG - Ad Maiorem Dei Gloriam - Demi Semakin Besarnya Kemuliaan Nama Tuhan”:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah semboyan khas Kardinal Bergoglio alias Paus Fransiskus sebagai anggota tarekat Jesuit. Adapun paus terakhir yang juga adalah anggota tarekat yakni Paus Gregorius XVI dari tarekat Benediktin (1831). Sebelum memberi berkat kepausan perdana kepada umat, Paus Fransiskus ini juga lebih dulu meminta doa dan berkat dari semua umat supaya sungguh semuanya hanya demi kemuliaan Tuhan semata.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C. ”IIM - Ite Inflammate Omnia - Pergilah dan kobarkanlah api Tuhan ke dunia”:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah semboyan salah satu founding father Jesuit, St Fransiskus (Xaverius). Adapun Kardinal Bergoglio alias Paus Fransiskus ini merupakan paus pertama yang berasal dari Amerika Latin. Kata-kata perdananya di Vatikan: “Saya datang dari ujung dunia yang jauh. Mari kita pergi memulai perjalanan ini bersama, perjalanan persahabatan-kasih-kepercayaan dan iman."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selain itu, selama ini, Paus Fransiskus juga dikenal sebagai pembela kaum miskin dan tidak gentar mengkritik ketidakadilan sosial-ekonomi di sekitarnya. Kini, Tuhan juga seolah mengajak kita bersama Gereja untuk pergi bersaksi dengan semangat api yang berkobar-kobar di tengah carut maut dan ruwet renteng dunia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
4.<br />"Labora - Kerja!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah salah satu dimensi iman bahwa kita diajak untuk selalu bekerja dengan giat, dengan "head-hand dan heart", yang dalam bahasa Yesus: “Aku mempunyai suatu kesaksian tentang segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepadaKu supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu jugalah yang sekarang Kukerjakan dan yang memberi kesaksian tentang Aku bahwa Bapa yang mengutus Aku dan yang bersaksi tentang Aku" (Yo 5:36).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain: kualitas iman kita ditentukan tdk melulu oleh apa yang "dikatakan" tapi terlebih oleh apa yang "dikerjakan" dalam keseharian.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara ideal, ada 3 tujuan kerja orang beriman, antara lain:. kebaikan untuk masa depan dunia (bonum utile), kebaikan untuk kemanusiaan (bonum humanum) dan kebaikan untuk hidup bersama (bonum commune).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara real, kita kerap sibuk berkata-kata belaka, seperti tampak dalam cerita ini:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Dulu hiduplah seekor singa liar dan buas. Setiap kali bertemu makhluk lain dan terutama manusia pasti saja diterkam dan dilahap habis. Ketika tahu bahwa orang Kristiani adalah orang-orang baik, maka berkatalah ia kepada teman-teman yang lain: "Aku telah mendengar seruan di padang gurun dan aku ingin bertobat. Aku tak akan mengganggu orang-orang Kristiani lagi. Aku akan membiarkan mereka tetap hidup dan tak akan menjadikan mereka santapan pemuas isi perutku. Setelah lewat beberapa hari, seorang Kristiani lewat. Singa liar itu malahan lagi-lagi melahap orang itu. Seluruh bagian tubuh orang tersebut dimakan habis tak tersisa, kecuali bibirnya saja. Ia lalu dicemooh teman- temannya: 'Bukankah engkau ingin bertobat dan berjanji tak akan menjadikan orang kristen sebagai santapan lezatmu? Kenapa hari ini engkau justru membunuh orang Kristiani lagi? Setelah berpikir panjang, singa buas itu menjawab: 'Aku memang sudah berjanji untuk tidak menerkam orang Kristiani. Tapi orang yang telah kumakan itu telah kucium dulu sebelum diterkam. Ternyata sama sekali tak tercium aroma kekristenan, kecuali bibirnya saja. Karena itu bibirnya sajalah yang tidak kumakan.' Nah, bagaimana dengan kita sendiri?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Kereta senja dari Yogyakarta - Mari kita bekerja dengan sukacita."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
5.<br />DEHUMANISASI: (NEVER) AGAIN.<br />JOGJA: RIWAYATMU KINI.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Allah mengijinkan kita mengalami masa-masa kering dan kuatir apakah Dia telah meninggalkan kita, untuk membuat kita pergi mencari dan menjangkauNya. Ketika kita berjuang, bahkan menderita, itulah saat kita bertumbuh dalam iman.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kadang-kadang, pertumbuhan spiritual yang paling baik justru terjadi pada masa-masa gelap, karena di saat itulah kita menyadari betapa kita sangat memerlukan Tuhan dan bergantung kepadaNya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
===<br />Cerita seorang Katolik yang ditolak tinggal di dusun Karet karena berbeda agama ini mengiris sisi kemanusiaan kita. Meski dikabarkan masalah sudah selesai ("Masyarakat Karet Pleret Bantul Jogjakarta Mengaku Khilaf & Bersedia Menghapus Aturan Diskriminatif"), tetap saja ini sebuah peringatan bersama..</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Slamet Jumiarto, "sang pelukis" itu tiba-tiba ditolak untuk tinggal di dusun Karet, Bantul, Jogjakarta. Alasannya ?? Hanya karena ia beragama Katolik!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sultan, daerah ditempatmu memimpin sekarang begitu radikal. Jangan biarkan Jogja yang dulu tercitrakan sebagai tempat yang indah dengan sejarah dan kebudayaan yang terjaga, harus hilang dan menjadi daerah yang sibuk menghakimi agama yang berbeda.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Slamet Jumiarto, pelukis berusia 42 tahun menyewa salah satu rumah di Karet tanpa mengetahui ketentuan yang bakal membuatnya repot. Dia boyongan dari Notoprajan, Ngampilan, Kota Jogja, karena rumah yang dia kontrak disana sudah habis jangka waktunya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Sejak 2001, saya mengontrak rumah dan sudah 14 kali pindah. Saya cocok dengan lingkungan di Karet, apalagi harga sewa di sini murah. Rumahnya juga luas," ucap Slamet.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Slamet mulai menempati rumah kontrakan seluas 9 × 11 meter pada Sabtu (30/3/2019). Dia menghadap Ketua RT 8, Nur, untuk mengurus administrasi kependudukan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Slamet kaget ketika disodori peraturan tersebut, padahal dia sudah membayar sewa rumah untuk satu tahun. "Saya Katolik. Istri saya Protestan. Kami tidak boleh tinggal di sini," ujat Slamet.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
===<br />Tujuh Fakta Kisah Slamet Melawan Diskriminasi Agama di Bantul.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Slamet Jumiarto (42) tidak menyangka akan ditolak untuk tinggal di Pedukuhan Karet, Desa Pleret, Bantul, hanya karena dirinya beragama Katolik.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hal itu terungkap setelah Slamet mencoba melapor kepada Ketua RT 008, Desa Pleret, karena baru saja mengontrak sebuah rumah di desa itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saat itu, Ketua RT menjelaskan alasan penolakannya bahwa sudah ada peraturan kampung bernomor 03/Pokgiat/Krt/Plt/X/2015. Aturan tersebut berisi tidak memperbolehkan warga non-Muslim tinggal di Desa Pleret.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Namun, setelah upaya mediasi antara Slamet, tokoh masyarakat dan polisi, pada Senin (1/4/2019), peraturan tersebut akhirnya dicabut. Warga Dukuh Karet, Desa Pleret, pun sepakat ingin hidup rukun dan damai.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berikut ini fakta lengkapnya:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
.<br />Alasan pelarangan warga non-Muslim tinggal di Desa Pleret.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Slamet Jumiarto (42), ditemui di rumah Kontrakan di Dusun Karet, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul Selasa (2/4/2019) Kepala Dukuh Karet, Iswanto, mengungkapkan, peraturan yang melarang warga non-Muslim tinggal di Desa Pleret dibuat tahun 2015.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saat itu, dirinya bersama sekitar 30-an tokoh masyarakat dan agama membuat peraturan tersebut dengan tujuan mengantisipasi adanya campur makam antara Muslim dan agama lain.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setelah dibahas, maka disepakati aturan pelarangan adanya pembelian tanah dan bertempat tinggalnya warga non-Muslim di Dusun Karet.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lalu setelah kasus Slamet menjadi sorotan masyarakat dan viral di media sosial, maka peraturan tersebut dicabut dan tak diberlakukan kembali di Dukuh Karet. Keputusan tersebut diambil setelah ada mediasi antara Slamet, tokoh masyarakat dan polisi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Mulai hari ini sudah dicabut. Karena melanggar peraturan dan perundangan. Kami sepakat aturan tersebut kami dicabut, dan permasalahan dengan Pak Slamet tidak ada permasalahan lagi," kata Iswanto.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
..<br />Warga sepakat ingin hidup rukun, peraturan diskriminatif dicabut.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kasus Slamet membuat perubahan besar bagi warga Desa Pleret. Warga dan tokoh masyarakat pun sepakat untuk tidak lagi mempermasalahkan latar belakang agama maupun suku kepada siapapun yang ingin tinggal di Desa Pleret.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Iswanto menuturkan, pihaknya hanya ingin semua warga hidup rukun. Dia mengungkapkan, dari sekitar 540 KK, ada 1 KK yang non-Muslim tinggal sejak lama, dan selama ini tidak ada permasalahan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Nantinya kami mengikuti aturan yang ada di pemerintahan saja," ucap Iswanto.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebelumnya, mediasi antara Slamet, tokoh masyarakat dan polisi telah menghasilkan kesepakatan. Salah satunya adalah mencabut peraturan diskriminatif tersebut.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Semalam (Senin, 1/4/2018) ada kesepakatan peraturan itu dicabut," kata Slamet.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Yang terpenting bagi saya, peraturan tersebut sudah dicabut. Jangan sampai ada korban lainnya. Jangan sampai cap intoleransi di DIY semakin tebal," tambahnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
...<br />Awal mula Slamet ditolak tinggal di Dukuh Karet</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Slamet menceritakan kepada <a data-ft="{"tn":"-U"}" data-lynx-mode="asynclazy" href="https://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2FKompas.com%2F%3Ffbclid%3DIwAR2T5IsvPUZAYH_njlVaxfeFgXq02KwvbGd3Fcv8l6mCZoIl7g44tm7BMGI&h=AT32FCtw2QJGECizKNbWB94rc-5zrXbV2EstmJjyvxB0AOHVw1kk94j9XkXCoRnPEW2L87gS2vKWEMvhjZJZPBf134Bxfsi5-6M7Llvmd9Ho-kywbp8CN5GOpuYicOi3obfA_NX5AveEVS-aAy16tea4Qc2zGTDBqw" rel="noopener nofollow" style="color: #365899; cursor: pointer; font-family: inherit; text-decoration-line: none;" target="_blank">Kompas.com</a> terkait kasus diskriminatif yang menimpa dirinya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada Minggu (31/3/2019), ayah dua anak tersebut berencana mengontrak rumah di Dukuh Karet, RT 008, Desa Pleret.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setelah sepakat harga sewa rumah, sang pemilik rumah tidak menyinggung apapun tentang masalah agama yang dianutnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lalu, pria yang berprofesi sebagai pelukis itu segera melapor ke Ketua RT setempat dengan membawa fotokopi KTP, KK, hingga surat nikah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setelah diperiksa, Ketua RT menyampaikan bahwa Slamet tidak bisa tinggal di dukuh itu karena beragama Katolik. Mendengar hal itu, Slamet mencoba mencari kepastian ke Kepala Dukuh Karet, Iswanto.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Paginya saya ketemu ketua kampung, itu pun juga ditolak, kemudian saya ingin ketemu pak dukuh, cuma waktu kemarin belum tahu rumahnya, belum tahu namanya," ucap Slamet, saat ditemui di kontrakannya, Selasa (2/4/2019).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
....<br />Mengadu hingga Sekretaris Sultan melalui pesan singkat</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Slamet memutuskan untuk mengadu dengan cara merekam curahan hatinya dalam sebuah pesan singkat. Lalu pesan tersebut dia kirimkan ke beberapa pihak.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pesan berdurasi 4 menit tersebut sampai ke Sekretaris Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan diteruskan ke Sekda Bantul.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Curhatan Slamet selama kurang lebih 4 menit itu juga tersebar di sejumlah masyarakat melalui pesan singkat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setelah itu, pada Senin (1/4/2019), dirinya dipanggil untuk mediasi oleh Pemkab Bantul, di Kantor Sekda Kabupaten Bantul.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saat itu, hadir pula kepala dukuh, lurah dan RT setempat. Belum adanya titik temu, pertemuan itu dilanjutkan malam hari.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
.....<br />Sempat ada usulan Slamet boleh tinggal selama 6 bulan</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam mediasi tersebut, Ketua RT 008 sempat mengusulkan agar Slamet diperbolehkan tinggal hanya selama 6 bulan saja. Namun Slamet menolaknya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Kalau hanya 6 bulan kan buat apa. Sama saja penolakan secara halus kepada saya. Kalau memang boleh ya boleh, kalau enggak ya enggak, gitu saja," ucap Slamet.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setelah berdiskusi, akhirnya dirinya bersedia untuk pindah, namun dengan catatan mengembalikan seluruh biaya yang sudah dikeluarkan dan peraturan pelarangan non-Muslim tinggal di wilayah Pleret harus dibatalkan alias dicabut.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Seperti diketahui, selama menempati rumah, Slamet sudah mengeluarkan uang Rp 4 juta untuk mengontrak satu tahun, Rp 800.000 untuk renovasi rumah, plus Rp 400.000 untuk transport renovasi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
......<br />Slamet harap tak ada lagi peraturan diskriminatif di DIY</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setelah tercapai kesepakatan, Slamet berharap tak ada lagi korban seperti dirinya. Dirinya pun berharap Yogyakarta tetap menjadi kota yang memiliki toleransi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Semalam (Senin, 1/4/2018) ada kesepakatan peraturan itu dicabut," ujar dia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Yang terpenting bagi saya, peraturan tersebut sudah dicabut. Jangan sampai ada korban lainnya. Jangan sampai cap intoleransi di DIY semakin tebal," kata dia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Slamet mengaku, setealah koleganya mengetahui kasus tersebut, banyak dari mereka menawarkan rumah untuk ditinggali.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Namun, warga asli Semarang, Jawa Tengah, ini masih akan berpikir apakah tetap tinggal ataupun pindah ke lokasi lainnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Tetangga di sini baik semua, bahkan yang tidak kenal, setelah peristiwa ini ramai dibicarakan, menyapa dan jadi mengenal saya," ucap dia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
.......<br />Bupati Bantul angkat bicara terkait intoleransi di Desa Pleret</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bupati Bantul, Suharsono mengatakan, komitmennya untuk tidak ada diskriminasi di wilayahnya. Menurut dia, perangkat desa pembuat aturan penolakan warga non-Muslim sudah minta maaf.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Enggak boleh ada larangan," ujar dia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Aturan yang dikeluarkan oleh warga dusun tersebut dinilainya mencederai NKRI, yang mengedepankan ke-Bhinekaan. Tidak boleh ada diskriminasi SARA.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ia memastikan, warga non-Muslim boleh tinggal di Dusun Karet, Desa Pleret, dan Bantul pada umumnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Kalau tak ada dasar hukumnya, (aturan itu) melanggar hukum. Yang penting dirembug. Warga bisa di situ, yang penting tidak mengganggu," ujar dia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sementara itu, Kapolres Bantul AKBP Sahat M Hasibuan mengatakan, jika kasus ini sudah selesai, dan peraturan tersebut juga sudah dicabut.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Aturan itu sudah tidak berlaku dan dicabut. Ke depan saya berharap kita di sini toleransi agama. Saya yakin di Jogja tidak ada intoleransi, semuanya toleransi. Kita lihat di sini tadi menjaga hubungan masyarakat," ucap dia. (MY / <a data-ft="{"tn":"-U"}" data-lynx-mode="asynclazy" href="https://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2FKOMPAS.COM%2F%3Ffbclid%3DIwAR0SZfcBnycxqWQTW9ku98bGZYfz3aoc9sdbvH1e2dDR3RFWTKPBMuRz9iU&h=AT31rCimgFqEgLk9HTBlbMmPHhMDxUMe_y6Qtoni6X7xc0SREwbxZa4wsPD7bt341HgDUwPRySME4UH1NMm2oS0nvWbYoQlK31X8kLkUGy66qwvLW27IYPSPnZCmOytStXfEytieYRjJRgswNOjOFrsBlP8zM3vNLw" rel="noopener nofollow" style="color: #365899; cursor: pointer; font-family: inherit; text-decoration-line: none;" target="_blank">KOMPAS.COM</a>)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.<br />SULTAN, DAERAHMU SEKARANG RADIKAL..</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Slamet Jumiarto pasti bengong..</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pelukis itu tiba-tiba ditolak untuk tinggal di dusun Karet, Bantul, Jogjakarta. Alasannya ?? Hanya karena ia beragama Katolik.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Menurut seorang tokoh di dusun Karet itu, penolakan untuk yang non muslim dan penganut kepercayaan disana, adalah bentuk kearifan lokal dan disepakati semua warga. Aturan itu diawasi oleh Lembaga Pemasyarakatan Desa. Kata tokoh itu seperti dimuat di Tempo, mereka meniru Aceh.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sejak awal saya sudah mengkhawatirkan situasi seperti ini terjadi. Maraknya bisnis yang bernuansa agama, seperti pemukiman syariah khusus seagama, sampai salon dan laundry saja ada yang khusus untuk seagama, akan meluas dan mengkotak-kotakkan masyarakat kita berdasarkan "apa agamanya".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ini adalah bibit-bibit intoleran yang akan berkembang menjadi radikal dan pada satu waktu menyuburkan terorisme. Bantul sendiri bukan hal baru dalam bidang intoleran dan radikal.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tahun 2018 terjadi pembubaran sedekah laut disana. Juga ada penolakan bakti sosial karena dinilai ada unsur Kristenisasi. Dan yang paling miris tahun 2016 lalu, sebuah bom paku yang dibuang di sawah meledak dan membunuh seekor kerbau dengan tubuh penuh paku.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sempitnya pemikiran para warga disana tidak lepas dari berkembangnya ormas-ormas agama garis keras yang sibuk membangun sistem berdasarkan pemikiran mereka sendiri. Ormas-ormas itu menurunkan "para ustad" untuk mencuci otak para warga supaya menjadi rasis dan sempit.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tidak cukup hanya mengajarkan anak2 sekolah tentang toleransi, aparat pemerintahan di Jogjakarta harus turun langsung memberantas pola pikir membangun Bantul menjadi wilayah khusus untuk agama tertentu. Dan ini harus dengan cara keras, kalau perlu penjarakan mereka yang bertindak intoleran dan gerakkan ustad-ustad moderat untuk membersihkan pikiran warga awam.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kalau tidak dilakukan sekarang, kelak Bantul akan menjadi laboratorium bagi para radikalis untuk mengembangkan cara yang sama di daerah lain. Ditakutkan, keberagaman di negara ini terganggu dan akan terjadi tindakan balas dendam di daerah lain dimana agama yang berbeda menjadi mayoritas.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sultan, daerah ditempatmu memimpin sekarang begitu radikal..</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jangan biarkan Jogja yang dulu tercitrakan sebagai tempat yang indah dengan sejarah dan kebudayaan yang terjaga, harus hilang dan menjadi daerah yang sibuk menghakimi agama yang berbeda.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berwibawalah, jika tidak kelak ketika pemikiran intoleran itu menguasai Jogjakarta, engkau akan menyesal karena sudah terlambat menanganinya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jangan sampai lagu KLA Project syairnya berubah, "Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu. Tidak seperti dulu, tiap sudut menatapku curiga.." Ahhh.. Jogja. Seruput kopi dulu. (DS)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />YOGYAKARTA LAGI DAN LAGI</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Slamet Jumiarto, seorang pelukis di Yogyakarta ditolak mengontrak di Dusun Karet, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Alasannya, Slamet merupakan seorang penganut Katolik.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Penolakan ini berdasarkan peraturan yang dikeluarkan pada 2015. Aturan itu melarang pendatang dari kalangan non-muslim dan aliran kepercayaan. Aturan dikeluarkan oleh Lembaga Pemasyarakatan Desa Kelompok Kegiatan Dusun Karet Desa Pleret Kecamatan Pleret Bantul tentang Persyaratan Pendatang Baru di Pedukuhan Karet. Syaratnya adalah pendatang baru harus beragama Islam.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Penduduk Pedukuhan Karet juga keberatan menerima pendatang baru yang menganut aliran kepercayaan dan agama non-Islam. Bila pendatang baru tidak memenuhi ketentuan itu, maka ia mendapatkan sanksi berupa teguran lisan, tertulis, dan diusir dari Pedukuhan Karet.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Aturan tertanggal 19 Oktober 2015, ditandatangani Kepala Dusun Karet Iswanto dan Ketua Kelompok Kegiatan Dusun Karet Ahmad Sudarmi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Slamet, pengontrak rumah tersebut mengatakan penolakan terjadi pada Sabtu,30 Maret 2019. Ia menemui Ketua RT dan tokoh masyarakat kampung tersebut. "Mereka menyatakan ada kesepakatan tertulis bahwa non-muslim tidak boleh tinggal di Dusun Karet," kata dia di rumah kontrakannya di Dusun Karet, Selasa, 2 April 2019.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Slamet mengontrak di rumah seluas 11×9 meter persegi bersama isterinya, Priyati dan dua anaknya. Lukisan berkarakter realis banyak dipajang di dinding rumah yang berdiri di lingkungan RT 8.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Slamet dan keluarga semula hendak mengontrak selama satu tahun di kampung tersebut. Tapi, ia terbentur dengan aturan kampung. Tokoh masyarakat kemudian mengundang dia untuk datang dalam forum mediasi. Kesepakatannya adalah Slamet bisa tinggal selama 6 bulan. Tapi, Slamet menolaknya. "Lebih baik saya pindah dari kampung ini karena tidak nyaman," kata Slamet.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Perupa asal Semarang ini menyatakan aturan diskriminatif tersebut harus segera dicabut. Dia berharap tidak ada aturan serupa di kampung lainnya di Yogyakarta.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Slamet sebelumnya berpindah-pindah dari satu kontrakan ke kontrakan lainnya bersama keluarga di Yogyakarta. Ia menghitung sudah 14 kali berpindah kontrakan sejak 2001-2019. Perlakuan diskriminatif karena dia Katolik baru ia rasakan kali ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Slamet mengunggah pengakuannya tentang penolakan tersebut melalui video. Videonya beredar luas melalui pesan whatsApp. Dalam video itu, Slamet menyatakan dirinya dan keluarga ditolak mengontrak di kampung tersebut karena adanya aturan kampung yang menyebutkan non-muslim tidak boleh tinggal di sana.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ketua Kelompok Kegiatan Dusun Karet Ahmad Sudarmi mengatakan aturan yang ditetapkan sejak 2015 itu hasil kesepakatan antara tokoh agama,tokoh masyarakat, dan warga kampung. "Aturan ada karena masukan tokoh agama," kata dia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tujuan dibuatnya aturan itu, kata dia supaya kampung tersebut aman dan damai. Mayoritas tokoh masyarakat meminta agar siapapun yang mengontrak maupun membeli rumah harus sesuai dengan kesepakatan yang tertulis dalam aturan itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ahmad menyatakan dirinya tidak tahu bila aturan itu diskriminatif dan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar. "Itu kelalaian. Bisa jadi pelajaran agar ketika memutuskan sesuatu lebih hati-hati," kata dia. (SM)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />NO SARA<br />YES RASA</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Warga pendatang baru ditolak saat hendak tinggal di Pedukuhan Karet, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Bantul, Yogyakarta karena beragama Katholik.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Penolakan itu dialami keluarga Slamet Jumiarto (42) yang akan menyewa rumah di RT 08, Pedukuhan Karet, Desa Pleret, Bantul, DIY. Yang menjadi dasar penolakan itu adalah karena adanya aturan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kelompok Kegiatan (Pokgiat) tentang persyaratan pendatang baru.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam aturan itu disebutkan bahwa pendatang baru harus beragama Islam. Akan tetapi Slamet dan keluarganya beragama Katolik dan Kristen, sehingga ia ditolak untuk tinggal di kawasan itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Saya menemui Pak RT untuk izin memberikan fotokopi KTP, KK dan surat nikah. Karena kami ini begitu dilihat kami non-muslim, Katolik dan Kristen, maka kami ditolak sama Pak RT 08," kata Slamet saat ditemui di rumah kontrakannya, Selasa (2/4/2019).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Penolakan warga pendatang beda keyakinan ini dibenarkan oleh Kepala Dusun Karet Iswanto saat ditemui di depan Kantor Desa Pleret, Selasa (2/4/2019). Ia membenarkan adanya peraturan yang juga ia tanda tangani itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam aturan atau Surat Keputusan Nomor 03/POKGIAT/Krt/Plt/X/2015 memutuskan syarat-syarat bagi pendatang baru di Pedukuhan Pleret di antaranya adalah bersifat non-materi, bersifat material, dan sanksi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yang bersifat non-materi adalah:<br />. Pendatang baru harus Islam. Islam yang dimaksud adalah sama dengan yang dianut oleh penduduk Pedukuhan Karet yang sudah ada.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
. Tidak mengurangi rasa hormat, penduduk Pedukuhan Karet keberatan untuk menerima pendatang baru yang menganut aliran kepercayaan atau agama non-original seperti yang dimaksud ayat 1.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
. Bersedia mengikuti ketentuan adat dan budaya lingkungan seperti yang sudah tertata seperti: Peringatan keagamaan, gotong royong, keamanan lingkungan, kebersihan lingkungan dan lain-lain.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
. Bagi yang pendatang baru baik yang menetap atau kontrak/indekos wajib menunjukkan identitas kependudukan asli dan menyerahkan fotokopiannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yang bersifat materi bagi pendatang baru yang menetap dikenakan biaya administrasi sebesar Rp1.000.000 dengan ketentuan Rp600.000 masuk kas kampung melalui kelompok kegiatan Pedukuhan Karet dan Rp400.000 masuk kas RT setempat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sedang surat keputusan itu juga mengatur tentang saksi yakni teguran secara lisan, teguran tertulis, dan diusir atau dikeluarkan dari wilayah Pedukuhan Karet.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Aturan dibuat sejak 2015 [...] Warga sudah sepakat sejak 2015. [...] Itu sudah ada aturan tertulis berlaku untuk semuanya," kata Iswanto.<br />(TIRTO.ID)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
6.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mereka yang berdoa tidak pernah kehilangan harapan, bahkan ketika mereka menemukan diri mereka dalam keadaan yang sulit dan tak berpengharapan secara manusiawi. (Paus Benediktus XVI)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Mzm 69(68):14)<br />Dalam masa rahmat ini, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan. Demi kerelaan-Mu, dengarkanlah aku dan selamatkanlah aku seturut janji-Mu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
I pray to you, O Lord, for a time of your favor. In your great mercy, answer me, O God, with your salvation that never fails.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa Maharahim, Engkau mengganjar jasa orang saleh dan mengampuni orang berdosa yang bertobat. Kasihanilah kami yang berseru kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kitab Yesaya (49:8-15)<br />"Aku telah membentuk dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia untuk membangunkan bumi kembali."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Beginilah firman Tuhan, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau. Aku telah membentuk dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi, untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung ‘Keluarlah!” dan kepada orang-orang yang ada di dalam gelap ‘Tampillah!” Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundul pun tersedia rumput bagi mereka. Mereka tidak menjadi lapar atau haus. Angin panas dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka, dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air. Aku akan membuat segala gunung-Ku menjadi jalan dan segala jalan raya-Ku akan Kuratakan. Lihat, ada orang yang datang dari jauh, ada yang dari utara, dari barat dan ada yang dari tanah Sinim, bersorak-soraklah, hai langit, bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah dengan sorak sorai, hai gunung-gunung! Sebab Tuhan menghibur umat-Nya dan menyayangi orang-orang-Nya yang tertindas. Sion berkata, “Tuhan telah meninggalkan aku, dan Tuhanku telah melupakan aku.” Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakan, Aku tidak akan melupakan engkau.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, la = d, 2/4, PS 814<br />Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah.<br />Ayat. (Mzm 145:8-9.13c-14.17-18)<br />1. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.<br />2. Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua yang tertunduk.<br />3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965<br />Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.<br />Ayat. (Yoh 11:25)<br />Akulah kebangkitan dan hidup, sabda Tuhan. Setiap orang yang percaya pada-Ku, akan hidup, sekalipun ia sudah mati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (5:17-30)<br />"Seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati, dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan siapa saja yang dikehendaki-Nya."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” Karena perkataan itu, orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh Yesus, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri, dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah. Maka Yesus menjawab mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak. Sebab Bapa mengasihi Anak, dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan yang lebih besar lagi daripada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran. Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan siapa saja yang dikehendaki-Nya. Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia. Aku berkata kepadamu: Sungguh, barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. Aku berkata kepadamu: Sungguh, saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup. Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri. Dan Bapa telah memberikan kuasa kepada Anak untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia. Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kubur akan mendengar suara Anak, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum. Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri. Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah Injil Tuhan<br />U. Terpujilah Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Sabda Yesus hari ini mengajak dan mengingatkan kita semua untuk mawas diri sejauh mana kita percaya kepada sabda-sabda-Nya dan kemudian melaksanakannya dalam hidup sehari-hari. “Barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku ia mempunyai hidup yang kekal”, demikian sabda Yesus. Yesus menghendaki kita percaya kepada-Nya seperti kita percaya kepada Allah (lih. Yoh 14:1), dan Ia menjanjikan tempat di surga bagi kita yang percaya. Dengan demikian Ia menyatakan diri-Nya sebagai yang setara dengan Allah Bapa, “Siapa yang melihat Aku, melihat Bapa, (Yoh 14:9), Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa (Yoh 10:38). Tidak ada seorangpun yang mengenal Anak selain Bapa, dan mengenal Bapa selain Anak (lih. Mat 11:27). Yesus juga menyatakan Diri-Nya di dalam kesatuan dengan Allah Bapa saat mendoakan para murid-Nya dan semua orang percaya, ”… agar mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau…” (Yoh 17:21).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Yoh 3:17)<br />Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
God did not send his Son into the world to judge the world, but that the world might be saved through him.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Allah Bapa Maha Penyayang, semoga hati kami selalu terbuka untuk menerima Sabda Putra-Mu terkasih, Sabda kebenaran, pengampunan dan kedamaian. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
7.<br />MADAH HARIAN PAGI<br />(Rabu, 3 April 2019)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kristus surya keadilan<br />Kini fajar Kaudatangkan<br />Enyahkanlah kegelapan<br />Tampilkanlah kehidupan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
S’moga pertobatan kami<br />Di masa Prapaskah ini<br />menurunkan rahmat ampun<br />Atas dosa yang bertimbun.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bila tiba hari Paskah<br />Perkenankan para hamba<br />Bersorak kegembiraan<br />Merayakan kebangkitan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Tritunggal mahasuci<br />Trimalah pujian kami<br />Yang kami lambungkan ini<br />Dengan ikhlas penuh bakti. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
DOA<br />Ya Tuhan, Engkau mengganjar jasa orang saleh dan mengampuni orang berdosa yang bertobat. Kasihanilah kami yang berseru kepada-Mu. Semoga kami mengakui kesalahan kami dan memperoleh pengampunan daripada-Mu. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-13589027037652679152019-04-05T21:30:00.002+07:002019-04-05T21:30:09.664+07:00Selasa, 02 April 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selasa, 02 April 2019<br />Hari Biasa Pekan IV Prapaskah<br />Yehezkiel (47:1-9.12)<br />(Mzm 46:2-3.5-6.8-9)<br />Yohanes (5:1-16)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Aegroto dum anima est, spes est - Selama orang yang sakit masih punya semangat, maka ada harapan.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya, selama Pekan Prapaskah IV yang disebut "Minggu Laetare” ini, kita diajak untuk selalu memiliki sukacita semangat dan harapan karena Tuhan selalu berkarya di tengah gulat-geliat hidup kita</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kalau kemarin Tuhan membuat anak pegawai istana yang sakit menjadi sembuh di Kapernaum, maka hari ini Tuhan membuat orang yang lumpuh menjadi berjalan di Kolam Betesda. Kolam ini sendiri terletak dekat Gereja St.Anna di Tanah Suci, sebuah kolam berbentuk segi 4 dengan 5 serambi dan dibagi dalam 2 bagian.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun 3 semangat dasar yang diajarkan Yesus yang juga disebutkan tiga kali oleh Yesus - orang Yahudi dan orang lumpuh itu sendiri, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."Bangunlah":<br />Kita diajak untuk ”bangun” dari kubangan dosa dan kelumpuhan hati kita masing-masing. Seperti yang saya tulis dalam buku “3 Bulan 5 Bintang 7 Matahari” (RJK, Kanisius), kita diajak untuk berusaha “bangun:membuka mata dan hati” karena bukankah kita pernah lumpuh? Lumpuh pengampunannya: mendendam terus; Lumpuh syukurnya: berkeluh terus; Lumpuh imannya: bermalas malasan terus, dsbnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. "Angkatlah tilammu":<br />Kita diajak mengangkat “tilam/tempat tidur”, semacam beban pergulatan hidup kita. Kita angkat dan bawa sebagai persembahan yang hidup bagi Tuhan dalam doa-doa kita. Dengan kata lain: Kita diajak untuk menengadah kepadaNya: berdoa dan membawa semua dalam hadirat Tuhan. Bukankah segala sesuatu jika dikerjakan bersama Allah akan terasa lebih indah dan lebih mudah?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. "Berjalanlah":<br />“O bone Jesu, exaudi me –Yesus yang murah hati luluskanlah doa kami!” Orang sakit ini sangat bahagia karena sembuh dari kelumpuhannya selama 38 tahun. Ia sangat bersuka cita sehingga ia menuruti semua kata Yesus untuk bangun dan berjalan. Ia berjalan untuk bersaksi bahwa kasih Tuhan melampaui segala sekat dan aturan sabat: " Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelasnya bersama Yesus, mereka semua menjadi “sembuh - SEMakin bertumBUH”: "Cari usus di Sukabumi - Tuhan Yesus sembuhkanlah kami." Ya, kasih Tuhan seperti air hujan yang turun jatuh dan berpendar ke bumi dan memberi kehidupan kepada semua makhluk: yang sakit menjadi sembuh - yang lumpuh menjadi berjalan - yang dahaga menjadi lega - yang lapar menjadi kenyang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Makan srikaya di Parakan - Orang percaya pasti disembuhkan.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />1.<br />"Ecclesia - Gereja!"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada zaman Kitab Suci Perjanjian Lama, Gereja yang dalam tradisi Yahudi disebut Bait Allah/Beit HaMikdash בית המקדש dipandang sebagai tempat kediaman Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara singkat, semua Gereja sebagai Bait Allah itu sebenarnya mempunyai arti sebagai kumpulan orang beriman (Porto: Igreja, Lat: Ecclesia, Ibr: qahal). St Ignatius menjelaskan, "Dimana Kristus ada, disanalah Grj". St Irenaeus: "Dimana Roh Allah ada, disana ada Gereja". St.Timotius juga menekankan, Gereja adalah “jemaat Allah yg hidup”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pastinya Gereja sebagai “Bait Allah”, yaitu yang tidak dibuat dengan tangan manusia (1 Kor 3:16; Kis 7:48). Gereja adalah rumah tapi bukanlah bangunan, sebuah rumah untuk keluarga Allah yg dibangun di atas landasan batu penjuru "Yesus Kristus" dan batu-batu yang hidup yaitu kita. Itu sebabnya, kata “Gereja”, bisa dimulai dengan “G” (jemaatnya) atau “g” (tempatnya).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengacu pada kata "Gereja", ada 3 ajakan iman, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.GEmakan Tuhan dengan karya:<br />Seperti Yesus yang berkarya menyembuhkan orang lumpuh di Betesda, kita juga diajak selalu menggemakan Tuhan dengan menjadi penyembuh untuk dunia sekitar kita lewat segala karya nyata yang baik.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.REsapkan iman dengan cinta:<br />Kita tidak dapat membuat Gereja tapi kita harus menjadi Gereja. Tidak seperti banyak orang Yahudi yang selalu buta aturan/memutlakkan hukum Sabat, Yesus tetap menganggap yang penting adalah "kselamatan jiwa-jiwa, itu sebabnya Ia tetap berbuat baik di hari sabat karena iman dan kasihNya mengatasi segala aturan dan hukum yg ada.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.JAuhkan setan dengan doa:<br />Seperti orang lumpuh yang diminta Yesus untuk "bangun-angkat tilammu dan berjalanlah", kiranya itulah juga yang dimintaNya kepada kita, yakni: "berbenah/bangun dari kubangan dosa dan kelemahan", "berpasrah/mengangkat tilam-beban hidup kepadaNya" serta "berkarya/berjalan sebg mns baru". Inilah yang kita dapat ketika tekun berjumpa dengan Nya lewat doa dan karya kasih, bukan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Ada baja ada besi - Jadilah Gereja yang terus bersaksi."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Tidak ada karya bakti umat beriman yang lebih berkenan kepada Tuhan daripada yang ditujukan kepada kaum miskin.” (St. Leo Agung)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lewat Kristus kita dapat mempersembahkan kurban yang hidup dan suci, yang berkenan kepada Allah --- St Fulgensius dari Ruspe</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Yes 55:1)<br />Tuhan bersabda, “Kalian yang haus datanglah ke sumber air, dan kalian yang tak mampu membayar, mari datanglah dan minumlah dengan gembira.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
All who are thirsty, come to the waters, says the Lord. Though you have no money, come and drink with joy.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa yang Maharahim, kami menjalankan masa tobat ini dengan semangat suci. Semoga dengan demikian kami menyiapkan diri untuk mewartakan berita gembira tentang karya penyelamatan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (47:1-9.12)<br />"Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kata nabi: Seorang malaikat membawa aku ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci, dan mengalir menuju ke timur: sebab Bait Suci juga menghadap ke timur. Air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan mezbah. Lalu malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju gerbang yang menghadap ke timur. Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Lalu malaikat itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya. Ia mengukur seribu hasta, dan menyuruh aku masuk ke dalam air itu; dalamnya sampai di pergelangan kaki. Ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku masuk sekali lagi ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di lutut. Kemudian ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di pinggang. Sekali lagi ia mengukur seribu hasta, dan sekarang air itu sudah menjadi sungai di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang; suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi. Lalu malaikat itu berkata kepadaku, “Sudahkah engkau lihat hai anak manusia?” Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai itu. Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana. Malaikat itu berkata kepadaku, “Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, maka air laut yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar. Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang ada di sana hidup. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847<br />Ref. Tuhan penjaga, dan benteng perkasa, dalam lindungan-Nya aman sentosa.<br />atau Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub.<br />Ayat. (Mzm 46:2-3.5-6.8-9)<br />1. Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut.<br />2. Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.<br />3. Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub,.Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan, yang mengadakan pemusnahan di bumi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965<br />Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.<br />Ayat. (Mzm 51:12a.14a)<br />Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (5:1-16)<br />"Orang itu disembuhkan seketika."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada hari raya orang Yahudi, Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem, dekat pintu Gerbang Domba, ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; serambinya ada lima dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya. Ada di situ seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di sana, dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya, “Maukah engkau sembuh?” Jawab orang sakit itu kepada-Nya, “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu, apabila airnya mulai goncang; dan sementara aku sendiri menuju kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.” Kata Yesus kepadanya, “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu, lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat. Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu, “Hari ini hari Sabat, dan tidak boleh engkau memikul tilammu.” Akan tetapi ia menjawab mereka, “Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Mereka bertanya kepadanya, “Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?” Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu. Kemudian, ketika bertemu dengan dia dalam Bait Allah, Yesus lalu berkata kepadanya, “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.” Orang itu keluar, lalu menceritakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia. Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah Injil Tuhan<br />U. Terpujilah Kristus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Ada berbagai macam penyebab kelumpuhan. Namun akibatnya sama: orang tak mampu menggerakkan anggota tubuhnya sendiri. Kaki tidak kuat menyangga beratnya tubuh, demikian juga tangan tak lagi memiliki daya seperti semula. Ada kalanya kelumpuhan disebabkan oleh kerusakan syaraf, misalnya, akibat suatu operasi yang gagal.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tampaknya kelumpuhan tidak selalu karena kerusakan fisik semata. Penyembuhan orang lumpuh dalam Injil dikaitkan Yesus dengan pengampunan atas dosa-dosanya. Lewat kisah ini, Yesus menunjukkan kepada kita, bahwa akibat dari dosa adalah kelumpuhan rohani. Orang yang demikian, hatinya dingin seperti es dan keras seperti batu. Bisa saja secara fisik ia sehat walafiat, namun jiwanya kering merana, lumpuh, tak mampu lagi melihat karunia Allah di sekitarnya. Agar dapat sembuh, ada kalanya kita memerlukan uluran tangan-tangan orang lain yang dengan kemauan keras membawa kita ke hadapan Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus pada hari Sabat menyatakan maksud kedatangan-Nya yaitu menyelamatkan umat manusia dan bahwa Kerajaan-Nya menandai penyempurnaan hukum Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru. Walaupun mukjizat terjadi di sepanjang sejarah Gereja, mukjizat bukanlah merupakan sesuatu yang terpenting yang harus kita minta setiap kali kita berdoa. Sebab di dalam kerendahan hati kita percaya bahwa Tuhan yang mengetahui segalanya akan memberikan yang terbaik bagi kita. Kita mengakui kebaikan Tuhan dan Tuhan akan mengatur segalanya menjadi baik adanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Mzm 23(22):1-2; PS 646)<br />Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
The Lord is my shepherd; there is nothing I shall want. Fresh and green are the pastures where he gives me repose, near restful waters he leads me.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Allah Bapa sumber kesegaran hidup, orang-orang lemah dan sakit, berilah kami kesehatan dan kebebasan dari dosa, agar dapat hidup bebas sebagai putra dan putri-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-89413375168964515562019-04-05T21:29:00.005+07:002019-04-05T21:29:41.877+07:00Senin, 01 April 2019<br />
<div class="_3x-2" data-ft="{"tn":"H"}" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; font-style: normal; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<div data-ft="{"tn":"H"}" style="font-family: inherit;">
<div class="mtm" style="font-family: inherit; margin-top: 10px;">
<div style="font-family: inherit; position: relative;">
<div class="_1ktf" data-ft="{"tn":"E"}" style="font-family: inherit; margin-left: -12px;">
<a ajaxify="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=583685418808612&set=a.141060346404457&type=3&eid=ARBP5Ju4LRjyZcTZ4xfiFQLVleTWXtTkumgC8i3xjXXMaFVA_jRBKIJmazslpbI7GIHIJlao0RKfyIvS&size=626%2C1024&source=13&player_origin=story_view" class="_4-eo _2t9n _50z9" data-ft="{"tn":"E"}" data-ploi="https://scontent-sin6-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/56226105_583685422141945_4535736891961507840_o.jpg?_nc_cat=101&_nc_ht=scontent-sin6-1.xx&oh=cdaf3b3a7948161c55c7bb61524308e3&oe=5D4A2AE7" data-plsi="https://scontent-sin6-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/56161629_583685425475278_1687066194705645568_n.jpg?_nc_cat=110&_nc_ht=scontent-sin6-1.xx&oh=6bfbbf92eeeb63fc83521050ff82f261&oe=5D09DD8A" data-render-location="permalink" href="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=583685418808612&set=a.141060346404457&type=3&eid=ARBP5Ju4LRjyZcTZ4xfiFQLVleTWXtTkumgC8i3xjXXMaFVA_jRBKIJmazslpbI7GIHIJlao0RKfyIvS" rel="theater" style="box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.05) 0px 1px 1px; color: #365899; cursor: pointer; display: block; font-family: inherit; position: relative; text-decoration: none; width: 500px;"></a></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<br />
<div class="_5pbx userContent _3576" data-ft="{"tn":"K"}" id="js_9" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; line-height: 1.38; margin-top: 6px; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<div style="font-family: inherit; margin: 0px 0px 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Senin, 01 April 2019<br />Hari Biasa Pekan IV Prapaskah<br />Yesaya (65:17-21)<span> </span><br />(Mzm 30:2.4.5-6.11-12a.13b; R: 2a)<br />Yohanes (4:43-54)</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
"Fides et veritas - Iman dan kebenaran."</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Inilah dua hal yang selalu diwartakan Yesus yang juga tampak dalam bacaan injil hari ini ketika Yesus berkata kepada pegawai istana yang anaknya sedang sakit keras: "Pergilah, anakmu hidup!"</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Bersama teladan pegawai istana, kitapun diajak memiliki iman an kebenaran dengan 3 langkah nyata, antara lain:</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
1."MenjumpaiNya":<span> </span><br />Ia pergi mencari Yesus. Ia berjuang untuk bisa menemui Yesus, menempuh perjalanan yang panjang karena ia yakin dimana ada kemauan disitu ada jalan.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
2."MengimaniNya":<span> </span><br />Ketika bertemu dengan Yesus, pegawai istana itu percaya sepenuh hati akan semua perkataan Yesus. Ia secara total mendengarkan dan sekaligus melaksanakan apa yang dikatakan Yesus.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
3."MengalamiNya":<span> </span><br />Ketika ia masih di tengah jalan, hamba-hambanya datang kepadanya dengan kabar bahwa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka, "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang." Maka, ia teringat bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya, "Anakmu hidup."</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Dengan kata lain:<span> </span><br />Ia mengalami Allah secara pribadi sehingga ia dan seluruh keluarganya menjadi percaya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
"Dari Rawabuaya sampai Kintamani - Aku percaya dan selalu mengimani."</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
NB:<br />1.<br />“Deus salutis mea - Allah keselamatanku.”</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Yesus hadir sebagai “Sang Penyelamat”.Setelah membuat mukjizat dalam perjamuan nikah di Kana, Yesus membuat mukjizat kedua, yakni menyembuhkan anak perwira yang sakit. Jelaslah bahwa kehadiran Yesus adalah untuk menyelamatkan: "menciptakan langit dan bumi baru" (Yes 65,17).</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Adapun pada saat berada di Kapernaum, Yesus dikunjungi oleh seorang pegawai/perwira istana ("basilikos") yang anaknya sedang sakit parah.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Peristiwa penyembuhan anak pegawai istana ini sendiri menunjuk pada transisi iman. Semula ia mencari Yesus karena butuh mukjizat. Ia tipikal kebanyakan orang Galilea yaitu percaya kalau ada tanda: datang karena apa yg dilakukan Allah bukan karena "Allah" adalah "Allah".</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Lebih lanjut, teguran Yesus kepada pegawai istana bahwa “jika kamu tidak melihat tanda dan mukjizat, kamu tidak percaya” mempunyai makna pengujian , sama seperti Yesus menguji iman Maria (Yoh 2:4) dan iman Marta (Yoh 11:23).</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Yesus ingin mengubah iman pegawai istana, dari iman yang berdasar hanya pada tanda kepada iman yang berdasar pada kata-kata Yesus. Dan inilah iman yang sejati, yaitu iman yang percaya penuh pada Yesus, dengan atau tanpa mukjizat.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Pegawai istana akhirnya menyaksikan mukjizat. Perkataan yang berkuasa itulah yang membuat ia dan seluruh keluarganya menjadi percaya. Disinilah iman juga berdimensi sosial: menyebar-pencar ke orang lain.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Di Kana, bukan hanya para pelayan saja yg percaya, tetapi iman itu juga menyebar ke semakin banyak orang dan di Kapernaum, bukan hanya pegawai istana saja tapi juga setiap anggota keluarganya menjadi percaya, bukan?</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
"Naik delman di tengah malam - Mari beriman dengan mendalam."</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
2.<br />"Jesus - the Divine Physician"</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
A.<br />Gospel Reading: John 4:43-54</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
After the two days he departed to Galilee. For Jesus himself testified that a prophet has no honor in his own country. So when he came to Galilee, the Galileans welcomed him, having seen all that he had done in Jerusalem at the feast, for they too had gone to the feast. So he came again to Cana in `Galilee, where he had made the water wine. And at Capernaum there was an official whose son was ill. When he heard that Jesus had come from Judea to Galilee, he went and begged him to come down and heal his son, for he was at the point of death.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Jesus therefore said to him, "Unless you see signs and wonders you will not believe." The official said to him, "Sir, come down before my child dies." Jesus said to him, "Go; your son will live." The man believed the word that Jesus spoke to him and went his way. As he was going down, his servants met him and told him that his son was living. So he asked them the hour when he began to mend, and they said to him, "Yesterday at the seventh hour the fever left him." The father knew that was the hour when Jesus had said to him, "Your son will live"; and he himself believed, and all his household. This was now the second sign that Jesus did when he had come from Judea to Galilee.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
B.<br />Old Testament Reading: Isaiah 65:17-21</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
For behold, I create new heavens and a new earth; and the former things shall not be remembered or come into mind. But be glad and rejoice for ever in that which I create; for behold, I create Jerusalem a rejoicing, and her people a joy. I will rejoice in Jerusalem, and be glad in my people; no more shall be heard in it the sound of weeping and the cry of distress. No more shall there be in it an infant that lives but a few days, or an old man who does not fill out his days, for the child shall die a hundred years old, and the sinner a hundred years old shall be accursed. They shall build houses and inhabit them; they shall plant vineyards and eat their fruit.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
C.<br />Meditation</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Do you approach the Lord Jesus with expectant faith for healing, pardon, and transformation in Christ-like holiness? Isaiah prophesied that God would come not only to restore his people, he would also come to recreate new heavens and a new earth (Isaiah 65:17). Jesus' miracles are signs that manifest the presence of God and the coming of his kingdom of power and glory. When a high ranking official, who was very likely from King Herod's court, heard the reports of Jesus’ preaching and miracles, he decided to seek Jesus out for an extraordinary favor. If this story happened today the media headlines would probably say: "High ranking official leaves capital in search of miracle cure from a small town carpenter."</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
It took raw courage for a high ranking court official to travel twenty miles in search of Jesus, the Galilean carpenter. He had to swallow his pride and put up with some ridicule from his cronies. And when he found the healer carpenter, Jesus seemed to put him off with the blunt statement that people would not believe unless they saw some kind of miracle or sign from heaven. Jesus likely said this to test the man to see if his faith was in earnest. If he turned away in irritation or with discouragement, he would prove to be insincere. Jesus, perceiving his faith, sent him home with the assurance that his prayer had been heard.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
It was probably not easy for this man to return to his family with only an assuring word from Jesus that his son would be healed. Couldn't Jesus have come to this man's house and laid his hands on the dying child? However, without a moment's hesitation the court official believed in Jesus and took him at his word. He began his journey back home with renewed faith and hope - ready to face whatever might await him - whether it be the anguish of his distraught family and or the scorn of unbelieving neighbors. Before he could even make it all the way back to his home town, news reached him that his son had recovered. What astonishment must have greeted his family and friends when they heard that his son was instantly restored to health at the very moment when Jesus had pronounced the words - your son will live!</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Jesus' miraculous healings show his generous kindness and extravagant love - a love that bends down in response to our misery and wretched condition. Is there any area in your life where you need healing, pardon, change, and restoration? If you seek the Lord with trust and expectant faith, he will not disappoint you. He will meet you more than half way and give you what you need. The Lord Jesus never refused anyone who put their trust in him. Surrender your doubts and fears, your pride and guilt at his feet, and trust in his saving word and healing love.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
"Lord Jesus, your love never fails and your mercy is unceasing. Give me the courage to surrender my stubborn pride, fear and doubts to your surpassing love, wisdom and knowledge. Make be strong in faith, persevering in hope, and constant in love."</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
D.<br />Psalm 30:2-5,11-12</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
O LORD my God, I cried to you for help, and you have<span> </span><br />healed me.<br />O LORD, you have brought up my soul from Sheol,<span> </span><br />restored me to life from among those gone down<br />to the Pit.<span> </span><br />Sing praises to the LORD, O you his saints, and<span> </span><br />give thanks to his holy name.<span> </span><br />For his anger is but for a moment, and his favor<span> </span><br />is for a lifetime. Weeping may tarry for the<span> </span><br />night, but joy comes with the morning.<span> </span><br />You have turned for me my mourning into<span> </span><br />dancing; you have loosed my sackcloth and<span> </span><br />girded me with gladness,<span> </span><br />that my soul may praise you and not be silent.<span> </span><br />O LORD my God, I will give thanks to you for ever.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
E.<br />Daily Quote from the Early Church Fathers</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
"God sent the human race a physician, a savior, One Who healed without charging a fee. Christ also came to reward those who would be healed by Him. Christ heals the sick, and He makes a gift to those whom He heals. And the gift that He makes is Himself!" (Augustine of Hippo, 354-430 A.D., excerpt from Sermon 102,2)</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
3.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Jikalau Tuhan itu cinta, maka cinta itu tidak ada batasnya, sebab Tuhan tidak dapat diukur dengan batas-batas. (St. Leo Agung)</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Antifon Pembuka (Mzm 31(30):7-8)<br />Aku berharap pada-Mu, ya Tuhan. Aku hendak bersorak dan bergirang atas kerahiman-Mu, sebab Engkau mengindahkan kehinaanku</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
As for me, I trust in the Lord. Let me be glad and rejoice in your mercy, for you have seen my affliction.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Doa Pembuka<br />Ya Allah, dunia Kauperbarui dengan karya penebusan-Mu yang mengagunkam. Semoga umat-Mu Kaulimpahi bantuan-Mu untuk menghadapi tugas-tugasnya di dunia dan mempersiapkan diri akan kebahagiaan surgawi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Bacaan dari Kitab Yesaya (65:17-21)<span> </span><br />"Tidak ada kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erang."</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Beginilah firman Allah, "Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru! Hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi di dalam hati. Bergiranglah dan bersorak-sorai untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan. Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorai, dan penduduknya penuh kegirangan. Aku akan bersorak-sorai karena Yerusalem dan bergirang karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan, dan bunyi erang pun tidak. Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk. Sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk. Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga."</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 838<br />Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku<br />atau: Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas.<br />Ayat. (Mzm 30:2.4.5-6.11-12a.13b; R: 2a)<br />1. Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur.<br />2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihani oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan menjelang pagi ada sorak-sorai.<br />3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari. Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965<br />Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.<br />Ayat. (Am 5:14)<br />Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian Allah akan menyertai kamu.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (4:43-54)<span> </span><br />"Lihat anakmu hidup."</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Sekali peristiwa, Yesus berangkat dari Samaria dan pergi ke Galilea. Sebab Ia sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri. Setelah Yesus tiba di Galilea, orang-orang Galilea pun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan Yesus di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiri pun turut ke pesta itu. Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, yang anaknya sedang sakit. Ketika pegawai itu mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya, lalu meminta supaya Yesus datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati. Maka kata Yesus kepadanya, "Jika kamu tidak melihat tanda dan mukjizat, kamu tidak percaya." Pegawai istana itu berkata kepada-Nya, "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati." Kata Yesus kepadanya, "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka, "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang." Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya, "Anakmu hidup." Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya. Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Inilah Injil Tuhan kita!<br />U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Renungan<span> </span><br />Pada masa kini kiranya cukup banyak orang yang suka mencemarkan nama baik orang lain yaitu dengan 'ngrumpi atau ngrasani', bahkan mengaduk-aduk aib keluarga orang lain menjadi tontonan menarik. Misalnya, acara di TV infotainment. Banyak yang suka, padahal itu sering tidak mendidik.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Apa yang dibicarakan? Pada umumnya orang membicarakan kekurangan, kelemahan dan dosa orang lain. Orang yang berbuat demikian berarti merendahkan orang lain. Kita sering mendengar bisik kurang sedap, baik itu tentang suaminya, istrinya, mertua, kepala sekolah, pimpinan komunitas bahkan sampai pastornya dipergunjingkan.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
"Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati"� (Yes 65:17). Tuhan tidak akan mengingat-ingat lagi kesalahan dan dosa-dosa kita masa lalu, maka sebagai orang beriman kita dipanggil juga untuk tidak mengingat-ingat kesalahan, dosa dan kekurangan orang lain maupun diri kita sendiri, dengan kata lain di dalam hidup sehari-hari hendaknya kita senantiasa berpikiran positif. Semoga kebiasaan berpikir positif ini sedini mungkin ditanamkan atau diajarkan pada anak-anak di dalam keluarga dan tentu saja antara lain dengan teladan konkret dari orang tua atau bapak dan ibu. Apa yang telah dibiasakan di dalam keluarga tersebut hendaknya kemudian diperdalam dan diteguhkan di dalam sekolah-sekolah dan lingkungan-lingkungan Anda.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
Antifon Komuni (Yeh 36:27)<br />Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.</div>
<div style="font-family: inherit; margin: 6px 0px;">
I will place my spirit within you and make you walk according to my laws;<br />and my judgments you shall keep and observe, says the Lord.</div>
<div style="display: inline; font-family: inherit; margin: 6px 0px 0px;">
Percayalah! Orang yang sungguh-sungguh rendah hati akan diberi Tuhan hati yang damai dan pasrah, yang membuat mereka lebih bahagia dari orang yang diberi kenikmatan rohani. Sebab seringkali, Tuhan memperuntukkan kemanisan ini bagi jiwa-jiwa yang paling lemah. (Sta. Theresia dari Avila, Puri Batin, ruang ketiga I, 9)</div>
</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-90634504174487557162019-04-05T21:29:00.002+07:002019-04-05T21:29:08.665+07:00Minggu, 31 Maret 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Minggu, 31 Maret 2019<br />Hari Minggu Prapaskah IV<br />Yosua (5:9a.10-12)<br />(Mzm 89:2-3.4-5.27.29; Ul:9a<br />Lukas (15:1-3.11-32)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Misericordes sicut Pater - Murah hati seperti Bapa.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah tema besar Gereja Semesta yang pernah dicanangkan Paus dalam Tahun Kerahiman yang lalu (8 Des 2015 – 20 Nov 2016) dan saya kupas dalam buku “SKI” - “Sekolah Kerahiman Ilahi” dan “MERCY’S WAY”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengacu pada buku "The Return of The Prodigal Son" (Henri Nouwen) tentang lukisan Rembrandt dan “lukisan” Lukas (15:11-32), adapun kisah “Kembalinya Anak yang Hilang" sarat dengan nilai nilai Kerahiman Ilahi yang mempunyai tiga lakon pokok, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1. Anak bungsu:<br />Kita mencintai hidup yang dinamis: "terbang" – pergi dan sibuk ke banyak tempat - bertemu dengan banyak orang dan banyak soal tapi pada akhirnya kita tersungkur "jatuh".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain: Kita menjadi anak yang "hilang", yakni ketika kita "sibuk", pergi ke banyak tempat dengan banyak orang dan aneka gerakan, tapi pada akhirnya, karena kekurang hati-hatian, "sayap" kita menjadi rapuh, kita jatuh dan merasa lelah, letih, “habis” dan tidak mempunyai "rumah". Kita rindu pulang dan menantikan sambutan hangat Sang Bapa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2. Anak sulung:<br />Kita mencintai hidup yang statis. Kita menjadi "anak manis" - yang taat, yang baik, yang tidak hanyut dalam “pesta-pora" tapi “kerasan di rumah”. Di balik itu, kita selalu merasa paling benar/paling baik. Kita sok dan terkena kesombongan rohani. Kita mudah mencibir, mempergunjingkan dan mencap buruk orang lain.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain: Kita menjadi si sulung yang "akar"nya keropos karena mudah iri dan tinggi hati. Kita merasa menjadi orang yang patuh dan taat kepada orangtua, guru, uskup bahkan kepada Tuhan. Kita seakan menjadi seorang yang “kerasan di rumah”.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tapi kita lupa bahwa "akar" kita keropos karena kita mudah iri hati: tersinggung, keras kepala,mudah menggerutu dan sulit bersekutu terutama sikap selalu merasa paling benar dan paling baik yang kadang ditunggangi oleh rasa dengki dan kesombongan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3. Sang Bapa:<br />Inilah panggilan hidup yg sejati, menjadi Bapa yang menyambut "anaknya" dengan hangat dan bersahabat. Bapa yang berbelas kasih: menerima dan menghargai kerapuhan orang, yang mengasihi-menghargai dan mengampuni. Ia tidak menghakimi dan tidak mudah menuding. Ia adalah gambaran Allah yang penuh kasih bagi kita, entah kita sulung yang akarnya keropos atau bungsu yang sayapnya rapuh.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kita diajak untuk berubah, tidak lagi menjadi "anak hilang": tidak menjadi anak sulung yang iri hati atau anak bungsu yang tidak berhati-hati, tapi mau terus belajar menjadi "sang bapa" yang tulus dan iklas menyambut anaknya pulang, yang tidak mudah menghakimi tapi selalu mengampuni, yang penuh kerahiman dan belas kasihan terhadap setiap orang yang bersalah, selalu terbuka untuk menerima dan menghargai kerapuhan setiap orang dengan hati yang hangat, yang penuh damai dan kebaikan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Pulau Galang punya banyak cerita - Mari pulang ke rumah Bapa yang penuh cinta."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Ia tidak mengatakan :<br />'kau tidak akan kesulitan,<br />kau tidak akan mengalami godaan,<br />kau tidak akan menderita',<br />Namun Ia mengatakan :<br />'Kau akan sanggup mengatasinya.'</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.<br />Laetare, Ierusalem, et Conventum facite omnes qui diligites eam; Gaudete cum laetitia, qui di tristitia fuistis; ut exsultetis, et satiemini ab uberibus consolationis vestrae"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
("Bersukacitalah hai Yerusalem, dan berhimpunlah kamu semua yang mencintainya! Bergembiralah dengan sukacita, hai kamu semua yang dulu berdukacita, agar kamu bersorak sorai dan dipuaskan dengan kelimpahan penghiburanmu!")</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH HARIAN PAGI<br />(Minggu, 31 Maret 2019 - Hari Minggu Prapaskah IV)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kami menghadap pada-Mu<br />Allah yang baik selalu<br />Hati kami hancur luluh<br />Kami menangis mengaduh.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kami sungguh menyadari<br />Kedosaan diri kami<br />Namun kami tetap ingat<br />Akan Dikau sumber rahmat.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ampunilah dosa kami<br />Yang sudah kami sesali<br />Semoga berkat restu-Mu<br />Kami bertobat selalu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kami mohon pada Tuhan<br />S’moga masa persiapan<br />Yang kami langsungkan ini<br />Kaulimpahi rahmat suci. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
DOA<br />Tuhan yang maharahim, dengan perantaraan Sabda-Mu Engkau memulihkan nasib umat manusia. Semoga kami menyongsong perayaan Paskah dengan bakti yang rela dan iman yang bersemangat. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />GAGASAN HOMILI<br />Injil Hari Minggu Prapaskah IV Tahun C<br />31 Maret 2019 (Luk 15:1-3; 11-32)<br />PERUMPAMAN “SI ANAK HILANG” :<br />PAHALA DAN HUKUMAN?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Rekan-rekan yang baik!<br />Perumpamaan tentang si anak hilang dalam Luk 15:11-32 sudah banyak dikenal. Gagasan pokoknya ialah kebaikan Tuhan tertuju bagi siapa saja, dan khususnya bagi pendosa yang mau mendekat kepada-Nya. Perumpamaan ini diceritakan guna menanggapi gerundelan kaum Farisi dan Ahli Kitab ketika melihat Yesus, sang guru yang terhormat itu, suka bergaul dengan para pemungut pajak dan pendosa lainnya (Luk 15:1-3).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bagini kisah perumpamaan itu. Ada seorang ayah yang mempunyai dua orang anak lelaki. Yang bungsu meminta bagian warisannya sebagai bekal hidup di perantauan. Di negeri orang ia hanya berfoya-foya dan ketika ada kelaparan di sana ia jatuh melarat dan terpaksa hidup sebagai budak. Akhirnya ia memutuskanuntuk pulang ke rumah ayahnya dan mau menjadi budak di situ. Ketika melihat anaknya dari kejauhan, sang ayah tergopoh-gopoh menjemputnya. Disuruhnya orang-orangnya memberi sang anak jubah yang terbaik, cincin, dan sepatu. Ini semua tanda ia diakui kembali sebagai anak, bukan diterima sebagai budak yang tak mengenakan hal-hal itu. Kedatangannya kembali juga dipestakan. Sementara itu anak yang sulung pulang dari ladang dan mendengar hal ihwal pesta itu. Ia tidak puas dan tak mau masuk ke rumah ikut pesta. Tetapi ayahnya keluar membujuknya. Anak sulung itu mengutarakan alasannya mengapa ia tak suka. Bertahun-tahun ia bekerja tanpa melanggar perintah tapi tak satu kali pun mendapat kesempatan bersuka ria dengan teman-temannya. Dan kini, bagi anak pemboros dan tak berbakti itu ada pesta besar! Ayahnya membujuknya, anak sulung itu toh selalu ada bersamanya dan semua miliknya juga kepunyaannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Perumpamaan ini diceritakan bukan untuk membuat orang bertobat seperti si anak hilang, atau agar kita tidak bersikap iri seperti si anak sulung. Perumpamaan inimengajak berpikir mengenai hal-hal yang lebih dalam, bukan mengenai hal-hal yang bisa dikenakan begitu saja ke dunia sekitar, bukan pula untuk dituduhkan diam-diam dalam hati sekalipun.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
WAJAH BARU BAGI MOTIF KLASIK<br />Kisah saudara tua yang dengki akan kemujuran adiknya bukan hal yang baru bagi pendengar Kitab Suci pada zaman itu. Ada kisah Kain dan Abel, kisah Esau anak sulung Israel dan Yakub adiknya, ada kisah Yusuf dan saudara-saudara tuanya. Saudara tua umumnya ditampilkan sebagai tokoh konyol sedangkan yang muda tokoh yang beruntung. Perumpamaan anak hilang ini memang memakai motif kisah yang sudah dikenal itu. Tetapi arah kisahnya berbeda dengan yang biasa dikenal. Walaupun akhirnya anak yang bungsu mujur, anak yang sulung tidak kehilangan haknya seperti halnya Kain, Esau atau saudara-saudara tua Yusuf. Kehadiran kembali yang bungsu tidak menggeser yang sulung. Mengapa begitu? Karena sang ayah tidak membeda-bedakan kedua anaknya itu kendati perasaan anaknya yang sulung lain. Juga si bungsu yang kembali itu sebenarnya merasa sudah tak pantas menjadi anak lagi dan malah minta diperlakukan sebagai budak saja. Tapi persepsi masing-masing mereka ini akan diluruskan. Marilah kita dekati</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
TEOLOGI “HUKUMAN DAN PAHALA”?<br />Biasa orang bernalar, bila ada kesalahan, maka layak diberikan hukuman. Begiotu pula, kebaikan mestinya mendatangkan pahala. Tanpa kita sadari gagasan ini sering mendasari cara memandang kejadian-kejadian dan melandasi penilaian terhadap orang lain. Perumpamaan ini disampaikan untuk menyorotinya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Apa kesalahan atau dosa si anak bungsu di mata abangnya dan di mata si bungsu itu sendiri? Ia dianggap bersalah karena tidak berlaku sebagai anak yang baik yang tinggal di tempat ayahnya untuk membantu mengerjakan ladang dan nanti meneruskan pekerjaaan sang ayah. Si bungsi pergi menuruti keinginannya sendiri. Ia jadi anak yang tak berbakti, lain daripada anak yang sulung. Lalu apa yang terjadi terhadap anak yang tak berbakti? Terhukum? Anak bungsu tadi memang mengalami nasib malang. Ini akibat kesalahannya?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pendengar atau pembaca akan tergoda melihat kelakuannya berfoya-foya di luar negeri sebagai penyebab kemelaratannya. Juga kelakuan tak berbakti kepada ayahnya kiranya telah membuatnya terhukum. Namun, sebenarnya kemalangan si anak bungsu ditampilkan bukan sebagai hukuman dari atas, bukan pula konsekuensi keteledoran sendiri, melainkan akibat keadaan yang tak bisa dikontrol, yakni bencana kelaparan (ayat 14). Pencerita ulung seperti Lukas sengaja menampilkan hal penting seolah-olah sebagai unsur tambahan. Pembaca dibiarkan terkecoh oleh pikiran-pikirannya sendiri, tapi nanti akan dituntunnya kembali.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bagaimana dengan abangnya? Ia tipe anak yang baik, yang bekerja terus, setia tinggal di tempat. Orang seperti ini dalam gagasan orang banyak tentu mendapat pahala. Sekali lagi orang tergoda menganggap keberuntungannya sebagai pahala dan si anak sulung itu sendiri memang berpikir dalam ukuran-ukuran itu. Ia mengeluh bahwa tak pernah mendapat kesempatan bersenang-senang walaupun bertahun-tahun melayani dan tak pernah melanggar perintah (ayat 29). Dan ketika si bungsu yang kembali itu dipestakan dan diberi sepatu, cincin, dan jubah kebesaran segala, wah, ini pahala atas dasar perbuatan apa? Kan anak itu pemboros dantak bertanggungjawab, bejat akhlak. Mestinya ia kena hukuman! Perumpamaan ini mengusik benak orang yang berpikir dalam perspektif teologi “hukuman dan pahala” seperti itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
SI BUNGSU DAN KEGEMBIRAAN SANG AYAH<br />Ketika memutuskan untuk pulang, anak bungsu yang terlunta-lunta itu sebenarnya sudah siap bila nanti diperlakukan sebagai budak. Ia memang sudah kehilangan hak sebagai anak (ayat 19). Tapi apa yang terjadi? Ketika melihat dari jauh anaknya ini datang kembali, sang ayah lari bersicekat menyongsongnya. Bahkan sebelum anak itu sempat mengucap minta ampun, sang ayah sudah memeluk dan menciumnya (ayat 20). Dua hal ini tidak biasa. Masakan seorang tua yang terhormat seperti sang ayah itu berlari-lari? Paling banter mestinya cuma mengirim orang suruhan untuk menjemput. Masakan ia juga tidak membiarkan dulu anak itu mengutarakan rasa sesalnya terlebih dahulu (ayat 21)? Pembaca atau pendengar perumpamaan ini akan terhenyak dan berpikir. Dan di sinilah terletak warta perumpamaan itu. Kita diajak menyadari bahwa Tuhan yang diperkenalkan Yesus dengan perumpamaan ini bertindak seperti sang ayah yang pengampun dan pemurah itu. Teologi “pendosa mesti dihukum” dan “orang baik mesti diberi pahala” tidak memadai sama sekali untuk memperkenalkan Tuhan. Walau besar daya tariknya, teologi seperti itu tidak klop. Hanya akan membuat orang merasa terus-terusan menyesal seperti si bungsu, atau kesal melulu seperti si sulung.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Perasaan tersinggung orang-orang Farisi dan Ahli Kitab (ayat 1-3) didasarkan pada etos teologi yang disorot tajam tadi. Yesus sang utusan Tuhan bergaul dengan orang-orang yang tersisih dan dicap pendosa karena ia mau menghadirkan Tuhan sebagai ayah yang baik, bukan Tuhan yang baru mau mengampuni setelah menghukum sampai orang kapok. Tapi gambaran ini membuat orang baik-baik tidak tenteram lagi. Mereka tersengat melihat Yesus guru terhormat itu bergaul dengan para pemungut pajak. Kaum baik-baik itu memang menjadi bahan pembicaraan orang. Lho nyatanya ada seorang guru terkenal yang tak menjauhi pendosa yang akrab dengan kami-kami ini, tidak seperti orang-orang yang mencibirkan kami itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
SANG AYAH DAN ANAK SULUNGNYA<br />Anak sulung itu marah dan tidak bersedia masuk ke dalam rumah ikut berpesta. Lalu apa yang terjadi? Ayahnya keluar menemuinya dan membujuknya (ayat 28). Ia bersikap sama seperti terhadap anak yang kembali tadi. Ayah itu pergi menemui yang membutuhkannya dan tidak diam menunggu di dalam rumah. Namun demikian si anak sulung tetap kurang senang dan mengutarakan kekesalannya. Ia merujuk adiknya bukan dengan kata “adikku itu”, melainkan dengan “anakmu itu” (ayat 30 “ho huios sou” – nadanya sinis, dan mungkin ketus, lebih daripada terjemahan idiomatik Indonesia “anak bapak”). Menarik, dalam perumpamaan ini si anak sulung ini hanya tampil di luar rumah. Tidak pernah ia disebut ada di dalam rumah. Anak bungsu yang kembali tadilah yang bergerak dari luar ke dalam. Dan ayah mereka keluar masuk rumah untuk membawa masuk mereka! Lalu siapa yang sebenarnya menjadi anak yang sungguh? Bukankah ia yang ada di dalam rumah? Tetapi ayahnya tidak menegur anak sulungnya. Ia membujuknya dengan sabar “Nak!” (ayat 31) dan kemudian meyakinkannya bahwa anak sulung itu selalu bersama dengannya dan seluruh hartanya itu juga miliknya. Dengan demikian keberatan anak sulung itu tak lagi beralasan. Tapi ada satu hal lagi yang ingin ditambahkan. Ayah itu barusan ketambahan harta baru yang khusus, yakni “adikmu” (ayat 32 “ho adelphos sou”) yang tadi mati – putus haknya sebagai anak – kini hidup kembali dan mau menjadi anak lagi, yang hilang dahulu kini kembali. Dengan memakai kata “adikmu” itu sang ayah sebenarnya ingin mengajak anak sulung itu berbagi harta baru, yakni kegembiraan menemukan kekayaan baru ini! Sang ayah ini tokoh yang secara lahir batin merdeka sepenuhnya. Ia tidak marah, ia tidak tersinggung, ia tidak menuntut. Tetapi ia memberi, mengajak dan bisa berbagi kegembiraan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MAKNA DAN WARTANYA<br />Kisah anak sulung ini sebenarnya bukan untuk menunjukkan betapa sempitnya pandangan hidupnya. Maka tak perlu dipakai menuduh-nuduh diri kita sendiri atau orang di sekitar kita. Yesus juga tidak memakainya untuk membuat karikatur orang Farisi dan Ahli Kitab. Ia mau mengajak mereka bernalar. Gambaran itu dipakai untuk menonjolkan perhatian sang ayah. Mengenal tokoh ini membuat orang bisa makin memikirkan kebesaran hati Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Riwayat anak bungsu dan anak sulung tadi juga menggambarkan kebesaran Tuhan. Ia mencintai si bungsu yang “pendosa” dan mengasihi si sulung yang “orang yang kaku hati” itu. Dia bukannya duduk mengadili atau menghukum. Ia itu Tuhan yang “tergopoh-gopoh” mendatangi orang yang remuk hatinya. Tidak tahan Ia mendengar orang seperti itu menuturkan penyesalannya. Dapat dipahaminya pula kenapa orang marah melihat Dia memperlakukan pendosa sedemikian baik. Diatidak balik mencela. Malah Ia berusaha bernalar dengan orang yang kurang puas itu. Lihat, kita mestinya gembira, kan mendapat harta tambahan, dan tambahan ini pemberianku bagimu – pahala yang kauinginkan sejak lama itu. (AG)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Di mana hati orang, di sana hartanya juga, sebab Tuhan tidak biasa menolak orang mohon pemberian baik.” (St. Ambrosius)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Selama Masa Prapaskah, organ dan alat musik lainnya hanya boleh dimainkan untuk menopang nyanyian, kecuali pada Minggu Laetare (Minggu Prapaskah IV) dan hari raya serta pesta yang terjadi dalam masa ini. (Pedoman Umum Misale Romawi, 313 D)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Yes 66:10-11)<br />Bersukacitalah bersama Yerusalem, dan berhimpunlah, kamu semua yang mencintainya; bergembiralah dengan sukacita, hai kamu yang dulu berdukacita, agar kamu bersorak-sorai dan dipuaskan dengan kelimpahan penghiburanmu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lætare Ierusalem: et conventum facite omnes qui diligitis eam: gaudete cum lætitia, qui in tristitia fuistis: ut exsultetis, et satiemini ab uberibus consolationis vestræ.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Ya Allah, dengan pengantaraan Sabda-Mu Engkau telah memulihkan hubungan damai dengan umat manusia secara mengagumkan. Kami mohon, berilah agar umat kristiani, dengan cinta bakti yang penuh semangat dan iman yang hidup, bergegas menyongsong hari-hari raya yang akan datang. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kitab Yosua (5:9a.10-12)<br />"Umat Allah memasuki tanah yang dijanjikan, dan merayakan Paskah."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sekali peristiwa, setelah Yosua selesai menyunatkan seluruh bangsa, berfirmanlah Tuhan kepada Yosua, “Hari ini telah Kuhapuskan cela Mesir dari padamu.” Sementara berkemah di Gilgal, orang Israel itu merayakan Paskah pada hari yang keempat belas bulan itu, pada waktu petang, di dataran Yerikho. Lalu pada hari sesudah Paskah mereka makan hasil negeri itu, yakni roti yang tidak beragi dan bertih gandum, pada hari itu juga. Pada keesokan harinya, setelah mereka makan hasil negeri itu, manna tidak turun lagi. Jadi orang Israel tidak beroleh manna lagi, tetapi dalam tahun itu mereka makan yang dihasilkan tanah Kanaan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do = g, 3/4, PS 857<br />Ref. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan.<br />Ayat. (Mzm 89:2-3.4-5.27.29; Ul:9a)<br />1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.<br />2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.<br />3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (5:17-21)<br />"Allah mendamaikan kita dengan diri-Nya lewat Kristus."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara-saudara, barangsiapa ada dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru. Yang lama telah berlalu, dan sungguh, yang baru sudah datang. Semuanya ini datang dari Allah yang telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dengan perantaraan Kristus dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya lewat Kristus tanpa memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami. Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: Berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Kristus yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil PS 965<br />Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.<br />Ayat. (Luk 15:18)<br />Baiklah aku kembali kepada bapaku dan berkata, "Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan bapa."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (15:1-3.11-32)<br />"Adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasa datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya, “Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka.” Maka Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada mereka, “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya, ‘Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku’. Lalu ayahnya membagi-bagi harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu, lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskannya harta miliknya, timbullah bencana kelaparan di negeri itu, dan ia pun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babi. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya, ‘Betapa banyak orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa, aku tidak layak lagi disebut anak Bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan Bapa.’ Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihat dia, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya, ‘Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa, aku tidak layak lagi disebut anak Bapa.’ Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya, “Lekaslah bawa kemari jubah yang terbaik, kenakanlah kepadanya; pasanglah cincin pada jarinya, dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria. Tetapi anaknya yang sulung sedang berada di ladang. Ketika pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. Jawab hamba itu, ‘Adikmu telah kembali, dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatkan kembali anak itu dengan selamat.’ Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya, “Telah bertahun-tahun aku melayani Bapa, dan belum pernah aku melanggar perintah Bapa, tetapi kepadaku belum pernah Bapa memberikan seekor anak kambing pun untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak Bapa yang telah memboroskan harta kekayaan Bapa bersama dengan pelacur-pelacur, maka Bapa menyembelih anak lembu tambun untuk dia.’ Kata ayahnya kepadanya, ‘Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali’.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya<br />U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Dalam banyak kesempatan, saya sering (melihat ketika bertemu, mereka ada yang melambaikan tangan, atau memanggil nama, kemudian cipika-cipiki atau tepika-tepiki (tempel pipi kanan, tempel pipi kiri). Ada kalanya disertai senyum lebar, dan berlanjut dengan cerita sambil berjalan menuju ke tempat tertentu. Pada saat yang demikian itu, dialami kegembiraan, ketenangan, kepercayaan, kedekatan, atau bisa juga saat itu merupakan penemuan kembali seorang sahabat yang telah lama tidak berjumpa. Pertemuan/perjumpaan itu sering begitu berarti, sehingga duduk sambil bercerita meskipun sudah sekian jam, rasanya baru sekejap saja. Mereka tidak ingin segera berpisah atau pulang meninggalkan rekan/sahabat yang baru saja dijumpai itu. Situasi seperti itu diungkapkan melalui syair “kemesraan ini janganlah cepat berlalu”, dalam lagu “kemesraan”. Mereka merasa aman, damai dan penuh dengan persaudaraan. Mereka mengalami kemesraan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam bacaan Injil, kita menemukan keputusan si bungsu untuk berdamai. ia kembali ke rumah bapanya, karena dia rindu untuk mengalami “kemesraan” (aman, damai, dan penuh kasih persaudaraan). Dia mau didamaikan dengan Allah. Ayahnya pun sudah tidak sabar “lagi untuk menjemput dan menemukan anak itu. Dia berlari mendapatkan anak itu, lalu merangkul dan mencium dia. Ada kegembiraan dan sukacita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
LAMPIRAN BACAAN TAHUN A<br />Bacaan Injil tentang perempuan Samaria, orang yang lahir buta dan pembangkitan Lazarus yang disediakan untuk Minggu Prapaskah ke-3, ke-4, ke-5 Tahun A, juga dapat dibawakan pada Tahun B dan C, karena amat bermakna bagi inisiasi ke dalam Gereja, terutama di mana ada pelamar baptis. (Missale Romanum, Ordo lectionum Missae, ed altera, Praenotanda, n.97) [Perayaan Paskah dan Persiapannya, No. 24, diberikan di Roma di kedudukan Kongregasi Ibadat Ilahi 16 Januari 1988]</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (16:1b.6-7.10-13a)<br />"Daud diurapi menjadi raja Israel."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setelah Raja Saul ditolak, berfirmanlah Tuhan kepada Samuel, “Isilah tabung tandukmu dengan minyak, dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku.” Ketika anak-anak Isai itu masuk, dan ketika melihat Eliab, Samuel berpikir, “Sungguh, di hadapan Tuhan sekarang berdiri yang diurapi-Nya.” Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Samuel, “Janganlah berpancang pada paras atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.” Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai, “Semuanya ini tidak dipilih Tuhan.” Lalu Samuel berkata kepada Isai, “Inikah semua anakmu?” Jawab Isai, “Masih tinggal yang bungsu, tetapi ia sedang menggembalakan kambing domba.” Kata Samuel kepada Isai, “Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari.” Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Kulitnya kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu Tuhan berfirman, “Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.” Samuel mengambil tabung tanduknya yang berisi minyak itu, dan mengurapi Daud di tengah saudara-saudaranya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849<br />Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.<br />Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6, Ul: lih. 1)<br />1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.<br />2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.<br />3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.<br />4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang dan senantiasa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (5:8-14)<br />"Bangkitlah dari antara orang mati, maka Kristus akan bercahaya atas kamu."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Saudara-saudara, memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang. Karena terang hanya berbuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran. Ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya, telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Sebab menyebut saja apa yang mereka buat di tempat-tempat yang tersembunyi sudah memalukan. Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang. Itulah sebabnya dikatakan, “Bangunlah, hai kamu yang tidur, dan bangkitlah dari antara orang mati, maka Kristus akan bercahaya atas kamu.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965<br />Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.<br />Ayat. (Yoh 8:12b)<br />Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku akan hidup dalam cahaya abadi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (9:1-41) (Singkat: Yoh 9:1.6-9.13-17.34-38).<br />"Orang buta itu pergi, membasuh diri, dan dapat melihat."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sekali peristiwa, ketika Yesus sedang berjalan lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahir. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orangtuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” Jawab Yesus, “Bukan dia dan bukan juga orangtuanya, tetapi karena pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang. Akan datang malam, di mana tak seorang pun dapat bekerja. Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.” Sesudah mengatakan semua itu, Yesus meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata kepadanya, “Pergilah, basuhlah dirimu di kolam Siloam.” Siloam artinya “Yang Diutus”. Maka pergilah orang itu. Ia membasuh dirinya, lalu kembali dengan matanya sudah melek. Maka tetangga-tetangganya, dan mereka yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata, “Bukankah dia ini yang selalu mengemis?” Ada yang berkata, “Benar, dialah ini!” Ada pula yang berkata, “Bukan, tetapi ia serupa dengan dia.” Orang itu sendiri berkata, “Benar, akulah dia.” Kata mereka kepadanya, “Bagaimana matamu menjadi melek?” Jawabnya, “Orang yang disebut Kristus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku, dan berkata kepadaku: Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi, dan setelah membasuh diri, aku dapat melihat.” Lalu mereka berkata kepadanya, “Di manakah Dia?” Jawabnya, “Aku tidak tahu.” Lalu mereka membawa orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi. Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu adalah hari Sabat. Karena itu orang-orang Farisi pun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi melek. Jawabnya, “Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat.” Maka kata sebagian orang-orang Farisi itu, “Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat.” Sebagian pula berkata, “Bagaimanakah seorang berdosa dapat membuat mukjizat yang demikian?” Maka timbullah pertentangan di antara mereka. Lalu kata mereka pula kepada orang yang tadinya buta itu, “Dan engkau, karena Ia telah memelekkan matamu, apakah katamu tentang Dia?” Jawabnya, “Ia seorang nabi!” Tetapi orang-orang Yahudi itu tidak percaya, bahwa tadinya ia buta dan baru sekarang dapat melihat. Maka mereka memanggil orangtuanya dan bertanya kepada mereka, “Inikah anakmu yang kamu katakan lahir buta? Kalau begitu bagaimanakah ia sekarang dapat melihat?” Jawab orang tua itu, “Yang kami tahu, dia ini anak kami, dan ia memang lahir buta. Tetapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu; dan siapa yang memelekkan matanya, kami juga tidak tahu. Tanyakanlah kepadanya sendiri,sebab ia sudah dewasa; ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri.” Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengakui Yesus sebagai Mesias akan dikucilkan. Itulah sebabnya maka orang tua itu berkata, “Ia telah dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri.” Lalu mereka memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu, dan berkata kepadanya, “Katakanlah kebenaran di hadapan Allah: Kami tahu bahwa orang itu orang berdosa.” Jawabnya, “Apakah Dia itu orang berdosa, aku tidak tahu! Tetapi satu hal yang aku tahu, yaitu: Aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat.” Kata mereka kepadanya, “Apakah yang diperbuat-Nya kepadamu? Bagaimana Ia dapat memelekkan matamu?” Jawabnya, “Telah kukatakan kepadamu, dan kamu tidak mendengarkannya. Mengapa kamu hendak mendengarkannya lagi? Barangkali kamu mau menjadi murid-Nya juga?” Sambil mengejek, orang-orang Farisi berkata kepadanya, “Engkau saja murid orang itu, tetapi kami murid-murid Musa. Kami tahu bahwa Allah telah berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu, kami tidak tahu dari mana Ia datang.” Jawab orang itu kepada mereka, “Aneh juga bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, padahal Ia telah memelekkan mataku. Kita tahu bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya. Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir buta. Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa.” Jawab mereka, “Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa, dan engkau hendak mengajar kami?” Lalu mereka mengusir dia ke luar. Yesus mendengar bahwa orang itu telah diusir oleh orang-orang Farisi. Maka ketika bertemu dengan dia, Yesus berkata, “Pecayakah engkau kepada Anak Manusia?” Jawabnya, “Siapakah Dia, Tuhan, supaya aku percaya kepada-Nya.” Kata Yesus kepadanya, “Engkau bukan saja melihat Dia! Dia yang sedang berbicara dengan engkau, Dialah itu!” Kata orang itu, “Aku percaya, Tuhan!” lalu ia sujud menyembah Yesus. Kata Yesus, “Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa tidak melihat dapat melihat, dan supaya yang dapat melihat menjadi buta.” Kata-kata itu didengar oleh beberapa orang Farisi yang berada di situ, dan mereka berkata kepada Yesus, “Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?” jawab Yesus kepada mereka, “Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa. Tetapi karena kamu berkata, ‘Kami melihat’, maka tetaplah dosamu.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Tuhan kita!<br />U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-44858853506169659372019-03-30T09:54:00.005+07:002019-03-30T09:54:51.442+07:00Kamis, 28 Maret 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kamis, 28 Maret 2019<br />Hari Biasa Pekan III Prapaskah<br />Yeremia (7:23-28)<br />(Mzm 95:1-2.6-7.8-9; Ul:<br />Lukas (11:14-23)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Via unitiva -Jalan Persatuan.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tidak mungkin kita bersikap netral dalam konflik rohani karena kuasa Kerajaan Allah dan kuasa Beelzebul adalah dua hal yang berlawanan, yang tak pernah dapat bertemu dan berdamai.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kuasa yang menyelamatkan dan mendamaikan tak dapat berjalan seiring dengan kuasa yang menggelapkan dan membinasakan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelasnya, iman bukanlah politik karena dalam dunia politik banyak kompromi, tak ada ikatan persekutuan yang langgeng, setiap saat koalisi dapat dibuat/dibubarkan/diingkari.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebaliknya dlm ranah iman, kuasa Allah jelas tak dapat berkompromi dengan setan:<br />"Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan" (Luk 11:23, Luk 9:50).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sikap Yesus jelas!<br />Tidak ada posisi netral antara Allah dan Iblis, antara kebenaran dan kejahatan, antara kekudusan dan dosa. Dkl: Kita diajak menjadi orang beriman “sejati”, tidak ada kepalsuan di dalamnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mengacu pada bacaan hari ini, karena musuh-musuh Yesus tidak mau mengakui bahwa Dia datang dari Allah, maka mereka terus sibuk ber-prasangka buruk dan mengaitkan kuasa-Nya dengan Beelzebul.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ini merupakan terjemahan dari istilah Ibrani Baalzebul, "dewa lalat/dewa tempat tinggal," nama dari salah satu dewa orang Filistin, yang diambil alih oleh Yudaisme menjadi nama Iblis.<br />Iblis sendiri memang selalu menentang kedatangan Kerajaan Kristus (Luk 11:24-26; Mat 13:18-30; Why 12:12).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, Yesus menyatakan keunggulan-Nya atas Iblis dan kemampuan-Nya untuk membebaskan orang dari Iblis karena kuasaNya sungguh datang dari kesatuannya dengan Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ia mempertunjukkan kuasa ilahi dalam hal mengusir setan-setan, mengalahkan Iblis dan merampas miliknya (Luk 11:20-22) karena memang Yesuslah perwujudan kasih Allah yang esa dan kuasa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Cari kaktus di Laut Mati - Ikutilah Kristus sepenuh hati."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setan membujuk kita (dengan berpikir) bahwa kesombonganlah yang membuat kita ingin memiliki keinginan yang mulia dan mau meniru para kudus dan ingin menjadi martir. Setan juga menyebabkan kita berpikir, bahwa karena kita adalah orang berdosa, maka perbuatan-perbuatan para kudus boleh dikagumi akan tetapi bukan untuk ditiru. (Sta. Theresia dari Avila, Otobiografi, XIII, 4)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka<br />Tuhan bersabda, Akulah keselamatan umat-Ku. Dalam penderitaan mereka berseru kepada-Ku, dan Aku mendengarkan mereka. Dan Aku menjadi Tuhan mereka selama-lamanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
I am the salvation of the people, says the Lord. Should they cry to me in any distress, I will hear them, and I will be their Lord for ever.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa Mahamulia, hari raya Paskah semakin mendekat. Kami mohon dengan rendah hati, semoga kami semakin giat mempersiapkan diri untuk perayaan yang menyelamatkan itu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kitab Yeremia (7:23-28)<br />"Inilah bangsa yang tidak mau mendengarkan suara Tuhan."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Beginilah firman Tuhan, “Inilah yang telah Kuperintahkan kepada mereka: Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia! Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau memberi perhatian, melainkan mereka mengikuti rancangan-rancangan dan kedegilan hatinya yang jahat, dan mereka memperlihatkan punggungnya dan bukan mukanya. Sejak nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir sampai waktu ini, Aku mengutus kepada mereka hamba-hamba-Ku, para nabi, hari demi hari, terus menerus. Tetapi mereka tidak mau mendengarkan kepada-Ku dan tidak mau memberi perhatian; malahan mereka menegarkan tengkuknya, berbuat lebih jahat daripada nenek moyang mereka. Sekalipun engkau mengatakan kepada mereka segala perkara ini, mereka tidak akan mendengarkan perkataanmu, dan sekalipun engkau berseru kepada mereka, mereka tidak akan menjawab engkau. Sebab itu, katakanlah kepada mereka: Inilah bangsa yang tidak mau mendengarkan suara Tuhan, Allah mereka, dan yang tidak mau menerima pengajaran! Ketulusan mereka sudah lenyap, sudah musnah dari mulut mereka.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />U. Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do=es, 4/4, PS No. 854<br />Ref. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati.<br />atau Singkirkanlah penghalang sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.<br />Ayat. (Mzm 95:1-2.6-7.8-9; Ul:<br />1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.<br />2. Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita, kita ini umat gembalaan-Nya dan kawanan domba-Nya.<br />3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965<br />Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal<br />Ayat. (Yl 2:12-13)<br />Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sabda Tuhan, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:14-23)<br />"Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sekali peristiwa Yesus mengusir dari seseorang suatu setan yang membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata. Maka heranlah orang banyak. Tetapi ada di antara mereka yang berkata, “Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan.” Ada pula yang meminta suatu tanda dari surga kepada Yesus untuk mencobai Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata, “Setiap Kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah pasti runtuh. Jikalau Iblis itu terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi, jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Nah, merekalah yang akan menjadi hakimmu! Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan bersenjata lengkap menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat daripadanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata yang diandalkannya, dan akan membagi-bagi rampasannya. Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku, dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Tuhan kita!<br />U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Lebih dari 200 orang luka parah dan 60 orang kehilangann nyawanya ketika Hotel LaSalle di kota Chicago, Amerika Serikat, terbakar pada dini hari tanggal 5 Juni 1947 lalu. Sepuluh orang di antaranya meninggal, karena melompat dari jendela kamar mereka di lantai atas.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebelum api mengamuk, seorang usahawan Chicago menelepon istrinya dari salah satu kamar hotel itu. Dia memberitahunya bahwa ia sedang bermain kartu dengan beberapa temannya. Istrinya menyuruhnya pulang. Namun usahawan itu keberatan. Ia tidak peduli atas permintaan istrinya itu. Usahawan itu mengatakan bahwa ia akan menyelesaikan satu putaran lagi baru kemudian pulang ke rumah. Tetapi beberapa menit sebelum permainan kartunya selesai, api berkobar. Usahawan itu mati dalam nyala api yang mengerikan itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Para regu penolong menyeret tubuhnya yang hangus dari reruntuhan hotel itu keesokan harinya. Semua itu menimpanya, karena dia tidak mau berhenti berjudi sampai satu putaran lagi.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hidup manusia itu tidak diketahui kapan berakhir. Caranya berakhirnya hidup itu pun tidak pernah diketahui. Seolah-olah dalam hidup ini orang meraba-raba tentang hari esoknya. Orang tidak bisa memastikan apakah semenit kemudian dia masih hidup atau sudah meninggal.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kisah di atas menunjukkan bahwa orang tidak peduli akan hidupnya. Orang hanya mencintai dirinya sendiri dengan mengikuti kesenangan pribadinya. Orang tidak peduli bahwa ada sesamanya yang membutuhkan kehadirannya. Kesenangan pribadi itu ternyata berakibat fatal terhadap hidupnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebagai orang beriman, kita diajak untuk terus-menerus hidup di bawah naungan Tuhan. Orang yang hidup di bawah naungan Tuhan itu senantiasa mendengarkan suara Tuhan. Tuhan berbicara lewat orang-orang yang ada di sekitar kita. Tuhan berbicara lewat tanda-tanda yang ada di sekitar kita. Karena itu, kita dituntut untuk peka terhadap suara Tuhan itu. Kita dituntut untuk peka terhadp tanda-tanda zaman di sekitar kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Setiap hari kita menerima banyak hal baik dari Tuhan dan sesama. Hal-hal itu merupakan tanda-tanda jaman di mana kita masih diberi perlindungan oleh Tuhan yang mahapengasih dan penyayang. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Tuhan senantiasa menyertai perjalanan hidup kita.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Karena itu, mari kita syukuri penyertaan Tuhan itu dan senantiasa mendengarkan suara-Nya dalam hidup kita. Tuhan memberkati.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Mzm 119(118):4-5)<br />Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sungguh. Sekiranya hidupku tentu untuk berpegang pada ketetapan-Mu!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Allah Bapa pengasih dan penyayang, kami telah mendengar Sabda-Mu dan telah ikut serta dalam perjamuan-Mu. Kami mohon, semoga kami menjadi umat-Mu yang pantas, dan selalu menjadi tanda bahwa Engkau selalu hadir di dunia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3349348306714688183.post-10122830308483387252019-03-30T09:54:00.002+07:002019-03-30T09:54:16.755+07:00Rabu, 27 Maret 2019<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.<br />HARAPAN IMAN KASIH.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Rabu, 27 Maret 2019<br />Hari Biasa Pekan III Prapaskah<br />Ulangan (4:1.5-9)<br />(Mzm 147:12-13.15-16.19-20; Ul: 12a)<br />Matius (5:17-19)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Salus animarum suprema lex - Keselamatan jiwa jiwa adalah hukum yang terutama".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Itulah salah satu ide dasar dalam "KHK/Kitab Hukum Kanonik/Codex Iuris Canonici" bahwasannya hidup harian kita juga penuh dengan ruwet renteng hukum bukan? Ada hukum karma-hukum pidana-perdata-adat-agama-pajak-internasional dll.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam mata iman, Allah juga telah memberikan hukumNya berupa Taurat Musa yang mengandung pelbagai hukum untuk mengatur kehidupan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara real, hukum kita kerap alami pendangkalan makna, "banality of evil" ketika perangkat hukum disalahgunakan dan dijadikan instrumen kekuasaan/alat penindasan, padahal secara ideal seperti yang saya tulis dalam buku "HERSTORY" (RJK, Kanisius), hukum bisa berarti "Hadir Untuk Kesejahteraan Umat Manusia".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun 3 jalan iman supaya kita bisa hadir untuk kesejahteraan umat manusia, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1."Donate - Berbagilah":<br />Hukum cintakasih. Ia ajak kita berbagi kasih, "lex caritas" karena bukankah Allah adalah kasih dan hukum terutamanya adalah kasih? Kasih Yesus yang tulus hadir untuk menggenapi hukum Taurat yang kerap legalistis sehingga terlalu detail dan mudah disalahgunakan orang orang yang penuh akal bulus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2."Servite - Layanilah":<br />Hukum pelayanan. Bukankah Ia datang untuk melayani dan bukan dilayani? Dkl: Hukum jelasnya bukan tujuan u/kekuasaan (will to power) tapi alat u/pelayanan (will to truth), yakni mencapai hidup yang berkualitas dengan melayani Tuhan yang tampak hadir lewat sesama, sehingga hidup bersama yang "chaos"/kacau bs bertransformasi menjadi "kosmos"/teratur.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3."Dimitte - Ampunilah":<br />Hukum pengampunan. Bukankah kita pernah lalai-ceroboh-gegabah serta berbuat salah pada Tuhan dan sesama? Bukankah rasa damai tercipta ketika kita mau saling berbenah-berbesar hati dan berinstrospeksi dengan asas keadilan? Inilah salah satu tujuan dasar hukum, yakni menciptakan keadaan yang harmonis yakni "bonum commune - kesejahteraan bersama, baik dg diri sendiri, dg sesama, alam dan dg Tuhan sendiri, sehingga tercipta "pacem in terris et pacem in cordis - damai di bumi dan damai di hati".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Sekolah Yakum ada di kota Yogya - Cintailah hukum maka hidup kita jadi bercahaya."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Salam HIKers,<br />Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />Fiat Lux - Be the Light -<br />Jadilah Terang!<br />(Gen 1:3)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
NB:<br />1.<br />“Ubi concordia, ibi victoria - Di mana ada keselarasan, di sana ada kemenangan.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yesus hari ini menampilkan dirinya sebagai penyelaras pelbagai hukum: “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.”<br />Demikian pula, Yesus tidak pernah menyingkirkan atau meniadakan kita tetapi justru menyempurnakan hidup kita bukan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun tiga sikap dasar yang bisa kita petik dari Yesus, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.Caritas:<br />Cinta kasih adalah dasar dari semua kata dan warta Yesus. Ya, cinta vertikal kepada Allah juga horizontal kepada sesama seharusnya menjadi dasar dari segala aturan dan hukum yg sebenarnya berarti baik, yakni “Hadir Untuk Kesejahteraan Umat Manusia.”<br />Bukankah jika tanpa didasari cinta yang tulus akan Tuhan dan sesama, hukum sangat bisa disalahgunakan dan dijadikan ajang kemunafikan serta instrument pembenaran diri? Bukankah kalau tidak didasari cinta kasih, wajar jika ada saudara/i yang dianggap melakukan kesalahan, kita lebih mudah menyingkiri dan menyingkirkannya? Bahkan ketika jelas bahwa sebenarnya orang tersebut tidak salah, kita masih terus mencari-cari kesalahannya sehingga ia semakin tersingkir bukan?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.Unitas:<br />Semangat persatuan adalah pendorong dari semua pelaksanaan hukum, tentunya dengan tetap menghargai keanekaragaman karakter dan parameter setiap pribadi (“unitas in diversitas-bhineka tunggal ika-bersatu dalam perbedaan”).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Hal ini berangkat dari sebuah kesadaran iman bahwa Yesus sendiri bersatu dengan BapaNya dan pergulatan hidup semua orang di sekitarnya. Ia mengerti “bahasa”: suka duka masyarakatnya dan selalu menginginkan persatuan dan bukan perpecahan maka Ia tidak begitu saja menghapuskan hukum Taurat dan peran para nabi tapi menggenapi dan menyelaraskannya dengan kehadiranNya yang benar-benar mempersatukan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ia sekaligus mengajak kita mengingat bahwa kita semua adalah saudara (se-udara), satu dalam bumi yang sama dan satu dalam Tuhan yang sama.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bukankah dengan semangat persatuan, maka salah satu tujuan hukum yang adalah menciptakan kosmos/keteraturan dan bukan chaos/kekacauan semakin lebih mudah tercapai?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.Libertas:<br />Kebebasan sebagai anak-anak Allah adalah buah dan tujuan dari pelbagai pelaksanaan hukum taurat, karena hukum jelasnya ada untuk manusia, bukan manusia untuk hukum.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Disinilah, Yesus sungguh menjadi Tuhan yang humanis (terbukakan pada aspek pastoralis/penggembalaan yang manusiawi) bukan sekedar legalis (terbutakan melulu pada aspek yuridis/hukum belaka).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bukankah benar pepatah latin yang berkata, “salus animarum suprema lex – hukum yang tertinggi adalah keselamatan jiwa, jadi yang penting adalah manusianya bukan sekedar hukumnya. Manusia menjadi subyek hukum yang jelas-jelas memerdekakan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Oleh karena itu, marilah kita meneruskan penggenapan ajaran Yesus melalui semua perbuatan baik yang benar-benar memerdekakan dengan “HIK-Hidangan Istimewa Kristiani” setiap harinya yakni: Harapan, Iman dan Kasih.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
“Kalkuta kota sukacita - Kalikanlah kuatnya rasa cinta.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
2.<br />"Lex aeterna - Hukum abadi."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata: "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat/kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya melainkan untuk menggenapinya."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara sosiologis, orang Yahudi mempunyai banyak hukum yang secara padat terungkap dalam 10 Perintah Allah yang pada awalnya tertulis di dua loh batu yang dibawa Musa ketika turun dari Gunung Sinai (Jabal Musa جبل موسَى).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada kenyataannya banyak orang yang menjadi terbutakan oleh hukum padahal pada dasarnya, 10 Perintah Allah itu membukakan dua bagian besar: 4 perintah (Kel 20:3-11) ttg hubungan manusia dengan Allah dan 6 perintah (Kel 20:12-17) tentang hubungan manusia dengan sesamanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain: Tuhan tidak ingin kita menjadi orang yang bijak, yang mempunyai hukum abadi, yang tidak legalis tapi benar-benar loyalis, yang sepakat dengan St. Paulus bahwa: "Barangsiapa mengasihi sesamanya, ia sudah memenuhi hukum Taurat."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jelasnya, pelbagai hukum dan larangan, seperti: “jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini milik sesama” mengajak kita untuk selalu hidup dengan nada dasar c, cinta kasih, karena sebenarnya kasih adalah kegenapan hukum Taurat" (Rm 13:8-10) dan itulah yg dibuat Yesus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Jadi, kegenapan pelbagai hukum Taurat adalah hukum kasih, yang oleh Yesus disebut sebagai hukum pertama dan utama (Mat 22:37-40), yakni "kasih berpola salib, kasihi Tuhan (dimensi vertikal) sekaligus juga sesama (dimensi horisontal).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Bayar pajak di Taman Sari - Jadilah orang yang bijak setiap hari."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
3.<br />“Ecce Sacerdos Magnus - Pandanglah Imam Agung.”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Secara sederhana, ada empat pokok wejangan Yesus sebagai Imam Agung dalam Kotbah di Bukit, antara lain:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A. Semangat yang harus menjiwai anggota Kerajaan Allah. (Mat 5:3-48).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B. Semangat untuk "menggenapi" hukum/adat-istiadat leluhur. (Mat 6:1-18).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C. Sikap terhadap harta benda (Mat 6:19-34).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
D. Perihal hubungan dengan sesama (Mat 7:1-12).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Yang pasti, Yesus sang Imam Agung ini datang ke dunia bukan untuk membatalkan Hukum Taurat tapi untuk menggenapinya menurut hakekat yang terdalam, yaitu untuk mengasihi Allah dan sesama.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ia menegaskan bahwa Perjanjian Lama adalah firman Allah yang kekal. Maka, siapapun yang melalaikan/melanggar satu perintah saja dari firman Tuhan itu, ia telah melanggar seluruh firman Tuhan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Lebih lanjut, Yesus sang Imam Agung menegur para imam, ahli Taurat dan orang Farisi sebagai orang yang tidak sejati hidupnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Nah, bagaimana mungkin orang yang kesehariannya bergaul dengan firman dan hukum Tuhan ternyata di mata Yesus tidaklah sejati dan bukanlah pewaris Kerajaan Surga?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bisa jadi, ketaatan orang Farisi hanya bersifat lahiriah karena tidak didasarkan atas kasih kepada Allah dan sesama tapi demi cinta diri dan kesombongan rohani.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dengan kata lain:<br />Yesus ingin agar kita memberlakukan firman dan hukum Tuhan dengan sungguh mulai dari dalam hati bukan hanya sekadar ucapan/tingkah laku lahiriah karena sejatinya, hukum Taurat dan firmanNya diberikan Tuhan supaya kita hidup lebih bermutu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Indahnya: hidup, ajaran dan karya penebusan Kristus adalah penggenapan hukum Taurat. Hanya Kristus-lah yang dapat membebaskan kita untuk hidup benar di hadapan hukum Allah dan dalam hubungan yang benar dengan sesama karena Ia menghayati hukum Tuhan sepenuhnya dari hati yang tulus dan kudus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Cari kardus di Lebak Bulus - Jadilah kudus dan tulus."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
4.<br />“Lex aterna - Hukum sejati!””</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah yang mendasari pesan Yesus: "Aku datang bukan untuk meniadakan hukum taurat, melainkan untuk menggenapinya."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Maksudnya ialah agar tuntutan hukum Allah yang "Hadir Untuk Kselamatan Umat Manusia" itu dapat dilaksanakan dalam kehidupan (Rom 3:31; 8:4).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Adapun hubungan kita dg hukum Allah meliputi beberapa hal, al:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A. Hukum itu terdiri atas prinsip etis+moral di PL (Mat 7:12; 22:36-40; Rom 3:31; Gal 5:14) dan ajaran Yesus serta para rasul (Mat 28:20; 1Kor 7:19; 9:21; Gal 6:2).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B. Hukum Taurat hendaknya dilihat sbg panduan moral bagi kita yang sudah selamat dan yang dengan menaatinya menunjukkan kehidupan Kristus ada di dlm diri kita (Rom 6:15-22).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C. Iman kpd Kristus merupakan titik tolak untuk menggenapi hukum Taurat. Melalui iman kepada Kristus, Allah menjadi Bapa kita (bd. Yoh 1:12). Oleh karena itu, ketaatan kita bukan sekedar ketaatan kepada Allah sebagai Pemberi hukum tp lebih selaku anak kpd Bapanya (Gal 4:6).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
D. Melalui iman kepada Kristus, maka kita oleh kasih karunia Allah (Rom 5:21) dan Roh Kudus yang mendiami diri kt (Rom 8:13; Gal 3:5,14), diberikan dorongan dan kuasa untuk menaati hukum Allah (Rom 16:25-26; Ibr 10:16) dan hidup menurut pimpinan Roh Kudus (Rom 8:4-14), yg mematikan perbuatan daging dan menggenapi kehendak Allah (Rom 8:13; Mat 7:21). Demikianlah, ketaatan lahiriah kepada hukum Allah harus disertai perubahan yg nyata (Mat 5:21-28).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
E. Kita mengikuti prinsip "iman" dg hidup "di bawah hukum Kristus" (1Kor 9:21). Dengan demikian, kita menggenapi hukum Kristus (Gal 6:2) dan dengan sendirinya setia kpd tuntutan hukum Taurat (Rom 7:4, 8:4; Gal 3:19, Gal 5:16-25).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
F. Melakukan kehendak Bapa adl syarat untuk memasuki Kerajaan Sorga (Mat 7:21).<br />"Dari Cikarang ke Pasar Koja - Jadilah orang yang bersahaja."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
5.<br />"Whoever relaxes one of the commandments"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A.<br />Gospel Reading: Matthew 5:17-19</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Think not that I have come to abolish the law and the prophets; I have come not to abolish them but to fulfill them. For truly, I say to you, till heaven and earth pass away, not an iota, not a dot, will pass from the law until all is accomplished. Whoever then relaxes one of the least of these commandments and teaches men so, shall be called least in the kingdom of heaven; but he who does them and teaches them shall be called great in the kingdom of heaven.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B.<br />Old Testament Reading: Deuteronomy 4:1,5-9</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"And now, O Israel, give heed to the statutes and the ordinances which I teach you, and do them; that you may live, and go in and take possession of the land which the LORD, the God of your fathers, gives you. Behold, I have taught you statutes and ordinances, as the LORD my God commanded me, that you should do them in the land which you are entering to take possession of it. Keep them and do them; for that will be your wisdom and your understanding in the sight of the peoples, who, when they hear all these statutes, will say, `Surely this great nation is a wise and understanding people.' For what great nation is there that has a god so near to it as the LORD our God is to us, whenever we call upon him? And what great nation is there, that has statutes and ordinances so righteous as all this law which I set before you this day? "Only take heed, and keep your soul diligently, lest you forget the things which your eyes have seen, and lest they depart from your heart all the days of your life; make them known to your children and your children's children."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C.<br />Meditation</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Do you view God's law negatively or positively? Jesus' attitude towards the law of God can be summed up in the great prayer of Psalm 119: "Oh, how I love your law! It is my meditation all the day." For the people of Israel the "law" could refer to the ten commandments or to the five Books of Moses, called the Pentateuch, which explain the commandments and ordinances of God for his people. The "law" also referred to the whole teaching or way of life which God gave to his people. The Jews in Jesus' time also used it as a description of the oral or scribal law. Needless to say, the scribes added many more things to the law than God intended. That is why Jesus often condemned the scribal law. It placed burdens on people which God had not intended. Jesus, however, made it very clear that the essence of God's law - his commandments and way of life, must be fulfilled.<br />Jesus taught reverence for God's law - reverence for God himself, for the Lord's Day, reverence or respect for parents, respect for life, for property, for another person's good name, respect for oneself and for one's neighbor lest wrong or hurtful desires master us. Reverence and respect for God's commandments teach us the way of love - love of God and love of neighbor.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
The transforming work of the Holy Spirit<br />What is impossible to men and women is possible to God and those who put their faith and trust in God. Through the gift of the Holy Spirit the Lord transforms us and makes us like himself. We are a new creation in Christ (2 Corinthians 5:17) because "God's love has been poured into our hearts through the Holy Spirit which has been given to us" (Romans 5:5). God gives us the grace to love as he loves, to forgive as he forgives, to think as he thinks, and to act as he acts.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
The Lord loves justice and goodness and he hates every form of wickedness and sin. He wants to set us free from our unruly desires and sinful habits, so that we can choose to live each day in the peace, joy, and righteousness of his Holy Spirit (Romans 14: 17). To renounce sin is to turn away from what is harmful and destructive for our minds and hearts, and our very lives. As his followers we must love and respect his commandments and hate every form of sin. Do you love and revere the commands of the Lord?</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"Lord Jesus, grant this day, to direct and sanctify, to rule and govern our hearts and bodies, so that all our thoughts, words and deeds may be according to your Father's law and thus may we be saved and protected through your mighty help."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
D.<br />Psalm 147:12-13,15-16,19-20</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Praise the LORD, O Jerusalem! Praise your God,<br />O Zion!<br />For he strengthens the bars of your gates; he<br />blesses your sons within you.<br />He sends forth his command to the earth; his<br />word runs swiftly.<br />He gives snow like wool; he scatters hoarfrost<br />like ashes.<br />He declares his word to Jacob, his statutes and<br />ordinances to Israel.<br />He has not dealt thus with any other nation;<br />they do not know his ordinances. Praise the<br />LORD!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
E.<br />Daily Quote from the Early Church Fathers</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
"As Christians, our task is to make daily progress toward God. Our pilgrimage on earth is a school in which God is the only teacher, and it demands good students, not ones who play truant. In this school we learn something every day. We learn something from the commandments, something from examples, and something from Sacraments. These things are remedies for our wounds and materials for our studies." (Augustine of Hippo, 345-430 A.D., excerpt from Sermon 16A,1)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
6.<br />Kutipan Teks Misa:</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kalau timbul karat pada cermin, orang tidak dapat melihat gambaran wajah di dalamnya; begitulah kalau ada dosa pada manusia, ia tidak dapat melihat Allah. (St. Teophilus dari Antiokhia)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Pembuka (Mzm 119(118):133)<br />Teguhkanlah langkahku seturut janji-Mu, dan janganlah suatu kejahatan pun menguasai aku</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Let my steps be guided by your promise; may evil never rule me.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Pembuka<br />Allah Bapa yang kekal dan kuasa, dalam masa Prapaskah ini kami Kaubimbing dan Kauajar dengan Sabda-Mu. Semoga dengan berpantang, kami berbakti kepada-Mu dengan sepenuh hati dan dalam doa bersatu sebagai umat-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bacaan dari Kitab Ulangan (4:1.5-9)<br />"Lakukanlah ketetapan-ketetapan itu dengan setia."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berkata kepada bangsanya, "Hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya. Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaan dan akal budimu di mata bangsa-bangsa. Begitu mendengar segala ketetapan ini mereka akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi. Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti Tuhan, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya? Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum, yang kubentangkan padamu pada hari ini? Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidup. Beritahukanlah semuanya itu kepada anak-anakmu dan kepada cucu-cucumu serta cicitmu."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Demikianlah sabda Tuhan<br />Syukur kepada Allah.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863<br />Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, pujilah Tuhan, hai umat Allah!<br />atau. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem!<br />Ayat. (Mzm 147:12-13.15-16.19-20; Ul: 12a)<br />1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.<br />2. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari. Ia menurunkan salju seperti bulu domba dan menghamburkan embun beku seperti abu.<br />3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965<br />Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.<br />Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:17-19)<br />"Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekali pun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat-tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga."</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Inilah Injil Tuhan kita!<br />U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Renungan<br />Yesus Kristus tidak datang untuk menghilangkan hukum taurat dan kitab para nabi. Musa telah menulis hukum taurat, hukum itu menjadi arah dasar dan roh pemersatu bangsa Israel agar selalu hidup sesuai kehendak Allah. Tanpa hukum itu tak mungkin mereka mencapai tanah terjanji. Demikianpun kitab para nabi ditulis untuk membangun pertobatan dan harapan akan masa depan yang lebih baik. Namun penggenapan hukum Taurat tidak berarti bahwa seluruh hukum Taurat itu diberlakukan kembali dalam Perjanjian Baru dengan cara yang sama seperti dalam Perjanjian Lama. Sebab maksud hukum Taurat itu adalah untuk diberlakukan sementara sampai kedatangan Kristus yang merupakan penggenapannya. Maka dengan kedatangan Kristus yang memuncak pada wafat, kebangkitan dan kenaikan-Nya ke Surga Yesus Kristus menggenapi nubuat para nabi dan menyempurnakan Hukum Taurat atas dasar Perjanjian Baru, dengan korban tebusan darah-Nya sendiri. Kristus datang untuk memperbaharui hukum Taurat, dan pembaharuan itu mencakup mempertahankan hukum Taurat dalam hal moralitasnya (hukum moral dalam sepuluh perintah Allah), namun berbagai ketentuan lain yang tidak secara langsung berhubungan dengan hukum moral itu, tidak diberlakukan lagi dengan cara yang sama dalam Perjanjian Lama.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Antifon Komuni (Mzm 16(15):11)<br />Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
You will show me the path of life, the fullness of joy in your presence, O Lord.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Doa Malam<br />Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah menunjukkan kepada kami, siapa yang telah menjalankan hukum-Mu dengan sempurna, ialah Yesus Kristus, yang penuh cinta kasih. Kami mohon, berilah kami kedamaian dalam mengikuti Dia, yang hidup dan berkuasa, sepanjang masa. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
7.<br />PAUS FRANSISKUS MENANDATANGANI SERUAN APOSTOLIK "VIVE CRISTO, ESPERANZA NUESTRA"</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Pada Hari Raya Kabar Sukacita, 25 Maret 2019, setelah mempersembahkan Misa di Loreto (Italia), Paus Fransiskus menandatangani Seruan Apostolik ‘Vive Cristo, Esperanza Nuestra’ (Kristus yang Hidup, Pengharapan Kita”).</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Seruan apostolik tersebut, sebuah dokumen yang ditujukan kepada kaum muda sedunia, adalah buah dari Sinode tentang Kaum Muda, Iman, dan Pemahaman Panggilan pada bulan Oktober 2018.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Direktur Kantor Berita Vatikan, Alessandro Gisotti, mengatakan bahwa dokumen tersebut akan diterbitkan pada tanggal 2 April 2019 bertepatan dengan peringatan wafatnya Santo Yohanes Paulus II.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Santo Yohanes Paulus II adalah Paus yang begitu dicintai dan dekat dengan generasi muda. Beliau adalah Paus pertama yang menyampaikan surat kepada kaum muda pada tahun 1985 dan Paus yang mencanangkan Hari Orang Muda Sedunia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Dokumen tersebut terdiri dari 3 bagian yang mencerminkan 3 tahapan Sinode. Tiga tahapan ini mengacu pada kisah Kabar Sukacita : mendengarkan, memahami dan memutuskan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
A. Mendengarkan<br />“Saat pertama, yaitu saat mendengarkan, diejawantahkan oleh kata-kata malaikat : 'Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus”, kata Paus Fransiskus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Beliau kemudian menjelaskan bahwa kaum muda perlu menemukan saat-saat tenang dan hening untuk mendengarkan panggilan Allah dan agar suara Allah tidak terdengar di tengah-tengah kebisingan dan pergolakan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Sebaliknya, ketenangan dan keheningan akan membantu kaum muda menemukan bahwa “rencana-Nya untuk kehidupan pribadi dan sosial kita tidak dirasakan tetap berada di permukaan, tetapi turun ke tingkatan yang lebih dalam, di mana kekuatan moral dan rohani bertindak. Di sanalah Maria mengundang kaum muda untuk datang dan selaras dengan tindakan Allah".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
B. Memahami<br />Kemudian tibalah tahap pemahaman, yang “terungkap dalam kata-kata Maria : ‘Bagaimana hal itu mungkin terjadi?’. Maria tidak ragu; pertanyaannya bukanlah menunjukkan kurangnya iman; sebaliknya, ia mengungkapkan keinginannya untuk menemukan 'kejutan-kejutan' Allah. Dalam dirinya ada perhatian untuk memahami segenap tuntutan rencana Allah terhadap hidupnya, mengetahuinya dalam berbagai seginya, menjadikan dirinya bekerjasama dengan semakin bertanggung jawab dan sepenuhnya".</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Paus Fransiskus mengatakan ini adalah sikap yang tepat untuk mengikuti panggilan Allah dalam hidup kita, karena sikap ini memungkinkan orang-orang untuk menemukan tidak hanya apa rencana Tuhan bagi hidup mereka, tetapi juga bagaimana rahmat Tuhan akan membantu mereka mengembangkan kepiawaian dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menjalani panggilan mereka.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
C. Memutuskan<br />“Memutuskan adalah langkah ketiga yang menjadi ciri setiap panggilan Kristiani, dan secara eksplisit dilakukan oleh Maria ketika ia menjawab pemberitahuan malaikat Gabriel : 'Jadilah padaku menurut perkataanmu itu'. 'Ya'-nya terhadap rencana keselamatan Allah, yang dilaksanakan dengan cara menjelma, adalah dengan menyerahkan seluruh hidupnya. 'Ya' Maria adalah 'ya' dengan kepercayaan penuh dan keterbukaan penuh terhadap kehendak Allah", kata Paus Fransiskus.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Beliau menyoroti Perawan Maria sebagai sokoguru murid Kristiani dan menyarankan agar dewasa ini kaum muda berusaha meneladaninya ketika mereka mencari rencana Allah untuk hidup mereka.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Paus Fransiskus menunjukkan bahwa Maria telah menjalani pelbagai hubungan keluarga. Ia adalah seorang anak perempuan, seorang tunangan, seorang mempelai dan seorang ibu, sehingga segenap kaum muda, entah apapun peran mereka dalam kehidupan dan panggilan Allah, dapat menemukan teladan dan ilham di dalam diri Maria.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
MADAH HARIAN PAGI<br />(Rabu, 27 Maret 2019)</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Kristus surya keadilan<br />Kini fajar Kaudatangkan<br />Enyahkanlah kegelapan<br />Tampilkanlah kehidupan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
S’moga pertobatan kami<br />Di masa Prapaskah ini<br />menurunkan rahmat ampun<br />Atas dosa yang bertimbun.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Bila tiba hari Paskah<br />Perkenankan para hamba<br />Bersorak kegembiraan<br />Merayakan kebangkitan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Ya Tritunggal mahasuci<br />Trimalah pujian kami<br />Yang kami lambungkan ini<br />Dengan ikhlas penuh bakti. Amin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-top: 6px;">
DOA<br />Ya Tuhan, dalam masa Prapaskah ini kami Kaudidik dan kauajar dengan sabda-Mu. Semoga dengan berpantang kami berbakti kepada-Mu dengan segenap hari dan dalam doa bersatu padu sebagai umat-Mu. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.</div>
HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANIhttp://www.blogger.com/profile/09573531080430412208noreply@blogger.com0
Post a Comment